TEORI INVESTASI
Disusun Oleh:
RISAN
ERVANDI ARYA PRASETYA
NORATI
DAFTAR ISI
BAB. I
PENDAHULUAN ........................................................................
BAB. II
A.
B.
C.
D.
E.
F.
PEMBAHASAN ...........................................................................
BAB. III
PENUTUP ..................................................................................... 15
A. KESIMPULAN .................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beberapa dekade terakhir, kata investasi begitu akrab di telinga
setiap orang. Jika dulu investasi selalu identik dengan kalangan elit bisnis,
dan hanya bisa dilakukan oleh pebisnis kelas atas. Namun sekarang,
masyarakat bawahpun telah bisa berinvestasi. Investasi bukan lagi hanya
berhubungan dengan bisnis-bisnis kelas kakap saja. Msayarakat menengah ke
bawahpun telah mengenal istilah investasi dan menjadi pelaku investasi itu
sendiri secara sadar atau tidak.
Investasi tidak hanya berhubungan dengan seseorang menanamkan
modal dengan jumlah tertentu pada suatu perusahaan dan secara berkala
mendapatkan bagian keuntungan dari penanaman modal tersebut. Akan tetapi,
investasi memiliki banyak pilihan di antaranya yaitu membuka deposito,
menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham,
dan lain-lain. Pilihan investasi tersebut tentu saja merupakan jenis investasi
yang bisa dilakukan oleh semua kalangan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) investasi diartikan
sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset
yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih
tinggi.
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang
berhubungan
dengan
akumulasi
suatu
bentuk aktiva
Istilah
dengan
tersebut
berkaitan
suatu
harapan
dalam
yang
meningkatkan
stok
barang
modal (capital stock). Yang dimaksud dengan stok barang modal (barang
modal tersedia) adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian,
pada satu saat tertentu. Untuk mempermudah penghitungan, umumnya stok
barang modal dinilai dengan uang, yaitu jumlah barang modal dikalikan
harga perolehan per unit barang modal. Dengan demikian barang modal
merupakan konsep stok (stock concept), karena besarnya dihitung pada satu
periode tertentu.
Investasi merupakan keputusan rasional, oleh karena itu
dibutuhkan beberapa kriteria untuk menentukan apakah suatu rencana/
proposal investasi yang diajukan bisa diterima atau ditolak.
Makalah ini akan membahas mengenai pengertian investasi, jenisjenis investasi, fungsi investasi, kriteria investasi, investasi dalam konteks
ekonomi makro serta faktor-faktor yang mempengaruhi investasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN INVESTASI
Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Investasi
diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek
untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah
membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali
dengan nilai yang lebih tinggi.
Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam
PSAK: adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti:
bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau
untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan perdagangan. Pengertian investasi menurut
James C Van Horn (1981): Yaitu kegiatan yang dilangsungkan dengan
memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk
menghasilkan barang di masa yang akan datang. Pengertian investasi
menurut Henry Simamora (2000:438): Investasi adalah suatu aktiva yang
digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui
distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden dan
pendapatan sewa).
Dj. A Simarmata dalam bukunya mendefinisikan investasi yang
lebih luas yang dikaitkan dengan perkembangan pasar modal sekarang
yakni: Investasi adalah setiap kegiatan yang hendak menanamkan uang
dengan aman.
Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi
saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa
datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan
suatu investasi yang dilakukan.
Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada
saat kebutuhan hidup terus meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat
berupa
pendidikan,
sarana
transportasi,
kesehatan,
tempat
tinggal,
berlatar
belakang
hal
tersebut
maka
seseorang
menyisihkan sebagian dari pendapatannya di masa produktif dan menginvestasikannya untuk masa dimana sudah kurang produktif.
Investasi dalam konteks ekonomi makro diartikan sebagai
pengeluaran-pengeluaran
yang
meningkatkan
stok
barang
modal (capital stock). Yang dimaksud dengan stok barang modal (barang
modal tersedia) adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian,
pada satu saat tertentu. Untuk mempermudah penghitungan, umumnya stok
barang modal dinilai dengan uang, yaitu jumlah barang modal dikalikan
harga perolehan per unit barang modal. Dengan demikian barang modal
merupakan konsep stok (stock concept), karena besarnya dihitung pada satu
periode tertentu (Pratama Rahadja dan Pratama Manurung. 2008: 270).
Pada hakikatnya tabungan yang terdapat di masyarakat ada yang
merupakan simpanan sementara, yaitu sebelum digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, ada juga merupakan tambahan modal yang sering
disebut investasi.
Salah satu teori ekonomi pembangunan yang sampai sekarang
masih digunakan adalah teori Tabungan dan Investasi oleh Harrod-Domar.
Dalam teori ini mencapai kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi
ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan
investasi rendah maka pertumbuhan ekonomi suatu negara juga akan
rendah. Masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah
menambahkan investasi modal, masalah keterbelakangan adalah masalah
kekurangan modal. Kalau ada modal dan modal itu diinvestasikan hasilnya
adalah pembangunan ekonomi. (http://ukhtisari.blogspot.com ).
Hampir di semua negara khususnya negara berkembang
membutuhkan modal asing. Modal asing itu merupakan suatu hal yang
semakin penting bagi pembangunan suatu negara. Sehingga kehadiran
investor asing nampaknya tidak mungkin dihindari. Yang menjadi
permasalahan bahwa kehadiran investor asing ini sangat dipengaruhi oleh
rumah
tempat
tinggal,
Di
D. KRITERIA INVESTASI
Kriteria untuk menentukan kelayakan suatu investasi adalah
(http://meyka.blogdetik.com):
a. Payback Period (PP)
Adalah teknik penilaian terhadap jangka waktu (period) pengembalian
investasi proyek atau usaha. Terdapat 2 Model perhitungan PP, yaitu:
F Apabila kas bersih setiap tahun sama
PP = Investasi X 12 bulan
Kas bersih / tahun
F Apabila kas bersih setiap tahun berbeda
PP = Sisa Investasi X 12 bulan
Kas bersih sesudahnya
Untuk menilai usaha layak diterima atau tidak dari segi PP, maka hasil
perhitungan tersebut harus sebagai berikut :
PP sekarang lebih kecil dari umur investasi
Dengan membandingkan rata rata industri unit usaha sejenis
Sesuai dengan target perusahaan
Kelemahan metode ini :
Mengabaikan time value of money
Tidak
mempertimbangkan
arus
kas
yang
terjadi
setelah
masa
pengembalian
b. Average Rate of Return (ARR)
Mengukur ratarata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara ratarata laba setelah pajak atau EAT dengan ratarata
investasi. Rumus menghitung ARR adalah sebagai berikut:
ARR % = Rata-rata EAT
Rata rata investasi
Ratarata EAT = Total EAT
Umur ekonomis (n)
Rata-rata investasi = Investasi
10
11
Meskipun begitu,
dengan
menggunakan
nilai
nominal
dapat
menerima/menolak
rencana
investasi
dilakukan
berdasarkan
hasil
12
Investasi
harus
konsisten
dengan
perhitungan
pembelian
pabrik-pabrik,
mesin-mesin,
peralatan-peralatan
perusahaan
seringkali
harus
Factor
yang
mempengaruhi
terutama
adalah
masalah
kelembagaan.
14
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang
berhubungan
dengan
akumulasi
suatu
Istilah
tersebut
berkaitan
bentuk aktivadengan
suatu
harapan
dalam
yang
meningkatkan
stok
barang
modal (capital stock). Yang dimaksud dengan stok barang modal (barang
modal tersedia) adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian,
pada satu saat tertentu. Untuk mempermudah penghitungan, umumnya stok
barang modal dinilai dengan uang, yaitu jumlah barang modal dikalikan
harga perolehan per unit barang modal. Dengan demikian barang modal
merupakan konsep stok (stock concept), karena besarnya dihitung pada satu
periode tertentu (Pratama Rahadja dan Pratama Manurung: 2008).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Investasi (Penanaman Modal)
adalah pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barangbarang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Investasi atau
pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
pengeluaran agregat. Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan
bahwa Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini
hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Aab.
Syah
18