EKONOMI MIKRO
SEWA, BUNGA, KEUNTUNGAN DAN UPAH TENAGA KERJA
Nama Kelompok :
Rina Sholicha (21701081176)
Syafira Firdausy (21701081186)
Dodik Kurniawan (21701081191)
Pembimbing :
Fahrurrozi Rahman SE.,
MANEJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2017
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan Makalah Ekonomi Mikro ini tepat pada waktunya. Atas
bantuan dari dosen pembimbing kami, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak termakasih kepada bapak Fahrurrozi Rahman,
SE.,
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok dan presentasi dalam mata kuliah Ekonomi
Mikro. Kami berharap dengan diselesaikannya makalah ini,maka kami dapat mengetahui lebih
mengenai Ekonomi Mikro. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini, Bekal dan doa yang telah diberikan dalam penyusunan makalah
ini. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menuju
perubahan, Amin. Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat dalam makalah ini. Karena
itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat kami harapkan, demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Pada mulanya harga barang tersebut tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
Berdasarkan produksi yang harus dicapai pada harga tersebut, kenginan petani untuk
menggunakan tanah adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva Dₒ Dₒ. Maka sewa tanah
mencapai sebesar Rₒ. Misalkan secara mendadak, mungkin karena permintaan dari luar
negeri yang bertambah besar. Harga jagung mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Lebih
banyak orang yang menanam jagung. Maka permintaan ke atas tanah bergeser Menjadi D₁
D₁. Sebagai akibatnya sewa tanah naik dari Rₒ menjadi R₁. Sekiranya keadaan yang
sebaliknya yang berlaku, yaitu harga jagung sangat merosot, permintaan ke atas tanah
untuk ditanami jagung akan merosot juga. Katakanlah permintaan terhadap tanah menurun
dari DₒDₒ menjadi D₂D₂. Akibatnya sewa tanah akan turun dari Rₒ menjadi R₂.
Maka keseimbangan tercapai di titik E, dan berarti tingkat upah mencapai W dan
jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L. Tenaga kerja ke –L, menerima upah
sebanyak W, dan ia juga menginginkan upah sebnyak W untuk dipekerjakan. Maka tenaga
kerja ke-L tidak menerima sewa ekonomi. Tenaga kerja sebelumnya menghadapi keadaan
yang berbeda. Seperti yang dapat dilihat dari bagian kurva yang berada diantara sumbu
tegakdan titik E, kurva tersebut berada di bawah WE. Keadaan tersebut menggambarkan
bahwa tenaga kerja sebelum L (diantara O dan L) bersedia menerima upah yang lebih
rendah dari W. Makin mendekati O kdudukan kedudukan tenaga kerja tersebut, makin
rendah upah yang dimintanya. Namun demikian, setiap tenaga kerja tersebut pada akhirnya
masing-masing memperoleh upah sebanyak W. Berarti mereka menerima lebih banyak
darpada yang mereka tuntut. Kelebihan tersebut adalah sewa ekonomi. Dengan demikia
pendapatan sekuruh tenga kerja sebanyak OLEW dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu (i) sewa ekonomi, yang ditunjukkan oleh segitiga W₁EW, dan (ii) pendapatan
pindahan, yang ditunjukkan oleh OLEW₁.
Produktivitas modal
Permintaan dana modal yang akan digunakan untuk investasi tergantung kepada
produktivitas dari dana modal tersebut. Dengan demikian, seperti juga dengan tenaga kerja,
faktor yang terutama yang menentukan permintaan ke atas dan modal adalah produktivitasnya.
Produktivitas dari modal dihitung dengan cara menentukan besarnya pendapatan rata-rata
tahunan neto (yaitu setelah dikurangi dengan penyusutan modal yang digunakan) dan
dinyatakan sebagai persentasi dari modal yang ditanamkan. Produktivitas modal tersebut
dinamakan tingkat pengembalian modal atau rate of returns.
Menentukan tingkat pengembalian modal
Di dalam kegiatan perusahaan yang sebenarnya perhtungan tingkat pengembalian modal
adalah lebih rumit. Kerumitan tersebut timbul sebagai akibat dari usia barang modal yang
panjang, yaitu ia dapat digunakan selama beberapa tahun, dan bahkan banyak yang
penggunaannya dapat dilakukan selama berpuluh-puluh tahun. Dengan demikian pendapatan
yang diperoleh dari suatu imvestasi pada umumnya meliputi lebih dari satu tahun. Apabila
sesuatu barang modal digunakan dan memberikan pendapatan selama beberapa tahun, tingkat
pengembalian modal dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Nilai Investasi =
Dimana nilai investasi menunjukkan besarnya investasi yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mewujudkan suatu barang modal tertentu (misalnya barang modal itu adalah pabrik
tenun). Dalam persamaan ini dimisalkan seluruh investasi dilakukan dalam satu tahun pertama.
Seterusnya X₁, X₂, X₃, …. X𝗇 adalah pendapatan bersih, yaitu hasil penjualan pada tahun 1,2,3,
setelah dikurangi oleh biaya produksi dan biaya operasi, perusahaan tersebut di dalam tahun
tahun yang bersamaan. Umur ekonomi barang modal itu adalah n, dan A nilai barang modal
itu pada akhir tahun n. Nilai R ynag dinyatakan dlam persen, adalah tingkat pengembalian
modal perusahaan tersebut. Perusahaan akan dpat mengetahui nilai investasi yang
dilakukannya, dan di samping itu dapat meramalkan X₁, X₂, X₃,…. X𝗇 dan A. Dengan
demikian nilai R dapat dihitung. Ia dinyatakan sebagai persentasi dari nilai investasi.
b. Pandangan Keynes
Menurut pandangan modern, yaitu pandangan sesudah masa Klasik, tabungan
tergantung kepada pendapatan nasional (pendapatan seluruh penduduk dalam
perekonomian). Pada tingkat pendapatan nasional yang rendah tabungan adalah negatif,
yaitu konsumsi masyarakat lebih tinggi dari pendapatan nasional. Semakin tinggi
pendapatan nasional, semakin tinggi tabungan masyarakat. Bilamana tingkat bunga yang
terjadi berada dibawah keseimbangan (io) masyarakat akan menginginkan uang kas lebih
besar. Ini perlu agar menjual barang yang dipegang. Tindakan untuk menjual inilah yang
mendesak harganya turun dan tingkat bunga akan bergerak naik.
Untuk membiayai konsumsi yang lebih tinggi pada waktu pendapatan nasional
rendah, masyarakat harus menggunakan tabungan yang dibuat pada masa lalu. Dalam
Gambar 17.5 tabungan yang negatif tersebut terjadi pada tingkat pendapatan kurang dari
Y˳. Misalnya pada pendapatan sebesar Y₂ tabungan masyarakat adalah -S₂. Nilai negatif
ini berarti masyarakat tersebut meminjam dari pihak lain atau menggunakan tabungan masa
lalu untuk membiayai konsumsi yang mereka lakukan. Pada waktu pendapatan nasional
adalah Y˳ tabungan adalah no, dan sesudah itu semakin tinggi pendapatan nasional semakin
besar jumlah tabungan. Pada pendapatan nasional sebesar tabungan adalah S₁. Dari
penjelasan ini dapat dilihat bahwa dalam pandangan modern suku bunga kurang penting
peranannya dalam menentukan jumlah tabungan masyarakat.
Suku bunga nominal adalah suku bunga deposito berjangka satu tahun di suatu Bank
15 persen per tahun. Ia adalah suku bunga yang digunakan sebagai ukuran untuk besarnya
bunga yang harus dibayar oleh peminjam dana modal. Sedangkan bunga riil menunjukkan
persentasi kenaikan nilai riil dari modal ditambah bunga dalam setahun. Dinyatakan
sebagai persentasi dari nilai riil modal sebelum dibungakan.
Upah nominal adalah jumlah uang yang diterima oleh tenaga kerja atau satuan waktu
tertentu. Upah nominal ini hanya menggambarkan jumlah nominal dari uang yang diterima
belum menggambarkan kemampuan atau daya beli untuk mendapatkan barang dan jasa.Upah
riil adalah upah yang menggambarkan atau menunjukkan kemampuan upah nominal untuk
mendapatkan atau ditukarkan denganà barang dan jasa upah gaji riil = upah nominal dikurangi
inflasi.
Upah minimum adalah tingkat upah minimal yang harus dibayarkan oleh pengguna tenaga
kerja kepada pekerjanya. Upah minimum ini ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan
kebutuhan hidup minimum para pekerja. Hal ini dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
menjalankan fungsinya sebagai pelindung kepentingan masyarakat,khususnya para pekerja.
Seperti dipaparkan diatas untuk melindungi kepentingan masyarakat (tenaga kerja dan
perusahaan), dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diinginkan, pemerintah
mengeluarkan berbagai peraturan atau kebijakan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Dengan kata lain, pemerintah melakukan intervensi pasar tenaga kerja dengan cara
menetapkan :
1. Upah minimum (UMR : upah minimum regional, UMP : upah minimum provinsi, UMK :
upah minimum kabupaten/kota).
2. Mengatur penggunaan Tenaga Kerja Asing ( TKA) diperusahaan Indonesia.
3. Mengeluarkan insentif/ disinsentif untuk pelatihan tenaga kerja local
T U I Upah Riil
a p n (Rp)
h a d
u h e
n U k
a s
n H
g a
( r
R g
p a
) (
R
p
)
1 7 1
9 0 0
8 0 0
0
1 1 1
9 . 0
8 0 5
5 5
0
1 1 1
9 . 5
9 8 0
0 0
0
1 2 1
9 . 6
9 0 0
3 8
0
Tabel 1. Perhitungan upah rill
Rumus yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara upah riil dan produktivitas
pekerja ditunjukkan oleh teori permintaan keatas factor produksi. Dimisalkan harga barang
pada hasil penjualan marginal dan tingkat tenaga kerjanya sama, maka mencerminkan
perbedaan dalam produktivitas, yang akan mencerminkan hasil penjualan yang lebih tinggi
sehingga, menyebabkan penawaran tenaga kerja dipasar lebih tinggi yang berakibat
meningkatkan permintaan tenaga kerja. Sehingga, hal tersebut akan menyebabkan keadaan
dimana jika produktivitas tinggi maka upah riil tenaga kerja akan semakin tinggi pula.
4.1 KESIMPULAN
Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar keatas penggunaan tanah dan
faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat di tambah. Pengertian
sewa meliputi arti yang lebih luas, yaitu meliputi pula “pembayaran kepada faktor-faktor
produksi lainnya yang penawarannya tidak dapat di tambah. Dalam arti lain pengertian sewa
adalah bahagian pembayaran keatas sesuatu factor produksi yang melebihi dari pendapatan
yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan-pekerjaan lain yang mungkin dilakukan.
Bunga adalah pembayaran keatas modal yang dipinjem dari pihak lain. Tingkat bunga
adalah yang dinyatakan dalam presentasi dari modal yang di pinjem. Investasi atau penanaman
modal adalah pengeluaran sector perusahaan untuk membeli/memperoleh barang-barang
modal lama yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang
sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah using.
Keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan pengertian keuntungan dari segi
pembukuan.ditinjau dari sudut pandangan perusahaan/pembukaan perusahaan, keuntungan
ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan
yang diperoleh.
Upah dan gaji tenaga kerja adalah harga atau biaya yang harus dibayarkan oleh pengguna
tenaga kerja. Hal ini kadang disebut dengan istilah balas jasa tenaga kerja.
4.2 SARAN
Dengan terselesainya makalah ini, penulis berharap kita semua dapat memahami
bagaimana cara menghitung pendapatan nasional yang ada di Indonesia.
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini, penulis sangat berharap
saran dan kritik demi kemajuan kita semua di masa yang akan datang. Semoga bermanfaat dan
kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-suku-bunga-dan-teori-faktor.html
https://google/search/penentuansewatanah&client/firefox-b&source/lnms&tbm/isch&sa
https://google/search/sewaekonomidanpendapatanpindahan&client/firefox-
b&sourcelnms&tbmisch&sa
https://google/search/pandangankeynestabungandanpendapatannasional&client/firefox-
b&source/lnms&tbm/isch&sa
https://google/search/kurvapandangankeynespenentuansukubunga&client/firefox-
b&source/lnms&tbm/isch&sa
https://google/search/firefox-b&biw/isch&sa/kurvapandanganklasikpenentuansukubunga&oq
https://google/search/firefox-b&biw/isch&sa/kurvapersaingansempurna&oq/kurvapersa&gs