Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
.
Pada umumnya biaya-biaya dalam manajemen operasional persediaan saling
berkaitan dan dapat mempengaruhi harga persediaan. Sehingga seorang manajer operasional
harus jeli dan teliti dalam memutuskan berapa persedeiaan yang harus dibeli. Hal ini tidak
bisa dilihat dari kasat mata saja tentunya. Metode ini, kita harus menghitung biaya yang
paling ekonomis pada setiap jumlah barang yang dibeli (dipesan). Biaya tersebut adalah
saling hubungan antara harga bahan baku, biaya penyimpanan yang umumnya dihitung
berdasar persentase tertentu dari nilai persediaan rata-rata, jumlah bahan baku yang
dibutuhkan dalam satu periode misalnya dalam satu tahun, dan biaya pesanan. Untuk itu mari
kita bahas satu persatu agar lebih jelas dalam memahaminya.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Riset Operasional. Tujuan
yang diharapkan adalah agar mengetahui bagaimana mengelola persediaan dengan
mengunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya berupa ilmu mengenai metode Economic Order Quantity (EOQ)
pada perusahaan. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak yang
ingin mempelajari hal yang berkaitan dengan persediaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Sukamdiyo (2004:113) persediaan harus ideal karena itu cara pembelian
barang tersebut juga harus benar. Benar disini berarti paling ekonomis. Secara sederhana
semua ini dapat diketahui dengan rumus EOQ (Economic Order Quantity), yaitu jumlah
dimana setiap kali pembelian akan memperoleh total biaya persediaan yang paling murah.
Menurut Prawirosentono (2005:93) jumlah persediaan tidak dalam jumlah terlalu
banyak dan terlalu sedikit karena keduanya mengandung resiko. Mengingat jumlah
persediaan dipengaruhi jumlah pesanan, berarti persediaan yang ekonomis terjadi jika jumlah
pesanan yang dilakukan pun secara ekonomis terjadi jika jumlah pesanan yang dilakukan pun
secara ekonomis (economically Order Quantity) atau EOQ.
Menurut Gitosudarmo (2002:245) EOQ (Economical Order Quantity) adalah jumlah
pembelian yang paling ekonomis yaitu dengan melakukan pembelian secara teratur sebesar
EOQ itu maka perusahaan akan menanggung biaya-biaya pengadaan bahan yang minimal.
Menurut Heizer dan Render (2011:68) EOQ (Economical Order Quantity) adalah
salah satu teknik pengendalian persediaan yang paling tua dan terkenal secara luas, metode
pengendalian persediaan ini menjawab 2 (dua) pertanyaan penting yaitu :
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode EOQ berusaha mencapai tingkat
persediaan yang seminimum mungkin dengan biaya rendah. Dengan menggunakan metode
EOQ, suatu perusahaan akan mampu meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak
mengganggu proses produksi dalam perusahaan dan mampu menghemat biaya persediaan
karena adanya efisiensi persediaan bahan baku di perusahaan yang bersangkutan.
Selain itu dengan adanya penerapan metode EOQ, perusahaan akan mampu
mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk ruangan gudang dan
ruangan kerja, menyelesaikan masalah–masalah dari persediaan yang menumpuk sehingga
mengurangi risiko yang dapat timbul karena persediaan yang ada di gudang. Analisis EOQ
ini dapat digunakan dengan mudah dan praktis untuk merencanakan berapa kali suatu bahan
di beli dan dalam kuatitas berapa kali pembelian.
1. Perkiraan penggunaan
Sebelum kegiatan pembelian bahan baku dilaksanakan, maka manajemen harus dapat
membuat perkiraan bahan baku yang akan dipergunakan didalam proses produksi pada suatu
periode. Perkiraan bahan baku ini merupakan perkiraan tentang berapa besar jumlahnya
bahan baku yang akan dipergunakan oleh perusahaan untuk keperluan produksi pada periode
yang akan datang.
3. Biaya-biaya persediaan
Biaya-biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan baku ini sudah selayaknya
diperhitungkan pula didalam penentuan besarnya persediaan bahan baku. Dalam
hubungannya dengan biaya-biaya persediaan ini, maka digunakan data biaya persediaan
yaitu:
Untuk menghitung EOQ terlebih dahulu dihitung biaya pesan dan biaya simpan per
satuan bahan baku dengan rumus sebagai berikut (Heizer dan Render, 2011 : 323):
gerafik model persediaan EOQ dapat ditunjukkan seperti pada gambar berikut :
1. Dapat dijadikan dasar penukaran (trade off antara biaya penyimpanan dengan biaya
persiapan atau biaya pemesanan (setup cost).
2. Dapat mengatasi ketidakpastian penggunaan persediaan pengaman atau persediaan besi (
safety stock)
3. Lazim digunakan pada rumah sakit, yaitu pada persediaan obat. Jika ada pasien yang
sakit mendadak dan perlu obat segera, apotek rumah sakit dapat melayani dengan cepat.
4. Mudah diaplikasikan pada proses produksi yang outputnya telah memiliki standartertentu
dan diproduksi secara massal.
Hakikatnya model EOQ adalah model yang menempatkan pemasok sebagai mitra bisnis
sementara karena paradigma untung-rugi diterapkan pada mereka, sehingga penggunaan
model ini terjadi berganti-ganti pemasok, dan hal ini dapat mengganggu proses produksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan.
Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal di banyak perusahaan,
mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi
diseluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu
sangatlah penting. Di satu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara
menurunkan tingkat persediaan di tangan. Di pihak lain, konsumen akan merasa tidak
puas bila suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai
keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.
Pada umumnya perusahaan menggunakan cara tradisional dalam mengelola
persediaan, yaitu dengan cara memiliki persediaan minimal untuk mendukung
kelancaran proses produksi. Di samping itu, perusahaan juga memperhitungkan biaya
persediaan yang paling ekonomis yang dikenal dengan istilah Economic Order Quantity
atau EOQ. EOQ akan menjawab pertanyaan berapa banyak kualitas bahan baku yang
harus dipesan dan berapa biayanya yang paling murah atau paling ekonomis
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/225971555/2014/05/25/Metode-Persediaan-
EOQ/2014/05/25, diakses pada tanggal 12 Maret 2018, pukul 19.00 WIB
http://www.materibelajar.id/2016/05/metode-pengendalian-persediaan-dengan.html#.
diakses pada tanggal 12 Maret 2018, pukul 20.30 WIB
www.wikipedia.com.