Menghasilkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan manusia adalah hal yang ingin
dicapai dari proses perancangan. Salah satu caranya adalah dengan merancang dengan
berorientasi terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan. Keinginan setiap manusia dibuat
dalam perancangan produk melalui pengembangan secara komputer dan analisa teknik, yang
dapat diproses secara teratur, penentuan waktu untuk mengkonsumsikannya, dan termasuk
dalam memasarkannya. Perancangan produk berarti sudah termasuk didalamnya setiap aspek
teknikal dari produk, mulai dari pertukaran atau penggantian komponen dalam pembuatan,
perakitan, pelayanan, sampai pada kekurangannya. Sebuah produk seharusnya dikerjakan lebih
dari operasi biasa untuk meningkatkan market placenya, yaitu mempertimbangkan seluruh
harga-harga, seluruh kelengkapan dan target segmen pasar yang terdiri dari dua elemen yaitu
visualisasi dan fungsionalnya.
2. Fase Kreatif
Fase ini bertujuan untuk menampilkan alternatif yang dapat memenuhi fungsi yang dibutuhkan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
• Penentuan kreteria atribut produk dengan menggunakan diagram pohon
• Penentuan prioritas perancangan dengan menggunakan matriks Quality Function
Deployment (QFD)
• Pembuatan alternatif model produk
• Perhitungan biaya alternatif model.
3. Fase Analisa
Fase ini bertujuan untuk menganalisa alternatif-alternatif yang dihasilan pada fase kreatif dan
memberikan rekomendasi terhadap alternatif-alternatif terbaik. Analisa yang dilakukan antara
lain:
• Analisa kreteria atribut yang akan dikembangkan
• Penilaian kreteria atribut antar model dengan matrix zero one
• Pembobotan kreteria atribut produk
• Matrix combinex
• Value analysis
4. Fase Pengembangan
Fase ini bertujuan memilih salah satu alternatif tunggal dari beberapa alternatif yang ada yang
merupakan alternatif terbaik dan merupakan output dari fase analisa. Data-data tentang
alternatif yang terpilih:
• Alternatif terpilih
• Gambar produk terpilih dan spesifikasinya
5. Fase Presentasi
Fase ini bertujuan untuk mengkomunikasikan secara baik dan menarik terhadap hasil
pengembangan produk.
DESAIN JASA
Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam dunia
bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan
yang terjadi pada dunia bisnis yang menghasilkan barang dan jasa. Untuk produk jasa seperti
perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, kesehatan dan berbagai jasa lainnya pada
tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri karena karakteristiknya unik. Salah satu alasan
produktifitas jasa susah diperbaiki adalah karena desain produk jasa memasukkan unsur interaksi
konsumen.
Dalam hal ini konsumen dapat berpartisipasi dalam :
1. Desain jasa, misalnya dengan spesifikasi desain dapat berupa kontrak atau penjelasan tertulis
dengan foto (seperti operasi plastik atau tata rambut).
2. Pengantaran jasa seperti uji tekanan jantung atau proses melahirkan bayi.
3. Desain dan pengantaran jasa seperti konseling, pendidikan tinggi, manajemen kauangan pribadi
atau menata interior.
Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa untuk mengefisienkan biaya dan
meningkatkan produk diantaranya:
1) Penyelarasan selera (customization) yang ditunda sedapat mungkin.
2) Modulirize dengan menyediakan paket-paket.
3) Automatisasi atau mengurangi interaksi konsumen dengan menggunakan mesin untuk mengganti
tenaga manusia.
4) Moment of Truth adalah saat penting antara penyedia jasa dan konsumen yang berkesan
meningkatkan atau menurunkan harapan konsumen.