Anda di halaman 1dari 4

FASE DALAM PROSES PERANCANGAN PRODUK

YAYAN SAPUTRA, M.T.


Salah satu karakteristik manusia adalah selalu berusaha menciptakan sesuatu, baik alat
atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewujudkan benda tersebut
diperlukan rancangan atau desain. Hal itu tidak dilakukan oleh masyarakat tradisional pada
masa lalu, dapat dikatakan tidak ada kegiatan penggambaran ataupun pemodelan sebelum
kegiatan suatu benda dilakukan. Pada saat sekarang, pada masyarakat industri khusunya,
kegiatan merancang dan pembuatan benda merupakan kegiatan yang terpisah. Proses
pembuatan tidak akan berjalan baik sebelum kegiatan perancangan diselesaikan.

Menghasilkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan manusia adalah hal yang ingin
dicapai dari proses perancangan. Salah satu caranya adalah dengan merancang dengan
berorientasi terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan. Keinginan setiap manusia dibuat
dalam perancangan produk melalui pengembangan secara komputer dan analisa teknik, yang
dapat diproses secara teratur, penentuan waktu untuk mengkonsumsikannya, dan termasuk
dalam memasarkannya. Perancangan produk berarti sudah termasuk didalamnya setiap aspek
teknikal dari produk, mulai dari pertukaran atau penggantian komponen dalam pembuatan,
perakitan, pelayanan, sampai pada kekurangannya. Sebuah produk seharusnya dikerjakan lebih
dari operasi biasa untuk meningkatkan market placenya, yaitu mempertimbangkan seluruh
harga-harga, seluruh kelengkapan dan target segmen pasar yang terdiri dari dua elemen yaitu
visualisasi dan fungsionalnya.

Fase-fase Dalam Proses Perancangan Produk


Perancangan produk itu sendiri terdiri dari serangkaian kegiatan yang berurutan, karena
itu perancangan kemudian disebut sebagai proses perancangan yang mencakup seluruh
kegiatan yang terdapat dalam perancangan tersebut. Kegiatan-kegiatan dalam proses
perancangan dinamakan fase. Fase-fase dalam proses perancangan berbeda satu dengan yang
lainnya. Setiap fase terdiri dari beberapa kegiatan yang dinamakan langkah-langkah dalam
fase. Salah satu deskripsi perancangan adalah deskripsi yang menyebutkan bahwa proses
perancangan terdiri dari fase-fase berikut ini.

Langkah Pra Perancangan Produk


Langkah-langkah dalama pra perancangan produk adalah sebagai berikut:
1. Penetapan asumsi perancangan.
2. Orientasi produk yang meliputi:
• Analisis kelayakan produk
• Uraian kegiatan perancangan produk
• Jaringan kerja perancangan produk
• Perhitungan maju dan mundur waktu kegiatan
• Penentuan jalur kritis
• Perhitungan waktu penyelesaian proyek

Langkah Perancangan Produk


Langkah-langkah dalam proses perancangan produk adalah sebagai berikut:
1. Fase Informasi
Fase ini bertujuan untuk memahami seluruh aspek yang berkaitan dengan produk yang hendak
dikembangkan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan secara
akurat. Informasi-informasi yang dibutuhkan anatara lain:
• Gambar produk awal dan spesifikasi
• Kriteria keinginan konsumen terhadap produk
• Kriteria kepentingan relatif konsumen
• Kriteria manufaktur yang mencakup diagram mekanisme pembuatan dan struktur
fungsi
• Kriteria buying
• Kriteria finance produk awal

2. Fase Kreatif
Fase ini bertujuan untuk menampilkan alternatif yang dapat memenuhi fungsi yang dibutuhkan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
• Penentuan kreteria atribut produk dengan menggunakan diagram pohon
• Penentuan prioritas perancangan dengan menggunakan matriks Quality Function
Deployment (QFD)
• Pembuatan alternatif model produk
• Perhitungan biaya alternatif model.

3. Fase Analisa
Fase ini bertujuan untuk menganalisa alternatif-alternatif yang dihasilan pada fase kreatif dan
memberikan rekomendasi terhadap alternatif-alternatif terbaik. Analisa yang dilakukan antara
lain:
• Analisa kreteria atribut yang akan dikembangkan
• Penilaian kreteria atribut antar model dengan matrix zero one
• Pembobotan kreteria atribut produk
• Matrix combinex
• Value analysis

4. Fase Pengembangan
Fase ini bertujuan memilih salah satu alternatif tunggal dari beberapa alternatif yang ada yang
merupakan alternatif terbaik dan merupakan output dari fase analisa. Data-data tentang
alternatif yang terpilih:
• Alternatif terpilih
• Gambar produk terpilih dan spesifikasinya

5. Fase Presentasi
Fase ini bertujuan untuk mengkomunikasikan secara baik dan menarik terhadap hasil
pengembangan produk.

Faktor QCD (Quality, Cost, Delivery)


Pada desain produk yang baik, setidaknya harus memenuhi 3 aspek penting yang disebut
segitiga aspek produk atau QCD (Quality, Cost, Delivery). Quality yaitu kualitas yang baik,
cost berarti biaya yang rendah, dan delivery berarti jadwal pengiriman yang tepat (berkaitan
dengan just in time).
Kemudian segitiga aspek produk tersebut dikembangkan menjadi sebuah persyaratan dalam
desain, antara lain desain harus bisa dirakit, didaur ulang, diproduksi, diperiksa hasilnya, biaya
produksi rendah, serta waktu pengiriman yang tepat. Oleh karena itu dalam mendesain suatu
produk, harus memperhatikan secara detail tentang fungsi-fungsi dari produk yang didesain

ISU-ISU YANG BERKAITAN DENGAN DESAIN PRODUK


1. Desain yang tangguh (Robust Design)
Adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada kondisi
yang tidak memadai pada proses produksi.
2. Desain Modular (Modular Design)
Adalah bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah
dapat ditukar atau digantikan.
3. Computer Aided Design (CAD)
Adalah penggunaan sebuah computer secara interaktif untuk mengembangkan dan
mendokumentasikan sebuah produk.
4. Computer Aided Manufacturing (CAM)
Adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin.
5. TeknologiVirtual Realitas (Realty Virtual Technology)
Adalah bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan
biasanya pengguna dapt menanggapi secara interaktif.
6. Analisis Nilai (Value Analysis) Merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses
produksi
7. Desain yang ramah lingkungan (Environtmentally Friendly Design) Merupakan perancanagn
produk yang telah memasukkan unsure kepekaan terhadap permasalan lingkungan yang sangat
luas pada proses produksi.

Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan:


a) Membuat produk yang dapat didaur ulang
b) Menggunakan bahan baku yang dapt di daur ulang.
c) Menggunakan komponen yang tidak membahayakan.
d) Menggunakan komponen yang lebih ringan.
e) Menggunakan energi yang lebih sedikit.
f) Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit

DESAIN JASA
Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam dunia
bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan
yang terjadi pada dunia bisnis yang menghasilkan barang dan jasa. Untuk produk jasa seperti
perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, kesehatan dan berbagai jasa lainnya pada
tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri karena karakteristiknya unik. Salah satu alasan
produktifitas jasa susah diperbaiki adalah karena desain produk jasa memasukkan unsur interaksi
konsumen.
Dalam hal ini konsumen dapat berpartisipasi dalam :
1. Desain jasa, misalnya dengan spesifikasi desain dapat berupa kontrak atau penjelasan tertulis
dengan foto (seperti operasi plastik atau tata rambut).
2. Pengantaran jasa seperti uji tekanan jantung atau proses melahirkan bayi.
3. Desain dan pengantaran jasa seperti konseling, pendidikan tinggi, manajemen kauangan pribadi
atau menata interior.
Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa untuk mengefisienkan biaya dan
meningkatkan produk diantaranya:
1) Penyelarasan selera (customization) yang ditunda sedapat mungkin.
2) Modulirize dengan menyediakan paket-paket.
3) Automatisasi atau mengurangi interaksi konsumen dengan menggunakan mesin untuk mengganti
tenaga manusia.
4) Moment of Truth adalah saat penting antara penyedia jasa dan konsumen yang berkesan
meningkatkan atau menurunkan harapan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai