Makalah ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan tugas dari kelompok 2 yang
bertujuan untuk memperkenalkan dimensi-dimensi internasional akuntansi,
laporan keuangan dan kendali keuangan. Dunia dimana kaarir profesional akan
adalah sebuah dunia yang didominasi oleh bisnis global dan dan penanaman
modal tanpa batas. Oleh karena kegiatan ini membutuhkan keputusan-keputusan
yang di dasarkan pada data keuangan, pengetahuan akan akuntansi internasional
sangat penting untuk mencapai pemahaman yang tepat daam komunikasi
keuaangan internal dan eksternal.
Betapa pun kerasnya kita menghindari kesalahan, hal itu tetap saja bisa terjadi
dalam karya ini. Sebagai penulis, kami sepenuhnya bertanggungjawab atas semua
kesalahan dan kelalaian dalam membuat tugas makalah ini. Kami selalu menerima
komentar yang membangun dari semua orang yang melihat makalah ini terutama
kepada dosen pebimbing kami dalam tugas makalah ini karena para pelajar
merupakan para pewaris kebijaksanaan Anda.
Penyusun
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan metode evaluasi performa
GE dengan ICI. Secara krisis evaluasi kekuatan dan kelemahannya yang
berhubungan dengan masalah fluktuasi nilai mata uang.
BAB II
Pembahasan
A. Permodalan Bisnis
Permodalan bisnis adalah penggambaran besar,dan terdiri atas perumusan,
pelaksanaan ,dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini
meliputi empat dimensi kritis :
1. Mengidentifikasi faktor faktor kunci yang berhubungan dengan
kemajuan perusahaan ke depannya
2. Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan
pengembagan kemampuan perusahaan untuk memakai atau
memanfaatkan semua perkembangan ini,
3. Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung pilihan pilihan
strategis,
4. Menerjemahkan penilaian yang ada kedalam serangkaian tindakan
yang jelas.
B. Penganggaran Modal
Dalam mengidentifikasi faktor – faktor yang relevan untuk masa depan,
hal ini sangat berguna bagi sebuah perusahaan untuk meninjau lingkungan
internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman dan
kesempatan.
Keputusan untuk berinvestasi diluar negeri adalah sebuah elemen kritis
dalam strategi global bagi perusahaan multifungsional. Penanaman modal
luar neger-I secara langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar
dan prospek yang belum pasti. Secara normal perusahaan meningkatkan
kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi positif.
Penyesuaian modal perencanaan multifungsional dari tradisional telah
dibentuk kedalam tiga area pengukuran :
1) Menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional
2) Mangukur arus kas yang diperoleh
3) Menghitung biaya modal multinasional
I. Penganggaran Oprasional
Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen
selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka
pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan
keuntungan di mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan
keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan
usaha, dan pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan modal dari
cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip
akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang lokal
(Local Currency/LC) ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan
induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual dan profit
modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan
analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpanan dari
anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.
Sementara analisis varian adalah, pada hakikatnya, baik secara
internasional maupun domestik, fluktuasi mata uang membuatnya semakin
kompleks.
Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang
lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa
berakibat signifikan dalam menilai performa untuk usaha luar negeri dan
para manajernya.
Beberapa yang menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi luar
negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar
negeri. Nilai tukar antara dua negara sebaiknya sesuai pada proporsinya
untuk mengubah nilai inflasi mereka yang berbeda. Perubahan dalam nilai
tukar mata uang berada di belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa
mengubah kinerja pengukuran.
Perspektif nilai mata uang induk adalah tepat untuk strategi perencanaan
dan keputusan investasi jangka panjang. Akan tetapi, landasan nilai mata
uang yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja manajerial harus
bergantung pada siapa yang menghitung kemungkinan pertukaran.
(Masalah ini terpisah dari siapa yang bertanggung jawab untuk
kemungkinan adanya risiko pertukaran) jika bendahara perusahaan
mengatur risiko pertukaran, kemudian sangat a logis untuk mengukur
kinerja performa dalam mata uang mata uang induk mengukur berlaku jika
untung dan rugi pertukaran dihilangkan dalam mengevaluasi para manajer
asing. Jika para manajer lokal mempunyai materi untuk mengatur untung
dan rugi pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai mata uang
induk dapat dipertimbangkan.
Pertimbangan beberapa aspek proses anggaran. Pengendalian jaringan
kerja usaha domestik dan luar negeri membutuhkan anggaran dengan mata
uang asing yang diungkapkan dalam mata uang induk untuk perbandingan.
Tiga nilai yang mungkin bisa diukur dalam pencatatan anggaran periode
awal usaha:
1. Nilai di tempat berpengaruh ketika anggaran dibentuk
2. Nilai diharapkan masih berlaku pada anggaran periode akhir (nilai
proyeksinya)
3. Nilai pada akhir periode jika anggaran diperbaharui kapanpun nilai
tukar berubah (nilai akhir)
Nilai sebanding jika digunakan untuk mengawasi kinerja relatif anggaran.
Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk menyusun
anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian
tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para
manajer berbeda. Mari kita pertimbangkan beberapa kemungkinan:
1. Anggaran dan catatan kinerja pada nilai awal di tempat. Perubahan
nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi yang biasanya digunakan
untuk menyusun catatan anggaran dan kinerja.
2. Nilai anggaran akhir (terkini) dan catatan nilai akhir. Kombinasi ini
menghasilkan hasil yang sama
3. Penganggaran pada nilai awal dan catatan pada nilai akhir.
4. Catatan anggaran dan di kinerja menggunakan nilai tukar proyeksi.
Sistem ini mencerminkan perspektif mata uang lokal.
5. Anggaran pada nilai proyeksi dan catatan pada nilai akhir.
Lima hal tersebut pada praktiknya memang terjadi. Kita fokuskan pada
dua hal terakhir yang paling biasa. Sebagai sebuah ilustrasi asumsikan
kurs lokal (LC = Local Currency)
Dari perspektif cabang luar negeri, perbedaan kinerja diukur dalam kurs
lokal dan mencerminkan perbedaan antara jumlah anggaran dan angka
sebenarnya untuk setiap pos dalam laporan pendapatan. Perbedaan kinerja
ini dijelaskan dalam kolom (7) tampilan 10-9. Perbedaan untuk hasil
penjualan dan biaya penjualan bisa diturunkan menjadi harga (biaya) dan
perbedaan volume. Kolom perbedaan penjualan dari FC 1.000 ditentukan
dengan mengalikan perubahan pada unit volume penjualan, 200 unit,
dengan anggaran harga dari FC5. Menerapkan metodologi yang sama ke
dalam biaya penjualan yang menghasilkan selisih volume 200 unit x F3 =
FC 600. Dengan demikian, selisih volume bersih mempengaruhi margin
kotor dan kolom hasil usaha (9) adalah FC 1.000 -FC 600 = FC 400.
Perbedaan dalam hasil penjualan dan biaya penjualan disertakan pada
harga (biaya) perubahan selama anggaran periode tersebut dikalikan
dengan jumlah unit sebenarnya yang terjual dengan harga penjualan yang
berubah (biaya produksi) penghitungan ini menghasilkan sebuah
perbedaan harga negatif dari 1.200 unit x FC 0,25 = - FC 300 untuk hasil
penjualan, pada kolom (10) perbedaan antara anggaran belanja dan belanja
yang sebenarnya ditunjukkan seperti perbedaan nominal pada kolom (11).
Berdasarkan analisis ini, kita bisa memahami bahwa peningkatan dalam
pendapatan usaha perusahaan FC dari FC 695 (kolom 7) bisa ditambahkan
dengan faktor-faktor berikut ini:
Volume lebih tinggi (kolom 9) FC 400
Harga penjualan yang lebih rendah (kolom 10) (300)
Biaya produksi yang lebih rendah (kolom 10) 720
Biaya lebih tinggi (kolom 11) (125)
Peningkatan dalam pendapatan usaha (kolom 7) FC 695
Ketika performa perusahaan FC dievaluasi dari perspektif perusahaan
induk, nilai mata uang lokal pada awalnya diterjemahkan ke dalam nilai
mata uang induk. Mari kita asumsikan bahwa perusahaan induk memiliki
mata uang induk sebagai mata uang yang berlaku. Oleh karena itu, laporan
anggaran pendapatan perusahaan FC diterjemahkan ke dalam mata uang
induk dengan menggunakan metode penerjemahan sementara. Semenjak
mata uang lokal dipilih sebagai mata uang yang berlaku maka metode
penerjemahan nilai terkini digunakan. (Lihat bab 6 untuk gambaran yang
lebih lengkap dari semua metode ini).
Untuk menyederhanakan analisis kita, perusahaan induk akan
menganalisis varian anggaran perusahaan FC dengan menggunakan nilai
tukar yang masih berlaku pada tanggal anggaran (FC 1,00 = PC 1,00)
Ketika metode, harga dan perbedaan volume penjualan dan biaya
penjualan akan bercermin pada semua penghitungan dalam perspektif
perusahaan lokal. Pengaruh dari perubahan nilai tukar dihitung dengan
mengalikan hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam mata uang induk
dengan perubahan dalam nilai tukar selama periode anggaran. Selisih total
hasil penjualan dalam perusahaan induk, PC 5.000 - PC4.560 sama dengan
PC 440, akan dirinci ke dalam selisih nilai tukar, harga, dan volume
berikut:
Selisih volume dalam kolom (9) =200 unit x FC 5 = FC 1.000
x 1,0
= PC 1.000
Selisih harga dalam kolom (10) =1.200 unit extreme FC 0.25
=FC (300) x 1,0
= PC (300)
Selisih nilai tukar dalam kolom (12) = FC 5.700 x-PC 0,2
= PC (1.140)
Sama halnya, selisih total untuk biaya penjualan bisa dirinci sebagai
berikut:
Selisih volume =200 unit x fc3
= FC 600 x 1,0
= PC (600)
Selisih biaya = 1200 unit x - FC 0,60
= FC(720) x 1,0
= PC 720
Perbedaan nilai tukar dihitung dengan mengalikan setiap komponen biaya
barang yang terjual dengan perubahan nilai tukar pada kolom (12)
Persediaan awal FC 2800 x 0 =0
Produksi FC 2880 x PC 0,2 = 576
Persediaan akhir FC 2800 x PC 0,2 = (560)
Perbedaan nilai tukar untuk belanja usaha dan depresiasi dihitung dengan
mengalihkan jumlah sebenarnya dalam mata uang lokal dengan perubahan
nilai tukar mata selama masa yang berlaku. Hal ini menghasilkan sebuah
selisih pertukaran untuk belanja usaha FC 825 x - PC 0,2 = PC 165 dan
sebuah selisih pertukaran dari FC (300) x – PC 0,2 = PC 60 untuk bunga.
Dalam menghitung performa perusahaan FC dalam mata uang induk,
defisit pendapatan usaha min PC 204 bisa ditambahkan ke dalam faktor-
faktor berikut:
Volume penjualan lebih tinggi PC +
400
Harga penjualan lebih rendah
(300)
Biaya produksi lebih rendah +720
Biaya usaha lebih tinggi
(75)
Biaya bunga lebih tinggi (50)
Nilai tukar berubah (kolom 12)
(899)
Pendapatan usaha dalam mata uang induk melemah (kolom 8) PC
(204)
Kriteria Performa
Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap faktor dari performa
bunga bagi markas utama manajemen. Dua kriteria atau lebih atau lebih
kriteria performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai
usaha luar negeri mereka adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan
performa yang dianggarkan.
Dalam penelitian performa sebelumnya oleh business international. MNC
dari Amerika serikat dan non Amerika serikat meneliti laporan di mana
patokan keuangan paling penting yang digunakan untuk menilai performa
unit luar negeri adalah anggaran versus penjualan sebenarnya, hasil
penjualan, aset Bali, anggaran versus hasil sebenarnya dan penanaman
modal, dan arus kas usaha.
Kriteria non finansial memperkuat pengukuran finansial dengan
memusatkan pada tindakan yang mungkin secara signifikan berpengaruh
pada performa jangka panjang. Semua kriteria ini sangat penting untuk
membedakan antara performa manajerial dan performa unit.
Ukuran penting non finansial mencakup bursa saham, produk dan proses
inovasi, performa tepat waktu, rekewajiban produk, merespon pelanggan,
pengembangan diri (diukur dalam jumlah orang yang dipromosikan),
moral pegawai, (dipastikan dengan survei opini di tempat), dan
pengukuran produktivitas. Tidak ada yang tidak signifikan adalah
performa dalam tanggung jawab sosial dan hubungan pemerintah setempat
titik faktor non finansial seperti itu adalah vital untuk memastikan
keberlangsungan kesuksesan di luar negeri.
Persoalan tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan
pengukuran komponen yang relevan pada indikator anggaran dan ROI.
Keanekaragaman dalam ROI dan perbandingan anggaran yang
berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatan dan dasar investasi.
Pengukuran pendapatan konvensional mungkin mencerminkan sebuah
perusahaan dengan hasil yang lebih baik daripada taat pada patokan arus
kas, mereka bisa saja menyimpang menurut ketetapan internasional. Pada
awalnya, pendapatan bersih mungkin mencakup alokasi belanja
perusahaan di mana unit manager tidak bisa menangani titik mungkin hal
ini tidak mencerminkan sifat-sifat strategis misi unit usaha luar negeri titik
sebuah cabang perusahaan melaporkan hasil yang jarang mencerminkan
kontribusi total mereka.
Untuk memperbaiki semua kelemahan ini akuntan perusahaan perlu
memperjelas, seakurat mungkin, hasil yang secara jelas bisa disematkan
dalam keberadaan cabang perusahaan luar negeri. Untuk melaporkan laba,
oleh karena itu, mereka harus menyertakan kembali hal-hal berikut ini
seperti:
1. Pembayaran royalti, biaya service, dan alokasi beban perusahaan pada
cabang perusahaan luar negeri
2. Laba pada penggabungan penjualan cabang perusahaan luar negeri jika
penjualan dengan cabang perusahaan tidak dibuat pada harga dibawah
tangan, laba perusahaan luar negeri harus disesuaikan demi subsidi
pembiayaan transfer.
Seperti halnya dengan pendapatan, sebuah pembeda juga harus dibuat.
Bagi para manajer, investasi dasar harus mengandung sumber-sumber
yang bisa ditangani mereka. Dengan demikian, inventaris yang besar harus
dihilangkan harus neraca kas dan antar gabungan terhadap level para
manajer yang memiliki sedikit pengaruh. Untuk cabang perusahaan,
investasi dasar harus mencakup semua modal yang digunakan dalam
menuntaskan objektif yang dikemukakan.
Asumsikan, sebagai contoh, bahwa unit usaha luar negeri mengakhiri
tahun dengan mengikuti posisi keuangan valuta asing (FC-foreign
currency). (Kewajiban terkini tidak meliputi debit pembayaran bunga
termasuk porsi debit jangka panjang).
Kas FC 500 Hutang Lancar
FC 300
Piutang dagang 200 Hutang Jangka
Panjang 800
Persediaan 300
Aset tetap 1.000 Ekuitas Pemilik
900
FC 2.000 FC 2000
STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu seperti ROI
minimum yang diperlukan komam di mana ini diterapkan pada cadangan
individual dan aliran produk atau menyusun level ROI berbeda atau
standar lainnya (seperti margin kasar) untuk cadangan lainnya atau aliran
produk.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing
mereka mungkin sangat berguna titik disaat yang sama, semua
perbandingan memiliki kesulitan yang tidak terduga. Membandingkan
cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan indokoma baik di
dalam maupun di luar negeri harus dilakukan dengan penuh perhatian,
karena pertanyaan mengenai comparabilitas muncul kembali. Perbedaan
dalam objek cabang perusahaan secara otomatis akan membiasakan
perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika saja objektif
perusahaan sama, perbandingan dalam risiko negara harus diperhatikan.
Jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang
lebih tinggi maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya
keuntungan dari usaha di negara yang lebih berisiko. Akan tetapi tidak ada
satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan
negara beresiko kepada penilaian performa. ROI telah disesuaikan untuk
risiko politik karena seseorang bisa membuat ROI yang diinginkan untuk
memasukkan harga di atas yang sebenarnya di negara yang beresiko
tersebut (mengganti rugi dengan memper rendah risiko dari perbedaan
perusahaan usaha luar negeri secara geografis).
Mengambil resiko paling tinggi untuk sebuah target ROI adalah
permasalahan yang tidak bisa dihindari, tetapi prosesnya bisa dibuat secara
sistematis. Metode pertama adalah untuk menyeragamkan ROI perusahaan
dengan sebuah indeks angka risiko yang berkembang di setiap negara.
Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk
bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target
untuk menyatukan perhitungan yang unik untuk unit tertentu.
Perbandingan performa aktual dengan anggaran juga memungkinkan
manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang
perusahaan bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk
semua yang ada dalam kendali mereka. Berikut ini adalah 7 peringatan
yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil
usaha luar negeri:
1. Cabang perusahaan luar negeri tidak bisa dinilai sebagai pusat
keuntungan independen ketika mereka adalah komponen sistem
multinasional
2. Kriteria laba modal perusahaan besar harus didukung oleh ukuran
performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan
lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
3. Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing
internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan
anggaran performa.
4. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal menyimpan dari
semua objektif ini, alasan penyimpanan, dan respon manajerial untuk
perkembangan yang tidak terduga.
5. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil diluar
kendali mereka (di dalam dan di luar negeri)
6. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan
penuh dalam menyusun target-target di mana mereka akan dinilai.
7. Pengukuran performa ganda, finansial dan non finansial, harus
digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai Pelaporan
Penciptaan nilai ini memerlukan laporan baik ukuran dari proses finansial
maupun non finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham
perusahaan indikator prediktif dan historis nilai pemegang saham titik
penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi
manajemen merupakan minat dari para investor untuk menilai calon
perusahaan mereka.
Sebuah perusahaan yang menggunakan laporan ini Infosys technologies,
yang membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan.
Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor,
infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak
internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka titik konsep yang
menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:
Penciptaan Nilai Penyajian Nilai Realisasi
Nilai
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menentukan strategi usaha
yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai
disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan
manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.
Laporan ini diatur diantara 4 tema yang didiagramkan pada tampilan 10-12
Tampilan 10-12 Nilai Pelaporan Model Pengungkapan
Penjualan di luar pasar Nilai strategi internal
Lingkungan kompetitif Target
Lingkungan birokrasi Sasaran
Lingkungan ekonomi makro Tata kelola
Organisasi
Landasan nilai Mengatur nilai
Inovasi Informasi keuangan
Produk Posisi keuangan
Pelanggan Risiko manajemen
Rantai persediaan Performa segment
Masyarakat
BAB III
Kesimpulan & Saran
A. Kesimpulan
Saham merupakan salah satu bisnis dengaan keuntungan yang bergantung
pada kondisi pasar yang tidak bisa dipastikan, ketidak pastian itulah yang
menimbulkan resiko. Walaupun ada pencegahan kerugian yang bisa
dilakukan seperti melakukan kerja sama dengan mitra pengembang dengan
cara kredit, namun ini juga bisa menjadi resiko lain jika mitra pengembang
tidak memenuhi kwajibannya terhadap kontrak yang telah disepakati
sehingga berdampak pada pengaturan keuangan yang berdampak pada
jalannya fungsi-fungsi didalam sebuah perusahaan.
Kebijakan desentralisai dalam nilai performa GEC Seluruh dunia dianggap
sistem penilaian paling tepat, alasannya karna GE tidak memiliki standar
yang kaku dalam membandingkan performa cabang perusahaan sedangkan
kebijakan desentralisasi di anggap kebijakan yang mencerminkan
ketegasan untuk para menejer setiap cabang perushaan yang bekerja sama
dalam bisnis, sehingga dapat diberi wewenang mengatur anggaran,
mengatasi dan mencegah segala resiko disetiap cabang perusahaan di
berbagai negara, dan mengendalikan oprasi yang berbeda dan besar
disetiap cabang perusahaan seluruh dunia agar bisnis dapat dikendalikan
untuk mencapai target dan hasil pendapan yang diharapkan dalam dolar
yang tidak menentu.
B. Saran
Buat ibu dosen yang agar bisa membenarkan dan menjelaskan jika ada
materi yang salah atau penempatan kata yang kurang baik dalam
penyampaian materi yang telah dipaparkan oleh kelompok kami
Bagi rekan-rekan semua agar bisa membaca dan meneliti disetaip materi
yang dipaparkan agar bisa dipahami dan dikoreksi, supaya tidak ada
kesalahan dalam mendengarkan materi yang dipaparkan oleh kelompok
kami.
BAB I Materi II
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tujuan dari manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko individu
adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal
dari perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang,
kredit, komoditas, dan equitas. Peminjaman terhadap ketidakpastian harga
dikenal dengan istilah risiko pasar. Contohnya, sebuah perusahaan di
Swedia yang mengeluarkan saham baru pada investor-investor dalam
negeri mungkin melihat resiko pasar sebagai pemajanan terhadap naiknya
harga saham. Kenaikan harga-harga saham yang tidak diperkirakan ini
merupakan sesuatu yang tidak diinginkan jika pihak penerbit saham
mengeluarkan saham yang lebih sedikit untuk jumlah uang yang sama
dengan cara menunggu. Seorang investor Swedia, sebaiknya, akan melihat
resiko sebagai kemungkinan jatuhnya harga ekuitas. Jika harga saham
jatuh secara signifikan pada waktu dekat, investor biasanya lebih memilih
untuk menunggu daripada membeli.
Orang-orang di pasar cenderung menolak risiko. Oleh karena itu, sebagian
besar dari mereka akan menukarkan sebagian laba potensial dari
perubahan harga yang merugikan. Perantara keuangan dan makelar pasar
telah memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang
memungkinkan orang-orang di pasar untuk mentransfer risiko perubahan
harga yang tidak diperkirakan kepada orang lain karena yang disebut mitra
pengimbang. Misalnya, perantara keuangan menjual opsi kepada sebuah
perusahaan penerbit saham untuk membeli saham dan menjual hak jual
pada investor untuk melakukan penjualan semu sahamnya.
Risiko pasar memiliki banyak ukuran. Meskipun kita akan memfokuskan
pada ketidakpastian harga atau kurs, akuntan manajemen menganggap
risiko lainnya yang dihitung dengan ERM di atas. Risiko likuiditas muncul
karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat dengan
bebas ditukarkan. Pasar-pasar yang tidak lancar diantaranya adalah real
estate dan saham kapitalisasi kecil. Terputusnya pasar ini mengacu pada
risiko bahwa pasar tidak selalu menghasilkan perubahan-perubahan harga
yang terus-menerus. Jatuhnya pasar saham di awal di KDI ini adalah
perkara yang sedang dibicarakan. Resiko kredit merupakan kemungkinan
bahwa mitra pengimbang tidak akan memenuhi kewajibannya terhadap
kontrak manajemen risiko. Misalnya, mitra pengimbang yang telah setuju
untuk menukar euro dengan dolar Kanada mungkin gagal mengirimkan
euronya pada tanggal yang telah disepakati. Risiko pengaturan merupakan
risiko bahwa otoritas publik dapat mencegah penggunaan produk
keuangan untuk menjalankan fungsinya. Misalnya, bursa saham Kuala
lumpur tidak mengijinkan penggunaan jual kosong sebagai pencegahan
risiko kemauan penurunan harga ekuitas. Resiko pajak adalah resiko di
mana transaksi pencegahan resiko tertentu tidak akan menerima laporan
pajak yang diinginkan. Contohnya adalah laporan kerugian valuta sebagai
modal dapat memperoleh keuntungan ketika pendapatan dipilih. Risiko
akuntansi adalah risiko dimana transaksi pencegahan resiko tidak akan
dijelaskan sebagai bagian dari transaksi yang dilindunginya. Contoh dari
kasus ini adalah ketika keuntungan atas pencegahan risiko akan
kesepakatan pembelian dianggap sebagai 'pendapatan lainnya', bukannya
dianggap pengurangan biaya pembelian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,
dapat dirumuskan bahwa masalah yang akan diteliti dalam hal ini adalah
Peminjaman terhadap ketidakpastian harga dikenal dengan istilah risiko
pasar.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko individu
adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal
dari perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang,
kredit, komoditas, dan equitas.
BAB II
Pembahasan
Mengukur
Menganalisis Akibat
Merancang Respons
Menjalankan Respons
E. MENGUKUR TRADE-OFFS
Peran lain yang dilakukan akuntan dalam proses manajemen nsiko adalah
mengukur trade-offs yang berhubungan dengan strategi alernarif dalam
merespons suatu risiko. Manajemen dapat memilih untuk tetap
menghadapi risiko daripada melakukan pencegahan jika biaya
perlindungan risiko lebih tinggi daripada keuntungannya. Sebagai contoh,
importir yang memiliki kesepakatan pembelian perusahaan yang terbilang
dalam mata uang asing dapat memilih untuk tidak melakukan pencegahan
risiko jika dia yakin bahwa mata uang asing akan melemah sebelum
tanggal pengiriman. Seoarang akuntan akan mengukur keuntungan dari
pencegahan risiko dan biaya yang dikeluarkan, juga biaya-biaya dan
keuntungan terdahulu dengan cara mengamati pergerakan pasar
F. MANAJEMEN RISIKO DI DUNIA NILAI TUKAR
MENGAMBANG
Sebagian besar pergerakan harga pasar yang telah kIta bahas ini memiliki
hubungan satu sama lain. Pada bab ini, kita membatasi analisis pada
pemejanan harga tertentu, yaitu perubahan nilai tukar Ada tiga alasan yang
mendasari hal ini. Pertama, nilai tukar, atau risiko valuta asing, merupakan
bentuk risiko yang paling umum dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di
banyak negara. Kedua, eksekutif keuangan yang berpengalaman
menyatakan bahwa risiko valuta adalah salah satu risiko eksternal yang
paling sutit dan harus ditangani manajer keuangan. Ketiga, konsep
manajemen risiko dan perlakuan akuntansi asosiasi terhadap risiko valuta
asing bersifar sejajar dengan yang digunakan untuk risiko suku bunga,
harga komoditas, dan harga ekuitas.
Dalam dunia nilai tukar mengambang, manajemen risiko terdiri atas (1)
mengantisipasi peryerakan nilai tukar, (2) mengukur pemajanan
perusahaan terhadap risiko bursa, (3) merancang strategi perlindungan
yang sesuai, (4) membangun kendali manajemen risiko internal. Bahasan
lengkapnya dijelaskan di bawah ini.
I. OPSI KEUANGAN
Kontrak Ijun keuangan atau Futures Contract adalah hal yang berupa
dengan kontrak berjangka atau forward Contract titik seperti halnya
kontrak berjangka kontrak izin merupakan kesepakatan untuk membeli
atau mengirimkan sejumlah mata uang asing pada tanggal di masa yang
akan datang dengan harga yang ditetapkan titik kemungkinan lainnya
kontrak Ijon dapat memungkinkan menyebabkan daripada pengiriman dan
dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan membuat kontrak
kompensasi untuk instrumen keuangan yang sama. Hal yang membedakan
dari kontrak berjangka adalah bahwa kesepakatan Islam merupakan
kontrak yang di standarisasi terdiri atas profesi terus standarisasi dalam
kaitannya dengan ukuran dan tanggal pengiriman dan tukar dalam
pertukaran yang diatur. Ditandai untuk dipasarkan di akhir setiap harinya
dan harus memenuhi persyaratan margin periodenya.
Cara kerja kontrak Ijon itu jika, jika Alfa corporation meminjam Yen
selama 3 bulan dan ingin melindungi dirinya dari apresiasi Yen yang
sebelum jatuh tempo. Perusahaan itu dapat memberi kontrak izin untuk
menerima jumlah Yen yang setara dalam 90 hari apresiasi gen ini
menyebabkan Keuntungan pada kontrak Ijon menjadi kompensasi
kerugian pinjaman Yen.
J. OPSI MATA UANG
Opsi mata uang memberikan hak pada pembeli untuk membeli atau
menjual mata uang dari penjual dengan harga yang ditentukan pada atau
sebelum tanggal yang telah ditentukan titik opsi tipe oropa hanya dapat
dilaksanakan pada tanggal berakhirnya opsi tipe Amerika dapat
dilaksanakan kapanpun hingga dan termasuk tanggal berakhirnya.
Opsi mata uang dapat juga digunakan untuk mengatur pendapatan titik
Anggaplah bahwa seorang penjual opsi meyakini bahwa nilai Euro akan
naik dalam waktu tertentu penjual akan memberi naked call. jika nilai
Euro naik pada tanggal pelaksanaan, pembeli akan menjalankan opsi
tersebut dan mengantongi perbedaan antara harga tidak tetap dan harga
pengacau, di bawah premi naik. Untuk pembatas risiko negatif pembeli
akan memperoleh strategi opsi tarik. Strategi perdagangan ini terdiri atas
pemberian opsi tarik dan secara langsung menjual opsi tarik yang berupa
dengan harga yang lebih tinggi setitik sebagian nilai premi yang
dibayarkan oleh opsi tarik Strike akan diberi kompensasi dari jumlah yang
diterima dan penjualan opsi tarik dengan harga yang lebih tinggi titik
keuntungan maksimum ini merupakan perbedaan antara harga pengacau di
bawah premi bersih. Adalah dalam dampaknya kerugian potensial
maksimum pada seharusnya dapat memadukan biaya-biayanya.
L. PERLAKUAN AKUNTANSI
Badan standar akuntansi keuangan mengeluarkan fas No 133 dan
diamandemen oleh fas 138 yang diperjelas oleh fas 149 untuk memberikan
sebuah pendekatan yang menyeluruh terhadap akuntansi bagi Transaksi
derivatif dan lindung nilai.
Sebelum adanya ketetapan-ketetapan Ini, standar akuntansi dunia untuk
produk derivatif tidaklah lengkap dan tidak konsisten serta berkembang
secara perlahan. Sebagian besar instrumen derivatif yang berperan sebagai
pelaksana dianggap sebagai post nine neraca. Suasana caveat emptor
berlaku untuk membaca laporan yang berusaha untuk menaksir volume
dan resiko pengguna derivatif. Provisi dasar standar-standar ini adalah:
a. Semua instrumen derivatif harus dilaporkan dalam neraca sebagai aset
dan kewajiban titik pos-pos tersebut harus dicatat dengan nilai wajar,
termasuk pos-pos yang disimpan dalam kontrak penyelenggara yang
tidak dijabarkan dengan nilai yang seimbang.
b. Laba dan diuji dari perubahan-perubahan dalam nilai yang seimbang
dari instrumen derivatif bukanlah termasuk aset dan kewajiban titik laba
dan rugi secara otomatis termasuk ke dalam pendapatan jika laba dan
rugi tersebut tidak berperan sebagai lindung nilai titik ada tiga jenis
hubungan Indung nilai yang harus diakui diukur dan diungkapkan yang
pertama lindungi oleh wajar yang terdiri atas aset dan kewajiban mata
uang asing yang berlaku dan kesempatan mata uang asing dari
perusahaan, yang kedua lindung nilai investasi bersih dalam operasional
asing yang dan yang ketiga lindungi nilai arus kas yang terdiri atas
transaksi perkiraan yang terbilang dalam valuta asing.
c. Lindung nilai haruslah sangat efektif untuk memenuhi syarat-syarat
perlakuan akuntansi khusus yaitu, laba dan rugi dari instrumen rindu
nilai harus dengan tepat mengkompensasi laba dan rugi terhadap pos-
pos yang nilainya dilindungi.
d. Hubungan Indung nilai harus dicatat secara keseluruhan untuk
keuntungan pembaca laporan titik untuk melindungi nilai aset dan
kewajiban mata uang asing yang berlaku dan kesepakatan mata uang
asing perusahaan yang tidak diakui laba dan rugi yang tumbuh dari
perubahan nilai wajar dan instrumen dari Fatih secara cepat termasuk ke
dalam pendapatan titik perubahan dari nilai aset kewajiban atau
kesempatan perusahaan akan mata uang asing yang nilainya dilindungi
juga dianggap dalam pendapatan saat ini.
e. Laba atau rugi dalam lindungi nilai investasi berisi mata uang asing
secara langsung dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya
titik laba atau rugi ini sesudah diklasifikasi lagi ke dalam pemasukan
saat ini ketika anak perusahaan terjual atau di likuidasi.
f. Laba atau rugi dalam lindung nilai arus kas yang belum pasti, seperti
penjualan ekspor yang diperkirakan secara langsung dianggap sebagai
elemen pendapatan komprehensif. Laba atau rugi termasuk ke dalam
pendapatan ketika transaksi yang diperkirakan mempengaruhi
pendapatan.
M. MASALAH-MASALAH PRAKTIS
Masalah pertama berhubungan dengan penentuan nilai wajar. Wallace
memperkirakan bahwa ada 64 hitungan yang mungkin dipakai dalam
mengukur perubahan nilai wajar dari resiko yang dicegah dan instrumen
lindung nilai. Dia menemukan 4 cara untuk mengukur perubahan nilai
wajar dari risiko yang dicegah nilai pasar seimbang, penggunaan nilai
tukar spot-spot penggunaan nilai tukar forward to forward dan penggunaan
model penetapan harga opsi. Ada banyak cara juga untuk menghitung
perubahan nilai instrumen nilai lindung. Akhirnya perhitungan ini dapat
dilakukan baik sebelum atau sesudah pajak.
Kerumitan pelaporan keuangan juga muncul jika lindung nilai tidak
dianggap begitu efektif dalam mengoperasikan risiko valuta asingnya.
Namun begitu efektif merupakan anggapan yang subjektif dalam teorinya
begitu efektif berarti korelasi negatif yang sempurna antara perubahan
nilai atau arus kas sesuatu dari Khatib dan perubahan dalam nilai itu arus
kas dari pos-pos yang nilainya dilindungi. Hal ini menunjukkan
lingkungan perubahan nilai dari pasif yang dapat diterima. FASB
merekomendasikan cakupan 80-120%. Jika ikatan ini dilanggar lindung
nilai dihentikan dan laba atau rugi yang ditahan dari derivatif tersebut
termasuk ke dalam pendapatan saat ini titik oleh karenanya hal ini
mendatangkan kembali ketidakpastian yang diinginkan dalam aliran
pendapatan Yang dilaporkan.
Q. PENGUNGKAPAN
Pengungkapan yang diharuskan dibawa fas 133 dan ias 39 sangatlah
membantu dalam proses perkiraan ini pengungkapan tersebut dijabarkan di
bawah ini:
1. Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi
lindung nilai.
2. Deskripsi pos yang nilainya dilindungi.
3. Pengenalan risiko pasar sebuah perusahaan yang dicegah.
4. Deskripsi instrumen lindung nilai.
5. Jumlah yang tidak disertakan dalam pengkajian keefektifan lindung
nilai.
6. Pembenaran apriori bahwa hubungan perlindungan nilai akan begitu
efektif dalam mengurangi resiko pasar.
7. Pengkajian perlindungan nilai yang berkelanjutan dari semua derivatif
yang digunakan selama periode ini.
Kutipan yang telah dipilih dari pelaporan tahunan terbaru coca-cola
menggambarkan praktik pengungkapan perusahaan dengan menggunakan
instrumen lindung nilai
1. Manajemen resiko keuangan
2. Mata uang asing
3. Value at risk
R. KENDALI KEUANGAN
Strategi manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program
lindung nilai titik Masukkan dari sistem evaluasi yang menyeluruh dapat
membantu membangun pengalaman institusional dalam praktik
manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program manajemen risiko juga
memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi sesuai.
BAB III
Kesimpulan & Saran