Pertemuan 6-7
Persediaan sebagai
asset perusahaan,
memiliki peranan
penting dalam
operasi bisnis
Agar mampu
memberikan
pelayanan yg terbaik
pada langganan.
Persediaan dalam Organisasi
Perusahaan harus
melakukan
manajemen
persediaan
proaktif, dalam arti
mampu untuk
mengantisipasi
keadaan maupun
menghadapi
tantangan dalam
manajemen
persediaan
Tujuan Diadakannya Persediaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Persediaan dikelompokkan :
1. Bahan baku
2. Barang dalam proses
3. Barang jadi
Menetapkan Persediaan
Perusahaan dapat
– Mempengaruhi ekonomi produksi
– Dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat
8
Kerugian adanya persediaan
Biaya penyimpanan
Biaya pemindahan
Pengembalian modal yang tertanam dalam
bentuk persediaan
9
Oleh karena itu, sasaran akhir dari manajemen
persediaan adalah menghasilkan keputusan tingkat
persediaan, yang menyeimbangkan tujuan diadakannya
persediaan dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan
kata lain, manajemen persediaan adalah untuk
membuat keputusan optimum (meminimumkan total
biaya) dalam perubahan tingkat persediaan
2. BEBERAPA KEPUTUSAN DALAM
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Untuk mempertahankan tingkat persediaan yang optimum,
diperlukan jawaban atas pertanyaan mendasar sbb :
1.Kapan melakukan pemesanan
2.Berapa jumlah yang harus dipesan
3.Kapan melakukan pemesanan kembali.
12
Untuk menjawab :
Kapan Waktu Pemesanan?
Dilakukan dengan 3 pendekatan :
1. Pendekatan Titik Pemesanan Kembali ( reorder
point approach)
2. Pendekatan Tinjauan Periodik ( periodic review
approach)
3. Material Requirement Planning (MRP)
pembahasan khusus, tidak di OR
13
Pendekatan Titik Pemesanan Kembali ( reorder
point approach / ROP)
14
Reorder Point Approach / ROP
15
Periodic Review
16
Periodic Review
A = Persediaan yg dimiliki
B = Jumlah pemesanan
C = Stock out
18
Periodic Review
Gambar menunjukkan bahwa periode
peninjauan selalu tetap dengan jumlah
yang dipesan selalu bervariasi.
19
Periodic Review
ROP maupun Periodic Review mengandung
resiko :
1.Stockout akan terjadi jika permintaan selama
lead time melebihi jumlah persediaan,
2.Stockout juga dapat terjadi jika pesanan diterima
melebihi jangka waktu lead time.
20
BIAYA DALAM KEPUTUSAN
PERSEDIAAN/INVENTORY
21
Biaya Persediaan
23
Biaya Pemesanan
( Ordering Cost )
Total biaya pemesanan
– TOC = S. ( R / Q )
Keterangan :
S = Biaya setiap kali pemesanan
R = jumlah pembelian (permintaan)
selama 1 periode atau tahun
Q = kuantitas pesanan (unit / order)
24
Termasuk Biaya Pemesanan – Ordering
Costs
26
Komponen Utama Biaya penyimpanan
persediaan (Carrying cost atau Holding
Cost)
Beberapa komponen secara relatif sangat kecil, tetapi
secara total biaya penyimpanan ini cukup besar.
Biaya penyimpanan berkisar 35% dari nilai persediaan.
Sebagian besar berupa biaya modal atau opportunity cost.
Sifatnya : semakin besar frekuensi pembelian bahan,
semakin kecil biaya penyimpanan (Lihat Gambar)
27
BIAYA PEMESANAN DAN PENYIMPANAN
28
Biaya penyimpanan persediaan
(Carrying cost)
Rata-rata persediaan dapat dihitung
dengan Q/2. Sehingga total biaya simpan
tahunan (TCC) dapat ditulis dalam
persamaan :
TCC = (Q / 2) C
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan (unit/order)
C = Biaya penyimpanan tahunan dalam rupiah/unit
29
Total Biaya Persediaan
TAC = TCC + TOC
atau
TAC = (Q / 2) C + S. ( R / Q )
30
3. Biaya Kekurangan Persediaan
(Stockout)
1. Terjadi apabila tidak tersedia di gudang ketika dibutuhkan
untuk produksi atau ketika pelanggan memintanya.
2. Meliputi :
biaya penjualan atau permintaan yang hilang (biaya ini sulit
dihitung),
Biaya yang dikaitkan dengan proses pemesanan kembali :
Biaya ekspedisi khusus, penanganan khusus, biaya
penjadwalan kembali produksi, dan biaya bahan pengganti.
31
4. Biaya yang dikaitkan dengan
Kapasitas
Terjadi karena ada perubahan kapasitas produksi.
Perubahan kapasitas produksi diperlukan untuk
memenuhi fluktuasi permintaan.
Sehingga harus ada perubahan persediaan.
Berupa : Biaya kerja lembur untuk meningkatkan
kapasitas produksi; Latihan tenaga kerja baru
32
5. Biaya Bahan atau Barang
Merupakan harga yang harus dibayar atas item
yang dibeli.
Akan dipengaruhi oleh besarnya discount yang
diberikan oleh supplier.
Bermanfaat dalam menentukan apakah
perusahaan sebaiknya menggunakan harga
discount atau tidak.
33
MODEL ECONOMIC ORDER
QUANTITY (EOQ)
34
Dalam bagian ini akan diperkenalkan konsep dasar dari
Economic Order Quantity (EOQ) dalam model persediaan.
Konsep EOQ digunakan untuk menjawab pertanyaan “Berapa
jumlah yang harus dipesan”.
37
Dua Dasar Keputusan Dalam Model EOQ
38
Contoh :
Diketahui :
Toko Kubota rata-rata menjual 1000 generator per bulan.
Permintaan generator selama 1 tahun diperkirakan konstan
Toko Kubota akan menetapkan kebijakan pemesanan sebanyak 2000
generator setiap pemesanan
Setiap kali pemesanan dengan waktu tunggu (lead time) 6 hari
Bagian kalkulasi biaya telah menetapkan bahwa biaya pemesanan Rp.
600.000
Biaya penyimpanan tahunan Rp. 10.000 per unit.
= 1200 / 40 = 30 hari
Dengan lead time selama 6 hari, maka pemesanan kembali
(ROP) harus dilakukan apabila tingkat persediaan mencapai :
= 6 x 40 unit = 240 unit
Rp. 12.200.000
PENGARUH KUANTITAS
DIISCOUNT TERHADAP EOQ
Pembahasan dalam menghitung total biaya tahunan
EOQ, belum memasukkan unsur biaya dari nilai
item itu sendiri.
Alasan tidak dimasukkan biaya harga item karena
telah diasumsikan bahwa harga konstan.
Dalam kenyataannya asumsi harga konstan tidak
selalu benar. Kuantitas diskon merupakan praktek yg
biasa dalam dunia bisnis saat ini dan digunakan sbg
insentif perusahaan yg membeli.
Contoh
Selama 1 th digunakan 250 unit bahan, biaya
pemesanan Rp. 5.000,- dan biaya penyimpanan 20%
dari nilai bahan. Harga diskon diberikan untuk tingkat
kuantitas sbb :
Kuantitas Pemesanan Harga per unit
1 – 50 Rp. 1.500,-
51 – 100 Rp. 1.350,-
101 - lebih Rp. 1.000,-