Management
Oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
2021
1. Pengertian Manajemen Persediaan JIT
Just In Time (JIT) mengganti tata letak pabrik tradisional ini dengan suatu pola sel
manufaktur. Sel manufaktur (manufacturing cell) terdiri dari mesin-mesin yang
dikelompokkan dalam kumpulan, biasanya dalam bentuk setengah lingkaran.Mesin-
mesin diatur sehingga mereka dapat digunakan untuk melakukan berbagai operasi
secara berurutan.Tiap sel dipersiapkan untuk menghasilkan produk atau kumpulan
produk tertentu.Produk dipindah dari satu mesin ke yang lainnya dari awal hingga
selesai.Para pekerja ditugaskan pada sel-sel dan dilatih untuk mengoperasikan semua
mesin dalam sel.
Pelatihan pekerja sel untuk melakukan tugas-tugas ganda juga memiliki pengaruh
pada relokasi dukungan pelayanan pada sel. Sebagai tambahan dari pekerjaan produksi
langsung, para pekerja sel dapat melakukan tugas persiapan, memindahkan barang
setengah jadi dari bagian ke bagian lain dalam sel, melakukan perawatan pencegahan
dan perbaikan kecil, melakukan inspeksi kualitas, dan melakukan tugas pembersihan.
Kemampuan multitugas ini secara langsung berhubungan pada pendekatan tarikan
melalui produksi.
Just In Time (JIT) perlu memberikan tekanan yang lebih kuat pada pengelolaan
kualitas. Total quality control pada intinya adalah suatu pengerjaan tanpa henti untuk
suatu kualitas sempurna, usaha untuk mendapatkan suatu desain produk dan proses
manufakturtanpa cacat.
e. Pengaruh persediaan
Just In Time (JIT) umumnya menurunkan persediaan hingga tingkat yang sangat
rendah. Pencapaian terhadap tingkat yang tidak signifikan dari persediaan adalah vital
bagi kesuksesan Just In Time.Just In Time (JIT) menolak untuk menggunakan
persediaan sebagai solusi dari masalah-masalah ini. Bahkan, persediaan tidak hanya
dipandang sebagai pemborosan namun sebagai sesuatu yang langsung berhubungan
dengan kemampuan perusahaan untuk bersaing.
3. Prinsip Dasar Penerapan Just in Time dalam Inventory Management
Kebanyakan penghentian produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan :
kegagalan mesin, kecacatan bahan baku atau subperakitan, dan ketidaktersediaan
bahan baku atau subperakitan. Memiliki persediaan adalah suatu solusi tradisional atas
semua masalah tersebut.
c. Sistem Kanban.
Untuk menjamin bahwa komponen atau bahan baku tersedia ketika dibutuhkan,
digunakan sebuah sistem yang disebut sistem kanban. Ini adalah sebuah sistem
informasi yang mengendalikan produksi melalui penggunaan tanda atau kartu.
Kanban penarikan merinci kuantitas proses berikutnya yang harus ditarik dari
proses sebelumnya. Kanban produksi merinci kualitas yang harus diproduksi oleh
proses sebelumnya. Kanban pemasok digunakan untuk memberitahukan pemasok
agar menyerahkan lebih banyak komponen; dan juga merinci komponen tersebut
dibutuhkan.
8. Diskon dan Kenaikan Harga : Pembelian JIT versus Menyimpan Persediaan
9. Keterbatasan JIT
JIT bukan merupakan pendekatan yang dapat dibeli dan diterapkan dengan
hasil segera. Implementasinya merupakan proses evolusioner, bukan revolusioner. Di
sini dibutuhkan kesabaran. JIT sering kali disebut sebagai program penyederhanaan –
namun ini bukan berarti ia mudah atau sederhana untuk diterapkan. Pekerja juga dapat
terpengaruh oleh JIT. Dari studi yang dilakukan terlihat bahwa pengurangan dan
peyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus kerja yang terpecah dan
tingkat stress yang tinggi diantara para pekerja produksi. Kekurangan yang paling
menonjol dari JIT adalah tidak adanya persediaan untuk menyangga berhentinya
produksi. Pilihan lain, yang mungkin sebagai pendekatan pelengkap, adalah teori
kendala(TOC).
Pertanyaan dan Jawaban:
Kelompok 10:
Pertanyaan: Bagaimana cara mengatasi permintaan produksi yang tidak sesuai pada
pendekatan just in time?
Jawab: Just in Time jika diartikan dalam bahasa Indonesia bermakna sistem produksi
tepat waktu. Maksudnya ialah semua persediaan bahan baku yang akan
diproses dalam kegiatan produksi harus tiba tepat waktu dengan kuantitas
yang tepat pula. Sulit melakukan perbaikan terhadap barang yang cacat
lantaran tidak adanya toleransi kesalahan dalam just in time. Hal ini terkait
pula karena bahan produksi yang sangat minimum sehingga harus
dimanfaatkan sebagai barang jadi yang wajib terjual.
Kelompok 11:
Jawab: Pada department store dan supermarket, penerapannya dilakukan pada pusat
distribusinya. Peran JIT sendiri mengubah fungsi dari pusat distribusi yang
tadinya sebagai Gudang penyimpanan menjadi ke fungsi aslinya yaitu untuk
mendistribusikan barang ke gerai-gerai. Barang yang datang ke pusat
distibusi pun tidak dalam jumlah yang besar, melainkan disesuaikan dengan
permintaan dari gerai-gerai sehingga tidak ada barang yang tertinggal
digudang dan membuat proses distribusinya lebih transparan dan lebih
meningkatkan efisiensi.
Kelompok 12:
Jawab:
1. Level persediaan stock barang rendah sehingga bisa menghemat tempat dan
biaya penyimpanan, seperti untuk biaya sewa gudang dan biaya asuransi.
2. Modal kerja lebih rendah lantaran bahan produksi hanya dibeli ketika
dibutuhkan saja.
3. Pemborosan, adanya produk yang ketinggalan zaman, dan barang rusak bisa
diminimalisasi karena tingkat persediaan stok yang rendah.
4. Menghindari penumpukan barang yang tidak terjual karena adanya
pembatalan atau perubahan permintaan.
5. Mengurangi waktu pengerjaan dan pemeriksaan karena jumlah bahan
produksi yang rendah.
Kelompok 1:
Pertanyaan: Apakah penerapan pembelian dan produksi JIT pada perusahaan industri
berpengaruh pada sistem akuntansi biaya dan manajemen perusahaan?
Jawab: Penerapan pembelian dan produksi JIT pada perusahaan industri berpengaruh pada
system akuntansi biaya dan manajemen perusahaan.
Penerapan pembelian Just in Time (JIT) dapat mempunyai pengaruh pada sistem
akuntansi biaya dan manajemen ketika perusahan:
1. Biaya langsung meningkat.
2. Perubahan “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya.
3. Perubahan dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga
banyak biaya tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.
4. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli
secara individual.
5. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.
Penerapan produksi Just in Time (JIT) dapat mempunyai pengaruh pada sistem
akuntansi biaya dan manajemen ketika perusahaan:
1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation
(stasiun kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).
2. Mengurangi atau meniadakan “Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsep
waktu tunggu nol).
3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biaya
setup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation).
4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas
produksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.
REFERENSI