Anda di halaman 1dari 19

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produk adalah barang dan jasa yang dihasilkan dan dijual oleh perusahaan kepada
konsumennya. Agar barang dan jasa dapat dinikmati atau diperoleh oleh
konsumen, maka diperlukan desain produk dan pemrosesan produk tersebut dalam
proses industri. Proses industri harus dipandang sebagai suatu siklus yang
berupaya secara terus-menerus atau berkesinambungan (continous improvement)
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Siklus proses produksi dimulai dari riset
pasar untuk mengetahui kebutuhan konsumen. Selanjutnya dari riset pasar
diperlukan perancangan produk dan perancangan proses produksi.

Perancangan produk atau dapat dikatakan sebagai desain produk juga membawa
konsekuensi pada perancangan proses produksinya sehingga diperlukan mesin-
mesin dan sparepart atau suku cadang mesin agar proses produksi dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Kebutuhan mesin dan suku cadangnya membawa
konsekuensi untuk melakukan order dan pembelian kepada pemasok. Sebab,
proses desain produk diperlukan dalam setiap proses manufaktur dengan tujuan
untuk menghasilkan produk akhir dengan biaya produksi yang optimal karena
sebagian besar biaya produksi ditentukan pada tahap proses desain.

Perancangan proses produksi membawa konsekuensi pada perancangan tata kerja,


metode kerja, waktu standar dan kegiatan lainnya dalam proses produksi.
Selanjutnya siklus berlanjut pada proses produksi yang melibatkan bagian-bagian
2

dalam industri seperti bagian gedung penyimpanan material, bagian keuangan,


bagian tenaga kerja, bagian keuangan dan bagian lainnya. Setelah produk jadi
maka diperlukan upaya pendistribusian kepada konsumen, selanjutnya siklus terus
berlanjut seperti semula.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan rumusan
masalah yaitu:
1. Memahami tahapan dalam proses desain produk.
2. Metode apa saja yang dapat digunakan untuk medesain suatu produk.
3. Mengetahui tahapan dalam mendesain suatu produk

C. Tujuan

Beberapa rumusan masalah yang didapat terdapat beberapa tujuan yang dicapai
yaitu bagi :
1. Mengetahui pengertian desain produk
2. Dapat mengetahui proses desain produk.
3. Mengetahui tahapan dalam proses produksi suatu produk
4. Mengetahui Konsep Sistem Produksi
3

II. PEMBAHASAN

A. Definisi Desain dan Produk

Desain adalah suatu kegiatan manusia untuk menciptakan lingkungan dan


khasanah perbendaan buatan yang diolah dari alam. Di dalam perkembangannya
pengertian desain ditafsirkan oleh berbagai kelompok dan beberapa pengertian
yang perlu dicatat adalah :
a. Desain adalah keterampilan, pengetahuan dan medan pengalaman manusia
yang tercermin dalam apresiasi serta penyesuaian hidup terhadap kebutuhan
spritualnya (analoguas with humanitis, science).
b. Desain adalah kegiatan kreatif yang membawa pembaruan.

Kotler mengatakan “Desain merupakan totalitas keistimewaan yang


mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan
konsumen”. Produk hasil desain produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan
pada nilai-nilai keunikan (uniqueness), estetika (keindahan), seni (art), berharkat
tinggi, khusus, khas, dan kehalusan rasa sebagai unsur dasar. Sementara dalam
pemenuhan fungsinya lebuh menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih
bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, atau
pun sandang.

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk dapat berupa barang atau jasa. Setiap
barang dan jasa yang masuk dalam fase perkenalan, dapat didefinisikan, yaitu
4

berdasarkan fungsinya, untuk apa produk dan jasa itu digunakan. Perusahaan
mendesain produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya.
Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna, bentuk,
dan ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.

Dari penjelasan diatas desain adalah bidang keterampilan, pengetahuan dan


pengalaman manusia yang mencerminkan keterikatannya dengan apresiasi dan
adaptasi lingkungannya ditinjau dari kebutuhan-kebutuhan kerohanian dan
kebendaannya. Secara khusus desain dikaitkan dengan konfigurasi, komposisi,
arti, nilai dan tujuan dari fenomena buatan manusia, sedangkan menurut Imam
Buchari Zainuddin seorang desainer Indonesia, berpendapat bahwa: Desain adalah
mencari mutu yang lebih baik, mutu material, teknis, performansi, bentuk dan
semuanya baik secara bagian maupun keseluruhan (Saraswati, 2013).

B. Desain Produk

Desain produk merupakan salah satu bidang ke ilmuan yang terintegrasi dengan
segala bentuk aspek kehidupan manusia dari masa kemasa. Memadukan unsur
khayal dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi
manusia dengan menjembatani estetika serta teknologi yang masing-masingnya
dinamis dan memiliki pola tertentu dalam perkembangannya. Desain Produk
sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rangcangan yang nyata yang
akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Salah satu fungsi
manajemen terpenting dalam semua organisasi adalah menjamin bahwa masukan-
masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk-produk atau jasa
yang dirancang secara tepat atau menghasilkan keluaran-keluaran yang dapat
memuaskan keinginan para pelanggan. Untuk menghasilkan keluaran-keluaran
5

yang tepat guna dan sesuai dengan keinginan pelanggan maka perlu adanya desain
produk (Muhajirin, 2010).

1. Maksud dan Tujuan Desain Produk


Produk Desain mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan
dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin
hasil produki yang sesuai dengan keinginan pelanggan disatu pihak serta
dipihak lain untuk menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Maksud
dari Desain Produk, antara lain :
a. Untuk menghindari kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam
pembuatan suatu produk.
b. Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan
produk.
c. Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
d. Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
e. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut.

Sedangkan untuk tujuan dari Desain Produk itu sendiri adalah :

a. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai


jual yang tinggi.
b. Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
c. Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan
baku dan biaya-biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.

2. Merencanakan Kegiatan Desain Produk


Seorang product designer harus melalui tahapan–tahapan dalam
merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu :
a. Memformulasikan Hasil Marketing Research
Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk
adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan
6

pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran


yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Pengembangan suatu
riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk
membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang
didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk
baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1) Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna
dari produknya dengan tidak mengabaikan penentuan harga.
2) Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk
yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.
b. Mempertimbangkan Kemampuan Fasilitas Perusahaan
Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer
harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri,
diantaranya adalah tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan penunjang dan
perkakaslainnya. Dalam membuat produk, desainer harus
mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin.
c. Membuat Sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat
jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk
mempermudah dalam pembuatan gambar kerja (blue print), sketsa dari
masing-masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran-
ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dalam skala perbandingan.
d. Membuat Gambar Kerja
Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam
kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat
digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang
diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan-bahan
yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah
gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada
7

pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut


cara proses produksinya.

3. Faktor yang Mempengaruhi Desain Produk


Desain produk sebagai alat bantu dalam manajemen produksi bertitik tolak
penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Pentingnya desain
produk terletak pada penetapan secara rinci disain produk atau jasa yang akan
dibuat. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah
sebagai berikut :
a. Fungsi produk
b. Standar dan spesifikasi desain
c. Tanggung jawab produk
d. Harga dan volume

Keempat faktor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai


berikut :

Product
Desaign

Desaign Product Price and


Function
Spesification Liability Volume

Prototype

Gambar 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Desain Produk


8

Faktor-faktor yang mempengaruhi Desain Produk :

a. Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan
yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat.
Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan
fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam
menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan
kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi
kualitan maupun segi kuantitas.
b. Standar dan Spesifikasi Desain
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari:
1) Sambungan-Sambungan
perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-
bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
2) Bagian
Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain
disambung dengan bagian lainnya
3) Bentuk
Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai
keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
4) Ukuran
Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian
produk secara keseluruhan.
5) Mutu
Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk
tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka
mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk
yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
9

6) Bahan
Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang
baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang
agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan
merasakan kepuasan tersendiri.
7) Warna
Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang
mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu.
Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat
bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis
c. Tanggung Jawab Produk
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai
pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan
pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat
penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain
produk tersebut.
d. Harga dan Volume
Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk
produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya
akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada
konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain
produknya akan berbeda pula.
e. Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat,
prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya,
sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan
untuk dibuat terlebih dahulu. Dari pengujian prototype tersebut, apabila
lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-
perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam
penyusunan terakhir desain produk.
10

C. Proses Desain Produk

Proses desain bukan suatu kegiatan yang terjadi dan berdiri dengan sendirinya,
tetapi merupakan kegiatan yang terpadu dengan proses produksi dan proses
pemasaran. Berikut adalah 11 langkah dalam suatu proses desain proses produk :
1. Pengumpulan Informasi
Didalam tahapan pengumpulan informasi, dilakukan dengan berbagai cara,
dapat melakukan hal dengan menggunakan metode langsung, wawancara,
kunjungan, survey, penelitian pasar, bedah produk, keluhan dan klaim dari
pasar dan juga teknologi baru untuk dapat memenuhi pangsa pasar.
2. Seleksi Informasi
Pada tahap seleksi informasi dilakukan verivikasi kelayakan komersial setelah
melewati tahap verifikasi kelayakan komersial selanjutnya adalah tahap
potensia penyerapan produk setelah memenuhi tahap selanjutnya adalah
menentukan target coasting dan tahap terakhir adalah scheduling
3. Penjabaran Informasi
Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah penetapan konsep produk
setelah itu dilakukan penjabaran fungsi mutu dan tahap terakhir adalah
penetapan sistem atau desain yang digunakan pada produk.
4. Pengolahan Informasi
Di tahap pegolahan informasi ini dilakukan pembuatan gambar teknis dan
ditetapkan nya spesifikasi produk setelah semua tahapan selesai tahap terahir
adalah penetapan sumber material yang paling tepat untuk produk yang akan
di buat.
5. Evaluasi Informasi (Team Marketing)
Setelah semua informasi yang dibutuhkan sudah memenuhi syarat selanjutnya
dilakukan evaluasi Informasi dan di diskusikan bersama team marketing agar
dari beberapa informasi dapat di pilih yang terbaik untuk produk dan sesuai
kesepakatan bersama.
11

6. Persetujuan Informasi (Team Marketing)


Dari informasi yang sudah di sepakati pada tahap evaluasi informasi
kemudian tahap selanjutnya dilakukan persetujuan informasi dari masing –
masing bagian kepada pemimpin jika belum memenuhi syarat maka akan
dilakukan peninjauan ulang dari informasi yang sudah didapat.
7. Proses Pembuatan Prototipe
Setelah semua informasi dilakukan valuasi dan persetujuan tahap selanjutnya
adalah proses pembuatan prototipe dalam pembuatan prototipe di bagi
menjadi dua jenis yaitu, prototipe fungsional yaitu prototipe yang di buat
untuk meniru fungsi dari produk yang sebenarnya sedekat mungkin, dan
prototipe professional adalah prototipe yang dibuat sama dengan produk asli
baik dari fungsi ukuran dan bentuknya.
8. Penilaian Prototipe
Dari prototipe yang sudah di buat haruslah dilakukan penilaian Fungsi teknis
nya, fungsi bentuk,fungsi human, BOM,dan manufacturability nya.
9. Persetujuan dengan Marketing
Persetujuan dengan marketing sangatlah penting untuk keberlangsungan
produk dan peninjauan ulang dapat membuat prototipe menjadi semakin
efisien dan tepat sasaran
10. Pengembangan
Dari semua informasi dan prototipe yang sudah memenuhi syarat dan sesuai
persetujuan dari team marketing dapat di tentukan spesifikasi untuk produk
yang akan di buat dan setelah semua spesifikasi selesai barulah dilakukan
pesiapan produksi perdana atau yang biasa di sebut prototipe komersial.
11. Penilaian Hasil Produksi
Dalam persiapan produksi perdana dan produksinya dilakukan pemantauan
produksi awal dan konfirmasi produk siap luncur, setelah semua nya sesuai
dengan yang sudah di rancang kemudian peralihan pola produksi masal dan
validasi desain dari produk yang sudah jadi, kemudian setelah produk sampai
kepada konsumen dilakukanlah pemantauan klaim konsumen.
12

D. Proses Industri

Untuk memproduksi barang dan jasa tersebut diperlukan adanya proses produksi.
Sebelum membahas mengenai proses produksi, terlebih dahulu akan dibahas arti
dari proses yaitu “Proses adalah suatu cara, metode maupun teknik untuk
penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu”. Sedangkan produksi
adalah “Kegiatan untuk mengetahui penambahan manfaat atau penciptaan faedah,
bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi yang bermanfaat bagi
pemenuhan konsumen ”. Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
mengenai proses produksi, yang dimaksud dengan proses produksi adalah “Suatu
cara, metode maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan
faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga dapat
bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan konsumen.

Seperti dikatakan pada bagian sebelumnya, bahwa proses industri harus dipandang
sebagai suatu siklus yang berupaya secara terus-menerus atau berkesinambungan
(continous improvement) untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses produksi
secara sederhana dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini yang menggambarkan
siklus produksi.

Gambar 2. Siklus Proses Produksi


13

Proses produksi secara sederhana dapat dijelaskan pada gambar di atas yang
menggambarkan siklus produksi. Gambar diatas menjelaskan bagian-bagian yang
ada dalam sistem produksi beserta alur kerjanya. Siklus ini dimulai dari riset pasar
untuk mengetahui kebutuhan konsumen terus dilanjutkan desain produk dan
desain proses. Dari hasil desain produk dan prosesnya diperlukan material, mesin
dan suku cadang untuk membuat produknya sehingga perlu ada kerjasama dengan
pemasok (supplier). Setelah material diterima maka proses produksi dapat berjalan
sehingga dihasilkan produk yang siap untuk didistribusikan kepada konsumen.

Demikian proses ini berjalan secara terus-menerus dan pada setiap tahap
diperlukan usaha perbaikan secara berkesinambungan. Dr. William Edward
Deming, atau yang lebih dikenal dengan Deming merupakan seorang pengajar
manajemen kualitas dari Amerika Serikat merupakan tokoh utama dalamn revolusi
industri yang terjadi di Jepang. Pada seminarnya di Hotel De Yama Jepang pada
tahun 1950 memperkenalkan suatu diagram yang memandang industri sebagai
suatu sistem yang saling terkait dengan komponen penyusunnya seperti pada
gambar seperti sebagai berikut:

Gambar 3. Gambar Proses Industri Sebagai Suatu Sistem


14

Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem


industri dari mulai kedatangan material sampai kepada distribusi produk ke
konsumen dan desain ulang produk untuk masa mendatang. Konsep sistem industri
yang dikemukakan Deming selanjutnya lebih populer dengan nama Roda Deming
seperti pada gambar di atas. Komponen utama Roda Deming :
1. Riset pasar
2. Desain Produk
3. Proses Produksi
4. Pemasaran

Demi menekankan pentingnya interaksi antara ke-4 komponen di atas agar


perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga kompetitif dan kualitas
yang lebih baik sehingga akan memuaskan konsumen. Demi juga menjelaskan
bahwa roda itu harus dijalankan atas dasar pengertian dan tanggung jawab bersama
untuk mengutamakan efisiensi industri dan peningkatan kualitas (Setiawati, 2014).

E. Konsep Sistem Produksi

Produksi adalah bidang ilmu yang terus mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan teknologi. Produksi memiliki hubungan timbal balik yang erat
dengan teknologi dimana produksi dan teknologi akan saling membutuhkan.
Kebutuhan produksi yaitu biaya operasi yang rendah, kualitas produksi dan
produktivitas meningkat serta kemampuan untuk memperbaiki dan menciptakan
produk baru. Hal inilah yang mendorong teknologi untuk melakukan terobosan
dalam riset untuk menemukan sesuatu yang baru.

Dalam industri sistem produksi merupakan jantungnya yang menjadi kehidupan


dalam perusahaan. Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai
komponen struktural dan fungsional. Dalam sistem produksi modern terkjadi suatu
proses transformasi nilai tambah yang mengubah input menjadi output yang dapat
15

dijual dengan harga bersaing di pasar global. Proses transformasi nilai tambah dari
input menjadi output dalam sistem produksi modern selalu melibatkan komponen
struktural dan fungsional. Sistem produksi memiliki beberapa karakteristik sbb:
1. Mempunyai komponen yang saling berkaitan satu sama lainnya dan
membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen
struktural yang membangun sistem produksi.
2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya yaitu menghasilkan produk
baik barang atau jasa yang berkualitas yang dapat dijual dengan harga bersaing.
3. Mempunyai aktivitas berupa proses tansformasi nilai tambah input menjadi
output secara efektif dan efisien.
4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya berupa
optimalisasi pengalokasian sumber daya yang ada.

Komponen struktural terdiri dari : bahan baku, mesin dan peralatan, tenaga kerja,
modal, energi, informasi tanah dan lain sebagainya. Sedangkan komponen
fungsional terdiri dari : supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi dan
kepemimpinan yang semuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Di
samping komponen struktural dan fungsional dalam sistem produksi perlu
memperhatikan aspek lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial
ekonomi, regulasi dan kebijakan pemerintah serta adat yang berlaku dalam
lingkungan akan sangat mempengaruhi sistem produksi itu (Ali, 2011).

Gambar 4. Sistem Produksi


16

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapatkan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Desain Produk sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan hasil kegiatan
penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rangcangan
yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.
Mengetahui tahapan dalam mendesain suatu produk
2. Terdapat 11 langkah dalam suatu proses desain proses produk yaitu
Pengumpulan Informasi antara lain adalah Seleksi Informasi, Penjabaran
Informasi, Pengolahan Informasi, Evaluasi Informasi (Team Marketing),
Persetujuan Informasi (Team Marketing), Proses Pembuatan Prototipe,
Penilaian Prototipe, Persetujuan dengan Marketing, Pengembangan dan
Penilaian Hasil Produksi
3. Yang dimaksud dengan proses produksi adalah “Suatu cara, metode maupun
teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah, bentuk,
waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga dapat bermanfaat bagi
pemenuhan kebutuhan konsumen.
4. Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen
struktural dan fungsional. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses
transformasi nilai tambah yang mengubah input menjadi output yang dapat
dijual dengan harga bersaing di pasar global.
17

B. Saran

Kami selaku penulis, mengharapkan didalam suatu proses desain produk


dilakukan dengan cara yang sesuai serta mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
standarnya agar dapat menghasilkan hasil yang sempurna. Tak lupa juga kami
mengharapkan proses desain produk dan produksi menggunakan cara yang ramah
terhadap lingkungan sekitar kita dan dapat menjaga lingkungan demi kelestarian
Bumi dan keberlangsungan hidup manusia.
18

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2011. “Modul Kuliah Manajemen Industri Desain Produk dan Proses
Industri”. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Muhajirin, 2010. “Desain Produk, Pengertian dan Ruang Lingkupnya”.

Saraswati, Laksmi Made. 2013. “Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian pada Kampung Batik Wiradesa Kabupaten
Pekalongan”. Semarang. Universitas Diponegoro.

Setiawati, Fitria. 2014. “Analisis Pengendalian Proses Produksi Untuk Meningkatkan


Kualitas Produk Pada Perusahaan PT. Batik dan Lilis Sukoharjo”. Surakarta.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
19

MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR

PROSES DESAIN PRODUK

Nama Anggota Kelompok :

1. Arif Zulkarnaim (1515021006)

2. Renaldi (1515021038)

3. Diandhana Trisatria (1515021048)

4. Pradita Hadi Pratama (1515021063)

5. Thomas Wisudarma (1515021070)

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Anda mungkin juga menyukai