Anda di halaman 1dari 20

Nama : Abdul Mulki Ardana

NPM : 41187001180012
TEORI HOQ

House oF Quality (HOQ) adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan dalam
mendesain manajemen yang dikenal sebagai Quality Function Deployment (QFD). HOQ
memperlihatkan struktur untuk mendesain dan membentuk suatu siklus dan bentuknya
menyerupai sebuah rumah kunci. Dalam membangun HOQ  adalah difokuskan pada
kebutuhan konsumen sehingga proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan
apa yang di inginkan oleh konsumen dari pada dengan teknologi inovasi. Metode HoQ ini
didesain untuk membantu perusahaan agar dapat fokus pada karakteristik dari sebuah
produk atau layanan yang ada dengan memperhatikan segmentasi pasar dan kebutuhan
pengembangan teknologi. Setiap perusahaan selalu menggunakan data dan informasi untuk
membantu dalam proses perencanaan sebuah produk. Metode House of Quality (HoQ) ini
menggunakan format matriks untuk menangkap sejumlah isu yang sangat penting untuk
proses perencanaan.
BAGIAN HOQ

■ Bagian A berisi daftar mengenai kebutuhan konsumen (Customer Needs)


■ Bagian B berisi Matrix perencanaan (planning matrix) yaitu, berisi informasi mengenai
data kuantitatif pasar, menunjukkan kepenntingan relatif dari kebutuhan konsumen, strategi
pencapaian tujuan untuk produk atau jasa baru, perhitungan ranking kebutuhan konsumen.
■ Bagian C berisi Tanggapan Teknis (technical response) yaitu berisi informasi mengenai
tanggapan teknis perusahaan, merupakan gagasan produk atau jasa yang akan dikembangkan
biasanya gambaran tersebut diturunkan dari customer needs pada bagian pertama HOQ
■  Bagian D berisi Hubungan (Relationship) (dampak tanggapan teknis perusahaan dengan
kebutuhan pelanggan),  pada bagian ini menggunakan metode matrix prioritas  (the
prioritation matrix), berisi mengenai keputusan tim kerja terhadap tingkat kekuatan hubungan
masing-masing elemen  antara tanggapan teknik perusahaan dengan kebutuhan konsumen.
■ Bagian E berisi Korelasi Teknis (technical correlations), berupa setengah matrik
persegi ,terbagi sepanjang garis diagonal dan berisi 45 derajat .membentuk seperti atap
rumah berisi mengenai taksiran tim kerja terhadap hubungan tiap tiap elemen dari
tanggapan teknis perusahaan
■ Bagian F berisi Matrix Teknis (technical matrix) pada bagian ini terdapat 3 tipe
informasi yang dapat diperoleh, yaitu:
– Prioritas tanggapan tehnikal (technical response)
– Perbandingan persaingan tehnikal (benchmark)
– Target teknikal (technical target)
LANGKAH MEMBUAT HOQ

 Kebutuhan Konsumen (customer needs)


Fase ini menggunakan proses diagram affinitas dan kemudian disusun secara hirarki dengan
tingkat kebutuhan paling rendah hingga tingkat yang paling tinggi. Kebanyakan tim pengembang
mengumpulkan suara konsumen melalui interview atau wawancara, dan kemudian disusun secara
hirarki. Karena bahasa setiap  konsumen umumnya berbeda, maka pengembang harus mampu 
memilih dan mengklasifikasi, sehingga diperoleh bahasa konsumen yang terstrukur dan dapat
digunakan dalam HOQ.  Langkah –langkahnya adalah sebagai berikut :
■ Dengarkan dan pahami kebutuhan konsumen
■ Kelompokkan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda tersebut kedalam beberapa kategori
■ Ambil satu kategori , yaitu kebutuhan konsumen yang sebenarnya, dan buatlah struktur hirarki
dari kebutuhan konsumen tersebut menjadi beberapa tingkatan (level)
Diagram affinitas
 Planning matrix 
Planning matrix merupakan bagian kedua dari HOQ yang terletak di bagian sebelah
kanan  dari House of quality. walaupun hal ini lebih cocok untuk mengambarkan hubungan
antara kebutuhan pelanggan dengan  bagian relationship dari HOQ. Catatan dari
pengembang dapat menjawab berbagai pertanyaan dari bagian pemasaran dan
perencanaan produk. Planning matrix ini berdasarkan dari interpretasi data penelitian
pasar. Penetapan sasaran atau tujuan merupakan gabungan antara prioritas-prioritas bisnis
perusahaan dengan prioritas-prioritas kebutuhan konsumen. Hal ini merupakan tahap
penting dalam perencanaan produk.
Planing matrix berisi tiga informai penting (cohen,1995) yaitu :
1. Data kuantitatif pasar , yang menunjukkan hubungan antara tingkat kepentingan kebutuhan dan keinginan konsumen,
dan tingkat kepuasan konsumen dengan perusahaan, serta tingkat persaingan
2. Penetapan tujuan atau sasaran untuk jenis produk atau jasa baru
3. Perhitungan tingkat rangking keinginan dan kebutuhan konsumen
Informasi spesifik dari planning matrix (cohen,1995),yaitu :
4. Seberapa penting kebutuhan konsumen ? (pada umumnya dijawab dengan penelitian pasar)
5. Seberapa baik suatu team dibanding dengan produk sejenis dalam memenuhi  kebutuhan konsumen.? (pada umumnya
di jawab dalam penelitian pasar)
6. Seberapa baik persaingan produk dengan sejenis untuk memenuhi kebutuhan konsumen ? (pada umumnya di jawab
dengan penelitian pasar )
7. Seberapa besar keinginan team untuk merancang produk yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen
 Technical Response
Bagian ketiga dari HOQ adalah technical response, sering juga disebut Substitute
Quality Characteristic (SQCs). Pada bagian ini terjadi proses penerjemahan dari kebutuhan
pelanggan (voice of customer) ke dalam bahasa pengembang (voice of developer). Proses
technical response ini akan mencari jawaban dari pertanyaan how (bagaimana) kebutuhan
pelanggan dapat dipenuhi. Karyawan melakukan brainstorming, yaitu dengan mencari cara-
cara yang perlu dilakukan oleh pihak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Tools yang biasa digunakan dalam proses ini diantaranya adalah afinity diagram, fish bone
diagram, dan tree diagram.
 Relationship Matrix
Bagian keempat dari HoQ adalah pengisian bagian matrik hubungan (relationships matrix).
Dengan menempatkan keinginan pelanggan (customer needs and benefits) pada badan kiri dan
karakteristik teknis pada bagian atas dari HoQ, maka dapat dievaluasi hubungan keduanya secara
sistematis. Fungsi utama dari relationship matrix adalah untuk membangun hubungan antara
pelanggan dan ukuran kinerja yang dirancang untuk meningkatkan produk. Pada bagian ini akan
dicari hubungan sebab akibat (impact) yang ditimbulkan oleh masing-masing karakteristik teknis
terhadap kebutuhan pelanggan dari produk tertentu. Tahapan ini dilakukan untuk menentukan
aspek apa yang perlu diperbaiki untuk melampaui kompetitor. Dengan gambaran pelanggan,
perusahaan dapat mulai merumuskan strategi untuk meningkatkan produk mereka.
 Technical Correlations
Bagian kelima dari HoQ adalah technical correlations, matriks yang terletak paling atas
dan bentuknya menyerupai atap. Tahapan ini dilakukan untuk membantu tim dalam
menentukan desain yang mengalami bottleneck, dan menentukan kunci komunikasi diantara
para perencana. Selain itu, matriks ini juga menggambarkan hubungan dan ketergantungan
antar karakteristik teknik yang satu dengan karakteristik teknik yang lainnya. Antar elemen
karakterisik teknik tersebut, mungkin saling mempengaruhi, baik positif (saling
mendukung) ataupun negatif (saling bertentangan). Dengan melihat direction of
improvement dan tiap karakteristik teknis, kemudian didiskusikan dan ditetapkan bersama
tim pengembang mengenai tingkat hubungan dari setiap karakteristik teknis.
 Technical Matrix
Bagian terakhir ini adalah technical matrix dimana perusahaan mengumpulkan tiga
jenis data, yaitu sebagai berikut:
1. Technical response priorities, yaitu tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis.
2. Competitive technical benchmarks, yaitu technical benchmarking yang menguraikan
informasi mengenai keunggulan technical response dari competitor.
3. Technical targets, yaitu target kinerja karakteristik teknis dari produk yang
dikembangkan.
QFD

Quality Function Deployment (QFD) adalah sebuah metode pengembangan produk


yang sudah dikenal di dunia industri. Metode ini menerjemahkan kebutuhan dan keinginan
pelanggan ke dalam produk (Wijaya, 2011). QFD menerjemahkan apa yang diinginkan oleh
pelanggan menjadi apa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian produk yang
dihasilkan perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Meskipun pada awalnya
QFD digunakan di industri manufaktur, tetapi dengan berjalannya waktu, penerapan QFD
semakin meluas termasuk ke industri jasa dan instansi pemerintah.
MANFAAT QFD

■ Membantu dalam membuat trade-off antara apa yang diinginkan oleh pelanggan dengan


apa yang mampu dihasilkan oleh perusahaan
■ Meningkatkan kerja sama tim antara teknisi-teknisi di departemen
■ Meningkatkan kepuasan pelanggan (hal ini disebabkan karena kebutuhan pelanggan
menjadi pertimbangan dalam proses pengembangan produk)
■ Mempersingkat waktu sampai dengan diluncurkan ke pasar
■ Menyebabkan karyawan menyediakan dokumentasi yang cukup karena mereka melihat
pentingnya informasi
■ Meningkatkan komunikasi yang efektif antara divisi perusahaan.
TAHAPAN QFD

 Perencanaan Produk
■ Menentukan dan memprioritaskan kebutuhan pelanggan
■ Menganalisis peluang kompetitif
■ Merencanakan produk untuk merespon kebutuhan pelanggan dan peluang
■ Menetapkan nilai target dari karakteristik kritis produk
 Assembly/Part Deployment
■ Mengidentifikasi part/assemblies yang penting
■ Menurunkan karakteristik kritis produk ke dalam karakteritik kritis part/assemblies
■ Menetapkan nilai target dari karakteristik kritis part/assemblies
 Perencanaan Proses
■ Menentukan proses kritis dan aliran proses
■ Mengembangkan persyaratan peralatan produksi
■ Menetapkan parameter kritis proses
 Kontrol Proses/Kualitas
■ Menentukan karakteristik proses dan part kritis
■ Menetapkan metode kontrol proses dan parameternya
■ Menetapkan metode dan parameter inspeksi dan uji
DAFTAR PUSTAKA

■ https://www.scribd.com/document/392316715/house-of-quality
■ https://branchoftheworld.wordpress.com/tag/house-of-quality-hoq-perancangan-produk/
■ http://smtp.lipi.go.id/berita740-Mengenal-Quality-Function-Deployment--
28QFD-29.html
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai