Anda di halaman 1dari 5

PENYIMPANGAN DARI LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN Dalam studi tentang laporan audit yang menyimpang dari

laporan wajar tanpa pengecualian, terdapat tiga topic yang berkaitan erat satu sama lain: kondisi yang memerlukan penyimpangan dari pendapat wajar tampa pengecualian, jenis pendapat selain wajar tanpa pengecualian, dan materialitas. 1. 2. Ruang lingkup audit dibatasi (pembatasan ruang lingkup) Laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

(penyimpangan GAAP) 3. Auditor tidak independen

Tiga laporan audit dalam kondisi seperti diatas : Pendapat Wajar Dengan Pengecualian Laporan pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) dapat diterbitkan akibat pembatasan ruang lingkup atau kelalaian untuk mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum.

1.

Adverse Opinion ( Opini yang berlawanan )

Opini yang berlawanan hanya diterbitkan apabila auditor yakin jika laporan keuangan yang disusun secara keseluruhan mengalami salah saji material atau apabila isi laporan keuangan dianggap menyesatkan, sehingga laporan keuangan tersebut tidak menyajikan posisi keuangan atau hasil dari operasi dan arus kas sesuai dengan GAAP. Opini yang berlawanan hanya muncul apabila seorang auditor memiliki pengetahuan setelah melakukan penyelidikan yang memadai dari adanya ketidakcocokan yang tejadi. 2. Opini Penolakan / Menolak Memberikan Opini

Penolakan untuk memberikan opini diterbitkan apabila auditor tidak mampu meyakinkan dirinya jika keseluruhan laporan keuangan yang disusun disajikan secara wajar. Kebutuhan untuk menolak memberikan opini terjadi karena keterbatasan lingkup audit yang parah atau hubungan antara audit dan client yang bersifat non independent. Diantara kedua alasan inilah yang membuat auditor menolak memberikan pendapat pada laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor juga memiliki pilihan untuk menolak memberi opini pada masalah yang sedang menjadi perhatian.

Penolakan dibedakan dari adverse opinion. Penolakan dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan auditor sedangkan untuk mengeluarkan pendapat yang berlawanan seorang auditor harus memiliki pengetahuan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar. Materiality Materialitas merupakan pertimbangan penting dalam menentukan laporan yang tepat untuk diberikan dalam suatu keadaan tertentu. sebagai contoh, apabila salah saji bersifat immaterial berhubungan dengan laporan keuangan pada suat periode tertentu, maka hasil yang tepat dikeluarkan adalah un qualified report. Salah saji dapat dipertimbangkan sebagai suatu material apabila adanya salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pengguna laporan keuangan. Tiga level meterialitas yang digunakan untuk menentukan opini yang dihasilkan. 1. Jumlahnya tidak material Ketika terjadi salah saji dalam penyusunan laporan keuangan, namun hal tersebut tidak mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai immaterial. Dalam kondisi seperti ini maka opini yang tepat dikeluarkan adalah unqualified opinion. Sebagai contoh, asumsikan apabila manajemen mencatat asuransi dibayar dimuka sebagai asset di tahun sebelumnya namun kemudian memutuskan untuk mencatat asuransi dibayar dimuka di tahun ini sebagai beban untuk mengurangi biaya pencatatan. Manajemen telah melakukan hal yang tidak sesuai dengan GAAP tetapi karena jumlahnya kecil, maka hal tersebut termasuk immaterial. 2. Jumlahnya material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan. Tingkat materialitas kedua terjadi jika salah saji di dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pemakai, tetap bpi keseluruhan laporan keuangan tersebut tersaji dengan benar, sehingga tetap berguna. Jika auditor menyimpulkan bahwa salah saji tersebut cukup materialtetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan, pendapat yang tepat adalah pendapat wajar dengan pengecualian (menggungakn kecuali untuk) 3. Jumlah sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan diragukan.

Tingkat materialitas tertinggi terjadi terjadi jika para pemakai dapat membuat keputusan yang salah jika mereka mengandalakan laporan keuangan secara keseluruhan. Semakin meluas pengaruh salah saji, kemungkinan untuk menerbitkan pendapat tidak wajar akan lebih besar daripada pendapat wajar dengan pengecualian. Ikhtisar hubungan antara materialitas dan jenis pendapat yang harus dikeluarkan: TINGKAT MATERIALITAS PENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEAMAKAI Tidak material Keputusan biasanya tidak terpengaruh Keputusan biasanya terpengaruh jika informasi dimaksud penting terhadap Material keputusan yang akan diambil. Laporan keuangan keseluruhan dianggap disajikan secara wajar. Sebagian besar dari seluruh keputusan yang Sangat material didasarkan pada laporan keuangan sangat terpengaruh Pernyataan tidak memberikan pendapat atau pendapat tidak wajar Wajar dengan pengecualian Wajarnya tanpa pengecualian JENIS PENDAPAT

Keputusan Materialitas Non GAPP :

Apabila klien gagal dalam mengikuti GAAP, maka laporan audit akan berupa pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar, tergantung pada ,materialitas dari penyimpangan yang terjadi. a. Jumlah Dolar Dibandingkan Dengan Dasar Tertentu.

Masalah utama dalam mengukur materialitas apabila klien gagal mematuhi GAAP biasanya adalah total dolar salah saji pada akun-akun yang terlibat, yang dibandingkan dengan beberapa dasar pengukuran. Untuk mengevaluasi materialitas secara keseluruhan, auditor juga harus mengabungkan semua salah saji yang belum diselesaikan sera menilai apakah ada sekumpulan salah saji yang tidak material yang jika digabungkan akan mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan. b. Dapat Diukur.

Jumlah dolar dari beberapa jenis salah saji tidak dapat diukur secara akurat. c. Sifat Pos.

Keputusan seorang pemakai laporan mungkin dipengaruhi juga oleh jenis salah saji. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi keputusan para pemakai laporan, dan dengan demikian juga, pendapat auditor, dalam cara yang berbeda ketimbang pada kebanyakan salah saji. 1. Transaksi yang illegal atau curang 2. Suatu pos yang secara material dapat mempengaruhi beberapa periode dimasa depan, walaupun salah saji tersebut tidak material walaupun hanya periode jalan yang dipertimbangkan. 3. Suatu pos yang mempunyai pengaruh psikis 4. Suatu pos mungkin penting dalam kaitannya dengan konsekuensi yang mungkin timbul dari kewajiban kontraktual d. Keputusan Materialitas-Kondisi Pembatasan Ruang Lingkup Audit

Apabila terdapat pembatasan ruang lingkup audit, laporan audit dapat berupa pendapat wajar tanpa pengecualian, ruang lingkup dan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak memberikan pendapat, tergantung pada materialitas pembatasan ruang lingkup audit tersebut. Biasanya jauh lebih sulit untuk mengevaluasi materialitas salah saji yang potensial akibat pembatasan ruang lingkup audit ketimbang kegagalan mengikuti GAAP. Salah saji yang diakibatkan oleh kegagalan mengikuti GAAP dapat diketahui. Sementara

salah saji yang diakibatkan oleh pembatasan ruang lingkup audit biasanya harus diukur secara subjektif dalam pengertian salah saji yang potensial atau yang mungkin. Pembahasan Mengenai Kondisi yang Membutuhkan Penyimpangan Ada dua kategori utama pembatasan ruang lingkup audit: pembatasan yang disebabkan oleh klien dan disebabkan oleh kondisi-kondisi yang berada di luar kendali klien maupun auditor. Kedua jenis pembatasan ruang lingkup tersebut memiliki pengaruh yang sama terhadap laporan auditor, tetapi interpretasi materialitasnya mungkin berbeda. Bila ada pembatasan ruang lingkup audit, maka respon yang tepat adalah menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian, kualifikasi (pengecualian) ruang lingkup dan pendapat audit, atau menolak memberikan pendapat, tergantung pada materialitasnya. Apabila pembatasan ruang lingkup audit disebabkan oleh kondisi-kondisi yang berada diluar kendali klien, maka ruang lingkup dan pendapat wajar dengan pengecualian mungkin akan diterbitkan. Dua jenis pembatasan yang terkadang diberlakukan oleh klien adalah diberlakukan oleh klien oleh ruang lingkup auditor berkaitan dengan observasi fisik persediaan serta konfirmasi piutang usaha, tetapi jenis pembatasan lainnya juga dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai