Anda di halaman 1dari 15

TEORI INVESTASI

PERMASALAHAN & PENYELESAIAN MASALAH PADA PT SARATOGA INVESMA SEDAYA

iajukan untuk memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah teori ekonomi

Dosen pengampu:Heri hermansyah, S.sos,M.Ap

Disusun oleh:

Sephia nurzainah (2111000

Ista nisfil qomari (2111000

Rhahmel sapitri (2111000

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

‘YASA ANGGANA’

GARUT

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaruh investasi terhadap
pertumbuhan ekonomi” ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heri Hermansyah, S.Sos, M.Ap
selaku dosen mata kuliah Teori Ekonomi yang telah memberikan tugas ini. Dan mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata. Oleh
karena itu, kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh pembaca.

Akhir kata Kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi
bagi seluruh orang yang membaca. Kami juga berharap, agar makalah ini bisa menjadi sumber
informasi pencetus dari munculnya ide bisnis. Sekian.

Garut, 05 Desember 2022

penulis
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH

KATA PENGANTAR……………………………………………………...………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………..………………...ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..…...1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….……...1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………...1

1.3 Tujuan……………………………………………………………………….…2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….….……3
2.1 Landasan Teori………………………………………………………………...3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang masalah

Secara harfiah kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oikos dan Nomos. Oikos
berarti rumah tangga, sedangkan Nomos berarti aturan,pengelolaan. Secara sederhana
ekonomi diartikan sebagai kaidah, aturan,atau cara pengelolaan rumah tangga. Ilmu ekonomi
diartikan sebagai ilmuyang mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau masyarakat
mengelolasumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan mereka.Definisi ilmu
ekonomi yang lebih populer adalah : "Salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tingkah
laku manusia atau segolongan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan yang relatif tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas"

1.2 Rumusan masalah


1.3 Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan teori

2.1.1 teori investasi

Menurut beberapa tokoh ekonomi seperti Unariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman
modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktulama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. SedangkanMenurut Husnan (1996:5)
menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencanauntuk menginvestasikan sumber-
sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek keciluntuk memperoleh manfaat pada masa
yangakan datang.” Dan menurut Boediono Investasiadalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk
pembelian barang dan jasa untuk menambahstok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik. Sehingga
dapat disimpulkan bahwainvestasi itu adalah sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya
atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai
hidup(penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang.Dan perlu diperhatikan bahwa menurut
“Sadono Sukirno (2000) kegiatan investasimemungkinkan suatu masyarakat terus – menerus
meningkatkan kegiatan ekonomi dankesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan
meningkatkan taraf kehidupanrakyat”. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan
investasi yaitu Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan
investasi akanmeningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja,
Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi dan
Investasiselalu diikuti oleh perkembangan teknologi.

2.1.2 Bentuk-bentuk investasi

Sebenarnya untuk investasi dapat berbentuk macam – macam. Seperti yang tadi sudahdisinggung
bahwa pengertian investasi itu sendiri adalah sebuah keputusan intuk menundakonsumsi demi
meningkatkan kemampuan sumber daya. Maka ada tiga jenis pengeluaraninvestasi yaitu Investasi tetap
bisnis yaitu mencakup peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi, Investasi
Residentsial yaitu investasi yang mencakuprumah baru yang dibeli untuk tempat tinggal atau disewakan
dan yang terakhir adalahInvestasi Persediaan yaitu mencakup barang – barang perusahaan yang
disimpan digudang.investasi dapat dilakukan dengan cara yang bermacam – macam . Contohnya adalah
seperti berbentuk tabungan, emas, saham, obligasi dllHarga emas yang terus menaik dan hampir tidak
pernah menurun, membuat emas bisadijadikan alat untuk investasi. Dimana menurut data yang didapat
melalui situs harga-emas.com, harga emas batangan satu gramnya mencapai Rp 570.000.Selain emas
ada juga investasi menggunakan nilai mata uang melalui salah satu produksimpanan yang ada dibank
yaitu tabungan.
Untuk investasi menggunakan nilai mata uang ada beberapa teori dan perhitungan seperti:

1.Nilai Sekarang

Pv = X/(1+r)2

2.Nilai Masa mendatang

F = A(1+r)t
Selanjutnya tabungan bentuk investasi yang ditawarkan dibank dalam bentuksimpananada giro,
deposito berjangka dan sertifikat deposito. Kemudian investasi juga dapatdilakukan dengan cara
asuransi.Selanjutnya bentuk investasi lainnya adalah bisa dalam bentuk efek yaitu saham,saham
preferen dan obligasi. Saham itu sendiri adalah atuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen
finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Saham Preferen adalah saham
yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasadalam pembagian deviden dan pembagian
kekayaan dalam pembubaran perusahaan. Sertaobligasi adalah surat pengakuan hutang yang
dikeluarkan oleh pihak organisasi yang berbadan hukum dan biasanya yang sudah “Go Public” sebagai
pihak yang berhutang yangmempunyai nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk
membayar bungasecara periodik atas dasar presentase tertentu yang tetap.Selain itu investasi juga bisa
dalam bentuk aktiva tetap seperti tanah, mesin, dsb. Dan juga masih banyak bentuk – bentuk investasi
lainnya.Dan perlu diprhatikan, dalam praktiknya kriteria investasi minimal ada empat yaitu:

1. Payback Period
Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan,
atau waktu yang dikembalikan mencapai titik impas (biasanya hal inidiperuntukan untuk investasi yang
tidak memiliki nilai depresiasi yaitu yang biasa terjadi pada aktiva tetap selain tanah).

2. Benefit/Cost Ratio
B/c ratio ini mengukur mana yang lebih besar, apakah biaya yang dikeluarkan untuk investasiatau
keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut

3. Net Present Value


NPV ini bisa juga diartikan nilai harapan jika seseorang menginvestasikan sumber daya yangia miliki.

4. Internal Rate of Return


IRR adalah nilai tingkat pengembalian investasi.
2.2.1 Bagaimana cara investasi mempengaruhi tingkat poertumbuhan ekonomi suatu Negara beserta
contoh atau implementasinya

Dalam ekonomi makro, investasi merupakan salah satu komponen dari pendapatannasional,
Produk Domestik Bruto (PDB), atau Gross Domestic Product (GDP). Sehingga pengaruh investasi
terhadap perekonomian suatu Negara ditinjau dari pendapatan nasional Negara tersebut.

PDB yang dihitung berdasarkan pengeluaran terdiri dari 4 komponen utama yaituKonsumsi (C)
Investasi (I) Pembelian pemerintah (G) dan sektor luar negeri (X). Maka persamaannya ditulis sebagai
berikut:

PDB = C + I + G + X (expor – impor)

Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa investasi berkorelasi positif denganPDB. Secara
Umum dapat dikatakan jika Investasi naik, maka PDB cenderung naik. Atausebaliknya, jika investasi
turun maka PDB cenderung turun.

Investasi dipengaruhi oleh tingkat pengembalian modal dan tingkat bunga. Para pemilik modal akan
berinvestasi jika tingkat pengembalian modal lebih besar daripada tingkat bunga.

Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan investasi menjadi tidak menarik atau tidakmenguntungkan.
Ketika tingkat bunga tinggi, sebagian modal digunakan untuk mencarikeuntungan dari tingkat bunga
melalui deposito atau tabungan. Tingkat bunga tinggi padaakhir akan mengurangi jumlah modal yang
diinvestasikan. Jika pengeluaran investasi berkurang, maka PDB cenderung menurun

Sedangkan Menurut Sadono Sukirno (2000) kegiatan investasi memungkinkan suatumasyarakat


terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,meningkatkan pendapatan
nasional dan meningkatkan taraf kemakmuranmasyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi
penting dari kegiatan investasi, yakni:

a. investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehinggakenaikan investasi
akan meningkatkan permintaan agregat , pendapatan nasionalserta kesempatan kerja
b. pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi
c. investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.

Dalam model pertumbuhan endogen dikatakan bahwa hasil investasi akan semakin tinggi bila produksi
agregat di suatu negara semakin besar. Dengan diasumsikan bahwa investasiswasta dan publik di bidang
sumberdaya atau modal manusia dapat menciptakan ekonomieksternal (eksternalitas positif) dan
memacu produktivitas yang mampu mengimbangikecenderungan ilmiah penurunan skala hasil.
Meskipun teknologi tetap diakui memainkan peranan yang sangat penting, namun model pertumbuhan
endogen menyatakan bahwateknologi tersebut tidak perlu ditonjolkan untuk menjelaskan proses
terciptanya pertumbuhanekonomi jangka panjang.

Lebih lanjut Cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara,simplenya
jika kita analogikan dari ala pedesaan. Dimana seorang petani yangmenginvestasikan hartanya untuk
membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai petani dan bisa menghasilkan pendapatan.
Begitu juga tentang cara investasi mempengaruhitingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika
suatu negara bisa mengadakan suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan maka
pertumbuhan ekonomi akan meningkat lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat suku
bunga bisamengakibatkan turunya investasi dan menurunya GDP riil yang ada.

Untuk lebih jelasnya mengetahui hubungan antara tingkat suku bunga hp investasi serta pengaruh
atau dampaknya bagi peningkatan pendapatan nasional maka perhatikan contoh berikut.

Tabel proyek investasi

Proyek Nilai MEC/Tahun i/Bulan Investasi


A 1000 50% 5% 0
B 800 40% 4% 1000
C 600 30% 3% 1800
D 400 20% 2% 2400
E 200 10% 1% 2800

Dan jika tingkat suku bunga sama dengan 0% maka investasi akan bernilai 3000.Dari pengambaran table
3.1 dapat dijelaskan bahwa ketika tingkat suku bunganya 50% makatingkat suku bunga sama dengan nol
(0). Hal ini dapat dilihat dari perhitungan berikut yaitu:

1. Pertama tingkat suku bunganya dikalikan dengan 12 (karena dalam periode 1 tahun)Contohnya : 5 x
12 = 60

2. Jika diperhatikan untuk baris proyek a saja (untuk lebih fokusnya dahulu). Dimana tingkatsuku bunga
selama satu tahun yaitu 60% dibandingkan MEC atau tingkat pengembalianinvestasi hanya 50% (yang
artinya lebih kecil). Hal ini bisa dibuktikan dengan cara berikutyaitu:

a. Jika perusahaan melakukan investasi maka 1000 * 50 % = 500, dibandingkan dengan

b.Jika perusahaan melakukan saving dengan tingkat bunga sebesar 60% maka 1000 *60% = 600

Hal ini berarti bahwa hanya dengan berdiam diri saja atau bahasa kasarnya ongkang- ongkang
perusahaan bisa mendapatkan hasil yang lebih besar, jika perusahaan tersebutmelakukan saving
ketimbang investasi. Jadi dari sebuah penjelasan berikut dapatmenjelaskan teori bahwa tingkat suku
bunga dapat mempengaruhi tingkat investasi dimanarumusnya adalah I=I1-e1.

Contoh atau implementasinya

Kami mengambil contoh dari sebuah blog milik Junaidi, berikut adalah contohnyaSebagai
penyangga pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi di Indonesiamenunjukkan keadaan yang
menggembirakan. Pada tahun 2007, total investasi di Indonesiamencapai Rp 983,9 trilyun (atas dasar
harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas kali lipatdibandingkan investasi pada tahun 1990 yang
sebesar Rp 58,9 trilyun.
Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat/swasta.Meskipun demikian,
peranan investasi pemerintah relatif kecil. Dari total investasi padatahun 2007, hanya 12,75 persen (Rp
125,4 trilyun) yang merupakan investasi pemerintah,sedangkan sebagian besar lainnya (87,25 persen
atau Rp 858,5 trilyun) merupakan investasimasyarakat. Selain itu, jika dilihat selama periode 1990 –

2007, perkembangan investasi pemerintah juga relatif lebih lambat dibandingkan investasi masyarakat.
Total investasimasyarakat pada tahun 2007 hampir dua puluh dua kali lipat dibandingkan
investasimasyarakat pada tahun 1990, sedangkan investasi pemerintah tahun 2007 hanya sekitar
enamkali lipat dibandingkan keadaan tahun 1990.

Namun demikian, jika dilihat lebih jauh, rata-rata investasi yang lebih tinggi initernyata juga diikuti
oleh koefisien variasi volatilitas (volatilitas yang sudah disesuaikanterhadap nilai rata-rata pertumbuhan)
yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa perkembangan investasi di Indonesia pada periode setelah
krisis lebih berfluktuasidibandingkan periode sebelum krisis. Fakta lebih tingginya fluktuasi investasi ini
terutamaterlihat pada investasi masyarakat. Investasi pemerintah memang menunjukkan kondisi
penurunan volatilitas pada periode setelah krisis. Namun, karena proporsi investasi pemerintah
terhadap investasi total relatif kecil, kondisi ini hampir tidak mempengaruhvolatilitas investasi secara
keseluruhan.

Selanjutnya, jika dibandingkan investasi terhadap PDB Indonesia, dapat dikemukakan bahwa
selama periode 1990-2007, rata-rata persentase investasi terhadap PDB adalah 25,7 persen, dengan
persentase investasi pemerintah terhadap PDB sebesar 5,6 persen daninvestasi masyarakat terhadap
PDB sebesar 20,1 persen. Membandingkan kondisi sebelumdan sesudah krisis menunjukkan bahwa
telah terjadi penurunan rata-rata persentase investasiterhadap PDB baik pada investasi pemerintah
maupun masyarakat. Secara total, persentaseinvestasi terhadap PDB menurun dari 29,6 persen pada
periode sebelum krisis menjadi 22,6 persen pada periode setelah krisis. Investasi pemerintah turun dari
7,9 persen menjadi 3,8 persen, sedangkan investasi masyarakat turun dari 21,8 persen menjadi 18,8
persen.Selain penurunan persentase investasi terhadap PDB, fluktuasi setelah krisis jugamenunjukkan
peningkatan, yang terlihat dari peningkatan nilai koefisien variasi volatilitas.Bahkan dalam kasus
investasi pemerintah, meskipun secara nilai menunjukkan penurunanvolatilitas, tetapi sebagai
persentase dari PDB, terjadi peningkatan dalam nilai volatilitasnya.

2.2.2 Permasalahan yanag terjadi pada PT. Saratoga Invesma Sedaya

PT.Saratoga Invesma Sedaya Tbk (SRTG)pada 2018 menderita


kerugiaan Rp. 6,2 Triliun.

Catatan itu berbanding tebalik dengan 2017 perusahaan mampu meraup laba bersih Rp.
3,7 Triliun . Kerugian perusahaan disebabkan adanya kerugian bersih atas investasi pada
efek ekuitas atau saham sebesar Rp. 7,25 Triliun. Pada 2017 di pos itu SRTG meraup
keuntungan Rp. 2,35 Triliun.

Tahun lalu SRTG mampu mengantongi penghasilan dividen sebesar Rp. 900 M dari
perusahaan yang di investasikannya. Dividen itu berasal dari PT. Adaro Energy sebesar Rp.
483 M, PT. Tower Bersama infrastruktur Tbk Rp. 251 M dan PT. Providen Argo Tbk Rp. 117
M, namun kedua perusahaan yang memberikan dividen besar itu menjadi penyebab
kerugian perusahaan di 2018. Sebab saham TBIG dan Adro mengalami penurunan harga
pasar di 2018.Dilihat pendapatan dividen Rp. 900M itu terbesar sejak mencatatkan saham
dipasar modal.

Total penghasilan dividen bunga dan investasi lainnya SRTG di 2018 ,mencapai Rp. 1,147
Triliun. Angka itu pun terus dibandingkan di 2017 sebesar Rp. 1,539 Triliun. Pada 2018
Saratoga juga menjual sahamnya di paiton energy setelah senanamkan modal setelah 3
tahun. Nilai divestasinya mencapai US$ 9 jt. Tahgun lalu SRTG juga berinvestasi baru di pt
aneka gas industri sebesar Rp. 144 M.

Penyelelesaian maslah pada PT.saratoga Invesma Sedaya

Perusahaan upviliasi sandiaga uno, PT. Saratoga Invesma Sedaya Tbk . (SRTG) berhasil
membalikan kinerja menjadi untung Rp. 1,1 triliun. Berdasarkan laporan keuangan
persereoan, syarat toga meraup laba bersih pada Kuartal 1-2019 senilai RP. 1,1 triliun.
Padahal, pada priode yang sama tahun sebelumnya, Saratoga mendulang rugi bersih Rp.
1,03 Trilun. Kenaikan laba bersih kuartal 1-2019 ditopang oleh kenaikan harga saham
PT.Adaro Energy Tbk (Adro PT), PT> Mitra Pinasthika mustika tbk. ( MPMX). Dan PT.
Tower Bersama infrastruktur Tbk. (TBIG)

Keseluryuhan portofolio syarat toga lebih cepat dibanmdingkan kuartal terakhir tahun lalu.
Peningkatan ini mengungguli kenaikan indeks harga saham gabungan ( HSG) yang naik 4%
dalam periode yang sama. Setelah pemelihan presiden berjalan dengan lancar ketidak
pastian mereda dari pasar, manajement SRTG optimis perushaan fortopolio ini akan
mengalami tahun yang baik pada masa mendatang.

Sebagai informasi, pada februari 2019 saratoga meluncurkan pennawaran tender suka rela
(Voluntary Tender Offer) untuk saham MPMX. Alhasil, Saratoga membeli 160 lembar
saham MPMX dan resmi menjadi pemegang saham mayoritas penawaran tender suka rela
adalah upoaya untuk memperkuat fortopolio investasi di sektor kunsumen. MPMX
memainkan peran penting dalam potofolio konsumen dan berharap dapat bekerja sama
dengan manajemen MPMX untuk pencapaian yang optimal dan maju bersama-sama

Anda mungkin juga menyukai