Anda di halaman 1dari 24

Making Higher

Education Open to
All

MANAJEMEN OPERASI
MODUL 5
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Nama :
1. Anggara Zuli Saputra (044338724)
2. Ulya Rahmawati (044336659)

www.ut.ac.id
KB 1 : Model Persediaan Independen

A. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan segala sesuatu yang disimpan untuk
digunakan jika diperlukan. Persediaan juga dapat terjadi tanpa disengaja
ketika ada keterlambatan dalam proses produksi sehingga menimbulkan
produk menumpuk dalam proses atau disebut sebagai persediaan produk
dalam proses. Ada juga persediaan yang tidak disengaja tersebut disebabkan
produk yang cacat sehingga dikembalikan oleh pelanggan. Produk tersebut
seharusnya diperbaiki. Namun, karena biaya perbaikan terhadap produk
cacat itu mahal, perusahaan memilih untuk menyimpan produk cacat
tersebut di gudang sebagai persediaan.
Secara garis besar, ada dua model persediaan, yaitu model
persediaan independen dan model persediaan dependen. Persediaan
independen merupakan pengadaan persediaan bahan baku yang
kuantitasnya tidak dipengaruhi oleh kebutuhan produk atau komponen lain.

www.ut.ac.id
Selanjutnya, menurut Heizer dan Render (2014), persediaan memiliki
beberapa fungsi, yaitu (1) memisahkan proses produksi dari pemasok dalam
kondisi pasokan berlebih; (2) memisahkan perusahaan dari fluktuasi
permintaan dan menyediakan produk yang dapat memenuhi keinginan
pelanggan; (3) memanfaatkan potongan harga karena membeli bahan baku
dalam julah banyak; dan (4) melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.
Persediaan juga memiliki beberapa jenis sebagai berikut.
1.Persediaan bahan baku telah dibeli, tetapi tidak segera diproses.
2. Persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi merupakan
komponen atau bahan baku yang masih menjalani berbagai perubahan, tetapi
belum selesai.
3. Persediaan produk jadi, yaitu produk yang telah selesai diproses dan siap
untuk dikirimkan.

www.ut.ac.id
Alasan utama perusahaan menggunakan persediaan yaitu untuk
memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan produk akhir atau barang
jadi, khususnya untuk bisnis eceran. Karena permintaan pelanggan bersifat
tidak pasti, perusahaan perlu menyediakan persediaan pengaman untuk
mengantisipasi variasi permintaan pelanggan tersebut. Persediaan akan
membuat perusahaan tidak terlalu bergantung pada pemasok.
Ketergantungan pada pemasok akan memengaruhi proses produksi karena
ada kalanya penyampaian bahan baku dari pemasok mengalami
keterlambatan Russell dan Taylor (2011).

www.ut.ac.id
B. Model-model Persediaan

Model pengadaan persediaan yang tergolong sistem persediaan terus-


menerus, yaitu model deterministik dan model probabilistik. tiga model
deterministik dan satu model probabilistik. Model determinstik meliputi model
kuantitas pemesanan dasar (basic economic order quantity), model diskon
kuantitas (quantity discount) dan model kuantitas pemesanan produksi
(production order quantity). Tujuan model persediaan deterministik dan
probablistik adalah menentukan berapa unit bahan baku atau produk akhir
yang harus dipesan dengan biaya total minimal. Biaya total tersebut meliputi
biaya pesan dan biaya simpan serta harga bahan baku atau produk jadi untuk
model persediaan yang menggunakan diskon kuantitas. Beberapa variasi
dalam model persediaan deterministik dan probabilistik tersebut didasarkan
pada asumsi yang dapat memenuhi.

www.ut.ac.id
1. Model Kuantitas Pemesanan Dasar

Untuk menerapkan model persediaan kuantitas pemesanan dasar


atau model kuantitas pemesanan ekonomis (EOQ), ada beberapa asumsi yang
harus dipenuhi seperti berikut.
a. Jenis permintaan independen atau tidak dipengaruhi oleh permintaan bahan
baku atau komponen lain.
b. Banyaknya permintaan diketahui dan bersifat konstan.
c. Lead time, yaitu waktu antara pemesanan dilakukan hingga bahan baku
sampai di tangan pemesan diketahui dan konstan.
d. Penerimaan bahan baku segera dan secara keseluruhan atau tidak bertahap.
e. Tidak ada pemotongan harga karena membeli dalam jumlah besar.
f. Biaya simpan dan pesan bahan baku diketahui dengan pasti dan konstan.
g. Tidak ada kehabisan persediaan.

www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
2. Model Diskon Kuantitas

Model diskon kuantitas pada umumnya diberikan kepada


perusahaan yang memesan bahan baku dalam jumlah besar kepada
pemasok. Pada umumnya, pemasok akan memberi harga yang rendah
apabila perusahaan membeli dalam jumlah banyak.Hal ini mendorong
perusahaan untuk harus melakukan pilihan antara biaya produk atau harga
bahan baku dan biaya penyimpanan. Apabila perusahaan melakukan
pembelian dalam jumlah besar, terdapat pemotongan harga, tetapi
perusahaan harus mengeluarkan biaya simpan yang tinggi. Biaya totalnya
menjadi berikut ini.

www.ut.ac.id
Tahapan dalam analisis diskon kuantitas sebagai berikut.

1. Hitunglah kuantitas pembelian optimal pada setiap harga/diskon yang


ada.
2. Jika Q* untuk diskon tidak memenuhi range yang ada, pilihlah kuantitas
terkecil pada range tersebut. Hal ini bertujuan untuk dapat menentukan
berapa unit yang harus dipesan sesuai dengan range harga yang diberikan
potongan harga.
3. Hitunglah biaya total pada setiap Q* atau menyesuaikan langkah.
4. Pilih Q* yang memberikan biaya total terendah.

www.ut.ac.id
3. Model Kuantitas Pemesanan Produksi

Model ini digunakan apabila bahan baku diproduksi secara


simultan dengan pembuatan produk akhir. Selain itu, model kuantitas
pemesanan produksi juga digunakan pada perusahaan yang menerima bahan
baku atau materialnya lebih dari satu periode waktu.

www.ut.ac.id
4. Model Probabilistik

Model kuantitas pemesanan optimal dasar dengan kuantitas ataupun


model pemesanan kuantitas produksi yang telah dibahas sebelumnya
menggunakan asumsi bahwa permintaan produk konstan dan tertentu. Kondisi
permintaan determininstik tersebut sebenarnya sulit ditemukan dalam praktik.
Pada umumnya, perubahan banyak terjadi dalam praktik sehingga model
deterministik yang menggunakan asumsi yang konstan, baik dalam jumlah
maupun harga dirasakan sebagai keterbatasan model tersebut. Oleh karena itu,
model probabilistik dapat dinilai sebagai perbaikan atas kondisi yang sulit
ditemukan dalam praktik tersebut. Model probabilistik ini digunakan apabila
permintaan tidak pasti jumlahnya atau tidak konstan. Dalam kondisi ini,
diperlukan persediaan pengaman untuk mencegah atau menghindari terjadinya
kehabisan persediaan. Waktu pemesanan kembali ditentukan dengan rumus
berikut.
www.ut.ac.id
Titik pemesanan kembali = d x L + SS
Biaya kehabisan persediaan = banyaknya unit x probabilitas x
biaya kehabisan persediaan per unit x banyaknya pesanan per tahun

Sebagai contoh, apabila perusahaan menetapkan waktu pemesanan


adalah ketika persediaan dalam perusahaan tinggal 50 unit, biaya kehabisan
persediaan Rp40 per unit, biaya simpan Rp5 per unit, dan pesanan per tahun
enam kali. Probabilitas terjadinya permitaan sebagai berikut.

www.ut.ac.id
5. Model Simulasi

Menurut Heizer dan Render (2014), ada beberapa keunggulan


model simulasi. Pertama, model simulasi dapat digunakan untuk
menganalisis situasi dunia nyata yang luas dan kompleks. Kedua, model
simulasi bisa dilakukan secara cepat. Ketiga, dapat memberikan beberapa
alternatif solusi terhadap permasalahan yang ada. Namun demikian, ada
juga beberapa kelemahan model simulasi, antara lain bisa membutuhkan
waktu yang lama, setiap individu dapat membuat simulasi secara unik atau
berbeda sehingga ada beragam solusi yang ada, serta manajer harus
menyusun berbagai kondisi dan hambatan terhadap solusi yang akan
diambil.

www.ut.ac.id
KB 2: Model Persediaan Dependen
A. pengertian persediaan dependen
.
Adalah persediaan yang pengadaannya, baik jumlah maupun waktu
penyediaannya, ditentukan oleh urutan proses atau kebutuhan bahan atau
komponen lain ( heizer dan render, 2014 ) .
Manfaat model persediaan dependen ini sebagai berikut .
- mamapu menanggapi permintaan pelanggan.
- menanggapi secara lebih cepat terhadap perubahan pasar.
- memperbaiki penggunaan fasilitas dan karyawan.
- mengurangi persediaan .
B. Menyusun rencana kebutuhan material
Bagaimana menyusun perencanaan kebutuhan material ? Langkah pertama
yang harus dilakukan adalah menyusun jadwal produksi kebutuhan pelanggan.
Oleh karena itu, kebutuhan bersih atau kebutuhan yang sesungguhnya dapat
dirumuskan : kebutuhan bersih =( kebutuhan kotor+alokasi dari periode
sebelumnya ) - ( persediaan di tangan + penerimaan yang telah
dijadwalkan ) . www.ut.ac.id
Secara singkat pencatatan perencanaan kebutuhan bahan tersebut dapat
digambarkan

www.ut.ac.id
C. Teknik rencana kebutuhan material
Menurut heizer lot-for-lot, economic order quantity, dan part-period balancing .
Merupakan pemesanan bahan , komponen , atau perakitan produk

www.ut.ac.id
Apabila perusahaan menerapkan teknik lot-for-lot,pencatatan perencanaan
kebutuhan material dipaparkan pada tabel 5.2 berikut

Biaya persediaan yang harus dikeluarkan untuk 10 Minggu sebagai berikut .


Biaya simpan = Rp0,00
Biaya penyiapan =7×Rp10.000,00 = Rp 70.000,00
Biaya persediaan total = biaya simpan + biaya penyiapan = Rp 70.000,00

www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
Biaya persediaan yang harus dikeluarkan untuk 10 Minggu sebagai berikut .
Biaya simpan = (0+50+10+10+0+60+30+30+0)× Rp 100,00=Rp19.000,00
Biaya penyiapan =3X Rp10.000,00 =Rp30.000,00
Biaya persediaan total =biaya simpan + biaya penyiapan = Rp49.000,00
D. Perkembangan perencanaan kebutuhan bahan
Perkembangan perencanaan kebutuhan bahan mengalami perkembangan
yang diperlukan untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan .perkembangan
tersebut meliputi perencanaan kebutuhan material II ,perencanaan kapasitas,
perencanaan kebutuhan bahan untuk perusahaan jasa atau layanan ,
perencanaan pendistribusian sumber daya , dan perencanaan sumber daya
perusahaan .
E. Sistem persediaan just-in-time
Merupakan konsep persediaan dengan pemenuhan secara tepat waktu ,tepat
jumlah ,dan tepat kualitas.

www.ut.ac.id
* Menurut voss ( 1992 )
- mempelajari kembali bagaimana memenangkan persaingan, terutama dari
pesaing jepang.
- menghindari berbagai kesulitan dalam industri di Amerika.
- memperbaiki kualitas produk , produktivitas , dan pelayanan pelanggan.
* Menurut Hernandez (1993 )
- mengurangi jumlah barang yang datang.
- menghilangkan persediaan penyangga .
- mengurangi biaya pembelian .
- memperbaiki penanganan bahan.
- tercapainya persediaan jumlah kecil.
- mendapatkan pemasok.
* Menurut heizer dan render (2008)
Persediaan berkurang ,perbaikan kualitas,pengurungan biaya ,pengurangan
lead time ,
www.ut.ac.id
* menurut schneiderjans (1992)
- meningkatkan fleksibilitas dengan supplier.
- meningkatkan fleksibilitas dengan karyawan.
- menyusun layout dengan tepat .
- mengubah kebijakan pemesanan.
F. Perencanaan sumber dan perusahaan jasa
Merupakan proses dalam perusahaan yang berada pada bidang
fungsional,unit bisnis,wilayah geografis, dan lini produk (WU dan
Wang,2006).
* Keberhasilan ERP dipengaruhi oleh berikut ini :
- interaksi.
- komunikasi antara pengguna.
- domain pengetahuan.
- keinginan dan komitmen tim ERP.

www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
Terimakasih

www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai