Anda di halaman 1dari 12

Analisa Laporan Keuangan

07
Modul ke:

Proyeksi Laporan Keuangan

Iwan Firdaus S.Kom,.MM, Diah Iskandar, SE.,Msi,


Fakultas Dra. Nurlis, M.Si, CA., Fitri Indriawati, SE., M.Si., CSRS
Ekonomi dan Bisnis

Program Studi
Akuntansi
MODUL 7

PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN

Iwan Firdaus, S.Kom,.MM

PROGRAM KELAS KARYAWAN


FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS – JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN

Menurut Liestiyowati (2012) Proyeksi keuangan merupakan


perencanaan keuangan perusahaan untuk dimasa mendatang
dengan berlandaskan pada laporan keuangan tahun yang lalu
.
Proyeksi keuangan pada dasarnya adalah sebuah
perencanaan keuangan atau anggaran untuk perusahaan guna
memperkirakan jumlah biaya yang mungkin timbul dan proyeksi
pendapatan yang akan dihasilkan untuk periode tertentu
Perlu diketahui bahwa laporan keuangan yang masih dalam
bentuk perencanaan maka di dalam laporan keuangan tersebut harus
dicantumkan kata “proforma” yang mempunyai arti bahwa laporan
keuangan menunjukkan ikhtisar kondisi keuangan perusahaan yang
belum dilaksankan. Informasi yang didalamnya masih dalam bentuk
proyeksi/perencanaan mengenai kondisi keuangan dimasa yang akan
datang
Menurut Dwi Lestari (2013) Proyeksi keuangan merupakan
aktivitas manajerial yang umum. Manajer menganalisis
catatan perusahaan yang lampau untuk mengidentifikasi
factor-faktor yang mempengaruhi kekayaan pemegang
saham. Sebagai contoh manajer mungkin merencanakan
perubahan struktur modal atau struktur portofolio
investasinya. Perencanaan keuangan sendiri merupakan
suatu penyusunan tindakan bagi perusahaan sebagai
pedoman pelaksanaan aktivitas di masa datang.
Perusahaan-perusahaan yang berkecenderungan
memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang
mungkin dilakukan pada masa yang akan datang. Sehingga
dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal
berpegang pada semua rencana yang telah disusun
sebelumnya.
Yang perlu di perhatikan dalam membuat proforma Laporan
Keuangan adalah :
1. Data keuangan yang akan kita buat rancangan misal
Neraca ataukah laba rugi ataukah item laba rugi yaitu
penjualan dan lain lain. Data ini merupakan data
sebenarnya di tahun yang sudah terjadi.
2. Menyiapkan besaran angka proyeksi yang akan
dilakukan. Meskipun besaran angka proyeksi ditetapkan
berdasarkan angka dari laporan keuangan yang lalu dan
harga pasar, tetapi karena angka proyeksi ini harus
mengkalkulasi adanya nilai waktu yang (inflasi dan
deflasi), maka angka-angka tersebut berbeda.
3. Besarnya proyeksi ditentukan dengan nilai yang lebih
besar menuju ke arah kebaikan dari angka yang sudah
terjadi (laporan keuangan yang terdahulu).
Kegunaan dari proforma ini bagi manajemen adalah :
1.Mengetahui asumsi yang menyebabkan karakteristik
keuangan dan operasional berpengaruh pada perusahaan
yang berbeda
2.Membuat proyeksi penjualan dan budget (biaya dan
penghasilan) yang berbeda
3.Mensummarikan hasilnya dalam proyeksi untung dan rugi
4.Mengubah data tersebut menjadi proyeksi cash flow
5.Mengevaluasi dari neraca
6.Menghitung analisa rasio dan membandingkan proyeksi
yang satu dengan yang lainnya seperti perusahaan yang kita
bandingkan.
7.Memeriksa keputusan yang akan diambil baik mengenai
marketing, produk, research dan pengembangan dan
membuat penilaian bagaimana pengaruhnya terhadap profit
dan juga likuiditas perusahaan melalui simulasi dari rencana
tersebut yang akan dievaluasi pengaruhnya terhadap
laporan keuangan.
Berdasarkan data yang diperoleh ada beberapa proses dalam
penyusunan proyeksi diantaranya adalah :

1. Interaksi; proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan


antara proposal investasi dan pilihan pendanaan yang
digunakan
2. Pilihan alternative (options); proyeksi yang dibuat dengan
memberikan kesempatan perusahaan untuk menentukan
beberapa alternative pilihan berdasarkan scenario yang
telah ditentukan
3. Kelayakan/Feasibility; proyeksi harus dibuat dengan
pertimbangan akal sehat dan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan perusahaan
4. Hindarkan kejutan (avoiding Surprises); tidak seorangpun
yang ingin gagal dan merencanakan untuk gagal.
Kelemahan dalam Model Proyeksi Keuangan

1.Model proyeksi keuangan tidak mengindikasikan


kebijakan keuangan mana yang paling baik,
namun hanya menggambarkan beberapa
alternative kondisi;
2.Banyak simplifikasi dari keadaan sebenarnya
sedangkan keadaan sebenarnya dapat berubah
menjadi hal yang tidak diduga sebelumnya;
3.Tanpa perencanaan jangka pendek perusahaan
seperti dalam laut yang berombak tanpa kemudi
untuk pegangan. Perencanaan keuangan harus
diterjemahkan dalam detail anggaran keuangan
dan operasi.
Kesimpulan menurut Liestiyowati (2012):

1.Perencanaan keuangan mengharuskan perusahaan


berpikir tentang masa depan dan menyusun proyeksi;
2.Penyusunan proyeksi meliputi :
a)Mengembangkan model keuangan perusahaan;
b)Menjelaskan scenario yang berbeda di masa
mendatang dari kondisi terbaik;
c)Menggunakan model untuk mengkontruksi
proforma laporan keuangan;
d)Menjalankan model dengan beberapa scenario
yang berbeda (analisis sensitivitas);
e)Mengevaluasi implikasi dari perencanaan
strategis.
Daftar Pustaka
Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A, Prof.Dr. Abdul Halim, M.B.A.,Akt., 2012, Analisis
laporan keuangan, UPP STIM YKPN, Bab 4
Liestiyowati SE.MPd.Akt.CA, 2012, http://akuntan-
si.blogspot.co.id/2012/12/proyeksi-laporan-keuangan.html
Dwi Lestari, 2013, http://dwikcay.blogspot.co.id/2013/12/proyeksi-laporan-
keuangan.html
Friska Putri, http://www.academia.edu/3531226/proyeksi
Terima Kasih
Iwan Firdaus, S.Kom,.MM

Anda mungkin juga menyukai