Anda di halaman 1dari 30

AKUNTANSI KEUANGAN II

SAP 13&14

Oleh:

KELOMPOK 6

Ni Nyoman Putri Widiari (1607531080)

Ni Luh Mega Intarani (1607531085)

I Putu Eka Mertanaya (1607531086)

Kadek Yurika Dwi Safitri (1607531101)

Putu Ratih Kartika Dewi (1607531106)

I.G.A Bella Lestari (1607531122)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
NYA kami dapat meyelesaikan paper mengenai “Akuntansi Leasing”. Paper ini yaitu sebagai
salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan II dan untuk memberitahukan pembaca
terutama berhubungan dengan akuntansi keuangan II. Kami sangat menyadari dalam
pembuatan paper ini masih jauh dari kesempurnaan, dan tidak lepas dari kekurangan dan
kelemahan. Tapi berkat kerja keras kami, paper ini dapat terselesaikan tepat dengan
waktunya.

kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan paper ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran, guna penulisan paper yang lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga paper ini dapat memberi manfaat bagi semua orang.

Badung, 3 November 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................................i

Kata Pengantar..........................................................................................................................ii

Daftar Isi..................................................................................................................................iii

BAB I (PENDAHULUAN)

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................1

BAB II (PEMBAHASAN)

2.1 Pengertian Leasing..............................................................................................................2

2.2 Akuntansi Leasing oleh leasee............................................................................................4

2.3 Akuntansi Leasing oleh leasor..........................................................................................12

2.4 Penyajian Transaksi Leasing.............................................................................................20

Latian Soal .......................................................................................................................24

BAB III (PENUTUP)

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................27

3.2 Saran.................................................................................................................................27

Daftar Pustaka.........................................................................................................................28

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk menjalankan suatu usaha maka kita memerlukan modal yang tidak
sedikit. Apalagi kita juga membutuhkan barang-barang modal untuk menjalankan
suatu usaha tersebut, agar kita dapat menjalankan suatu usaha dengan lancar maka
kita membutuhkan suatu lembaga untuk memperoleh suatu dana usaha, lembaga ini
dinamakan leasing.
Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan
dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu
perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara
berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-
barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing
berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan leasing
perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat
langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau
enam bulan sekali kepada pihak lessor.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan leasing ?
1.2.2 Jelaskan akuntansi leasing oleh lease ?
1.2.3 Jelaskan akuntansi leasing oleh leasor ?
1.2.4 Bagaimana penyajian transaksi leasing ?

1.3 Manfaat Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan leasing
1.3.2 Untuk mengetahui dan mehamai apa yang dimaksud dengan akuntansi oleh
lease
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan akuntansi oleh
leasor
1.3.4 Untuk mengetahui cara penyajian transaksi leasing

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Leasing


4
Sewa atau lease berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) paragraf 4 adalah
suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessen untuk menggunakan
suatu asset selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee
melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor. Diparagraf 6
PSAK 30 (Revisi 2007) juga menyebutkan bahwa definisi sewa termasuk kontrak
untuk menyewa asset dengan pemberian opsi kepada penyewa untuk memperoleh hak
milik atas aset dengan memenuhi ketentuan yang disepakati. Kontrak ini sering
disebut kontrak sewa-beli.

Menurut Stice, Stice and Skousen (2009:288) lease adalah sebuah kontrak
yang merinci persyaratan-persyaratan dimana pemilik properti yaitu lessor (yang
menyewakan) mentransfer hak penggunaan properti kepada lessee (penyewa).

Lease menurut Kieso, Weygandt and Warfield (2011:1121) adalah perjanjian


kontraktual antara lessor dan lessee dimana memberikan hak kepada lessee untuk
menggunakan aktiva khusus yang dimiliki oleh lessor sesuai jangka waktu yang
disepakati, sebagai gantinya lessee melakukan serangkaian pembayaran kepada lessor.

Lease menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 tentang lembaga pembiayaan adalah
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna
usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran angsuran.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Sewa


adalah perjanjian untuk penyerahan hak guna atas aktiva atau barang modal yang
dimiliki oleh lessor (yang menyewakan) kepada lessee (penyewa) dengan serangkaian
pembayaran secara berkala sesuai kesepakatan kedua belah pihak dengan berbagai
pilihan alternatif pada saat masa sewa berakhir, yaitu berpindah kepemilikan atau
hanya berakhir masa sewa nya saja.

Keunggulan lease
1. Pembiayaan 100% dengan suku bunga tetap. Lease sering ditandatangani tanpa
membutuhkan uang muka dari lessee, yang membantu menghemat dana kas yang
5
terbatas, khususnya sangat diinginkan perusahaan baru dan sedang berkembang.
Selain itu pembayaran lease juga sering bersifat tetap sehingga melndungi lessee
dari inflasi dan meningkatnya biaya uang.
2. Proteksi terhadap keuangan. Peralatan yang dilease dapat mengurangi resiko
keusangan bagi lessee, dan dalam banyak kasus memindahkan risiko nilai residu
kepada lessor.
3. Fleksibilitas. Perjanjian lease memiliki lebih sedikit batasan-batasan bila
dibandingkan dengan perjanjian hutang lainnya. Lessor yang inovatif mampu
menyesuaikan perjanjian lease dengan kebutuhan khusus lessee. Sebagai contoh
durasi lease/ massa lease dapat mencakup variasi periode waktu yang berada
dalam rentang antara periode waktu yang singkat hingga yang mencakup
keseluruhan usia ekonomis aktiva terkait. Perubahan sewa mungkin jumlahnya
tidak berubah dari tahun ke tahun, atu mingkin bisa naik-turun.
4. Pembiayaan yang lebih murah. Beberapa perusahaan menyadari bahwa
pembiayaan dengan lease ternyata lebih murah daripada jenis pembiayaan
lainnya. Contohnnya perusahaan baru yang bergerak dalam bidang industri yang
sedang mengalami depresi , atau perusahaan yang terkena tarif pajak rendah,
mungkin melease sebagai cara untuk memperoleh keuntungan pajak yang bila
tidak dilakukan akan hilang. Pengurangan pajak melalui beban penyusutan tidak
memberikan manfaat berarti bagi perusahaan yang mempunyai laba kena pajak
keci. Dengan leasing perusahaan dapat memperoleh manfaat ini dan kemudian
memberikannya kepada lessee atau pemakai aktiva yang dilease berupa
pembayaran sewa lebih rendah.
5. Keuntungan pajak. Dalam beberapa kasus perusahaan dapat “membuat kue dan
ikut memakannya” dengan keuntungan pajak yang datang dari lease. Yaitu
dengan tujuan pelaporan finansial, perusahaan tidak melaporkan aktiva atau
kewajiban yang termasuk dalam perjanjian lease. Namun dengan tujuan
perpajakan, perusahaan mengkapitalisasi dan mendepresiasi aktiva lease.
Hasilnya perusahaan melakukan pengurangan di muka dan sekaligus mengurangi
pajaknya.
6. Pembiayaan diluar neraca (off-balance-sheet financing). Beberapa lease tidak
mengakibatkan bertambahnya hutang pada neraca atau mempengaruhi rasio

6
keuangan tetapi dapat menambah kemampuan perusahaan untuk melakukan
pinjaman. Pembiayaan diluar neraca seperti itu penting bagi perusahaan tertentu.

Sifat Konseptual Lease


1. Jangan Mengkapitalisasi Setiap Aktiva yang Dilease. Karena lease tidak memiliki
hak milik atas property yang dilease, maka kapitalisasi tidak perlu dilakukan.
2. Mengkapitalisasi Lease Serupa dengan Pembelian Cicilan. Akuntansi harus
melaporkan transaksi sesuai dengan substansi ekonominya, oleh karena itu jika
pembelian cicilan dikapitalisasi, maka lease juga harus dikapitalisasi.
3. Mengkapitalisasi Lease Jangka Panjang. Kapitalisasi hanya dilakukan atas hak
jangka panjang untuk menggunakan property.
4. Mengkapitalisasi Lease Perusahaan di mana Penalti atas Pelanggaran Perjanjian
Berjumlah Substansial. Hanya mengkapitalisasi hak dan kewajiban kontraktual
perusahaan (yang tidak dapat dibatalkan)

2.2 Akuntansi Leasing oleh Leasee


Jika lessee mengkapitalisasi lease, maka lessee mencatat aktiva dn kewajiban
yang umumnya sama dengan nilai sekarang pembayaran sewa. Lessor yang sudah
memindahkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan, mengakui
penjualan dengan mengeluarkan aktiva dari neraca dan menggantinya dengan piutang.

Lessee Lessor
Peralatan yang di-lease XXX Piutang lease (bersih) XXX
Kewajiban lease XXX Peralatan
XXX

Karena sudah mengkapitalisasi aktiva, lessee akan mencatat penyusutan.


Lessor dan lessee akan memperlakukan pembayaran lease sebagai pembayaran pokok
dan bunga. Jika kontrak lease tidak dikapitalisasi, tidak ada aktiva yang dicatat oleh
lessee dan tidak ada aktiva yang dikeluarkan dari pembukuan lessor. Pada saat
pembayaran lease dilakukan, lessee mencatat beban sewa dan lessor mengakui
pendapatan sewa.

7
Kriteria Kapitalisasi
Untuk lease yang dicatat sebagai Lease Modal (capital lease), lease harus
dianggap tidak dapat dibatalkan, dan memenuhi satu dari lebih empat kriteria.
Keempat kriteria kapitalisasi yang berlaku untuk lease bersifat kontroversial dan
sulit diterapkan dalam praktik. Kriteria-kriteria tersebut akan dibahas berikut ini

1. Pengujian Pengalihan Kepemilikan


Jika lease tersebut mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee maka
lease itu dianggap sebagai lease modal. Kriteria ini tidak bersifat
kontroversial dan mudah untuk diterapkan.
2. Pengujian Opsi untuk Pembelian dengan Harga Khusus (Bargain Purchase
Option)
Opsi pembelian khusus adalah sebuah provisi yang memungkinkan lessee
untuk membeli properti yang di-lease dengan harga yang secara signifikan
lebih rendah dibandingkan nilai wajar properti yang diharapkan pada tanggal
opsi itu dapat digunakan. Pada awal lease, perbedaan antara harga opsi
dengan nilai pasar wajar yang diharapkan harus cukup besar sehingga
realisasi dari opsi bisa dipastikan secara layak.
8
3. Pengujian Umur Ekonomis (Pengujian 75%)
Jika periode lease sama dengan atau melebihi 75% dari umur ekonomis
aktiva, di mana sebagian besar risiko dan imbalan atas pemilikan barang
dialihkan ke lessee maka perlu dilakukan kapitalisasi. Akan tetapi, penentuan
jangka waktu atau masa lease dan umur ekonomis aktiva dapat menimbulkan
masalah.
4. Pengujian Pemulihan Investasi (Pengujian 90%)
Jika nilai sekarang (present value) dari pembayaran lease minimum
(minimum lease payments) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai pasar
wajar aktiva maka aktiva yang di-lease harus dikapitalisasi. Dasar pemikiran
untuk pengujian ini bahwa jika nilai sekarang pembayaran lease minimum
tidak berbeda banyak dengan harga pasar aktiva maka secara efektif aktiva
tersebut dapat dibeli.

Aktiva dan Kewajiban yang Diperlakukan Secara Berbeda


Dalam transaksi lease modal, lessee menggunakan lease sebagai sumber
pembiayaan. Lessor membiayai transaksi (menyediakan modal investasi) melalui
aktiva yang di-lease, dan lessee melakukan pembayaran sewa, yang sebenarnya
merupakan pembayaran cicilan. Oleh karena itu, selama umur properti yang di-
lease, pembayaran sewa kepada lessor mencakup pembayaran pokok ditambah
bunga.

1. Pencatatan Aktiva dan Kewajiban


Dalam metode lease modal, lessee memperlakukan transaksi lease seolah-
olah aktiva telah dibeli dalam transaksi pembiayaan di mana aktiva
diperoleh dan kewajiban diakui. Oleh karena itu, lessee mencatat lease modal
sebagai aktiva dan kewajiban pada nilai terendah antara (a) nilai sekarang
(present value) dari pembayaran lease minimum (tidak termasuk cost
executory) atau (b) nilai pasar wajar aktiva yang di-lease pada awal lease.
Dasar pemikiran untuk pendekatan ini bahwa aktiva yang di-lease tidak boleh
dicatat lebih tinggi dari nilai pasar wajarnya.
2. Periode Penyusutan

9
Salah satu aspek yang menyulitkan akuntansi untuk penyusutan aktiva
yang di-lease yang dikapitalisasi berhubungan dengan periode penyusutan.
Jika perjanjian lease mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee (Kriteria
1) atau mencakup opsi pembelian dengan harga khusus (Kriteria 2) maka aktiva
yang di-lease dengan cara yang konsisten melalui kebijakan penyusutan
norma lessee atas aktiva yang dimilikinya, dengan menggunakan umur ekonomis
aktiva. Sebaliknya, jika lease tidak mengalihkan kepemilikan atau tidak
mencakup opsi pembelian dengan harga khusus maka aktiva disusutkan
selama masa lease.
3. Metode Bunga Efektif
Selama jangka waktu lease, metode bunga efektif digunakan untuk
mengalokasikan setiap pembayaran lease antara pokok dan bunga. Metode
ini menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan persentase
konstan dari nilai tercatat kewajiban lease. Tingkat diskonto yang digunakan
oleh lessee untuk menentukan nilai sekarang dari pembayaran lease minimum
harus digunakan oleh lessee ketika mengaplikasikan metode bunga efektif pada
lease modal.
4. Konsep Penyusutan
Walaupun jumlah yang awalnya dikapitalisasi sebagai aktiva dan dicatat
sebagai kewajiban telah dihitung pada nilai sekarang yang sama, tetapi
penyusutan aktiva dan pengurangan kewajiban adalah 2 proses akuntansi
yang independen selama jangka waktu lease. Lessee harus menyusutkan
aktiva yang di-lease dengan menggunakan metode penyusutan konvensional;
garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, unit produksi, dan lainnya.

Metode Lease Modal (Lessee)


Caterpilar Financial Services Corp. Dan Sterling Construction Corp.
Menandatangani perjanjian lease tertanggal 1 Januari 2008 dimana Caterpilar
melease-kan peralatan kepada Sterling mulai tanggal 1 Januari 2008. Data-data
tentang lease tersebut adalah sbb :
 Jangka waktu lease adalah 5 tahun dan perjanjian lease tidak dapat dibatalkan,
yang mengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar $ 25.981,62 pada setiap
awal tahun.

10
 Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000 dengan
estimasi umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu.

 Sterling membayar seluruh biaya eksekutori secara langsung kepada pihak ketiga
kecuali untuk pajak properti sebesar $ 2.000 per tahun, yang dimasukkan dalam
pembayaran tahunan kepada lessor.

 Lease ini tidak mencakup opsi pembaruan, dan peralatan kembali menjadi milik
Caterpillar pada akhir masa lease.

 Suku bunga pinjaman inkremental Sterling adalah 11% per tahun.

 Sterling menyusutkan peralatan serupa miliknya atas dasar garis lurus.

 Caterpillar menetapkan sewa tahunan untuk memperoleh tingkat pengembalian


atas investasi sebesar 10% per tahun. Hal ini diberitahu kepada Sterling.

Lease ini memenuhi kriteria sebagai lease modal (capital lease) karena :
a) Jangka waktu lease selama 5 tahun sama dengan estimasi umur ekonomis
peralatan selama 5 tahun, memenuhi pengujian 75%.
b) Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum melebihi 90% dari nilai wajar
properti. Pembayaran lease minimum adalah $119.908,10($23.981,62 x 5), dan
jumlah yang dikapitalisasi sebagai aktiva yang dilease dihitung sebagai nilai
sekarang dan pembayaran lease minimum dihitung sbb :

Jumlah yang dikapitalisasi


= ($ 25.981,62 - $ 2.000) x Nilai sekarang anuitas jatuh tempo sebesar 1 selama 5
periode
pada 10%. (table 6-5)
= $ 25.981,62 x 4,16986
= $ 100.000

Nilai tersebut melebihi 90% dari nilai wajar properti ($ 100.000)


Setiap pembayaran lease sebesar $25.981,62 terdiri dari tiga unsur (1) pengurangtan
kewajiban lease, (2) biaya pendanaan (beban bunga), dan (3) biaya executory (pajak
property). Total biaya pendanaan selama jangka waktu lease nadalah $19.908,10 yaitu
perbedaan antara nilai sekarang pembayaran lease ($100.000) dan kas actual

11
yangdikeluarkan dikurangi biaya executory ($119.908,10). Oleh karena itu, beban
bunga tahunan, dengan menggunakan metode bunga efektif, adalah fungsi kewajiban
yang beredar sebagaimana disajikan berikut:

STERLING CONSTRUCTION
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo)
Tanggal Pembayaran Executory Bunga (10%) Pengurangan Saldo
Lease Cost (c) Kewajiban Kewajiban
Tahunan (b) Lease Lease
(a) (d) (e)
1 Januari - - - - $ 100.000,00
2008
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $-0- $ 23.981,62 $ 76.018,38
2008
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $ 7.601,84 $ 16.379,78 $ 59.638,60
2009
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $ 5.963,86 $ 18.017,76 $ 41.620,84
2010
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $ 4.162,08 $ 19.819,54 $ 21.801,30
2011
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $ 2.180,32 $ 21.801,30 $-0-
2012
$ 129.908,10 $ 10.000 $ 19.908,10 $ 100.000,00
Keterangan : (a) = pembayaran lease
(b) = biaya executory dimasukan dalam pembayaran sewa
(c) = 10% dari saldo sebelumnya (e) kecuali untuk 1/1/08. Karena ini
merupakan anuitas jatuh tempo maka tidak ada waktu yang berlalu
pada tanggal pembayaran pertama dan tidak ada bunga akrual.
(d) = (a) dikurangi (b) dan (c)
(e) = saldo sebelumnya dikurangi (d)

Penjurnalan
Jurnal untuk mencatat lease modal pada pembukuan sterling per 1 Januari 2008
adalah :
Peralatan yang di-lease menurut lease modal $ 100.000 -

12
Kewajiban lease - $ 100.000

Jurnal untuk mencatat pembayaran lease pertama per 1 Januari 2008 adalah :
Biaya pajak property $ 2.000,00 -
Kewajiban lease $ 23.981,62 -
Kas - $ 25.981,62

Jurnal untuk mencatat bunga akrual (accrued interest) tanggal 31 Desember


2008 adalah :
Biaya bunga $ 7.601,84 -
Hutang bunga - $ 7.601,84

Jurnal untuk mencatat biaya penyusutan tanggal 31 Desember 2008 adalah :


Biaya penyusutan – Lease modal $ 20.000
Akumulasi penyusutan – Lease modal $ 20.000
($100.000 : 5 tahun)

Jurnal untuk mencatat pembayaran Lease tanggal 1 Januari 2009 adalah :


Biaya pajak properti $ 2.000 -
Hutang bunga $ 7.601,84 -
Kewajiiban lease $ 16.379,78 -
Kas - $ 25.981,62

Jurnal yang dibuat setiap tahun selanjutnya sampai tahun 2012 akan mengikuti
pola jurnal di atas.
Pada saat berakhirnya masa lease:
Jika lessee tidak membeli peralatan tersebut, maka peralatan tersebut akan
dikembalikan ke lessor. Rekening peralatan yang di-lease dan rekening akumulasi
penyusutan akan dihapus dari pembukuan, dengan jurnal :
Akumulasi penyusutan – Lease modal $ 100.000 -
Peralatan yang di-lease menurut lease modal - $ 100.000

13
Jika lessee membeli peralatan tersebut pada akhir masa lease dengan harga $ 5.000
dan estimasi umur peralatan diubah dari 5 tahun menjadi 7 tahun, maka lessee akan
membuat jurnal sbb :

Peralatan ($ 100.000 + $ 5.000) $ 105.000 -


Akumulasi penyusutan – Lease modal $ 100.000 -
Peralatan yang di-lease menurut lease modal - $ 100.000
Akumulasi penyusutan Peralatan - $ 100.000
Kas - $ 5.000

Metode Operasi (Lessee)


Apabila lease yang diilustrasikan di atas tidak memenuhi kriteria sebagai lease
modal, maka akan diperlakukan sebagai lease operasi. Lessee membebankan biaya
sewa ke periode-periode yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva yang di-
lease tersebut, sehingga jurnal yang dibuat oleh lesse setiap tahun untuk
membebankan biaya sewa sebesar $ 25.981,62 adalah sbb :
Biaya sewa $ 25.981,62 -
Kas - $ 25.981,62

Membandingkan Lease Modal dengan Lease Operasi


Jika liese diklasifikasikan sebagai lease operasi, maka beban tahun pertama
akan menjadi $25.981,62, yaiti jumlah pembayaran sewa. Akan tetapi jika transaksi
diperlakukan sebagai lease modal maka beban tahun pertama sebesar $29.601,84,
penyusutan $20.000, beban bunga $7.601,84, dan biaya executory $2.000. Walaupun
beban operasi selama jangka wakku adalah sama, namun menurut perlakuan lease
modal beban akan lebih besar di tahun-tahun awal dan lebih kecil di tahun-tahun
akhir.

STERLING CONSTRUCTION
Skedul Beban Operasi
Lease Modal VS Lease Operasi

14
LEASE MODAL LEASE PERBEDAA
OPERASI N
Tahun Penyusuta Biaya Bunga Total biaya Beban
n execupator
y
2008 $20.000 $ 2.000 $ 7.601,84 $29.60184 $25.981,62 $3.620,22

2009 $20.000 $ 2.000 $ 5.963,86 $27.963,86 $25.981,62 $1.982,24

2010 $20.000 $ 2.000 $ 4.162,08 $26.162,08 $25.981,62 $180,46

2011 $20.000 $ 2.000 $ 2.180,32 $24.180,32 $25.981,62 ($1.801,30)

2012 $20.000 $ 2.000 - $22.000,00 $25.981,62 ($3.981,62)

$100.000 $10.000 $19.908,1 $129.908,1 $129.908,1 $ -0-


0 0 0

Perbedaan yang terjadi jika menggunakan lease modal dan lease operasi :
a. Kenaikan jumlah hutang yang dilaporkan
b. Kenaikan jumlah total aktiva

2.3 Akuntansi leasing oleh leasor


Keunggulan leasing bagi lessor adalah sebagai berikut.:
1) Pendapatan bunga. Leasing adalah salah satu bentuk pembiayaan. Oleh karena
itu, lembaga keuangan dan perusahaan leasing menganggap leasing sangat
menarik karena menyediakan marjin bunga yang kompetitif
2) Insentif Pajak. Dalam banyak kasus, perusahaan yang me-lease tidak dapat
menggunakan manfaat pajak, tetapi leasing memberikan mereka peluang
untuk mengalihkan manfaat pajak semacam itu kepada pihak lain (lessee)
berupa pengembalian atas tarif sewa yang lebih rendah dari aktiva yang di-lease.
3) Nilai Residu yang Tinggi. Keunggulan lain bagi lessor adalah pengembalian
properti pada akhir masa lease. Nilai residu dapat menghasilkan laba yang
sangat besar.

Ekonomi Leasing
Lessor menentukan jumlah sewa berdasarkan tingkat pengembalian suku
bunga implicit yang dibutuhkan untuk menjustifikasi leasing aktiva. Faktor-faktor
penting yang dipertimbangkan dalam menentukan tingkat pengembalian adalah posisi

15
kredit lessee, lamanya lease dan status nilai residu (dijamin vs tidak dijamin). Pada
contoh Caterpillar/Sterling, suku bunga implisit lessor adalah 10%, biaya peralatan
bagi lessor adalah $100.000(juga nilai pasar wajar), dan estimasinilai residu adalah
nol. Lessor company menentukan jumlah pembayaran lease sbb:

Nilai pasar wajar peralatan yang dilease $100.000,00


Dikurangi: nilai sekarang dari nilai residu 0-
Jumlah yang akan dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran lease $100.000,00
Lima pembayaran lease awal untuk menghasikan pengembalian
(10%($100.000 : 4,16986) $23.981,62

Jika nilai residu dibatalkan, lessor tidak harus menutup pembayaran lease
sebesar itu. Oleh karena itu, pembayaran lease akan menjadi lebih kecil.
Dari sudut pandang lessor, semua lease dapat diklasifikasikan untuk tujuan
akuntansi sebagai berikut :
1. Lease operasi.
2. Lease pembiayaan langsung.
3. Lease jenis penjualan.

Kriteria Kapitalisasi (Lessor)


Kelompok I
1. Lease mengalihkan kepemilikan properti kepada lessee.
2. Lease mencakup opsi pembelian dengan harga khusus.
3. Jangka waktu lease sama dengan atau lebih dari 75% estimasi umur
ekonomis properti yang di-lease.
4. Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum (kecuali cost executory) sama
dengan atau melebihi 90% nilai wajar properti yang di-lease.

Kelompok II
1. Ketertagihan pembayaran yang diperoleh dari lessee dapat diprediksi secara
layak.
2. Tidak ada ketidakpastian yang penting di seputar jumlah biaya/cost yang tidak
dapat dibayarkan kembali meskipun telah dikeluarkan oleh lessor menurut
lease (apa yang perlu dilakukan oleh lessor secara substansial telah selesai
atau biaya masa depan dapat diprediksi secara layak).
16
Mengapa kriteria Kelompok II disyaratkan? Jawabannya bahwa profesi
ingin memastikan lessor telah benar-benar mengalihkan risiko dan manfaat
kepemilikan. Jika ketertagihan pembayaran tidak dapat diprediksi atau jika apa
yang perlu dilakukan oleh lessor tidak lengkap maka kriteria untuk pengakuan
pendapatan belum dipenuhi, dan hal itu harus diklasifikasikan sebagai lease
operasi.
Perbedaan antara lease pembiayaan langsung dan lease jenis penjualan
bagi lessor adalah ada atau tidaknya untung (atau kerugian) produsen atau
penyalur: lease jenis penjualan melibatkan keuntungan produsen atau penyalur.
Sedangkan, lease pembiayaan langsung tidak memiliki keuntungan tersebut.
Keuntungan (atau kerugian) lessor adalah perbedaan nilai wajar properti yang
di-lease pada awal lease dengan nilai buku lessor. Umumnya lease jenis
penjualan terjadi apabila perusahaan manufaktur atau penyalur menggunakan
leasing sebagai sarana memasarkan produk mereka. Semua lease yang tidak memnuhi
kualifikasi lease pembiayaan langsung atau lease penjualan diklasifikasikan dan
diperlakukan sebagai lease operasi.

17
Metode Pembiayaan Langsung (Lessor)
Pada hakikatnya, lease merupakan pembiayaan atau pembelian aktiva oleh
lessee yang mengharuskan lessor mengganti aktiva yang di-lease dengan “piutang
pembayaran lease. Perhitungan investasi kotor (piutang pembayaran lease) sering
membingungkan karena ketidakpastian mengenai bagaimana memperhitungkan nilai
residu. Ingat, bahwa pembayaran lease minimum mencakup hal-hal berikut ini.
1. Pembayaran lease (tidak termasuk cost executory)
2. Opsi pembelian dengan harga khusus (jika ada)
3. Nilai residu yang dijamin (jika ada)
4. Denda atau penalty atas kegagalan untuk memperbarui (jika ada)
Apabila lessor membayar biaya executory, maka pembayaran lease harus
dikurangkan dengan jumlah tersebut untuk menghitung pembayaran lease minimum.

18
Dengan menggunakan data-data pada contoh kasus perjanjian lease antara
Caterpilar dan Sterling di atas, berikut ini menggambarkan perlakuan akuntansi untuk
lease pembiayaan langsung (direct financing lease). Informasi yang relevan bagi
Caterpilar dalam akuntansi untuk transaksi lease ini adalah sbb :
1. Jangka waktu lease adalah 5 tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2008,
tidak dapat dibatalkan, dan membutuhkan pembayaran sewa yang sama sebesar $
25.981,62 pada awal setiap tahun. Pembayaran tersebut termasuk biaya executory
(yaitu pajak properti) sebesar $ 2.000
2. Peralatan memiliki biaya $ 100.000 bagi Caterpilar, nilai wajar pada awal lease
sebesar $ 100.000, estimasi umur ekonomis selama 5 tahun, dan tidak ada nilai
residu.
3. Tidak ada biaya langsung awal yang dikeluarkan untuk negosiasi dan menutup
transaksi lease
4. Lease tidak memiliki opsi untuk memperbarui kontrak, dan peralatan
dikembalikan ke Caterpilar pada akhir masa lease.
5. Ketertagihan dapat dijamin dan tidak ada biaya tambahan (dengan pengecualian
pajak properti yang ditagih dari Sterling) yang harus dikeluarkan dari Caterpilar.
6. Caterpilar menentukan pembayaran lease tahunan untuk menjamin tingkat
pengembalian 10% (suku bunga implisit) atas investasinya, dengan perhitungan
sbb :

Nilai pasar wajar peralatan yang di-lease $ 100.000


Dikurangi : Nilai sekarang dari nilai residu $0
----------------- -
Jumlah yang dikembalikan lessor melalui pembayaran lease $ 100.000
Pembayaran lease setiap awal tahun selama 5 tahun $ 23.981,62
($ 100.000 : 4,16986*)
* PV dari anuitas jatuh tempo sebesar 1 selama 5 tahun pada 10% (lihat tabel)

Lease tersebut memenuhi kriteria klasifikasi sebagai lease pembiayaan langsung


karena:
1. Jangka waktu lease melebihi 75% estimasi umur ekonomis peralatan
2. Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum melebihi 90% nilai wajar peralatan
19
3. Ketertagihan pembayaran dapat dipastikan secara layak
4. Tidak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh Caterpilar
Lease ini tidak termasuk lease jenis penjualan karena tidak ada selisih antara
nilai wajar peralatan ($ 100.000) dengan biaya yang dikeluarkan oleh Caterpilar ($
100.000).
Piutang lease merupakan nilai sekarang dari pembayaran leaseminimim, Caterpillar
menghitungnya sbb:
Piutang lease = ($25.981,62 - $2.000) x nilai sekarang jatuh tempo sebesar 1 selama
5 tahun pada 10%
= $23.981,62 x 4,16986
= $100.000

Caterpillar menggunakan metode bunga efektif dan mengakui pendapatan


bunga sebagai fungsi dariinvestasi bersih yang belum dipulihkan. Tabel amortisasi
piutang lease adalah sebagai berikut :

CATERPILAR FINANCIAL
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo)
Tanggal Pembayaran Executory Bunga Pemulihan Piutang lease
Lease Cost (10%) piutang lease (e)
Tahunan (b) (c) (d)
(a)
1 Januari 2008 - - - - $ 100.000,00
1 Januari 2008 $ 25.981,62 $ 2.000 $-0- $ 23.981,62 $ 76.018,38
1 Januari 2009 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 7.601,84 $ 16.379,78 $ 59.638,60
1 Januari 2010 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 5.963,86 $ 18.017,76 $ 41.620,84
1 Januari 2011 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 4.162,08 $ 19.819,54 $ 21.801,30
1 Januari 2012 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 2.180,32 $ 21.801,30 $-0-
129.908,10 $ 10.000 $ 19.908,10 $ 100.000,00
Keterangan : (a) sewa tahunan yang menyediakan pengembalian 10% atas investasi bersih
(b) biaya executory dimasukan dalam pembayaran sewa
(c) 10% dari saldo sebelumnya (e) kecuali untuk 1/1/08
(d) (a) dikurangi (b) dan (c)
(e) saldo sebelumnya dikurangi (d)
20
Penjurnalan:
Untuk mencatat piutang yang dihasilkan per 1 Januari 2008 (awal lease)
Piutang lease $ 100.000 -
Peralatan - $ 100.000
Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease tahun pertama (1 Januari 2008)
Kas $ 25.981,62 -
Piutang lease - $ 23.981,62
Biaya Pajak properti - $ 2.000
Untuk mencatat pengakuan pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun
2008 (31 Des 2008)
Piutang bunga $ 7.601,84 -
Pendapatan bunga- lease - $ 7.601,84

Pada 31 Desember 2008, investasi bersih menurut lease modal dilaporkan dalam
neraca lessor dalam pos :
Aktiva Lancar (untuk lease yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun), yaitu :
Piutang bunga $ 7.601,84
Piutang lease $ 16.379,78
Aktiva Tidak Lancar / investasi (untuk lease yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun),
yaitu :
Piutang lease $ 59.638,60

Sehingga pada tahun kedua (2009), jurnal yang dibuat adalah sbb :
Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease dan pengakuan pendapatan
bunga (1 Januari 2009)
Kas $ 25.981,62 -
Piutang lease - $ 16.379,78
Piutang bunga - $ 7.601,84
Biaya / Hutang pajak properti - $ 2.000,00

Untuk mencatat pengakuan pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun


2009 (31 Des 2009)
Piutang bunga $ 5.963,86 -

21
Pendapatan bunga - lease - $ 5.963,86

Jurnal yang dibuat selanjutnya sampai tahun 2012 akan mengikuti pola yang
sama, kecuali pada tanggal 31 Desember 2012 tidak ada lagi jurnal yang dibuat untuk
mencatat pendapatan bunga, karena sudah ditagih seluruhnya pada 1 Januari 2012.
Pada lease ini, Caterpillar tidak mencatat adanya penyusutan peralatan. Apabila
Sterling membeli peralatan tersebut pada akhir masa lease seharga $ 5.000 maka
jurnal yang akan dibuat Caterpillar adalah sbb :
Kas $ 5.000 -
Laba penjualan peralatan yang dilease - $ 5.000

Lease Operasi (Lessor)


Apabila lease diklasifikasikan sebagai lease operasi, maka :
 Setiap penerimaan sewa oleh lessor dicatat sebagai pendapatan sewa.

 Jumlah pendapatan yang diakui dalam setiap periode akuntansi berjumlah sama
(dasar garis lurus)

 Biaya yang dicatat dalam transaksi lease operasi adalah : biaya penyusutan, biaya
pemeliharaan dan biaya jasa yang lain.

 Biaya yang dibayarkan kepada pihak ketiga akan diamortisasi atas dasar garis
lurus

Contoh :
Apabila lease yang diilustrasikan di atas tidak memenuhi kualifikasi sebagai
lease modal, maka akan diperhitungkan sebagai lease operasi, sehingga jurnal yang
dibuat setiap tahun adalah sbb :
Untuk mencatat penerimaan sewa
Kas $ 25.981,62 -
Pendapatan sewa - $ 25.981,62

Untuk mencatat biaya penyusutan peralatan (dengan asumsi biaya perolehan $


100.000 umur ekonomis 5 tahun, dan penyusutan dengan menggunakan garis
lurus)
Biaya penyusutan – peralatan yang dilease $ 20.000 -
22
Akumulasi penyusutan – peralatan yang dilease - $ 20.000

2.4 Penyajian Transaksi Leasing


Klasifikasi Leasing dapat di bedakan menjadi dua, yaitu berikut :
1) Operating Lease Pada operating lease, lessor membeli barang dan kemudian
menyewakan kepada lessee untuk jangka waktu tertentu. Dalam prakteknya,
lessee membayar rental yang besarnya secara keseluruhan tidak meliputi harga
barang serta biaya yang telah dikeluarkan oleh lessor.Di dalam menentukan
besarnya pembayaran lease, lessor tidak memperhitungkan biaya-biaya tersebut
karena setelah masa lease berakhir diharapkan harga barang tersebut masih
cukup tinggi. Di sini jelas tidak ditentukan adanya nilai sisa serta hak opsi bagi
lessee.
2) Capital Lease Perusahaan leasing pada jenis ini berlaku sebagai suatu Lembaga
Keuangan. Lessee yang akan membutuhkan suatu barang modal menentukan
sendiri jenis serta spesifikasi dari barang yang dibutuhkan. Lessee juga
mengadakan negoisasi langsung dengan supplier mengenai harga, syarat-syarat
perawatan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengoperasian barang
tersebut.Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang tersebut
kepada supplier dan kemudian barang tersebut diserahkan kepada lessee.
Sebagai imbalan atas jasa penggunaan barang tersebut lessee akan membayar
secara berkala kepada lessor sejumlah uang yang berupa rental untuk jangka
waktu tertentu yang telah disepakati bersama. Sementara untuk kriteria lease
menurut Kieso, Weygandt dan Warfield, leasing dikelompokkan sebagai lease
modal, lease harus dianggap tidak dapat dibatalkan, dan memenuhi satu atau lebih
dari empat kriteria berikut ini :
a) Lease mentransfer kepemilikan properti kepada lessee.
b) Lease memiliki opsi untuk membeli dengan harga khusus (bargain purchase
option).
c) Jangka wa ktu lease sama dengan atau lebih 75% dari estimasi umur ekonomi
aktiva yang dilease.
d) Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum (tidak termasuk bagian yang
mewakili biaya-biaya pelaksanaan pada awal masa lease) sama dengan atau
melebihi 90% dari nilai wajar properti yang dilease.

Pencatatan Akuntansi untuk operating lease

23
Pembayaran sewa guna usaha selama tahun berjalan merupakan biaya sewa
yang diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha,
meskipun pembayaran sewa guna usaha dilakukan dalam jumlah yang tidak sama
setiap periode. Sebagai contoh misalkan sewa guna usaha untuk peralatan adalah
$40.000 setahun dengan dasar tahunan. Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran sewa
tersebut adalah sebagai berikut.
* Beban sewa $40.000
Kas $40.000

Pencatatan Akuntansi untuk capital lease (finance lease)


Contoh penerapan metode capital lease adalah sebagai berikut: Lessor
company dan Lessee Company menandatangani sebuah perjanjian lease tertanggal 1
Januari 2000 yang menetapkan bahwa Lessor Company menyewakan peralatan
kepada Lessee Company dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Masa lease adalah lima tahun dan perjanjian tidak dapat dibatalkan dengan
mengharuskan pembayaran sewa sebesar Rp 25.981
b) Peralatan tersebut mempunyai nilai wajar sebesar Rp. 100.000 estimasi umur
ekonomis lima tahun dan tidak ada nilai residu
c) Lessee Company membayar semua biaya pelaksanaan langsung kepada pihak
ketiga kecuali pajak harta sebesar Rp 2000 per tahun yang termasuk dalam
pembayaran tahunan kepada lessor Lease tersebut tidak memuat hak opsi
pembaharuan dan peralatan akan kembali pada lessor company pada saat
selesainya lease.
d) Tingkat bunga pinjaman tambahan (incremental borrowing rate) Lessee Company
adalah sebesar 11% tahun. Apabila tingkat bunga tidak diketahui maka tingkat
bunga yang digunakan harus ditentukan oleh lessee.
e) Lessee Company menyusutkan peralatan yang disewa dengan menggunakan
metode garis lurus.
f) Lessor Company menetapkan sewa tahunan untuk memperoleh tingkat hasil
pengembalian atas investasinya sebesar 10% per tahun, fakta ini diketahui oleh
Lessee Company.
g) Dalam hal adanya ketentuan lain yang dipersyaratkan oleh Lessor Company maka
lessee harus menerapkannya.
Penyajiaanya:
Pengujian atas klasifikasi lease berdasarkan perjanjian lease diatas adalah:
Masa lease lima tahun, sama dengan estimasi umur ekonomis peralatan yang
lamanya lima tahun, memenuhi pengujian 75%. Nilai sekarang pembayaran lease
minimum Rp 100.000 melebihi 90% dari nilai wajar harta (Rp 100.000). Nilai yang

24
dikapitalisasi : (25.981 – 2.000) x Nilai pembayaran sekarang anuitas selama 5
periode pada tingkat diskonto 10% :
Rp 25.981 x 4,16986 = Rp 100.000

Pencatatan akuntansi Capital Lease oleh Lessee Company


Jurnal untuk mencatat peralatan yang disewa guna usaha pada awal sewa guna usaha
Peralatan Sewa Guna Usaha Rp 100.000
Kewajiban Sewa Guna Usaha Rp 100.000

Bila terdapat hak opsi dalam bentuk simpanan jaminan atau kas untuk membeli
peralatan yang disewa pada akhir masalease adalah
Simpanan jaminan xx
Kas xx

Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran lease pertama tanggal 1 Januari 2000
adalah
Beban pajak Rp 2.000
Kewajiban Sewa Guna Usaha Rp 23.981
Kas Rp 25.981

Penurunan
Tanggal Pembayaran Biaya Biaya Kewajiban Kewajiban
Lease
Tahunan Pajak Bunga Lease Lease
1/1/2000 - - - - 100.000
1/1/2000 25,981 2000 - 23,981 76,019
1/1/2001 25,981 2000 7,602 16,379 56,640
1/1/2002 25,981 2000 5,964 18,017 41,623
1/1/2003 25,981 2000 4,162 19,819 21,801
1/1/2004 25,981 2000 2,180 21,801 -
Jumlah 129,905 10000 19,908 100,000 -

Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran sewa guna usaha tangal 1 Januari 2001
adalah
Beban pajak Rp 2.000
Beban Bunga Rp 7.602
Kewajiban Sewa Guna Usaha Rp 16.379
Kas Rp 25.981

25
SOAL & PEMBAHASAN

1) Sewa Guna Usaha ( Keputusan Melakukan Leasing atau Tidak )


PT. Maju Jaya membutuhkan satu unit mesin produksi seharga Rp200.000.000 dan
dperkirakan memiliki umur ekonomis 2 tahun dan tanpa nilai residu. Penyusutan
menggunakan metode garis lurus. Untuk pengadaan mesin tersebut
mempertimbangkan 2 alternatif yaitu :
a) Meminjam dana kepada Bank AGM sebesar Rp200.000.000 dengan bunga per
tahun 10% Pembayaran pokok pinjaman dilakukan pada akhir tahun ke - 2.
b) Menyewa mesin tersebut selama 2 tahun dari perusahaan leasing dengan
membayar uang sewa sebesar Rp105.000.000 / tahun. Pembayaran sewa
dilakukan setiap akhir tahun.
Pertanyaan : Jika tarif pajak perusahaan sebesar 40%, apakah pengadaan mesin tersebut
sebaiknya dibeli dengan dana pinjaman atau dileasing ?
Jawab :
Arus kas jika mesin yang dibeli dengan dana pinjaman dari Bank AGM (dalam Jutaan) :
- Tahun 1 Tahun 2
Cost of Owning
Harga beli mesin (200 )
Pinjaman 200
Biaya bunga (20) (20)
Tax saving dari bunga 8 8
Pembayaran pokok pinjaman (200)
Tax saving dari penyusutan 40 40
Arus kas Keluar bersih 0 28 (172)

Tax Saving dari bunga = 40% x ( 10% x 200 Juta )


Tax Saving dari penyusutan = 40% x ( 200 juta / 2 tahun )
PV Cost of Owning = 28 Juta + -172 Juta
(1+0,06)1 (1+0,06)2
= Rp163.580.000 (-)

Arus Kas jika mesin disewa ( leasing ) :


- Tahun 1 Tahun 2
Cost of Leasing
Pembayaran Sewa (105) (105)
26
Tax Saving dari pembayaran Sewa 42 42
Arus kas Keluar bersih (63) (63)

Tax saving dari pembayaran sewa = 40% x Rp105 Juta


PV Cost of Leasing = -Rp63 Juta + -Rp63 Juta
(1 – 0,06)1 (1 – 0,06)2
= Rp137.567.000 (-)
PV Cost of Owning lebih besar dari PV Cost of Leasing, jadi dari perhitungan diatas
sebaiknya perusahaan menyewa mesin karena terdapat efisiensi arus kas keluar.

2) PT LETTU Mandiri melakukan leasing kendaraan roda 4 rincian sebagai berikut


 Harga Perolehan kendaraan Honda Rp 500.000.000
 Uang muka Rp 100.000.000
 Hak opsi Rp 10.000.000
 Masa Leasing 5 tahun
 Metode Penyusutan Garis Lurus

Diminta :
1. Hitung jumlah pembayaran & pokok pinjaman
2. Jurnal atas transaksi tersebut
3. Pembebanan atas aktiva tersebut

Penyelesaian:
Pokok Pinjaman = Harga perolehan – uang muka – hak opsi
= 500.000.000 – 100.000.000 – 10.000.000
= 390.000.000

Jadi jumlah pembayaran :

Tahun Pokok (390.000.000 : 5 thn) Bunga (20% x 78.000.000) Angsuran (78.000.000 +


15.600.000)
1 78.000.000 15.600.000 93.600.000
2 78.000.000 15.600.000 93.600.000
3 78.000.000 15.600.000 93.600.000
4 78.000.000 15.600.000 93.600.000
5 78.000.000 15.600.000 93.600.000
JUMLAH 390.000.000 78.000.000 468.000.000

27
Jurnal saat transaksi
Mobil Honda 500.000.000
Biaya bunga leasing 78.000.000
Utang leasing 468.000.000
Utang hak opsi 10.000.000
Kas/bank 100.000.000

Jurnal saat pembayaran utang


Utang leasing 468.000.000
Utang hak Opsi 10.000.000
Kas/bank 478.000.000

Penyusutan akuntansi mobil honda


= harga perolehan – nilai sisa : umur ekonomis
= 500.000.000 – 10.000.000 : 5 tahun
= 98.000.000 (setahun)
= 8.166.667 (sebulan)

28
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sewa (leasing) adalah perjanjian untuk penyerahan hak guna atas aktiva atau
barang modal yang dimiliki oleh lessor (yang menyewakan) kepada lessee (penyewa).
Akuntansi leasing oleh leasse Jika lessee mengkapitalisasi lease, maka lessee
mencatat aktiva dn kewajiban yang umumnya sama dengan nilai sekarang
pembayaran sewa. Lessor yang sudah memindahkan secara substansial seluruh
manfaat dan risiko kepemilikan, mengakui penjualan dengan mengeluarkan aktiva
dari neraca dan menggantinya dengan piutang. Sedangkan akuntansi leasing oleh
leasor memiliki beberapa keunggulan yaitu pendapatan bunga, insentif pajak, nilai
residu yang tinggi.
Dalam penyajian transaksi leasing, klasifikasi leasing dapat di bedakan
menjadi dua, yaitu berikut : operating lease, pada operating lease, lessor membeli
barang dan kemudian menyewakan kepada lessee untuk jangka waktu tertentu.
Sedangkan capital lease perusahaan leasing pada jenis ini berlaku sebagai suatu
lembaga keuangan.

3.2 Saran
Dari pembahasan dalam maklah ini, ada beberapa saran untuk pengusaha
yaitu, 1. Munculnya lembaga leasing merupakan alternatif yang menarik bagi para
pengusaha karena saat ini banyak para pengusaha cenderung menggunakan dana
rupiah tunai untuk kegiatan operasional perusahaan. Melalui leasing mereka bisa
memperoleh dana untuk membiayai pembelian barang-barang modal dengan jangka
waktu pengembalian anatar tiga tahun hingga lima tahun 2. Para pengusaha juga
memperoleh keuangan-keuangan lainnya seperti kemudahan dalam pengurusan, dan
adanya hak opsi.

DAFTAR PUSTAKA

29
Anindita, Irdatama Santia. 2014. Akuntansi Untuk Leasing (Sewa Guna). http://tama-
anindita.blogspot.co.id/2014/04/akuntansi-untuk-leasing-sewa-guna-usaha.html. Di unggah
pada 24 April 2014

Wa jadda, Man Jadda. 2014. Akuntansi Leasing.


http://ayuetikas.blogspot.co.id/2014/11/akuntansi-leasing.html. Di unggah pada 17 November
2014

30

Anda mungkin juga menyukai