MAKALAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Micro 2
Dosen Pengampu
Dr. Kardoyo, M.pd
Inayah Sari Melati, S.pd, M.pd
Disusun oleh :
1. Viky Firmansyah (7101417169)
2. Muna Khansa’ Sholihah (7101417141)
3. Kholif Afinda Rohayati (7101417169)
4. Maemun Subhan (7101417171)
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1.................................................................................................. Latar Belakang
1.2............................................................................................. Rumusan Masalah
1.3.............................................................................................. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
2.1 Sewa Ekonomi..................................................................................................
2.2 Sewa Tanah Sebagai Suatu Surplus..................................................................
2.3 SewaEkonomi Dan Pendapatan Pindahan........................................................
2.4 Modal, Suku Bunga Dan Produktivitas Modal.................................................
2.5 Menentukan Tingkat Bunga.............................................................................
2.6 Pendapatan Para Pengusaha Yaitu Kentungan.................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................
3.1 Simpulan...........................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perekonomian, di samping tenaga kerja terdapat faktor-faktor
produksi lain seperti tanah, modal, dan keahlian keusahawan. Ketiga faktor
produksi yang baru disebut ini apabila digunakan, akan memperoleh
pendapatan. Tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan
keahlian keusahawan memperoleh keuntungandikaitkan dengan sewa tanah.
Dalam konteks ini sewa selalu diartikan sebagai ganjaran (pendapatan)
yang diterima dari penggunaan sebidang tanah. Untuk memproduksi
barangdan jasa diperlukan barang-barang modal dan peralatan produksi
lainnya. Perbelanjaan ke atas barang modal dan peralatan produksi
lainmemerlukan investasi yang dibiayai oleh dana modal.
Para pengusaha memperoleh keuntungan dalam kegiatannya yaitu
pembayaran kepada keahlian keusahawan dan kepada para pengusaha yang
memilikinya, yang menggunakan dalam kegiatan memproduksi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sewa ekonomi?
2. Apa yang dimaksud sewa tanah sebagai satu surplus?
3. Apa yang dimaksud dengan sewa ekonomi dan pendapatan pindahan?
4. Apa yang dimaksud dengan modal, suku bunga dan produktivitas modal?
5. Bagaimana cara menentuksn tingkat bunga?
6. Bagaimana pendapatan para pengusaha yaitu kentungan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan dan menjabarkan sewa ekonomi.
2. Menjelaskan dan menjabarkan sewa tanah sebagai satu surplus.
3. Menjelaskan dan menjabarkan sewa ekonomi dan pendapatan pindahan.
4. Menjelaskan dan menjabarkan modal, suku bunga dan produktivitas modal.
5. Menjelaskan dan menjabarkan cara menentukan tingkat bunga.
6. Menjelaskan dan menjabarkan pendapatan para pengusaha yaitu
kentungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Sewa Ekonomi
Definisi Umum
Dalam pengertian yang umum pada dasarnya sewa ekonomi dapatlah
diartikan sebagai harga yang dibayar ke at as penggunaan tanah dan faktor-faktor
produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah. Ketika
masalah sewa mulai diperhatikan oleh ahli ekonomi, pengertian itu terutama
dikaitkan kepada sewa tanah, yaitu pembayaran yang harus dilakukan oleh petani-
petani ke atas tanah-tanah pertanian yang disewanya dari tuan-tuan pada masa itu.
Seperti dapat dilihat dari definisinya di atas, pengertian sewa meliputi arti yang
lebih luas. Konsep itu meliputi pula “pembayaran kepada faktor-faktor produksi
lainnya yang penawarannya tidak dapat ditambah”.
Selain itu dalam pembicaraan sehari-hari sewa pada pada umumnya
diartikan sebagai pembayaran yang dilakukan suatu keluarga ke atas rumah yang
disewanya, atau pembayaran seorang pengusaha ke atas bangunan atau toko milik
orang lain yang digunakannya.
Definisi lain
Segolongan ahli ekonomi mendefinisikan sewa ekonomi adalah bagian
pembayaran ke atas sesuatu faktor produksi yang melebihi dari pendapatan yang
diterimanya dari pilihan pekerjaan lain yang terbaik yang mungkin dilakukannya.
Di dalam definisi ini sesuatu faktor produksi dipandang sebagai mempunyai
beberapa kegunaan. Pendapatan yang dibayar kepada sesuatu faktor produksi
dapat dibedakan dalam dua bagian. Bagian pertama dinamakan pendapatan
pindahan atau transfer earnings, yaitu bagian dari pendapatan tersebut yang
digunakan untuk mencegah faktor produksi tersebut digunakan untuk kegiatan
ekonomi yang lain. Bagian kedua dinamakan sewa ekonomi, yaitu bagian dari
pendapatan yang merupakan perbedaan diantara pendapatan pindahan.
Tanah dan Sewa Ekonomi
Tanah merupakan faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah,
yaitu jumlahnya tidak dapat ditambah atau ikurangi. Yang dapat dilakukan adalah
memperbaiki mutu dari tanah yang tersedia, misalnya dengan menyediakan irigasi
yang baik di tanah-tanah yang digunakan untuk persawahan, dan membuat
proyek-proyek mencegah banjir di tanah-tanah yang sering digenangi air.
Makin tinggi permintaan, makin tinggi pula sewa tanah yang harus
dibayar. Sedangkan permintaan ke atas tanah tergantung kepada sampai dimana
besarnya permintaan barang-barang yang dapat dihasilkan di atas tanah tersebut.
Gambar Penentuan Sewa Tanah
Pada mulanya harga barang tersebut tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah. Berdasarkan produksi yang harus dicapai pada harga tersebut, kenginan
petani untuk menggunakan tanah adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva Dₒ
Dₒ. Maka sewa tanah mencapai sebesar Rₒ. Misalkan secara mendadak, mungkin
karena permintaan dari luar negeri yang bertambah besar. Harga jagung
mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Lebih banyak orang yang menanam
jagung. Maka permintaan ke atas tanah bergeser Menjadi D₁ D₁. Sebagai
akibatnya sewa tanah naik dari Rₒ menjadi R₁. Sekiranya keadaan yang
sebaliknya yang berlaku, yaitu harga jagung sangat merosot, permintaan ke atas
tanah untuk ditanami jagung akan merosot juga. Katakanlah permintaan terhadap
tanah menurun dari DₒDₒ menjadi D₂D₂. Akibatnya sewa tanah akan turun dari Rₒ
menjadi R₂.
2.2. Sewa Tanah Adalah Suatu Surplus
3.1. Simpulan
Sewa ekonomi merupakan bagian pendapatan suatu faktor produksi/input
yang melebihi bagian pendapartan yang digunakan sebagai ganjaran agar mereka
tidak melakukan suatu kegiatan lain.
Perubahan sewa tanah tidak akan menimbulkan pengaruh/efek apapun
kepada penawarannya.
Faktor produksi, termasuk tanah, dapat digunakan untuk berbagai kegiatan
memproduksi. Tanah, misalnya, dapat digunakan untuk kegiatan pertanian dan
dapat pula digunakan sebagai tempat mendirikan industry, atau untuk daerah
pemukiman.\
Pembayaran ke atas modal yang dipinjam dari pihak lain dinamakan
bunga. Bunga yang dinyatakan sebagai persentasi dari modal dinamakan suku
bunga.
Dalam menganalisis faktor-faktor yang menentukan suku bunga juga
terdapat perbedaan pendapat di antara ahli-ahli ekonomi Klasik dan Keynes.
Kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan
berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh.
3.2. Saran
Dengan terselesainya makalah ini, penulis berharap kita semua dapat
memahami bagaimana cara menghitung pendapatan nasional yang ada di
Indonesia. Tak ada gading yang tak retak begitu juga dengan makalah ini,
penyusun berharap saran dan kritik demi kemajuan kita semua di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta. PT
Raja Grafindo Persada