Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM

INDUSTRI TERPADU I
MODUL V
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

DISUSUN OLEH :

1. AGUNG FIRMANSYAH 171730057


2. MUHAMMAD TIAN 171730032
3. RIAN KARDINA 171730019

KELAS : IN5A

DOSEN PENGAJAR :
SEPTA HARDINI, S.T., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini banyak permasaahan yang menyebabkan banyaknya keterbatasan bagi
manusia untuk melakukan sesuatu. Salah satu diantaranya adalah permasalahan
keterbatasan space yang terus semakin mengecil. Tak hanya semakin mengecil
namun space tersebut juga semakin mahal. Keterbatas space ini dapat membuat
manusia tak dapat memenuhi kebanyakan kebutuhan hidupnya karena kecilnya space
yang mereka miliki. Sebagai contoh, seorang yang memiliki rumah di daerah
perkotaan yang notabene sudah pasti sempit karena mahalnya harga space, mereka
sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka kebingungan dalam
bagaimana dapat menggunakan peralatan khususnya furniture yang tepat untuknya.
Seperti apa Furniture yang tepat itu?
Furniture yang tepat bagi mereka adalah furniture yang dapat memenuhi
kebutuhan mereka namun tidak memerlukan banyak space sehingga dengan lahan
yang kecil dapat memaksimalkan pengunaannya. Disinilah kami mencoba mendesain
sebuah furniture yang dapat memnuhi kebutuha tersebut. Produk tersebut kami ber
nama Exrtaordinary Cupboard dimana pada furniture tersebut mengkombinasikan
antara sebuah lemari, meja belajar, meja laptop, rak buku, tempat baju, laci
penyimpanan, serta sebuah kasur. Dari gambaran produk tersebut dapat kita
bayangkan efisiensi yang akan di dapatkan. Dengan memanfaatkan satu produk
tersebut kita dapat memenuhi beberapa kebutuhan. Selain itu tentu saja hal itu juga
dapat lebih menghemat pengeluaran karena anda tak perlu membeli furniture tersebut
satu persatu, karena dengan membeli satu produk tersebut anda akan memiliki semua
manfaat tersebut.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum dari modul ini adalah:
1. Memahami prosedur perancangan produk
2. Mengetahui berbagai macam metode dalam perancangan dan pengembangan
produk
3. Membuat kuisioner dengan menggunakan metode QFD untuk merancang
produk
4. Membuat matriks HQQ.

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum modul 5 ini yaitu :
1. Mampu memahami prosedur perancangan produk
2. Mampu membuat kuisioner menggunakan metode QFD untuk merancang
3. Mahasiswa mampu membuat matriks HQQ
4. Memahami berbagai macam metode dalam perancangan dan pengembangan
produk.

1.4 Perumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum modul 5 ini yaitu : Bagaimana cara
membuat kuisioner menggunakan metode QFD untuk merancang suatu produk..
Bagaimana cara membuat matriks HQQ. Bagaimana memahami prosedur
perancangan produk ?

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam laporan perancangan dan pengembangan produk ini
ini adalah :
1. Membuat kuisioner menggunakan metode QFD untuk merancang suatu
produk.
2. Membuat matriks HQQ
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan dan Pengembangan produk


Pengembangan produk dilakukan untuk menemukan solusi terbaik untuk
perkembangan zaman. Redapat fase dalam pengembangan produk yaitu perencanaan,
pengembangan konsep, perancangan sistem, perancangan detail, pengujian dan
perbaikan datap dilihat pada Gambar 2.1.

Identifikasi Menetapkan Mendesain Memilih


kebutuhan spesifikasi konsep konsep
pelanggan dan targernya produk produk

Menguji Menetapkan
Rencana alurn
konsep spesifikasi
pengembangan
produk akhir

Gambar 2.1 Tahapan Perancangan Produk

2.2 Quality Function Deployment (QFD)


Konsep dasar QFD pertama kali dikenalkan oleh Yoki Akao, Profesor Of
Management Engineering dari Tagawa University, yang dikembangkan praktek dan
pengalaman industri – industri di jepang, pada tahun 1992 oleh perusahaan
Mitsubishi dan berkembang dengan berbagai macam cara oleh Toyota dan
perusahaan lainnya.
QFD adalah metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan
dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta mengevaluasi kelebihan dan kekurangan secara sistematis kapbilitas
suatu produk atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhsn konsumen. Proses
QFD dimulai dari mendengar suara pelanggan dan kemudian berlanjut melalui 4
aktifitas utama, yaitu :
1. Perencanaan produk (product planning)
2. Desain produk (product design)
3. Perencanaan proses (prosses palnning)
4. Perencanaan pengendalian proses (prosses planning control)
Manfaat utama apabila perusahaan menggunakan QFD, yaitu untuk mengurangi
biaya, meningkatkan pendapatan dan penguranagn waktu produksi.

2.3 House Of Quality (HQQ)


House Of Quality adalah metode yang mendukung proses identifikasi produk
menjadi sebuah spesifikasi rancangan. Konsep HQQ intinya bersumber pada sebuah
tabel kualitas dan telah berhasil digunakan oleh industri – industri manufaktur. HQQ
memperlihatkan struktur untuk mendesain dan membentuk suatu siklus dan
bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci input bagi matriks adalah kebutuhan dan
keinginan konsumen. Informasi strategi produk dan karakteristik kualitas produk.
Informasi lain yang terdapat pada HQQ adalah nilai target HQQ yang mengandung
beberapa bagian dapat dan harus disesuaikan agar dapat berfungsi dengan baik.
Matriks HQQ dapat dilihat pada gambar 2.2.

E
Korelasi
Persyaratan teknis

C
Persyaratan Teknis

A D B
Kebutuhan dan keinginan Hubungan (pengaruh persyaratan Matriks perencanaan
konsumen teknik dan kebutuhan konsumen).

F
Matriks Persyaratan Teknis
Analogi yang paling sering digunakan untuk mneggambarkan struktur Quality
Fuction Deployment adalah suatu matriks yang terbentuk rumah yang disebut House
Of Quality. Menurut Render dan Haizer dalam Afrani K.A (2017:42) mendefinisikan
House Of Quality sebagai suatu teknik untuk mendefinisikan hubungan antara
keinginan konsumen kedalam atribut – atribut barang dan jasa. Lebih lanjut menurut
Besterfield dalam Afrini K.A (2017:42) menyatakan bahwa House Of Quality terdiri
dari 6 bagian yaitu sebagai berikut :
a. Customer Requirement/Voice Of Customer : berisikan berbagai macam
persyaratan dari konsumen tentang produk seperti apa yang diinginkan.
b. Technical Description/Voice Of The Company : berisikan berbagai macam
penjelasan teknisn yang diberikan perusahaan untuk menanggapi persyaratan
kosumen.
c. Prioritized Customer Requirement : komponen ini meliputi prerefernsi
pelanggan terhadap produk perusahaan lain, tingkat kepentingan pelanggan,
target value dan sales point.
d. Interrelationship Between Technical Description : menunjukan adanya sinergi
diantara penjelasan teknis.
e. Relationship betwen Requirement and Description : menunjukan hubungan
antara penjelasan teknis dengan persyaratan konsumen.
f. Prioritized Technical Requirement : pondasi dasar rumah mencakup tingkat
kesulitan teknis dari masing – masing penjelasan teknis dan target value yang
ingin dicapai perusahaan.
INTERELATIONSHIP

BETWEEN TECHNICAL

TECHNICAL DESCRIPTION
PRIORI
(VOICE OF ORGANIZATION)
CUSTO TIZED
MER CUSTO
REQUIR MER
EMENT REQUIR
DR EMENT

PR TORS

Gambar 2.3 House Of Quality

Terdapat bebrapa langkah dalam pengerjaan/pengujian metode Quality


Function Deployment (Akao dalam Midayanti, 2014:33), yaitu :
a) Menentukan Technical Respon (HOWS), Respon teknis adalah respon yang
diberikan oleh perusahaan memenuhi costimer needs. Pada tahap ini
dilakukan penjabaran costumer neess ke dalam Technical Response.
b) Menentukan hubungan antara WHATs dan HOWs (Relationship).
Relationship matrix memperlihatkan hubungan antara kebutuhan konsumen
dengan respon teknis. relationship matrix menunjukan sejauh mana pengaruh
respon teknis yang diberikan dalam meningkatkan kinerja atribut-atribut
layanan yang dipentingkannya, penentuan hubungan kebutuhan konsumen
dengan respon teknis ini digambarkan dengan simbol •(sangat kuat), O
(sedang), ∆ (muingkin ada/tidak ada).
c) Menentukan Tecnical Correlation (Hubungan Antara Matrix HOWs ).
Technical Correlation digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara
respon teknis. hubungan ini digambarkan dengan simbol-simbol. pada tahap
ini dilakukan pemetaan hubungan antara masing-masing respon teknis untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh antara masing-masing respon teknis.
d) Menentukan maytrix perencanaan (Planning matrix ). Planinning Matrix
terdiri dari tujuh tipe data yang harus diisi, yaitu Importance to ostumer,
Costumer Satisfaction Performance, Compotitive Satisfaction, Goal
Improvment Ratio, Sales Point, Raw Weight dan Normalized Raw Weight.
(a) Importance to Costumer, merupakan kolom yang mencatat severapa
penting tiap kebutuhan (yang terdapat pada bagian A) bagi pelanggan.
Ada Tiga tipe data kepentingan yang biasa digunakan, yaitu tingkat
kepentingan absolute (absolute importance tingkat kepentingan relatif
(Relative Importance) dan tingkat kepentingan ordinal (ordinal
importance).
(b) Costumer satisfaction performance. di isi berdasarkan tingkat persepsi dan
harapan pelanggan, kemudian dihitung GAP nya. nilai- nilai costumer
satisfaction performance dihitung dengan rumus :
𝛴 𝑇𝐾
CSP =
𝑇𝐽𝑅

Keterangan :
CSP : costumer satisfaction performance
STK : jumlah tingkat kepuasan
TJR : total jumlah responded
(c) Goal merupakan tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan pihak terkait
setelah memeperhatikan pelanggan dan teknis yang dimiliki oleh
perusahaan atau pihak terkait.
(d) Imprvment merupakan suatu ukuran yang ,menyatakan besarnya usaha
yang dibutuhkan untuk mencapai Costumer Satisfaction Performance
yang di targetkan dihitung dengan rumus
𝐺𝑜𝑎𝑙
Improvment =
𝐶𝑜𝑠𝑡𝑢𝑚𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑡𝑖𝑠𝑓𝑎𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒

(e) Raw Weight nilai dari Raw Weight untuk tiap tiap kebutuhan costumer
adalah :
RW = IC x IR
keterangan:
RW : Raw Weight
IC : Importance To Costumer
IR : Importance Ratio
nilai ini menunjukan tingkat kepentingan dari masing masing kebutuhan
dari development team.
(f) Normalized Raw Weight
sebelum menghitung Normalized Raw weight, dihitung raw total. Dengan
rumus sebagai berikut:
Raw weight Total = Σ raw weight
setelah diperoleh raw total, maka untuk menentukan nilai Noirmalized
raw weight dengan rumus sebagai berikut :
𝑅𝑎𝑤 𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡
nilai Normalized Raw weight = 𝑅𝑎𝑤 𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

e) Pembentukan Rumah Kualitas ( House Of Quality )


pembentukan House Of Quality (HOQ) dimulai dari melakukan penjabaran
costumer need, kemudian dilakukan uji validasi, uji rehabilitas , kemudian
untuk metode servqual, yang dilakukan adalah menghitung GAP dari persepsi
dan harapan, kemudian dibentuk technical respon dari costumer need. lalu
,menentukan hubungan relationship to costumer, costumer satifaction
operformance, gtoal, improvment ratio, sales point, raw weight dan
noemalized raw weight ). kemudian dilakukan penjabaran perhitungan darin
costumer need ke technical respon dengan perhitungan yang dinamakan
technical matrix ( normalized contribution dan target ).

2.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas


Pengujian validitas instrumen menggunakan Corrected item total Corrrelation
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑁.∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
r=
√𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 √𝑁∑𝑌 2− (∑𝑋)^(2 )
Keterangan :
r : Koefisien Korelasi (r hitung )
∑X : Jumlah skor item
∑Y : Jumlah total item
N : Jumlah Sampel

Kreteria pengujian Reliabilitas instrumen apabila r1 hitung lebih besar dari r1

tabel maka instrumen dinyatakan valid, sabaliknya apabila r1 hitung lebih kecil dari r1
tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid dengan taraf signifikan 5%. Sedangkan
untuk pengujian reliabilitas ini instrumen dalam penelitian ini dianalisis
menggunakan Cronbach’s Alpha dengan persamaan sebagai berikut.

𝐾 ∑𝑆𝑖
r1 = (
𝐾−1
) (1 − 𝑆𝑡
)

Keterangan :
r1 : Nilai Rel
K : Jumlah It
∑𝑆𝑖 : Jumlah varian setiap item
𝑆𝑡 : Varian Total

Kriteria pengujian Reliabilitas instrumen apabila r1 hitung lebih besar dari r1


tabel maka instrumen dinyatakan reliabel dengan taraf sudnifikan 5%.
BAB III
DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir Pembuatan Mainan Kereta Api Plastik

MULAI

IDENTIFIKASI
MASALAH

TUJUAN DAN
MANFAAT

PENGUMPULAN DATA
 Hasil Kuesioner
 Desain Produk

PENGOLAHAN DATA
 Kuisioner dengan
menggunakan metode QFD
 Matriks HQQ
 Penambahan komponen pada
produk

ANALISIS DATA

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum


3.2 Deskripsi diagram alir
1. Identifikasi masalah adalahsalahsatu proses penelitan yang bolehdikatakan
paling pentingdiantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan
kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bias
disebut peneliti atau tidak.
2. Tujuan dan manfaat mengenal pasti masalah, memberikan maklumat dan
fakta, mencadangkan penyelesaian, mencadangkan tindakan yang perlu
dilakukan, serta membua tkesimpulan. Manfaat ialah Dasar penentuan
kebijakan dan pengarahan pimpinan serta Bahan penyusun an rencana
kegiatan berikutnya.
3. Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan
digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Validitas instrument
pengumpulan data sertakualifias ipengumpul data sangat diperlukan untuk
memperoleh data yang berkualitas. Komponenproduk yang ada disini ialah
mainan kereta api plastik.
4. Pengolahan data (data processing) adalah manipulasi data kedalam bentuk
yang lebih berarti berupa informasi, sedangkan informasi adalah hasil dari
kegiatan-kegiatan pengolahan data yang memberikanbentuk yang lebih berarti
dari suatu kegiatan atau peristiwa. Data yang dapat diolah disini adalah
Pengukuran waktu kerja dan data Pengendalian proses.
5. Analisis Data adalah suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi
sebuah informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih mudah
dimengerti dan berguna untuk solusi suatu permasalahan, khususnya yang
berhubungan dengan penelitian.
6. Kesimpulan adalah pernyataan singkat, jelas, dan systematis dari keseluruhan
hasil analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam sebuah penelitian.
7. Saran adahulu pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan
pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan
penelitian lanjutan.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Berikut data – data yang diperlukan dalam pratikum modul 5 ini tentang
Perancangan dan pengembangan produk.

4.1.1 Data Kereta api Eksisting


Data yang berhubungan dengan produk kereta api seperti dibawah ini :
Tabel 4.1 Data Karakteristik Kereta Api Eksisting
No. Description Foto Jumlah
1. Badan Kereta 4
( kerangka Kereta dan
Penyanggan Ban )

2. Ban

16

3. Kontainer ( Gerbong )
20

4. Cerobong Asap dan


kepala kereta 2

5. Orang ( masinis )
1
Tabel 4.1 diatas berisi imformasi mengenai kereta api pada kondisi eksisting a
tau belum dilakukan tambahan atau inovasi, dan pengembangan yang bertujuan untuk
memenuhi dan menambah daya tarik khususnya penumpang kereta api, untuk lebih
jelas mengenaik kereta api pada waktu eksisting dapat dilihat pada layout gambar
kereta api eksisting dibawah ini.

10 cm

Gambar 4.2 Layout Kereta api Eksisting

4.2.1 Data Quisioner


Data yang berhubungan dengan hasil penyebaran quisioner seperti dibawah
ini :
Tabel 4.2 Data Quisioner
No. Nama Responden Pertanyaan Total
1 2 3 4 5 6
1 Alvino 4 3 4 4 1 2 18
2 M Nur Bayu 4 3 4 4 1 2 18
3 Renaldi 4 3 1 4 2 3 17
4 Odios 4 2 1 4 2 3 16
5 Erwin Kurnia 3 2 2 4 1 4 16
6 Ira Erina 3 4 2 4 2 4 19
7 Salma Mutiah 3 3 1 4 1 4 16
8 Basir 3 4 1 4 2 4 18
9 Akbar 4 4 4 4 2 3 21
10 Jefri 4 3 3 4 1 3 18
11 M Wahyu 4 3 3 4 1 4 19
12 Wahyu Setia 3 4 4 4 3 3 21
13 Casya Maharani 3 3 2 4 3 3 18
14 Nofrianto 4 2 2 4 4 2 18
15 Rian Aswari 3 2 3 3 4 2 17
16 Rahmat Oktori 3 2 3 3 3 2 16
17 Andra Ismandorin 4 3 2 3 2 2 16
18 Eko Wijoyo 4 3 2 3 4 3 19
19 Yopi Irfan 4 3 1 4 1 3 16
20 Gio Vanni 4 2 1 4 4 2 17
21 Triandi 4 2 1 3 4 2 16
22 Ahmad Zulfani 3 2 4 3 3 3 18
23 Adam Prayuda 3 3 4 3 3 2 18
24 Febri Andizal 3 3 4 4 2 3 19
25 M Reza Damargalih 4 4 3 4 3 2 20
26 Haviza Andre 4 4 3 4 2 3 20
27 Yudistira 4 3 2 4 2 2 17
28 Rahmi Maessy 3 2 2 4 3 3 17
29 Amel 3 4 2 3 3 3 18
30 Bilal Edward 4 3 4 3 2 3 19
31 Sella Oktarina 3 3 4 3 3 3 19
32 Via Damayanti 4 4 4 3 3 2 20
33 3 3 4 4 3 4 21
34 4 3 2 3 1 4 17
35 4 4 2 4 1 4 19
36 4 3 2 3 1 4 17
37 4 2 3 4 3 4 20
38 4 3 3 4 3 3 20
39 4 3 2 4 3 3 19
40 3 3 2 3 3 3 17
41 4 4 2 4 3 2 19
42 4 2 1 4 3 2 16
43 3 3 1 3 3 4 17
44 3 4 3 3 3 4 20
45 3 3 3 4 4 3 20
46 4 3 3 4 4 3 21
47 4 3 4 3 2 3 19
48 3 4 4 4 2 2 19
49 3 4 4 3 2 2 18
50 3 4 3 3 3 4 20
Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
Dari hasil penyebaran kuisioner dengan jumlah 50 responden dapat dilihat
pada table 4. Diatas.

10
cm

Gambar 4.3 Layout Kereta api Pengembangan

4.3 Pengolahan Data


Berikut ini pengolahan data-data yang telah didapatkan dalam tahap
pengumpulan data pada pratikum modul 5 seperti dibawah ini :

4.3.1 Pengujian Quisioner


Pengujian Quisioner dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan
realiabilitas quisioner sehinggah dapat digunakan dalam proses analisis data untuk
memperoleh data penelitian sesuai dengan fakta voice of customer, dalam pratikum
modul 5 ini peneliti menggunakan instrument quisioner yang disebarkan kepada 50
respoden.

4.3.1.1 Uji Validitas Data


Uji validitas data merupakan ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
suatu instrument dalam tahap ini mengunakan quisioner seperti dibawah ini.

Tabel 4.3 Validitas data


Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

Warna biru 9.42 2.044 .820 .936


Penambahan busa 9.30 2.378 .831 .934
Penambahan speaker 9.42 2.044 .820 .936
Penambahan AC 9.32 2.263 .877 .927
Penambahan sabuk 9.30 2.378 .831 .934
Penambahan NOS 9.34 2.188 .884 .925

Setelah kita lakukan uji validitas data seperti pada tabel 4.3 diatas dengan
aplikasi SPSS, selanjutnya kita buktikan apakah data pernyataan atau inovasi pada
quisioner valid apa tidak, dinyatakan valid jika r hitung > nilai r tabel.
Perhitungan :
Df = n – 2
Df = 50 – 2
Df = 48
1) Pengembangan 1 (P1) = r hitung 0,820 > 0,279 data dinyatakan valid
2) Pengembangan 2 (P2) = r hitung 0,831 > 0,279 data dinyatakan valid
3) pengembangan 3 (P3) = r hitung 0,820 > 0,279 data dinyatakan valid
4) Pengembangan 4 (P4) = r hitung 0,877 > 0,279 data dinyatakan valid
5) Pengembangan 5 (P5) = r hitung 0,831 > 0,279 data dinyatakan valid
6) Pengembangan 6 (P6) = r hitung 0,884 > 0,279 data dinyatakan valid
Jadi setelah kita lakukan perbandingan antara r hitung dengan r tabel, data
dinyatakan valid. atau pertanyaan atau inovasi yang akan dilakukan pada kereta api
yang dicantumkan pada quisioner dapat dipercaya atau dapat dipergunakan sebagai
alat pengumpul data .

4.3.1.2 Uji Realibilitas Data


Uji reabilitas data merupakan ukuran yang menunjukan tingkat kepercayaan
untuk dapat digunakan untuk sebagai alat pengumpul data seperti dibawah ini.
Tabel 4.4 Realiabilitas Data
Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.943 6

Setelah kita lakukan uji reabilitas datas data seperti pada tabel 4.4 diatas
dengan aplikasi SPSS, selanjutnya kita buktikan apakah data pertanyaan atau inovasi
pada quisioner reabilitas apa tidak, dinyatakan reabilitas jika nilai cronbach’s alpha
>= 0,6, dari table 4.4 diatas dapat diketahui cronbach’s alpha 0,943 >= 0,6 jadi data
dinyatakan reabilitas atau quisioner ini adalah alat yang dapat digunakan.

4.3.1.3 Teknik Analisis Data


Dalam tahap teknik analisis data pada modul 5 ini penulis mengunakan
analisis deskriptif untuk mengetahui nilai statistik dengan aplikasi spss seperti
dibawah ini .
Tabel 4.5 Pehitungan Statistik Data Deskriptif

Statistics

Warnah
Busa Speaker AC Sabuk NOS
biru

Valid 50 50 50 50 50 50
N
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 1.80 1.92 1.80 1.90 1.92 1.88
Std. Error of Mean .057 .039 .057 .043 .039 .046
Median 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Mode 2 2 2 2 2 2
Std. Deviation .404 .274 .404 .303 .274 .328
Variance .163 .075 .163 .092 .075 .108
Range 1 1 1 1 1 1
Minimum 1 1 1 1 1 1
Maximum 2 2 2 2 2 2

Gambar 4.3 Frekuensi Warnah Biru (P1)


Gambar 4.4 Frequensi Penambahan Busa (P2)

Gambar 4.5 Frequensi Penambahan Speaker (P3)


Gambar 4.6 Frequensi Penambahan AC (P4)

Gambar 4.7 Frequensi Penambahan Sabuk Pengaman (P5)

Gambar 4.8 Frequensi Penambahan NOS (P6)

4.4 Membuat Hause Of Quality (HOQ)


Dalam tahap ini kita lakukan beberapa urutan proses untuk membuat hause of
quality khususnya pada modul 5 seperti dibawah ini :

4.4.1 Tingkat Kepentingan Penumpang


Perhitungan tingkat kepentingan atau kepuasan atau juga penilaian konsumen
dengan menghitung nilai modus dari data kuesioner yang telah disebar ke 50
responedn sepertih pada tabel 4.5 perhitungan statistik data deskriptif.

4.4.2 Tingkat Kepuasan Penumpang


Dalam tahap ini dilakukan penilaian tingkat kepuasan dari perancangan dan
mengembangan produk seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6 Tingkat Kepuasan Penumpang

Dari tabel 4.6 Diatas dapat diketahui bahwa kriteria tingkat kepuasan penumpang
dalam kasus ini adalah penumpang dinilai dari 1 – 2, 1 kurang puas atau tidak, 2 puas
atau ya seperti dibawah ini :
1. P1 = ( ) Responden mengatakan puas
2. P2 = ( ) Responden mengatakan puas
3. P3 = ( ) Responden mengatakan puas
4. P4 = ( ) Responden mengatakan puas
5. P5 = ( ) Responden mengatakan puas
6. P6 = ( ) Responden mengatakan puas

4.4.3 Matriks Hubungan (Relationship Matrics)


Matriks ini digunakan untuk melihat hubungan sebab akibat yang
ditimbulkan antara kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs)
dengan karakteristik teknik (technical respons) seperti dibawah ini.
Tabel 4.7 Nilai hubunganatau Bobot Penilaian Tingkat
Simbol Nilai numeric Pengertian
1 Mungkin ada hubungan
3 Hubungannya sedang
9 Sangat kuat hubungannya
Perhitungan :
Relationship Matriks = Tingkat kepentingan * Bobot Penilaian Tingkat
1. Hubungan keindahan dengan pengembangan – pengembangan
A) Warnah biru = 9 x 2 = 18
B) Penambahan busa = 9 x 2 = 18
C) Penambahan speaker = 1 x 2 = 2
D) Penambahan AC = tidak ada hubungan
E) Penambahan sabuk pengaman = 1 x 2 = 2
F) Penambahan NOS = Tidak ada hubungan
2. Hubungan kenyamanan dengan pengembangan – pengembangan
A) Warnah biru = 3 x 2 = 6
B) Penambahan busa = 9 x 2 = 18
C) Penambahan speaker = 3 x 2 = 6
D) Penambahan AC = tidak ada hubungan
E) Penambahan sabuk pengaman = 1 x 2 = 2
F) Penambahan NOS = Tidak ada hubungan
3. Hubungan hiburan dengan pengembangan – pengembangan
A) Warnah biru = Tidak ada hubungan
B) Penambahan busa = 1 x 2 = 2
C) Penambahan speaker 1 x 2 = 2
D) Penambahan AC = tidak ada hubungan
E) Penambahan sabuk pengaman = 1 x 2 = 2
F) Penambahan NOS = Tidak ada hubungan
4. Hubungan tidak kepanasan dengan pengembangan – pengembangan
A) Warnah biru = Tidak ada hubungan
B) Penambahan busa = Tidak ada hubungan
C) Penambahan speaker = 1 x 2 = 2
D) Penambahan AC = 9 x 2 = 18
E) Penambahan sabuk pengaman = 1 x 2 = 2
F) Penambahan NOS = Tidak ada hubungan
5. Hubungan keamanan dengan pengembangan – pengembangan
A) Warnah biru = 3 x 2 = 6
B) Penambahan busa = 3 x 2 = 6
C) Penambahan speaker = 1 x 2 = 2
D) Penambahan AC = 1 x 2 = 2
E) Penambahan sabuk pengaman = 9 x 2 = 18
F) Penambahan NOS = 3 x 2 = 6
6. Hubungan kecepatan dengan pengembangan – pengembangan
A) Warnah biru = Tidak ada hubungan
B) Penambahan busa = Tidak ada hubungan
C) Penambahan speaker = Tidak ada hubungan
D) Penambahan AC = Tidak ada hubungan
E) Penambahan sabuk pengaman = 1x 2 = 2
F) Penambahan NOS = 9 x 2 = 18

4.4.4 Technical Responses


Dalam tahap ini kita lakukan pengkajian untuk mengetahui hubungan antara
antara hal-hal yang dilakukan oleh pihak kereta api .
Tabel4.8 Nilai hubunganatau Pengembangan
Simbol Pengertian
++ Sangat berhubungan
+ Berhubungan
Tidak berhubungan

Perhitungan :
1. Hubungan pengembangan 1 dengan pengembangan – pengembangan lain
A) Hubungan P1 dengan P2 = Sangat berhubungan
B) Hubungan P1 dengan P3 = Berhubungan
C) Hubungan P1 dengan P4 = Tidak berhubungan
D) Hubungan P1 dengan P5 = Tidak berhubungan
E) Hubungan P1 dengan P6 = Tidak berhubungan
2. Hubungan pengembangan 2 dengan pengembangan – pengembangan lain
A) Hubungan P2 dengan P3 = Berhubungan
B) Hubungan P2 dengan P4 = Tidak berhubungan
C) Hubungan P2 dengan P5 = Tidak berhubungan
D) Hubungan P2 dengan P6 = Tidak berhubungan
3. Hubungan pengembangan 3 dengan pengembangan – pengembangan lain
A) Hubungan P3 dengan P4 = Tidak berhubungan
B) Hubungan P3 dengan P5 = Berhubungan
C) Hubungan P3 dengan P6 = Tidak berhubungan
4. Hubungan pengembangan 4 dengan pengembangan – pengembangan lain
A) Hubungan P4 dengan P5 = Tidak berhubungan
B) Hubungan P4 dengan P6 = Tidak berhubungan
5. Hubungan pengembangan 5 dengan pengembangan 6
A) Hubungan P5 dengan P6 = Tidak berhubungan

4.4.5 Planning Matrics


Dalam tahap ini kita lakukan pembandingan antara permintaan penumpang
dengan kompetitor. Kompetitor yang dimaksud adalah sesuatu yang dapat
mempengaruhi pihak kereta api untuk melakukan kebijakan – kebijakan lain,
kompetitor pada modul 5 ini seperti, kereta api, hargah naik, kualitas pelayanan.

Tabel 4.9 Nilai Pembandingan Kompetitor


No Nilai Keterangan
1 3 Tinggih
2 2 Sedang
3 1 Rendah
Setelah dilakukan perbandingan didapatkan hasil sepertih dibawah ini ;
1. Perbandingan keindahan terhadap kompetitor
A) Kereta api = Tinggih
B) Hargah naik = Sedang
C) Kualitas pelayanan = Rendah
2. Perbandingan kenyamanan terhadap kompetitor
A) Kereta api = Tinggih
B) Hargah naik = Sedang
C) Kualitas pelayanan = Rendah
3. Perbandingan terhibur terhadap kompetitor
A) Kereta api = Tinggih
B) Hargah naik = Rendah
C) Kualitas pelayanan = Rendah
4. Perbandingan tidak kepanasan/ gerah terhadap kompetitor
A) Kereta api = Tinggih
B) Hargah naik = Sedang
C) Kualitas pelayanan = Sedang
5. Perbandingan Tingkatkan keamanan terhadap kompetitor
A) Kereta api = Tinggih
B) Hargah naik = Sedang
C) Kualitas pelayanan = Rendah
6. Perbandingan Tingkatkan Kecepatan terhadap kompetitor
A) Kereta api = Tinggih
B) Hargah naik = Sedang
C) Kualitas pelayanan = Rendah

4.4.6 Tingkat Kesulitan


Dalam tahap ini kita lakukan analisa seberapa sulit nya bagi pihak kereta api
untuk memenuhi keinginan penumpang kriteria nilai dapat dilihat ditabel dibawh ini.

Tabel 4.10 Penilaian Tingkat Kesulitan


No Kriteria Keterangan
1 5 Sangat sulit
2 4 Sulit
3 3 Agak sulit
4 2 Mudah
5 1 Sangat Mudah
Perhitungan :
1. Warnah biru = Mudah
2. Penambahan busa = Mudah
3. Penambahan speaker = Sangat mudah
4. Penambahan AC = Mudah
5. Penambahan sabuk pengaman = Mudah
6. Penambahan NOS = Sulit

4.4.7 Perhitungan Target


Pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak pasilitas atau
tambahan yang sanggup dipenuhi oelh pihak kereta api terhadap keinginan
penumpang.
Target :
1. Warnah biru = 3 gerbong kereta
2. Penambahan busa = 30 kursi penumpang
3. Penambahan speaker = 20 speaker keras
4. Penambahan AC = 10 AC
5. Penambahan sabuk pengaman = 30 pada kursi penumpang
6. Penambahan NOS = 1 NOS

Setelah semua tahap telah dilakukan kita langsung bisah membuat tabel templet
matrix hause of quality mengunakan data – data yang telah didapatkan pada tahan
sebelumnya seperti dibawah ini.

Tabel 4.11 Templet Matrix Hause Of Quality


+ +

++ +

Sabuk Pengaman
Penilaian 1 -

Penambahan

Penambahan

Penambahan

Penambahan
Warnah biru

Hargah naik
Penambahan
Design

Kereta api

Pelayanan
Speaker

Kulaitas
Busa

NOS
Ac
2

Customer

Keindahan 2 3 2 1
Kenyamanan 2 3 2 1
Terhibur 2 3 1 1
Tidak kepanasan 2 3 2 2
Menjaga keamanan 2 3 2 1
Menambah kecepatan 2 3 2 1
Prioritas Rengking 30 44 14 20 28 24 18 11 7
1=m
Tingkat kesulitan 2 2 1 2 2 4
5=s
Target 3 30 20 10 30 1

Berdasarkan uraian diatas atau pada tabel 4.11 Dapat diketahui penerapan
QFD pada perancangan dan pengembangan kereta api . Dalam penelitian ini
penerapan (QFD) pada perancangan dan pengembangan kereta api hampir mendekati
maksimal karenah tidak ada halangan serius dalam memenuhi keinginan penumpang
kereta api.
4.5 Analisis Hasil
Dalam tahap analisis hasil pada pratikum modul 5 ini dipaparkan hal-hal
yang bersangkutan tentang sebagai usaha dalam mengamati sesuatu secara mendetail
dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun
komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.
4.5.1 Analisis Pengujian Quisioner
Pengujian Quisioner dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan
realiabilitas quisioner sehinggah dapat digunakan dalam proses analisis data untuk
memperoleh data penelitian sesuai dengan fakta voice of customer sepertih dibawah
ini.
4.5.1.1 Analisis Uji Validitas Data
Uji validitas data seperti pada tabel 4.3 diatas dengan aplikasi SPSS,
selanjutnya kita buktikan apakah data pernyataan atau inovasi pada quisioner valid
apa tidak, dinyatakan valid jika r hitung > nilai r tabel.

Perhitungan :
Df = n – 2
Df = 50 – 2
Df = 48
1) Pengembangan 1 (P1) = r hitung 0,820 > 0,279 data dinyatakan valid
2) Pengembangan 2 (P2) = r hitung 0,831 > 0,279 data dinyatakan valid
3) pengembangan 3 (P3) = r hitung 0,820 > 0,279 data dinyatakan valid
4) Pengembangan 4 (P4) = r hitung 0,877 > 0,279 data dinyatakan valid
5) Pengembangan 5 (P5) = r hitung 0,831 > 0,279 data dinyatakan valid
6) Pengembangan 6 (P6) = r hitung 0,884 > 0,279 data dinyatakan valid
Jadi setelah kita lakukan perbandingan antara r hitung dengan r tabel, data
dinyatakan valid. atau pertanyaan atau inovasi yang akan dilakukan pada kereta api
yang dicantumkan pada quisioner dapat dipercaya atau dapat dipergunakan sebagai
alat pengumpul data .

4.5.1.2 Analisi Uji Realibilitas Data

Setelah kita lakukan uji reabilitas datas data seperti pada tabel 4.4 diatas
dengan aplikasi SPSS, selanjutnya kita buktikan apakah data pertanyaan atau inovasi
pada quisioner reabilitas apa tidak, dinyatakan reabilitas jika nilai cronbach’s alpha
>= 0,6, dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui cronbach’s alpha 0,943 >= 0,6 jadi data
dinyatakan reabilitas atau quisioner ini adalah alat yang dapat digunakan.
45.1.3 Analisis Teknik Analisa Data
Hasil dari analisia teknik dengan cara deskriptif didapatkan hasil seperti pada
table 4.5 pehitungan statistik data deskriptif, dan untuk perhitungan frekuensi pada
setiap pengembangan yang dilakukan sepertih dibawah ini.
Tabel 4.12 Frekuensi Warnah Biru
Warnah biru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 10 20.0 20.0 20.0

Valid 2 40 80.0 80.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Tabel 4.13 Frekuensi Penambahan Busa


Penambahan busa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 4 8.0 8.0 8.0

Valid 2 46 92.0 92.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Tabel 4.14 Penambahan Speaker


Penambahan speaker

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 10 20.0 20.0 20.0

Valid 2 40 80.0 80.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Tabel 4.15 Penambahan AC


Penambahan AC

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 5 10.0 10.0 10.0

Valid 2 45 90.0 90.0 100.0

Total 50 100.0 100.0


Tabel 4.16 Sabuk Pengaman
Penambahan sabuk

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 4 8.0 8.0 8.0

Valid 2 46 92.0 92.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Tabel 4.17 Penambahan NOS


Penambahan NOS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 6 12.0 12.0 12.0

Valid 2 44 88.0 88.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

4.5.2 Analisis Hause Of Quality (HOQ)


Pembuatan hause of kualitas pada modul perancangan dan pengembangan
produk sepertih dibawah ini :

4.5.2.1 Analisis Tingkat Kepentingan Konsumen


Perhitungan tingkat kepentingan atau kepuasan atau juga penilaian konsumen
dengan menghitung nilai modus dari data kuesioner yang telah disebar ke 50
responeden sepertih pada tabel 4.5 perhitungan statistik data deskriptif.

4.5.2.2 Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang


Hasil tingkat kepuasan penumpang terhadap pengembangan yang dilakukan
pihak kereta api dapat diketahui dari tabel 4.6 tingkat kepuasan penumpang kereta api
atau dilihat dibawah ini.
1. P1 = 40 Responden mengatakan puas
2. P2 = 46 Responden mengatakan puas
3. P3 = 40 Responden mengatakan puas
4. P4 = 45 Responden mengatakan puas
5. P5 = 46 Responden mengatakan puas
6. P6 = 44 Responden mengatakan puas

4.5.2.3 Analisis Matriks Hubungan (Relationship Matrics)


Relationship Matriks = Tingkat kepentingan * Bobot Penilaian Tingkat
1. Hubungan keindahan dengan pengembangan – pengembangan
A. Warnah biru = 9 x 2 = 18
B. Penambahan busa = 9 x 2 = 18
C. Penambahan speaker = 1 x 2 = 2
D. Penambahan AC = tidak ada hubungan
E. Penambahan sabuk pengaman = 1 x 2 = 2
F. Penambahan NOS = Tidak ada hubungan
2. Hubungan kenyamanan dengan pengembangan – pengembangan
A. Warnah biru = 3 x 2 = 6
B. Penambahan busa = 9 x 2 = 18
C. Penambahan speaker = 3 x 2 = 6
D. Penambahan AC = tidak ada hubungan
E. Penambahan sabuk pengaman = 1 x 2 = 2
F. Penambahan NOS = Tidak ada hubungan
3. Hubungan hiburan dengan pengembangan – pengembangan
A. Warnah biru = Tidak ada hubungan
B. Penambahan busa = 1 x 2 = 2
C. Penambahan speaker 1 x 2 = 2
D. Penambahan AC = tidak ada hubungan
E. Penambahan sabuk pengaman = 1 x 2 = 2
F. Penambahan NOS = Tidak ada hubungan
4. Hubungan tidak kepanasan dengan pengembangan – pengembangan
A. Warnah biru = Tidak ada hubungan
B. Penambahan busa = Tidak ada hubungan
C. Penambahan speaker = 1 x 2 = 2
D. Penambahan AC = 9 x 2 = 18
E. Penambahan sabuk pengaman = 1 x 2 = 2
F. Penambahan NOS = Tidak ada hubungan
5. Hubungan keamanan dengan pengembangan – pengembangan
A. Warnah biru = 3 x 2 = 6
B. Penambahan busa = 3 x 2 = 6
C. Penambahan speaker = 1 x 2 = 2
D. Penambahan AC = 1 x 2 = 2
E. Penambahan sabuk pengaman = 9 x 2 = 18
F. Penambahan NOS = 3 x 2 = 6
6. Hubungan kecepatan dengan pengembangan – pengembangan
A. Warnah biru = Tidak ada hubungan
B. Penambahan busa = Tidak ada hubungan
C. Penambahan speaker = Tidak ada hubungan
D. Penambahan AC = Tidak ada hubungan
E. Penambahan sabuk pengaman = 1x 2 = 2
F. Penambahan NOS = 9 x 2 = 18

4.5.2.4 Analisis Technical Responses


Dibawah ini hasil analisi technical responses
Perhitungan :
1. Hubungan pengembangan 1 dengan pengembangan – pengembangan lain
A. Hubungan P1 dengan P2 = Sangat berhubungan
B. Hubungan P1 dengan P3 = Berhubungan
C. Hubungan P1 dengan P4 = Tidak berhubungan
D. Hubungan P1 dengan P5 = Tidak berhubungan
E. Hubungan P1 dengan P6 = Tidak berhubungan
2. Hubungan pengembangan 2 dengan pengembangan – pengembangan lain
A. Hubungan P2 dengan P3 = Berhubungan
B. Hubungan P2 dengan P4 = Tidak berhubungan
C. Hubungan P2 dengan P5 = Tidak berhubungan
D. Hubungan P2 dengan P6 = Tidak berhubungan
3. Hubungan pengembangan 3 dengan pengembangan – pengembangan lain
A. Hubungan P3 dengan P4 = Tidak berhubungan
B. Hubungan P3 dengan P5 = Berhubungan
C. Hubungan P3 dengan P6 = Tidak berhubungan
4. Hubungan pengembangan 4 dengan pengembangan – pengembangan lain
A. Hubungan P4 dengan P5 = Tidak berhubungan
B. Hubungan P4 dengan P6 = Tidak berhubungan
5. Hubungan pengembangan 5 dengan pengembangan 6
A. Hubungan P5 dengan P6 = Tidak berhubungan

4.5.2.5 Analisis Planning Matrics


Dibawah ini hasil analisis dari planning matrics
1. Perbandingan keindahan terhadap kompetitor
A. Kereta api = Tinggih
B. Hargah naik = Sedang
C. Kualitas pelayanan = Rendah
2. Perbandingan kenyamanan terhadap kompetitor
B. Kereta api = Tinggih
C. Hargah naik = Sedang
D. Kualitas pelayanan = Rendah
3. Perbandingan terhibur terhadap kompetitor
A. Kereta api = Tinggih
B. Hargah naik = Rendah
C. Kualitas pelayanan = Rendah
4. Perbandingan tidak kepanasan/ gerah terhadap kompetitor
A. Kereta api = Tinggih
B. Hargah naik = Sedang
C. Kualitas pelayanan = Sedang
5. Perbandingan Tingkatkan keamanan terhadap kompetitor
A) Kereta api = Tinggih
B) Hargah naik = Sedang
C) Kualitas pelayanan = Rendah
6. Perbandingan Tingkatkan Kecepatan terhadap kompetitor
A. Kereta api = Tinggih
B. Hargah naik = Sedang
C. Kualitas pelayanan = Rendah

4.5.2.6 Analisis Tingkat Kesulitan


Dibawah ini hasil analisis tingkat kesulitan :
Perhitungan :
1. Warnah biru = Mudah
2. Penambahan busa = Mudah
3. Penambahan speaker = Sangat mudah
4. Penambahan AC = Mudah
5. Penambahan sabuk pengaman = Mudah
6. Penambahan NOS = Sulit

4.5.2.7 Analisis Perhitungan Target


Dibawah ini hasil analisis terhadap perhitungan target .
Target :
1. Warnah biru = 3 gerbong kereta
2. Penambahan busa = 30 kursi penumpang
3. Penambahan speaker = 20 speaker keras
4. Penambahan AC = 10 AC
5. Penambahan sabuk pengaman = 30 pada kursi penumpang
6. Penambahan NOS = 1 NOS
Produk Mainan
Nama Produk : Mainan Kereta Api
Di Gambar Oleh : Agung Firmansyah

10
cm

Anda mungkin juga menyukai