Anda di halaman 1dari 20

PENENTUAN BIAYA

PESANAN
(JOB ORDER COSTING)
Karakteristik:
1.Sifat produk terputus-putus
tergantung pesanan
2.Bentuk produk tergantung pada
pesanan
3.Pengumpulan biaya produksi
dilakukan kartu biaya pesanan
4.Total biaya produksi dikalkulasi
setelah pesanan selesai
5.Biaya produksi/unit dihitung:
pembagian total biaya produksi
dengan total unit yang dipesan
6.Akumulasi biaya umumnya
menggunakan biaya normal
7.Produk yang sudah selesai
langsung diserahkan pada pemesan
Kartu Harga Pokok (Job
Order Cost Sheet)

• Kartu harga pokok merupakan catatan yang


penting dalam metode harga pokok pesanan.
• Kartu ini berfungsi sebagai rekening pembantu,
yang digunakan untuk mengumpulkan biaya
produksi tiap pesanan produk.
• Biaya produksi untuk mengerjakan pesanan
tertentu dicatat secara rinci didalam kartu harga
pokok pesanan yang bersangkutan.
Kartu Harga Pokok (Job
Order Cost Sheet)
Kode Pesan : Tgl Pesan :
Nama Barang : Tgl Selesai :
Kuantitas : Nama Pemesan :
Alamat :
Bahan Tenaga Overhead
Baku Kerja Pabrik
Langsung
Rp Rp Rp
Taksiran Biaya Produksi:
Taksiran Biaya TK Langsung Rp xxxxx
Biaya Bahan Baku Rp xxxxx
Biaya Overhead Pabrik Rp xxxxx+
Total Biaya Produksi Rp. xxxxx
Harga Pokok Per unit :…..
Manfaat Informasi Harga
Pokok Produksi
Per Pesanan
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan
ke pemesan.
2. Mempertimbangkan penerimaan atau
penolakan pesanan.
3. Memantau realisasi biaya produksi.
4. Menghitung laba/rugi tiap pesanan.
5. Menentukan harga pokok persediaan produk
jadi dan produk dalam proses yang disajikan
dalam neraca.
Menentukan harga jual yg akan dibebankan
pada pemesan

• Taksiran biaya produksi utk pesanan Rp XX


• Taksiran biaya nonproduksi* yg dibebankan kpd pesanan XX
Taksiran total biaya pesanan Rp XX
•Laba yang diinginkan XX
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp XX

a Taksiran biaya bahan baku Rp XX


b Taksiran biaya TK langsung XX
c Taksiran BOP XX
Taksiran biaya produksi RpXX

*Biaya non produksi : Biaya adm dan umum;


biaya pemasaran
MEMANTAU REALISASI BIAYA
PRODUKSI
Perhitungan biaya produksi
sesungguhnya yang dikeluarkan
untuk pesanan tertentu :
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp XX
Biaya TK sesungguhnya XX

Taksiran BOP XX
Total biaya produksi Rp
XX
Menghitung Laba / Rugi Bruto
Tiap Pesanan
Harga jual yg Rp
dibebankan kpd XX
konsumen
Biaya Produksi
Pesanan Tertentu:
Biaya bahan baku XX
sesungguhnya
Biaya TK Langsung XX
sesungguhnya
Taksiran biaya overhead XX+
pabrik
Total Biaya Produksi Rp.
Pesanan X(-)
Laba bruto Rp.
Dengan demikian perhitungan HPP per
unit :
 
Biaya produksi untuk pesanan tertentu

Jumlah pesanan
 
PENCATATAN
1. AkuntansiAKUNTANSI
Bahan
baku
Pembelian Bahan Baku
Bahan Baku xxx
Utang xxx
Usaha/Kas
Penggunaan Bahan Baku
PDP xxx
BB xxx
Pengendali xxx
Overhead Pabrik
BP xxx
2. Akuntansi Tenaga
Kerja
Biaya Tenaga Kerja yg Terjadi
Beban Gaji xxx
Beban Gaji yg xxx
msh harus dibayar
Distribusi Biaya Tenaga Kerja
PDP xxx
Beban Gaji xxx
Pengendali Overhead xxx
Pabrik
Beban Gaji xxx
3. Akuntansi Biaya
Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik Aktual
Pengendali Overhead Pabrik xxx
Akumulasi Penyusutan xxx
Mesin
Pengendali Overhead Pabrik xxx
Asuransi Dibayar Di xxx
Muka
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
PDP xxx
Overhead Pabrik xxx
Dibebankan
Overhead Pabrik xxx
Dibebankan
Pengendali xxx
4. Akuntansi
Produk Selesai
Penyerahan langsung ke
pemesan
Piutang Usaha xxx
Penjualan xxx
Harga Pokok xxx
Penjualan
PDP xxx
Untuk mengisi persediaan & bukan
langsung dikirim ke pemesan
Mengisi Persediaan
Produk Selesai xxx
PDP xxx

Penyerahan ke pemesan
Piutang Usaha xxx
Penjualan xxx
Harga Pokok xxx
Penjualan
Persediaan PS xxx
KERUGIAN DALAM PROSES
PRODUKSI
1. SISA BAHAN
SISA BAHAN, yang PERLAKUKAN SISA
berasal BAHAN
1.Pengolahan kurang Apabila laku dijual:
baik
1.Ditutup ke ikhtisal
2.Suku cadang
rusak/cacat tidak bisa Laba Rugi
diretur 2.Pengurangan
3.Stock bahan terlalu Harga Pokok
lama Penjualan
4.Penghentian proyek 3.Dikreditkan ke
percobaan pengendali
5.Mesin pengolahan
overhead pabrik
sudah terlalu tua
PENCATATAN
AKUNTANSINYA
Ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi
Kas/Piutang Dagang xxx
Pendapatan lain-lain xxx

Pengurang Harga Pokok Penjualan


Kas/Piutang Dagang xxx
Harga Pokok xxx
Penjualan
Dikreditkan ke Pengendali Overhead Pabrik
Kas/Piutang Dagang xxx
Pengendali Overhead xxx
Pabrik
Nilai bahan di kartu pesanan dikurangi dg
hasil penjualan sisa bahan
Kas/Piutang Dagang xxx
PDP xxx
2. PRODUK CACAT
Bersifat Normal
Pengendali Overhead Pabrik xxx
Persediaan Bahan xxx
Beban Gaji xxx
Macam-macam Kredit xxx

Karena Kesalahan
Rugi Produk Cacat xxx
Persediaan Bahan xxx
Beban Gaji xxx
Macam-macam Kredit xxx
3. PRODUK RUSAK : Harga pokok
Produk rusak dan Laku Dijual
A. Bersifat Normal
Harga Pokok Produk selesai
per unit:
Harga Pokok Produk Selesai, xxx
produk unit
Harga Pokok Produk Rusak xxx
Kas
Harga Pokok Produk Selesai, xxx xxx
Pengendali
produk baikOverhead Pabrik xxx
PDP- Bahan xxx
PDP-Tenaga Kerja xxx
PDP-BOP xxx
3. PRODUK RUSAK : Harga pokok
Produk rusak dan Laku Dijual

B. Bersifat Karena Kesalahan


Harga Pokok Produk Rusak xxx
Penjualan Produk Rusak xxx
Rugi Produk Rusak xxx

Kas xxx
Rugi Produk Rusak xxx
PDP- Bahan xxx
PDP-Tenaga Kerja xxx
PDP-BOP xxx
3. PRODUK RUSAK : Tidak
Laku Dijual
BERSIFAT NORMAL
Pengendali Overhead Pabrik xxx
PDP- Bahan xxx
PDP-Tenaga Kerja xxx
PDP-BOP xxx

BERSIFAT KARENA
KESALAHAN
Rugi Produk Rusak xxx
PDP- Bahan xxx
PDP-Tenaga Kerja xxx
PDP-BOP xxx

Anda mungkin juga menyukai