Anda di halaman 1dari 30

Making Higher

Education Open to
All

MODUL 2
DESAIN PRODUK DAN PROSES

Nama :
1. Cinantia Ardeanis Ifada (044336437)
2. Muhammad Khairul Miftahudin (044338717)

www.ut.ac.id
KB 1 : Desain dan Pengembangan Produk

A. Proses Desain Produk dan Jasa


Sasaran dalam keputusan mengenai produk dalam
mengembangkan dan menerapkan strategi produk yang memenuhi
permintaan pasar. Pemilihan, pendefinisian dan desain produk merupakan
langkah yang dilakukan secara terus menerus dengan memperhatikan
beberapa factor sebagai berikut :
• Perubahan kondisi ekonomi
• Perubahan sosiologi dan kondisi demografi
• Perubahan teknologi
• Perubahan politik dan berbagai peraturan pemerintahan
• Berbagai perubahan lain seperti praktik pemasaran, standar professional,
pemasok, distributor, dan sebagainya.

www.ut.ac.id
Terdapat dua cara yang selalu digunakan di awal desain dan
pengembangan produk yaitu kreativitas dan kemampuan mengidentifikasi
keinginan pelanggan. Dalam desain produk, ada enam hal yang perlu mendapat
perhatian yaitu :
• Mengurangi kompleksitas produk
• Standarisasi komponen
• Perbaikan terhadap aspek fungsional suatu produk
• Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
• Memperbaiki kemudahan perbaikan terhadap suatu produk
• Desain yang sehat dan kuat/konsisten

www.ut.ac.id
Desain produk meliputi beberapa tahapan yang pada prinsipnya
merupakan kegiatan untuk memehami, mendesain dan menyampaikan produk
ke pasar. Terdapat enam tahap proses desain dan pengembangan produk seperti
yang dipaparkan pada Tabel 2.1 berikut :

www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
B. Penyusunan Ide
Menurut Russell dan Taylor (2011), ide untuk mengembangkan produk
yang sudah ada ataupun produk baru dapat disusun dari berbagai sumber
termasuk dari pelanggan, pemasok, departemen penelitian dan pengembangan,
departemen pemasaran, pesaing serta perkembangan teknologi.
Setelah mengumpulkan ide mengenai produk baru perusahaan perlu
melakukan studi kelayakan dan melakukan prototyping secara cepat. Terdapat
tiga desain terintegrasi yaitu desain bentuk, fungsional dan desain produksi.

www.ut.ac.id
C. Quality Function Deployment (QFD)
Pengerahan fungsi kualitas atau QFD merupakan proses untuk
menentukan kebutuhan atau keinginan pelanggan dan menerjemahkannya ke
dalam atribut yang dipahami oleh bidang-bidang fungsional terkait (Heizer dan
Render, 2014). QFD digunakan dalam berbagai perencanaan yaitu semua
anggota tim dapat mengambil keputusan secara sistematis untuk
memprioritaskan berbagai tanggapan yang mungkin terhadap sekelompok
tujuan tertentu.
Terdapat tiga manfaat utama yang dapat diperolah Perusahaan apabila
menggunakan metode QFD yaitu :
• Mengurangi biaya
• Meningkatkan pendapatan
• Pengurangan waktu produksi

www.ut.ac.id
Perencanaan jangka panjang akan dapat berhasil apabila didukung
dengan perubahan dan perbaikan budaya organisasi untuk dapat mengetahui
kebutuhan dan harapan para pelanggan. Dalam menerapkan manajemen kualitas
dalam konsep total quality management terdapat dua alat secara garis besar
yaitu alat perencanaan mutu berupa QFD dengan alat bantu the house of quality
dan dipadukan dengan Taguchi methods serta alat pengendalian mutu berupa
alat atau Teknik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

www.ut.ac.id
Matriks yang disebut the house of quality dapat dilihat pada gambar 2.1.

www.ut.ac.id
Menurut Cohen (1995), ada beberapa langkah dalam mempersiapkan HOQ
yaitu sebagai berikut :
• Menentukan karakteristik produk atau jasa
• Mengadakan penilaian atas karakteristik produk yang telah ditetapkan pada
langkah pertama
• Menentukan variabel performasi para pemasok
• Mengadakan penilaian terhadap performasi pemasok atupun Perusahaan
atau organisasi
• Menentukan hubungan antar variabel performasi tersebut
• Menyusun target performasi yang akan kita capai

www.ut.ac.id
D. Desain Jasa
Desain jasa bersifat lebih komprehensif dibandingkan desain produk.
Mudick menyatakan bahwa desain jasa meliputi empat langkah yaitu akumulasi
informasi, pengembangan alternatif konseptual, desain dan pengujian protitipe,
serta pengembangan desain, penggambaran dan spesifikasi akhir.
Johnston (2005) mengatakan bahwa siklus proses pengembangan jasa
baru bergerak dari pengembangan ke analisis, desain, dan pengenalan layanan
baru dengan langkah yang berisi praktik-praktik konkret.

www.ut.ac.id
Dalam desain jasa atau layanan terdapat beberapa prinsip yang harus selalu diingat
sesuai dengan karakteristiknya yang berbeda dari produk sebagai berikut :
• Mengenali pelanggan
• Menentukan kebutuhan pelanggan yang harus dipuaskan
• Mengembangkan strategi layanan dan posisi layanan dalam mencapai keunggulan
bersaing
• Mendesain jasa, system penyampaian dan persyaratan SDM secara simultan
• Mendesain proses pelayanan dari pandangan pelanggan
• Meminimalkan kesalahan
• Desain ruang operasi
• Menggabungkan pengumpulan data
• Menentukan hubungan dan partisipasi pelanggan
• Membangun fleksibilitas dan konsistensi dalam system
• Desain loyalitas karyawan dan pelanggan dalam system
• Perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan
www.ut.ac.id
KB 2 : Desain Proses, Kapasitas Produksi
dan Pelayanan

A. Desain Proses Operasional


Strategi proses merupakan pendekatan yang digunakan oleh
organisasi untuk mentransformasikan sumber daya yang ada menjadi
produk dan jasa atau layanan. Proses produksi atau proses penyampaian
layanan yang dipilih memiliki pengaruh jangka Panjang pada efisiensi dan
fleksibilitas proses produksi.
Setiap produk atau layanan yang dihasilkan tersebut menggunakan
variasi dari empat strategi proses, yaitu focus proses, focus pengulangan,
focus produk, dan kustomisasi masal.

www.ut.ac.id
Adapun perbandingan antara keempat jenis proses sebagai berikut :

www.ut.ac.id
B. Desain Kapasitas
Tujuan strategi proses adalah membangun proses produksi yang
memenuhi kebutuhan pelanggan dan spesifikasi produk dengan keterbatasan
biaya dan berbagai keterbatasan manajerial lainnya. Kapasitas merupakan
kemampuan untuk menjaga, menerima, menyimpan dan mengakomodasi.
Dalam manajemen operasional terdapat interaksi antara manajemen
kapasitas, manajemen kualitas dan produktivitas sumber daya yang merupakan
inti proses perencanaan dan pengendalian manajemen operasional.
Terdapat empat pilihan dalam pengendalian operasioal yaitu mengubah
kapasitas, menangani persediaan dalam mengantisipasi permintaan,
mengharapkan pelanggan untuk menunggu atau memengaruhi permintaan
dengan cara lain (Armisted dan Clark, 1994)

www.ut.ac.id
Dalam jangka panjang kapasitas berhubungan dengan instalasi,
ekspansi, dan penciutan dalam organisasi. Menurut Heizer dan Render (2014),
ada dua kapasitas yang perlu dipahami dalam desain kapasitas yaitu kapasitas
desain merupakan output proses maksimum secara teoritis selama periode
tertentu dan kapasitas efektif merupakan kapasitas yang diharapkan oleh
Perusahaan untuk dicapai selama periode waktu tertentu.

www.ut.ac.id
C. Peramalan Permintaan
Peramalan permintaan merupakan titik awal dalam semua
perencanaan. Peramalan permintaan menyediakan estimasi banyaknya
pelayanan atau jasa yang dapat dijual oleh organisasi. Beberapa Teknik
peramalan dapat digunakan untuk meramalkan permintaan pelanggan dengan
klasifikasi pertimbangan, perhitungan, perjalanan waktu, dan sebab akibat
(Haksever, et.al., 2000).
Peramalan berhubungan dengan kekuatan teori yang mendasasi
peramalan tersebut. Teori peramalan harus mencakup sebagai berikut :
• Definisi : jawaban atas pertanyaan “siapa: dan “apa”
• Domain : jawaban atas pertanyaan “kapan” dan “dimana”
• Penjelasan : jawaban atas pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa”
• Prediksi : jawaban atas pertanyaan apa yang “harus”, “dapat”, dan yang
‘akan” terjadi

www.ut.ac.id
D. Teknologi Dalam Proses Produksi
Keputusan untuk desain produksi tidak terlepas dari peralatan atau
teknologi yang digunakan dalam proses produksi tersebut. Pemilihan peralatan
proses produksi tersebut memerluhkan berbagai pertimbangan, seperti
kapasitas, ukuran, pemeliharaan peralatan dan seterusnya.
Salah satu atribut penting untuk memilih peralatan dan proses baru
adalah fleksibilitas. Fleksibilitas juga berarti pengembangan peralatan
elektronik yang dapat mengikuti perubahan yang cepat ke arah permintaan
kustomisasi massal.

www.ut.ac.id
Terdapat beberapa teknologi proses yang modern tersebut sebagai berikut :

• Teknologi Mesin.
• Sistem Identifikasi Otomatis.
• Pengendalian Proses.
• Sistem Visi.
• Robot.
• Sistem Penyimpanan dan Pengambilan Secara Otomatis.
• Sistem Pengendalian.
• Sistem Pemanufakturan Fleksibel.
• Komputer Pemanufakturan Terintegrasi.
• Teknologi dalam Perusahaan Jasa atau Layanan Pendidikan

www.ut.ac.id
E. Pengelolaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas strategis adalah pendekatan untuk menentukan
kapasitas yang akan digunakan secara intensif untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan dalam jangka panjang. Pemilihan besarnya kapasitas
memiliki dampak pada respons pelanggan, biaya, persediaan, dan kebutuhan
manajemen. Jika kapasitas kurang, perusahaan bisa kehilangan pelanggan
karena layanan lambat atau ketidakmampuan bersaing, sedangkan jika kapasitas
berlebih, perusahaan harus menyesuaikan harga atau penggunaan sumber daya.
Manajemen kapasitas perlu dikelola dengan baik untuk menghindari
kelebihan atau kekurangan kapasitas. Terdapat berbagai pilihan manajemen
kapasitas, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan. Kategorisasi pilihan manajemen kapasitas ini
didasarkan pada penyediaan kapasitas oleh perusahaan dan dapat ditemukan
dalam Tabel 2.4

www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
KB 3 : Reliabilitas

A. Pengertian Reliabilitas
Pengukuran efektivitas dan kinerja dalam suatu sistem yang
menghasilkan produk atau jasa adalah penting dalam memastikan produk
atau jasa tersebut berfungsi dengan baik. Ini melibatkan berbagai aspek
seperti keandalan, perawatan, kesiapan operasional, ketersediaan,
penggunaan, produktivitas, efisiensi, tingkat penggunaan, dan kualitas.
Namun, desain produk secara tradisional tidak selalu cukup untuk
mencapai tingkat kinerja yang diinginkan dan mencegah kerusakan. Oleh
karena itu, diperlukan alat yang disebut "desain reliabilitas," yang mengacu
pada kemampuan produk untuk menjalankan fungsi yang diharapkan dalam
kondisi tertentu dan selama periode waktu yang telah ditetapkan.

www.ut.ac.id
Implikasi dari konsep reliabilitas ini adalah :

• kuantifikasi dari reliabilitas yang ditunjukkan dengan probabilitas,


• kalimat yang mendefinisikan keberhasilan kinerja produk,
• kalimat yang mendefinisikan lingkungan tempat peralatan harus beroperasi
atau digunakan, serta
• kalimat persyaratan waktu operasi di antara kegagalan-kegagalan (yang
berkaitan dengan produk; sebaliknya probabilitas adalah banyaknya waktu
yang tidak digunakan)

www.ut.ac.id
B. Alasan Dan Manfaat Reliabilitas

Ada beberapa alasan pentingnya reliabilitas sebagai berikut

• Untuk keberhasilan perusahaan dalam bersaing pada lingkungan teknologi yang


kompleks, perlu diketahui keandalan dan kemampuan pengendaliannya serta
dapat dihasilkan produk pada tingkat reliabilitas yang optimal.
• Pertumbuhan ketergantungan secara menyeluruh pada persyaratan teknologi
ketika produk yang dihasilkan akan berfungsi selama periode waktu yang telah
ditentukan.
• Kegagalan produk bervariasi dari yang kecil sampai dengan yang besar sehingga
perlu ada teknik reliabilitas, terutama dalam fase desain
• Teknik reliabilitas dapat digunakan untuk semua produk karena saat ini
pelanggan lebih pintar dan lebih menyadari serta memahami akan produk yang
berkualitas daripada di masa yang lalu.
• Penerapan penting pada berbagai produk yang dipercaya membuat reliabilitasnya
memiliki faktor yang penting. www.ut.ac.id
Dan ada beberapa manfaat yang dapat dicapai apabila dilakukan penerapan teknik
reliabilitas terutama di tahap desain sebagai berikut.

• Dapat mengoptimalkan periode waktu kerusakan.


• Dapat mengoptimalkan periode waktu pemberian jaminan dan perkiraan biaya
penjaminan tersebut.
• Dapat mengoptimalkan waktu pencegahan kerusakan komponen pada sistem
perbaikan
• Dapat memperkirakan kebutuhan bahan baku atau komponen dan tingkat
produksi sehingga dapat memperbaiki pengendalian persediaan melalui perkiraan
yang tepat kebutuhan bahan atau komponen tersebut.
• Dapat memberikan informasi yang lebih baik mengenai jenis kerusakan
komponen atau sistem sehingga dapat meminimalkan jenis kerusakan tersebut.
• Dapat mengevaluasi banyaknya sisa atau kelebihan yang ada dalam desain.
www.ut.ac.id
C. Metode Untuk Memperbaiki Reliabilitas Selama Desain
Pendekatan umum untuk meningkatkan reliabilitas mirip dengan
perbaikan kualitas secara umum. Ini melibatkan penggunaan alat analisis
ekonomi dan manajerial yang berkaitan. Perbedaannya terletak pada fokus pada
teknologi dan alat untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah reliabilitas.
Proyek-proyek perbaikan reliabilitas dapat diidentifikasi melalui perkiraan
reliabilitas, peninjauan desain, FMECA (Failure Modes and Effects Criticality
Analysis), atau teknik evaluasi reliabilitas lainnya. Tindakan perbaikan
reliabilitas biasanya dilakukan selama fase desain produk oleh perancang atau
desainer. Mereka memahami prinsip-prinsip teknik dalam desain produk, dan
perancangan reliabilitas dapat ditingkatkan dengan pengembangan alternatif.

www.ut.ac.id
Menurut Gryna (2001), ada beberapa tindakan untuk memperbaiki desain sebagai
berikut.

• Meninjau kebutuhan pemakai untuk melihat apakah fungsi-fungsi dari produk atau
bahan yang tidak bermanfaat sangat penting bagi pemakai.
• Mempertimbangkan pilihan (trade-off) antara reliabilitas dan parameterparameter
lain, misalnya kinerja fungsional, berat, dan seterusnya.
• Menggunakan kelebihan atau sisa (redundancy) untuk memberikan lebih dari satu
alat pencapaian tugas-tugas tertentu pada suatu cara tertentu ketika semua alat harus
rusak sebelum terjadinya kerusakan sistem.
• Meninjau pemilihan bahan baku atau komponen yang baru dan belum dibuktikan.
• Menggunakan penilaian kembali untuk menjamin bahwa tekanantekanan dapat
diterapkan pada bahan baku atau produk lebih mudah daripada tekanan-tekanan
bahan baku atau produk yang dapat bertahan secara normal.
• Menggunakan metode desain yang kuat atau standar (robust) yang memungkinkan
produk dapat mengurangi lingkungan yang tidak diharapkan.
• Pengendalian lingkungan operasi untuk menyediakan kondisi yang memiliki tingkat
kegagalan rendah. www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
Terimakasih

www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai