TEORI INVESTASI
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 2
ANDI TOKNOK (101601141 )
WA MARIYAM ( 101601149 )
SITI MASYITA HARDIANTI ( 101601154 )
RAFIDAH ( 101601162 )
ZULHIDA APRIYANTI ( 101601175 )
Puji dan syukur penyusun panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah
SWT, karenaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rasul penutup dan pemberi syafaat
yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi, adapun
judul makalah ini adalah “TEORI INVESTASI”.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak dosen yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis
termotivasi dan menyelesaikan tugas ini. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing,
dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amiin.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Investasi datang dengan resiko hilangnya jumlah pokok . Investasi yang belum
dianalisis dapat sangat berisiko terhadap pemilik investasi karena kemungkinan kehilangan
uang tidak berada dalam kontrol pemilik. Perbedaan antara spekulasi dan investasi bisa halus.
Itu tergantung pada pemiliknya investasi pikiran apakah tujuannya adalah untuk pinjaman
sumber daya untuk orang lain untuk tujuan ekonomi atau tidak.
Dalam hal investasi, dari pada menyimpan baik dihasilkan atau setara uang, investor
memilih untuk menggunakan yang baik baik untuk membuat konsumen tahan lama atau
produsen yang baik, atau untuk meminjamkan asli disimpan baik ke yang lain dalam
pertukaran baik untuk kepentingan atau bagian dari keuntungan. Dalam kasus pertama,
individu menciptakan barang-barang konsumsi tahan lama, berharap layanan dari yang baik
akan membuat hidupnya lebih baik. Di kedua, individu menjadi seorang pengusaha
menggunakan sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa untuk orang lain dengan
harapan suatu penjualan yang menguntungkan. Kasus ketiga menggambarkan pemberi
pinjaman, dan keempat menggambarkan seorang investor dalam pembagian bisnis. Dalam
setiap kasus, konsumen memperoleh aset tahan lama atau investasi, dan rekening untuk aset
yang dengan merekam suatu kewajiban setara. Dengan berjalannya waktu, dan kedua harga
dan mengubah suku bunga, nilai dari aset dan kewajiban juga berubah.
Suatu aset biasanya dibeli, atau ekuivalen deposit dibuat di bank, dengan harapan
mendapatkan masa depan yang kembali atau bunga dari itu. Kata berasal dari bahasa Latin
"vestis", yang berarti garmen, dan mengacu pada tindakan meletakkan sesuatu (atau klaim
uang untuk sumber daya) ke 'saku orang lain. Arti dasar dari istilah menjadi aset yang digelar
untuk memiliki beberapa berulang atau capital gain. Ini adalah aset yang diharapkan dapat
memberikan kembali tanpa bekerja pada aset per se. The "investasi" digunakan secara
berbeda di bidang ekonomi dan di bidang keuangan. Para ekonom merujuk pada investasi riil
(seperti mesin atau rumah), sementara ekonom keuangan mengacu pada aset finansial, seperti
uang yang dimasukkan ke dalam bank atau pasar, yang kemudian dapat digunakan untuk
membeli aset riil.
Investasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional
atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Keputusan investasi
dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain/loss dan
yield. Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih baik di masa yang akan datang serta untuk menghindari merosotnya nilai
kekayaanyangdimiliki.
Saham merupakan salah satu alternatif dalam aset finansial. Kebutuhan akan informasi yang
relevan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aset finansial di pasar modal sangat
dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal
sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar
modal yang dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi adalah pendekatan
fundamental dan teknikal. Pendekatan secara fundamental mendasarkan analisanya pada
suatu anggapan bahwa setiap saham mempunyai nilai intrinstik dihasilkan. Salah satu
indikator yang dapat digunakan yaitu apabila semakin rendah harga suatu saham maka
semakin bagus untuk melakukan investasi, hal tersebut dikarenakan harga saham dapat
terjangkau oleh kemampuan investor dan memiliki nilai resiko yang kecil.
2.2. Jenis-jenis Investasi menurut para ahli :
Menurut Mulyadi (2001:284) terdapat empat jenis investasi yaitu sebagai berikut :
Empat jenis investasi yang telah disebutkan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Investasi yang tidak menghasilkan laba. Investasi ini timbul karena adanya peraturan
pemerintah atau karena syarat-syarat yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan
untuk melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba atau rugi.
b. Investasi yang tidak dapat diukur labanya. Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan
laba.
c. Investasi dalam penggantian peralatan. Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk
penggantian mesin dan peralatan yang ada. Dalam pemakaian mesin dan peralatan pada suatu
saat akan terjadi biaya operasi mesin dan peralatan menjadi lebih besar dibandingkan dengan
biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan yang baru atau produktivitasnya tidak lagi
mampu memenuhi kebutuhan.
Abdul Halim (Analisis Investasi 2005:4) Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
investasi pada aset-aset finasial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets).
Investasi sektor real adalah jenis investasi dengan pengadaan asset-asset contohnya seperti
tanah, bangunan, mesin dan sebagainya. Investasi sektor financial adalah jenis invesatsi yang
penanaman modalnya berupa instrumen-instrumen keuangan di pasar modal maupun pasar
uang. Instrument-intrument itu seperti saham, obligasi, valas dan sebagainya.
Menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002:138) menyatakan bahwa: Dilihat dari
jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek,
investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Sedangkan dilihat dari jenis
aktivanya, investasi dibedakan kedalam 2 jenis yaitu investasi pada aktiva riil dan investasi
dalam aktiva non-riil. Investasi dalam aktiva riil misalnya investasi dalam tanah, gedung,
mesin dan peralatan-peralatan. Sedangkan investasi dalam aktiva non-riil misalnya investasi
kedalam surat-surat berharga.
Menurut Bambang Susilo (Pasar Modal 2009:2) investasi dibedakan menjadi dua, yaitu
investasi pada asset nyata (real asset) dan investasi pada aset financial (financial asset).
Invetasi pada asset nyata contohnya seperti pembelian emas, tanah, real estate atau
mendirikan perusahaan. Pada jenis investasi ini investor benar-benar melakukan investasi
secara langsung mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli asset nyata. Sedangkan
investasi pada asset financial adalah dengan membeli intrumen keuangan, misalnya saham,
obligasi, waran, right issue. Instrument ini bukan berupa asset nyata melainkan hanya berupa
kertas klaim (bukti) terhadap penerbitnya.
Investasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial.
Yang dimaksud dengan investasi riil ádalah investasi terhadap barang-barang yang tahan
lama (barang-barang modal) yang akan digunakan untuk proses produksi. Sedangkan
investasi finansial adalah investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham,
obligasi dan lain sebagainya. (Guritno Mangkoesoebroto, Algifari, 1991 : 75)
a. Investasi Baru. Investasi baru yaitu investasi bagi pembuatan sistem produksi baru, baik
sebagai bagian dari usaha baru untuk produksi baru maupun perluasan produksi, tetapi harus
menggunakan sistem produksi baru.
b. Investasi Peremajaan. Investasi jenis ini umumnya hanya digunakan untuk mengganti
barang-barang kapital lama dengan yang baru, tetapi masih dengan kapasitas dan ongkos
produksi yang sama dengan alat yang digantikannya.
c. Investasi Rasionalisasi. Pada kelompok ini peralatan yang lama diganti oleh yang baru
tetapi dengan ongkos produksi yang lebih murah, walaupun kapasitas sama dengan yang
digantikannya.
d. Investasi Perluasan. Dalam kelompok investasi ini peralatannya baru sebagai pengganti
yang lama. Kapasitasnya lebih besar sedangkan ongkos produksi masih sama.
e. Investasi Modernisasi. Investasi ini digunakan untuk memproduksi barang baru yang
memang proses baru, atau memproduksi lama dengan proses yang baru.
1. PaybackPeriod
Payback period (periode pulag pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang
direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas.
Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
Kendatipun kita harus mempertimbangkan criteria payback ini. Sebab, ada investasi yang
baruenguntungkandalamjangkapanjang(>5tahun).
2. Benefit/costratio(B/CRatio)/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang
dikeluarkan disbanding hasil output yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan
sebagai C (Cost). Output yang dihasilkan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1
maka B = C yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
3. NetresentValue(NPV)
Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung
menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih
inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0,
sebab nilai sekarang dari permintaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya
total.
4. ternal Rateofretur(IRR)
Internal rate of return ( IRR ) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihirung pada saat
NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat
pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi
dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang
di inginkan (r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal
invastasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.
Tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman, makin tinggi tingkat
bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi makin
menurun. Walaupun tingkat bunga pinjaman rendah minta akan investasi tetap
rendah. Hal ini di sebabkan biaya total investasi makin tinggi. Factor yang
mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.
a. Marginal efficien cyof capital (MEC) invetasi, dan tingkat bunga yang di
maksud dengan marginal efficiency of capital (MEC) atau investasi modal
marjinal (EMM) adalah tingkat penembalian yang diharapkan (expected rate
of return) dari setiap tambahan barang modal.
Rumus ke-2
FVn = PV0 ( 1 + r )n
di mana, FVn = nilai masa mendatang ( tahun ke-n)
PV0 = nilai saat ini
r = tingkat bunga
n = jangka waktu
2. Nila Sekarang ( Present Value )
Present Value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu
nilai dimasa datang.
Rumus :
PV0 = FVn / [ ( 1 + r )n ]
3. Tingkat Bunga Efektif
Tingkat bunga efektif ingin menghitung tingkat bunga ‘efektif’, yaitu tingkat bunga
yang memperhitungkan pross penggandaan yang lebih dari sekali
Rumus :
TBE = ( 1 + r / m)m – 1
Ada beberapa jenis atau macam investasi. Banyak orang yang hanya tahu tentang
investasi dan belum mengerti tentang investasi yang sebenarnya. Supaya anda juga lebih tahu
dan mengerti tentang investasi , Anda bisa lebih tahu dan mengerti tentang investasi, anda
bisa membaca beberapa tulisan di bawah ini. Ada beberapa cara jenis atau macam investasi.
Jenis atau macam investasi ada di bawah ini.
Dalam berinvestasi, secara umum ada dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset
financial. Aset riil dan aset financial sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai sarana
investasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang Anda inginkan. Dalam berinvestasi ,
ada beberapa yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan moda. Oleh karena
itu, sangat perlu mengetahui dengan benar aset-aset yang cocok Anda pilih untuk berinvestasi
sesuai keinginan dan kebutuhan anda.
· Aset Riil
Aset riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya yaitu tanah, emas, rumah,
dan logam mulia yang lain. Berinvestasi di aset riil merupakan hal yang umum dilakukan.
Misalnya Banu membeli rumah, dan kemudian menyewakannya kepada pihak lain sehingga
memperoleh pendapatan setiap bulan. Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan
harganya naik, Banu bisa menjualnya dan memperoleh keuntungan. Banu akan memperoleh
banyak keuntungan dari hasil investasi di aset riil ini. Meskipun harganya bisa naik-turun,
tetapi dalam jangka panjang nilainya cenderung akan semakin meningkat.
· Aset Finansial
Aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang
cukup tinggi. Pada umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar
modal. Di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset
finansial misalnya instrumen pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi.
Jenis-jenis atau macam-macam investasi :
a. Reksadana
Reksa dana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan
ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank penyimpanan yang disebut
dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam
banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang
dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham,
obligasi dan instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam
pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak
mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
b. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata
uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai
mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-
benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang
bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
c. Properti
Investasi dalam properti yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari properti ada dua macam yaitu:
(a) Menjual properti itu dengan harga yang lebih tinggi.
(b) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa dari
penyewaan itu.
d. Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu
tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian
perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang
saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga
bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya
disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih
harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis
yaitu capital gain dan deviden.
e. Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang
asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang
kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas
akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan
nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas
biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan
semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui
kenaikan inflasi itu sendiri.
f. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek
pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik
investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito.
Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik dengan
harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
g. Deposito di bank
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk
tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil
dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di
bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai
dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih
tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo,
uang pada deposito tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.
http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi
http://onlinebusiness.sitekno.com/article/86509/jenisjenis-atau-macammacam-
investasi.html