Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH

TEORI INVESTASI

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 2
ANDI TOKNOK (101601141 )
WA MARIYAM ( 101601149 )
SITI MASYITA HARDIANTI ( 101601154 )
RAFIDAH ( 101601162 )
ZULHIDA APRIYANTI ( 101601175 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah
SWT, karenaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rasul penutup dan pemberi syafaat
yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi, adapun
judul makalah ini adalah “TEORI INVESTASI”.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak dosen yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis
termotivasi dan menyelesaikan tugas ini. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing,
dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amiin.

Baubau, Juli 2017


DAFTAR ISI
Halaman :

Kata Pengantar ............................................................................................. i

Daftar Isi....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi Investasi ..................................................................... 2


2.2. Jenis – Jenis Investasi Menurut Para Ahli............................... 5
2.3. Teori Investasi ......................................................................... 7
2.4. Nilai Waktu dan Uang ............................................................. 10
2.5. Macam – macam Investasi ...................................................... 11
2.6. Tingkat Suku Bunga ................................................................ 14
2.7. Teori – teori Suku Bunga ........................................................ 15

BAB III Penutup

3.1. Kesimpulan .............................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal
barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang(barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu
komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek
tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat
dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi
yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk
investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk
investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut
daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Tingkat suku bunga sangat berperan penting dalam jalannya sebuah investasi, karena
tanpa adanya bunga maka masayarakat enggan untuk berinvestasi karena tujuan investasi
ialah mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang jika saja tidak ada bunga orang
yang berinvestasi akan merugi karena daya beli uang akan menurun seiring berjalannya
waktu. Maka dari itu jika dalam perbankan konvensional memberikan bunga sedangkan bagi
perbankan syariah memberikan bagi hasil atas investasi tersebut.
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Investasi


Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK : adalah suatu
aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth)
melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk
apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti
manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Pengertian investasi menurut James C Van Horn (1981) :Yaitu kegiatan yang
dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk
menghasilkan barang di masa yang akan datang.
Pengertian investasi menurut Henry Simamora (2000:438) : Investasi adalah suatu
aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi
hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain – lain),
untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi,
seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.
Pengertian investasi menurut Fitz Gerald (1978): Yaitu aktivitas yang berkaitan
dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada
saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran produk baru di masa yang
akan datang. Fitz Gerald juga mengungkapkan bahwa investasi yaitu aktivitas yang berkaitan
dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan barang. Dari modal
tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
Investasi adalah menempatkan uang menjadi sesuatu dengan harapan laba. Lebih
khusus lagi, investasi adalah komitmen dari uang atau modal untuk pembelian instrumen
keuangan atau aset lainnya untuk mendapatkan kembali menguntungkan dalam bentuk
bunga, dividen , atau apresiasi dari nilai instrumen ( keuntungan modal ). Hal ini berkaitan
dengan tabungan atau menunda konsumsi . Investasi terlibat dalam berbagai bidang ekonomi
, seperti manajemen bisnis dan keuangan baik untuk rumah tangga, perusahaan, atau
pemerintah. Sebuah investasi melibatkan pilihan oleh perorangan atau organisasi, seperti
dana pensiun, setelah analisis beberapa atau pikiran, untuk menempatkan atau meminjamkan
uang dalam instrumen, kendaraan atau aset, seperti properti , komoditas , saham , obligasi ,
derivatif keuangan ( misalnya berjangka atau opsi ), atau aset asing dalam mata uang asing,
yang memiliki tingkat resiko tertentu dan menyediakan kemungkinan pengembalian
menghasilkan lebih dari satu periode waktu.

Investasi datang dengan resiko hilangnya jumlah pokok . Investasi yang belum
dianalisis dapat sangat berisiko terhadap pemilik investasi karena kemungkinan kehilangan
uang tidak berada dalam kontrol pemilik. Perbedaan antara spekulasi dan investasi bisa halus.
Itu tergantung pada pemiliknya investasi pikiran apakah tujuannya adalah untuk pinjaman
sumber daya untuk orang lain untuk tujuan ekonomi atau tidak.

Dalam hal investasi, dari pada menyimpan baik dihasilkan atau setara uang, investor
memilih untuk menggunakan yang baik baik untuk membuat konsumen tahan lama atau
produsen yang baik, atau untuk meminjamkan asli disimpan baik ke yang lain dalam
pertukaran baik untuk kepentingan atau bagian dari keuntungan. Dalam kasus pertama,
individu menciptakan barang-barang konsumsi tahan lama, berharap layanan dari yang baik
akan membuat hidupnya lebih baik. Di kedua, individu menjadi seorang pengusaha
menggunakan sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa untuk orang lain dengan
harapan suatu penjualan yang menguntungkan. Kasus ketiga menggambarkan pemberi
pinjaman, dan keempat menggambarkan seorang investor dalam pembagian bisnis. Dalam
setiap kasus, konsumen memperoleh aset tahan lama atau investasi, dan rekening untuk aset
yang dengan merekam suatu kewajiban setara. Dengan berjalannya waktu, dan kedua harga
dan mengubah suku bunga, nilai dari aset dan kewajiban juga berubah.

Suatu aset biasanya dibeli, atau ekuivalen deposit dibuat di bank, dengan harapan
mendapatkan masa depan yang kembali atau bunga dari itu. Kata berasal dari bahasa Latin
"vestis", yang berarti garmen, dan mengacu pada tindakan meletakkan sesuatu (atau klaim
uang untuk sumber daya) ke 'saku orang lain. Arti dasar dari istilah menjadi aset yang digelar
untuk memiliki beberapa berulang atau capital gain. Ini adalah aset yang diharapkan dapat
memberikan kembali tanpa bekerja pada aset per se. The "investasi" digunakan secara
berbeda di bidang ekonomi dan di bidang keuangan. Para ekonom merujuk pada investasi riil
(seperti mesin atau rumah), sementara ekonom keuangan mengacu pada aset finansial, seperti
uang yang dimasukkan ke dalam bank atau pasar, yang kemudian dapat digunakan untuk
membeli aset riil.

Investasi Adalah merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli atau


memperoleh faktor-faaktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan barang atau jasa.atau pengeluaran untuk membeli faktor produksi untuk
membangun usaha dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

INVESTASI ADA 2 MACAM:

1) OUTONOMOUS INVESMENT (investasi tetap)


INVESTASI TETAP umumnya digunakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi
yang bersifat tetap seperti: mesin,bangunan, tanah, /investasi untuk mendirikan
usaha.investasi ini tidak ditentukan dengan pendapatan,tetapi dapat meningkatkan
pendapatan nasional. Investasi tetap Adalah investasi yang besarnya tidak tergantung
pada besarnya pendapatan.
2) INOCED INVESMENT (investasi terpacu)
INVESTASI TERPACU investasi yang besarnya tergantung pendapatan nasional
artinya jika pendaptan meningkat maka investasi akan meningkat pula. Investasi
terpacu adalah investasi yang besarnya tergantung pada pendapatan.

Investasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional
atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Keputusan investasi
dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain/loss dan
yield. Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih baik di masa yang akan datang serta untuk menghindari merosotnya nilai
kekayaanyangdimiliki.
Saham merupakan salah satu alternatif dalam aset finansial. Kebutuhan akan informasi yang
relevan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aset finansial di pasar modal sangat
dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal
sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar
modal yang dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi adalah pendekatan
fundamental dan teknikal. Pendekatan secara fundamental mendasarkan analisanya pada
suatu anggapan bahwa setiap saham mempunyai nilai intrinstik dihasilkan. Salah satu
indikator yang dapat digunakan yaitu apabila semakin rendah harga suatu saham maka
semakin bagus untuk melakukan investasi, hal tersebut dikarenakan harga saham dapat
terjangkau oleh kemampuan investor dan memiliki nilai resiko yang kecil.
2.2. Jenis-jenis Investasi menurut para ahli :

Menurut Mulyadi (2001:284) terdapat empat jenis investasi yaitu sebagai berikut :

Jenis investasi dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

 Investasi yang tidak menghasilkan laba.


 Investasi yang tidak dapat diukur labanya.
 Investasi dalam penggantian peralatan.
 Investasi dalam perluasan usaha.

Empat jenis investasi yang telah disebutkan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Investasi yang tidak menghasilkan laba. Investasi ini timbul karena adanya peraturan
pemerintah atau karena syarat-syarat yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan
untuk melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba atau rugi.

b. Investasi yang tidak dapat diukur labanya. Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan
laba.

c. Investasi dalam penggantian peralatan. Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk
penggantian mesin dan peralatan yang ada. Dalam pemakaian mesin dan peralatan pada suatu
saat akan terjadi biaya operasi mesin dan peralatan menjadi lebih besar dibandingkan dengan
biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan yang baru atau produktivitasnya tidak lagi
mampu memenuhi kebutuhan.

d. Investasi dalam perluasan usaha. Tambahan kapasitas akan memerlukan aktiva


diferensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan diferensial yang
berupa tambahan pendapatan serta memerlukan biaya diferensial yang berupa tambahan
biaya karena tambahan kapasitas.

Abdul Halim (Analisis Investasi 2005:4) Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
investasi pada aset-aset finasial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets).
Investasi sektor real adalah jenis investasi dengan pengadaan asset-asset contohnya seperti
tanah, bangunan, mesin dan sebagainya. Investasi sektor financial adalah jenis invesatsi yang
penanaman modalnya berupa instrumen-instrumen keuangan di pasar modal maupun pasar
uang. Instrument-intrument itu seperti saham, obligasi, valas dan sebagainya.

Menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002:138) menyatakan bahwa: Dilihat dari
jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek,
investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Sedangkan dilihat dari jenis
aktivanya, investasi dibedakan kedalam 2 jenis yaitu investasi pada aktiva riil dan investasi
dalam aktiva non-riil. Investasi dalam aktiva riil misalnya investasi dalam tanah, gedung,
mesin dan peralatan-peralatan. Sedangkan investasi dalam aktiva non-riil misalnya investasi
kedalam surat-surat berharga.

Menurut Bambang Susilo (Pasar Modal 2009:2) investasi dibedakan menjadi dua, yaitu
investasi pada asset nyata (real asset) dan investasi pada aset financial (financial asset).
Invetasi pada asset nyata contohnya seperti pembelian emas, tanah, real estate atau
mendirikan perusahaan. Pada jenis investasi ini investor benar-benar melakukan investasi
secara langsung mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli asset nyata. Sedangkan
investasi pada asset financial adalah dengan membeli intrumen keuangan, misalnya saham,
obligasi, waran, right issue. Instrument ini bukan berupa asset nyata melainkan hanya berupa
kertas klaim (bukti) terhadap penerbitnya.

Investasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial.
Yang dimaksud dengan investasi riil ádalah investasi terhadap barang-barang yang tahan
lama (barang-barang modal) yang akan digunakan untuk proses produksi. Sedangkan
investasi finansial adalah investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham,
obligasi dan lain sebagainya. (Guritno Mangkoesoebroto, Algifari, 1991 : 75)

Jenis-jenis investasi berdasarkan kekhususan tertentu dari kegiatannya di bagidalam


beberapa kelompok yaitu (Harapan, 2009:18):

a. Investasi Baru. Investasi baru yaitu investasi bagi pembuatan sistem produksi baru, baik
sebagai bagian dari usaha baru untuk produksi baru maupun perluasan produksi, tetapi harus
menggunakan sistem produksi baru.

b. Investasi Peremajaan. Investasi jenis ini umumnya hanya digunakan untuk mengganti
barang-barang kapital lama dengan yang baru, tetapi masih dengan kapasitas dan ongkos
produksi yang sama dengan alat yang digantikannya.

c. Investasi Rasionalisasi. Pada kelompok ini peralatan yang lama diganti oleh yang baru
tetapi dengan ongkos produksi yang lebih murah, walaupun kapasitas sama dengan yang
digantikannya.

d. Investasi Perluasan. Dalam kelompok investasi ini peralatannya baru sebagai pengganti
yang lama. Kapasitasnya lebih besar sedangkan ongkos produksi masih sama.
e. Investasi Modernisasi. Investasi ini digunakan untuk memproduksi barang baru yang
memang proses baru, atau memproduksi lama dengan proses yang baru.

f. Investasi Diversifikasi. Investasi ini untuk memperluas program produksi perusahaan


tertentu, sesuai dengan program diversifikasi kegiatan usaha korporasi yang bersangkutan

2.3. TEORI INVESTASI

Perhitungan Investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang


dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan / kontruksi,
maupunpersediaanbarangjadiyangmasihbaru.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal
periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia
(capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar
pengeluarannvestasisatuperiodesebelumnya.
aInvestasidalambentukbarangnmodaldanbangunan
Yangtercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction)
adalah pengeluaran – pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-
peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya
tahan barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini
disebutsebagaiinvestasidalambentukhartatetap(fixed investment).
b. InvestasipersediaanBerdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus
memproduksi lebih banyak daripada target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil
menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus
50.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit.
Selisih 10.000 unit merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan.
Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan.
KriteriaInvestasi
Minimala4kriteriainvestasiyangdigunakandalampraktik,yaitu :

1. PaybackPeriod
Payback period (periode pulag pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang
direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas.
Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
Kendatipun kita harus mempertimbangkan criteria payback ini. Sebab, ada investasi yang
baruenguntungkandalamjangkapanjang(>5tahun).
2. Benefit/costratio(B/CRatio)/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang
dikeluarkan disbanding hasil output yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan
sebagai C (Cost). Output yang dihasilkan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1
maka B = C yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
3. NetresentValue(NPV)
Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung
menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih
inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0,
sebab nilai sekarang dari permintaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya
total.
4. ternal Rateofretur(IRR)
Internal rate of return ( IRR ) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihirung pada saat
NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat
pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi
dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang
di inginkan (r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal
invastasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi yaitu :

 Tingkat Pengembalian yang di harapkan (expected Rate Of Return) kemampuan


perusahaan menentukan tingkat investasi yang di harapkan, sangat di pengaruhi oleh
kondisi internal dan eksternal perusahaan.

a. Kondisi internal Perusahaan adalah factor-faktor yang berada di bawah control


perusahaan, misalnya tingkat efisien, kualitas SDM dan Teknologi yang di
gunakan. Ketiga Aspek tersebut berhubungan positif dengan tingkat
pengembalian yang di harapkan. Artinya makin tinggi tingkat efisien, kualitas
SDM dan teknologi maka tingkat pengembalian yang di harapkan makin
tinggi.
b. Kondisi eksternal perusahaan yang perlu di pertimbangkan dalm pengambilan
keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi
dan pertumbuhan domestic maupun internasional. Jika di perkirakan tentang
masa depan ekonomi nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya
tingkat investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat di
naikkan. Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang di tempuh
pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan
pajak misalnya, di perkirakan akan menurunkan tingkat permintaan akan
agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun. Factor sosil politik juga
menentukan gairah investasi, jika sosil-politik makin stabil, investasi
umumnya juga meningkat. Demikian pula factor keamanan (kondisi keamanan
Negara).

 Tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman, makin tinggi tingkat
bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi makin
menurun. Walaupun tingkat bunga pinjaman rendah minta akan investasi tetap
rendah. Hal ini di sebabkan biaya total investasi makin tinggi. Factor yang
mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.

 Marginal efficiency of capital (MEC), tingkat bunga dan marginal efficiency of


investment (MEI).

a. Marginal efficien cyof capital (MEC) invetasi, dan tingkat bunga yang di
maksud dengan marginal efficiency of capital (MEC) atau investasi modal
marjinal (EMM) adalah tingkat penembalian yang diharapkan (expected rate
of return) dari setiap tambahan barang modal.

b. Marginal efficiency of capital (MEC) dan marginal efficiency of investment


(MEI)Sama halnya dengan kurva permintaan akan investasi, kurva (MEC)
secara nasional dapat di turunkan dengan menjumlahkan secara horizontal
kurva-kurva MEC dari perusahaan - perusahaan yang ada dalam perekonimian
tetapi ada beberapa ekonom yang tidak sependapatan dengan cara penurunan
kurva (MEC). Padahal jika permintaan barang akan modal secara nasional
meningkat, logikanya tingkat bunga akan naik. Akibatnya kenaikan
permintaan akan investasi tidak sebesar lurva (MEC). kurva yang lebih
relevan adalah kurva yang marginal efficiency of investment (MEI) atau
efisien investasi marginal (EIM) Jadi, dapat disimpulkan bahwa Investasi
(Penanaman Modal) adalah pengeluaran atau perbelanjaan penanam -
penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang - barang modal dan
perlengkapan - perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang - barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Investasi atau pembentukan modal merupakan komponen
kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat, Dan Dalam Undang-
undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal
asing di dalam Undang - undang ini hanyalah meliputi penanaman modal
asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan -
ketentuan Undang - undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan
perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung
menanggung risiko dari penanaman modal.

2.4. Nilai Waktu dan Uang


Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman
nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan
teknik dalam manajemen keuangan yang memerlukan pemahaman nilai waktu uang. Biaya
modal, analisis keputusan investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana, penilaian
surat berharga, merupakan contoh-contoh teknik dan analisis yang memerlukan pemahaman
konsep nilai waktu uang.
Manajer keuangan juga perlu memahami konsep nilai waktu uang yang diperlukan
dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan
pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.
1. Nilai Masa Mendatang (Future Value)
Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang
berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu.
Rumus ke-1
FV = PO (1+r)
di mana, FV = nilai masa mendatang ( satu tahun )
PO = nilai saat ini
r = tingkat bunga

Rumus ke-2
FVn = PV0 ( 1 + r )n
di mana, FVn = nilai masa mendatang ( tahun ke-n)
PV0 = nilai saat ini
r = tingkat bunga
n = jangka waktu
2. Nila Sekarang ( Present Value )
Present Value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu
nilai dimasa datang.
Rumus :
PV0 = FVn / [ ( 1 + r )n ]
3. Tingkat Bunga Efektif
Tingkat bunga efektif ingin menghitung tingkat bunga ‘efektif’, yaitu tingkat bunga
yang memperhitungkan pross penggandaan yang lebih dari sekali
Rumus :
TBE = ( 1 + r / m)m – 1

2.5. Macam-Macam Investasi

Ada beberapa jenis atau macam investasi. Banyak orang yang hanya tahu tentang
investasi dan belum mengerti tentang investasi yang sebenarnya. Supaya anda juga lebih tahu
dan mengerti tentang investasi , Anda bisa lebih tahu dan mengerti tentang investasi, anda
bisa membaca beberapa tulisan di bawah ini. Ada beberapa cara jenis atau macam investasi.
Jenis atau macam investasi ada di bawah ini.
Dalam berinvestasi, secara umum ada dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset
financial. Aset riil dan aset financial sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai sarana
investasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang Anda inginkan. Dalam berinvestasi ,
ada beberapa yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan moda. Oleh karena
itu, sangat perlu mengetahui dengan benar aset-aset yang cocok Anda pilih untuk berinvestasi
sesuai keinginan dan kebutuhan anda.
· Aset Riil
Aset riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya yaitu tanah, emas, rumah,
dan logam mulia yang lain. Berinvestasi di aset riil merupakan hal yang umum dilakukan.
Misalnya Banu membeli rumah, dan kemudian menyewakannya kepada pihak lain sehingga
memperoleh pendapatan setiap bulan. Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan
harganya naik, Banu bisa menjualnya dan memperoleh keuntungan. Banu akan memperoleh
banyak keuntungan dari hasil investasi di aset riil ini. Meskipun harganya bisa naik-turun,
tetapi dalam jangka panjang nilainya cenderung akan semakin meningkat.
· Aset Finansial
Aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang
cukup tinggi. Pada umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar
modal. Di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset
finansial misalnya instrumen pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi.
Jenis-jenis atau macam-macam investasi :
a. Reksadana
Reksa dana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan
ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank penyimpanan yang disebut
dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam
banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang
dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham,
obligasi dan instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam
pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak
mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
b. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata
uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai
mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-
benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang
bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
c. Properti
Investasi dalam properti yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari properti ada dua macam yaitu:
(a) Menjual properti itu dengan harga yang lebih tinggi.
(b) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa dari
penyewaan itu.

d. Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu
tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian
perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang
saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga
bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya
disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih
harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis
yaitu capital gain dan deviden.
e. Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang
asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang
kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas
akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan
nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas
biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan
semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui
kenaikan inflasi itu sendiri.
f. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek
pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik
investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito.
Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik dengan
harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
g. Deposito di bank
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk
tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil
dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di
bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai
dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih
tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo,
uang pada deposito tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.

2.6. TINGKAT SUKU BUNGA

1. Pengertian Tingkat Suku Bunga


Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga
dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran
harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.
Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004: 81) adalah:
a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk
diinvestasikan.
b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan
penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya,
pemerintah mendukung suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan
dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga
yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
c. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengatur jumlah uang beredar. Ini
berarti pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.

2. Suku Bunga Nominal Dan Rill


Suku bunga nominal adalah suku bunga yang bisa kita lihat di bank atau media cetak. Suku
bunga nominal adalah cendurung naik seiring dengan angka inflasi. Suku bunga rill adalah
perbedaan diantara suku bunga nominal dan tingkat inflasi. Jika i menyatakan suku bunga
nominal, r suku bunga rill, dan π tingkat inflasi, maka hubungan diantara ketiga variable
tersebut bisa ditulis sebagai berikut:
r=i–π
Apabila persamaan tingkat bunga rill di atas diatur kembali, bisa dilihat bahwa suku bunga
nominal adalah jumlah suku bunga rill dan inflasi sebagi berikut:
I=r+π
Persamaan diatas disebut persamaan Fisher. Persamaan ini menunjukan suku bunga bisa
berubah karena dua alasan: karena suku bunga rill berubah atau karena tingkat inflais
berubah. Teori kuantitas uang dan persamaan Fisher sama-sama menyatakan bagaimana
pertumbuhan uang mempengaruhi tingkat bunga nominal. Menurut teori kuantitas, kenaikan
dalam pertumbuhan uang sebesar satu persen menyebabkan kenaikan satu persen dalam
tingkat inflasi. Menurut Fisher, kenaikan satu persen dalam tingkat inflasi sebaliknya
menyebabkan kenaikan satu persen dalam suku bunga nominal (Mankiw, 2000: 157-158).

2.7. TEORI – TEORI SUKU BUNGA

 Teori Suku Bunga Klasik


Menurut kaum klasik, suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang
akan dilakukan dalam perekonomian yang akan menyebabkan tabungan yang tercipta pada
penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama yang dilakukan oleh pengusaha. Beranjak
dari teori mikro, teori klasik mengatakan bahwa tingkat bunga merupakan nilai balas jasa dari
modal. Dalam teori klasik, stok barang modal dicampurkan dengan uang dan keduanya
dianggap mempunyai hubungan subtitusif. Semakin langka modal, semakin tinggi suku
bunga. Sebaliknya, semakin banyak modal semakin rendah tingkat suku bunga. Investasi juga
merupakan fungsi dari suku bunga. Makin tinggi suku bunga, keinginan masyarakat untuk
melakukan investasi juga semakin kecil. Alasannya, seorang investor akan menambah
pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih besar dari
suku bunga yang harus dibayar untuk dana investasi tersebut merupakan ongkos penggunaan
dana (Cost of Capital). Makin rendah suku bunga maka investor akan lebih terdorong untuk
melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana juga makin kecil.

 Teori Suku Bunga Keynes


Tingkat suku bunga menurut Keynes merupakan suatu fenomena moneter. Artinya, tingkat
bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan uang. Keynes mengasumsikan bahwa
perekonomian belum mencapai full employment. Oleh karena itu produksi masih dapat
ditingkatkan tanpa mengubah tingkat upah maupun tingkat harga. Dengan menurunkan
tingkat 24bunga, investasi dapat dirangsang untuk meningkatkan produk nasional. Dengan
demikian setidaknya untuk jangka pendek, kebijkasanaan moneter dalam teori Keynes
berperan untuk meningkatkan produk nasional.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Investasi adalah penggunaan suatu aktiva untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of
wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti,dividen dan uang sewa) untuk
apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti
manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Terdapat dua jenis investasi yakni
investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Investasi lancar atau investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan dimiliki selama setahun atau kurang. Investasi jangka panjang
merupakan investasi yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan tetap dan untuk
menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.
Sebuah perusahaan yang membedakan antara aktiva lancar dan tak lancar dalam
laporan keuangannya harus menyajikan investasi lancar sebagai aktiva lancar dan investasi
jangka panjang sebagai aktiva non lancar. Investasi yang diklasifikasikan sebagai aktiva tak
lancar harus dicatat dalam neraca berdasarkan biaya perolehan , kecuali jika harga pasar
investasi jangka panjang menunjukkan penurunan nilai dibawa biaya perolehan secara
signifikan dan permanen, perlu dilakukan penyesuaian atas nilai investasi tersebut. Penilaian
dalam hal ini dilakukan untuk masing-masing investasi secara individual.
Biaya perolehan suatu investasi mencakup biaya perolehan lain disamping harga beli,
seperti komisi broker, jasa bank dan pungutan bursa efek. Piutang bunga, royalti, dividen, dan
sewa sehubungan dengan suatu investasi dianggap sebagai hasil (return) investasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi
http://onlinebusiness.sitekno.com/article/86509/jenisjenis-atau-macammacam-
investasi.html

Anda mungkin juga menyukai