Anda di halaman 1dari 16

KELAYAKAN INVESTASI

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

Riwan Maruli Simanjuntak 708114240


Christina H Situmorang
Christian D Napitupulu
Bertha Lusiana diaz
Shelvia Simbolon
Benjamin Saragih

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

dan rahmat Nya makalah ini yang berjuduL ”Kelayakan Investasi””mampu

diselesaikan.

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Bapak Indra Maipita selakui dosen

pembimbing pada mata kuliah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab

itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan makalah ini. Besar harapan penulis, proposal ini dapat berguna bagi

pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2011

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini. peran pihak swasta sebagai salah satu pelaku ekonomi,
sangat penting dalam memperkokoh perkonomian. Pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan nasional yang di capai sekarang ini adalah merupakan wujud nyata
partisipasi aktif pihak swasta.
Oleh sebab itu pihak swasta di berikan peluang untuk ikut serta dalam
meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan secara berkesinambungan, hal
tersebut merupakan suatu penyerahan tugas dan tanggung jawab yang cukup berat.
Keberhasilan dalam mengembangkan usahanya, adalah merupakan suatu jalur
penunjang yang secara makro yang akan berdampak pada proses pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi sehingga mampu mengikuti perkembangan yang dapat
menciptakan kestabilan ekonomi nasional.
Dalam pembangunan sektor partanian pada khususnya, pemerintah senantiasa
berusaha membangun sarana dan prasarana untuk menunjang peningkatan produksi
hasil pertanian misalnya irigasi, penyediaan pupuk, obat-obatan dan pemberantasan
hama penyakit. Dengan adanya usaha pemerintah berarti dapat meningkatkan
produksi pertanian pada umumnya dengan produksi beras pada khususnya.
Sehubungan dengan itu usaha pemerintah untuk melaksanakan pembangunan
di segala bidang kehidupan, maka pihak swasta ambil bagian dalam melaksanakan
program pemerintah yang telah di tetapkan. Dalam hal ini pihak pemerintah selalu
memberi kesempatan kepada pihak swasta untuk membuka usaha atau
mengembangkan usahanya.
Hal ini mendorong pihak swasta untuk berusaha mengadakan perubahan dan
peningkatan usaha. Kalau perubahan itu nantinya akan menuju ke arah kemajuan,
berarti perusahaan itu akan mengadakan ekspansi/perluasan dalam suatu kegiatan
investasi.. Investasi sebagai suatu kegiatan perusahaan yang berdasarkan pada
harapan bahwa dana yang diinvestasikan itu dapat menguntungkan atau
mendatangkan laba bagi kelangsungan hidup perusahaan serta mendatangkan dana
yang telah diinvestasikan dalam aktiva itu dan tentang waktu kembalinya tergantung
dari macam dan sifat investasi yang dilakukan dalam aktiva tersebut.
UD. XXX dalam kegiatan usahanya mengolah gabah/padi menjadi beras,
untuk menambah kapasitasnya perusahaaan perlu menambah investasi berupa mesin
huller. Yang menjadi dasar perusahaan ini mengadakan investasi adalah karena di
lokasi tersebut hasil padi/gabah cukup besar.
Untuk menambah kapasitasnya dalam mesin huller tersebut, perusahaan perlu
memikirkan dan mempertimbangkan secara tepat mengenai umur investasi dibanding
dengan jangka waktu pengembalian dana yang ditanam oleh perusahaan tersebut.
Dalam hubungan inilah sehingga penulis membatasi diri membahas mengenai
investasi pada perusahaan ini dengan menggunakan metode pendekatan yang
berdasarkan pada konsep Cash flow yaitu Metode Payback Period, Metode Net
Present Value (NPV) dan Metode Internal Rate of Return (IRR).
BAB II
PEMBAHASAN

2. Kelayakan Investasi
Pengertian Investasi
Ukuran mengenai majunya perekonomian dalam suatu negara itu dapat
dilihat pada besarnya jumlah modal ditanam. Investasi itu biasanya berasal dari pihak
pemerintah maupun dari pihak swasta dimana masing-masing pihak itu
mengharapkan keuntungan dari hasil investasinya. Dari pihak swasta, investasi yang
dilakukan pada dasarnya adalah manfaat financial yang diharapkan berupa
keuntungan untuk kelangsungan hidup usahanya, sedangkan bagi pihak pemerintah,
investasi yang dilakukan tidak lain adalah manfaat terhadap perkembangan
perekonomian nasional.
Sebelum penulis membahas tentang pengertian investasi terlebih dahulu kami
kemukakan alasan apa sebenarnya sehingga perusahaan mengadakan investasi.
Dalam hal ini Subagyo (1992) mengemukakan sebagai berikut :
Motif ambisi yaitu kegiatan yang dilakukan karena ingin namanya menjadi
tenar dengan dasar pikiran bahwa jika namanya dikenal itu berarti dia mampu dan
cakap dalam memimpin perusahaan
Motif kreasi yaitu kegiatan yang dilakukan karena perusahaan selalu barusaha
menemukan ide-ide baru yang mengarah kepada kemajuan perusahaan, selalu
menemukan ide-ide perubahan dan mengetahui perubahan-perubahan tersebut seperti
perubahan ekonomi, teknologi dan lain-lain sebagainya.
Motif ekonomi yaitu kegiatan yang dilakukan atas dasar pertimbangan
memperbesar atau mempertahankan yang telah dicapai, misalnya terdapat
kesempatan untuk menaikkan jumlah penjualan barang perusahaan dengan dasar
pemikiran bahwa jika makin banyak yang terjual akan diharapkan keuntungan yang
besar.
Motif spekulasi yaitu kegiatannya dilakukan berdasar tindakan untung-
untungan saja, perusahaan belum tentu betul keuntungan yang dicapai perusahaan
yang bertindak demikian, maka perusahaan tersebut berani menanggung resiko.
Dalam melakukan suatu investasi hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah
sebagai berikut :
• Pengeluaran untuk penanaman modal, salah dikeluarkan biasanya tidak dapat
ditarik kembali tanpa mengakibatkan kerugian.
• Keputusan pembelanjaan modal, merupakan strategi keputusan yang diambil
itu akan mempengaruhi profitabilitas,apsar dan lain-lain di kemudian hari.
• keputusan investasi sangat diperngaruhi oleh ketidakpastian dan resiko yang
relatif tinggi karena adanya keharusan untuk membuat suatu ramalan yang
jauh kedepan.
• banyak ragam kebutuhan investasi, itu akan mempengaruhi keputusan
terhadap pembelanjaan modal yang tepat.
Semua hal tersebut diatas, merupakan dasar untuk melihat dan meneliti
pelaksanaan suatu kegiatan investasi itu dapat menguntungkan atau tidak.
Pengertian investasi dapat dikutip dari beberapa ahli diantaranya Antony dan
James S. Reece (1985:613) adalah sebagai berikut “ The proposal is to invest fund,
that is capital. At the present time in the expetation of earning return on this money
over some future period”
Jadi menurut pengertian tersebut diatas investasi adalah modal yang ditanam
sekarang atau saat ini yang diharapkan akan diterima kembali setelah beberapa tahun
kemudian. Dapat pula dikatakan bahwa investasi itu meliputi semua dana (modal)
yang tertanam dalam suatu perusahaan atau proyek baik berupa harta lancar atau
harta tetap dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Menurut M.G. Wriot B. Com (1985:59) mengatakan bahwa “ Investasi
adalah dengan harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana
yang telah diinvestasikan dalam aktiva tersebut “
Dari pengertian di atas, maka dapatlah dikatakan bahwa menanamkan dana
dalam suatu investasi untuk memperoleh manfaat yang menguntungkan di masa yang
akan datang. Dalam suatu perusahaan menanamkan modal ( investasi ) dapat
dibedakan atas dua jenis yaitu investasi dalam aktiva lancar dan investasi dalam
aktiva tetap. Pada aktiva lancar, investasi ditanamkan pada persediaan, piutang atau
aktiva lancar lainnya yang pengembaliannya diharapkan dapat diterima dalam waktu
singkat yaitu kurang atau sama dengan satu tahun. Sedangkan pada aktiva tetap
investasi ditanamkan pada gedung, tanah, mesin-mesin, kendaraan dan alat-alat
kantor yang pengembaliannya diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun atau sesuai dengan umur investasi.

2. 1. Return On Investment
ROI (singkatan bahasa Inggris: return on investment) atau ROR (singkatan
bahasa Inggris: rate of return) – dalam bahasa Indonesia disebut laba atas investasi –
adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap
jumlah uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut
dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal,
pokok, basis biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan
bukan dalam nilai desimal.
ROI tidak memberikan indikasi berapa lamanya suatu investasi. Namun
demikian, ROI sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau disetahunkan dan sering
juga dinyatakan untuk suatu tahun kalendar atau fiskal.
ROI digunakan untuk membandingkan laba atas investasi antara investasi-
investasi yang sulit dibandingkan dengan menggunakan nilai moneter. Sebagai
contoh, suatu investasi senilai 1000 rupiah yang menghasilkan bunga 50 rupiah jelas
memberikan lebih banyak uang daripada investasi senilai 100 rupiah yang
memberikan bunga 20 rupiah. Tapi investasi 100 rupiah memberikan ROI yang lebih
besar.
Rumus :

Dalam "keuntungan dari investasi" rumus di atas, mengacu pada hasil yang
diperoleh dari penjualan investasi yang menarik. Pengembalian investasi adalah
metrik sangat populer karena fleksibilitas dan kesederhanaan. Artinya, jika investasi
tidak memiliki ROI positif, atau jika ada kesempatan lain dengan ROI yang lebih
tinggi, maka investasi seharusnya tidak dilakukan.
Perlu diingat bahwa perhitungan pengembalian investasi dan, oleh karena itu
definisi, dapat dimodifikasi agar sesuai dengan situasi-itu semua tergantung pada apa
yang anda termasuk sebagai retur dan biaya. Definisi dari istilah tersebut dalam arti
yang luas hanya mencoba untuk mengukur profitabilitas suatu investasi dan, dengan
demikian, tidak ada satu "benar" perhitungan.
Sebagai contoh, pemasar mungkin membandingkan dua produk yang berbeda
dengan membagi laba kotor yang setiap produk telah dihasilkan oleh masing-masing
biaya pemasaran. Seorang analis keuangan, bagaimanapun, mungkin
membandingkan dua produk yang sama berdasarkan perhitungan ROI yang sama
sekali berbeda, mungkin dengan membagi laba bersih dari investasi dengan nilai
total semua sumber daya yang telah digunakan untuk membuat dan menjual produk.
Fleksibilitas ini memiliki downside, sebagai perhitungan ROI dapat dengan
mudah dimanipulasi untuk sesuai dengan tujuan pengguna, dan hasilnya dapat
dinyatakan dalam berbagai cara. Bila menggunakan metrik ini, pastikan Anda
memahami apa yang input yang digunakan.

2.2. Payback Period


Payback periode (PBP) adalah jangka waktu yang menunjukkan terjadinya
arus penerimaan (cash in flow) secara kuantitatif sama dengan jumlah investasi
dalam bentuk present value. Analisis payback periode dalam studi kelayakan perlu
juga ditampilkan untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru
dapat mengembalikan investasi. Semakin tepat dalam pengembaian biaya investasi
sebuah proyek, semakin baik proyek tersebut karena semakin lancer perputaran
modal.
Menurut Umar (2003), Payback Period merupakan suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan
proceeds atau aliran kas netto (net cash flows). Adapun rumus Payback Period
adalah sebagai berikut :
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
Periode pengembalian :

a - b
=n+ x 1 tahun
c - b

n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi
mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
Periode pengembalian

investasi awal
= x 1 tahun
arus kas

Usulan proyek investasi


• Periode pengembalian lebih cepat : layak
• Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
• Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang
lebih cepat yang dipilih

Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan
proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak.
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui
penerimaan – penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk
mengukur kecepatan kembalinya dana investasi.
Kebaikan dan Kelemahan Payback Method
Kebaikan Payback Method
1. Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
2. Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate
of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka
waktu pengembaliannya cepat.

Kelemahan Payback Method


1) Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang
2) Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi
3) Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai

2.3. Net Present Value


Untuk mengimplementasikan metode ini, kita mengikuti proses sebagai berikut :
1) Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar
yang didiskontokan pada biaya modal proyek.
2) Jumlahkan arus kas yang didiskontokan ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV
proyek.
3) Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah
negatif, maka proyek harus ditolak. Jika dua proyek dengan NPV positif
adalahmutually exclusive, maka salah satu nilai NPV terbesar harus dipilih.
Alasan rasional untuk metode NPV adalah sangat jelas. Untuk menutupi
kelemahan pada metode-metode lain. NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas
proyek sudah mencukupi untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan
memberikan tingkatpengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek
NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dari yang
dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperlukan
kepada pemegang saham perusahaan. Oleh karena itu jika perusahaan mengambil
proyek yang memiliki NPV positif maka posisi pemegang saham meningkat.
Salah satu keunggulan dari penggunaan NPV bahwa arus kas didasarkan pada
konsep nilai waktu uang (time value of money). Maka sebelum penghitungan atau
penentuan NPV hal yang paling utama adalah mengetahui atau menaksir aliran kas
masuk di masa yang akan datang dan aliran kas keluar.
Menggunakan pertimbangan bahwa nilai uang sekarang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan nilai uang pada waktu mendatang, karena adanya faktor bunga
Arus kas yang digunakan arus kas yang telah didiskontokan atas dasar biaya
modal perusahaan atau tingkat pengembalian yang disyaratkan atau tingkat suku
bunga

Rumusan

Perhitungan NPV menggunakan tabel bunga dan arus kas setiap tahun jumlahnya
berbeda

Rumus :
NPV = (arus kas x faktor diskonto ) – Investasi awal

Keputusan :
• NPV positif – diterima
Jika PV arus kas lebih tinggi dari PV investasi awal
• NPV negatif - ditolak
Jika PV arus kas lebih kecil dari PV investasi awal

Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda


Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun,
Syarat periode pengembalian 2 tahun, dengan tingkat bunga 12% per tahun, dan arus
kas pertahun adalah :
• Tahun 1 RP. 300 juta
• Tahun 2 Rp. 250 juta
• Tahun 3 Rp. 200 juta
• Tahun 4 Rp. 150 juta
• Tahun 5 Rp. 100 juta
Arus kas dan arus kas kumulatif

Tahun Arus kas Arus kas kumulatif


1 300.000.000 300.000.000
2 250.000.000 550.000.000
3 200.000.000 750.000.000
4 150.000.000 900.000.000
5 100.000.000 1.000.000.000

Periode Pengembalian
a-b
=n+ x 1 tahun
c–b
Rp. 600 juta – Rp. 550 juta
=2+ x 1 tahun
Rp. 750 juta – Rp. 550 juta
= 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan
 Periode pengembalian lebih dari yang disyaratkan oleh perusahaan maka
usulan proyek investasi ini di tolak

Periode Pengembalian Dengan Diskonto


Periode pembayaran kembali dengan arus kas bersih di diskontokan

Diskonto Kumulatif AK
Tahun Arus Kas AK diskonto
12 % Diskonto

1 300 0.893 267.90 267.90

2 250 0.797 199.25 467.15

3 200 0.712 142.40 609.55

4 150 0.636 95.40 704.95

5 100 0.567 56.70 761.65

761.65
PV

Penyelesaian Perhitungan
Periode pengembalian
a–b
=n+ x 1 tahun
c-b
= 2 + [ (600 – 467,15) / (609,55 – 467,15)
= 2 + [ 132,85 / 142,4 ]
= 2 + 0,9329
= 2,9329 tahun atau 2 tahun 9 bulan

Rangkuman kasus :

Periode pengembalian
= 2,25 tahun

Periode pengembalian di diskontokan


= 2,94 tahun

Nilai sekarang
Tahun Arus kas Tingkat bunga
(PV)
1 300,000,000 0.893 267,900,000
2 250,000,000 0.797 199,250,000
3 200,000,000 0.712 142,400,000
4 150,000,000 0.636 95,400,000
5 100,000,000 0.567 56,700,000
Total nilai sekarang (PV) 761,650,000
Investasi awal (OI) 600,000,000
Nilai sekarang bersih (NPV) 161,650,000

Dari hasil perhitungan diatas didapat nilai NPV positif sebesar Rp. 161,650,000,
maka usulan proyek investasi ini layak diterima
BAB III
PENUTUP

Investasi adalah modal yang ditanam sekarang atau saat ini yang diharapkan
akan diterima kembali setelah beberapa tahun kemudian.
ROI (singkatan bahasa Inggris: return on investment) atau ROR (singkatan
bahasa Inggris: rate of return) – dalam bahasa Indonesia disebut laba atas investasi –
adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap
jumlah uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut
dapat disebut bunga atau laba/rugi.
Payback periode (PBP) adalah jangka waktu yang menunjukkan terjadinya
arus penerimaan (cash in flow) secara kuantitatif sama dengan jumlah investasi
dalam bentuk present value.
Kombinasi dari beberapa faktor menjadikan keputusan investasi sebagai
keputusan yang paling penting bagi pengelolaan keuangan. Semua bagian di dalam
perusahaan sangat terpengaruh pada keputusan ini. Kenyataan bahwa akibat
keputusan ini berlanjut untuk suatu jangka panjang membuat pengambil keputusan
kehilangan fleksibilitasnya, perusahaan harus membuat komitmen untuk masa depan.
Suatu kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat memiliki konsekuensi yang
serius. Jika perusahaan terlalu besar dalam aktiva, maka hal itu dapat menimbulkan
beban lainnya yang tinggi yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Hutasuhut, Saidin,

Anda mungkin juga menyukai