Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI MANAJEMEN

Inventory Management

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, S.E., Ak., M.Si.

Oleh :
Ida Ayu Ary Mahadewi
1907531028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
PEMBAHASAN

Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan
adalah pengendalian persediaan, karena kebijakan persediaan secara fisik akan berkaitan dengan
investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di sisi lain. Pengaturan
persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis.berkaitan dengan ini, maka perlu ada
pengaturan terhadap jumlah persediaan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah agar
perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, eaktu yang tepat, dan dalam
spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin.
A. JUST-IN-CASE INVENTORY MANAGEMENT
Manajemen persediaan penting untuk membentuk keunggulan kompetitif jangka
panjang. Tingkat persediaan memengaruhi harga jual, kualitas, perekayasaan produk,
kapasitas menganggur, waktu lembur, kemampuan merespon permintaan pelanggan, waktu
tunggu, dan profitabilitas secara keseluruhan. Manajemen persediaan berhubungan kuat
dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas sekarang dan masa mendatang.
Kebijakan manajemen persediaan telah menjadi satu alat untuk bersaing.
1. Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan adalah biaya untuk memesan dan menerima pesanan. Apabila
permintaan terhadap persediaan yang diperoleh dari pemasok dapat diketahui dengan
pasti untuk suatu periode tertentu, maka terdapat biaya pemesanan.
Jika persediaan diproduksi secara internal, maka terdapat dua biaya setup dan biaya
penyimpanan. Biaya setup adalah biaya untuk penyiapan peralatan dan fasilitas agar
dapat digunakan memproduksi suatu produk atau komponen tertentu. Biaya penyimpanan
adalah biaya yang timbul akibat menyimpan persediaan.
2. Alasan Tradisional untuk Memiliki Persediaan
Biaya persediaan harus diminimalkan untuk tujuan pemerolehan laba maksimal.
Namun, minimalisasi biaya penyimpanan menyebabkan peningkatan frekuensi
pemesanan dan berproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan minimalisasi biaya
pemesanan menyebabkan pemesanan dalam jumlah besar dengan frekuensi pemesanan
yang lebih sedikit, atau minimalisasi biaya setup mengakibatkan periode produksi yang
lebih lama dengan frekuensi order produksi yang lebih sedikit.
Perusahaan mengadakan persediaan, karena beberapa alasan, yaitu: untuk
menyeimbangkan biaya pemesanan atau setup dengan biaya penyimpanan, memuaskan
permintaan pelanggan, dan menghindari kemungkinan kegagalan produksi.
3. Economic Order Quantity: Model Persediaan Tradisional
Dalam pengembangan kebijakan yang berhubungan dengan persediaan, perusahaan
harus mampu menjawab pertanyaan berpa banyak jumlah unit bahan atau suku cadang
yang harus dipesan atau diproduksi? Kapan suatu pesanan atau aktivitas setup dilakukan?
Kuantitas dipesan dan total biaya pemesanan dan penyimpanan. Apabila
permintaan diketahui dalam pemilihan kuantitas unit dipesan atau ukuran lot produksi,
manajer harus memerhatikan biaya pemesanan atau pengesetan. Biaya pemesanan atau
pengesetan dan penyimpanan total dapat dihitung dengan rumus:
TC = P(D/Q)+C(Q/2)
TC= Biaya pemesanan/pengesetan dan biaya penyimpanan total.
P = Biaya memesan dan menerima pesanan atau biaya pengesetan
D = Jumlah yang diminta tahunan
Q = Jumlah unit dipesan setiap kali suatu pesanan dipesan
C = Biaya penyimpanan suatu unit persediaan selama satu tahun
4. Reorder Point (Titik Pemesanan Kembali)
Titik pemesanan kembali adalah tti waktu dimana sebuah pesanan harus dilakukan.
Hal ini merupakan fungsi dari EOQ, tenggang waktu, dan tingkat dimana persediaan
hampir habis. Tenggang waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menerima kuantintas
peranan ekonomis setelah pesanan dilakukan atu persiapan dimulai.
Berikut ini penentuan reorder point jika perusahaan menetapkan persediaan
minimal
Reorder point = persediaan minimal + (tingkat penggunaan bahan rata-rata perhari x
waktu tunggu dalam hari)
5. EOQ dan Manajemen Persediaan
Pendekatan tradisional untuk mengelola persediaan telah dikenal sebagai sistem
just-in-case. Dalam bebrapa situasi, sistem persediaan just-in-case benar-benar sangat
tepat. Model EOQ sangat berguna dalam mengidentifikasi pertukaran optimal antara
biaya penyimpanan persediaan dan biaya persiapan. Model EOQ berguna untuk
mengatasi masalah yang berkaitan dengan ketidakpastian melalui penggunaan persediaan
pengaman.
B. JUST-IN-TIME INVENTORY MANAGEMENT
Just-in-time manufacturing adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan yang
membutuhkan barang untuk ditarik melalui sistem oleh permintaan yang ada, bukan
didorong ke dalam suatu sistem pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang
diantisipasi. Just-in-time mensyaratkan para pemasok untuk mengirimkan suku cadang dan
bahan baku tepat pada waktunya untuk produksi. Hubungan dengan pemasok adalah adalah
hal yang sangat penting. Pasokan suku cadang harus dihubungkan dengan produksi, yang
mana berhubungan dengan permintaan.
1. Pull System
Dalam pull system, permintaan pelanggan menarik bahan baku untuk masuk proses
produksi. Prinsip yang sama digunakan dalam proses. Setiap aktivitas produksi hanya
dilakukan jika diperlukan untuk memenuhi permintaan aktivitas berikutnya. Bahan baku
atau suku cadang tersedia hanya pada waktu dibutuhkan untuk aktivitas produksi
sehingga permintaan tetap dapat dipenuhi.
2. Biaya Pemesanan dan Penyimpanan: Pendekatan Just-In-Time
Dengan pengisian berkelanjutan, pembuat barang mengambil alih fungsi
manajemen persediaan pengecer. Pembuat barang memberitahu kapan dan berapa banyak
persediaan yang harus dipesan kembali.
3. Kinerja Tenggat (Jatuh Tempo): Solusi Just-In-Time
Kinerja jatuh tempo adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menanggapi
kebutuhan pelanggan. Sistem just-in-case memecahkan masalah kinerja jatuh tempo
bukan dengan menmbun persediaan, tetapi dengan mengurangi tenggang waktu secara
dramatis.
4. Penghindaran Shutdown dan Reabilitas Proses: Pendekatan Just-In-Time
Kebanyakan penghentian produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan:
kegagalan mesin, kecacatan bahan baku, dan ketidaktersediaan bahan baku. Memiliki
persediaan adalah salah satu solusi tradisional atas semua masalah tersebut.
5. Diskon dan Peningkatan Harga: Pembelian Just-In-Time Vs Penyelenggaraan Persediaan
Secara tradisiola, persediaan disimpan sehingga perusahaan daapt mengambil
keuntungan diskon kuantitas dan melindungi diri dari keaikan harga di masa mendatang
atas barang yang dibeli. Solusi just-in-time adalah menegosiasikan kontrak jangka
panjang dengan sejumlah kecil pemasok secara lebih intensif.
6. Keterbatasan Just-In-Time
Just-in-time bukan merupakan pendekatan yang dapat dibeli dan diterapkan dengan
hasil segera. Implementasinya merupakan proses evolusioner, bukan revolusioner. Di sini
dibutuhkan kesabaran. Just-in-time sering kali disebut sebagai program penyederhanaan,
namun ini bukan berarti mudah atau sederhana untuk diterapkan.
Pekerja juga dapat terpengaruh oleh just-in-time. Dari studi yang dilakukan, terlihat
bahwa pengurangan dan penyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus
kerja terpecah dan tingkat stres yang tinggi diantara para pekerja produksi. Kekuarangan
yang paling menonjol dari just-in-time adalah tidak adanya persediaan untuk menyangga
berhentinya produksi.

C. CONSTRAINED OPTIMIZATION
Teori kendala mengakui adanya kendala-kendala yang dapat membatasi kinerja
perusahaan. Teori ini mengembangkan pendekatan spesifik guna mengelola kendala guna
mendukung tujuan perbaikan berkelanjutan. Menurut teori kendala jika hendak memperbaiki
kinerja maka kita harus mampu mengidentifikasi kendala, megeksploitasi kendala dalam
jangka pendek serta menemukan solusi untuk kendala jangka panjang.
1. Konsep Dasar Teori Constraint
Teori kendala berfokus pada tiga ukuran kinerja yaitu sebagai berikut.
 Throughput, adalah dimana suatu organisasi menghasilkan uang melalui penjualan
atau selisih antara pendapatan penjualan dan biaya variabel tingkat unit seperti bahan
baku dan listrik. Besarnya throughput sesuai dengan margin kontribusi.

 Persediaan, seluruh uang yang dikeluarkan organisasi dalam mengubah bahan baku
menjadi throughput.

 Beban Operasi, adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi untuk mengubah
persediaan menjadi throughput.
Berdasarkan ketiga hal di atas maka tujuan manajemen adalah meningkatkan
throughput, meminimalkan persediaan dan menurunkan beban operasi. Apabila hal
tersebut dapat dilakukan maka laba bersih dan pengembalian atas investasi akan
meningkat dan arus kas akan membaik.
Teori kendala mengakui penurunan persediaan akan mengurangi biaya
penyimpanan sehingga menurunkan beban operasi dan meningkatkan laba bersih. Namun
teori kendala menyatakan penurunan persediaan akan membantu menghasilkan sisi
kompetitif dengan mempunyai produk yang lebih baik, harga lebih rendah dan respon
lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Tahap-Tahap Teori Constraint
1. Mengidentifikasi kendala-kendala perusahaan
Kendala yang dihadapi perusahaan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Kendala Eksternal, yaitu faktor-faktor yang membatasi perusahaan yang berasal
dari sumber-sumber diluar perusahaan.
b. Kendala internal, yaitu faktor-faktor yang membatasi yang ditemukan didalam
lingkup perusahaan.
Kendala dimana sumber daya yang terbatas tidak digunakan sepenuhnya oleh
bauran produk disebut kendala longgar sedangkan kendala yang mengikat adalah
kendala dimana sumber daya yang tersedia dimanfaatkan sepenuhnya. Dengan asumsi
biaya tingkat non unit sama dengan bauran produk yang berbeda-beda, bauran oprimal
merupakan bauran yang memaksimalkan kontribusi margin.
2. Mengeksploitasi kendala-kendala yang mengikat
Langkah ini adalah inti dari filosofi teori kendala mengenai manajemen
manajemen kendala jangka pendek dan langsung terkait dengan tujuan teori kendala
yaitu mengurangi persediaan dan memperbaiki kinerja. Di perusahaan kendala sumber
yang mengikat hanya sedikit, kendala pengikat utama disebut sebagai drummer.
Tingkat produksi kendala drummer mempengaruhi tingkat produksi keseluruhan
pabrik. Proses ke hilir yang dimulai dengan kendala drummer secara alamiah akan
dipaksa mengikuti tingkat produksinya. Proses ke hulu yang berakhir pada kendala
drummerdijadwalkan untuk memproduksi pada tingkat yang sama seperti kendala
drummer. Penjadwalan pada tingkat drummer akan mencegah produksi barang
persediaan dalam proses hulu yang berlebihan.
3. Menyubordinasi apa pun, selain keputusan yang dibuat pada langkah kedua
Pada intinya kendala drummer menetapkan kapasitas seluruh pebrik. Semua
departemen lainnya harus disubordinasi sesuai kebutuhan kendala drummer. Prinsip
ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah cara mereka memandang sesuatu.
4. Mengangkat kendala-kendala yang mengikat
Setelah tindakan untuk mengusahakan penggunaan kendala yang ada dilakukan
secara maksimal, maka langkah berikutnya adalah memulai program perbaikan
berkelanjutan dengan mengurangi keterbatasan yang dimiliki kendala yang mengikat
atas kinerja perusahaan.
5. Mengulangi proses
Pada akhirnya kendala sumber daya akan diangkat sampai pada suatu titik
dimana kendala tersebut tidak mengikat lagi, kemudian akan memunculkan kendala
drummer yang baru. Setelah kendala drummer baru muncul, maka proses TOC akan
berulang kembali. Tujuannya adalah memperbaiki kinerja secara berkelanjutan.

D. TEORI KENDALA DAN PENERAPANNYA DALAM PENGELOLAAN


INVENTORY
Jika dijabarkan maka keunggulan dengan adanya penerapan teori kendala, yaitu:
 Produk yang Lebih Baik. Perusahaan dapat menghasilkan produk dengan kualitas lebih
baik dan menyediakan produk yang sudah diperbaiki tersebut secara cepat ke
pasar.  Persediaan yang lebih rendah menyebabkan deteksi atas kerusakan dapat
dilakukan lebih cepat dan penyebab maasalah bisa segera dinilai.

 Harga yang Lebih Rendah.  Persediaan rendah akan menyebabkan menurunnya biaya


penyimpanan, biaya investasi per unit dan beban operasi lain seperti lembur dan
pengiriman khusus. Dengan menurunnya biaya-biaya maka penetapan harga akan
menjadi lebih fleksibel, sehingga perusahaan tidak harus melakukan strategi pemotongan
harga.

 Daya Tanggap. Persediaan yang lebih rendah memungkinkan waktu tunggu aktual untuk
diamati secara lebih seksama dan tanggal pengiriman yang lebih akurat dapat terpenuhi.
Tingkat persediaan yang tinggi terhadap pesaing akan mengakibatkan kelemahan
kompetitif, dengan teori kendala maka perusahaan dapat menekan pengurangan
persediaam dengan mengurangi waktu tunggu.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan
adalah pengendalian persediaan, karena kebijakan persediaan secara fisik akan berkaitan
dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di sisi
lain. Manajemen persediaan penting untuk membentuk keunggulan kompetitif jangka
panjang. Manajemen persediaan berhubungan kuat dengan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas sekarang dan masa mendatang. Kebijakan manajemen persediaan telah
menjadi satu alat untuk bersaing.
Just-in-time manufacturing adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan yang
membutuhkan barang untuk ditarik melalui sistem oleh permintaan yang ada, bukan
didorong ke dalam suatu sistem pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang
diantisipasi. Teori kendala mengakui adanya kendala-kendala yang dapat membatasi kinerja
perusahaan. Teori ini mengembangkan pendekatan spesifik guna mengelola kendala guna
mendukung tujuan perbaikan berkelanjutan.
B. Saran
Demikianlah ringkasan materi yang dapat disampaikan. Apabila ada kesalahan penulisan
kata-kata, mohon dimaafkan. Kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan
untuk kesempurnaan ringkasan materi selanjutnya. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat.


Hansen & Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Anggara, Ryan. 2016. Manajemen Persediaan Just-In-Case. Makalah Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Balitar Blitar. lineartdivision.blogspot.com/2016/02/manajemen-
persediaan-just-in-case.html (Diakses pada 30 Mei 2021)

Anda mungkin juga menyukai