Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PEGADAIAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam kegiatan sehari- hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar
berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan yang ingin dibeli tidak
dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian, mau tidak mau kita
mengurangi untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak penting, namun untuk
keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara seperti
meminjam dari berbagai sumber dana yang ada.
Porum pegadaian sebagai satu- satunya perusahaan diindonesia yang menyelenggarakan
bisnis gadai dan sarana pendanaan alternative telah ada sejak lama dan banyak dikenal
masyarakat Indonesia, terutama dikota kecil. Selama ini pegadaian selalu identik dengan
kesusahan dan kesengsaraan, orang yang dating biasanya berpenampilan lusuh dengan wajah
tertekan, tetapi hal itu kini semua berubah. Porum pegadaian telah berubah diri dengan
membangun citra baru. Cukup membawa agunan, seseorang terbuka peluang untuk
mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai taksiran barang tersebuta. Agunan dapat
berbentuk apa saja asalokan berupa benda bergerak dan bernilai ekonomis. Disamping itu,
pemohon juga perlu menyerahkan surat atau bukti kepemilikan dan identitas diri, selain itu,
kini porum pegadaian banyak menawarkan produk lain selain hanya gadai tradisional.
1.2.Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud pegadaian dan
bagaimana cara menjalankan gadai.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Usaha Gadai
Menurut kitab Undang- Undang Hukum perdata pasal 1150 disebutkan bahwa gadai
adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, dan
yang menberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu utuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut secara didahulukan daripadaorang yang berpiutang lainya; dengan
pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkan barang itu setelah digadaikan, biaya- biaya mana yang harus didahulukan.
Secara umum usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang- barang berharga kepada
kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan
ditebus kembali sesuai perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai. Pegadaian terdiri
dari dua macam, yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Pegadaian adalah
lembaga yang melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum

kredit. Dengan demikian, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai
memiliki cirri- cirri diantaranya:
1. Terdapat barang- barang berharga yang digadaikan;
2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan;
3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.[1]
B. Tujuan Usaha Pegadaian
1. Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah
2. Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya, pegadaian memberikan
jasa taksiran untuk mengetahui nilai barang
3. Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya
4. Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap seperti karyawan
5. Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibinang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hokum
gadai
6. Mencega praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar lainya
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah kebawa melalui
penyediaan dana atas dasar hokum gadai, dan jasa dibidang keuangan lainya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku
8. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai
kepada masyarakat
9. Di samping penyaluran kredit, maupun usaha- usaha lainya yang bermanfaat terutama bagi
pemerintah dan masyarakat
10. Membina pola pengkreditan supaya benar- benar terarah dan bermanfaat, terutama mengenai
kredit yang bersifat produktif dan bila perlu memperluas daerah operasionalnya.
C. Manfaat Pegadaian
1. Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum pegadaian adalah
ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih
cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu mengingat itu
jasa yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, nasabah juga
memperolah manfaat sebagai berikut:
a.
Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya Nasabah yang
akan berpergian, merasa kurang aman menempatkan barang bergeraknya ditempat sendiri,
atau tidak mempunyai sarana penyimpanan suatu barang bergerak dapat menitipkan suatu
barang bergerak dapat menitipkn barangnya di Perum Pegadaian.
2. Bagi Perusahaan Pegadaian
Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada nasabahnya
adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana;
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa
tertentu dari Perum Pegadaian;
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang
memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana;
d. Berdasarkan Beraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh Perum
Pegadaian digunakan untuk:

1)
2)
3)
4)

Dana pembangunan semesta (55%);


Cadangan umum (5%);
Cadangan tujuan (5%);
Dana sosial (20%).[2]

D. Keuntungan Usaha Gadai


Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang
membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang ijon atau tukang
rentenir yang bunganya relatif tinggi. Perusahaan pegadaian menyediakan pinjaman uang
dengan jaminan barang-barang berharga. Meminjam uang ke perum pegadaian bukan saja
karena prosedurnya yang mudah dan cepat, tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan
jika dibandingkan dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini dilakukan sesuai
dengan salah satu tujuan dari perum pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada
masyarakat dengan moto meyelesaikan masalah tanpa masalah.
Jika seseorang membutuhkan dana sebenarnya dapat diajukan ke berbagai sumber dana,
seperti meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Akan tetapi, kendala
utamanya adalah prosedurnya yang rumit dan memakan waktu yang relatif lebih lama.
Kemudian disamping itu, persyaratan yang lebih sulit untuk dipenuhi seperti dokumen yang
harus lengkap, membuat masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhinya. Begitu pula
dengan jaminan yang diberikan harus barang-barang tertentu, karena tidak semua barang
dapat dijadikan jaminan di bank.
Namun, di perusahaan pegadaian begitu mudah dilakukan, masyarakat cukup datang ke
kantor pegadaian terdekat dengan membawa jaminan barang tertentu, maka uang pinjaman
pun dalam waktu singkat dapat terpenuhi. Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh
adalah jaminan dengan jam tangan saja sudah cukup untuk memperoleh sejumlah uang dan
hal ini hampir mustahil dapat diperoleh di lembaga keuangan lainnya.
Keuntungan lain di pegadaian adalah pihak pegadaian tidak mempermasalahkan untuk
apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan
yang harus dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi
yang diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang
paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan
pinjaman yang telah diberikan.
Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank
atau lembaga keuangan lainnya adalah:
1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu paada hari itu juga, hal ini
disebabkan prosedurnyayang tidak berbelit-belit;
2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk memenuhinya;
3. Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi sesuai
dengan kehendak nasabahnya.[3]
E. Barang Jaminan
Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pada prinsipnya adalah barang
bergerak, antara lain:
a. Barang dan perhiasan : yaitu semua perhiasan yang dibuat dari emas, perhiasan perak,
platina, baik yang berhiaskan intan, mutiara.
b. Barang-barang elektronik: laptop, TV, kulkas, radio, tape recorder,vcd/dvd, radio kaset.

c.
d.
e.
f.
g.

1.
3.
4.
5.

G.

Kendaran : sepeda, sepeda motor, mobil.


Barang-barang rumah tangga
Mesin,mesin jahit, mesin motor kapal.
Tekstil
Barang-barang lain yang dianggap bernilai seperti surat-surat berharga baik dalam bentuk
saham, obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya.[4]
F. Sumber Pendanaan
Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan menghimpun dana secara
langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya giro, deposito, dan tabungan.
Untuk memenuhi kebutuhan dananya, perum pegadaian memiliki sumber-sumber dana sbb:
Modal sendiri
2. Penyertaan modal pemerintah
Pinjaman jangka pendek dari perbankan
Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia
Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi
Aspek syariah tidak hanya menyentuh bagian operasionalnya saja, pembiayaan kegiatan
pendanaan bagi nasabah, harus diperoleh dari sumber yang benar-benar terbebas dari unsur
riba. Dalam hal ini, seluruh kegiatan pegadaian syariah termasuk dana yang kemudian
disalurkan kepada nasabah, murni berasal dari modal sendiri ditambah dana pihak ketiga dari
sumber yang dapat dipertanggung jawaban. Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan
bank muamalat sebagai pundernya, ke depan pegadaian jaga akan melakukan kerja sama
dengan lembaga keuangan syariah lain untuk mem-back up modal kerja.
Produk dan Jasa Sistem Konvensional

1. Jasa Taksiran
Layanan Pegadaian untuk memberikan penilaian berbagai jenis dan kualitas emas dan
berlian, para penaksir akan bergerak atau bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Jasa Titipan
Bagi nasabah yang ingin manyimpan barangnya yang berharga, dapat menyimpan
dipegadaian dengan layanan tititpan, dengan prosedur mudah, layanan murah, dan barang
akan dijamin oleh pegadaian. Selain itu, jika nasabah akan meninggalkan rumah dalam
jangka waktu yang lama, nasabah dapat manitipkan barang- barang dipegadaian.
3. Penjualan Koin Emas ONH
Koin emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang dapat digunakan untuk tujuan
persiapan dana pergi menunaikan ibadah haji bagi pembelinya. Nasabah hanya cukup
membeli sejumlah koin emas ONH (yang tersedia dalam pilihan berat), baik sekali saja
maupun secara rutin. Setelah koin emas ONH milik nasabah telah mencapai sekitar 250-300
gram, secara otomatis nasabah akan didaftarkan sebagai calon jamaah haji melalui Sistem
Haji Terpadu (Siskoat). Selain untuk haji, dapat pula dibeli untuk tujuan investasi.
4. Unit Toko Emas Galeri 24
5. Krasida
Kredit angsuran system gadai merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro
kecil (dalam rangka mengembangkan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian
pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Dengan janka waktu maksimal tiga tahun dan
jaminan bergerak,seperti: perhiasan, kendaraan bermotor, dan barang bergerak lainya.
6. Kreasi
Kreasi adalah pemberian pinjaman uang yang ditujukan kepada pengusaha kecil dengan
menggunakan konstruksi penjaminan kredit atas dasar fidusia. Kredit atas dasar fidusia

merupakan pengikatan jaminan dengan lembaga pengikatan jaminan yang sempurna dan
memberikan hak yang preferent kepada kreditor, dalam hal ini adalah lembaga jamin atau
fidusia. Kredit pada fitur fidusia, bagi kreditor dan debitur merupakan jaminan yang ideal.
7. Kresna
Kresna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai atau karyawan dalam rangka
kegiatan produktif /konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Sampai saat ini kresna
baru bisa diambil oleh pegawai pegadaian. Kresna dimasa mendatang akan dikembangkan
menjadi produk yang bisa dimanfaatkan untuk cicilan kendaraan bermotor.
8. Jasa gadai (Kredit Cepat Aman/KCA)
Proses pemberian system gadai hanya memakan waktu 15 menit, selain itu, aman dan
prosedurnya mudah, yaitu dengan jaminan barang bergerak.
9. Usaha Sewa Gedung
Perum pegadaianjuga menyediakan sewa gedung, seperti : Gedung Langen Palikrama,
Gedung Serbaguna, dan Harco Pasar Baru, serta Kenari Baru.
10. Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian
Kredittunda jual komoditas pertanian ini diberikan kepada petani degan jaminan gabah kering
giling. Layanan kredit ini ditujuhkan untuk membantu para petani pasca panen terhindardari
tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan permainan para tengkulak. Sasaran utama
gadai gabah adalah membantu petani agar dapat menjual gabah yang dimilikinya sesuai
dengan harga dasar yang ditetapkan pemerintah.
11. Kredit Kelayakan Usaha
Suatu bentuk pengembangan dari kredit gadai yang diperuntukkan bagi para pengusaha kecil
dan mikro agar tidak lagi menggadaikan alat- alat produksinya. Dengan melihat kelayakan
usahanya, mereka tetap memperoleh kredit dan barang jaminanya tetap dapat digunakan
untukmenjalankan usahanya.
12. Lelang Barang Jaminan
Jika sampai batas waktu tertentu, nasabah tidak melunasi, mencicil atau memperpanjang
pinjaman, barang akan dilelang pada bulan ke-5. Pelelangan akan di dilaksanakan oleh
pegadaian sendiri. Tanggal lelang akan diumumkan pada papan pengumuman dan media
radio. Dalam hal barang jaminan akan dilelang, nasabah masih berhak menerimah uang
kelebihan yaitu hasil penjualan dalam lelang setelah setelah dikurangi uang pinjaman + sewa
modal, biaya lelang. Apabila kredit belum dapat dikembalikan dalam waktunya dapat
diperpanjang dengan cara dicicil atau gadai ulang. Kedua cara ini secara otomatis akan
memperpanjang jangka waktu kredit.[5]
H. Pegadaian Sistem Syariah
1. Pengertian
Gadai dilihat dari sisi fiqih disebut Ar- Rahn yaitu suatu akad (perjanjian) pinjammeminjam dengan menyerahkan barang milik sebagai tanggungan utang. Perjanjian Gadai
pada prinsipnya diterimah dan diakui dalam Islam, berdasarkan firman Allah Swt. Dalam
transaksi rahn (gadai syariah) dikenal beberapa istilah yang harus dipahami oleh setiap
individu yang melaksanakan transaksi. Rahn dalam pengertian hukum perdata adalah sama
dengan gadai, tetapi dalam pengertian Syariah (Islam) terdapat hal- hal yang spesifik yang
tidak terdapat pada pengertian gadai , yaitu sebagai berikut.
a. Rahn artinya tetap, kekal, dan jaminan . Menurut beberapa mazhab, rahn berarti perjanjian
penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan utang yang nantinya dapat
dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian.

b.

Rahn adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan system gadai dengan
berlandaskan prinsip- prinsip syariat islam, di mana: tidak menentukan tarif jasa dari
besarnya uang pinjaman.
c. Rahn dalam hokum islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong dan tidak
untuk semata- mata mencari keuntungan.
2. Landasan hukum pegadaian syariah
Sebagai referensi atau landasan hukum pinjam-meminjam dengan jaminan (borg) adalah
firman Allah Swt. Berikut.


Apabila kamu dalam perjalanan dan tidak ada orang yang menuliskan utang, maka
hendaklah dengan rungguhan yang diterima ketika itu (Al-Baqarah:283).
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari Anas r.a. ia berkata:
Rasulullah Saw. Merungguhkan baju besi kepada seorang yahudi di Madinah ketika beliau
mengutangkan gandum dari seorang yahudi.
Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa agama islam tidak membeda-bedakan antara
orang muslim dan non-muslim dalam bidang muamalah, maka seorang muslim tetap wajib
membayar utangnya sekalipun kepada non-muslim.[6]
3. Mekanisme Operasional Pegadaian Islam
Dari landasan islam tersebut ,maka mekanisme operasional pegadaian islam dapat
digambarkan sebagai berikut;Melalui akad rahn,nasabah menyerahkan barang bergerak dan
kemudian dan kemudian penggadaian menyimpan dan merawatnya di tempat yang telah
disediahkan oleh penggadaian.Akibat yang timbul dari proses penyimpanan adalah
timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai investasi tempat penyimpanan,biaya perawatan,dan
keseluruhan proses kegiatannya. Atas dasar ini di benarkan bagi pegadaian mengenakan biaya
sewa kepada nasabah sesuai jumlah yang di sepakati oleh kedua belah pihak.
Penggadaian islam akan memperoleh keuntungan hanya dari beasewa tempat yang di pungut
bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal yang di perhitungkan dari uang pinjaman.
Sehingga di sini dapat dikatakan proses pinjam meminjam uang hanya sebagai lipstick
yang akan menarik minat konsumen untuk menyimpan barangnya di pegadaian
Adapun ketentuan atas persyaratan yang menyertai akad tersebut meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.

Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik /batil seperti murtahin mensyaratkan barang
jaminan dapat di manfaatkan tanpa batas.
Marhun Bih ( pinjaman ). Pinjaman merupakan hak yang wajib di kembalikan kepada
murtahin dan bisa di lunasi dengan barang yang di rahn-kan tersebut. Serta, pinjaman itu jelas
dan tertentu.
Marhun ( barang yang di rahn kan ). Marhun bisa di jual dan nilainya seimbang dengan
pinjaman, memiliki nilai, jelas ukurannya, milik sah penuh dari rahin, tidak terkait dengan
hak orang lain, dan bisa di serahkan baik materi maupun manfaatnya
Jumlah maksimum dana rahn dan nilai likuidasi barang yang di rahn kan serta jangka waktu
rahn di tetapkan dalam prosedur.
Rahin dibebani jasa manajemen atas barang berupa : biaya asuransi,
penyimpanan,keamanan,dan pengolahan serta administrasi.

Untuk dapat memperoleh layanan dari pegadaian, masyarakat hanya cukup menyerahkan
harta geraknya (emas,berlian,kendaraan,dll ) untuk di titipkan disertai dengan copy tanda
pengenal. Kemudian staf penaksir akan menentukan nilai taksiran barang bergerak tersebut
yang akan di jadikan sebagai patokan perhitungan pengenaan sewa simpanan ( jasa
simpanan ) dan pelapon uang pinjaman yang dapat di berikan. Taksiran barang yang
ditentukan berdasarkan nilai instrinsik dan harga pasar yang telah di tetapkan oleh forum
pagadaian. Maksimum uang pinjaman yang dapat di berikan adalah sebesar 90% dari nilai
taksiran barang.
Setelah melalui tahapan ini, pegadaian islam dan nasabah melakukan akad dengan
kesepakatan:
1. Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman ditetapkan selama maksimum 4 bulan
2. Nasabah bersedia membayar jasa simpanan sebesar Rp 90,-( Sembilan puluh rupiah) dari
kelipatan taksiran Rp 10.000,-per sepuluh hari yang di bayar bersamaan pada saat melunasi
pinjaman.
3. Membayar biaya administrasi yang besarnya ditetapka oleh pegadaian pada saat pencaiaran
uang pinjaman.[7]
I.

1.
2.
3.
a.
b.
c.

Mekanisme Produk Syariah


1. produk gadai ( Ar-Rahn )
Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah harus terlebih dahulu
memenuhi kebutuhan berikut:
Membawa fotokopi KTP atau identitas lainnya ( SIM, paspor, dan lain-lain )
Mengisi permulir permintaan rahn
Menyerahkan barang jaminan ( marhun ) bergerak, seperti:
Perhiasan emas, berlian
Kendaraan bermotor
Barang-barang elektronik

Selanjutnya, presedur pemberian pinjaman ( Marhun Bih)dilakukan melalui tahapan berikut:


1. Nasabah mengisi fermulir permintaan rahn
2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan fotokopi; idenditas
serta barang jaminan ke loket.
3. Petugas pegadaian menaksir ( marhun ) agunan yang diserahkan
4. Besarnya pinjaman / marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran marhun.
5. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan menerima uang
pinjaman.
J. Perbedaan Pegadaian Konvensional dengan Pegadaian Syariah serta dengan bank
Pegadaian Konvensional
Pegadaian Syariah
Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor
103 tahun 2000
103 tahun 2000 dan Hukum Agama Islam
Biaya administrasi berdasarkan prosentase Biaya
administrasi
menurut
ketetapan
berdasarkan golongan barang
berdasarkan golongan barang
Bila lama pengembalian pinjaman lebih dari Bilamana lama pengembalian pinjaman lebih
perjanjian barang gadai dilelang kepada dari akad, barang gadai nasabah dijual kepada
masyarakat
masyarakat
Sewa modal dihitung dengan: Prosentase x Jasa simpanan dihitung dengan: konstanta x
uang pinjaman (UP)
taksiran
Maksimal jangka waktu 4 bulan
Maksimal jangka waktu 3 bulan

Uang Kelebihan (UK)= hasil lelang- (uang


pinjaman + sewa modal + biaya lelang)
Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak
diambil, uang kelebihan tersebut menjadi milik
pegadaian
1 hari dihitung 15 hari
Mengenakan bunga (sewa modal) terhadap
nasabah uang memperoleh pinjaman
Istilah- istilah yang digunakan:
Gadai

Pegadaian

Nasabah

Barang Pinjaman

Pinjaman

Uang kelebihan (UK) = hasil penjualan - (uang


pinjaman + jasa penitipan + biaya penjualan)
Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak
diambil, diserahkan kepada Lembaga ZIS
1hari dihitung 5 hari
Tidak mengenakan bunga pada nasabah yang
mendapatkan pinjaman
Istilah- istilah yang digunakan:
Rahn
Murtahin
Rahin
Marhun
Marhun Bih

K. Perbedaan Pegadaian dengan Bank


Pegadaian
Prosedur pemberian dana mudah dan cepat
dan tidak berbelit-belit
Untuk masyarakat yang meminjam dana kecil
karena pegadaian merambah ke kalangan
masyarakat atas
Dengan jaminan barang sehari- hari seperti
emas dan barang elektronik lainya
Bunga rendah dan sesuai dengan kesepakatan
Bila tidak bisa dibayar, barang yang
digadaikan akan disita untuk dilelang

Bank
Prosedur sulit dan lama
Hanya peminjam besar dan terpercaya
Barang jaminan bernilai tinggi karena
pinjaman dalam jumlah besar
Bunga pasar dan berfluktuasi
Bila tidak membayar didatangi debt
collector, sebelum diusut ke pengadilan

BAB III
KESIMPULAN
Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang
bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang
yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang.
Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara
resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan
dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud

dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah
memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak
dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan
kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di
lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang
dengan melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya. Kegiatan usaha Perum
Pegadaian dipimpin sebuah dewan direksi yang terdiri dari seorang direktur utama dan
beberapa direktur.

DAFTAR PUSTAKA
Kasmir.2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Huda, Nurul dan Heykal Mohamad. 2010. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan
Praktis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Suhendi, Hendi.2008. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Soemitra, Andri.2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Media Group
Rivai, Adriana Permata Viethzal dan Ferry N. Idroes.2007. Bank and Fincial Institution
Management. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai