Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KASUS

MATA KULIAH AKUNTANSI FORENSIK

Dosen Pengampu :
Septarina Prita Dania Sofianti,S.E.,Ak

Oleh :
Mar’atus Sholikhah
NIM 170810301191
Kelas A

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2020
KASUS 1
(Halaman 21 Nomor 1)
Pertanyaan Kasus
Bagaimana mungkin auditor yang baik dan professional tidak menyadari ketika miliaran
uang telah hilang seperti pada kasus skandal Bernard Madoff,dakwaan terhadap Goldman
Sach,dan kecurangan korporasi seperti Enron?
Pembahasan Kasus
Skandal Bernard Madoff adalah kasus skandal investasi yang dilakukan oleh Bernie
Madoff. Bernie Madoff berhasil memikat para investor untuk melakukan investasi di perusahaan
investasi miliknya yakni Bernard L Madoff Investment Securities ,LLC. Perusahaan milik
Madoff menjanjikan tingkat imbal hasil yang tinggi sehingga dapat menarik minat para investor.
Madoff mendapatkan kepercayaan dari para investor,karena dia merupakan perintis Nasdaq.
Namun,yang terjadi sebenarnya adalah Madoff tidak benar-benar menginvestasikan dana dari
para investor nya. Madoff hanya menggunakan skema ponzi dalam melakukan praktik bisnisnya.
Madoff hanya melakukan praktik tutup lubang gali lubang untuk memberikan imbal hasil pada
investornya. Sebesar 6,5 miliar dolar dana investasi dari para investor hilang. Skandal yang
dilakukan Mandoff mulai diketahui pada tahun 2008. Berawal dari keingintahuan para investor
terkait bonus yang akan diberikan pada mereka pada waktu yang lebih awal,sedangkan pada saat
itu Amerika tengah dilanda krisis. Adanya kecurigaan sumber dana,maka para investor bersama-
sama menarik dana investasinya. Namun,uang yang mereka investasikan telah hilang. Sehingga
Madoff dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 150 tahun penjara pada tahun 2008.
Dugaan Goldman Sach yakni ada Sebanyak 17 mantan pejabat dan pejabat eksekutif anak
perusahaan investasi Amerika Serikat, Goldman Sachs, menjadi tersangka dalam kasus korupsi 1
Malaysia Development Berhad (1MDB). Pemerintah Malaysia menyatakan mereka dianggap
terlibat dalam skandal itu.Mereka yang menjadi tersangka Kepala Eksekutif Goldman Sachs
Internasional Richard Gnodde, Presiden Grup Alibaba sekaligus mantan Direktur Goldman
Sachs Asia Michael Evans, dan mantan wakil ketua Grup Goldman Sachs Michael
Sherwood.Jaksa penuntut Malaysia menjatuhkan dakwaan kepada mereka pada Jumat (9/8)
pekan lalu. Mereka menyatakan Goldman Sachs terlibat dalam membantu menggalang dana
melalui tawaran obligasi senilai US$6.5 miliar (sekitar 90,9 triliun) untuk 1MDB.
Dilansir Independent, Rabu (14/8), Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, menuduh Goldman
dan beberapa bankirnya telah menipu para investor terkait penjualan obligasi. Sebab uang
sebesar US$2,7 miliar (Rp 38,6 triliun) yang diperoleh telah diselewengkan. Menurut dakwaan,
Goldman Sachs dituduh telah menghilangkan fakta material dalam penawaran obligasi.
Sementara itu, miliarder muda asal Malaysia, Low Taek Jho alias Joe Low, juga disebut-sebut
menjadi pengelola dan perantara utama bagi 1MDB. Malaysia mengatakan pihaknya menuntut
ganti rugi hingga US$7,5 miliar (Rp 107 triliun) terkait dengan 1MDB. Yayasan dana
pemerintah itu didirikan mantan perdana menteri Najib Razak pada 2009 silam.
Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston,
Texas, Amerika Serikat. Enron jejak akarnya adalah Perusahaan Gas Alam Utara, yang dibentuk
pada tahun 1932, di Omaha, Nebraska. Dalam upaya untuk memperluas pertumbuhan bisnis
perusahaan, Enron menerapkan strategi bisnis diversifikasi. Perusahaan tersebut memiliki dan
mengoperasikan berbagai aset meliputi gas pipelines, electricity plants, pulp and paper plants,
water plants, dan broadband services. Perkembangan pesat Enron telah menyebabkan harga
saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan sebesar 311% dari awal tahun 1990 sampai
akhir tahun 1998. Pada tahun 1999 harga saham mengalami kenaikan sebesar 56% dan pada
tahun 2000 sebesar 87%.  Harga saham per lembar perusahaan adalah sebesar $83.13 (Isanty:
2016). Pada tahun 2001 secara mengejutkan Enron dinyatakan bangkrut. Kebangkrutan bukan
disebabkan oleh perekonomian dunia yang sedang melemah, melainkan kesalahan fatal dalam
sistem akuntan mereka. Selama tujuh tahun terakhir, Enron melebih-lebihkan laba bersih dan
menutup-tutupi utang. Auditor independen, Arthur Andersen ikut berperan dalam "menyusun"
pembukuan kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor hukum yang menjadi penasihat Enron,
Vinson & Eikins, juga dituduh ikut ambil bagian dalam korupsi skala dunia ini dengan
membantu membuka partnership-partnership kontroversial yang dianggap sebagai awal dari
kehancuran Enron (Djohan: 2008)Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron
dicurigai telah melakukan praktek window dressing yaitu dengan cara penundaan pencatatan
piutang karena kasnya digunakan untuk kepentingan pribadi. Manajemen Enron telah
menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya
sejumlah US$ 1,2 miliar.
Mengapa kecurangan-kecurangan yang dilakukan tidak dapat diketahui oleh auditor?
Audit umum merupakan salah satu audit yang sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
(klien) untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan klien. Audit umum dilakukan oleh auditor
eksternal yakni auditor yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan. Tujuan dari audit
umum adalah untuk menilai kewajaran dari laporan keuangan perusahaan serta memberikan
opini/pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan. Yang dilakukan oleh auditor dalam
melakukan audit umum adalah membandingkan antara kriteria dengan keeadaan sebenarnya.
Apabila antara kriteria dan keadaan sebenarnya telah sesuai maka laporang keuangan dianggap
wajar. Auditor bertanggungjawab terhadap opini yang diberikan,sedangkan klien
bertanggungjawab atas laporan keuangan yang telah disusun. Seorang auditor umum akan sulit
mendeteksi adanya fraud di dalam perusahaan karena auditor umum tidak memiliki latar
belakang pemeriksaan fraud atau tidak dibekali dengan teknik-teknik atau prinsip-prinsip dasar
pemeriksaan fraud. Karena,fraud bersifat tersembunyi dan mengandung tipuan maka diperlukan
pengetahuan lebih untuk mendeteksi adanya fraud. Selain itu audit umum dilakukan secara
teratur,berkala,dan berulang kembali. Hal ini dapat mempengaruhi independensi dari seorang
auditor. Auditor dapat bekerja sama dengan perusahaan untuk menyembunyikan fraud sehingga
farud audit sulit untuk dideteksi. Seperti hal nya pada kasus Enron yang bekerja sama dengan
KAP Anderson. Audit umum sifatnya lebih luas dan auditor melaksanakan tugasnya berdasarkan
dengan professional skeptism. Maka dari itu diperlukan peran auditor investigative untuk
mendeteksi adanya dugaan fraud. Pemeriksaan fraud diarahkan pada dugaan,tuduhan,atau
sangkaan yang spesifik. Audit investigative akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam terkait
dengan dokumen,telaah data eksternal dan wawancara. Audit investigative berfokus pada
mengumpulkan bukti-bukti terkait dengan dugaan yang diberikan.
KASUS 2
(Selebriti Fraud , Halaman 34)
Salah satu kasus kecurangan yang mengguncangkan dunia perbankan adalah kasus
kecurangan yang dilakukan oleh seorang pialang bank Societe Generale di Jerman. SocGen aktif
di retail banking. Anak usahanya SocGen Corporate and Investment Banking (SocGen CIB),
menjadi bank investasi dan korporat terbesar ketika di Eropa dari segi laba bersih. SocGen CIB
melayani korporat, lembaga keuangan dan pemodal di 45 negara di Eropa, Amerika dan Asia.
Dengan menggabungkan inovasi dan kualitas eksekusi, SocGen CIB menawarkan solusi
keuangan terintegrasi dan menjadi bank referensi di tiga pasar: pasar ekuiti, derivatif dan produk
terstruktur. Pada tahun 2008,SocGen mengumumkan kerugian perusahaan sebesar EUR 4,9
Miliar. Kecurangan berasal dari pihak internal perbankan dengan Jerome Kerviel sebagai
tersangka.
Jerome kerviel adalah seorang pialang yang bekerja pada bank investasi Societe
Generale. Di sini ia bekerja di departemen kepatuhan (standardisasi). Setelah 2 tahun ia
dipromosikan menjadi asisten pedagang junior, dan setelah 2 tahun lainnya, Kerviel menjadi
pedagang keuangan yang berdaulat dan lengkap. Pada 2006, jabatan dia naik setingkat lebih
tinggi dengan menjadi analis pasar di bagian perdagangan komoditas sebelum kemudian menjadi
trader. Seorang bankir senior di SocGen mendeskripsikan Kerviel sebagai pialang junior, bukan
seorang bintang, dan hanya menangani portofolio kecil. Penghasilan terakhir Kerviel kurang dari
EUR100.000 (IDR1,3 miliar) itu, termasuk bonus. “Dia bertransaksi dalam posisi yang relatif
kecil,” kata Bouton. “Dia berada di peringkat rendah dalam skala yang ada.”
Selama periode 2007 dan awal 2008 ,Jerome Kerviel menggunakan dana perusahaan
untuk bertaruh di indeks harga saham di bursa saham Eropa. Ia membeli kontrak derivatif
dengan dugaan bahwa pasar akan naik. Transaksi tersebut di luar kewenangannya dan ia lakukan
secara sembunyi-sembunyi. Sumber di pemerintah Perancis menyebutkan bahwa nilai transaksi
Kerviel sekitar USD73,3 miliar, jauh lebih besardaripada nilai kapitalisasi pasar bank tersebut
yang hanya USD52,6 miliar.
Penghasilan yang tergolong rendah adalah motif Jerome Kerviel untuk melakukan
kecurangan. Jerome Kerviel berambisi untuk mendapatkan bonus yang besar,namun posisi yang
ditempatinya saat ini tidak memungkinkan untuk mencapai keinginannya tersebut.
Jerome Kerviel menggunakan “Virus Bermutasi”yaitu dengan memalsukan hedge
perdagangan dan menyembunyikan ratusan ribu transaksi, dia melakukannya dengan rapi dan
sangat hati-hati dua sampai tiga hari control waktunya perdagangan. Akan muncul
pemberitahuan system pengendalian internal bank dan kemuadian akan menggeser posisi-posisi
transaksi yang lebih lama untuk perdagangan yang baru dimulai. Kerviel mampu lolos dari
pengawasan berkat pengetahuannya tentang sisi administratif bank, tempat ia bekerja selama tiga
tahun sampai 2005. SocGen menggambarkan kecurangan tersebut sebagai aksi eksepsional
dalam hal ukuran dan sifat. “Pembobolan tersebut menggunakan teknik yang sangat rumit dan
bervariasi dan lolos dari prosedur pengawasan.”
Dampak dari fraud yang dilakukan oleh Jerome Kerviel adalah SocGen mengalami
kerugian sebesar EUR4,9 miliar. Harga saham SocGen, yang sudah turun hampir 50% selama
enam bulan sebelumnya, disuspensi di bursa Paris Kamis 24 Januari. Harganya hari itu merosot
5,5% menjadi EUR74,75 selembar dan perdagangan disuspensi saat lembaga pemeringkat
mendowngrade peringkat SocGen.
Berdasarkan pemaparan kasus di atas,maka jenis fraud yang dilakukan oleh Jerome
Kerviel menurut fraud tree ACFE adalah kategori asset misappropriation. Asset misappropriation
adalah skema fraud dimana karyawan perusahaan mencuri atau menyalahgunakan sumber daya
perusahaan. Adapun sub kategorinya adalah misuse. Misuse yakni skema dimana pelaku
meminjam asset perusahaan untuk kepentingan pribadi tanpa izin pihak yang berwenang dalam
perusahaan. Dalam hal ini,Jerome Kerviel menggunakan asset perusahaan (kas) untuk
melakukan transaksi di pasar investaso tanpa meminta izin perusahaan dan menyembunyikan
transaksi-transaksi yang telah dilakukannya.
KASUS 3
(Halaman 57 Nomor 4 dan 5)
Pertanyaan Kasus
1) Berdasarkan pemaparan kasus,apakah saudara sepakat bahwa Nono (pelaku kecurangan)
tidak bersalah ataukah anda sepakat dengan pemimpin perusahaan bahwa Nono bersalah ?
2) Menurut pendapat anda,mengapa Nono (pelaku kecurangan) melakukan tindakan tersebut ?

Pembahasan Kasus
1) Nono menggunakan uang perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara
menyalahgunakan uang pembayaran kepada vendor. Teknik yang digunakan oleh pelaku
adalah menggunakan uang yang seharusnya dibayarkan kepada vendor untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya terlebih dahulu,kemudian mengganti pembayarannya dengan gaji yang
telah diterima oleh pelaku. Menurut pendapat saya,saya setuju dengan pihak perusahaan
dengan menuntut pelaku dengan pasal penggelapan dan harus mengembalikan uang
perusahaan. Pelaku telah memenuhi pasal 374 KUH Pidana yang berbunyi penggelapan
yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada
hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk itu diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun. Kesalahan yang dilakukan oleh pelaku tidak
hanya dilalukan sekali,namun telah beberapa kali. Pelaku dengan sengaja menyelewengkan
uang peusahaan untuk kebutuhan pribadinya,sedangkan perusahaan telah memberikan hak
dari pelaku. Selain itu,penggunaan dana untuk keperluan pribadi tidak diketahui oleh
perusahaan.
2) Pelaku melakukan penyelewengan dana karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Berdasarkan teori klasik,terdapat tiga elemen motivasi mengapa seseorang dapat melakukan
fraud. Ketiga elemen motivasi ini disebut sebagai fraud triangle,yang meliputi
1. Adanya tekanan
2. Adanya kesempatan
3. Beberapa cara untuk merasionalkan bahwa tindakan fraud yang dilakukannya dapat
diterima secara layak
Tingkat pertama adalah adanya kesempatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
dari perusahaan sendiri. Internal control perusahaan bisa dikatakan kurang baik,karena
pelaku dapat melakukan penyelewengan berkali-kali tanpa diketahui.Ini menjadi sebuah
kesempatan bagi pelaku untuk menggunakan dana perusahaan.Seharusnya perusahaan
melakukan pengecekan secara berkala,agar penyelewengan dapat diketahui dengan
segera.Selain itu,pelaku memiliki kesempatan yang besar untuk melakukan penyelewengan
karena pelaku bertugas untuk mencairkan dana yang kemudian dibayarkannya kepada
vendor. Internal control yang kuat,seharusnya memisahkan tanggungjawab yang semacam ini
agar dapat dilakukan internal check.
Tingkat kedua adalah adanya tekanan. Berdasarkan cerita yang telah dijabarkan,pelaku
mendapatkan tekanan dari pemilik rumah kos. Ia juga tertekan karena tidak memiliki tempat
untuk dihuni apabila pelaku tidak membayar/memperpanjang uas sewa kos dan gaji yang
diterima nya telah habis untuk berobat. Tekanan lain yang diterima adalah pemenuhan
kebutuhan hidup. Gaya hidup yang dapat mempengaruhi pelaku untuk berbuat curang.
Penyelewengan digunakan untuk memenuhi keinginanya seperti mendapat barang-barang
mewah dan sebagainya yang mana barang-barang tersebut bukan merupakan suatu kebutuhan
namun suatu keinginan.
Tingkat ketiga adalah rasionalisasi. Rasionalisasi adalah dalih untuk menjustifikasi atau
membenarkan bahwa tindakannya adalah sesuatu yang wajar atau dapat diterima. Bentuk
rasionalisasi yang dilakukan oleh pelaku dalam kasus ini adalah bahwa tindakannya tidak
salah karena pelaku mengganti uang perusahaan yang digunakannya dengan gaji yang akan
diterima. Namun,hal ini tidak dapat dibenarkan karena pelaku telah menyalahgunakan
wewenang yang diberikan oleh perusahaan kepadanya.
Dari analisis fraud triangle dapat diketahui motivasi pelaku untuk melakukan penyelewengan
uang perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai