PROYEKSI
1. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang yang
dilakukan pada saat sekarang
2. Harus mengetahui data masa lalu dan kondisi yang terjadi di masa lalu
3. Dalam melakukan proyeksi berdasarkan data masa lalu harus diingat, bahwa di masa
datang kondisi yang akan terjadi belum tentu sama dengan kondisi yang ada di masa lalu
BAGAIMANA PROSES PENYUSUNAN PROYEKSI
Interaksi
Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal investasi dan pilihan pendanaan
yang digunakan
Pilihan alternatif / Options
Proyeksi dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk menentukan beberapa
alternatif pilihan berdasarkan skenario yang telah ditentukan.
Kelayakan / Feasibility
Proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan perusahaan
Hindarkan kejutan / AvoidingSurprises
Nobody plans to fail, but many fail to plan.
SUMBER DATA
1. Laporan keuangan
1) Neraca
2) Laporan laba rugi
3) Arus kas
4) Catatan atas laporan keuangan
2. Kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi budaya/tradisi - asumsi
3. Kondisi makro ekonomi - asumsi
4. Regulasi
5. Target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan secara spesifik
LAPORAN PROFORMA
Berisikan tentang proyeksi atas :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Proyeksi penambahan asset yang diperlukan
4. Proyeksi penambahan dana untuk memenuhi target penjualan dan penambahan asset.
KEBUTUHAN ASET
1. Proyeksi keuangan menjelaskan tentang kebutuhan atas tambahan aset untuk mendukung
proyeksi yang telah dibuat.
2. Peningkatan penjualan juga harus didukung peningkatan modal kerja.
KEBUTUHAN PENDANAAN
1. Proyeksi keuangan akan memasukkan jumlah kebutuhan dana yang digunakan untuk
mencapai pertumbuhan penjualan dan target laba yang telah ditetapkan
2. Kebijakan dividen dan struktur pendanaan perusahaan akan mempengaruhi jumlah dana
yang dibutuhkan.
3. Jika tidak ada dana baru yang diharapkan dapat diperoleh melalui utang, maka
perusahaan harus mempertimbangkan untuk menerbitkan tambahan saham atau jenis
pendanaan lainnya.
KELEMAHAN
1. Kesesuaian target beberapa proyeksi membutuhkan penyesuaian variabel lain. Fungsi
variabel lain sebagai prasyarat, sehingga untuk memastikan bahwa proyeksi akan
tercapai maka variabel tersebut harus dipenuhi.
2. Misal, Penjualan, biaya dan laba diproyeksikan akan naik sebesar a%. Perusahaan
menginginkan pertumbuhan aset dan utang sebesar b%. Kondisi tersebut hanya dapat
dimungkinkan jika perusahaan menetapkan variabel lain. Misal kondisi tersebut hanya
dapat dicapai jika perusahaan jika modal bertambah c%.
5. Tambahan asset untuk mendukung proyeksi penjualan yang ditetapkan. Utang dan modal
ditentukan dengan melihat perbedaan antara total asset dan pendanaan yang telah tersedia.
Jika perubahan modal telah ditetapkan maka perusahaan dapat menghitung tambahan dana
dari kreditur.
6. Hitung EFN (External Fund Needed)
PENENTU PERTUMBUHAN
1. Pertumbuhan merupakan bagian yang penting dalam membuat proyeksi
2. Untuk mendukung pertumbuhan diperlukan tambahan aset. Tambahan aset akan
dievaluasi dengan model capital budgeting (NPV, payback period, IRR)
3. Untuk merekonsiliasikan hal tersebut maka pertumbuhan harus dianggap sebagai tujuan
antara untuk mencapai nilai perusahaan yang tinggi.
4. Jika perusahaan menerima project dengan NPV negatif, tingkat pertumbuhan dapat
tercapai tetapi pemegang saham justru akan mengalami penurunan nilai kekayaan.
5. Terdapat hubungan antara kemampuan perusahaan untuk berkembang dan kebijakan
pendanaan, jika perusahaan tidak menambah saham atau pendanaan jangka panjangnya.
6. Sustainable Growth Rate dalam penjualan dapat dihitung dengan rumus :
MODEL PROYEKSI
1. Proyeksi keuangan berdasarkan proyeksi penjualan merupakan contoh proyeksi
sederhana.
2. Perusahaan dapat membuat proyeksi dengan lebih detail dengan memperhatikan:
1) Target rasio-rasio keuangan untuk menentukan item-item dalam laporan keuangan
2) Memperhatikan kapasitas sumber daya yang dimiliki seperti tenaga kerja, mesin,
ruang kantor, peralatan.
3) Tidak semua item dalam laporan keuangan memiliki hubungan linear dengan
penjualan
4) Target pertumbuhan dan efisiensi yang diinginkan oleh manajemen
5) Asumsi yang dibuat harus cukup realistis
ASUMSI PROYEKSI
Asumsi
1. Asumsi diperlukan dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan karena asumsi tersebut
merupakan kondisi prasyarat suatu proyeksi dapat dibuat.
2. Tanpa sebuah asumsi maka suatu proyeksi sulit untuk dibuat, karena terlalu banyak
kemungkinan yang dapat muncul.
3. Asumsi : Menetapkan suatu kondisi
KEGUNAAN ASUMSI
1. Memudahkan penyusunan proyeksi atau anggaran
2. Dapat dijadikan alasan mengapa suatu proyeksi atau anggaran tidak dapat tercapai.
3. Sinyal diperlukannya perubahan atas anggaran yang telah dibuat.
4. Analisis sensitivitas dengan melakukan perubahan dari asumsi
JENIS ASUMSI
1. Asumsi yang bersumber pada kondisi eksternal:
1) Lingkungan ekonomi
2) Persaingan dalam industri
3) Konsumsi masyarakat, pertumbuhan penduduk
4) Kebijakan pemerintah
5) Perubahan teknologi
2. Asumsi hubungan antar variabel keuangan yang dihitung berdasarkan data-data historis
1) Rasio-rasio keuangan
2) Analisa vertikal dan horisontal
3. Asumsi yang didasarkan pada target yang hendak dicapai
1) Target pertumbuhan
2) Target efisiensi
ASUMSI EKONOMI
1. Proyeksi secara eksplisit harus menyatakan lingkungan ekonomi yang diharapkan akan
terjadi pada tahun proyeksi tersebut:
1) Tingkat suku bunga
2) Tingkat harga minyak bumi
3) Tingkat pertumbuhan ekonomi
2. Kondisi ekonomi dipengaruhi oleh kondisi politik seperti:
1) Pemilihan umum potensi perubahan regulasi
2) Pergantian kepala negara/daerah potensi perubahan kebijakan pemerintah yang
mempengaruhi perusahaan
3. Tingkat sensitivitas perubahan ekonomi, politik terhadap perusahaan berbeda tergantung
jenis perusahaannya.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan perekonomian
1. Mempengaruhi pertumbuhan pendapatan dan konsumsi masyarakat.
2. Setiap industri dan perusahaan memiliki koefisien korelasi yang berbeda-beda dengan
pertumbuhan perekonomian
3. Kebijakan pemerintah dalam pertumbuhan akan menentukan pertumbuhan pada sektor
industri tertentu
4. Perusahaan harus mengantisipasi perubahan kebijakan perekonomian pemerintah
terutama jika terjadi pergantian DPR, kepala pemerintah karena akan merubah orientasi
kebijakan.
ASUMSI EKONOMI
Tingkat suku bunga SBI
1. Mempengaruhi tingkat suku bunga deposito sehingga akan meningkat ekspektasi return
untuk pemegang saham / cost of equity
2. Suku bunga pinjaman hanya proyek dengan margin tinggi yang dapat didanai
3. Mempengaruhi pertumbuhan ekonomi terutama jika SBI tinggi, ada kecenderungan tidak
mau melakukan.
4. Sensitivitas perusahaan terhadap tingkat suku bunga SBI dipengaruhi oleh struktur
pendanaan perusahaan.
CONTOH ASUMSI
1. Harga bahan bakar
1) Dampak pengaruhnya luas
2) Mempengaruhi harga barang-barang lain seperti listrik, biaya transport.
3) Industri dan perusahaan dengan komponen biaya bahan bakar sangat tinggi
perngaruhnya terhadap perubahan harga ini.
2. Faktor Demografi
1) Setiap industri memiliki hubungan dengan jumlah pemakai jumlah penduduk.
2) Pola konsumsi penduduk dapat berubah, sehigga perusahaan harus
mengantisipasinya dalam menentukan asumsi.
3) Program pemerintah dalam demografi dan tata kota harus diperhatikan karena dapat
mempengaruhi asumsi
3. Asumsi hubungan antar variabel
1) Didasarkan pada analisis data historis.
2) Data historis yang digunakan adalah data yang memiliki persitensi yang tinggi
sehingga pertumbuhan yang bersifat irreguler harus disesuaikan.
3) Target rasio dapat menjadi asumsi, namun hal ini harus memperhatikan kemampuan
sumber daya perusahaan.
4) Faktor lingkungan harus dipertimbangkan dalam menentukan asumsi target rasio
dan pertumbuhan
PENYUSUNAN ASUMSI
Asumsi dalam menyusun proyeksi didasarkan pada asumsi yang paling umum sampai pada
asumsi detail
1. Asumsi kondisi lingkungan (sebagai dasar menyusun asumsi detail)
2. Asumsi hubungan antar variabel dan rasio yang telah mempertimbangkan asumsi kondisi
lingkungan, data historis dan target manajemen
CONTOH :
1. Asumsi makro ekonomi
1) Pertumbuhan ekonomo
2) Inflasi
3) Kurs rata-rata
4) Suku bunga SBI
5) Pertumbuhan industri makanan
2. Asumsi internal
1) Pertumbuhan penjualan
2) Biaya operasional dan marketing meningkat
3) Biaya gaji dari inflasi meningkat
4) Kapasitas produksi pabrik masih mencukupi untuk peningkatan produksi.