Anda di halaman 1dari 23

MODEL EOQ DENGAN MASA TENGGANG , MODEL KEBUTUHAN TIDAK TETAP,

MODEL KEBUTUHAN TIDAK TETAP DENGAN MASA TENGGANG DAN MODEL


DENGAN CADANGAN PENYANGGA

Dosen Pengampu :

Dr. Nerli Khairani, M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. RIZKI KHOIRIAH HARAHAP (4191230003)


2. PUTRI DEWITA SARI (4191230011)

PSM A 2019

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang dilakukan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “Riset Operasi”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak maupun sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen yang telah memberikan materi, serta kami juga
berterimakasih kepada orang tua dan semua pihak yang telah mendukung dalam pengerjaan
makalah ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat waktu. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi isi, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca guna
kesempurnaan tugas ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca maupun penulis.

Medan,10 Maret 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Masih banyak perusahaan belum dapat mengendalikan persediaan bahan baku secara optimal
sehingga mengeluarkan biaya yang tinggi dalam mengendalikan persediaan bahan bakunya.
Indikatornya adalah total biaya persediaan yang tinggi akibat kurang efektifnya pengendalian
persediaan, sehingga mengurangi kemampuan bersaing harga dengan perusahaan lain, dan dalam
waktu jangka panjang dapat menyebabkan penurunan laba, sehingga pada akhirnya perusahaan
tersebut tidak mampu bertahan dalam situasi yang serba semakin kompetitif seperti sekarang ini.
Permasalahan yang mendasar bagi perusahaan dalam masalah persediaan bahan baku adalah
tingginya biaya yang dikeluarkan untuk persediaan bahan baku. Apabila persediaan bahan baku
perusahaan terlalu kecil hal tersebut akan menjadi faktor penghambat proses produksi. Demikian
pula sebaliknya, apabila persediaan bahan baku perusahaan terlalu besar, maka akan menyebabkan
tingginya biaya penyimpanan bahan baku yang akan berakibat pada rusaknya bahan baku akibat
disimpan terlalu lama. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut maka perusahaan harus dapat
menentukan sistem pengendalian persediaan bahan baku yang tepat, guna mengatasi masalah
persediaan bahan baku perusahaan, dan berusaha untuk menekan tingginya biaya persediaan yang
dikeluarkan perusahaan. Dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), yaitu
metode untuk menganalisa jumlah pemesanan yang dapat meminimumkan total biaya persediaan.
Dengan mempertimbangkan biaya-biaya, seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model EOQ?
2. Mengapa pengendalian persediaan dilakukan dalam model EOQ?
3. Bagaimana perhitungan menggunakan model EOQ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang model EOQ.
2. Mengetahui alasan perlunya penggunaan model EOQ dalam pengendalian persediaan.
3. Mengetahui perhitungan dengan menggunakan model EOQ.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap manajer operasional perusahaan pasti menyadari betapa pentingnya pengendalian
persediaan barang yang baik. Di satu sisi, perusahaan bisa mengurangi biaya dengan mengurangi
persediaan. Di sisi yang lain, produksi bisa saja terhenti dan pelanggan akan kecewa bila salah satu
bahan baku habis. Oleh karena itu, tujuan utama pengendalian persediaan adalah untuk
menyeimbangkan antara investasi pada barang persediaan dan pelayanan pelanggan. Pengendalian
persediaan barang yang dilakukan oleh perusahaan, diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan.
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting bagi perusahaan,
karena persediaan fisik pada perusahaan akan melibatkan investasi yang sangat besar pada
kelancaran aktivitas. Pelaksanaan fungsi ini akan berhubungan dengan seluruh bagian yang
bertujuan agar usaha penjualan dapat intensif dan penggunaan sumber daya dapat maksimal.
Dalam pengendalian persediaan hal yang paling penting yang ingin dicapai adalah
menentukan jumlah pesanan optimal dan waktu pemesanan dilakukan. Dengan menentukan jumlah
serta waktu yang tepat untuk melakukan pesanan, diharapkan dapat meminimalkan biaya
persediaan.
Model EOQ merupakan model matematis yang bertujuan untuk menentukan jumlah pesanan
yang optimal. Sehingga dapat meminimalkan total biaya persediaan. Untuk menentukan jumlah
pesanan optimal (𝑄 ∗ ) dengan model EOQ digunakan formulasi berikut:

2𝐷𝑆
𝑄∗ = √
𝐻

Dimana :

Q* = jumlah pesanan optimal per pemesanan

D = jumlah permintaan (Demand)

S = biaya pemesanan per sekali pesan

H = biaya penyimpanan barang


Notasi-notasi yang digunakan dalam model EOQ
Notasi-notasi yang digunakan dalam model EOQ dapat dituliskan sebagai berikut:

𝑄 = jumlah pesanan per pemesanan

𝑄∗ = jumlah pesanan optimal per pemesanan

𝐷 = jumlah permintaan per tahun

𝑆 = biaya pemesanan per pemesanan

𝐻 = biaya penyimpanan per unit per tahun

𝑁 = banyaknya pemesanan dilakukan

T = jarak waktu antara 2 pemesanan dilakukan

d = jumlah permintaan per hari

L = waktu tenggang

ss = persediaan pengaman

ROP = titik pemesanan kembali

TC = total biaya persediaan

Z = tingkat pelayanan pelanggan

𝜎𝑑𝐿𝑇 = standar deviasi permintaan selama waktu tenggang

𝜎𝑑 = standar deviasi permintaan per hari

Asumsi dalam perhitungan EOQ antara lain sebagai berikut:

1. Jumlah permintaan diketahui dan konstan


2. Lead time (masa tunggu datangnya pesanan
3. Pesanan dapat diterima tepat pada saat perssedian bahan baku = 0,atau di atas
Jumlah safety (persediaan minimal)
4. Tidak ada kemungkinan diskon dalam pembelian jumlah yang lebih banyak
5. Hanya terdapat dua macam biaya yaitu;biaya pesan (order cost) dan biaya simpan(
carrying cost).
6. Jumlah yang dipesan tidak termasuk stockouts atau kekurangan persedian.

Formulasi Matematika Persediaan dengan Model EOQ


Beberapa formulasi matematika yang digunakan dalam model EOQ adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pemesanan optimal diformulasikan sebagai:

2𝐷𝑆
𝑄∗ = √
𝐻

2. Titik pemesanan kembali diformulasikan sebagai:


𝑅𝑂𝑃 = 𝑑 × 𝐿
3. Total biaya persediaan diformulasikan sebagai:
𝐷 𝑄
𝑇𝐶 = ( × 𝑆) + ( × 𝐻)
𝑄 2
1. Model EOQ Dengan Masa Tenggang.

Waktu antara pemesanan dilakukan sampai barang tiba di gudang disebut dengan waktu
tenggang (lead time). Waktu tenggang (L) merupakan variabel yang harus diperhitungkan saat
menentukan kapan pemesanan kembali dilakukan. Karena lamanya waktu tenggang dapat
mempengaruhi kelancaran aktifitas produksi. Selain itu untuk menjamin kelancaran produksi pada
masa tenggang, perusahaan sebaiknya melakukan pemesanan sebelum persediaan berada pada titik
0.
Karena jika perusahaan melakukan pemesanan hanya jika persediaan berada pada titik 0,
sementara waktu yang dibutuhkan untuk persediaan kembali terisi adalah L hari maka selama L
hari perusahaan harus menghentikan aktifitas produksi. Oleh karena itu selain waktu tenggang,
variabel lain yang harus diperhitungkan dalam menentukan titik pemesanan kembali adalah jumlah
permintaan per hari (d). Sehingga titik pemesanan kembali dapat dirumuskan sebagai:
𝑅𝑂𝑃 = 𝑑 × 𝐿
dengan,
𝐷
𝑑 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
dimana:
ROP = titik pemesanan kembali
d = jumlah permintaan per hari
L = waktu tenggang
𝐷 = jumlah permintaan per tahun
2. Model EOQ Dengan Kebutuhan Tidak Tetap.

EOQ didasarkan pada asumsi laju permintaan bahan yang sudah diketahui dan konstan. Jika
permintaan bahan tidak konstan, model EOQ tidak dapat diterapkan dengan sempurna. Kondisi
ini terjadi bila permintaan mengikuti pola musiman, atau permintaan ditentukan kontrakan atau
kerusakan mesin.
Tiga pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut ialah :
a. Menggunakan pendekatan EOQ yang didasarkan atas permintaan rata-rata, tetapi solusi yang
dihasilakan dapat sangat mahal.
b. Menggunakan algoritma Wagner-Whitin tetapi perhitungannya agak sukar
c. Menggunakan metode heuristik Silver-Meal yang berkurang akurat tetapi agak mudah.

3. Model EOQ Dengan Kebutuhan Tidak Tetap dalam Masa Tenggang


Permintaan yang tidak pasti, terutama pada waktu tenggang, dapat memperbesar
kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan (stock out). Hal ini juga dapat menimbulkan biaya
kekurangan persediaan (stock out cost). Biaya kekurangan persediaan akan menyebabkan
penambahan biaya pada total biaya persediaan.

Untuk menghindari kekurangan persediaan, maka dibutuhkan suatu persediaan pengaman


untuk memenuhi permintaan selama waktu tenggang. Oleh karena itu persediaan pengaman atau
safety stock (ss) harus ditambahkan pada perhitungan nilai titik pemesanan kembali (ROP).
Dengan demikian terdapat jumlah tambahan dalam persediaan untuk mengantisipasi melonjaknya
jumlah permintaan pada saat waktu tenggang saat melakukan pemesanan ulang. Sehingga rumusan
ROP menjadi:

𝑅𝑂𝑃 = 𝑑 × 𝐿 + 𝑠𝑠

Dimana

𝑠𝑠 = 𝑍𝜎𝑑𝑙𝑇

Dengan

𝜎𝑑𝑙𝑇 = 𝜎𝑑 √𝐿

dimana:

ROP = titik pemesanan kembali

ss = persediaan pengaman
𝜎𝑑𝐿𝑇 = standar deviasi permintaan selama waktu tenggang

Z = tingkat pelayanan pelanggan

𝜎𝑑 = standar deviasi permintaan per hari

4. Model Dengan Cadangan Penyangga


Persediaan pengaman (safety stock) adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Persediaan
pengaman (safety stock) adalah cadangan inventory yang harus tersedia untuk menghindari
terjadinya kekurangan barang/item, terutama pada saat menunggu barang yang sedang dipesan.
Tujuan dari safety stock adalah untuk menentukan berapa besar stok yang dibutuhkan selama masa
tenggang untuk memenuhi besarnya permintaan/pemesanan.

Rumus safety stock secara umum sebagai berikut:

𝑠𝑠 = 𝑍 . 𝐷. 𝐿

Dimana :

SS : Safety stock / buffer stock

Z : Service level

D : Rata-rata pemakaian

L : Lead time
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

EOQ adalah singkatan dari Economic Order Quantity. Ini adalah pengukuran yang digunakan di
bidang Operasi, Logistik, dan Manajemen Pasokan. Intinya, EOQ adalah alat yang digunakan
untuk menentukan volume dan frekuensi pesanan yang diperlukan untuk memenuhi tingkat
permintaan tertentu sambil meminimalkan biaya per pesanan.
Economic Order Quantity adalah set point yang dirancang untuk membantu perusahaan
meminimalkan biaya pemesanan dan penyimpanan persediaan.
Pengendalian persediaan perlu dilakukan karena persediaan bisa mengakibatkan perusahaan stop
operasi. Sehingga pengendalian persediaan dimaksudkan untuk mengoptimalisasi biaya dan
menjaga barang yang disimpan.
Berikut adalah cara menghitungg EOQ atau frekuensi pemesanan dengan menggunakan rumus:
EOQ = akar kuadrat dari: [2SD] / H
S = Biaya penyiapan (per pesanan, umumnya termasuk pengiriman dan penanganan)
D = Tingkat permintaan (jumlah yang terjual per tahun)
H = Biaya penyimpanan (per tahun, per unit)
CONTOH KASUS MODEL EOQ (Economic Order Quantity)
LAMPIRAN

CONTOH SOAL MODEL EOQ ( Economic Order Quantity)


Contoh Soal 1 :
Toko Kubota rata-rata menjual 1.000 generator per bulan dan permintaan generator selama
satu tahun diperkirakan konstan. Toko Kubota akan menetapkan kebiijakan pemesanan sebanyak
2.000 generator setiap kali pemesanan dengan waktu tunggu (lead time) 6 hari. Bagian kalkulasi
biaya telah menetapkan bahwa biaya setiap kali pemesanan adalah Rp. 600.000 dan biaya
penyimpanan tahunan adalah 10.000 per unit. Tentukan TC, EOQ dst
Penyelesaian :
Diketahui
R=1.000 x 12 = 12.000/tahun
S= 600.000
C = 10.000/unit
EOQ = Q*= V(2RS/C)
= V(2x12.000/600.000)/10.000 = 1.200 unit
TC = (R/Q*)S + (Q*/2)C
= (12.000/1.200)600.000 + (1.200/2)10.000 = 12.000.000
TOC = (R/Q*)S
= (12.000/1.200)600.000 = 6.000.000
TCC = (Q*/2)C
= (1.200/2)10.000 = 6.000.000
F* = R/Q*
= 12.000/1.200 = 10 kali
T=Q*/R
= 1.200/12.000 = 0,1

Contoh Soal 2 :
Perusahaan cor logam PT Batur menggunakan bahan sebesar 5.000 Kg/tahun. Biaya pemesanan Rp.
49.000 setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp. 1.000 per kg. Seorang rekanan menawarkan harga
diskon seperti dalam table. Apakah kebijakan pemesanan perlu diubah dengan adanya tawaran
supplier tersebut?. Jika perlu diubah, bagaimana seharusnya jumlah pesanan yang baru?
Jumlah Pemesanan Harga Per Unit
0 - 999 Rp. 5000
1000 - 2499 Rp. 4850
2500 - lebih Rp. 4750

Penyelesaian :
1. Hitung EOQ berdasarkan keadaan sekarang (tanpa diskon). Jika EOQ masuk dalam kategori
diskon, maka EOQ akan dipertahankan dan harga diskon dapat dimanfaatkan.
EOQ = V(2(5.000)(49.000))/1.000 = 700 Kg
2. Hitung total biaya tahunan berdasarkan EOQ, kemudian hitung total biaya tahunan untuk kuantitas
minimum dalam kategori diskon Q1=1.000 dan Q2=2.500. Total biaya tahunan = TAC + (kebutuhan
x harga per kg) =(R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP)
a. EOQ = 700 Kg
TAC = (R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP)
= (5.000/700)49.000 + (700/2)1.000 + (5.000x5.000) = 25.700.000
b. EOQ = 1.000 Kg
TAC = (R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP)
= (5.000/1.000)49.000 + (1.000/2)1.000 + (5.000x4.850) = 24.995.000
c. EOQ = 2.500 Kg
TAC = (R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP)
= (5.000/2.500)49.000 + (2.500/2)1.000 + (5.000x4.750) = 25.098.000
Kesimpulan : Total biaya tahunan menurun bila Q=1.000 dan akan naik jika Q=2.500. Hasil ini
menunjukkan PT Batur harus mengubah pesanan menjadi 1.000 setiap kali pemesanan karena
biayanya lebih kecil.

Contoh Soal 3 :
Perusahaan x membutuhkan bahan mentah karet sebanyak 6.400 unit/tahun ( 1 tahun = 320 hari)
dengan harga Rp.50 setiap unit Dalam rangka pembelia tersebut dibutuhkan biaya-biaya sbb: -biaya
pengiriman pesanan =Rp.10/1 kali pesan -biaya administrasi = Rp.20/1 kali pesan -biaya
penyelesaian pemesanan Rp 20 / 1 kali pesan -biaya penyimpanan di gudang = Rp. 1 /unit / tahun
* Tentukan EOQ
* ROP jika Procuremen Lead Time (PLT) selama 6 hari
Penyelesaian :
Jawab :
Diketahui :
R = 6.400 unit
S = 10 + 20 + 20 = Rp. 50
C = Rp. 1
* EOQ = 2 x R x S C EOQ = 2 x 6.400 x 50 1 = 800 unit
* Penggunaan selama 1 tahun = 6.400 unit
Penggunaan selama 1 hari = 6.400/320 = 20 unit
Penggunaan selama lead time = 20 x 6 = 120 unit
Safety stock = 500
ROP = PLT + SS ROP = 120 x 500 = 620 unit

Contoh Soal 4 :
Sebuah restoran Pizza membutuhkan salah satu bahan utama yaitu bubur keju. untuk membuat
kebijakan pemesanan restoran tersebut telah meiedntifikasi biaya-biaya yang terkait antara lain:
@ Harga bubur keju per/kg Rp.12.000.
@ Biaya simpan per/kg pertahun 25% harga beli
@ Biaya pesan beberapa penjumlahan pesanan Rp. 500.000 per satu kalipesan
@ Lt Time 4 hari
diperkirakan pada waktu mendatang permintaan keju adalah 1600 kg per minggu
note:
1 tahun 52 minggu
1 tahun 365 hari
jika perusahaan tidak menggunakan EOQ Hitunglah;
1. Berapa Pesanan pertahun ?
2. Berapa Pesanan harian?
3. Berapakah kebutuhan minimal?
4. Rata-rata persediaan
5. Biaya simpan
Penyelesaian :
1. Pesanan 1 thn
D = 1600 X 52 = 83.200 Kg/tahun
2. Pesanan per hari
d = 83.200 : 365 = 228
3. kebutuhan minimal
Q = d.l = 228 4 = 912
4. Rata-rata persediaan
Q/2= 912:2 = 451
5. Biaya simpan
Q/2.I.C = 912/2 x 25% x 1200 = 1.386.000

Contoh Soal 5 :
PT Maju Jaya pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku sebanyak 240.000 unit. Harga
bahan baku per unit Rp2.000. Biaya pesan untuk setiap kali melakukan pemesanan sebesar
Rp150.000, sedangkan biaya penyimpanan sebesar 25% dari nilai rata-rata persediaan.

a. Berapa jumlah pemesanan yang paling ekonomis (EOQ)?

b. Berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam setahun?

c. Berapa hari sekali perusahaan melakukan pemesanan (1 tahun =360 hari)?

Penyelesaian :

√2×240.000×150.000
a. EOQ = = √144.000.000 = 12.000 unit
2000×25%

b. Pemesanan yang dilakukan dalam setahun :

240.000 : 12.000 = 20 x pemesanan.

c. Jika 1 tahun = 360 hari, maka pemesanan dilakukan = 360 : 20 = 18 hari sekali

Contoh Soal 6 :

Tahun depan, PT. Luar Biasa akan memerlukan bahan baku sebanyak 250.000 Unit dengan harga
per unitnya adalah Rp5.000. Biaya yang dibutuhkan untuk setiap kali pemesanan adalah sebesar
Rp22.500. Jika biaya penyimpanannya sebesar 25% dari nilai rata – rata persediaan. berapa jumlah
pembelian paling optimal ?
Penyelesaian :

D: 250.000 Unit

S: Rp22.500

P: Rp5.000

I: 25%

EOQ = √9.000.000

EOQ = 3.000

Jadi pembelian paling optimal adalah sebanyak 3000 unit.

Contoh Soal 7 :

PT Jati pada tahun mendatang membutuhkan bahan baku sebanyak 24.000 unit. Harga beli bahan
baku per unit Rp 2.000. Biaya pemesanan untuk setiap kali melakukan transaksi pemesanan kisaran
Rp. 100.000, sedangkan carrying cost sebesar 20% dari nilai rata – rata persediaan.
a. Berapakah jumlah pemesanan yang paling ekonomis (EOQ) ?
b. Berapakah kali pemesanan yang harus dilakukan dalam setahun ?
c. Berapa hari sekali perusahaan melakukan pemesanan (note: 1 tahun = 365 hari) ?

Penyelesaian :

a. EOQ = √(2 x 24.000 x 100.000) : (2.000x20%) = √12.000.000 = 3.464 unit


b. Pemesanan yang dilakukan dalam setahun terakhir = 24.000/ 3.464 = 7 X Pemesanan
c. Jika setahun = 365 hari, maka pemesanan dilakukan = 365/7 = 52 Hari

Contoh Soal 8 :
PT Berkah Utama menilai penjualan tahun ini sama dengan tahun atau periode sebelumnya pada
tahun 2020. Di tahun 2020 PT Berkah Utama membutuhkan 500.000 unit bahan baku untuk proses
produksinya. Harga bahan baku per unit sebesar Rp 10.000. dalam sekali pengiriman PT Berkah
Utama membutuhkan biaya sebesar Rp. 20.000 untuk dokumen, kurir dan lain sebagainya. Jadi,
berapakah biaya penyimpanan sebesar 20% untuk setiap barang yang akan disimpan? Berapa
pemesanan ulang EOQ yang dimiliki PT Berkah Utama dalam setahun?

Penyelesaian :

√2×𝐷×𝑆
EOQ = 𝐼×𝐶
√2×500.000×20.000
EOQ = 10.000×20%

EOQ = 3.162 unit

Contoh Soal 9 :

PT. SEJAHTERA pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku sebanyak 240.000 Unit.
Harga bahan baku per unit adalah Rp2.000. biaya pesan untuk setiap kali melakukan pemesanan
adalah sebesar Rp150.000, sedangkan biaya penyimpanan adalah sebesar 25% dari nilai rata – rata
persediaan

a. Berapa jumlah pemesanan paling ekonomis (EOQ) ?


b. Berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam kurun waktu setahun ?
c. Berapa hari sekali perusahaan harus melakukan pemesanan ( 1 tahun = 360 hari ) ?

Penyelesaian :

√2×240.000×150.000
a. EOQ = = √144.000.000 = 12.000 unit
2000×25%

b. Pemesanan yang dilakukan dalam setahun :

240.000 : 12.000 = 20 x pemesanan.

c. Jika 1 tahun = 360 hari, maka pemesanan dilakukan = 360 : 20 = 18 hari sekali

Contoh Soal 10 :

Kaido akan melakukan pemesanan suatu produk bernama Slime dari pabrik milik Doflamingo.
Dimana harga Slime dibanderol oleh Doflamingo sebesar Rp. 66.666, sedangkan biaya
pemesanannya sebesar Rp. 1.234.278. Kaido memprediksi bahwa tahun berikutnya akan
membutuhkan Slime sebanyak 70.000 unit. Jika ongkos simpan Slime sebesar 5%, maka hitunglah
EOQ serta frekuensi pesanan Kaido?

Penyelesaian :

R = 70.000 unit

S = Rp. 1.234.278.

P = Rp. 66.666.

I = 5% = 0,05.

√𝟐𝑹𝑺 √𝟐×𝟕𝟎.𝟎𝟎𝟎×𝟏.𝟐𝟑𝟒.𝟐𝟕𝟖
Q = = = 7.200 unit
𝑷𝑰 𝟔𝟔.𝟔𝟔𝟔×𝟎,𝟎𝟓
𝑹 𝟕𝟎.𝟎𝟎𝟎
f=𝑸= = 9 kali
𝟕.𝟐𝟎𝟎

Sehingga pesanan Kaido harus melakukan pemesanan sebanyak 9 kali dengan jumlah Slime sekali
pesan sebanyak 7.200 unit. Dari pembahasan soal EOQ di atas dapat disimpulkan bahwa
menggunakan EOQ tak hanya membantu mencari jumlah unit barang yang akan di pesan, tapi
seberapa sering pemesanan harus dilakukan.
LATIHAN SOAL MODEL EOQ (Economic Order Quantity)

1. Perusahaan alumunium PT Yoyo menggunakan bahan sebesar 6.000 kg/tahun. Biaya pemesanan
Rp 59.000 setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp 2.000 per kg. Seorang menawarkan harga
diskon seperti dalam table. Apakah peraturan pemesanan perlu diubah dengan adanya tawaran
supplier tersebut? jika diubah, bagaimana semestinya jumlah pesanan yang baru?

2. Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 20.000 unit per tahun. Biaya
pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 250,- /order. Biaya simpan yang
terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk
pengiriman bahan tersebut selama 10 hari. Tentukan EOQ !

3. Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 180.000 unit per tahun.
Biaya pengadaan bahan tersebut adalah sebesar 75,- / order. Biaya simpan yang terjadi sebesar Rp.
0,75/u/tahun. Kerja pertahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk pengiriman bahan
tersebut selama 10 hari. Hitungla berapa nilai EOQ ?

4. Sebuah perusahaan angkutan memiliki 400 buah kendaraan. Jumlah ban yang diperlukan dalam
waktu 0,05 tahun adalah 5000 buah. Hitunglah tingkat persediaan minimal dengan masa tenggang
0,02 dan 0,08 tahun !

5. Devan akan melakukan pemesanan suatu produk bernama Slime dari pabrik milik Doflamingo.
Dimana harga Slime dibanderol oleh Doflamingo sebesar Rp. 60.000, sedangkan biaya
pemesanannya sebesar Rp. 1.200.000. Devan memprediksi bahwa tahun berikutnya akan
membutuhkan Slime sebanyak 80.000 unit. Jika ongkos simpan Slime sebesar 10%, maka hitunglah
EOQ serta frekuensi pesanan Devan!

6.Tahun depan, PT. Laris jaya akan memerlukan bahan baku sebanyak 350.000 Unit dengan harga
per unitnya adalah Rp 6.000. Biaya yang dibutuhkan untuk setiap kali pemesanan adalah sebesar
Rp32.500. Jika biaya penyimpanannya sebesar 20% dari nilai rata – rata persediaan. berapa jumlah
pembelian paling optimal ?

7.Toko Anugerah rata-rata menjual 2.000 generator per bulan dan permintaan generator selama satu
tahun diperkirakan konstan. Toko Anugerah akan menetapkan kebijakan pemesanan sebanyak 4.000
generator setiap kali pemesanan dengan waktu tunggu (lead time) 6 hari. Bagian kalkulasi biaya telah
menetapkan bahwa biaya setiap kali pemesanan adalah Rp. 700.000 dan biaya penyimpanan tahunan
adalah 20.000 per unit. Tentukan TC, dan EOQ!
8. Perusahaan cor semen PT Jombang menggunakan bahan sebesar 5.000 Kg/tahun. Biaya
pemesanan Rp. 50.000 setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp. 2.000 per kg. Seorang rekanan
menawarkan harga diskon seperti dalam table. Apakah kebijakan pemesanan perlu diubah dengan
adanya tawaran supplier tersebut?. Jika perlu diubah, bagaimana seharusnya jumlah pesanan yang
baru?

Jumlah pemesanan Harga per unit


0 – 999 Rp. 6000
1000 – 2499 Rp. 5850
2500- lebih Rp. 5250

9. Perusahaan y membutuhkan bahan mentah karet sebanyak 7.200 unit/tahun ( 1 tahun = 365 hari)
dengan harga Rp.70 setiap unit Dalam rangka pembelia tersebut dibutuhkan biaya-biaya sbb: -biaya
pengiriman pesanan =Rp.20/1 kali pesan -biaya administrasi = Rp.20/1 kali pesan -biaya
penyelesaian pemesanan Rp 30 / 1 kali pesan -biaya penyimpanan di gudang = Rp. 1 /unit / tahun
* Tentukan EOQ
* ROP jika Procuremen Lead Time (PLT) selama 7 hari

10. Tahun 2022, PT. Jaya akan memerlukan bahan baku sebanyak 350.000 Unit dengan harga per
unitnya adalah Rp6.000. Biaya yang dibutuhkan untuk setiap kali pemesanan adalah sebesar
Rp21.000. Jika biaya penyimpanannya sebesar 15% dari nilai rata – rata persediaan. berapa jumlah
pembelian paling optimal ?

Anda mungkin juga menyukai