Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI MANAJEMEN

Activity Cost Behavior

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, S.E., Ak., M.Si.

Oleh :
Ida Ayu Ary Mahadewi
1907531028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
PEMBAHASAN

A. Dasar Dasar Perilaku Biaya


Perilaku biaya (cost behavior) adalah istilah umum untuk mendeskripsikan
apakah biaya berubah seiring dengan perubahan keluaran.
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan
dalam rentang yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas berubah. Contoh biaya
tetap adalah biaya sewa gedung, sewa mesin dalam satu tahun.
2. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi
secara proporsional terhadap perubahan keluaran (biaya variabel naik ketika keluaran
naik dan akan turun ketika keluaran turun). Contoh biaya listrik dan air.
3. Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel. Misalnya
agen penjualan sering dibayar dengan gaji yang ditambah dengan komisi penjualan.
Gaji merupakan komponen biaya tetap dan bonus merupakan biaya variabel yang
besarnya berdasarkan omzet penjualan.

B. Mengklasifikasikan Biaya Sesuai Dengan Perilaku


1. Batasan waktu
Rentang waktu berperan penting dalam penentuan prilaku biaya karena biaya
dapat berubah dari tetap menjadi variabel. Hal ini tergantung pada apakah keputusan
yang diambil mencakup jangka pendek atau jangka panjang. Contoh misalnya tenaga
kerja langsung, ketika perusahaan dapat memperkerjakan dan memberhentikan
karyawan dengan cepat maka tenaga kerja langsung merupakan biaya variabel,
namun jika perusahaan tidak dapat memberhentikan karyawan karena kontrak, tingkat
tenaga kerja dapat disesuaikan jika kontrak dirundingkan kembali maka dalam kasus
tersebut tenaga kerja langsung sebagai biaya tetap.
2. Sumber daya dan ukuran keluaran (penggerak)
Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energi atau bahan bakar, tenaga kerja,
dan modal. Ukuran keluaran (penggerak) aktivitas merupakan faktor-faktor penyebab
yang dapat diamati yang mengukur jumlah sumber daya yang digunakan objek biaya.
Penggerak aktivitas adalah perubahan dalam biaya aktivitas dengan mengukur
perubahan dalam penggunaan aktivitas. Penggerak untuk penanganan bahan baku
bisa berupa jumlah perpindahan, penggerak untuk pengapalan barang bisa berupa unit
yang terjual. Penggerak aktivitas dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu:
a. Penggerak produksi (tingkat unit), menjelaskan perubahan dalam biaya ketika
unit yang diproduksi berubah. Contoh penggerak produksi antara lain: jumlah
bahan baku langsung, jam-kilowatt yang digunakan untuk menjalankan mesin
produksi, jumlah jam tenaga kerja langsung.
b. Penggerak tingkat non unit, menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-
faktor lain (selain unit) berubah. Contoh penyetelan (set up), ketika
perusahaan menghentikan proses produksi untuk mengatur produksi lain maka
muncul biaya penyetelan. Dalam sistem biaya fungsi, perilaku biaya
diasumsikan hanya oleh penggerak tingkat unit. Sistem berdasarkan aktivitas
menggunakan penggerak unit dan non unit. Oleh karena itu, sistem ABC
menghasilkan pandangan yang lebih kaya terhadap perilaku biaya dari pada
sistem fungsi.

C. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya


Kapasitas adalah kemampuan aktual atau potensial untuk melakukan sesuatu.
Banyaknya kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Biasanya dapat
diasumsikan bahwa kapasitas yang diperlukan berhubungan dengan tingkat dimana
aktivitas dikerjakan secara efisien. Tingkat yang efisien atas kinerja aktivitas ini disebut
kapasitas praktis (practical capacity). Kadang-kadang, terjadi kelebihan kapasitas.
Untuk mengetahui kelebihan kapasitas yang mempengaruhi perilaku biaya penting
untuk mengetahui sumber daya fleksibel dan sumber daya terikat.
Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan atau
dibutuhkan. Jumlah sumber daya yang dipasok sama dengan jumlah yang diminta.
Jumlah sumber daya naik ketika permintaan untuk sumber daya tersebut naik, oleh karena
itu biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya variable.
Sumber daya terikat (commited resources) yaitu sumber daya yang dipasok
sebelum penggunaan. Sumber daya ini didapat dengan menggunakan kontrak eksplisit
atau implisit untuk memperoleh sejumlah sumber daya tertentu, tanpa memandang
apakah sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh atau tidak. Banyak sumber
daya yang dibeli sebelum kebutuhan aktual sumber daya tersebut muncul. Contoh banyak
organisasi memperoleh dengan membayar tunai dimuka atau pembayaran tunai periodik.
Pembebanan tahunan yang berhubungan dengan mutiperiode tidak tergantung pada
penggunaan aktual sumber daya. Pembebanan-pembebanan tersebut dapat didefinisikan
sebagai biaya tetap terikat (committed fixed cost).
Contoh sumber daya terikat terkait organisasi yang memperoleh sumber daya di
depan melalui kontrak implisit. Implisit adalah organisasi akan mempertahankan jumlah
karyawan meskipun terdapat penurunan kuantitas aktivitas yang digunakan sementara.
Jumlah beban sumber daya ini tidak berubah dalam jangka pendek meskipun kuantitas
yang digunakan beravriasi dan biaya sumber daya kategori ini dapat diperlakukan secara
hati-hati sebagai beban tetap. Sumber daya terikat untuk jangka yang lebih pendek ini
disebut sebagai biaya tetap diskresi (discreationary fixed cost).
Dalam pembahasan perilaku biaya, perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya
bersifat kontinu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinu yang dikenal
dengan fungsi biaya bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan
untuk rentang output tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih
tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang output yang sama. Lebar dari
tiap tahap menunjukkan rentang output yang mengharuskan diperolehnya sumber daya
tersebut, sedangkan penilaian rentang juga bersifat subjektif. Rentang yang sempit akan
menjadi biaya variabel, sedangkan rentang yang lebar merupakan biaya tetap.

D. Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran ke dalam Komponen Tetap dan


Variabel
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam
komponen-komponen tetap dan variabel. Terdapat tiga metode yang digunakan secara
luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu
metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-masing
metode menggunakan asumsi hubungan linear .
1. Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu
garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang
akan digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi
di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah
di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah. Persamaan
untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
- Biaya variabel per unit = perubahan biaya (biaya tinggi-biaya rendah) / perubahan
keluaran (keluaran tinggi-keluaran rendah)
- Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
Atau
- Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)
Metode tinggi rendah bersifat objektif dan sederhana. Objektif dalam artian
apabila dua orang yang menggunakan metode tinggi rendah pada suatu data tertentu
akan menghasilkan jawaban yang sama, akan tetapi hubungan akan salah
diperkirakan jika titik tinggi dan rendah tidak mewakili hubungan biaya yang
sebenarya (outlier).
2. Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan
menggambarkan data dalam suatu grafik. Metode scatterplot menyangkut
pemeriksaan grafik scatter (suatu plot yang menunjukkan jumlah biaya campuran
pada berbagai tingkat aktivitas yang berbeda) dan pemilihan dua titik yang
tampaknya terbaik untuk mewakili hubungan antara biaya dengan aktivitas. Karena
kedua titik tersebut menentukan sebuah garis, kedua titik tersebut dapat digunakan
untuk menentukan titik potong dan kemiringan garis dari kedua titik tersebut. titik
tersebut memberikan perkiraan komponen biaya tetap dan kemiringan memberikan
estimasi biaya variabel per unit aktivitas. Metode scatterplot adalah suatu cara yang
baik untuk mengidentifikasi nonlinearitas, outlier, dan pergeseran dalam hubungan
biaya. Kelemahannya terletak pada subjektivitas.
3. Metode Kuadrat Terkecil
Metode kuadrat terkecil menggunakan semua titik data (kecuali outlier) pada
grafik scatter dan menghasilkan suatu garis yang paling sesuai dengan semua titik.
Garis yang paling sesuai adalah garis yang terdekat dengan semua titik yang diukur
melalui penjumlahan kuadrat deviasi titik-titik tersebut dari garis. Metode kuadrat
terkecil menghasilkan garis yang paling sesuai dengan titik-titik data sehingga lebih
direkomendasikan daripada metode tinggi rendah dan scatterplot.
4. Penggunaan Program Regresi
Langkah pertama dalam penggunaan komputer untuk menghitung koefisien
regresi adalah memasukkan data. Selanjutkan jalankan regresi, dalam Excel (versi 7 )
fungsi regresi terdapat dalam menu “tools”, kemudian pilih “add in” dan tambahkan
“data analysis” klik dan pilih “regression”. Ketika layar regression muncul, kita
dapat memberitahu letak variabel terikat dan bebas. Tempatkan kursor di awal kotak
variabel bebas, blok nilai variabel bebas, kemudian pindahkan ke kotak variabel
terikat. Terakhir beri perintah pada komputer di mana meletakkan keluaran.

E. Keandalan Rumus Biaya


Kegunaan utama keandalan rumus biaya yaitu terletak pada kemampuannya
menginformasikan seberapa jauh rumus biaya yang diperkirakan dapat diandalkan.
1. R Kuadrat – Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau R kuadrat adalah persentase variabilitas variabel
terikat yan g dijelaskan oleh suatu variabel bebas. Persentase ini merupakan ukuran
goodness of fit. Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin
baik garisnya. Karena koefisien determinasi tersebut merupakan persentase
variabilitas yang dijelaskan, nilainya berkisar antara 0-1.
Tidak ada batasan yang jelas untuk koefisien determinasi yang baik dan buruk.
Yang pasti, semakin dekat R kuadrat ke-1, semakin baik garisnya.
2. Koefisien Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu akar dari
koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya
dapat berkisar antara -1 dan +1. Jika koefisien korelasinya positif, maka kedua
variabelnya bergerak menuju arah yang sama dan terdapat korelasi positif . Korelasi
positif sempurna akan menghasilkan nilai 1 untuk koefisien korelasi. Di lain pihak,
jika koefisien korelasinya negatif, maka kedua variabel bergerak menuju arah yang
dapat diprediksi, tetapi berlawanan arah. Korelasi negatif sempurna akan
menghasilakan koefisien korelasi sebesar -1. Nilai koefisien yang mendekati nol
mengidentifikasi tidak adanya korelasi
3. Regresi Berganda
Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil yang digunakan
untuk membuat suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas.
F. Penilaian Manajerial
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan
perilaku biaya. Manajer menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai
hubungan biaya dengan tingkat aktivitas untuk mengidentifikasi outlier, memahami
pergeseran struktural, dan menyesuaikan parameter yang disebabkan oleh perubahan
kondisi dan antisipasi.
KESIMPULAN
Perilaku biaya (cost behavior) adalah biaya yang perubahannya dipengaruhi oleh aktivitas
penggunaan. Terdapat tiga tipe perilaku biaya, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya
campuran. Biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan dalam rentang
yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas berubah. Biaya variabel adalah biaya yang dalam
jumlah keseluruhan bervariasi secara proporsional terhadap perubahan keluaran. Sedangkan, biaya
campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.
Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk memisahkan biaya campuran ke dalam
komponen tetap dan variabel, yaitu metode tinggi rendah, metode scatterplot, metode kuadrat
terkecil, dan penggunaan program regresi.
Dalam menentukan perilaku biaya, pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat
penting. Manajer menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai hubungan biaya
dengan tingkat aktivitas untuk mengidentifikasi outlier, memahami pergeseran structural, dan
menyesuaikan parameter yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan antisipasi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Perilaku Biaya Aktivitas. http://nyunyunbee.blogspot.com/2014/03/perilaku-


biaya-aktivitas.html, diakses pada tanggal 25 Maret 2021.
Hansen, Don R. dan Maryanne Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai