Anda di halaman 1dari 11

Tugas :

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 2

Syahrul Ramadana 196601391

SEKOLAH TINGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2021/2022
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Peningkatan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dalam masa
globalisasi semakin lama semakin meningkat. Hal ini dapat mempengaruhi dunia
bisnis nasional maupun internasional. Perkembangan bisnis dengan adanya
IPTEK akan menjadi lebih efisien dan efektif. Perkembangan bisnis tersebut tidak
terjadi apabila belum memperhatikan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM), untuk dapat bersaing secara global.
Menurut Nitisemito (2000:183), lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang diembankan. Sedangkan menurut Sedarmayanti
(2001:1) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang
dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok dapat
ditarik kesimpulannya bahwa kondisi lingkungan kerja baik akan menunjang
produktivitas karyawan yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan tingkat
kinerja karyawan.
Berdasarkan penjelasan mengenai lingkungan kerja diatas, lingkungan
kerja dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan
kerja non fisik (Sedarmayanti, 2001:21). Lingkungan kerja fisik contohnya adalah
penerangan, warna dinding, sirkulasi udara, musik, kebersihan dan keamanan.
Sedangkan lingkungan kerja non fisik contohnya adalah struktur tugas, desain
pekerjaan, pola kerja sama, pola kepemimpinan dan budaya organisasi. Adanya
pembagian mengenai lingkungan kerja tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Antara keduanya harus saling seimbang, karena baik lingkungan kerja fisik
maupun non fisik sama-sama akan mempengaruhi kinerja karyawan. Untuk
menyeimbangkan keduanya diperlukan kesadaran pihak manajemen dari
perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan lingkungan kerja yang kondusif
untuk menunjang kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Supaya
hasil kerja yang diperoleh dapat tercapai secara optimal.
Hal yang lebih penting saat ini adalah mempertahankan bisnis dalam
negeri yang menggunakan SDM nasional. Cara yang dapat dilakukan untuk
mempertahankan adalah dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan. Bisnis yang berperan penting adalah karyawan/
pegawai, sebab yang menjadi pelaku utama dalam menjalankan bisnis adalah
karyawan/ pegawai itu sendiri. Apabila kinerja karyawan tidak diperhatikan hal
ini tentu akan mempengaruhi hasil kerja dari bisnis yang dilakukan. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah lingkungan kerja .

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis membuat suatu
perumusan masalah dalam penelitian ini :“ Apakah Lingkungan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
TINJAUAN PUSTAKA
TEORI

1. Jenis Lingkungan kerja


Sedarmayanti (2001:21) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni : (a) lingkungan kerja fisik, dan (b)
lingkungan kerja non fisik.

1.1 Lingkungan kerja Fisik


Menurut Sedarmayanti (2001:21), “Lingkungan kerja fisik adalah
semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang
dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun scara tidak
langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat
kerja, kursi, meja dan sebagainya)
2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya
:temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,
getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.

Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap


karyawan, maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik
mengenai fisik dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian
digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.

1.2 Lingkungan Kerja Non Fisik


Menurut Sadarmayanti (2001:31), “Lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik
hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun
hubungan dengan bawahan”.
Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja
yang tidak bisa diabaikan.
Menurut Alex Nitisemito (2000:171-173) Perusahaan hendaknya dapat
mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan,
bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan.
Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi
yang baik, dan pengendalian diri.
Suryadi Perwiro Sentoso (2001:19-21) yang mengutip pernyataan Prof.
Myon Woo Lee sang pencetus teori W dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya
Manusia, bahwa pihak manajemen perusahaan hendaknya membangun suatu
iklim dan suasana kerja yang bisa membangkitkan rasa kekeluargaan untuk
mencapai tujuan bersama. Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya
mampu mendorong inisiatif dan kreativitas. Kondisi seperti inilah yang
selanjutnya menciptakan antusiasme untuk bersatu dalam organisasi
perusahaan untuk mencapai tujuan.

2. Kinerja
Bernardin dan Russel (dalam Ruky, 2002:15) memberikan pengertian
atau kinerja sebagai berikut : “performance is defined as the record of outcomes
produced on a specified job function or activity during time period. Prestasi atau
kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi
pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu.
Menurut Gibson, dkk (2003: 355), job performance adalah hasil dari
pekerjaan yang terkait dengan tujuan organisasi, efisiensi dan kinerja kefektifan
kinerja lainnya. Sementara menurut Ilyas (1999: 99), kinerja adalah penampilan
hasil kerja personil maupun dalam suatu organisasi. Penampilan hasil karya tidak
terbatas kepada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural
tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personil di dalam organisasi.
Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak
(2005:1) yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas
pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil
dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah
keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau
organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di
perusahaan tersebut.
Menurut Irawan (2002:11), bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja
yang bersifat konkret, dapat diamati, dan dapat diukur. Jika kita mengenal tiga
macam tujuan, yaitu tujuan organisasi, tujuan unit, dan tujuan pegawai, maka kita
juga mengenal tiga macam kinerja, yaitu kinerja organisasi, kinerja unit, dan
kinerja pegawai. Dessler (2000:87) berpendapat : Kinerja (prestasi kerja)
karyawan adalah prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang
diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar
yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai
dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang dibuat. Selain itu dapat juga
dilihat kinerja dari karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang kinerja dan prestasi kerja dapat
disimpulkan bahwa pengertian kinerja maupun prestasi kerja mengandung
substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang. Dengan demikian bahwa kinerja
maupun prestasi kerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang. Kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja
lembaga (institutional performance) atau kinrja perusahaan (corporate
performance) terdapat hubungan yang erat. Dengan perkataan lain bila kinerja
karyawan (individual performance) baik maka kemungkinan besar kinerja
perusahaan (corporate performance) juga baik.

3. Penelitian terdahulu
Fariz Ramanda Putra (2012) Meneliti Tentang “Pengaruh Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja (Studi Pada Karyawan Pt. Naraya Telematika
Malang)” Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang dalam
penelitiannya bahwa
1. Variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan
terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian
terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh lingkungan
kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
2. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa kedua variabel mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yaitu lingkungan kerja fisik
dan lingkungan kerja non fisik. Pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel
lingkungan kerja non fisik mempunyai nilai koefisien regresi yang paling
besar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja


terhadap Kinerja. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksplanatori
dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 33
orang yang merupakan karyawan PT. Naraya Telematika Malang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah samping jenuh. Analisis
data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan variabel bebas
lingkungan kerja fisik (X 1) dan lingkungan kerja non fisik (X2) berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) yang dapat
dilihat dari nilai (sig) F < α yaitu 0,000 < 0,05 serta nilai Adjusted R Square
menunjukan angka sebesar 0,524 yang berarti bahwa variabel tersebut
memberikan kontribusi sebesar 52,4% terhadap kinerja karyawan. Secara parsial
yang dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukan bahwa variabel lingkungan
kerja fisik (X1) mempunyai tingkat signifikansi 0,165 < 0,05. Sedangkan
variabel lingkungan kerja non fisik (X2) mempunyai tingkat signifikansi 0,338.
Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara parsial
lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X 2) memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Sementara itu, analisis
deskriptif menunjukan bahwa dengan lingkungan kerja yang berada pada tingkat
kuat, didapatkan kinerja karyawan yang kuat pula.
PEMBAHASAN

Suatu kondisi lingkungan kerja dapat dikatakan baik atau sesuai apabila manusia
yang berada didalamnya dapat melaksanakan seluruh kegiatannya secara optimal, sehat,
aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat berdampak dalam waktu yang
lama, demikian juga dengan lingkungan kerja yang buruk akan mengakibatkan sulitnya
memperoleh sistem kerja yang efektif dan efisien. Lingkungan kerja yang aman dan sehat
terbukti dapat berpengaruh terhadap produktivitas, selain itu kondisi kerja yang
menyenangkan itu mencakup tempat kerja dan fasilitas-fasilitas yang dapat membantu
mempercepat penyelesaian pekerjaan. Lingkungan kerja merupakan suatu tempat ataupun
keadaan kehidupan sosial yang ada di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Menurut Bambang, lingkungan kerja adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja seorang karyawan. Seorang karyawan yang bekerja di lingkungan
kerja yang dapat mendukungnya untuk bekerja dengan maksimal akan menghasilkan
kinerja yang baik, begitu sebaliknya, jika seorang karyawan bekerja dalam lingkungan
kerja yang tidak mendukung dan memadai, maka untuk bekerja dengan maksimal akan
membuat karyawan menjadi cepat malas, cepat lelah sehingga kinerja karyawan tersebut
akan rendah, sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja yang baik pada akhirnya
akan berdampak pada kenaikan tingkat kinerja karyawan. Lingkungan kerja dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fisik dan non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah
penerangan, warna dinding, sirkulasi udara, musik, kebersihan dan keamanan. Sedangkan
lingkungan kerja non-fisik adalah struktur tugas, desain pekerjaan, pola kerja sama, pola
kepemimpinan dan budaya organisasi.
Adanya pembagian mengenai lingkungan kerja tersebut tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. keduanya harus seimbang, karena baik lingkungan kerja fisik maupun
non-fisik sama-sama dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Untuk dapat
menyeimbangkan keduanya, maka diperlukan kesadaran oleh pihak-pihak manajemen
dari perusahaan tersebut. Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana ia apat
bekerja, maka karyawan tersebut akan merasa betah di tempat kerjanya, melakukan
aktivitasnya sehingga waktu kerja dapat dipergunakan secara efektif. Oleh karena itu,
pihak manajemen perlu membentuk lingkungan kerja yang kondusif sebagai penunjang
kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, agar hasil kerja yang diperoleh
dapat tercapai secara optimal.
Umumnya, manusia dapat mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik,
sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu
kondisi lingkungan yang sesuai. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja, yaitu;

1. Penerangan cahaya di tempat kerja


Yang dimaksud dengan penerangan dalam hal ini tidak terbatas pada penerangan
listrik, akan tetapi juga termasuk penerangan cahaya matahari. Dalam menjalankan tugas,
sering kali karyawan membutuhkan penerangan yang cukup untuk dapat melakukan suatu
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi.

2. Kebersihan di tempat kerja


Lingkungan kerja yang bersih akan mempengaruhi semangat kerja para
karyawannya dan hal ini merupakan salah satu faktor yang diinginkan oleh setiap
perusahaan. Apabila perusahaan memperhatian kebersihan lingkungan kerja, maka akan
dapat mempengaruhi kesehatan kerjiwaan seseoran. Seorang karyawan akan merasa
senang jika lingkungan kerjanya bersih dan rasa snenag yang diraskaan oleh karyawan ini
dapat mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih bersemangat dan bergairah.

3. Keamanan di tempat kerja


Apabila kondisi suatu perusahaan aman maka akan dapat menimbulkan
ketenangan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan keamanan adalah keamanan terhadap
milik pribadi dari karyawan, misalnya kendaraan milik karyawan. Pada saat bekerja
karyawan yang bersangkutan tidak dapat mengawasi kendaraannya secara langsung.
Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja dapat dimanfaatkan tenaga
satpam ataupun dapat juga dengan memasang cctv untuk memantau lingkungan
keamanan di tempat kerja.
Keamanan juga memiliki pengertian yang lebih luas, misalnya keamanan akan
keselamatan kerja yang mengharuskan perusahaan untuk menyediakan alat keselamatan
kerja dan melatih penggunaannya, hingga konstruksi gedung tempat karyawan bekerja,
serta adanya jaminan keamanan dimasa depan.

4. Dekorasi di tempat kerja


Dekorasi di tempat kerja memiliki hubungan dengan tata warna yang baik,
karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja, akan tetapi juga
berkaitan dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan dan lainnya untuk
bekerja.

5. Sirkulasi udara di tempat kerja


Sirkulasi udara atau pertukaran udara yang cukup sangat diperlukan bagi
karyawan terutama dalam ruang kerja mereka. Karena pertukaran udaran yang cukup ini
dapat menyebabkan kesegaran fisik dari para karyawan, sebaliknya apabila pertukaran
udara yang kurang baik akan menimbulkan rasa pengap sehingga karyawan mudah terasa
kelelahan.

Manfaat dari lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga


produktivitas kerja dan prestasi kerja menjadi tinggi. Sementara itu, manfaat yang
diperoleh karena bekerja dengan orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat
diselesaikan dengan tepat, pekerjaan dapat diselesaikan dengan standar yang benar dan
dalam skala waktu yang sudah ditetapkan. Selain itu, manfaat dari menciptakan lingkunga
kerja yaitu;
 Meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja yang
mengakibatkann kerugian terhadap perusahaan.
 Mengoptimalkan penggunaan peralatan dan bahan baku secara lebih
produktif dan efisien.
 Menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja,
sehingga dapat menaikkan tingkat efisiensi kerja. karena produktivitasnya
meningkat dan naiknya efisiensi dapat menjamin kelangsungan proses
produksi dan usaha bisnis.
 Mengarahkan partisipasi semua pihak untuk menciptakan iklim kerja yang
sehat dan baik sebagai landasan yang menunjang kelancaran operasi suatu
bisnis.
Lingkungan kerja sudah seharusnya menjadi perhatian para manajemen
perusahaan, karena tempat kerja adalah hal dasar yang dapat memberikan motivasi pada
psikologis karyawan. Sudah seharusnya para pemimpin perusahaan meningkatkan
fasilitas yang ada guna meningkatkan kinerja karyawan. Selain fasilitas, tentu lingkungan
kerja non fisik juga tidak boleh dilupakan. Seperti interaksi yang terjadi antar sesama
karyawan dapat menentukan aura lingkungan kerja itu sendiri.
Struktur tugas, desain pekerjaan, pola kerja sama, pola kepemimpinan, dan
budaya organisasi. Selain lingkungan fisik, lingkungan non-fisik juga sangat
memengaruhi kinerja karyawan. Lingkungan non-fisik ini bisa berupa budaya yang
diciptakan oleh perusahaan. Budaya ini bisa diukur dengan kebiasaan yang ada, karakter
para pemimpin, maupun bagaimana struktur organisasi perusahaan. Mengapa hal ini
dapat memengaruhi kinerja karyawan? Tentu saja iya, dikarenakan karyawan akan
berinteraksi langsung dengan atasan dan karyawan lainnya. Meskipun setiap orang
memiliki karakter masing-masing dalam dirinya sendiri, namun biasanya SDM akan
mengikuti bagaimana pola interaksi dan kebiasaan-kebiasaan yang diberlakukan oleh
perusahaan.
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia yang
berada didalamnya dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan
nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat berdampak dalam waktu yang lama,
demikian juga dengan lingkungan kerja yang buruk akan mengakibatkan sulitnya
memperoleh sistem kerja yang efektif dan efisien Ardana (2012:208) mengemukakan
bahwa “lingkungan kerja yang aman dan sehat terbukti berpengaruh terhadap
produktivitas”. Selain itu dikemukakan juga bahwa “kondisi kerja yang menyenangkan
dapat mencakup tempat kerja, dan fasilitas-fasilitas bantu yang mempercepat
penyelesaian pekerjaan”.

Anda mungkin juga menyukai