SAP 13&14
Oleh:
KELOMPOK 6
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
NYA kami dapat meyelesaikan paper mengenai “Akuntansi Leasing”. Paper ini yaitu sebagai
salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan II dan untuk memberitahukan pembaca
terutama berhubungan dengan akuntansi keuangan II. Kami sangat menyadari dalam
pembuatan paper ini masih jauh dari kesempurnaan, dan tidak lepas dari kekurangan dan
kelemahan. Tapi berkat kerja keras kami, paper ini dapat terselesaikan tepat dengan
waktunya.
kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan paper ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran, guna penulisan paper yang lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga paper ini dapat memberi manfaat bagi semua orang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
BAB I (PENDAHULUAN)
BAB II (PEMBAHASAN)
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................27
3.2 Saran.................................................................................................................................27
Daftar Pustaka.........................................................................................................................28
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Stice, Stice and Skousen (2009:288) lease adalah sebuah kontrak
yang merinci persyaratan-persyaratan dimana pemilik properti yaitu lessor (yang
menyewakan) mentransfer hak penggunaan properti kepada lessee (penyewa).
Lease menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 tentang lembaga pembiayaan adalah
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna
usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran angsuran.
Keunggulan lease
1. Pembiayaan 100% dengan suku bunga tetap. Lease sering ditandatangani tanpa
membutuhkan uang muka dari lessee, yang membantu menghemat dana kas yang
5
terbatas, khususnya sangat diinginkan perusahaan baru dan sedang berkembang.
Selain itu pembayaran lease juga sering bersifat tetap sehingga melndungi lessee
dari inflasi dan meningkatnya biaya uang.
2. Proteksi terhadap keuangan. Peralatan yang dilease dapat mengurangi resiko
keusangan bagi lessee, dan dalam banyak kasus memindahkan risiko nilai residu
kepada lessor.
3. Fleksibilitas. Perjanjian lease memiliki lebih sedikit batasan-batasan bila
dibandingkan dengan perjanjian hutang lainnya. Lessor yang inovatif mampu
menyesuaikan perjanjian lease dengan kebutuhan khusus lessee. Sebagai contoh
durasi lease/ massa lease dapat mencakup variasi periode waktu yang berada
dalam rentang antara periode waktu yang singkat hingga yang mencakup
keseluruhan usia ekonomis aktiva terkait. Perubahan sewa mungkin jumlahnya
tidak berubah dari tahun ke tahun, atu mingkin bisa naik-turun.
4. Pembiayaan yang lebih murah. Beberapa perusahaan menyadari bahwa
pembiayaan dengan lease ternyata lebih murah daripada jenis pembiayaan
lainnya. Contohnnya perusahaan baru yang bergerak dalam bidang industri yang
sedang mengalami depresi , atau perusahaan yang terkena tarif pajak rendah,
mungkin melease sebagai cara untuk memperoleh keuntungan pajak yang bila
tidak dilakukan akan hilang. Pengurangan pajak melalui beban penyusutan tidak
memberikan manfaat berarti bagi perusahaan yang mempunyai laba kena pajak
keci. Dengan leasing perusahaan dapat memperoleh manfaat ini dan kemudian
memberikannya kepada lessee atau pemakai aktiva yang dilease berupa
pembayaran sewa lebih rendah.
5. Keuntungan pajak. Dalam beberapa kasus perusahaan dapat “membuat kue dan
ikut memakannya” dengan keuntungan pajak yang datang dari lease. Yaitu
dengan tujuan pelaporan finansial, perusahaan tidak melaporkan aktiva atau
kewajiban yang termasuk dalam perjanjian lease. Namun dengan tujuan
perpajakan, perusahaan mengkapitalisasi dan mendepresiasi aktiva lease.
Hasilnya perusahaan melakukan pengurangan di muka dan sekaligus mengurangi
pajaknya.
6. Pembiayaan diluar neraca (off-balance-sheet financing). Beberapa lease tidak
mengakibatkan bertambahnya hutang pada neraca atau mempengaruhi rasio
6
keuangan tetapi dapat menambah kemampuan perusahaan untuk melakukan
pinjaman. Pembiayaan diluar neraca seperti itu penting bagi perusahaan tertentu.
Lessee Lessor
Peralatan yang di-lease XXX Piutang lease (bersih) XXX
Kewajiban lease XXX Peralatan
XXX
7
Kriteria Kapitalisasi
Untuk lease yang dicatat sebagai Lease Modal (capital lease), lease harus
dianggap tidak dapat dibatalkan, dan memenuhi satu dari lebih empat kriteria.
Keempat kriteria kapitalisasi yang berlaku untuk lease bersifat kontroversial dan
sulit diterapkan dalam praktik. Kriteria-kriteria tersebut akan dibahas berikut ini
9
Salah satu aspek yang menyulitkan akuntansi untuk penyusutan aktiva
yang di-lease yang dikapitalisasi berhubungan dengan periode penyusutan.
Jika perjanjian lease mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee (Kriteria
1) atau mencakup opsi pembelian dengan harga khusus (Kriteria 2) maka aktiva
yang di-lease dengan cara yang konsisten melalui kebijakan penyusutan
norma lessee atas aktiva yang dimilikinya, dengan menggunakan umur ekonomis
aktiva. Sebaliknya, jika lease tidak mengalihkan kepemilikan atau tidak
mencakup opsi pembelian dengan harga khusus maka aktiva disusutkan
selama masa lease.
3. Metode Bunga Efektif
Selama jangka waktu lease, metode bunga efektif digunakan untuk
mengalokasikan setiap pembayaran lease antara pokok dan bunga. Metode
ini menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan persentase
konstan dari nilai tercatat kewajiban lease. Tingkat diskonto yang digunakan
oleh lessee untuk menentukan nilai sekarang dari pembayaran lease minimum
harus digunakan oleh lessee ketika mengaplikasikan metode bunga efektif pada
lease modal.
4. Konsep Penyusutan
Walaupun jumlah yang awalnya dikapitalisasi sebagai aktiva dan dicatat
sebagai kewajiban telah dihitung pada nilai sekarang yang sama, tetapi
penyusutan aktiva dan pengurangan kewajiban adalah 2 proses akuntansi
yang independen selama jangka waktu lease. Lessee harus menyusutkan
aktiva yang di-lease dengan menggunakan metode penyusutan konvensional;
garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, unit produksi, dan lainnya.
10
Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000 dengan
estimasi umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu.
Sterling membayar seluruh biaya eksekutori secara langsung kepada pihak ketiga
kecuali untuk pajak properti sebesar $ 2.000 per tahun, yang dimasukkan dalam
pembayaran tahunan kepada lessor.
Lease ini tidak mencakup opsi pembaruan, dan peralatan kembali menjadi milik
Caterpillar pada akhir masa lease.
Lease ini memenuhi kriteria sebagai lease modal (capital lease) karena :
a) Jangka waktu lease selama 5 tahun sama dengan estimasi umur ekonomis
peralatan selama 5 tahun, memenuhi pengujian 75%.
b) Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum melebihi 90% dari nilai wajar
properti. Pembayaran lease minimum adalah $119.908,10($23.981,62 x 5), dan
jumlah yang dikapitalisasi sebagai aktiva yang dilease dihitung sebagai nilai
sekarang dan pembayaran lease minimum dihitung sbb :
11
yangdikeluarkan dikurangi biaya executory ($119.908,10). Oleh karena itu, beban
bunga tahunan, dengan menggunakan metode bunga efektif, adalah fungsi kewajiban
yang beredar sebagaimana disajikan berikut:
STERLING CONSTRUCTION
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo)
Tanggal Pembayaran Executory Bunga (10%) Pengurangan Saldo
Lease Cost (c) Kewajiban Kewajiban
Tahunan (b) Lease Lease
(a) (d) (e)
1 Januari - - - - $ 100.000,00
2008
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $-0- $ 23.981,62 $ 76.018,38
2008
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $ 7.601,84 $ 16.379,78 $ 59.638,60
2009
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $ 5.963,86 $ 18.017,76 $ 41.620,84
2010
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $ 4.162,08 $ 19.819,54 $ 21.801,30
2011
1 Januari $ 25.981,62 $ 2.000 $ 2.180,32 $ 21.801,30 $-0-
2012
$ 129.908,10 $ 10.000 $ 19.908,10 $ 100.000,00
Keterangan : (a) = pembayaran lease
(b) = biaya executory dimasukan dalam pembayaran sewa
(c) = 10% dari saldo sebelumnya (e) kecuali untuk 1/1/08. Karena ini
merupakan anuitas jatuh tempo maka tidak ada waktu yang berlalu
pada tanggal pembayaran pertama dan tidak ada bunga akrual.
(d) = (a) dikurangi (b) dan (c)
(e) = saldo sebelumnya dikurangi (d)
Penjurnalan
Jurnal untuk mencatat lease modal pada pembukuan sterling per 1 Januari 2008
adalah :
Peralatan yang di-lease menurut lease modal $ 100.000 -
12
Kewajiban lease - $ 100.000
Jurnal untuk mencatat pembayaran lease pertama per 1 Januari 2008 adalah :
Biaya pajak property $ 2.000,00 -
Kewajiban lease $ 23.981,62 -
Kas - $ 25.981,62
Jurnal yang dibuat setiap tahun selanjutnya sampai tahun 2012 akan mengikuti
pola jurnal di atas.
Pada saat berakhirnya masa lease:
Jika lessee tidak membeli peralatan tersebut, maka peralatan tersebut akan
dikembalikan ke lessor. Rekening peralatan yang di-lease dan rekening akumulasi
penyusutan akan dihapus dari pembukuan, dengan jurnal :
Akumulasi penyusutan – Lease modal $ 100.000 -
Peralatan yang di-lease menurut lease modal - $ 100.000
13
Jika lessee membeli peralatan tersebut pada akhir masa lease dengan harga $ 5.000
dan estimasi umur peralatan diubah dari 5 tahun menjadi 7 tahun, maka lessee akan
membuat jurnal sbb :
STERLING CONSTRUCTION
Skedul Beban Operasi
Lease Modal VS Lease Operasi
14
LEASE MODAL LEASE PERBEDAA
OPERASI N
Tahun Penyusuta Biaya Bunga Total biaya Beban
n execupator
y
2008 $20.000 $ 2.000 $ 7.601,84 $29.60184 $25.981,62 $3.620,22
Perbedaan yang terjadi jika menggunakan lease modal dan lease operasi :
a. Kenaikan jumlah hutang yang dilaporkan
b. Kenaikan jumlah total aktiva
Ekonomi Leasing
Lessor menentukan jumlah sewa berdasarkan tingkat pengembalian suku
bunga implicit yang dibutuhkan untuk menjustifikasi leasing aktiva. Faktor-faktor
penting yang dipertimbangkan dalam menentukan tingkat pengembalian adalah posisi
15
kredit lessee, lamanya lease dan status nilai residu (dijamin vs tidak dijamin). Pada
contoh Caterpillar/Sterling, suku bunga implisit lessor adalah 10%, biaya peralatan
bagi lessor adalah $100.000(juga nilai pasar wajar), dan estimasinilai residu adalah
nol. Lessor company menentukan jumlah pembayaran lease sbb:
Jika nilai residu dibatalkan, lessor tidak harus menutup pembayaran lease
sebesar itu. Oleh karena itu, pembayaran lease akan menjadi lebih kecil.
Dari sudut pandang lessor, semua lease dapat diklasifikasikan untuk tujuan
akuntansi sebagai berikut :
1. Lease operasi.
2. Lease pembiayaan langsung.
3. Lease jenis penjualan.
Kelompok II
1. Ketertagihan pembayaran yang diperoleh dari lessee dapat diprediksi secara
layak.
2. Tidak ada ketidakpastian yang penting di seputar jumlah biaya/cost yang tidak
dapat dibayarkan kembali meskipun telah dikeluarkan oleh lessor menurut
lease (apa yang perlu dilakukan oleh lessor secara substansial telah selesai
atau biaya masa depan dapat diprediksi secara layak).
16
Mengapa kriteria Kelompok II disyaratkan? Jawabannya bahwa profesi
ingin memastikan lessor telah benar-benar mengalihkan risiko dan manfaat
kepemilikan. Jika ketertagihan pembayaran tidak dapat diprediksi atau jika apa
yang perlu dilakukan oleh lessor tidak lengkap maka kriteria untuk pengakuan
pendapatan belum dipenuhi, dan hal itu harus diklasifikasikan sebagai lease
operasi.
Perbedaan antara lease pembiayaan langsung dan lease jenis penjualan
bagi lessor adalah ada atau tidaknya untung (atau kerugian) produsen atau
penyalur: lease jenis penjualan melibatkan keuntungan produsen atau penyalur.
Sedangkan, lease pembiayaan langsung tidak memiliki keuntungan tersebut.
Keuntungan (atau kerugian) lessor adalah perbedaan nilai wajar properti yang
di-lease pada awal lease dengan nilai buku lessor. Umumnya lease jenis
penjualan terjadi apabila perusahaan manufaktur atau penyalur menggunakan
leasing sebagai sarana memasarkan produk mereka. Semua lease yang tidak memnuhi
kualifikasi lease pembiayaan langsung atau lease penjualan diklasifikasikan dan
diperlakukan sebagai lease operasi.
17
Metode Pembiayaan Langsung (Lessor)
Pada hakikatnya, lease merupakan pembiayaan atau pembelian aktiva oleh
lessee yang mengharuskan lessor mengganti aktiva yang di-lease dengan “piutang
pembayaran lease. Perhitungan investasi kotor (piutang pembayaran lease) sering
membingungkan karena ketidakpastian mengenai bagaimana memperhitungkan nilai
residu. Ingat, bahwa pembayaran lease minimum mencakup hal-hal berikut ini.
1. Pembayaran lease (tidak termasuk cost executory)
2. Opsi pembelian dengan harga khusus (jika ada)
3. Nilai residu yang dijamin (jika ada)
4. Denda atau penalty atas kegagalan untuk memperbarui (jika ada)
Apabila lessor membayar biaya executory, maka pembayaran lease harus
dikurangkan dengan jumlah tersebut untuk menghitung pembayaran lease minimum.
18
Dengan menggunakan data-data pada contoh kasus perjanjian lease antara
Caterpilar dan Sterling di atas, berikut ini menggambarkan perlakuan akuntansi untuk
lease pembiayaan langsung (direct financing lease). Informasi yang relevan bagi
Caterpilar dalam akuntansi untuk transaksi lease ini adalah sbb :
1. Jangka waktu lease adalah 5 tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2008,
tidak dapat dibatalkan, dan membutuhkan pembayaran sewa yang sama sebesar $
25.981,62 pada awal setiap tahun. Pembayaran tersebut termasuk biaya executory
(yaitu pajak properti) sebesar $ 2.000
2. Peralatan memiliki biaya $ 100.000 bagi Caterpilar, nilai wajar pada awal lease
sebesar $ 100.000, estimasi umur ekonomis selama 5 tahun, dan tidak ada nilai
residu.
3. Tidak ada biaya langsung awal yang dikeluarkan untuk negosiasi dan menutup
transaksi lease
4. Lease tidak memiliki opsi untuk memperbarui kontrak, dan peralatan
dikembalikan ke Caterpilar pada akhir masa lease.
5. Ketertagihan dapat dijamin dan tidak ada biaya tambahan (dengan pengecualian
pajak properti yang ditagih dari Sterling) yang harus dikeluarkan dari Caterpilar.
6. Caterpilar menentukan pembayaran lease tahunan untuk menjamin tingkat
pengembalian 10% (suku bunga implisit) atas investasinya, dengan perhitungan
sbb :
CATERPILAR FINANCIAL
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo)
Tanggal Pembayaran Executory Bunga Pemulihan Piutang lease
Lease Cost (10%) piutang lease (e)
Tahunan (b) (c) (d)
(a)
1 Januari 2008 - - - - $ 100.000,00
1 Januari 2008 $ 25.981,62 $ 2.000 $-0- $ 23.981,62 $ 76.018,38
1 Januari 2009 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 7.601,84 $ 16.379,78 $ 59.638,60
1 Januari 2010 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 5.963,86 $ 18.017,76 $ 41.620,84
1 Januari 2011 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 4.162,08 $ 19.819,54 $ 21.801,30
1 Januari 2012 $ 25.981,62 $ 2.000 $ 2.180,32 $ 21.801,30 $-0-
129.908,10 $ 10.000 $ 19.908,10 $ 100.000,00
Keterangan : (a) sewa tahunan yang menyediakan pengembalian 10% atas investasi bersih
(b) biaya executory dimasukan dalam pembayaran sewa
(c) 10% dari saldo sebelumnya (e) kecuali untuk 1/1/08
(d) (a) dikurangi (b) dan (c)
(e) saldo sebelumnya dikurangi (d)
20
Penjurnalan:
Untuk mencatat piutang yang dihasilkan per 1 Januari 2008 (awal lease)
Piutang lease $ 100.000 -
Peralatan - $ 100.000
Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease tahun pertama (1 Januari 2008)
Kas $ 25.981,62 -
Piutang lease - $ 23.981,62
Biaya Pajak properti - $ 2.000
Untuk mencatat pengakuan pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun
2008 (31 Des 2008)
Piutang bunga $ 7.601,84 -
Pendapatan bunga- lease - $ 7.601,84
Pada 31 Desember 2008, investasi bersih menurut lease modal dilaporkan dalam
neraca lessor dalam pos :
Aktiva Lancar (untuk lease yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun), yaitu :
Piutang bunga $ 7.601,84
Piutang lease $ 16.379,78
Aktiva Tidak Lancar / investasi (untuk lease yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun),
yaitu :
Piutang lease $ 59.638,60
Sehingga pada tahun kedua (2009), jurnal yang dibuat adalah sbb :
Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease dan pengakuan pendapatan
bunga (1 Januari 2009)
Kas $ 25.981,62 -
Piutang lease - $ 16.379,78
Piutang bunga - $ 7.601,84
Biaya / Hutang pajak properti - $ 2.000,00
21
Pendapatan bunga - lease - $ 5.963,86
Jurnal yang dibuat selanjutnya sampai tahun 2012 akan mengikuti pola yang
sama, kecuali pada tanggal 31 Desember 2012 tidak ada lagi jurnal yang dibuat untuk
mencatat pendapatan bunga, karena sudah ditagih seluruhnya pada 1 Januari 2012.
Pada lease ini, Caterpillar tidak mencatat adanya penyusutan peralatan. Apabila
Sterling membeli peralatan tersebut pada akhir masa lease seharga $ 5.000 maka
jurnal yang akan dibuat Caterpillar adalah sbb :
Kas $ 5.000 -
Laba penjualan peralatan yang dilease - $ 5.000
Jumlah pendapatan yang diakui dalam setiap periode akuntansi berjumlah sama
(dasar garis lurus)
Biaya yang dicatat dalam transaksi lease operasi adalah : biaya penyusutan, biaya
pemeliharaan dan biaya jasa yang lain.
Biaya yang dibayarkan kepada pihak ketiga akan diamortisasi atas dasar garis
lurus
Contoh :
Apabila lease yang diilustrasikan di atas tidak memenuhi kualifikasi sebagai
lease modal, maka akan diperhitungkan sebagai lease operasi, sehingga jurnal yang
dibuat setiap tahun adalah sbb :
Untuk mencatat penerimaan sewa
Kas $ 25.981,62 -
Pendapatan sewa - $ 25.981,62
23
Pembayaran sewa guna usaha selama tahun berjalan merupakan biaya sewa
yang diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha,
meskipun pembayaran sewa guna usaha dilakukan dalam jumlah yang tidak sama
setiap periode. Sebagai contoh misalkan sewa guna usaha untuk peralatan adalah
$40.000 setahun dengan dasar tahunan. Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran sewa
tersebut adalah sebagai berikut.
* Beban sewa $40.000
Kas $40.000
24
dikapitalisasi : (25.981 – 2.000) x Nilai pembayaran sekarang anuitas selama 5
periode pada tingkat diskonto 10% :
Rp 25.981 x 4,16986 = Rp 100.000
Bila terdapat hak opsi dalam bentuk simpanan jaminan atau kas untuk membeli
peralatan yang disewa pada akhir masalease adalah
Simpanan jaminan xx
Kas xx
Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran lease pertama tanggal 1 Januari 2000
adalah
Beban pajak Rp 2.000
Kewajiban Sewa Guna Usaha Rp 23.981
Kas Rp 25.981
Penurunan
Tanggal Pembayaran Biaya Biaya Kewajiban Kewajiban
Lease
Tahunan Pajak Bunga Lease Lease
1/1/2000 - - - - 100.000
1/1/2000 25,981 2000 - 23,981 76,019
1/1/2001 25,981 2000 7,602 16,379 56,640
1/1/2002 25,981 2000 5,964 18,017 41,623
1/1/2003 25,981 2000 4,162 19,819 21,801
1/1/2004 25,981 2000 2,180 21,801 -
Jumlah 129,905 10000 19,908 100,000 -
Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran sewa guna usaha tangal 1 Januari 2001
adalah
Beban pajak Rp 2.000
Beban Bunga Rp 7.602
Kewajiban Sewa Guna Usaha Rp 16.379
Kas Rp 25.981
25
SOAL & PEMBAHASAN
Diminta :
1. Hitung jumlah pembayaran & pokok pinjaman
2. Jurnal atas transaksi tersebut
3. Pembebanan atas aktiva tersebut
Penyelesaian:
Pokok Pinjaman = Harga perolehan – uang muka – hak opsi
= 500.000.000 – 100.000.000 – 10.000.000
= 390.000.000
27
Jurnal saat transaksi
Mobil Honda 500.000.000
Biaya bunga leasing 78.000.000
Utang leasing 468.000.000
Utang hak opsi 10.000.000
Kas/bank 100.000.000
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sewa (leasing) adalah perjanjian untuk penyerahan hak guna atas aktiva atau
barang modal yang dimiliki oleh lessor (yang menyewakan) kepada lessee (penyewa).
Akuntansi leasing oleh leasse Jika lessee mengkapitalisasi lease, maka lessee
mencatat aktiva dn kewajiban yang umumnya sama dengan nilai sekarang
pembayaran sewa. Lessor yang sudah memindahkan secara substansial seluruh
manfaat dan risiko kepemilikan, mengakui penjualan dengan mengeluarkan aktiva
dari neraca dan menggantinya dengan piutang. Sedangkan akuntansi leasing oleh
leasor memiliki beberapa keunggulan yaitu pendapatan bunga, insentif pajak, nilai
residu yang tinggi.
Dalam penyajian transaksi leasing, klasifikasi leasing dapat di bedakan
menjadi dua, yaitu berikut : operating lease, pada operating lease, lessor membeli
barang dan kemudian menyewakan kepada lessee untuk jangka waktu tertentu.
Sedangkan capital lease perusahaan leasing pada jenis ini berlaku sebagai suatu
lembaga keuangan.
3.2 Saran
Dari pembahasan dalam maklah ini, ada beberapa saran untuk pengusaha
yaitu, 1. Munculnya lembaga leasing merupakan alternatif yang menarik bagi para
pengusaha karena saat ini banyak para pengusaha cenderung menggunakan dana
rupiah tunai untuk kegiatan operasional perusahaan. Melalui leasing mereka bisa
memperoleh dana untuk membiayai pembelian barang-barang modal dengan jangka
waktu pengembalian anatar tiga tahun hingga lima tahun 2. Para pengusaha juga
memperoleh keuangan-keuangan lainnya seperti kemudahan dalam pengurusan, dan
adanya hak opsi.
DAFTAR PUSTAKA
29
Anindita, Irdatama Santia. 2014. Akuntansi Untuk Leasing (Sewa Guna). http://tama-
anindita.blogspot.co.id/2014/04/akuntansi-untuk-leasing-sewa-guna-usaha.html. Di unggah
pada 24 April 2014
30