MODUL II
DESAIN PRODUK DAN DESAIN PROSES
Disusun Oleh:
Nama / NPM : Ahmad Hidayat Naqsabandi / 10070220016
Yoga Aditya / 10070220046
Kelompok : 2 (Dua)
Hari / Shift : Senin / 1
Asisten : Aviv Amarulloh
Dunia industri manufaktur saat ini sudah berkembang dengan pesat di seluruh
dunia, bahkan di Indonesia. Salah satu contohnya adalah persaingan dalam
merancang desain. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk bisa memasarkan
produk dengan desain yang bagus agar dapat menarik perhatian konsumen. Desain
yang menarik dan memiliki keunggulan akan menjadi ciri khas sehingga diharapkan
mampu bersaing secara kompetitif di pasar. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan
harus mengetahui tahapan – tahapan dalam merancang sebuah desain dan memahami
keterkaitan antar komponen serta urutan proses yang dilalui oleh material pada mesin
sehingga proses perancangan suatu produk dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu, upaya perancangan tersebut dapat dilakukan dengan melalui desain
produk dan desain proses.
Menurut Kusuma dalam Harsanto (2012:282), Desain produk adalah proses
merancang gaya dan fungsi produk, menciptakan produk yang menarik mudah,
aman, dan tidak mahal untuk dipergunakan dan servis, serta sederhana dan ekonomis
untuk dibuat dan didistribusikan. Selain itu, hal lain yang dapat dilakukan untuk
merancang sebuah produk adalah desain proses. Menurut Sukanto Reksohadiprodjo
dalam Astuti (2013: 13), Desain proses yaitu proses menseleksi input, aliran kerja
dan metode untuk memproduksi barang dan jasa, seleksi input meliputi pemilihan
sumber daya manusia, bahan mentah, alat yang masuk dalam proses operasi sejalan
dengan strategi organisasi dan kemampuan untuk mendapatkan sumber-sumber daya
manusia.
Pada laporan ini terdapat implementasi yang dilakukan oleh YA
CONSULTANT dalam membuat perancangan desain produk dan desain proses.
Perancangan desain tersebut diawali dengan pengumpulan data yang meliputi data
kapasitas produksi, daftar komponen, uraian aktivitas perakitan, reliabilitas mesin,
routing sheet, spesifikasi dan kebutuhan material. Adapun proses selanjutnya, yaitu
pengolahan data desain produk yang meliputi Bill of Material (BOM), spesifikasi
produk, dimensi produk, jenis material, detail komponen dan bahan pendukung,
kemudian pada desain proses yang meliputi peta perakitan, precedence diagram, peta
proses operasi, dan Multi Product Process Chart (MPPC). Tujuan dilakukannya
aktivitas ini adalah mengetahui proses atau tahapan – tahapan dalam merancang
sebuah desain produk, mengetahui kapasitas produksi dari mulai raw material hingga
barang jadi dan memahami urutan proses yang dilalui oleh material pada sebuah
mesin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagan alir proses atau flow process chart ialah sebuah form yang
menggambarkan aktivitas – aktivitas yang dilakukan untuk menyelesaikan sebuah
pekerjaan dan menggunakan lima simbol khas. Pada Gambar 2.3 memperlihatkan
simbol dan makna dalam bagan alir proses.
d. Digram Alir
Diagram Alir adalah diagram yang biasanya mewakili sebuah proses,
sistem, atau algoritme komputer dan umum digunakan untuk
mendokumentasikan, merencanakan, menyempurnakan, atau
menggambarkan sebuah alur kerja dengan banyak langkah. Membuat
diagram alir dapat membantu mendefinisikan maksud dan cakupan dari
sebuah alur kerja dan secara kronologis mengidentifikasi tugas-tugas
yang perlu dilakukan.
Dibawah ini merupakan contoh dari diagram alir sebagai berikut:
Gambar 2. 8 Contoh Diagram Alir
Tangki (1242)
O-23 Diukur Penggaris 66,2 0,00%
O-24 Dipotong Mesin Potong 6,5 21,00%
O-25 Difreis Mesin Freis 937,6 15,60%
O-26 Diukur Penggaris 56,2 0,03%
O-27 Dibor Mesin Bor 72,6 0,06%
O-28 Dihaluskan Gerinda 55 0,09%
O-29 Dicat Spray Cat 249,2 0,00%
Roda (RD)
Gambar 3. 8 Roda (RD)
Rakit Tangki
O-30 Perakitan 2 6,43 0 3920,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
ke SA4 (SA5)
Rakit Pasak 1
O-31 Perakitan 2 6,43 0 3920,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
ke SA5 (SA6)
Rakit Penutup
O-38 Tangki ke SA6 Perakitan 2 6,43 0 3920,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
(SA7)
Rakit SA7 ke
O-39 Perakitan 2 7,9 0 3190,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
SA3 (SA8)
Tabel 3. 11 Routing Sheet Assembly (Lanjutan)
Nama Waktu Waktu Kapasitas Jumlah Jumlah Produksi Jumlah
Efisiensi Reliabilitas
No Nama Operasi Mesin / Meja Baku Setup Alat %Scrap yang yang dengan mesin
Mesin mesin (%)
Kerja (detik) (detik) Teoritis/Hari diharapkan disiapkan efisiensi teoritis
Mobil Truk Tangki Air (001)
Rakit Asroda 1 ke
O-40 Perakitan 3 7,9 0 3190,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
SA8 (SA9)
Rakit Roda 1 dan 2 ke
O-52 Perakitan 3 7,9 0 3190,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
SA9 (SA10)
Rakit Asroda 2 ke
O-53 Perakitan 3 7,9 0 3190,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
SA10 (SA11)
Rakit Roda 3 dan 4 ke
O-62 Perakitan 3 7,9 0 3190,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
SA11 (SA12)
Rakit Asroda 3 ke
O-63 Perakitan 3 7,9 0 3190,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
SA12 (SA13)
Rakit Roda 5 dan 6 ke
O-72 Perakitan 3 7,9 0 3190,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
SA13 (SA14)
Rakit Asroda 4 ke
O-73 Perakitan 3 7,9 0 3190,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
SA14 (SA15)
Rakit Roda 7 dan 8 ke
O-82 Perakitan 3 7,9 0 3190,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
SA16 (ASS)
O-83 Dikemas GBJ 81,9 0 308,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
I-14 Diperiksa GBJ 21,2 0 1189,00 92% 0% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Routing Sheet Pabrikasi
Routing Sheet ini merupakan proses atau langkah – langkah produksi dari raw material sampai dengan barang jadi. Berikut ini merupakan
Routing Sheet Pabrikasi yang dapat dilihat pada Tabel 3.12.
Tabel 3. 12 Routing Sheet Pabrikasi
Nama Waktu Waktu Kapasitas Jumlah Jumlah Produksi Jumlah
Nama Efisiensi Reliabilitas
No Mesin / Meja Baku Setup Alat %Scrap yang yang dengan mesin
Operasi Mesin mesin (%)
Kerja (detik) (detik) Teoritis/Hari diharapkan disiapkan efisiensi teoritis
Landasan Depan (13123)
O-1 Diukur Penggaris 167,2 60 151,00 92% 0,00% 33,00 33,00 35,87 0% 0,00
O-2 Dipotong Mesin Potong 4,5 70 5585,00 92% 0,59% 32,00 33,00 35,87 96% 0,01
O-3 Difreis Mesin Freis 252,6 90 100,00 92% 3,11% 31,00 32,00 34,78 94% 0,37
O-4 Diukur Penggaris 43 60 585,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0,00
O-5 Dibor Mesin Bor 151,2 80 167,00 92% 0,30% 30,00 31,00 33,70 99% 0,20
O-6 Dihaluskan Gerinda 82,3 80 306,00 92% 0,09% 29,00 30,00 32,61 93% 0,11
O-7 Dicat Spray Cat 110,2 70 229,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,14
I-1 Diperiksa Pemeriksaan 23,3 60 1079,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Kabin TB (1211)
O-10 Diukur Penggaris 310,3 60 82,00 92% 0,00% 35,00 35,00 38,04 0% 0,00
O-11 Difreis Mesin Freis 341,8 90 74,00 92% 11,00% 31,00 35,00 38,04 94% 0,55
O-12 Dibor Mesin Bor 24,7 80 1018,00 92% 0,07% 30,00 31,00 33,70 99% 0,03
O-13 Dihaluskan Gerinda 72,9 80 345,00 92% 0,03% 29,00 30,00 32,61 93% 0,10
O-14 Dicat Spray Cat 140,3 70 180,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,18
I-2 Diperiksa Pemeriksaan 36,6 60 687,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Tabel 3. 12 Routing Sheet Pabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu Waktu Kapasitas Jumlah Jumlah Produksi Jumlah
Nama Efisiensi Reliabilitas
No Mesin / Meja Baku Setup Alat %Scrap yang yang dengan mesin
Operasi Mesin mesin (%)
Kerja (detik) (detik) Teoritis/Hari diharapkan disiapkan efisiensi teoritis
Landasan Belakang (13442)
O-16 Diukur Penggaris 142 60 178,00 92% 0,00% 43,00 43,00 46,74 0% 0,00
O-17 Dipotong Mesin Potong 5,7 70 4409,00 92% 19,55% 34,00 43,00 46,74 96% 0,01
O-18 Difreis Mesin Freis 367 90 69,00 92% 8,45% 31,00 34,00 36,96 94 0,01
O-19 Dibor Mesin Bor 138 80 183,00 92% 0,30% 30,00 31,00 33,70 99% 0,19
O-20 Dihaluskan Gerinda 89,2 80 282,00 92% 0,06% 29,00 30,00 32,61 93% 0,12
O-21 Dicat Spray Cat 168,8 70 149,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,22
I-3 Diperiksa Pemeriksaan 25,8 60 975,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Tangki (1242)
O-23 Diukur Penggaris 66,2 60 380,00 92% 0,00% 49,00 49,00 53,26 0% 0,00
O-24 Dipotong Mesin Potong 6,5 70 3867,00 92% 21,00% 38,00 49,00 53,26 96% 0,01
O-25 Difreis Mesin Freis 937,6 90 27,00 92% 15,60% 32,00 38,00 41,30 94% 1,63
O-26 Diukur Penggaris 56,2 60 448,00 92% 0,03% 31,00 32,00 34,78 0% 0,00
O-27 Dibor Mesin Bor 72,6 80 347,00 92% 0,06% 30,00 31,00 33,70 99% 0,10
O-28 Dihaluskan Gerinda 55 80 457,00 92% 0,09% 29,00 30,00 32,61 93% 0,08
O-29 Dicat Spray Cat 249,2 70 101,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,33
I-4 Diperiksa Pemeriksaan 46 60 547,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Penutup Tangki (1241)
O-32 Diukur Penggaris 87,9 60 287,00 92% 0,00% 45,00 45,00 48,91 0% 0,00
O-33 Dipotong Mesin Potong 3 70 8377,00 92% 28,87% 32,00 45,00 48,91 96% 0,01
O-34 Diukur Penggaris 28,9 60 870,00 92% 0,40% 31,00 32,00 34,78 0% 0,00
O-35 Dibor Mesin Bor 33,9 80 742,00 92% 0,20% 30,00 31,00 33,70 99% 0,05
O-36 Dihaluskan Gerinda 44 80 571,00 92% 0,09% 29,00 30,00 32,61 93% 0,06
Tabel 3. 12 Routing Sheet Pabrikasi (Lanjutan)
Waktu Waktu Kapasitas Jumlah Jumlah Produksi Reliabilit Jumlah
Nama Nama Mesin / Efisiensi
No Baku Setup Alat %Scrap yang yang dengan as mesin mesin
Operasi Meja Kerja Mesin
(detik) (detik) Teoritis/Hari diharapkan disiapkan efisiensi (%) teoritis
O-37 Dicat Spray Cat 67 70 376,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,09
I-5 Diperiksa Pemeriksaan 22,9 60 1098,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Roda (112)
O-41 Dibubut Mesin Bubut 322,6 100 78,00 92% 2,70% 31,00 32,00 34,78 98% 0,46
O-42 Diukur Penggaris 87,7 60 287,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0.00
O-43 Dipotong Mesin Potong 28,7 70 876,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 96% 0,04
Roda 1 (112)
O-44 Diukur Penggaris 28 60 898,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0,00
O-45 Dibor Mesin Bor 92,9 80 271,00 92% 0,02% 30,00 31,00 33,70 99% 0,13
O-46 Dihaluskan Gerinda 58,9 80 427,00 92% 0,70% 29,00 30,00 32,61 93% 0,08
O-47 Dicat Spray Cat 64 70 393,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,08
I-6 Diperiksa Pemeriksaan 159,3 60 158,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Roda 2 (112)
O-48 Diukur Penggaris 28 60 898,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0,00
O-49 Dibor Mesin Bor 92,9 80 271,00 92% 0,02% 30,00 31,00 33,70 99% 0,13
O-50 Dihaluskan Gerinda 58,9 80 427,00 92% 0,70% 29,00 30,00 32,61 93% 0,08
O-51 Dicat Spray Cat 64 70 393,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,08
I-6 Diperiksa Pemeriksaan 159,3 60 158,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Tabel 3. 12 Routing Sheet Pabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu Waktu Kapasitas Jumlah Jumlah Produksi Jumlah
Nama Efisiensi Reliabilitas
No Mesin / Meja Baku Setup Alat %Scrap yang yang dengan mesin
Operasi Mesin mesin (%)
Kerja (detik) (detik) Teoritis/Hari diharapkan disiapkan efisiensi teoritis
Roda 3 (112)
O-54 Diukur Penggaris 28 60 898,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0,00
O-55 Dibor Mesin Bor 92,9 80 271,00 92% 0,02% 30,00 31,00 33,70 99% 0,13
O-56 Dihaluskan Gerinda 58,9 80 427,00 92% 0,70% 29,00 30,00 32,61 93% 0,08
O-57 Dicat Spray Cat 64 70 393,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,08
I-8 Diperiksa Pemeriksaan 159,3 60 158,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Roda 4 (112)
O-58 Diukur Penggaris 28 60 898,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0,00
O-59 Dibor Mesin Bor 92,9 80 271,00 92% 0,02% 30,00 31,00 33,70 99% 0,13
O-60 Dihaluskan Gerinda 58,9 80 427,00 92% 0,70% 29,00 30,00 32,61 93% 0,08
O-61 Dicat Spray Cat 64 70 393,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,08
I-9 Diperiksa Pemeriksaan 159,3 60 158,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Roda 5 (112)
O-64 Diukur Penggaris 28 60 898,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0,00
O-65 Dibor Mesin Bor 92,9 80 271,00 92% 0,02% 30,00 31,00 33,70 99% 0,13
O-66 Dihaluskan Gerinda 58,9 80 427,00 92% 0,70% 29,00 30,00 32,61 93% 0,08
O-67 Dicat Spray Cat 64 70 393,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,08
I-10 Diperiksa Pemeriksaan 159,3 60 158,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
O-54 Diukur Penggaris 28 60 898,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0,00
O-55 Dibor Mesin Bor 92,9 80 271,00 92% 0,02% 30,00 31,00 33,70 99% 0,13
O-56 Dihaluskan Gerinda 58,9 80 427,00 92% 0,70% 29,00 30,00 32,61 93% 0,08
O-57 Dicat Spray Cat 64 70 393,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,08
I-8 Diperiksa Pemeriksaan 159,3 60 158,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Roda 7 (112)
O-58 Diukur Penggaris 28 60 898,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0,00
O-59 Dibor Mesin Bor 92,9 80 271,00 92% 0,02% 30,00 31,00 33,70 99% 0,13
O-60 Dihaluskan Gerinda 58,9 80 427,00 92% 0,70% 29,00 30,00 32,61 93% 0,08
O-61 Dicat Spray Cat 64 70 393,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,08
I-9 Diperiksa Pemeriksaan 159,3 60 158,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Roda 8 (112)
O-64 Diukur Penggaris 28 60 898,00 92% 0,00% 31,00 31,00 33,70 0% 0,00
O-65 Dibor Mesin Bor 92,9 80 271,00 92% 0,02% 30,00 31,00 33,70 99% 0,13
O-66 Dihaluskan Gerinda 58,9 80 427,00 92% 0,70% 29,00 30,00 32,61 93% 0,08
O-67 Dicat Spray Cat 64 70 393,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 95% 0,08
I-10 Diperiksa Pemeriksaan 159,3 60 158,00 92% 0,00% 29,00 29,00 31,52 0% 0,00
Contoh perhitungan tabel routing sheet pabrikasi pada komponen landasan depan
operasi pemotongan:
Waktu baku = 4,5 detik
Waktu setup = 70 detik
Kapasitas alat teoritis/hari =
Jam kerja perhari−Waktu set up mesin per hari
Waktu baku
( 7 x 3.600 ) −(70)
= = 5.585 unit teoritis/hari
4 ,5
Efisiensi mesin = 80 + (NPM Akhir 1 + NPM Akhir 2)
= 80 + (6 + 6) = 92%
%Scrap = 0,59%
Jumlah yang diharapkan = Jumlah yang disiapkan pada operasi ke-(n+1)
= Operasi ke-(2+1)
= Operasi ke-3 = 32 unit
Jumlah yang diharapkan
Jumlah yang disiapkan =
(1− persentase scrap)
32
= = 33 unit
1−0 , 59 %
Jumlah yang disiapkan
Produksi pada Efisiensi =
Efisiensi mesin
33
= = 35,87 unit
92 %
Reliabilitas mesin = 96%
Spesifikasi Material
Spesifikasi material digunakan untuk menentukan kualitas suatu bahan.
Berikut ini merupakan spesifikasi material yang dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3. 13 Spesifikasi Material
Nama Material NORL Spesifikasi Jumlah Ukuran/ Ukuran/bagian
Bagian/Unit unit (cm) (cm)
T P L T P L
8
Kayu Balok 1,5x5 cm 1 per ketebalan 1 1,5 5 1,5 80 5
0
8
Kayu Balok 5x5 cm 1 per ketebalan 1 5 5 5 80 5
0
8
Kayu Gelondongan D6 cm 1 per ketebalan 1 6 6 80
0
8
Kayu Gelondongan D3 cm 1 per ketebalan 1 3 3 80
0
Keterangan:
P = Panjang L = Lebar T = Tebal
Kebutuhan Material
Kebutuhan material adalah persediaan yang pertama kali memperkenalkan
bahwa persediaan bahan baku, komponen, dan barang jadi memerlukan
penanganan yang berbeda. Berikut ini merupakan data kebutuhan material yang
dapat dilihat pada Tabel 3.15.
Tabel 3. 14 Kebutuhan Material
Karakteristik Titik Jumla
Jumlah Jumlah Total
No. Material (cm) h Part
NORL Nama Part Kebutuh Kebutuh Kebutuha
Part Dari 1
an Part an (unit) n
Teb Panja Leb Unit
al ng ar
1344 Landasan
1,5 17 5 39,52 4,71 9
1,5 x 5 2 Belakang
14
cm 1312
Landasan Depan 1,5 11 5 30,23 7,27 5
3
5 x 5 cm 1211 Kabin TB 5 6 5 32,62 13,33 3 3
1241 Penutup Tangki 3 5 - 41,05 16 3
D3 cm 9
112 Roda 3 15 - 30,02 5,33 6
D6 cm 1242 Tangki 6 17 - 43,57 4,71 10 10
Keterangan:
P = Panjang L = Lebar T = Tebal
Jumlah kebutuhan part = Jumlah yang disiapkan routing sheet
pabrikasi
landasan depan
= 30,23 unit
Panjang (ukuran perunit )
Jumlah part dari 1 unit = x Jumlah bagian
Panjang (karakteristik )
80
= x 1 = 7,27 unit
11
Jumlah kebutuhan part 30 ,23
Jumlah kebutuhan = = = 5 unit
Jumlah part dari1 unit 7 ,27
Routing Sheet Pra-Pabrikasi
Routing Sheet ini merupakan proses atau langkah – langkah produksi dari raw material sampai dengan barang jadi. Berikut ini merupakan
Routing Sheet Pra-Pabrikasi yang dapat dilihat pada Tabel 3.16.
Tabel 3. 15 Routing Sheet Pra-Pabrikasi
Nama Waktu Waktu Kapasitas Jumlah Jumlah Produksi Jumlah
Nama Efisiensi Reliabilitas
No Mesin / Meja Baku Setup Alat %Scrap yang yang dengan mesin
Operasi Mesin mesin (%)
Kerja (detik) (detik) Teoritis/Hari diharapkan disiapkan efisiensi teoritis
Kayu Balok (1,5x5) cm
O-1 Diukur Meteran 219 70 115,00 92% 0,00% 15,00 15,00 16,30 0% 0,00
O-2 Dipotong Mesin Potong 209,8 80 120,00 92% 5,43% 14,00 15,00 16,30 96% 0,14
I-1 Diperiksa Pemeriksaan 78,2 60 322,00 92% 0,00% 14,00 14,00 15,22 0% 0,00
Kayu Balok (5x5) cm
O-3 Diukur Meteran 345,1 70 73,00 92% 0,00% 4,00 4,00 4,35 0% 0,00
O-4 Dipotong Mesin Potong 407 80 62,00 92% 4,31% 3,00 4,00 4,35 96% 0,07
I-2 Diperiksa Pemeriksaan 112,9 60 223,00 92% 0,00% 3,00 3,00 3,26 0% 0,00
Kayu Gelondongan (d6) cm
O-5 Diukur Meteran 179,9 70 140,00 92% 0,00% 11,00 11,00 11,96 0% 0,00
O-6 Dipotong Mesin Potong 221 80 114,00 92% 4,59% 10,00 11,00 11,96 96% 0,11
I-3 Diperiksa Pemeriksaan 69 60 365,00 92% 0,00% 10,00 10,00 10,87 0% 0,00
Kayu Gelondongan (d3) cm
O-7 Diukur Meteran 158 70 160,00 92% 0,00% 10,00 10,00 10,87 0% 0,00
O-8 Dipotong Mesin Potong 149,9 80 168,00 92% 1,90% 9,00 10,00 10,87 96% 0,07
I-4 Diperiksa Pemeriksaan 85,1 60 296,00 92% 0,00% 9,00 9,00 9,78 0% 0,00
3.3.2.5 Multi Product Process Chart (MPPC)
Multi Product Process Chart juga merupakan suatu diagram aliran yang menunjukan urutan – urutan proses untuk masing – masing
komponen yang akan diproduksi. Berikut ini merupakan MPPC dari produksi Mobil Truk Tangki Bensin (MTTB) yang dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Efisiensi =
∑ Least Step = 24%
∑ Step
Usulan Perbaikan MPPC ke-1
Efisiensi =
∑ Least Step = 18%
∑ Step
Usulan Perbaikan MPPC ke-2
Efisiensi =
∑ Least Step = 36%
∑ Step
Berdasarkan hasil perhitungan Multi Product Process Chart (MPPC), maka dapat diperoleh jumlah back tracking dan efisiensi dari Multi
Product Process Chart (MPPC) pada kondisi saat ini, Multi Product Process Chart (MPPC) usulan perbaikan pertama dan Multi Product
Process Chart (MPPC) usulan perbaikan kedua.
Pada Multi Product Process Chart (MPPC) saat ini diperoleh jumlah back tracking sebesar 120 dan efisiensi sebesar 24%, kemudian
Multi Product Process Chart (MPPC) usulan perbaikan pertama diperoleh jumlah back tracking sebesar 264 dan efisiensi sebesar 18%, dan dan
Multi Product Process Chart (MPPC) usulan perbaikan kedua diperoleh jumlah back tracking sebesar 36 dan efisiensi sebesar 36%.
Dapat disimpulkan bahwa jumlah back tracking terkecil dengan efisiensi yang besar didapatkan pada Multi Product Process Chart
(MPPC) usulan perbaikan kedua. Oleh karena itu, usulan perbaikan MPPC kedua terpilih sebagai peta yang dipakai oleh perusahaan tersebut.
BAB IV
ANALISIS
4.1 Analisis Desain Produk
Salah satu fungsi desain produk adalah untuk mengatur proses manufaktur
dalam pembuatan produk dengan cara-cara yang paling ekonomis dan menghasilkan
desain yang menarik bagi konsumen. Berdasarkan aktivitas pengumpulan dan
pengolahan data pada desain produk, maka diperoleh hasil analisis mengenai
pembuatan desain produk mainan Mobil Truk Tangki Bensin (MTTB). Adapun data
yang dikumpulkan pada desain produk ini meliputi data kapasitas produksi, data
daftar komponen, data uraian aktivitas perakitan, data reliabilitas mesin, data routing
sheet, data spesifikasi material, dan data kebutuhan material. Kemudian terdapat
hasil kapasitas perusahaan sebesar 29.162 unit dan jumlah yang diharapkan per jam
sebesar 14,46 sehingga diperoleh hasil jumlah yang diharapkan per hari sebanyak
101 unit. Setelah dilakukan pengumpulan data, maka tahap selanjutnya yaitu
pengolahan data.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada desain produk, maka didapatkan
hasil yang meliputi Bill of Material (BOM), spesifikasi produk, dimensi produk,
jenis material, detail komponen dan bahan pendukung. Pada spesifikasi produk
terdapat delapan dimensi kualitas beserta spesifikasinya dengan tujuan produk mobil
mainan tersebut dapat memenuhi keinginan konsumen, antara lain yaitu performance
dengan spesifikasi lancar dimainkan, feature dengan spesifikasi bisa dibongkar
pasang, conformance dengan spesifikasi berfungsi dengan baik, aesthetics dengan
spesifikasi desain yang menarik, reliability dengan spesifikasi aman digunakan,
durability dengan spesifikasi tahan banting, serviceability dengan spesifikasi
bergaransi, dan percived quality dengan spesifikasi harga terjangkau.
Selain itu, terdapat juga dimensi produk mobil mainan 2D dan 3D yang
dirancang menggunakan aplikasi Autocad ataupun yang lainnya dengan tujuan untuk
meningkatkan daya saing dan penjualan produk sehingga pendapatan perusahaan
akan bertambah. Adapun jenis material yang dipakai oleh perusahaan dalam
membuat mobil mainan yaitu kayu balsa, dikarenakan kepadatannya yang rendah dan
merupakan salah satu kayu yang paling ringan sehingga akan cocok apabila
diaplikasikan untuk mobil mainan anak – anak, kemudian terdapat juga detail
komponen dan bahan pendukung yang digunakan yaitu as roda, pasak, cat, plastik
dan bubble wrap.
4.2 Analisis Desain Proses
Salah satu tujuan desain proses adalah dapat menentukan dan memutuskan
mengenai layak atau tidaknya suatu produk untuk diproduksi oleh perusahaan.
Berdasarkan aktivitas pengumpulan dan pengolahan data pada desain proses, maka
diperoleh hasil analisis mengenai proses pembuatan mainan Mobil Truk Tangki
Bensin (MTTB). Adapun data yang dikumpulkan pada desain proses ini meliputi
data kapasitas produksi, data daftar komponen, data uraian aktivitas perakitan, data
reliabilitas mesin, data routing sheet, data spesifikasi material, dan data kebutuhan
material. Setelah dilakukan pengumpulan data, maka tahap selanjutnya yaitu
pengolahan data.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada desain proses, maka didapatkan hasil
yang meliputi peta perakitan, precedence diagram, peta proses operasi, routing sheet,
dan multi product process chart. Pada peta perakitan terdapat gambaran grafis dari
urutan – urutan aliran komponen dalam merakit suatu produk, kemudian terdapat
precedence diagram yang berfungsi untuk menggambarkan urutan aktivitas atau
elemen kerja pada stasiun kerja perakitan, dan peta proses operasi yang berfungsi
untuk memetakan proses operasi dan pemeriksaan yang terjadi dalam lini produksi
dari raw material hingga barang jadi. Adapun total waktu yang dihasilkan peta
proses operasi pra pabrikasi dan pabrikasi dalam menghasilkan suatu produk yaitu
sebesar 37,25 menit dan 136,15 menit.
Selain itu, terdapat juga routing sheet yang meliputi routing sheet assembly,
routing sheet pabrikasi, dan routing sheet pra pabrikasi. Adapun hasil perhitungan
yang telah diperoleh pada landasan depan MTTB yaitu kapasitas alat teoritis/hari
sebesar 5.585 unit, efisiensi mesin dengan persentase 0,59%, jumlah yang
diharapkan sebesar 32 unit, jumlah yang disiapkan sebesar 33 unit, produksi pada
efisiensi sebesar 35,87 unit, dan jumlah mesin teoritis sebesr 0,01 unit teoritis.
Kemudian berdasarkan kebutuhan material, didapatkan hasil dari jumlah kebutuhan
part sebesar 30,23 unit, jumlah part dari 1 unit sebesar 7,25 unit, dan jumlah
kebutuhan material sebesar 5 unit. Penentuan jumlah kebutuhan material ini
dilakukan agar perusahaan tidak mengalami kekurangan material atau bahan baku
yang akan digunakan dalam memproduksi mainan mobil truk tangki bensin.
4.3 Analisis Kapasitas Mesin
Kapasitas mesin merupakan daya tampung atau kemampuan mesin dalam
memproduksi suatu produk. Adapun mesin – mesin yang digunakan dalam
memproduksi mainan Mobil Truk Tangki Bensin (MTTB) antara lain mesin
pemotongan, mesin bubut, mesin freis, mesin bor, mesin gerinda dan spray cat.
Selain itu terdapat beberapa komponen yang dihasilkan melalui mesin – mesin
tersebut yang meliputi landasan depan, landasan belakang, kabin, tangki, penutup
tangki, dan roda. Berdasarkan hasil jumlah mesin teoritis, maka diperoleh nilai
terbesar yaitu mesin freis dengan jumlah mesin 1,63.
Salah satu fungsi Multi Product Process Chart (MPPC) adalah untuk
mengetahui jumlah mesin yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah keperluan produksi
dan mengetahui keterkaitan produksi antara komponen suatu produk. Berdasarkan
hasil perhitungan Multi Product Process Chart (MPPC), maka dapat diperoleh
jumlah back tracking dan efisiensi dari Multi Product Process Chart (MPPC) pada
kondisi saat ini, Multi Product Process Chart (MPPC) usulan perbaikan pertama dan
Multi Product Process Chart (MPPC) usulan perbaikan kedua. Pada Multi Product
Process Chart (MPPC) saat ini diperoleh jumlah back tracking sebesar 120 dan
efisiensi sebesar 24%, kemudian Multi Product Process Chart (MPPC) usulan
perbaikan pertama diperoleh jumlah back tracking sebesar 264 dan efisiensi sebesar
18%, dan dan Multi Product Process Chart (MPPC) usulan perbaikan kedua
diperoleh jumlah back tracking sebesar 36 dan efisiensi sebesar 36%. Dapat
disimpulkan bahwa jumlah back tracking terkecil dengan efisiensi yang besar
didapatkan pada Multi Product Process Chart (MPPC) usulan perbaikan kedua. Oleh
karena itu, usulan perbaikan MPPC kedua terpilih sebagai peta yang dipakai oleh
perusahaan tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
Astuti, R. D., & Iftadi, I. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Kerja. Sleman:
Grup Penerbitan CV Budi Utama.
Harsanto, B. (2022). Dasar - Dasar Manajemen Operasi. Jakarta: KENCANA.
Irawan, P. A., & Syaichu, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan
Metode Material Requirement Planning (MRP) pada PT. Semen Indonesia
(PERSERO), Tbk. Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE), 04, 17-
18.
Kusmindari, D., Alfian, A., & Hardini, S. (2019). Production Planning and
Inventory Control. Sleman: Grup Penerbitan CV Budi Utama.
Luthfillah, M. (2020). Diambil kembali dari Repositori Universitas Siliwangi:
http://repositori.unsil.ac.id
Safitri, D. M., Rahmawati, N., & Faradilla, A. (2021). Perancangan dan Pengukuran
Kerja. Makassar: PT. Nas Media Indonesia.