TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Lingkungan Kerja
kelompok.
sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas yang dia emban atau yang menjadi
tanggung jawabnya.
tugasnya dan merupakan suatu kondisi kerja dari para karyawan yang
dan pekerjaannya.
13
14
yakni :
1. Penerangan
15
2. Temperatur/Suhu Udara
luar jika perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20%
untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan
normal tubuh.
3. Kelembaban
4. Sirkulasi Udara
5. Kebisingan
6. Getaran mekanis
7. Bau-bauan
kerja.
8. Tata Warna
perasaan manusia.
18
9. Dekorasi
itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja
tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna,
10. Musik
11. Keamanan
Keamanan (SATPAM).
1. Penerangan
2. Sirkulasi udara
3. Kenyamanan
19
3. Keamanan
4. Komunikasi
2. Motivasi Karyawan
yang muncul dari dalam diri individu untuk mencapai tujuan atau
adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk
luar, dimana kedua bentuk tersebut akan lebih baik jika dua-duanya
berarti.
mempengaruhi orang lain agar dia bekerja secara baik dan antusias
bersumber dari rasa takut, misalnya, jika dia tidak bekerja akan
3. Motivasi dari dalam, timbul pada diri pekerja pada waktu dia
adanya pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan dari luar diri
imbalan.
22
situasi motivasi yang "subjective" atau faktor intrinsik dan yang kedua
percaya diri dan siap memikul tanggung jawab yang lebih besar.
berikutnya.
kompensasi.
dalam bekerja.
6. Kemajuan (Advancement)
1. Gaji
kerja.
3. Kondisi kinerja
4. Hubungan kinerja
5. Prosedur perusahaan
6. Status
statusnya.
5. Kegelisahan.
dalam bekerja.
2. Sikap individu. Ada individu yang statis dan ada pula yang
dan ada pula yang bermotivasi kerja rendah. Situasi dan kondisi di
1. Sifat-sifat individual.
26
2. Sifat-sifat pekerjaan
kerja karyawan.
intelektual.
nyata.
2. Teori “ERG”
diri.
terpuaskan.
3. Teori Herzberg
4. Teori Keadilan
5. Teori Harapan
lain. Orang dengan nPo yang tinggi akan cenderung tidak terlalu
pun akan merasa dihargai atau diakui, hal ini terjadi karena
sehingga orang tersebut akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi karena
tetapkan.
3. Kinerja Karyawan
yang diharapkan.
berikut :
ataupun kuantitas.
1. Gaji
2. Budaya organisasi
4. Disiplin kerja
5. Lingkungan kerja
1. Kuantitas pekerjaan
2. Kualitas pekerjaan
3. Ketepatan waktu
35
pekerjaan.
4. Kehadiran
mengerjakannya.\
sekerja lainnya.
36
B. PenelitianTerdahulu
positive correlation. It
indicated the higher
value of Working
Environment, the
better value of
Working Motivation
would be gained.
(4) There was
significant correlation
between Working
Motivation (Y1) and
Performance (Y2). A
positive coefficient
showed positive
correlation. It
indicated the higher
value of Working
Motivation, the better
value of Performance
would be gained. (5)
There was significant
correlation between
Educational Training
(X3) and Performance
(Y2). Positive
coefficient showed
positive correlation. It
indicated the higher
value of Educational
Training, the better
value of Performance
would be gained. (6)
There was no
significant correlation
between Working
Environment (X2) and
Performance (Y2). It
regardless the value of
Working Environment,
it gave no effect to the
value of performance.
(7) There was no
significant correlation
between
Organizational
Culture (X1) and
Performance (Y2). It
indicated regardless
the value of
organizational
Culture, it gave no
effect on the value
of Performance.
7 Organizational 1. Organiz 1. Employee simple From the findings, it
Culture and It.s ational Performan percentage, was observed that
Impact on Culture ce tables and majority of the
Employee 2. Job chi square respondents’ agree
Performance satisfactio that organizational
and Job n culture does have an
39
C. Kerangka Konseptual
Sejalan dengan berbagai kajian teori dan referensi seperti yang disebutkan
dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu kemampuan, keinginan, dan Lingkungan.
penentu prestasi kerja individu dalam organisasi adalah faktor individu dan faktor
kinerja yang meliputi perasaan yang bersifat pribadi atau kelompok, status yang
dihubungkan dengan sejumlah lokasi ruang kerja dan sejumlah pengawasan atau
40
lingkungan kerja”. Selain itu, menurut Arep (2015:97), “manfaat lingkungan kerja
lingkungan kerja nyaman dan baik, maka akan meningkatkan kinerja karyawan.
Sebaliknya, apabila lingkungan kerja tidak nyaman dan tidak memadai maka akan
Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Swasto
fisik dan lingkungan kerja non fisik yang ada diperusahaan sudah baik sehingga
bahwa secara parsial lingkungan kerja fisik dan non fisik mempunyai pengaruh
lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh yang
merupakan hasil yang ditunjukkan oleh karyawan sesuai dengan peran dan
Tingkat usaha yang dicurahkan meliputi motivasi, etika kerja, kehadiran, dan
dalam diri karyawan. Akan tetapi, kinerja berkurang apabila salah satu faktor
pencapaian kinerja. Motivasi berprestasi tinggi adalah suatu dorongan dalam diri
pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar
tinggi, maka secara sadar karyawan tersebut akan berusaha memikul tanggung
kinerjanya Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
sembilan tersebut dapat dirangkum dalam enam faktor secara garis besar, yaitu:
berpengaruh langsung terhadap motivasi, hal ini dapat terjadi karena sebenarnya
42
kebutuhan baik secara fisik maupun non-fisik guna untuk pemenuhan kebutuhan
selama bekerja. Ketika lingkungan kerja dapat menunjang hal-hal tersebut, maka
perusahaan, sebab dengan motivasi kerja yang optimal akan mampu menghasilkan
kinerja yang maksimal. Untuk mendorong motivasi kerja dapat dilakukan dengan
menciptakan lingkungan kerja yang baik dan sehat sebab menurut Mardiana
Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fazarwati
lingkungan kerja fisik dan non fisik berpengaruh secara signifikan terhadap
motivasi kerja. jika ingin meningkatkan kinerja staf, maka hal yang harus
dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif
tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan
dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Dalam budaya terkandung apa yang
boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan sehingga dapat dikatakan sebagai
dari budaya organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap
dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi.
Sedangkan perilaku itu sendiri sangat ditentukan oleh dorongan / motivasi yang
Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Resiona
simultan antara penempatan pegawai, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja
terhadap kinerja pegawai di kantor Bappeda Kabupaten Flores Timur dan terdapat
pengaruh secara parsial antara penempatan pegawai, lingkungan kerja fisik dan
Timur.
Timur.
Motivasi
(Z) 3
1
(Mathis, 2015)
D. Hipotesis
variabel interveningnya ?