Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM

INDUSTRI TERPADU II
MODUL I
PENGUKURAN LINGKUNGAN KERJA

DISUSUN OLEH :
1. AGUNG FIRMANSYAH 171730057
2. FHANDY NORMANSYAH 171730045

KELAS : IN6A

DOSEN PENGAJAR :
SEPTA HARDINI, S.T., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan kerja fisik adalah suatu kondisi lingkungan kerja yang
didalamnya terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi performansi kerja
pegawai secara langsung maupun tidak langsung, seperti pencahayaan, temperatur,
dan kebisingan.Lingkungan kerja fisik harus diperhatikan karena lingkungan kerja
fisik sangat berkaitan dengan human error.
Lingkungan kerja fisik yang bagus dan memadai tidak hanya memberikan
kenyamanan dan keselamatan saat bekerja bagi pegawai, tetapi juga dapat
meningkatkan keuntungan bagi perusahaan karena pegawai selalu bekerja dalam
kondisi yang optimal sehingga performansi perusahaan meningkat dan pengeluaran
biaya dapat ditekan karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya rumah sakit
jika si pegawai mengalami kecelakaan di tempat kerja.
Hal tersebut melatarbelakangi penulis untuk melakukan praktikum
Perancangan Kerja dan Ergonomi yang berhubungan dengan Lingkungan Kerja Fisik.
Tujuan praktikum ini membantu praktikan mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi performansi kerja dan akibatnya sehingga dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum modul 1 ini yaitu : Bagaimana pengaruh
kebisingan, pencahayaan, dan suhu terdapat performansi kerja manusia?

1.3 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum modul 1 ini yaitu :
1. Meneliti pengaruh kebisingan, pencahayaan, dan suhu terdapat
performansi kerja manusia
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dari praktikum ini adalah :
1. Menghitung pengaruh kebisingan, pencahayaan, dan suhu terdapat
performansi kerja manusia?

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera
pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan
sistematika penyampaian sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang msalah, rumusan masalah, tujuan praktikum,
batasan masalah, dan sistematika penulisan.
2. BAB II Tinjauan Pustaka dan Diagram Alir Praktikum
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil
dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta
beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian. Diagram
alir merupakan jalannya praktikum ini.
3. BAB III Pengumpulan dan Pengolahan data
Bab ini berisi tentang data – data yang telah dikumpulkan yang di dapat
pada saat pengambilan data di ruang iklim.Dan pengolahan data yaitu data
– data yang telah didapat kemudian di uji atau di olah.
4. BAB IV Analisis
Bab ini berisi tentang analisa dari keseluruhan praktikum.
5. BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan praktikum ini, dan
saran mengenai praktkum ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM

2.1 Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah kondisi – kondisi material dan psikologis yang ada
dalam perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja.Menurut Anoraga dan Widiyanti
(2001) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankannya.Jadi lingkungan kerja disini merupakan faktor yang penting dan besar
pengaruhnya bagi perusahaan yang bersangkutan. Nitisemito (2000) mendefinisikan
lingkungan kerja sebagai sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Sedangkan
Feldman (1983) bahwa lingkungan fisik adalah sumber kepuasan, keluhan mengenai
lingkungan fisik, adalah simbol atau perwujudan dari prestasi yang dalam, karena itu
perlu mendapat perhatian dari pengelola lingkungan.Suasana lingkungan kerja yang
menyenangkan akan dapat mempengaruhi karyawan dalam pekerjaannya. 
Dalam perancangan sistem kerja, perlu diperhatikan lingkungannya karena
dapat mempengaruhi produktivitas kerja.Lingkungan ini terbagi dalam lingkungan
fisik dan non fisik.Lingkungan kerja yang positif dan sehat merupakan salah satu
unsur pokok yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Oleh
karena itu, perlu diketahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi lingkungan kerja,
salah satunya adalah lingkungan kerja di laboratorium. Karena faktor-faktor
lingkungan kerja merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui penyebab
akibat dari pengaruh lingkungan kerja yang benar atau salah.Faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi lingkungan fisik kerja yaitu temperatur, kelembaban, siklus
udara, pencahayaan, kebisingan, bau-bauan, getaran mekanis dan warna. Berikut
penjelasan masing-masing faktor:
1. Temperatur, tubuh manusia akan selalu berusaha mempertahankan
keadaan normalnya dengan suatu sistem tubuh yang sempurna. Sehingga
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di luar
tubuh tersebut.
Berbagai tingkat temperatur akan memberikan pengaruh yang berbeda-
beda, antara lain:
± 49oC :Temperatur yang dapat ditahan sekitar sekitar 1 jam, tapi jauh
di atas tingkat kemampuan fisik dan mental
± 30oC :Timbulnya kelelahan fisik dikarenakan aktivitas mental dan
daya tanggap mulai menurun dan cenderung untuk membuat
kesalahan dalam pekerjaan
± 24oC : Kondisi optimum
± 10oC : Kelakuan fisik yang ekstrim mulai muncul.

Prokdutivitas kerja manusia akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada
temperatur sekitar 24oC sampai 27oC

2. Kelembaban
Banyaknya air yang terkandung dalam udara(dinyatakan dalam %). Sangat
berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udaranya. Suatu keadaan
dimana udara sangat panas dan kelembaban tinggi akan menimbulkan
pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran (karena sistem
penguapan).
3. Siklus Udara

Kotornya udara di sekitar manusia dapat dirasakan dengan sesaknya


pernafasan dan ini tidak boleh dibiarkan belangsung terlalu lama, karena akan
mempengaruhi kesehatan tubuh dan mempercepat proses kelelahan. Sirkulasi
udara dengan memberikan ventilasi yang cukup (lewat jendela) akan
menggantikan udara yang kotor dengan yang bersih. Demikian juga dengan
menaruh tanaman-tanaman akan mampu pula membantu memberi kebutuhan
akan oksigen yang cukup.
4. Pencahayaan

Sangat mempengaruhi manusia untuk melihat obyek-obyek secara jelas.


Pencahayaan yang kurang atau berlebihan akan mengakibatkan mata
seseorang menjadi cepat lelah, lelahnya mata akan mengakibatkan pula
lelahnya mental. Kemampuan mata untuk melihat obyek dengan jelas akan
ditentukan oleh ukuran obyek, derajat kontras antara obyek dengan
sekelilinganya, kecerahan, serta lamanya waktu untuk melihat objek tersebut.

5. Kebisingan

Bunyi-bunyian yang tidak dikendaki oleh telinga seseorang.Karena dapat


menggangu ketenangan kerja, merusak pendengaran, dan dapat menimbulkan
kesalahan komunikasi. Ada tiga aspek yang menentukan tingkat gangguan
terhadap manusia yaitu:

- Lama waktu bunyi tersebut terdengar. Semakinlama telinga seseorang


mendengar kebisingan akan semakin buruk akibatnya bagi
pendengaran
- Intensitas, biasanya diukur dengan satuan desibel yang menunjukkan
besarnya arus energi per satuan luas.
- Frekuansi suara yang menunjukkan jumlah dari glombang-gelombang-
gelombang suara yang sampai di telinga seseorang setiap detik
dinyatakan dalam jumlah getaran per detik atau Herz
Tabel 2.1 Kondisi Suara dan Batas Tingkat Kebisingannya

Kondisi Suara Desibel Batas Dengar Tertinggi


Menulikan 120 Halilintar
110 Meriam
100 Mesin Uap
Sangat Hiruk 90 Jalan Hiruk Pikuk
80 Pluit Polisi
Pikuk
Kuat 70 Kantor Gaduh
Jalanan Umum
60 Radio
Perusahaan
Sedang 50 Rumah Gaduh
Kantor
40 Percakapan Kuat
Radio Perlahan
Tenang 30 Rumah Tenang
Kantor Pribadi
20 Auditorium
Percakapan
Sangat Tenang 10 Suara daun-daunan
0 Berbisik-berbisik

Tabel skala intensitas di atas adalah kebisingan yang terjadi di suatu


tempat akibat alat/sebuah kejadian

6. Bau-bauan

Polusi yang deapat menggangu konsentrasi orang dalam


bekerja.Temperatur dan kelembaban merupakan dua faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air conditioning yang
tepat merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk menghilangkan
bau-bauan yang mengganggu di sekitar tempat kerja.

7. Getaran Mekanis

Getaran-getaran yang ditimbulkan oleh alat-alat mekanis yang sebagian


dari getaran ini sampai ke tubuh dan dapat menimbulkan akibat-akibat yang
tidak diinginkan pada tubuh seseorang.

8. Warna

Dinding ruangan dan interior yang ada disekitar tempat kerja. Warna
selain berpengaruh terhadapa kemampuan mata untuk melihat obyek,juga
memberikan pengaruh yang lain pula terhadap manusia, seperti:

a. Warna merah bersifat merangsang


b. Warna kuning memberikan kesan luas, terang dan leluasa
c. Warna hijau atau biru memberikan kesan sejuk, aman, dan
menyegarkan
d. Warna gelap memberikan kesan sempit
e. Warna terang memberikan kesan leluasa, dan lain-lain.

(Sumber:https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/56056490/MODUL_4_pske)

2.2 Anova

Uji Anova adalah bentuk khusus dari analisis statistik yang banyak digunakan
dalam penelitian eksperimen.metode analisis ini dikembangkan oleh R.A Fisher. Uji
Anova juga adalah bentuk uji hipotesis statistik dimana kita mengambil kesimpulan
berdasarkan data atau kelompok statistik inferentif. Hipotesis nol dari uji Anova
adalah bahwa data adalah simple random dari populasi yang sama sehingga memiliki
ekspektasi mean dan varians yang sama. Sebagai contoh penelitian perbedaan
perlakuan terhadap sampel pasien yang sama. Hipotesis nol nya adalah semua
perlakuan akan memiliki efek yang sama.

Meskipun uji t adalah statistik yang sering digunakan, hanya saja uji t 
dibatasi untuk menguji hipotesis dua kelompok. Uji Anova atau Analisis varians
(ANOVA) dikembangkan untuk memungkinkan peneliti untuk menguji   hipotesis
perbandingan lebih dari dua kelompok.Dengan demikian, uji-t dan uji anova adalah
sama-sama metode statistik untuk perbandingan.Yang membedakan keduanya adalah
hanya jumlah kelompok yang dibandingkan.

(Sumber :https://www.globalstatistik.com/uji-anova-satu-dua-arah/ )

2.2.1 One Way Anova (Competely Randomized Design/CRD)

Analisis variansi satu arah atau yang sering disebut sebagài rancangan acak
lengkap adalah suatu prosedur untuk menguji perbedaan rata-rata/ pengaruh
perlakuan dari beberapa populasi (lebih dari dua) dari suatu percobaan yang
menggunakan satu faktor,dimana satu faktor tersebut memiliki 2 atau lebih level.
Disebut juga Desain Seimbang jika seluruh level faktor mempunyai ukuran sampel
yang sama. Dalam analisis variansi satu arah ini sampel acak yang berukuran n
diambil masing-masing dari k populasi.Ke k populasi yang berbeda ini
diklasifikasikan menurut perlakuan atau grup yang berbeda.

2.2.2 Two Way Anova ( Randomized Block Design/RBD)

Two Way Anova dikenal juga dengan factorial design atau Randomized
Block Design. Sama dengan One Way Anova dasar perhitungan yang digunakan
adalah Distribusi F. Pada Two way Anova pengujian dilakukan dengan tidak hanya
melihat satu faktor atau perlakuan saja, tetapi juga dengan mempertimbangkan faktor
blok. Uji blok dilakukan untuk mengetahui pengaruh blok terhadap perbedaan rata-
rata. Uji blok ini akan mengurangi kombinasi kesalahan. 

(Sumber :https://prezi.com/l9inkxow291q/anova/ )

Berikut ini adalah diagram alir praktikum pengukuran lingkungan kerja.

Mulai

Identifikasi Masalah

Tujuan Dan Manfaat


Pengumpulan Data

- Data suhu
- Data kebisingan
- Data warna
- Data daya lampu

Pengolahan Data
- Uji ANOVA
- Grafik
a. Suhu
b. pengaruh kebisingan
c. pengaruh warna
d. pengaruh daya lampu.

Analisis Hasil

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum

BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


3.1.1 Pengaruh Suhu
a. Operasi Perhitungan :
1. Jumlah Pengerjaan
3.1 Tabel Jumlah Pengerjaan Pengaruh Suhu
Suhu
Kelompok o
16 24o 30o
1 23 48 100
2 29 16 43
3 25 32 61
4 20 15 69
5 24 26 56
6 24 26 98
7 22 35 95
8 21 25 70
9 25 35 87
10 23 24 55
11 22 25 67

2. Jumlah Kesalahan
3.2 Tabel Jumlah Kesalahan Pengaruh Suhu
Suhu
Kelompok o
16 24o 30o
1 21 33 96
2 28 41 89
3 24 37 90
4 26 35 85
5 20 29 83
6 27 41 88
7 25 40 90
8 24 38 87
9 21 32 81
10 22 36 85
11 25 31 93

3. Persen Kesalahan
3.3 Tabel Jumlah Persentase Pengaruh Suhu
Suhu
Kelompok
16o 24o 30o
1 91,30 68,75 96,00
2 96,55 256,25 206,98
3 96,00 115,63 147,54
4 130,00 233,33 123,19
5 83,33 111,54 148,21
6 112,50 157,69 89,80
7 113,64 114,29 94,74
8 114,29 152,00 124,29
9 84,00 91,43 93,10
10 95,65 150,00 154,55
11 113,64 124,00 138,81

3.1.2 Pengaruh Kebisingan


a. Operasi Perhitungan
1. Jumlah pengerjaan
3.4 Tabel Jumlah Pengerjaan Pengaruh Kebisingan
Kebisingan 80 Db
Kelompo
k Konsta Putus-
Musik
n Putus
1 34 26  40
2 39 32 46
3 34 29 42
4 36 28 45
5 33 29 43
6 38 46 42
7 35 30 40
8 35 30 42
9 36 31 44
10 36 42 41
11 32 33 40
2. Jumlah kesalahan
3.5 Tabel Jumlah Kesalahan Pengaruh Kebisingan

Kelompo Kebisingan 80 Db
k Konstan Putus-Putus Musik
1 15 18  17 
2 19 23 11
3 18 20 15
4 16 22 14
5 14 19 18
6 20 24 15
7 20 23 12
8 18 22 13
9 12 11 10
10 19 15 12
11 16 23 13

3. Persen Kesalahan
3.6 Tabel Jumlah Persentase Pengaruh Kebisingan
Kelompo Kebisingan 80 dB
k Konstan Putus – Putus Musik
1 44,12 69,23 42,50
2 48,72 71,88 23,91
3 52,94 68,97 35,71
4 44,44 78,57 31,11
5 42,42 65,52 41,86
6 52,63 52,17 35,71
7 57,14 76,67 30,00
8 51,43 73,33 30,95
9 33,33 35,48 22,73
10 52,78 35,71 29,27
11 50,00 69,70 32,50
3.1.4 Pengaruh Warna
a. Operasi Perhitungan
1. Jumlah pengerjaan
3.7 Tabel Jumlah Pengerjaan Pengaruh Warna
Warna Cahaya
Kelompok
Merah Biru Hijau
1 13 14 15
2 16 21 19
3 12 18 17
4 10 25 20
5 14 27 24
6 14 23 18
7 10 25 20
8 11 19 18
9 13 16 14
10 14 20 16
11 15 22 19

2. Jumlah Kesalahan
3.8 Tabel Jumlah Kesalahan Pengaruh Warna
Warna Cahaya
Kelompok
Merah Biru Hijau
1 7 6 9
2 10 8 7
3 8 7 9
4 5 9 8
5 6 10 5
6 10 8 9
7 10 9 8
8 9 8 8
9 3 6 9
10 4 8 6
11 9 7 8
3. Persen Kesalahan
Table 3.9 Persen Kesalahan
Kelompo Warna Cahaya
k Merah Biru Hijau
1 53,85 42,86 60,00
2 62,50 38,10 36,84
3 66,67 38,89 52,94
4 50,00 36,00 40,00
5 42,86 37,04 20,83
6 71,43 34,78 50,00
7 100,00 36,00 40,00
8 81,82 42,11 44,44
9 23,08 37,50 64,29
10 28,57 40,00 37,50
11 60,00 31,82 42,11

b. Kartu Berwarna
1. Jumlah Kesalahan
3.10 Tabel Jumlah Kesalahan Pengaruh Warna
Kelompo Warna Cahaya
k Merah Biru Hijau
1 5   4 2 
2  4  4  2
3  5  2  4
4  3  4  5
5  6  5  2
6  3  6  5
7  3  3  3
8  6  5  6
9  7  7  7
10  5  2  5
11  5  3  2
3.1.4 Pengaruh Daya Lampu
1. Jumlah Kesalahan
3.10 Tabel Jumlah Kesalahan Pengaruh Daya Lampu

Kelompo Intensitas Cahaya


10 25 40
k Watt Watt Watt
1 5 8 2
2 13 9 4
3 10 9 3
4 8 7 6
5 12 10 8
6 10 8 6
7 8 9 5
8 9 7 4
9 13 7 6
10 12 8 5
11 10 7 6

3.2 Uji Anova


Uji anova, dihitung dengan Oneway Anova dan Twoway Anova dengan
menggunakan aplikasi SPSS.
3.2.1 Pengaruh Suhu
3.2.1.1 Pengaruh Suhu Terhadap Jumlah Pengerjaan (CRD)
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Suhu Statistic df Sig. Statistic df Sig.


*
Nilai 16 ,171 11 ,200 ,933 11 ,438

24 ,218 11 ,152 ,924 11 ,355


*
30 ,194 11 ,200 ,926 11 ,367

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

 Nilai sig >dari 0,05 sehingga data tersebut normal.


Test of Homogeneity of Variances
Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

13,994 2 30 ,000

 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.

 F hitung = 52,581 > F tabel = 4,26 maka HI diterima


 Nilai sig < 0,05 maka HI diterima.

ANOVA
Nilai

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 16402,606 2 8201,303 52,581 ,000


Within Groups 4679,273 30 155,976
Total 21081,879 32

 Nilai sig < 0,05 maka H1 diterima

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Nilai
LSD

Mean Difference 95% Confidence Interval

(I) Suhu (J) Suhu (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

16 24 -4,455 5,325 ,409 -15,33 6,42

30 -49,364* 5,325 ,000 -60,24 -38,49


24 16 4,455 5,325 ,409 -6,42 15,33
*
30 -44,909 5,325 ,000 -55,78 -34,03
30 16 49,364* 5,325 ,000 38,49 60,24

24 44,909* 5,325 ,000 34,03 55,78

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

 Suhu 16, suhu 24, dan suhu 30 besar nilai sig < 0,05 berarti H1 diterima.
3.2.1.2 Pengaruh Suhu Terhadap Kesalahan Berhitung (CRD)
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Suhu Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai 16 ,150 11 ,200* ,952 11 ,668

24 ,123 11 ,200* ,948 11 ,614

30 ,134 11 ,200* ,983 11 ,982

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

 Nilai sig > dari 0,05 sehingga data tersebut normal.

Test of Homogeneity of Variances


Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,359 2 30 ,272

 Nilai sig > dari 0,05 maka data homogeneity

ANOVA
Nilai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 25514,909 2 12757,455 890,055 ,000


Within Groups 430,000 30 14,333
Total 25944,909 32

 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.

 F hitung = 890,055 > F tabel = 4,26 maka HI diterima


 Nilai sig < 0,05 maka HI diterima.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Nilai
LSD

Mean Difference 95% Confidence Interval

(I) Suhu (J) Suhu (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

16 24 -11,818* 1,614 ,000 -15,12 -8,52


*
30 -64,000 1,614 ,000 -67,30 -60,70
*
24 16 11,818 1,614 ,000 8,52 15,12
30 -52,182* 1,614 ,000 -55,48 -48,88
*
30 16 64,000 1,614 ,000 60,70 67,30
*
24 52,182 1,614 ,000 48,88 55,48
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
 Suhu 16, suhu 24, dan suhu 30 besar nilai sig < 0,05 berarti H1 diterima.

3.2.1.3 Pengaruh Suhu Terhadap Persentase Kesalahan (RBD)


Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Standardized Residual for


,156 33 ,041 ,908 33 ,009
Hasil

a. Lilliefors Significance Correction


 Jika nilai sig < 0,05 Maka nilai residual standard Tidak normal

Descriptive Statistics
Dependent Variable: Hasil Persentase Kesalahan

Suhu Mean Std. Deviation N

16,00 102,8091 14,83966 11


24,00 143,1736 56,94486 11
30,00 128,8373 35,61814 11
Total 124,9400 42,02960 33
 Nilai Rata Rata untuk hasil suhu 16 derajat adalah 102,80
 Nilai Rata Rata untuk hasil suhu 24 derajat adalah 143,17
 Nilai Rata Rata untuk hasil suhu 30 derajat adalah 128,83

Levene's Test of Equality of Error Variancesa


Dependent Variable: Hasil Persentase Kesalahan

F df1 df2 Sig.

4,200 2 30 ,025

Tests the null hypothesis that the error variance of


the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + Suhu
 Nilai sig 0,025 < 0,05, maka dinyatakan tidak homogeny

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: Hasil Persentase Kesalahan

Type III Sum of


Source Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 9211,745a 2 4605,873 2,920 ,069


Intercept 515130,119 1 515130,119 326,612 ,000
Suhu 9211,745 2 4605,873 2,920 ,069
Error 47315,853 30 1577,195
Total 571657,717 33
Corrected Total 56527,598 32

a. R Squared = ,163 (Adjusted R Squared = ,107)


 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.

 F hitung = 2,920 < F tabel = 4,26 maka HI ditolak


 Nilai sig > 0,05 maka tidak ada perbedaan
3.2.2 Pengaruh Kebisingan
3.2.2.1 Pengaruh Kebisingan Terhadap Jumlah Pengerjaan (CRD)
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kebisingan Statistic df Sig. Statistic df Sig.


*
Nilai Konstan ,180 11 ,200 ,967 11 ,853

Putus-putus ,277 11 ,018 ,794 11 ,008


*
Musik ,189 11 ,200 ,914 11 ,270

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

 Nilai sig > dari 0,05 sehingga data tersebut normality.

Test of Homogeneity of Variances


Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4,272 2 30 ,023

 Nilai sig < dari 0,05 sehingga data tersbut tidak homogeneity.

ANOVA
Nilai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 570,727 2 285,364 18,655 ,000


Within Groups 458,909 30 15,297
Total 1029,636 32

 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.

 F hitung = 18,655 > F tabel = 4,26 maka HI diterima


 Nilai sig < dari 0,05 maka H1 diterima.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Nilai
LSD

Mean Difference 95% Confidence Interval

(I) Kebisingan (J) Kebisingan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Konstan Putus-putus 2,909 1,668 ,091 -,50 6,32


*
Musik -7,000 1,668 ,000 -10,41 -3,59
Putus-putus Konstan -2,909 1,668 ,091 -6,32 ,50
*
Musik -9,909 1,668 ,000 -13,32 -6,50
*
Musik Konstan 7,000 1,668 ,000 3,59 10,41

Putus-putus 9,909* 1,668 ,000 6,50 13,32


*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

 Nilai sig < dari 0,05 maka H1 diterima.

3.2.2.2 Pengaruh Kebisingan Terhadap Kesalahan Berhitung (CDR)


Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kebisingan Statistic Df Sig. Statistic df Sig.


*
Nilai Konstan ,195 11 ,200 ,928 11 ,388

Putus-putus ,236 11 ,088 ,856 11 ,051


*
Musik ,147 11 ,200 ,966 11 ,841

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

 Nilai sig > dari 0,05 sehingga data tersebut normal.

Test of Homogeneity of Variances


Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,298 2 30 ,288

 Nilai sig > dari 0,05 sehingga data tersebut homogeneity.


ANOVA
Nilai

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 222,970 2 111,485 11,511 ,000


Within Groups 290,545 30 9,685
Total 513,515 32

 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.

 F hitung = 11,511 > F tabel = 4,26 maka HI diterima


 Nilai sig < 0,05 maka H1 diterima.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Nilai
LSD

Mean Difference 95% Confidence Interval

(I) Kebisingan (J) Kebisingan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
*
Konstan Putus-putus -3,000 1,327 ,031 -5,71 -,29

Musik 3,364* 1,327 ,017 ,65 6,07


*
Putus-putus Konstan 3,000 1,327 ,031 ,29 5,71
*
Musik 6,364 1,327 ,000 3,65 9,07
*
Musik Konstan -3,364 1,327 ,017 -6,07 -,65

Putus-putus -6,364* 1,327 ,000 -9,07 -3,65

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

 Nilai Sig kebisingan konstan > dari 0,05 H0 diterima.


 Nilai Sig kebisingan putus-putus < dari 0,05 HI diterima.
 Nilai Sig kebisingan Musik < dari 0,05 HI diterima.
3.2.2.3 Pengaruh Kebisingan Terhadap Persentase Kesalahan (RBD)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Standardized Residual for


,130 33 ,168 ,901 33 ,006
Hasil

a. Lilliefors Significance Correction


 Jika nilai sig < 0,05 Maka nilai residual standard Tidak normal

Descriptive Statistics
Dependent Variable: Hasil Persentase Kesalahan

Kebisingan ( 60 dB ) Mean Std. Deviation N

1,00 48,1773 6,65011 11


2,00 63,3845 15,35678 11
3,00 32,3864 6,31137 11
Total 47,9827 16,28303 33
 Nilai Rata Rata untuk hasil nilai kebisingan 1 (Konstan) adalah 48,17
 Nilai Rata Rata untuk hasil suhu 2 (Putus-putus) derajat adalah 63,38
 Nilai Rata Rata untuk hasil suhu 3 (Musik) adalah 32,38

Levene's Test of Equality of Error Variancesa


Dependent Variable: Hasil Persentase Kesalahan

F df1 df2 Sig.

5,493 2 30 ,009

Tests the null hypothesis that the error variance of


the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + Kebisingan
 Nilai sig < 0,05, maka dinyatakan tidak homogeny
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Hasil Persentase Kesalahan

Type III Sum of


Source Squares df Mean Square F Sig.
a
Corrected Model 5285,505 2 2642,752 24,784 ,000
Intercept 75977,290 1 75977,290 712,536 ,000
Kebisingan 5285,505 2 2642,752 24,784 ,000
Error 3198,882 30 106,629
Total 84461,676 33
Corrected Total 8484,386 32

a. R Squared = ,623 (Adjusted R Squared = ,598)

 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.

 F hitung = 24,784 > F tabel = 4,26 maka HI diterima


 Nilai sig 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan.

3.2.3 Pengaruh Warna


3.2.3.1 Pengaruh Warna Terhadap Jumlah Pengerjaan (CDR)
Tests of Normality

WARNA Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

MERAH .202 10 .200* .930 10 .451


*
NILAI BIRU .119 11 .200 .980 11 .967

HIJAU .163 11 .200* .959 11 .763

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction
 Nilai Sig > dari 0,05 sehingga data tersebut normal

Test of Homogeneity of Variances


NILAI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.104 2 29 .140
 Nilai Sig > dari 0,05 sehingga data homogeny
ANOVA
NILAI

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 344.523 2 172.262 18.136 .000


Within Groups 275.445 29 9.498
Total 619.969 31
 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.

 F hitung = 18,136 > F tabel = 4,26 maka HI diterima


 Nilai sig < 0,05 maka HI diterima.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: NILAI
LSD

(I) WARNA (J) WARNA Mean Difference Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
(I-J) Lower Bound Upper Bound
*
BIRU -8.009 1.347 .000 -10.76 -5.26
MERAH
HIJAU -5.282* 1.347 .000 -8.04 -2.53
*
MERAH 8.009 1.347 .000 5.26 10.76
BIRU *
HIJAU 2.727 1.314 .047 .04 5.41
*
MERAH 5.282 1.347 .000 2.53 8.04
HIJAU
*
BIRU -2.727 1.314 .047 -5.41 -.04

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


 Sig warna merah ke biru < 0,05 sehingga Hi diterima
 Sig warna merah ke hijau < 0,05 sehingga Hi diterima
 Sig warna biru ke merah < 0,05 sehingga Hi diterima
 Sig warna biru ke hijau < 0,05 sehingga Hi diterima
 Sig warna hijau ke merah < 0,05 sehingga Hi diterima
 Sig warna hijau ke biru < 0,05 sehingga Hi diterima
3.2.3.2 Pengaruh Warna Terhadap Kesalahan Berhitung (CDR)

Tests of Normality

WARNA Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

MERAH .225 10 .163 .866 10 .091

NILAI BIRU .194 11 .200* .938 11 .498

HIJAU .282 11 .015 .832 11 .025

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction
 Nilai Sig warna merah dan warna biru > dari 0,05 sehingga data tersebut normal
 Nilai Sig warna hijau < dari 0,05 sehingga data tersebut tidak normal

Test of Homogeneity of Variances


NILAI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

7.869 2 29 .002
 Nilai Sig< dari 0,05 sehingga data tidak homogeny

ANOVA
NILAI

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.202 2 .601 .178 .837


Within Groups 97.673 29 3.368
Total 98.875 31

 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.

 F hitung = 0, 178 < F tabel = 4,26 maka HI ditolak


 Nilai sig > 0,05 maka HI ditolak
Multiple Comparisons
Dependent Variable: NILAI
LSD

(I) WARNA (J) WARNA Mean Difference Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
(I-J) Lower Bound Upper Bound

BIRU -.418 .802 .606 -2.06 1.22


MERAH
HIJAU -.418 .802 .606 -2.06 1.22
MERAH .418 .802 .606 -1.22 2.06
BIRU
HIJAU .000 .783 1.000 -1.60 1.60
MERAH .418 .802 .606 -1.22 2.06
HIJAU
BIRU .000 .783 1.000 -1.60 1.60
 Nilai Sig untuk semua warna >dari 0,05 maka Ho diterima

3.2.3.3 Pengaruh Warna Terhadap Persentase Kesalahan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Standardized Residual for


,161 33 ,030 ,931 33 ,038
Hasil

a. Lilliefors Significance Correction


 Jika nilai sig < 0,05 Maka nilai residual standard Tidak normal

Descriptive Statistics
Dependent Variable: Hasil persentase kesalahan

Warna cahaya Mean Std. Deviation N

Merah 58,2527 22,37509 11


Biru 37,7364 3,19815 11
Hijau 44,4500 12,03125 11
Total 46,8130 16,73641 33
 Nilai Rata Rata untuk hasil nilIai warna merah adalah 58,25
 Nilai Rata Rata untuk hasil nilIai warna biru adalah 37,73
 Nilai Rata Rata untuk hasil nilIai warna hijau adalah 44,45
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable: Hasil persentase kesalahan

F df1 df2 Sig.

7,034 2 30 ,003

Tests the null hypothesis that the error variance of


the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + Warna
 Nilai sig < 0,05, maka dinyatakan tidak homogen

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: Hasil persentase kesalahan

Type III Sum of


Source Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 2407,201a 2 1203,601 5,507 ,009


Intercept 72318,174 1 72318,174 330,913 ,000
Warna 2407,201 2 1203,601 5,507 ,009
Error 6556,239 30 218,541
Total 81281,614 33
Corrected Total 8963,440 32

a. R Squared = ,269 (Adjusted R Squared = ,220)


 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.
 F hitung = 5,507 > F tabel = 4,26 maka HI diterima
 Nilai sig 0,009 < 0,05 maka HI ditolak

3.2.4 Pengaruh Daya Lampu


3.2.4.1 Pengaruh Daya Lampu Terhadap Jumlah Pengerjaan (CDR)
Tests of Normality

DAYA_LAMPU Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


*
10WATT .157 11 .200 .930 11 .415

NILAI 25WATT .216 11 .162 .871 11 .079


*
40WATT .184 11 .200 .952 11 .670

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction
 Nilai Sig > dari 0,05 sehingga data tersebut normal

Test of Homogeneity of Variances


NILAI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.136 2 30 .136
 Nilai Sig > dari 0,05 sehingga data homogen

ANOVA
NILAI
Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 140.061 2 70.030 21.241 .000


Within Groups 98.909 30 3.297
Total 238.970 32
 Jika F hitung > F tabel = HI diterima | Jika F hitung < F tabel = HI ditolak
 F tabel didapat dari jumlah variabel – 1 kemudian dikurang dengan jumlah
data.

 F hitung = 21,241 > F tabel = 4,26 maka HI diterima


 Nilai sig < 0,05 maka HI diterima.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: NILAI
LSD

(I) DAYA_LAMPU (J) DAYA_LAMPU Mean Std. Sig. 95% Confidence


Difference (I-J) Error Interval

Lower Upper
Bound Bound
*
25WATT 1.909 .774 .020 .33 3.49
10WATT
40WATT 5.000* .774 .000 3.42 6.58
*
10WATT -1.909 .774 .020 -3.49 -.33
25WATT *
40WATT 3.091 .774 .000 1.51 4.67
*
10WATT -5.000 .774 .000 -6.58 -3.42
40WATT
*
25WATT -3.091 .774 .000 -4.67 -1.51

 Nilai Sig untuk semua watt daya lampu < dari 0,05, maka Hi diterima
3.3 Grafik
3.3.1 Pengaruh Suhu
a. Operasi Perhitungan
1. Jumlah Pengerjaan
Berikut adalah grafik Jumlah Pengerjaan terhadap pengaruh suhu :
120

100

80

16 derajat
60
24 derajat
30 derajat
40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.1 Jumlah Pengerjaan


Dari gambar 3.1 diatas didapat bahwa jumlah pengerjaan 30 derajat lebih besar dari
24 derajat dan 16 derajat.

2. Persentase Kesalahan
Berikut adalah grafik Presentase Kesalahan terhadap pengaruh suhu :
300

250

200
16 Derajat
150
24 Derajat
30 Derajat
100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.2 Persentase Kesalahan


Dari gambar 3.2 diatas didapat bahwa Presentase Kesalahan 24 derajat lebih besar
dari 30 derajat dan 16 derajat.

b. Jumlah Kesalahan Mencongak


Berikut adalah Jumlah Kesalahan Mencongak terhadap pengaruh suhu :
120

100

80

16 Derajat
60
24 Derajat
30 Derajat
40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.3 Jumlah Kesalahan Mencongak


Dari gambar 3.3 diatas didapat bahwa Jumlah Kesalahan Mencongak 30 derajat lebih
besar dari 24 derajat dan 16 derajat.

3.3.2 Pengaruh Kebisingan


a.Operasi Perhitungan
1. Jumlah Pengerjaan
Berikut adalah Jumlah Pengerjaan terhadap pengaruh kebisingan
50
45
40
35
30
Konstan
25
Putus-putus
20 Musik
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.4 Jumlah Pengerjaan


Dari gambar 3.4 diatas didapat bahwa Jumlah pengerjaaan Musik lebih besar dari
Putus-putus dan Konstan

2. Persentase Kesalahan
Berikut adalah Presentase Kesalahan terhadap Pengaruh Kebisingan
90
80
70
60
50 Konstan
40 Putus-putus
Musik
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.5 Presentase Kesalahan


Dari gambar 3.5 diatas didapat bahwa Presentase Kesalahan Putus-putus lebih besar
dari Konstan dan Musik.
b. Jumlah Kesalahan Kartu Huruf dan Angka
Berikut adalah Jumlah Kesalahan Kartu Huruf dan Angka terhadap Pengaruh
Kebisingan :
30

25

20
Konstan
15
Putus-putus
Musik
10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.6 Jumlah Kesalahan Kartu Huruf dan Angka


Dari gambar 3.6 diatas didapat bahwa Jumlah Kesalahan Kartu Huruf dan
Angka Putus-putus lebih besar dari Konstan dan Musik.

3.3.3 Pengaruh Warna


a. Operasi Perhitungan
1. Jumlah Pengerjaan
Berikut adalah Jumlah Pengerjaan terhadap Pengaruh Warna
30

25

20

15
Biru
10
Mer
ah
5

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3.7 Jumlah Pengerjaaan


Dari gambar 3.7 diatas didapat bahwa Jumlah Pengerjaan Biru lebih besar
dari hijau dan merah.
2. Persentase Kesalahan
Berikut adalah Presentase Kesalahan terhadap Pengaruh Warna :
120.00

100.00

80.00
Biru
60.00
Merah
Hijau
40.00

20.00

0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.8 Presentase Kesalahan


Dari gambar 3.8 diatas didapat bahwa Presentase Kesalahan merah lebih
besar dari hijau dan biru.

b. Jumlah Kesalahan Kartu Berwarna


Berikut adalah Jumlah Kesalahan Kartu Berwarna terhadap Pengaruh
Warna :
12

10

8
Biru
6
Merah
4 Hijau

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.9 Jumlah Kesalahan Kartu Berwarna


Dari gambar 3.9 diatas didapat bahwa Jumlah Kesalahan Kartu Bewarna
merah lebih besar dari hijau dan biru

3.3.4 Pengaruh Daya Lampu


1. Jumlah Pengerjaan
Berikut adalah Jumlah Pengerjaan terhadap Pengaruh Daya Lampu
14
12
10
8 10 Watt
6 25 Watt
40 Watt
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.10 Jumlah Peengerjaan


Dari gambar 3.10 diatas didapat bahwa jumlah pengerjaan 10 watt lebih
besar dari 25 dan 40 watt.

3.3.5 Rekap Perbandingan Rata-rata % Kesalahan (Untuk 3 Percobaan :


Suhu, Bunyi, dan Warna)
 Rata-rata kesalahan pengaruh suhu

Jumlah Persentase Kesalahan Keseluruhan


suhu=
Jumlah Kelompok

1130,9
16 °= =102,80 %
11

1574,91
24 ° = =143,17 %
11

1417,21
30 °= =128,83%
11

 Rata-rata kesalahan pengaruh bunyi


Jumlah Persentase Kesalahan Keseluruhan
bunyi=
Jumlah Kelompok
529,95
Konstan= =48,17 %
11

697,23
Putus− putus= =63,38 %
11

356,25
Musik= =32,38 %
11

 Rata-rata kesalahan pengaruh warna

Jumlah Persentase Kesalahan Keseluruhan


warna=
Jumlah Kelompok

640,78
Merah= =58,25 %
11

415,1
Biru= =37,73 %
11

488,95
Hijau= =44,45%
11

3.4 Perhitungan Beban Bunyi Saat Percobaan Pengaruh Kebisingan


Beban bunyi = 80 dB – 5 menit, 80 dB – 3 detik
BAB IV

ANALISIS MASALAH

4.1 Analisis Pengaruh Suhu


Dari hasil uji anova menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel Test Of
Normality didapatkan nilai Sig. > 0,05sehingga data tersebut normal. Kemudian
dilanjutkan di tabel Test of Homegeneity of Variances nilai Sig. < 0,05 maka data
tersebut tidak homogen atau data tidak valid artinya ada varian data yang tidak sama
sehingga pada tabel Anova nilai Sig. menunjukan angka < 0,05 maka Hi diterima,
jadi dapat diambil kesimpulan yaitu ada perbedaan yang bermakna rata rata antara
perlakuan suhu terhadap kesalahan dalam pengerjaan. Hal ini terjadi karena ada
pengaruh signifikan perubahan tingkat suhu terhadap performansi operator
melakukan kesalahan.

4.2 Analisis Pengaruh Kebisingan


Dari hasil uji anova menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel Test Of
Normality didapatkan nilai Sig. > 0,05sehingga data tersebut normal. Kemudian
dilanjutkan di tabel Test of Homegeneity of Variances nilai Sig. < 0,05 maka data
tersebut tidak homogen atau data tidak valid artinya ada varian data yang tidak sama
sehingga pada tabel Anova nilai Sig. menunjukan angka < 0,05 maka Hi diterima,
jadi dapat diambil kesimpulan yaitu ada perbedaan yang bermakna rata rata antara
perlakuan kebisingan terhadap kesalahan dalam pengerjaan. Hal ini terjadi karena ada
pengaruh signifikan perubahan tingkat kebisingan terhadap performansi operator
melakukan kesalahan.

4.3 Analisis Pengaruh Warna


Dari hasil uji anova menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel Test Of
Normality didapatkan nilai Sig. > 0,05sehingga data tersebut normal. Kemudian
dilanjutkan di tabel Test of Homegeneity of Variances nilai Sig. > 0,05 maka data
tersebut homogen atau valid artinya varian data sama sehingga pada tabel Anova nilai
Sig. menunjukan angka < 0,05 maka Hi diterima, jadi dapat diambil kesimpulan yaitu
ada perbedaan yang bermakna rata rata antara perlakuan kebisingan terhadap
kesalahan dalam pengerjaan. Hal ini terjadi karena ada pengaruh signifikan
perubahan tingkat kebisingan terhadap performansi operator melakukan kesalahan.

4.4 Analisis Pengaruh Daya Lampu


Dari hasil uji anova menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel Test Of
Normality didapatkan nilai Sig. > 0,05sehingga data tersebut normal. Kemudian
dilanjutkan di tabel Test of Homegeneity of Variances nilai Sig. > 0,05 maka data
tersebut homogen atau valid artinya varian data sama sehingga pada tabel Anova nilai
Sig. menunjukan angka < 0,05 maka Hi diterima, jadi dapat diambil kesimpulan yaitu
ada perbedaan yang bermakna rata rata antara perlakuan daya lampu terhadap
kesalahan dalam pengerjaan. Hal ini terjadi karena ada pengaruh signifikan
perubahan tingkat daya lampu terhadap performansi operator melakukan kesalahan.

4.5 Analisis Beban Bunyi


Jika hasil uji menunjukan Hi diterima, maka uji lanjut (Post Hoc Test) tidak
dilakukan. Sebaliknya jika hasil uji menunjukan Hi ditolak (ada perbedaan), maka uji
lanjut (Post Hoc Test) harus dilakukan.Karena hasil uji Anova menunjukan adanya
perbedaan yang bermakna, maka uji selanjutnya adalah melihat kelompok mana saja
yang berbeda.

4.6 Analisis Tambahan


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa :
Kebisingan pencahayaan dan suhu termasuk dapat menentukan kinerja dan
produktivitas kerja manusia.

5.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, kami akan memberikan saran
terkait praktikum pengukuran lingkungan kerja:
1. Dalam mengatur lingkungan kerja yang baik, sebaiknya untuk
memperhatikan tingkat suhu udara pada ruangan operator
2. Mengurangi tingkat kebisingan yang mempengaruhi konsentrasi operator
3. Pengontrolan pada intensitas cahaya pada ruangan secara rutin
DAFTAR PUSTAKA

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/56056490/MODUL_4_pske)

https://www.globalstatistik.com/uji-anova-satu-dua-arah/ )

https://prezi.com/l9inkxow291q/anova/ )
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai