Anda di halaman 1dari 5

Journal Of Industrial Management and Entrepreneurship Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi

http://creativecommons.org/licenses/by-
JIME nc-sa/4.0/
Vol. 01 No.01
Homepage Journal:https://ojs.polbap.ac.id/ojs/index.php/jime/

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN


MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT
DISKON DI POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA TAHUN 2021

M. Amirul Ghiffari

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta

amirulelghiffari@gmail.com

Abstrak
Persediaan dalam suatu unit usaha dapat dikategorikan sebagai modal kerja yang
berbentuk barang. Keberadaannya di satu sisi dianggap sebagai pemborosan, tetapi di sisi
lain juga dianggap sebagai asset yang sangat diperlukan untuk menjamin kelancaran
pemenuhan permintaan. Persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan biaya
persediaan meningkat karena bahan yang rusak, terutama karena bahan telah melewati
batas waktu kadaluwarsa. Untuk meminimalkan total biaya persediaaan, perusahaan
dapat juga mengusahakan penurunan biaya pembelian yang bisa diperoleh dengan
mempertimbangkan potongan harga pembelian dari pemasok bila memesan dalam jumlah
yang besar. Dengan demikian perlu dicari persediaan yang memberikan biaya yang paling
minimal dalam pengadaan persediaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
menghasilkan model perencanaan persediaan bahan baku dengan kendala keterbatasan
waktu kadaluwarsa bahan dan terdapatnya faktor diskon, khususnya all unit discount
quantity, yang diberlakukan oleh pemasok. Sedangkan model dasar yang digunakan yaitu
model persediaan Economic Order Quantity (EOQ).
Validasi model dilakukan dengan meniadakan unsur kadaluwarsa dan faktor unit
diskon pada model. Validasi tersebut menyatakan bahwa model yang dikembangkan
valid. Pada bagian akhir disajikan algoritma sederhana pencarian solusi model dan contoh
numeriknya.
Kata kunci: Persediaan, Kadaluwarsa, Discount, EOQ

87
Pendahuluan yang menghasilkan produk perishable
Dalam aktivitas kehidupan, (mengalami deteriorasi atau penurunan
persediaan hampir Dalam aktivitas nilai setelah waktu tertentu) pada
kehidupan, persediaan hampir selalu umumnya industri proses, tidak terlepas
diperlukan, baik dalam kegiatan pribadi, dari permasalahan persediaan.
rumah tangga maupun kegiatan usaha. Karakteristik yang dimiliki industri proses
Yang membedakan persediaan tersebut umumnya adalah volume produksi tinggi
adalah jenis dan jumlah barang, dengan produk dan standardisasi tertentu.
karakteristik kebutuhan barang dan Standardisasi ini meliputi standar
intensitas pengelolaannya. Persediaan komposisi produk yang dihasilkan
dalam suatu unit usaha dapat maupun bahan baku yang digunakan.
dikategorikan sebagai modal kerja yang Bagi industri pengolahan makanan,
berbentuk barang. Keberadaannya di satu waktu kadaluwarsa merupakan suatu
sisi dianggap sebagai pemborosan (waste) permasalahan yang harus
sehingga dapat dikatakan sebagai beban dipertimbangkan dalam perencanaan
(liability) yang harus dihilangkan, tetapi di bahan baku. Hal ini karena menyangkut
sisi lain juga dianggap sebagai kekayaan masalah keamanan produk pada saat
(asset) yang sangat diperlukan untuk dikonsumsi, mengingat kebanyakan bahan
menjamin kelancaran pemenuhan baku yang digunakan memiliki masa
permintaan. Bila tidak ada persediaan pakai (kadaluwarsa) yang terbatas
maka permintaan tidak akan dapat (Indrianti, 2001). Potongan harga sering
terpenuhi dan hal ini akan menimbulkan dijumpai dalam sistem penjualan, baik
kerugian, baik yang berupa keuntungan penjualan produk maupun jasa. Ada dua
yang tidak dapat diterima, jenis potongan harga yang biasa
menganggurnya mesin dan peralatan digunakan yaitu potongan harga
(tangible cost), maupun yang berupa kumulatif (all units) dan potongan harga
citra yang tidak baik sehingga bertahap (incremental). Yang terakhir ini
mengakibatkan berpindahnya pelanggan dimaksudkan untuk mendorong pembeli
ke pihak lain (intangible cost). Oleh sebab meningkatkan jumlah pembeliannya.
itu keberadaan persediaan perlu dikelola Potongan harga dapat ditinjau dari dua
dengan baik sehingga diperoleh kinerja sudut pandang yang berbeda, yaitu
yang optimal (Bahagia, 2003). Industri pembeli dan penjual. Ditinjau dari sudut

88
pandang pembeli, adanya potongan harga rusak, karena melewati batas
yang ditawarkan penjual mengakibatkan kadaluwarsa. Disamping itu perusahaan
perlunya modifikasi pada sistem juga menginginkan mendapatkan
persediaan, yaitu dalam menentukan potongan harga pembelian dari pemasok
ukuran pemesanan ekonomis (Gunawan, bila memesan dalam jumlah yang besar.
1990). Dengan demikian perlu dicari persediaan
Pada dasarnya pembeli akan lebih yang optimal, yaitu besarnya biaya yang
tertarik untuk melakukan pembelian jika dikeluarkan dalam pengadaan persediaan
potongan harga yang ditawarkan lebih dan perencanaan bahan. Model ini
besar. Begitu pun pihak perusahaan, diharapkan dapat digunakan untuk
tentunya akan mempertimbangkan menentukan jumlah dan saat bahan
kuantitas diskon terhadap keputusan dipesan apabila bahan tersebut memiliki
pemesanan ekonomisnya. Namun waktu kadaluwarsa yang harus
demikian hendaknya perusahaan, dipertimbangkan serta adanya kuantitas
khususnya bagi industri produk diskon dari pihak pemasok terhadap
perishable tetap mempertimbangkan banyaknya bahan yang dipesan.
waktu kadaluwarsa bahan baku sehingga Metode dan Pelaksanaan Penelitian
tingkat persediaan tetap optimal. Oleh A.Metode Penelitian
karena itu, pada penelitian ini dibahas Model yang akan dikembangkan
pengembangan model perencanaan dalam penelitian ini adalah model
persediaan bahan baku dengan persediaan yang mempertimbangkan
mempertimbangkan waktu kadaluwarsa waktu kadaluwarsa bahan dan faktor unit
bahan pada industri pengolahan makanan discount, sehingga didapatkan total biaya
serta faktor unit diskon yang diberikan persediaan yang minimal.
oleh pihak pemasok. Ide yang mendasari Tujuannya adalah untuk
penelitian ini adalah bahwa waktu menentukan kuantitas optimal dari bahan
kadaluwarsa bahan sangat berpengaruh baku yang akan dipesan, dengan biaya
dalam sistem produksi, terutama persediaan yang minimal, serta untuk
persediaan bahan. menentukan saat pemesanan yang
Persediaan yang terlalu banyak optimal.
akan mengakibatkan biaya persediaan Dalam mengembangkan model,
meningkat karena bahan menjadi waktu kadaluwarsa bahan baku bersifat

89
deterministik dan sesuai standar Tujuan pengembangan model ini
perusahaan. Artinya, data waktu adalah untuk menentukan jumlah dan saat
kadaluwarsa bahan merupakan masa pakai bahan dipesan apabila bahan tersebut
bahan setelah mengalami perlakuan memiliki waktu kadaluwarsa yang harus
tertentu dalam penyimpanan sesuai dipertimbangkan serta adanya kuantitas
prosedur perusahaan diskon, yaitu all unit discount, dengan
Hasil dan Pembahasan kriteria minimasi biaya total persediaan
Model dasar EOQ single item, (Total Cost of Inventory).
merupakan model yang digunakan untuk Adapun situasi dari model persediaan
menentukan jumlah pemesanan secara yang mempertimbangkan waktu
ekonomis sehingga dapat meminimumkan kadaluwarsa seperti pada gambar 1.
total biaya persediaan. Dalam model dasar Dimana gambar 1 menunjukkan situasi
EOQ single item diasumsikan bahwa persediaan bahan yang
harga beli barang persediaan dianggap mempertimbangkan waktu kadaluwarsa,
selalu sama atau tetap. Dalam dimana persediaan bahan yang ada adalah
kenyataannya, harga barang tidaklah sebesar Q dan terdapat bahan yang
selalu sama karena adanya faktor diskon, kadaluwarsa sebesar Qkd yang terjadi
sehingga model EOQ single item tidaklah pada akhir periode t1. Akibat adanya
relevan bila digunakan dalam kasus ini. bahan yang kadaluwarsa tersebut , maka
Pada penelitian ini sistem diskon yang terjadi juga kekurangan bahan sebesar
dikaji adalah unit diskon. Qkd selama periode t2.

KESIMPULAN (kadaluwarsa) bahan dan faktor unit


Dari penelitian yang telah dilakukan diskon menghasilkan model untuk
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: penentuan jumlah pemesanan yang
Pengembangan model perencanaan optimum sebagai berikut
persediaan yang mempertimbangkan
kendala keterbatasan masa pakai

90
dengan unit yang kadaluwarsa sebesar:

sehingga total biaya persediaan (total cost of inventory) adalah

Model ini berlaku jika Q > Qkd, dan hal tersebut akan terpenuhi jika

Saat pemesanan bahan kembali yang optimal ditentukan sebagai berikut:

Adanya kuantitas unit diskon (all unit Gunawan, I.D. 1990. Pengembangan Model
Penentuan Jadwal Potongan Harga
discount quantity) dapat menurunkan
Bertahap untuk Konsumen Ganda
biaya pembelian dan pada akhirnya dapat dan Titik Perubahan Harga Ganda.
Master Thesis. ITB, Bandung
menurunkan total biaya persediaan,
Indrianti, N.; Tjen, M.;dan Toha, I.S. 2001.
sehingga membuat pembeli menaikkan Model Perencanaan Kebutuhan
Bahan dengan Mempertimbangkan
jumlah pembeliannya. Namun demikian
Waktu Kadaluwarsa Bahan. Jurnal
diskon yang besar tidak selalu harus Media Teknik No. 2 Tahun XXIII
Tersine, Richard J. 1994. Principle of
diambil untuk dapat meminimalkan biaya
Inventory and Materials
pembelian, karena adanya faktor Management. New Jersey: Prentice
Hall
kadaluwarsa bahan yang singkat,
pemesanan dalam jumlah besar bisa jadi
justru hanya menaikkan biaya total
persediaan.

Daftar Pustaka
Bahagia, S.N. 2003. Sistem Inventory.
(dalam proses penerbitan)

91

Anda mungkin juga menyukai