Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN USULAN PENELITIAN (RUP)

Kepada Yth :
Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Riau
Di
Pekanbaru

Saya yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : Annisa
NIM : 190304161
Program Studi : S-1 Manajemen
Konsentrasi : Sumber Daya Manusia
Semester : 6
No. Handphone : 0822 8589 2851

Dengan ini mengajukan Rancangan Usulan Penelitian (RUP) untuk penulisan Skripsi, sebagai
syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Selanjutnya mohon persetujuan
dan penunjukan dosen pembimbing.

JUDUL PENELITIAN:

*PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER DAN KOMPETENSI TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJA PADA LINGKUNGAN KERJA DI DINAS PUPR KOTA
PEKANBARU*

Arti Penting Y :  Lingkungan kerja adalah segala sesuatu


yang ada di sekitar pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan
kerja merupakan faktor yang penting dalam
menentukan kinerja karyawan. Hal ini
dikarenakan adanya rasa tidak nyaman
dalam bekerja sehingga kinerjanya
menurun atau menjadi rendah. Apabila
lingkungan kerja baik untuk karyawan
dengan sendirinya kinerja karyawan akan
meningkat.

▪ Nitisemito dalam Arianto (2013:195)


Gejala Masalah Y : 1. Lingkungan kerja fisik
a) Lingkungan kerja yang langsung
berhubungan dengan pegawai (seperti:
pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya).

b) Lingkungan kerja perantara atau


lingkungan kerja umum. Lingkungan kerja
perantara dapat juga disebut lingkungan
kerja yang mempengaruhi kondisi
manusia, misalnya: temperatur,
kelembapan, sirkulasi udara, pencahayaan,
kebisingan, getaran mekanis, bau tidak
sedap, warna, dan lainlain

Sedarmayanti dalam Nuryasin (2016:18)

2. Lingkungan kerja non fisik


Lingkungan kerja non fisik adalah semua
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan
hubungan kerja, baik dengan sesama rekan
kerja, bawahan, dan atasan. Lingkungan kerja
non fisik ini juga merupakan lingkungan kerja
yang tidak bisa diabaikan karena dapat
mempengaruhi kinerja karyawan.

Faktor-faktor Y : Menurut Sedarmayati dalam Budianto dan


Amelia (2015:105_108), yang dapat mempengaruhi
terbentuknya suatu kondisis lingkungan dikaitkan
dengan kemempuan pegawai di antaranya, sebagai
berikut :
a) Penerangan/cahaya ditempat kerja
Penerangan sangat besar manfaatnya bagi
pegawai guna mendapat keselamatan dan
kelancaran kerja.
b) Temperature di tempat kerja
Menurut hasil dari penelitian, untuk berbagai
tingkat temperature akan memberi pengaruh
yang berbeda. Keadaan tersebut tidak mutlak
berlaku bagi setiap pegawai karna kemampuan
beradaptasi pegawai berbeda, tergantung di
daerah bagaimana pegawai dapat hidup.
c) Kelembaban di tempat kerja
Kelembaban adalah banyaknya air yang
terkandung dalam udara bisa di nyatakan
dalam peresantase, kelembaban ini
berhubungan atau di pengaruhi oleh temperatur
kelembaban kecepatan udara bergerak dan
radiasi panas dari udara tersebut akan
memperngaruhi keadaa n tubuh manusia pada
saat menerima atau melepaskan panas dari
tubuhnya.
d) Sirklus udara di tempat kerja
Oksigen merupakan gas yang di butukan oleh
makhluk hidup untuk menjaga kelasungan
hidup, yaitu untuk proses motebolisme.
e) Kebisingan di tempat kerja
Secara umum dapat mengganggu tubuh dalam
hal: konsentrasi bekerja, datangnya kelelahan
timbulnya beberapa penyakit, diantaranya
karena gangguan terhadap mata, syaraf,
peredaran darah, otot, tulang dan lain.
f) Bau tidak sedap
Adanya bau tidak sedap di sekitar tempat kerja
dapat dianggap sebagai pencemaran, karena
dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan
bau yang tidak sedap yang terjadi terus
menerus dapat mempengaruhi k epekaan
penciuman.
g) Dekorasi di tyempat kerja
Dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil
ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan
cara mengatur tata letak, tata warna,
perlengkapan dan lainnya untuk bekerja.
h) Music di tempat kerja
Menurut para pakar, musik yang nadanya
lembut sesu ai dengan suasana, waktu dan
tempat dapat membangkitkan dan merangsang
pegawai untuk bekerja. Oleh karena itu lagu-
lagu perlu dipilih dengan selektif untuk di
perdengarkan di tempat kerja
i) Keamanan ditempat kerja
Untuk menjaga tempat dan kondisi lingkungan
kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu
diperhatikan adanya keberadaan salah satu
upaya untuk menjaga keamanan di tempat
kerja, dapat memanfaatkan tenaga satuan
petugas keamanan (satpam).
Membatasi dua faktor : ▪ Menurut (Yusuf, 2005) pengembangan karier
Y misalnya X1 dan merupakan suatu kondisi yang menunjukkan
X2 peningkatan status seseorang dalam sebuah
organisasi yang telah ditetapkan.

▪ Kompetensi merupakan persyaratan utama dalam


kinerja. Kompetensi merupakan kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk menjalankan
pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan baik.
Orang harus melakukan lebih dari sekadar belajar
tentang sesuatu, orang harus dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik.

RUMUSAN MASALAH:
Dari uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan
suatu masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh pengembangan karier terhadap lingkungan kerja di Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga kota pekanbaru?
2. Apakah ada pengaruh kompetensi terhadap lingkungan kerja karyawan di Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga kota pekanbaru?
3. Apakah ada pengaruh pengembangan karier dan kompetensi terhadap lingkungan kerja di
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga kota pekanbaru?

TUJUAN PENELITIAN:
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan karier terhadap lingkungan kerja di Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga kota pekanbaru?
2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap lingkungan kerja di Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga kota pekanbaru?
3. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan karier dan kompetensi terhadap
lingkungankerja di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga kota pekanbaru?

HIPOTESIS PENELITIAN:
Dalam penelitian ini diperoleh hipotesis sebagai berikut:
H1 : Pengembangan karier berpengaruh terhadap lingkungan kerja

H2 : Kompetensi berpengaruh terhadap lingkungan kerja


MODEL/KERANGKA PEMIKIRAN
Skema Kerangka Pemikiran

Pengambangan Krier
(X1)
H1
Lingkungan Kerja (Y)

Kompetensi (X2)
H2

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif . Penelitian kuantitatif dalam


Sujarweni (2015:39) juga dapat diartikan sebagai jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan dengan menggunakan pro sedur- penemuan yang dapat dicapai prosedur
statistik atau caracara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan kuantitatif
memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam
kehidupan manusia yang dinamakannya variabel. Dalam pendekatan kuanti tatif hakikat
hubungan di antara variabel mengggunakan teori yang objektif.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi objek penelitian yaitu Dinas PUPR Pekanbaru yang terletak
di Jl. SM. Amin No. 92, Simpang Baru, Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28292.
C. Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generelasasi yang terdiri atas obyek/subyek


yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetetapkan oleh peneliti untuk
di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:49). Populasi penelitian
ini adalah seluruh karyawan yang berjumlah 87 orang pada dinas PUPR.

D. Sampel

Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan
sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa
mewakili populasi (Sugiyono, 2010: 116). Menurut Suharsini Arikunto (2002: 112),
apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian
yang dilakukan merupakan penelitian sensus. Jika subjek lebih besar dapat diambil 10-
15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini digunakan sampel dari semua populasi (sensus)
karena berdasarkan data yang diperoleh jumlah individu yang bekerja di dinas PUPR di
pekanbaru sebanyak 87 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu
kesimpulan (Bawono, 2006:29).

1. Data Primer
Data yang Data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,
kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara
sumber. Data yang diperoleh dari data prime r ini harus diolah lagi. Sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sujarweni, 2015:89).

2. Observasi
Pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak
pada objek penelitian (Sariningtyas, 2016:63).
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari
dan membaca literaturliteratur yang ada hubungannya dengan permasalahan
yang menjadi obyek penelitian (Sariningtyas, 2016:63).

Pekanbaru, 05 Juni 2022


Pemohon,

ANNISA
190304161
LAMPIRAN FOTO TRANSKIP NILAI
LAMPIRKAN FOTO BUKTI BIMBINGAN AKADEMIK (BUKU PINK)

Anda mungkin juga menyukai