Anda di halaman 1dari 58

Kata Pengantar

Makalah ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan tugas dari kelompok 2 yang
bertujuan untuk memperkenalkan dimensi-dimensi internasional akuntansi,
laporan keuangan dan kendali keuangan. Dunia dimana kaarir profesional akan
adalah sebuah dunia yang didominasi oleh bisnis global dan dan penanaman
modal tanpa batas. Oleh karena kegiatan ini membutuhkan keputusan-keputusan
yang di dasarkan pada data keuangan, pengetahuan akan akuntansi internasional
sangat penting untuk mencapai pemahaman yang tepat daam komunikasi
keuaangan internal dan eksternal.
Betapa pun kerasnya kita menghindari kesalahan, hal itu tetap saja bisa terjadi
dalam karya ini. Sebagai penulis, kami sepenuhnya bertanggungjawab atas semua
kesalahan dan kelalaian dalam membuat tugas makalah ini. Kami selalu menerima
komentar yang membangun dari semua orang yang melihat makalah ini terutama
kepada dosen pebimbing kami dalam tugas makalah ini karena para pelajar
merupakan para pewaris kebijaksanaan Anda.

Serang, 21 Desember 2022

Penyusun
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Sistem penilaian performa general electric company di seluruh dunia
adalah berdasarkan pada sebuah kebijakan desentralisasi. Kebijakan yang
mencerminkan ketegasan bahwa manajer yang sangat bertanggung jawab dan
bisnis mereka akan lebih teratur jika mereka diberikan kewenangan dan
sarana yang penting dengan anggaran dan mencapai target pendapatan bersih
dalam dolar. Terlebih lagi, desentralisasi mengijinkan perusahaan untuk
mengatasi kesulitan yang intinya menguji pengendalian atas operasinya yang
berbeda dan besar. Manajer cabang perusahaan asing, seperti halnya rekan
domestiknya, bertanggung jawab dalam Dollar, sebuah praktik yang tidak
diikuti oleh kebanyakan MNC.
Dalam pernyataan seorang eksekutif keuangan, "walaupun banyak
perusahaan Amerika serikat terdiri desentralisasi dalam usaha mereka di
Amerika serikat sendiri, namun perusahaan luar negeri tampaknya lebih
terdesentralisasi. Alasannya mungkin adalah apakah manajer luar negeri
cukup terlatih dalam aspek finansial international, seperti manajemen
pengungkapan valuta asing. Kami anggap ini adalah latihan yang penting dan
orang-orang kami mendapatkannya".
General electric tidak memiliki standar yang kaku dalam membandingkan
performa cabang perusahaannya. Rencana dan operasi yang strategis
disepakati untuk tiap-tiap bisnis, termasuk target keuangan. Seperti halnya
kebanyakan perusahaan, GE biasanya menghendaki nilai hasil yang lebih
tinggi dari proposal investasi di negara yang lebih beresiko dan di negara
dengan sistem resiko yang lebih tinggi. Sebuah investasi yang diajukan di
area yang beresiko tinggi akan lebih menyulitkan untuk disetujui dan
biasanya menghendaki ROI yang lebih tinggi, tetapi persetujuan bergantung
pada ROI perkiraan dan objektif total perusahaan di setiap negara.
Sistem penganggaran dan perkiraan adalah untuk masa 5 tahun kedepan.
Tahun pertama adalah perkiraan jangka panjang yang menjadikan anggaran
awal untuk tahun selanjutnya. Setahun kemudian anggaran direvisi
perbandingan dibuat antara anggaran dan perkiraan awal, dan sebuah
perubahan dihitung.
Pengukuran performa dari sebuah cabang perusahaan luar negeri
berhubungan dengan objektif dari rencana strategis dan anggaran tahunan
yang berasal dari rencana tersebut. Ukuran keuangan utama adalah cabang
perusahaan berhasil dalam mencapai pendapatan bersih dalam dolar titik
pengukuran lainnya mencakup ROI (dihitung sebagai jumlah pendapatan
bersih yang dilaporkan ditambah dengan biaya bunga setelah pajak, dibagi
dengan jumlah harga bersih plus pinjaman), pendapatan bersih dengan rasio
penjualan, bursa saham, nilai investari dan perubahan yang bisa diterima, dan
pengungkapan mata uang. Sementara performa perusahaan dan manajernya
diukur secara mendasar, ulasan manajer mencakup pengukuran lainnya.
Penilaiannya mencakup beberapa baik manager berurusan dengan
pemerintah, kemajuan yang dibuat terhadap pencapaian target tertentu, seperti
peningkatan bursa saham, dan berhasil dalam menjaga hubungan baik dengan
pegawai. Semua pengukuran ini berdasarkan pada rencana target strategis
yang dibuat antar manajer dan supervisor perusahaan induk pada awal
periode.
GE melakukan peninjauan usaha periodiknya di mana setiap manajer
ditinjau oleh atasannya. Fokusnya adalah pada perencanaan, hasil, dan
estimasi terkini. Proses penilaian ini memberikan manajemen perusahaan
kesempatan untuk menentukan apakah tindakan jangka pendek yang diambil
untuk target jangka panjang.
Untuk memperkecil pengungkapan, GE menghitung aset berwujud dengan
ekuitas dan memegang tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan modal
usaha. Kebijakan diubah sesuai dengan keadaan.
Tidak seperti MNC yang telah memusatkan pengungkapan keuangan dan
manajemen yang berguna untuk kepala Kantor, GE membuat pengungkapan
manajemen sebagai tanggung jawab masing-masing manajer lokalnya, dilihat
dari sektor dan anggota perusahaan. Untuk menghindari biaya transaksi dari,
contohnya, cabang perusahaan di Prancis yang mengelak dengan membeli
franc Prancis lebih dulu, GE memiliki ketetapan untuk penyusunan
penghindaran. Bendahara perusahaan memiliki data pengungkapan mata uang
dari semua cabang perusahaan dan memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam mengganti rugi. Oleh karena itu, unit bisa melakukan penyusunan
penghindaran mereka sendiri tanpa mencari sumber dari luar.
Dalam menetapkan anggaran mereka, manajer cabang perusahaan
menggunakan nilai tukar yang masih berlaku. GE meyakini bahwa walaupun
prediksi nilai tukar bukanlah seperti ilmu pasti, manajer luar negeri memiliki
kewenangan bisnis dan sarana untuk bertindak yang memungkinkan mereka
bisa mencapai pendapatan yang dianggarkan semua sarana termasuk
penghindaran dan keputusan penetapan harga. Manajer tidak hanya bisa
menaikkan harga, memotong biaya, pemimpin pembayaran, keterlambatan,
peminjaman lokal, dan mengirimkan deviden dengan cepat, tapi mereka juga
bisa mengambil kontrak jika ada.
Manajer cabang perusahaan memiliki tanggung jawab dan kewenangan
untuk memprediksi unit terhadap fluktuasi keuangan, dan oleh karena itu,
bertanggung jawab atas profit dengan dolar atau perubahan nilai tukar
menurut juru bicara perusahaan: "jika devaluasi yang tidak diharapkan terjadi,
performa perusahaan tetap diukur dari pendapatan dan anggaran dengan
dolar. GE menganggap perubahan dalam nilai tukar dengan cara yang sama
seperti risiko lainnya yang terjadi di suatu negara. Sebagai contoh, jika
penjualan dalam cabang perusahaan kurang dari yang dianggarkan karena
adanya masa reses, tindakan selanjutnya ada di tangan cabang perusahaan.
Jika seseorang berpendapat bahwa semua ini tidak bisa dikendalikan,
bagaimana seseorang bisa mengatur perusahaan? kami tidak mengatakannya
bisa dikendalikan tapi semua itu bisa dicegah, hal ini bisa ditindak sebelum
dan setelah peristiwa terjadi."
A. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,
dapat dirumuskan bahwa masalah yang akan diteliti dalam hal ini adalah
menilai performa cabang perusahaan luar negeri dalam dunia dengan nilai
tukar yang tidak menentu.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan metode evaluasi performa
GE dengan ICI. Secara krisis evaluasi kekuatan dan kelemahannya yang
berhubungan dengan masalah fluktuasi nilai mata uang.

BAB II
Pembahasan

A. Permodalan Bisnis
Permodalan bisnis adalah penggambaran besar,dan terdiri atas perumusan,
pelaksanaan ,dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini
meliputi empat dimensi kritis :
1. Mengidentifikasi faktor faktor kunci yang berhubungan dengan
kemajuan perusahaan ke depannya
2. Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan
pengembagan kemampuan perusahaan untuk memakai atau
memanfaatkan semua perkembangan ini,
3. Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung pilihan pilihan
strategis,
4. Menerjemahkan penilaian yang ada kedalam serangkaian tindakan
yang jelas.

B. Penganggaran Modal
Dalam mengidentifikasi faktor – faktor yang relevan untuk masa depan,
hal ini sangat berguna bagi sebuah perusahaan untuk meninjau lingkungan
internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman dan
kesempatan.
Keputusan untuk berinvestasi diluar negeri adalah sebuah elemen kritis
dalam strategi global bagi perusahaan multifungsional. Penanaman modal
luar neger-I secara langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar
dan prospek yang belum pasti. Secara normal perusahaan meningkatkan
kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi positif.
Penyesuaian modal perencanaan multifungsional dari tradisional telah
dibentuk kedalam tiga area pengukuran :
1) Menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional
2) Mangukur arus kas yang diperoleh
3) Menghitung biaya modal multinasional

C. Pengukuran Hasil Terduga


Sangatlah sulit untuk mengukur arus kas terduga dari sebuah investasi luar
negeri. Perbedaan dalam prinsip prinsip akuntansi adalah relevan jika
manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan local dalam
memperkirakan arus kas masa depan.
Ketika aturan pengukuran digunakan dalam mempersiapkan semua akun
yang berbeda ini dari semua Negara asal, perbedaan estimasi arus kas
mungkin bisa terjadi. Perbedaan ini bisa mempengaruhi pajak pendapatan
perusahaan dan arus kas. Neraca pembayaran yang memprihatinkan
mungkin dengan seketika membuat pemerintah setempat untuk membatasi
repatriasi deviden atau pembayaran lainnya terhadap perusahaan induk.

D. Biaya Modal Multinasional


Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal
perusahaan sebagai nilai pangkasnya yakni, sebuah proyek harus
menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan .
Batasan nilai berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur
keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini :
Ka = Ke (E/S) + Ki (1–t) (D / S)
Keterangan:
Ka = Beban rata rata setelah pajak
Ke = Biaya ekuitas
Ki = Biaya utang sebelum pajak
E = Nilai ekuitas perusahaan
D = Nilai utang perusahaan
S = Nilai struktus modal perusahaan (E + D)
T = Nilai pajak marginal
Perhitungan pajak tambahan digunakan ketika sebuah perusahaan
multinasional meminjam dana dari beberapa pasar modal luar negeri. Nilai
dan porsktif pajak disetiap pasar luar negeri selama masa pinjaman masih
berlaku . Status pajak yang bisa dipangkas dari bunga pembayaran harus
diperiksa, karena tidak semua otoritas perpajakan nasional mengakui
adanya pemangkasan . Terlebih lagi pajak tangguhan yang muncul
kapanpun ketika pemasukan pajak yang berbeda dari tujuan laporan
pemasukan eksternal, yang menjadi praktik umum yang bisa diterima
diberbagai negara industri dimana beroprasi.

E. Permasalahan Sistem dan Permasalahan Informasi


Penyebaran yang tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah strategi
yang di gunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi yang
berbeda secara geoggrafis. Munkin tantangan yang paling besar adalah
dalam menghadapi sistem spesialis yang merancang sistem informasi
perusahaan yang mengizinkan manajer keuangan mersponnya secara tepat
terhadap fenomena kompetisi global. Perubahan kondisi memberikan
deregulasi pasar dan pengurangan masalah tarif.
Sistem informasi yang dibutuhkan CEO yang membuat mereka bisa
merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan produksi secara
efektif diseluruh dunia, pemasaran dan strategi keuangan. Untuk
memfasilitasi objektif ini pengembang software informasi di AS telah
menciptakan XBLR (extensible business reporting language ) yang dimana
BLR akan menerjemahkan semua angka dan kata kata secara otomatis
sehingga setiap segmen data diidentifikasi dengan cara standar ketika
dilihat dengan web browser.
Manajer dengan berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis dan
memecahkan masalah yang berbeda , landasan keputusan yang berbeda
dan bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebutuhkan informasi langsung
adalah sebuah konsekuansi langsung oleh karena itu kita memiliki
permasalahan mendasar bagi perusahaan multinasional. Maslah pokok
informasi lainya adalah dalam menjalankan evaluasi para manajer di AS
umumnya lebih mengutamakan laporan keuangan kedalam dollar AS.
Oleh karena itu laporan dari usaha multinasional AS biasanya
diterjemahkan kedalam ekuivalen dollar mereka supaya markas
manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dollarnya.

F. Manajemen Informasi Dan Hiperinflasi


Landasan pelaporan menghasilakan semua batasan dan berdasarkan pada
asusmsi berikut ini :
1) Objektif manajemen dalam memaksimalkan nilai perusahaan
dilandaskan pada istilah mata uang yang memegang nilainya. Oleh
karena itu cara terbaik untuk mengukur performa dari sebuah afiliasi
yang berlokasi dalam lingkungan berinflasi tingi dikenal dengan istilah
nilai mata uang kuat
2) Model kita juga secara implisit menghasilkan bahwa nilai inflasi, nilai
tukar, nilai bunga adalah saling berkaitan.
Konvensi pelaporan akuntansi untuk transaksi nilai mata uang biasanya
mecatat pendapatan dan perbelanjaan dalam kurs yang berlaku pada
tanggal pelaporan keauangan. Mencatat sebuah transaksi pada tanggal
yang berbeda mengacaukan proses pengukuran dengan memasukan
untung dan rugi dalam pembelian kuasa akan uang atau bunga implisit
pertukaran. Laporan dengan perlakuan yang direkomendasikan
menghasilakan jumlah yang dilaporkan bisa diandalkan,bisa di tafsir
secaran ekonomi dan simetris.

G. Masalah Pengendalian Keuangan


Sistem kendali keuangan adalah sistem komunikasi dan pengukuran
kuantitatif yang memfasilitasi penendalian dengan cara :
1) Mengkomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi
2) Menjelaskan kriteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja
3) Mengawasi kinerja
4) Memberitahukan deviasi antara kinerja actual dan terencana bagi yang
bertanggung jawab.
Sistem kendali keuangan membuat manajemen mampu untuk fokus pada
aktivitas tambahannya terhadap semua objektifnya. Sistem pengendalian
yang efesien juga membuar basis manajemen mampu untuk mengevaluasi
rencana strategis perusahaan dan untuk merevisi mereka pada saat
dibutuhkan.

H. Sistem Pengendalian Multinasional Melawan Domestik


Sistem yang digunakan oleh kebanyakan perusahaan multinasional untuk
mengendalikan usaha luar negri mereka adalah identik dengan semua
sistem yang digunakan perusahaan domestik. Sistem pokok yang
digunakan diluar negri mencakup pengendalian finansial dan permodalan
serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang
dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. Pada laporan
penelitian klasik sekarang ini, David Hawkins menawarkan 4 alasan dasar
untuk hal ini:
1. Pertimbangan pengendalian keuangan pada tahapan awal pembentukan
sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
2. Biasanya memang lebih murah untuk memindahkan sistem domestik
daripada menciptakan seluruh sistem dari awal untuk usaha luar
negeri.
3. Untuk menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan
keuangan gabungan, pengendali perusahaan tetap memaksa bahwa
semua cabang usaha menggunakan format dan jadwal yang sama
untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan finansial.
4. Dewan eksekutif pembentuk sistem domestik dalam usaha luar negeri
dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat
meneruskan untuk menggunakan seperti halnya sistem pengendalian
domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam manajemen
dengan menguasai sistem domestik.
Perbedaan lingkungan berpotensi memiliki akibat yang tidak terbatas
dalam proses pengendalian keuangan. Sistem dirancang untuk usaha
desentralisasi yang kurang efektif di negara yang dicirikan dengan
penghindaran yang tinggi, rentangan kekuasaan yang sangat tinggi
membentuk karakteristik kepuasan sosial. Kewenangan utusan mungkin
kurang dapat diterima dalam masyarakat kolektif, yang cenderung
menekankan otoritas kelompok seperti yang berlawanan dengan
individual. Dalam masyarakat yang memiliki orientasi jangka panjang,
mengukur kinerja yang mencerminkan perkembangan penjualan dan
penguasaan pasar mungkin akan sangat berarti daripada ROI dan selisih
permodalan yang fokus dalam jangka pendek. Catatan Hopper dan
Rathnasiri tentang akibat mengacuhkan budaya lebih ke pengendalian
finansial.
Saluran penyebaran, persyaratan kredit, kebijakan industri, institusi
finansial, dan praktik bisnis, semuanya beragam dari negara demi negara.
Manajer keuangan internasional harus menggunakan semua praktik bisnis
yang berbeda ini. Dalam menguji penghargaan yang ada di Finlandia dan
Cina, Chiang dan Birtch menemukan bahwa sebuah apresiasi penghargaan
lebih tinggi yang memerlukan pertimbangan karakteristik pegawai dan
faktor kontekstual lainnya yang lebih penting dari budaya.
Perusahaan dengan usaha luar negeri juga harus menggunakan regulasi
dan batasan pemerintah yang tidak familiar. Pengendalian devisa,
pembatasan aliran modal ala Thailand pada tahun 2007, persyaratan
kepemilikan bersama, dan banyak regulasi bisnis lainnya. Dari semua
permasalahan yang ditunjukkan pada tampilan 10 – 4, pertimbangan
lingkungan yang berhubungan dengan kekuatan dari mata uang sebuah
negara mungkin adalah hal yang paling penting untuk merancang sistem
pengendalian luar negeri. Nilai inflasi dalam negeri dan fluktuasi nilai
mata uang adalah kritis, dan sistem pengendalian perusahaan harus
memperbolehkan semua hal tersebut. Menerapkan pengendalian keuangan
yang dirancang demi kestabilan lingkungan di mana lingkungan yang
tidak stabil merupakan suatu kegagalan.

I. Penganggaran Oprasional
Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen
selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka
pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan
keuntungan di mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan
keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan
usaha, dan pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan modal dari
cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip
akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang lokal
(Local Currency/LC) ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan
induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual dan profit
modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan
analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpanan dari
anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.
Sementara analisis varian adalah, pada hakikatnya, baik secara
internasional maupun domestik, fluktuasi mata uang membuatnya semakin
kompleks.
Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang
lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa
berakibat signifikan dalam menilai performa untuk usaha luar negeri dan
para manajernya.
Beberapa yang menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi luar
negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar
negeri. Nilai tukar antara dua negara sebaiknya sesuai pada proporsinya
untuk mengubah nilai inflasi mereka yang berbeda. Perubahan dalam nilai
tukar mata uang berada di belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa
mengubah kinerja pengukuran.
Perspektif nilai mata uang induk adalah tepat untuk strategi perencanaan
dan keputusan investasi jangka panjang. Akan tetapi, landasan nilai mata
uang yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja manajerial harus
bergantung pada siapa yang menghitung kemungkinan pertukaran.
(Masalah ini terpisah dari siapa yang bertanggung jawab untuk
kemungkinan adanya risiko pertukaran) jika bendahara perusahaan
mengatur risiko pertukaran, kemudian sangat a logis untuk mengukur
kinerja performa dalam mata uang mata uang induk mengukur berlaku jika
untung dan rugi pertukaran dihilangkan dalam mengevaluasi para manajer
asing. Jika para manajer lokal mempunyai materi untuk mengatur untung
dan rugi pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai mata uang
induk dapat dipertimbangkan.
Pertimbangan beberapa aspek proses anggaran. Pengendalian jaringan
kerja usaha domestik dan luar negeri membutuhkan anggaran dengan mata
uang asing yang diungkapkan dalam mata uang induk untuk perbandingan.
Tiga nilai yang mungkin bisa diukur dalam pencatatan anggaran periode
awal usaha:
1. Nilai di tempat berpengaruh ketika anggaran dibentuk
2. Nilai diharapkan masih berlaku pada anggaran periode akhir (nilai
proyeksinya)
3. Nilai pada akhir periode jika anggaran diperbaharui kapanpun nilai
tukar berubah (nilai akhir)
Nilai sebanding jika digunakan untuk mengawasi kinerja relatif anggaran.
Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk menyusun
anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian
tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para
manajer berbeda. Mari kita pertimbangkan beberapa kemungkinan:
1. Anggaran dan catatan kinerja pada nilai awal di tempat. Perubahan
nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi yang biasanya digunakan
untuk menyusun catatan anggaran dan kinerja.
2. Nilai anggaran akhir (terkini) dan catatan nilai akhir. Kombinasi ini
menghasilkan hasil yang sama
3. Penganggaran pada nilai awal dan catatan pada nilai akhir.
4. Catatan anggaran dan di kinerja menggunakan nilai tukar proyeksi.
Sistem ini mencerminkan perspektif mata uang lokal.
5. Anggaran pada nilai proyeksi dan catatan pada nilai akhir.
Lima hal tersebut pada praktiknya memang terjadi. Kita fokuskan pada
dua hal terakhir yang paling biasa. Sebagai sebuah ilustrasi asumsikan
kurs lokal (LC = Local Currency)

Proyeksi Nilai Tukar $0.50 = LC 1 Nilai akrual periode akhir:


$0.25 = LC 1
Pendapatan dianggarkan dalam LC: 800.000 Pendapatan Akrual dalam
LC: 1.000.000
Anggaran endapatan dalam $: $400.000 Pendapatan akrual dalam $:
250.000

Jika nilai proyeksi digunakan dalam mengawasi kinerja, hasilnya dalam


dolar adalah $500.000 (LC 1.000.000 x $0,50), atau $100.000 di atas
anggaran. Manajer telah bekerja dengan baik. Akan tetapi jika nilai aktual
pada periode akhir yang digunakan, hasilnya adalah $250.000 (LC
1.000.000 xv$0,25), atau $150.000 di bawah anggaran, manajer tidak
bekerja dengan baik. Nilai manakah yang sebaiknya digunakan?
Masalah yang dibahas paling mendalam adalah opsi nomor 4,
menggunakan nilai tukar terproyeksi dalam penganggaran yang
mendorong para manajer untuk memasukkan pergerakan nilai tukar yang
diharapkan dalam keputusan usaha mereka. Menggunakan nilai
terproyeksi untuk mengawasi kinerja, sebaliknya, membentengi manajer
lokal dari perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan yang tidak bisa
mereka kendalikan. Juga, proteksi atas risiko pertukaran bisa
dikoordinasikan pada perusahaan berbasis luas.
Kami menganggap bahwa dengan menggunakan nilai tukar terproyeksi
untuk penganggaran dan nilai aktual akhir untuk mencatat kinerja (opsi 5)
juga bagus, seperti opsi 4, metode ini mendorong para manajer untuk
menyertakan perubahan nilai tukar terantisipasi dalam rencana mereka
untuk periode anggaran. Tidak seperti opsi 4, membebankan pada manajer
perusahaan dan lokal atas nilai tukar yang tidak diharapkan yang
mendorong mereka untuk merespon pergerakan nilai tukar. Bayangkan
Apa yang akan terjadi jika manajer asing, memproyeksikan devaluasi mata
uang lokal 30%, sebenarnya mengalami devaluasi 70% dan tidak bisa
mengganti kerugian yang lebih besar daripada devaluasi yang diharapkan
karena kinerja manajerial diukur dengan nilai terproyeksi.
Opsi 5 akan sangat berguna ketika rencana usaha lokal bisa diubah untuk
mengakomodasi perkembangan kurs yang tidak terantisipasi. Jika
perbedaan tetap antara nilai aktual dan proyeksi diabaikan ketika
mengevaluasi manajer lokal (contoh, perbedaan tetap dianggap sebagai
sebuah salah perkiraan, yang mana tanggung jawab perusahaan utama),
sistem ini menawarkan keuntungan tambahan lebih dari opsi 4.
Ketika tanggung jawab atas perbedaan pertukaran yang dibagi ke dalam
berbagai perbedaan manajemen, perbedaan anggaran harus dianalisis
dengan level tanggung jawab. Pada contoh sebelumnya, perbedaan cabang
usaha luar negeri dan perbedaan nilai tukar dianalisis seperti yang
ditunjukkan pada tampilan 10 – 6
Tampilan 10 – 6 Analisis Perbedaan Nilai Tukar
Perhitungan
Tanggung Jawab Jenis Usaha Nilai Tukar Perbedaan
Mata uang lokal usaha LC x Anggaran Mata uang lokal
(manajemen luar Anggaran x Anggaran = Perbedaan usaha
negri) -LC Aktual x Anggaran Mata uang perusahaan
Mata uang perusahaan LC Aktual x Aktual induk
induk -LC Aktual = Perbedaan
(Manajemen pusat) pertukaran

SELISIH ANGGARAN SELURUHNYA DARI -$150.000 (LC 800.000 x


$0,50 dikurangi LC 1.000.000 x $0,25) akan menjadi sebuah selisih positif
$100.000 yang disertakan pada manajer luar negeri (LC 800.000 x $0,50 -
LC 1.000.000 x $0,50) dan sebuah selisih negatif -$250.000 yang
disertakan perusahaan utama (LC 1.000.000 x $0,50 – LC 1.000.000 x
$0,50) tampilan 10 – 7 menggambarkan sebuah landasan untuk
menganalisis perbedaan anggaran ketika tanggung jawab atas perbedaan
pertukaran dibagi antara manajemen lokal, manajemen divisi usaha
internasional (variasi nilai mata uang induk), dan bendahara perusahaan
(perbedaan dari nilai anggaran). Devisi internasional di sini bertanggung
jawab untuk membentengi perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan,
sementara bendahara perusahaan bertanggung jawab untuk akurasi
perkiraan nilai.

J. Analisis perubahan nilai tukar


Sekarang kami berikan contoh yang lebih komprehensif mengenai analisis
varian dari nilai tukar. Tampilan 10-8 menunjukkan anggaran dan
ringkasan laporan pendapatan aktual FC company di awal dan akhir 20x8
tahun anggaran. Rencana keuntungan untuk tahun (dikemukakan dalam
GAAP perusahaan induk) diterjemahkan ke dalam mata uang induk pada
awal periode nilai pertukaran dari FC1 = PC1. Devaluasi kurs valuta asing
20% pada akhir tahun.
Laporan kinerja yang menerapkan harga, volume, dan induk perbedaan
nilai tukar diperhatikan pada tampilan 10-9.
Tampilan 10 – 7 Tiga Cara Menganalisis Perbedaan Nilai Tukar
Perhitungan
Tanggung Jawab Jenis Usaha Nilai Tukar Perbedaan
Mata uang lokal usaha LC x Anggaran Mata uang lokal
(manajemen luar Anggaran x Anggaran = Perbedaan usaha
negri) -LC Aktual x Anggaran Mata uang perusahaan
Mata uang perusahaan LC Aktual x Aktual induk
induk -LC Aktual x Anggaran = Perbedaan
(Manajemen pusat) LC x Aktual pertukaran
Perbedaan Valuta Anggaran = Nilai Tukar
Asing -LC Selisih dari anggaran
Dari anggaran Anggaran
(bendahara)

Tampilan 10 – 8 Laporan Pendapatan Untuk Perbedaan Nilai Tukar


Anggaran Aktual
Penghasilan FC 5.000 FC 5.700
Biaya barang yang terjual 3.000 2.880
Margin kotor FC 2.000 FC 2.820
Biaya usaha 750 825
Depresiasi 500 500
Bunga 250 1.500 300 1.625
Pendapatan usaha FC 500 FC 1.195
 Perusahaan menggunakan metoode penetapan biaya FIFO dan
produksi sama dengan penjualan selama setahun. Biaya unit produksi
diturunkan dari rencana FC 3,00 ke FC 2,40 per unit.
 Penjualan sebenarnya ditingkatkan menjadi 200 unit sepanjang tahun
pada harga FC 4,75, FC 0,25 lebih rendah dari yang diperkirakan.

Tampilan 10 – 8 Laporan Pendapatan Untuk Perbedaan Nilai Tukar


(1) ( (3) (4) ( (6) (7) (8) (9) (10 (11) (12)
2 5 )
) )
Analisis Varian
Anggaran Aktual Total
FC F PC FC F PC FC PC Vo Har Dilap Nil
X X l. ga/ orkan ai
Bia Tuk
ya ar
Pengh 5. 1 5. 5. 0 4.5 7 (4 1.0 (30 (1.1
asilan 000 . 000 700 . 60 00 40) 00 0) 40)
Invest (13. 0 (13. (2.8 8 (2.8 2
asi 000) 1 000) 00) 1 00) 00 200
Awal (3.0 . (3.0 (2.8 . (2.3 1
Produ 00) 0 00) 00) 0 04) 20 696
(6 72
ksi (6.0 1 (6.0 (5.6 0 (5.1 3
00 0 (75) 16
Baran 00) . 00) 80) . 04) 20 896
) 42 - (1.1
g yang 3.0 0 3.0 2. 8 2. (2 (1.7
4 0 (50) 24)
Tersed 00 00 800 240 00 60)
00 (125)
ia (3.0 1 (3.0 (2.8 0 (2.8 )
. . 165
Invent 00) 00) 80) 64) 1 136
aris 2.0 0 2.0 2. 8 1. 20 (3
42 -
Akhir 00 00 820 696 8 04)
4 0
Biaya (75 (75 (8 (6 20
00 0
Penjua 0) 1 0) 25) 0 60) ( 90
(89
lan (50 . (50 (5 . (5 75
0 9)
Margi 0) 0) 00) 8 00) ) -
n (25 1 (25 (3 1 (2
Kotor 0) . 0) 00) . 40) - 10
Biaya 50 0 50 1. 0 2 ( (2
Usaha 0 1 0 195 0 96 50 04)
Depre . . )
siasi 0 8 6
Bunga 95
Penda
patan
Usaha

Dari perspektif cabang luar negeri, perbedaan kinerja diukur dalam kurs
lokal dan mencerminkan perbedaan antara jumlah anggaran dan angka
sebenarnya untuk setiap pos dalam laporan pendapatan. Perbedaan kinerja
ini dijelaskan dalam kolom (7) tampilan 10-9. Perbedaan untuk hasil
penjualan dan biaya penjualan bisa diturunkan menjadi harga (biaya) dan
perbedaan volume. Kolom perbedaan penjualan dari FC 1.000 ditentukan
dengan mengalikan perubahan pada unit volume penjualan, 200 unit,
dengan anggaran harga dari FC5. Menerapkan metodologi yang sama ke
dalam biaya penjualan yang menghasilkan selisih volume 200 unit x F3 =
FC 600. Dengan demikian, selisih volume bersih mempengaruhi margin
kotor dan kolom hasil usaha (9) adalah FC 1.000 -FC 600 = FC 400.
Perbedaan dalam hasil penjualan dan biaya penjualan disertakan pada
harga (biaya) perubahan selama anggaran periode tersebut dikalikan
dengan jumlah unit sebenarnya yang terjual dengan harga penjualan yang
berubah (biaya produksi) penghitungan ini menghasilkan sebuah
perbedaan harga negatif dari 1.200 unit x FC 0,25 = - FC 300 untuk hasil
penjualan, pada kolom (10) perbedaan antara anggaran belanja dan belanja
yang sebenarnya ditunjukkan seperti perbedaan nominal pada kolom (11).
Berdasarkan analisis ini, kita bisa memahami bahwa peningkatan dalam
pendapatan usaha perusahaan FC dari FC 695 (kolom 7) bisa ditambahkan
dengan faktor-faktor berikut ini:
 Volume lebih tinggi (kolom 9) FC 400
 Harga penjualan yang lebih rendah (kolom 10) (300)
 Biaya produksi yang lebih rendah (kolom 10) 720
 Biaya lebih tinggi (kolom 11) (125)
 Peningkatan dalam pendapatan usaha (kolom 7) FC 695
Ketika performa perusahaan FC dievaluasi dari perspektif perusahaan
induk, nilai mata uang lokal pada awalnya diterjemahkan ke dalam nilai
mata uang induk. Mari kita asumsikan bahwa perusahaan induk memiliki
mata uang induk sebagai mata uang yang berlaku. Oleh karena itu, laporan
anggaran pendapatan perusahaan FC diterjemahkan ke dalam mata uang
induk dengan menggunakan metode penerjemahan sementara. Semenjak
mata uang lokal dipilih sebagai mata uang yang berlaku maka metode
penerjemahan nilai terkini digunakan. (Lihat bab 6 untuk gambaran yang
lebih lengkap dari semua metode ini).
Untuk menyederhanakan analisis kita, perusahaan induk akan
menganalisis varian anggaran perusahaan FC dengan menggunakan nilai
tukar yang masih berlaku pada tanggal anggaran (FC 1,00 = PC 1,00)
Ketika metode, harga dan perbedaan volume penjualan dan biaya
penjualan akan bercermin pada semua penghitungan dalam perspektif
perusahaan lokal. Pengaruh dari perubahan nilai tukar dihitung dengan
mengalikan hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam mata uang induk
dengan perubahan dalam nilai tukar selama periode anggaran. Selisih total
hasil penjualan dalam perusahaan induk, PC 5.000 - PC4.560 sama dengan
PC 440, akan dirinci ke dalam selisih nilai tukar, harga, dan volume
berikut:
Selisih volume dalam kolom (9) =200 unit x FC 5 = FC 1.000
x 1,0
= PC 1.000
Selisih harga dalam kolom (10) =1.200 unit extreme FC 0.25
=FC (300) x 1,0
= PC (300)
Selisih nilai tukar dalam kolom (12) = FC 5.700 x-PC 0,2
= PC (1.140)
Sama halnya, selisih total untuk biaya penjualan bisa dirinci sebagai
berikut:
Selisih volume =200 unit x fc3
= FC 600 x 1,0
= PC (600)
Selisih biaya = 1200 unit x - FC 0,60
= FC(720) x 1,0
= PC 720
Perbedaan nilai tukar dihitung dengan mengalikan setiap komponen biaya
barang yang terjual dengan perubahan nilai tukar pada kolom (12)
Persediaan awal FC 2800 x 0 =0
Produksi FC 2880 x PC 0,2 = 576
Persediaan akhir FC 2800 x PC 0,2 = (560)

Perbedaan nilai tukar untuk belanja usaha dan depresiasi dihitung dengan
mengalihkan jumlah sebenarnya dalam mata uang lokal dengan perubahan
nilai tukar mata selama masa yang berlaku. Hal ini menghasilkan sebuah
selisih pertukaran untuk belanja usaha FC 825 x - PC 0,2 = PC 165 dan
sebuah selisih pertukaran dari FC (300) x – PC 0,2 = PC 60 untuk bunga.
Dalam menghitung performa perusahaan FC dalam mata uang induk,
defisit pendapatan usaha min PC 204 bisa ditambahkan ke dalam faktor-
faktor berikut:
Volume penjualan lebih tinggi PC +
400
Harga penjualan lebih rendah
(300)
Biaya produksi lebih rendah +720
Biaya usaha lebih tinggi
(75)
Biaya bunga lebih tinggi (50)
Nilai tukar berubah (kolom 12)
(899)
Pendapatan usaha dalam mata uang induk melemah (kolom 8) PC
(204)

Fenomena penerjemahan mata uang disebabkan oleh sebuah pelemahan


mata uang lokal yang berkaitan dengan laporan mata uang adalah
penyebab utama untuk hasil usaha yang buruk.

PENETAPAN BIAYA STRATEGIS


Sementara produk dan sistem pembiayaan standar biasanya berperan aktif
dalam pengendalian biaya, beberapa perusahaan Jepang telah
memperkenalkan konsep biaya yang kemudian bisa memperkuat strategi
manufaktur global.
Dalam pengendalian biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di
seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada
dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah
produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Perbedaan hasil
antara biaya standar dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk
bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa
disimpulkan sebagai sebuah model dasar harga dasar.
Sistem pembiayaan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara
biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Pembiayaan kaizen menekankan
untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang
diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif tampilan 10-10 meringkas
perbedaan-perbedaan utama antara konsep pembiayaan standar dan
pembiayaan kaizen.
Tampilan 10-10 Konsep Penetapan Biaya Standar Versus Kaizen
Konsep Biaya Standar Konsep Biaya Kaizen
Pengendalian biaya Pengurangan biaya
Berdasarkan pada kondisi produksi Berdasarkan pada peningkatan
yang ada produksi yang berkesinambungan
Sasaran: mencapai target pengurangan
Sasaran: seragam dengan performa biaya
standar Pengurangan biaya ditetapkan perbulan
Ketentuan standar ditetapkan tiap meneruskan perbaikan dalam metode
tahun produksi demi meraih target biaya
Analisis varian berdasarkan pada
pengurangan biaya tetap
Analisis varian berdasarkan atas Menginvestasi ketika target biaya tidak
aktual versus standar tercapai.
Menginvestasi ketika standar tidak
tercapai
Dalam proses sebuah sistem pembiayaan, biaya tambahan diterapkan
untuk servis barang dan servis rutin dengan menggunakan aplikasi nilai
biaya tambahan. Dari sudut pandang pembiayaan akuntansi tradisional,
biaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk produk yang memiliki
sebab akibat.

EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI


Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian efektif.
Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen
untuk:
1. Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas
2. Menilai profitabilitas dari usaha yang ada
3. Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana
4. Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahaan secara produktif
5. Mengevaluasi performa manajerial
Konsistensi
MNC membentuk usaha luar negeri untuk berbagai alasan. Perusahaan
yang bergantung pada persediaan tetap bahan mentah umumnya
mengembangkan usaha luar negeri untuk mengamankan persediaannya.
Investasi luar negeri lainnya adalah untuk menekan biaya produksi titik
alasan lain untuk memperluas ke luar negeri meliputi kebutuhan untuk:
1. Supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing utama
2. Menciptakan pasar untuk komponen-komponen dan produk yang
bersangkutan
3. Menganekaragamkan risiko bisnis
4. Mencari pangsa pasar baru
5. Memenuhi regulasi pemerintah
6. Memperbesar biaya tambahan di antara unit-unit yang paling
menghasilkan
kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada taktis. Menekankan pada
profitabilitas jangka pendek dan efisiensi yang bisa mengalihkan perhatian
dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan mengasingkan
perusahaan pribadi.
Kinerja Unit Versus Manajer
Para manajer lokal secara jelas berpengaruh dalam melaporkan pendapatan
melalui keputusan usaha mereka. Keputusan diambil di perusahaan utama
juga berpengaruh pada pendapatan luar negeri.
Kebijakan dan tindakan perusahaan setempat juga secara langsung
mempengaruhi hasil laporan cabang perusahaan luar negeri. Rasio
kapitalisasi minimum di beberapa negara sering memperbesar penanaman
modal dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang dibandingkan titik
pengendalian bursa luar negeri yang membatasi ketersediaan valuta luar
negeri untuk membayar kebutuhan impor yang akan sering menekan
performa cabang perusahaan titik pengendalian harga dan gaji juga tidak
merusak laporan kinerja para manajer.
Semua perhitungan ini memperluas bahwa sebuah perbedaan harus dibuat
antara performa managerial dan performa unit. Manajer lokal harus dinilai
hanya pada neraca dan soal laporan pendapatan yang bisa mereka tangani.
Evaluasi spesifik ini bisa dilakukan dalam praktiknya dengan membagi
masing-masing neraca dan laporan keuangan menjadi komponen yang bisa
dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan, seperti yang digambarkan dalam
tampilan 10-11.

Tampilan 10-11 Format Laporan Keuangan untuk Pengendalian (Mata


Uang Lokal)
Lokal Lokal
Terkendali Tidak
Terkendali
Neraca xx Xx
Aset (Detail) xx xx
Kewajiban (Detail) xx xx
Ekuitas Pemilik (Detail) xx xx
Laporan Pendapatan
Penghasilan xx xx
Biaya Usaha xx xx
Bunga xx xx
“Lain – Lain” xx xx
Perpajakan xx xx
Pendapatan Bersih xx xx

Kriteria Performa
Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap faktor dari performa
bunga bagi markas utama manajemen. Dua kriteria atau lebih atau lebih
kriteria performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai
usaha luar negeri mereka adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan
performa yang dianggarkan.
Dalam penelitian performa sebelumnya oleh business international. MNC
dari Amerika serikat dan non Amerika serikat meneliti laporan di mana
patokan keuangan paling penting yang digunakan untuk menilai performa
unit luar negeri adalah anggaran versus penjualan sebenarnya, hasil
penjualan, aset Bali, anggaran versus hasil sebenarnya dan penanaman
modal, dan arus kas usaha.
Kriteria non finansial memperkuat pengukuran finansial dengan
memusatkan pada tindakan yang mungkin secara signifikan berpengaruh
pada performa jangka panjang. Semua kriteria ini sangat penting untuk
membedakan antara performa manajerial dan performa unit.
Ukuran penting non finansial mencakup bursa saham, produk dan proses
inovasi, performa tepat waktu, rekewajiban produk, merespon pelanggan,
pengembangan diri (diukur dalam jumlah orang yang dipromosikan),
moral pegawai, (dipastikan dengan survei opini di tempat), dan
pengukuran produktivitas. Tidak ada yang tidak signifikan adalah
performa dalam tanggung jawab sosial dan hubungan pemerintah setempat
titik faktor non finansial seperti itu adalah vital untuk memastikan
keberlangsungan kesuksesan di luar negeri.
Persoalan tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan
pengukuran komponen yang relevan pada indikator anggaran dan ROI.
Keanekaragaman dalam ROI dan perbandingan anggaran yang
berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatan dan dasar investasi.
Pengukuran pendapatan konvensional mungkin mencerminkan sebuah
perusahaan dengan hasil yang lebih baik daripada taat pada patokan arus
kas, mereka bisa saja menyimpang menurut ketetapan internasional. Pada
awalnya, pendapatan bersih mungkin mencakup alokasi belanja
perusahaan di mana unit manager tidak bisa menangani titik mungkin hal
ini tidak mencerminkan sifat-sifat strategis misi unit usaha luar negeri titik
sebuah cabang perusahaan melaporkan hasil yang jarang mencerminkan
kontribusi total mereka.
Untuk memperbaiki semua kelemahan ini akuntan perusahaan perlu
memperjelas, seakurat mungkin, hasil yang secara jelas bisa disematkan
dalam keberadaan cabang perusahaan luar negeri. Untuk melaporkan laba,
oleh karena itu, mereka harus menyertakan kembali hal-hal berikut ini
seperti:
1. Pembayaran royalti, biaya service, dan alokasi beban perusahaan pada
cabang perusahaan luar negeri
2. Laba pada penggabungan penjualan cabang perusahaan luar negeri jika
penjualan dengan cabang perusahaan tidak dibuat pada harga dibawah
tangan, laba perusahaan luar negeri harus disesuaikan demi subsidi
pembiayaan transfer.
Seperti halnya dengan pendapatan, sebuah pembeda juga harus dibuat.
Bagi para manajer, investasi dasar harus mengandung sumber-sumber
yang bisa ditangani mereka. Dengan demikian, inventaris yang besar harus
dihilangkan harus neraca kas dan antar gabungan terhadap level para
manajer yang memiliki sedikit pengaruh. Untuk cabang perusahaan,
investasi dasar harus mencakup semua modal yang digunakan dalam
menuntaskan objektif yang dikemukakan.
Asumsikan, sebagai contoh, bahwa unit usaha luar negeri mengakhiri
tahun dengan mengikuti posisi keuangan valuta asing (FC-foreign
currency). (Kewajiban terkini tidak meliputi debit pembayaran bunga
termasuk porsi debit jangka panjang).
Kas FC 500 Hutang Lancar
FC 300
Piutang dagang 200 Hutang Jangka
Panjang 800
Persediaan 300
Aset tetap 1.000 Ekuitas Pemilik
900
FC 2.000 FC 2000

Asumsikan lebih jauh lagi bahwa pendapatan bunga dan (EBIT)


sebelumnya adalah FC 200. Nilai rata-rata bunga lokal adalah 12%.
Banyak perusahaan di Britania raya dan Amerika serikat yang menghitung
ROI dengan EBIT untuk memastikan aset plus modal bersih pekerjaan.
Dalam contoh kami, penanaman modal dasar ini menghasilkan sebuah
statistik ROI 11,7% (FC 200/FC1.700). Jumlah yang bisa diperbandingkan
dengan pedoman MNC Belanda akan tetapi, jumlah ini hampir mendekati
16,7% karena perusahaan Belanda biasanya meniadakan neraca kas akhir
dari ketentuan modal yang digunakan. (Di Belanda, khas di tangan
dianggap sebuah aset tidak layak).

Ketentuan Pengukuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian


Perancangan sistem penilaian untuk usaha luar negeri juga harus dihadapi
ketentuan pengukuran akuntansi. Sebuah sistem informasi internal,
pengaruhnya sensitif dalam perubahan harga, memberikan landasan untuk
strategi manajemen inflasi.

PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA: ICI


6 akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi
berdasarkan data historis yang terungkap:
1. Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan
2. Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
3. Hasilnya dari 1 dan 2 hasil dari modal mungkin ditekan
4. Perbandingan performa per divisi dengan dasar aset sama dari masa
yang berbeda dianggap palsu
5. Perbandingan performa cabang perusahaan antar negara menjadi tidak
berarti
6. Perbandingan performa selamanya tidak akan benar
untuk meniadakan semua penyimpangan ini ICI menyatukan
penyeragaman biaya yang ada (Current-cost adjustment-CCA) dalam
sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke
dalam dua kategori: jangka panjang (minimal 1 tahun) dan jangka pendek.
Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran
jangka panjang. Dengan ukuran arus kas tersebut, ICI harus menentukan
apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup untuk
mengganti biaya penggantian rencana, biaya saham perusahaan, dan
mengembalikan keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan finansial.
Dalam memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA
berbeda di setiap negara.
ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang keuntungan
biaya usaha (sebelum bunga, perpajakan, dan dividen) untuk biaya aset
tetap plus modal usaha bersih. Aset dinilai pada biaya pengganti bersih
dari depresiasi bisnis besar dan pada aliran kotor produk yang lebih kecil
untuk meniadakan penyimpangan selama aset masih berlaku.
Di Eropa barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak karena semua
pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama dan sangatlah
sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau
menentukan pembayaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah
dibuat di suatu negara dan dijual di beberapa negara lainnya. Di mana pak
format telah dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh, Brazil dan
Australia), keuntungan diukur setelah bunga dan pajak titik alasan ICI
menggunakan ini adalah karena semua cabang perusahaan melakukan
peminjaman atas nama mereka sendiri dan keputusan investasi
dipengaruhi oleh perpajakan lokal dan insentif pajak. Dengan
menggunakan jumlah biaya ROI berlawanan dengan biaya historis
pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembalian dari perpajakan
lokal insentif pajak dan inflasi. Sebagai hasilnya, ICI bisa membandingkan
bisnis di negara-negara dan pada waktu yang berbeda.
Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan arus kas dan ROI
untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan ukuran performa jangka
pendeknya adalah untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan
anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, (keuntungan
sebelum biaya perusahaan)
Seperti kebanyakan sistem MNC, ICI menyatukan dugaan inflasi ketika
anggaran harga penjualan lokal dan biaya usaha, seperti biaya terduga
buruh.
ICI juga menyertakan sebuah perkiraan penyeragaman modal usaha
moneter (monetary working capital adjustment-MWCA) anggarannya. ICI
menganggap adanya perbedaan antara MWCA perkiraan yang sebenarnya
sangat berarti, karena perbedaan dianggap disebabkan oleh perubahan
dalam biaya dan harga penjualan dan akan tampak dalam semua catatan
laba dan rugi. Solusi ICI terhadap laporan inflasi sangat fokus pada jumlah
neraca dan laporan pendapatan.
Pengaruh Valuta Asing
pengaruh dan perubahan nilai tukar pada performa ekonomi mungkin
sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri titik untuk
benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan dan ukuran
kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis
posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam
pembiayaan dan penghasilan mereka dan seluruh pesaing mereka.
ICI yakin bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada
kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bahwa
sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang
pada performa ada pada reaksi efektif, dan menentukan sejauh mana
manajer lokal diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang
telah dianggarkan dalam poundsterling.
Dalam mengukur kinerja manajer, perusahaan bertanggung jawab untuk
memperluas di mana mereka telah dipengaruhi oleh faktor-faktor di Bali
kendali mereka dan juga reaksi mereka terhadap semua faktor.

STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu seperti ROI
minimum yang diperlukan komam di mana ini diterapkan pada cadangan
individual dan aliran produk atau menyusun level ROI berbeda atau
standar lainnya (seperti margin kasar) untuk cadangan lainnya atau aliran
produk.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing
mereka mungkin sangat berguna titik disaat yang sama, semua
perbandingan memiliki kesulitan yang tidak terduga. Membandingkan
cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan indokoma baik di
dalam maupun di luar negeri harus dilakukan dengan penuh perhatian,
karena pertanyaan mengenai comparabilitas muncul kembali. Perbedaan
dalam objek cabang perusahaan secara otomatis akan membiasakan
perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika saja objektif
perusahaan sama, perbandingan dalam risiko negara harus diperhatikan.
Jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang
lebih tinggi maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya
keuntungan dari usaha di negara yang lebih berisiko. Akan tetapi tidak ada
satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan
negara beresiko kepada penilaian performa. ROI telah disesuaikan untuk
risiko politik karena seseorang bisa membuat ROI yang diinginkan untuk
memasukkan harga di atas yang sebenarnya di negara yang beresiko
tersebut (mengganti rugi dengan memper rendah risiko dari perbedaan
perusahaan usaha luar negeri secara geografis).
Mengambil resiko paling tinggi untuk sebuah target ROI adalah
permasalahan yang tidak bisa dihindari, tetapi prosesnya bisa dibuat secara
sistematis. Metode pertama adalah untuk menyeragamkan ROI perusahaan
dengan sebuah indeks angka risiko yang berkembang di setiap negara.
Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk
bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target
untuk menyatukan perhitungan yang unik untuk unit tertentu.
Perbandingan performa aktual dengan anggaran juga memungkinkan
manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang
perusahaan bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk
semua yang ada dalam kendali mereka. Berikut ini adalah 7 peringatan
yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil
usaha luar negeri:
1. Cabang perusahaan luar negeri tidak bisa dinilai sebagai pusat
keuntungan independen ketika mereka adalah komponen sistem
multinasional
2. Kriteria laba modal perusahaan besar harus didukung oleh ukuran
performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan
lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
3. Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing
internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan
anggaran performa.
4. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal menyimpan dari
semua objektif ini, alasan penyimpanan, dan respon manajerial untuk
perkembangan yang tidak terduga.
5. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil diluar
kendali mereka (di dalam dan di luar negeri)
6. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan
penuh dalam menyusun target-target di mana mereka akan dinilai.
7. Pengukuran performa ganda, finansial dan non finansial, harus
digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai Pelaporan
Penciptaan nilai ini memerlukan laporan baik ukuran dari proses finansial
maupun non finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham
perusahaan indikator prediktif dan historis nilai pemegang saham titik
penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi
manajemen merupakan minat dari para investor untuk menilai calon
perusahaan mereka.
Sebuah perusahaan yang menggunakan laporan ini Infosys technologies,
yang membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan.
Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor,
infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak
internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka titik konsep yang
menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:
Penciptaan Nilai Penyajian Nilai Realisasi
Nilai
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menentukan strategi usaha
yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai
disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan
manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.
Laporan ini diatur diantara 4 tema yang didiagramkan pada tampilan 10-12
Tampilan 10-12 Nilai Pelaporan Model Pengungkapan
Penjualan di luar pasar Nilai strategi internal
 Lingkungan kompetitif  Target
 Lingkungan birokrasi  Sasaran
 Lingkungan ekonomi makro  Tata kelola
 Organisasi
Landasan nilai Mengatur nilai
 Inovasi  Informasi keuangan
 Produk  Posisi keuangan
 Pelanggan  Risiko manajemen
 Rantai persediaan  Performa segment
 Masyarakat

Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang konsisten dengan


mengungkap kerangka kerja dalam tampilan 10-12 mencakup informasi
dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, aset tak berwujud,
laporan posisi keuangan termasuk aset tak terwujud laporan biaya
keuangan saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran
performa bisnis internalnya hal ini menjamin keseragaman antara
pengukuran finansial dan non finansial yang digunakan oleh pihak dalam
dan semua yang digunakan di pasar.

BAB III
Kesimpulan & Saran

A. Kesimpulan
Saham merupakan salah satu bisnis dengaan keuntungan yang bergantung
pada kondisi pasar yang tidak bisa dipastikan, ketidak pastian itulah yang
menimbulkan resiko. Walaupun ada pencegahan kerugian yang bisa
dilakukan seperti melakukan kerja sama dengan mitra pengembang dengan
cara kredit, namun ini juga bisa menjadi resiko lain jika mitra pengembang
tidak memenuhi kwajibannya terhadap kontrak yang telah disepakati
sehingga berdampak pada pengaturan keuangan yang berdampak pada
jalannya fungsi-fungsi didalam sebuah perusahaan.
Kebijakan desentralisai dalam nilai performa GEC Seluruh dunia dianggap
sistem penilaian paling tepat, alasannya karna GE tidak memiliki standar
yang kaku dalam membandingkan performa cabang perusahaan sedangkan
kebijakan desentralisasi di anggap kebijakan yang mencerminkan
ketegasan untuk para menejer setiap cabang perushaan yang bekerja sama
dalam bisnis, sehingga dapat diberi wewenang mengatur anggaran,
mengatasi dan mencegah segala resiko disetiap cabang perusahaan di
berbagai negara, dan mengendalikan oprasi yang berbeda dan besar
disetiap cabang perusahaan seluruh dunia agar bisnis dapat dikendalikan
untuk mencapai target dan hasil pendapan yang diharapkan dalam dolar
yang tidak menentu.

B. Saran
Buat ibu dosen yang agar bisa membenarkan dan menjelaskan jika ada
materi yang salah atau penempatan kata yang kurang baik dalam
penyampaian materi yang telah dipaparkan oleh kelompok kami
Bagi rekan-rekan semua agar bisa membaca dan meneliti disetaip materi
yang dipaparkan agar bisa dipahami dan dikoreksi, supaya tidak ada
kesalahan dalam mendengarkan materi yang dipaparkan oleh kelompok
kami.
BAB I Materi II
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Tujuan dari manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko individu
adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal
dari perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang,
kredit, komoditas, dan equitas. Peminjaman terhadap ketidakpastian harga
dikenal dengan istilah risiko pasar. Contohnya, sebuah perusahaan di
Swedia yang mengeluarkan saham baru pada investor-investor dalam
negeri mungkin melihat resiko pasar sebagai pemajanan terhadap naiknya
harga saham. Kenaikan harga-harga saham yang tidak diperkirakan ini
merupakan sesuatu yang tidak diinginkan jika pihak penerbit saham
mengeluarkan saham yang lebih sedikit untuk jumlah uang yang sama
dengan cara menunggu. Seorang investor Swedia, sebaiknya, akan melihat
resiko sebagai kemungkinan jatuhnya harga ekuitas. Jika harga saham
jatuh secara signifikan pada waktu dekat, investor biasanya lebih memilih
untuk menunggu daripada membeli.
Orang-orang di pasar cenderung menolak risiko. Oleh karena itu, sebagian
besar dari mereka akan menukarkan sebagian laba potensial dari
perubahan harga yang merugikan. Perantara keuangan dan makelar pasar
telah memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang
memungkinkan orang-orang di pasar untuk mentransfer risiko perubahan
harga yang tidak diperkirakan kepada orang lain karena yang disebut mitra
pengimbang. Misalnya, perantara keuangan menjual opsi kepada sebuah
perusahaan penerbit saham untuk membeli saham dan menjual hak jual
pada investor untuk melakukan penjualan semu sahamnya.
Risiko pasar memiliki banyak ukuran. Meskipun kita akan memfokuskan
pada ketidakpastian harga atau kurs, akuntan manajemen menganggap
risiko lainnya yang dihitung dengan ERM di atas. Risiko likuiditas muncul
karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat dengan
bebas ditukarkan. Pasar-pasar yang tidak lancar diantaranya adalah real
estate dan saham kapitalisasi kecil. Terputusnya pasar ini mengacu pada
risiko bahwa pasar tidak selalu menghasilkan perubahan-perubahan harga
yang terus-menerus. Jatuhnya pasar saham di awal di KDI ini adalah
perkara yang sedang dibicarakan. Resiko kredit merupakan kemungkinan
bahwa mitra pengimbang tidak akan memenuhi kewajibannya terhadap
kontrak manajemen risiko. Misalnya, mitra pengimbang yang telah setuju
untuk menukar euro dengan dolar Kanada mungkin gagal mengirimkan
euronya pada tanggal yang telah disepakati. Risiko pengaturan merupakan
risiko bahwa otoritas publik dapat mencegah penggunaan produk
keuangan untuk menjalankan fungsinya. Misalnya, bursa saham Kuala
lumpur tidak mengijinkan penggunaan jual kosong sebagai pencegahan
risiko kemauan penurunan harga ekuitas. Resiko pajak adalah resiko di
mana transaksi pencegahan resiko tertentu tidak akan menerima laporan
pajak yang diinginkan. Contohnya adalah laporan kerugian valuta sebagai
modal dapat memperoleh keuntungan ketika pendapatan dipilih. Risiko
akuntansi adalah risiko dimana transaksi pencegahan resiko tidak akan
dijelaskan sebagai bagian dari transaksi yang dilindunginya. Contoh dari
kasus ini adalah ketika keuntungan atas pencegahan risiko akan
kesepakatan pembelian dianggap sebagai 'pendapatan lainnya', bukannya
dianggap pengurangan biaya pembelian.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,
dapat dirumuskan bahwa masalah yang akan diteliti dalam hal ini adalah
Peminjaman terhadap ketidakpastian harga dikenal dengan istilah risiko
pasar.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko individu
adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal
dari perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang,
kredit, komoditas, dan equitas.

BAB II
Pembahasan

A. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN


Walaupun bisnis wajarnya terkait dengan produksi dan distribusi produk
dana jasa, kontribusi nyata dari sebuah bisnis kepada masyarakat adalah
asumsi dan manajemen risiko. manajer-manajer bisnis berasumsi bahwa
risiko mengontrak manusia, modal fisik dan uang untuk membentuk suatu
produk atau jasa yang mungkin bisa diterima oleh masyarakat.
Manajemen risiko di level perusahaan, MRP, melihat risiko satu-persatu
dalam konteks strategi bisnis perusahaan. Saat ini risiko banyak dilihat
dari portofolio investasi dengan risiko banyak fungsi bisnis yang
dikoordinasi oleh manajer keuangan senior. Mereka yang membuat CEO
dan direksi mengerti risiko kritis dan mengusulkan strategi optimasi risiko.
Faktor-faktor dari berbagai dimensi yang bervariasi dari satu perusahaan
ke perusahaan lain. Akuntan manajemen harus bisa mengamati faktor-
faktor ini untuk diberikan ke manajer risiko dengan data yang relevan dan
terbaru. Laporan manajemen risiko infosys menyediakan contoh bagus
dari jenis informasi yang membentuk sistem manajemen risiko
perusahaan. 
Untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya risiko keuangan, maka
perlu dilakukan pengelolaan atau manajemen. Jadi manajemen risiko
keuangan adalah cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam menyusun
strategi dan memilih langkah yang tepat dalam mengantisipasi terjadinya
risiko keuangan pada masa yang akan mendatang. Meskipun manajemen
risiko individu merupakan perkara yang dapat selalu diatur, bukan berarti
hal ini mengurangi pentingnya manajemen risiko individu.
Siklus Manajemen Risiko oleh infosys
Mengidentifikasi/meyakinkan kembali/mengidentifikasi kembali

Mengukur

Menganalisis Akibat

Merancang Respons

Menjalankan Respons

Melaporkan Kinerja Risiko


Tujuan dari manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko individu
adalah untuk mengurangi peluang meningkatkan kerugian yang berasal
dari perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan puda harga mata uang,
kredit, komodiras, dan ekuitas, Pemajanan terhadap ketidak pastian harga
dikenal denyan issilah risiko pasar, Contahnya, sebuah perusahaan di
Swedia yang mengeluarkan saham baru kepada investor-investor dalam
negeri mungkin melihat risiko pasar sebagai pemajanan rerhadap naiknya
harga-harga saham. Kenaikan harga-harga saham yang tidak diperkirakan
ini merupakan sesuatu yang tidak diinginkan jika pihak penerbit saham
mengeluarkan saham yang lebih sedikit untuk jumlah uang yang sama
dengan cara menunggu. Seorang investor Swedia, sebaliknya, akan
melihat risiko sebagai kemungkinan jatuhnya harga ekuitas. Jika harga
saham jatuh secara signifikan pada wakm dekat, investor biasanya lebih
memilih untuk menunggu daripada membeh.
Orang-orang di pasar cenderung menolak risiko. Oleh karena itu, sebagian
besar dari mereka akan menukarkan sebagian laba potensial dari
perubahan harga yang merugikan. Perantara keuangan dan makelar pasar
celah memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang
memungkinkan orang-orang di pasar untuk mentransfer risiko perubahan
harga yang tidak diperkirakan kepada orang lain, yang disebut mitra
pengimbang. Misalnya, perantara keuangan menjual opsi kepada sebuah
perusahaan penerbit saham untuk membeli saham dan menjual hak jual
pada investor untuk melakukan penjualan semu sahamnya.
Risiko pasar memiliki banyak ukuran, Meskipun kita akan memfokuskan
pada keridakpastian harga atau kurs, akuntan manajemen menganggap
risiko lainnya yang dihitung dengan ERM di stas. Risiko likuiditas muncul
karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat dengan
bebas ditukarkan. Pasar-pasar yang tidak lancar di antaranya adalah real
estat dan saham kapitalisasi kecil. Terputusnya pasar ini mengacu pada
risiko bahwa pasar tidak selalu menghasilkan perubahan-perubahan harga
yang terus-menerus. Jatuhnya pasar saham di awal dekade ini Adalah
perkara yang sedany dibicarakan. Risiko kredit merupakan kemungkinan
bahwa mitra pengimbang tidak akan memenuhi kewajibannya terhadap
kontrak Manajemen risiko. Misalnya, mitra pengimbang yang telah setuju
untuk menukar euro dengan dolar Kanada mungkin gagal mengirimkan
euronya pnda tanggal yang telah disepakati. Risiko pengaturan merupakan
risiko bahwa otoritas publik dapat mencegah penggunaan produk
keuangan untuk menjalankan fungsinya. Misalnya, bursa saham Kuala
Lumpur tidak mengijinkan penggunaan jual kosong sebagai pencegahan
risiko melawan penurunan harga ekuitas. Risiko pajak adalah risiko
dimana transaksi pencegahan risiko tertentu tidak akan menerima laporan
pajak yang diinginkan. Contohnya adalah laporan kerugian valuta sebagai
modal dapat memperoleh keuntungan ketika pendaparan dipilih. Risiko
akuntansi adalah risiko dimana transaksi pencegahan risiko tidak akan
dijelaskan sebagai bagian dari transaksi yang dilindunginya. Contoh dari
kasus ini adalah ketika keuntungan atas pencegahari risiko akan
kesepakatan pembelian dianggap sebagai ‘pendapatan lainnya’, bukannya
dianggap pengucangan biaya pembelian.
B. PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Pertumbuhan cepat layanan manajemen risiko menyatakan bahwa
manajemen dapat meningkatkan nilai firma dengan mengatur risiko
keuangan. Selain itu, investor dan pemegang saham lainnya terus-menerus
mengharapkan manajer keuangan untuk mengenali dan secara aktif
melakukan manajemen risiko pasar. Jika nilai perusahaan tersebut sama
dengan nilai terkini dari arus kasnya di masa depan, manajemen eksposur
aktif dapat dibenarkan dengan beberapa manfaat.
Pertama, manajemen eksposur dapat membantu menstabilkan arus kas
yang diinginkan suatu perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil
membantu mengurangi pendapatan yang tidak direncanakan, karenanya
hal ini meningkatkan nilai terkini arus kas yang diinginkan. Pendapadan
yang stabil juga mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan dan risiko
kebangkrutan, atau risiko di mana pendapatan tidak dapat menutupi
pembayaran layanan utang kontraktual. Kedua, manajemen eksposur aktif
memungkinkan sebuah firma untuk memfokuskan diri pada risiko bisnis
utamanya. Oleh karena itu, pengusaha dapat melakukan pencegahan risiko
Suku bunga dan mata uangnya serta memusatkan perhatiannya pada
produksi dan pemasaran. Keuntungan yang sama juga dapat terjadi pada
insritusi keuangan. Ketiga, pemilik utang, pegawai, dan pelanggan juga
memperoleh keuntungan dengan adanya manajemen eksposur. Oleh
karena pemilik utang umumnya memiliki toleransi risiko lebih rendah
daripada pemegang saham, membatasi terjadinya risiko diperusahaan yang
bersangkutan dapat membantu menyejajarkan bunga milik pemegang
saham dan investor. Keempat, produk derivatif dapat memungkinkan dana
pensiun pemimpin perusahaan untuk menikmati keuntungan yang lebih
besar dengan berinvestasi pada instrumen-instrumen tertentu tanpa harus
benar-benar membeli atay menjual instrumen pokok. Kelima, karena
kerugian yang diakibatkan oleh risiko harga dan kurs tertentu disampaikan
pada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen
eksposur dapat membatasi pemajanan pelanggan pada risiko-risiko ini.
C. PERAN AKUNTANSI
Para akuntan manajemen memerankan peran yang penting dalam proses
manajemen risiko. Mereka membantu mengenali risiko pasar yang
mungkin terjadi, mengukur trade-offs yang berhubungan dengan strategi
alternatif untuk merespons suatu risiko, mengukur peluang suatu
perusahaan terhadap risiko-risiko tertentu, memberi penjelasan atas
produk-produk pencegahan risiko tertentu, dan menilai keefektifan
program pencegahan risiko ini.

D. MENGENALI RISIKO-RISIKO PASAR


Pemetaan risiko merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mengenali
beragam jenis risiko pasar yang mungkin terjadi. Kerangka kerja ini
dimulai dengan memeriksa hubungan antara beragam risiko pasar dengan
value drivers sebuah perusahaan dan persaingnya.
Istilah value drivers mengacu pada kondisi keuangan utama dan perihal
kinerja operasional yang memengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko
pasar meliputi risiko valuta dan risiko suku bunga, serta risiko harga
komoditas dan ekuitas. Bagian ketiga dari kubus pemetaan risiko menguji
hubungan antara risiko pasar dan value driver bagi tiap-tiap pesaing utama
perusahaan.
Untuk menggambarkannya, mari kita menguji baris pertama dari kubus
manajemen eksposur. Risiko suku bunga dapat memengaruhi pendapatan
perusahaan dengan cara berikut ini. Penjualan kredit biasanya
dikumpulkan setelah periode tertentu, bergantung pada jangka waktu yang
diberikan pada klien (misalnya, tiga puluh, enam puluh, stau sembilan
puluh hari). Perusahaan biasanya mengandalkan peminjaman jangka
pendek untuk mernbiayai operasional saat itu, misalnya gaji dan biaya
operasional lainnya.
Kenaikan suku bunga sebelum aset dikumpulkan akan mengurangi hasil
penjualan perusahaan. Penjualan kredit yang terbilang dalam mata uang
asing akan memberikan hasil yang kurang dari mata uang induk jika nilai
mata uang asingnya turun sebelum pengampulan. Fluktuasi harga
komoditas dapat memiliki dampak yang besar terhadap pendapatan serta
harga penjualan. Akhirnya, ketika manajer dana investasi terlalu baik
mengetahui segala hal, jatuhnya harga ekuitas mungkin akan segera
memperparah statistik kinerja dana.
Bagaimanakah cara kerja bagian ketiga dari kubus manajemen eksposur?
Bagian ini menguji bagaimana keterbukaan pesaing terhadap risiko pasar
dapat memengaruhi perusahaan. Misalnya Anda ingin menjual topi tim
baseball yang Anda kira akan memenangkan Kejuaraan Dunia. Anda
memutuskan untuk membeli dan menjual topi-topi tersebut secara lokal.
Apakah Anda akan menghadapi risiko valuta? Anda mangkin tidak akan
memperkirakan hal ini, tetapi jika pesaing Anda membeli topi baseball
dari luar negeri dan mata uang negara penjual topi lebih kecil dari nilai
relatif mata uang negara Anda, perubahan ini memungkinkan pesaing
Anda untuk menjual kembah topi-topinya dengan harga yang lebih murah.
Hal ini disebut pemajanan mata sang kompetitif.
Oleh karena tujuan dari latihan ini adalah mengenali risiko-risiko yang
mungkin terjadi, kita menambahkan dua bagian lagi pada konstruksi
manajemen risiko yang tadi terlampir pada Tampilan 11-2. Untuk tiap-tiap
baris di kubus itu, akuntan manajemen harus memasukkan fungsi
kepadatan probabilitas yang berhubungan dengan cakupan Outcome yang
mungkin ada untuk setiap value driver. Sebayai gambaran, perubahan-
perubahan kurs valuta asing yang tidak terduga dapat memuliki cakupan
pengaruh pada pendapatan perusahaan. Tiap-tiap pengeluaran iri akhirnya
akan dihubungkan dengan kemungkinan-kemungkinan tertentu
berdasarkan penilaian kemungkinan objektif atau, kemungkinan besar,
subjektif. Skenario probabilitas ini akhirnya akan diperkirakan
berdasarkan kerangka waktu yang bermacam-macam. Interval, misalnya
tiga bulan, enam bulan, dan lain-lain menjadi bagian tambahan yang
bersifat sementara dalam pemetaan risiko. Akuntan harus benar-benar
memberikan data seperti ini pada perusahaan.

E. MENGUKUR TRADE-OFFS
Peran lain yang dilakukan akuntan dalam proses manajemen nsiko adalah
mengukur trade-offs yang berhubungan dengan strategi alernarif dalam
merespons suatu risiko. Manajemen dapat memilih untuk tetap
menghadapi risiko daripada melakukan pencegahan jika biaya
perlindungan risiko lebih tinggi daripada keuntungannya. Sebagai contoh,
importir yang memiliki kesepakatan pembelian perusahaan yang terbilang
dalam mata uang asing dapat memilih untuk tidak melakukan pencegahan
risiko jika dia yakin bahwa mata uang asing akan melemah sebelum
tanggal pengiriman. Seoarang akuntan akan mengukur keuntungan dari
pencegahan risiko dan biaya yang dikeluarkan, juga biaya-biaya dan
keuntungan terdahulu dengan cara mengamati pergerakan pasar
F. MANAJEMEN RISIKO DI DUNIA NILAI TUKAR
MENGAMBANG
Sebagian besar pergerakan harga pasar yang telah kIta bahas ini memiliki
hubungan satu sama lain. Pada bab ini, kita membatasi analisis pada
pemejanan harga tertentu, yaitu perubahan nilai tukar Ada tiga alasan yang
mendasari hal ini. Pertama, nilai tukar, atau risiko valuta asing, merupakan
bentuk risiko yang paling umum dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di
banyak negara. Kedua, eksekutif keuangan yang berpengalaman
menyatakan bahwa risiko valuta adalah salah satu risiko eksternal yang
paling sutit dan harus ditangani manajer keuangan. Ketiga, konsep
manajemen risiko dan perlakuan akuntansi asosiasi terhadap risiko valuta
asing bersifar sejajar dengan yang digunakan untuk risiko suku bunga,
harga komoditas, dan harga ekuitas.
Dalam dunia nilai tukar mengambang, manajemen risiko terdiri atas (1)
mengantisipasi peryerakan nilai tukar, (2) mengukur pemajanan
perusahaan terhadap risiko bursa, (3) merancang strategi perlindungan
yang sesuai, (4) membangun kendali manajemen risiko internal. Bahasan
lengkapnya dijelaskan di bawah ini.

G. AKUNTANSI UNTUK PRODUK LINDUNG NILAI


Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontak atau instrumen
keuangan yang memungkinkan penggunanya untuk mengurangi,
menghilangkan komedo sebaliknya mengalihkan risiko pasar kepada
orang lain.
Perlakuan akuntansi terhadap derivatif keuangan yang mendapat sambutan
secara internasional adalah menandai produk untuk dipasarkan dengan
keuntungan atau kerugian yang dianggap sebagai komponen pendapatan
non operasional tidaknya di Amerika Serikat, pengecualian diperbolehkan
dalam keadaan tertentu jika transaksi memenuhi kriteria Rindang nilai
yang pas termasuk hal-hal dibawah ini:
1. Pos yang dilindungi nilai dapat menimbulkan risiko pasar pada
perusahaan.
2. Perusahaan menggambarkan strategi lindung nilainya.
3. Perusahaan menunjukkan instrumen yang akan dipakai dalam lindung
nilai.
4. Perusahaan mencatat atau pemikirannya mengenai Mengapa lindung
nilai ini bisa di efektif.
Jika kriteria tersebut terpenuhi perusahaan dapat menggunakan
keuntungan atau kerugian yang diakui dalam menandai produk lindung
nilai terhadap pasar untuk mengoperasi keuntungan atau kerugian dalam
transaksi yang dilindungi nilai misalnya penjualan atau pembelian titik
sebagai gambaran Anggaplah produsen bir hitam dari Irlandia memiliki
kesepakatan penjualan untuk mengirimkan X Barrel pada pembeli di
Amerika Serikat dalam 2 bulan. Khawatirnya dolar akan turun maka
sebelum tanggal pengiriman barang produsen Irlandia tersebut membeli
nilai kontrak valuta asing berjangka yang akan memungkinkannya untuk
menjual dolar AS dalam waktu 2 bulan dengan harga yang tidak jauh
berbeda dengan harga Dolar saat ini. Jika harga Dolar turun sebelum
tanggal pengiriman keuntungan dalam kontrak valuta asing berjangka akan
menjadi kompensasi kerugian dalam kontrak penjualan. Jika kriteria
lindung nilai di atas dapat dipenuhi pendapatan operasional akan
memenuhi target. Jika kriteria tersebut tidak terpenuhi keuntungan dalam
kontrak berjangka muncul saat pendapatan lainnya dan pendapatan
operasional akan berada di bawah target.

H. KONTRAK VALUTA ASING BERJANGKA


Kontrak valuta asing berjangka adalah kesempatan untuk mengirimkan
atau menerima sejumlah mata uang asing untuk ditukar dengan mata uang
dalam negeri di tanggal yang akan datang dengan nilai tukar yang
ditentukan yang disebutkan dengan nilai berjangka. Perbedaan antara nilai
beri jangka dengan nilai Spot yang berlaku pada tanggal kontrak berjangka
memberikan kenaikan pada premi ( nilai berjangka > nilai spot ) atau
pengurangan (nilai berjangka < nilai spot ). Nilai Premi atau diskon yang
dikali lipat oleh jumlah mata uang yang akan dikirim atau diterima,
jumlahnya Absolut kontrak tersebut, menghasilkan Premi atau diskon
yang nyata dalam kontrak berjangka kontrak berjangka juga akan
memberikan kenaikan pada keuntungan atau kerugian transaksi ketika
nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi berbeda dari nilai tukar
yang berlaku pada laporan keuangan sementara atau tanggal
penyelesaiannya.

I. OPSI KEUANGAN
Kontrak Ijun keuangan atau Futures Contract adalah hal yang berupa
dengan kontrak berjangka atau forward Contract titik seperti halnya
kontrak berjangka kontrak izin merupakan kesepakatan untuk membeli
atau mengirimkan sejumlah mata uang asing pada tanggal di masa yang
akan datang dengan harga yang ditetapkan titik kemungkinan lainnya
kontrak Ijon dapat memungkinkan menyebabkan daripada pengiriman dan
dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan membuat kontrak
kompensasi untuk instrumen keuangan yang sama. Hal yang membedakan
dari kontrak berjangka adalah bahwa kesepakatan Islam merupakan
kontrak yang di standarisasi terdiri atas profesi terus standarisasi dalam
kaitannya dengan ukuran dan tanggal pengiriman dan tukar dalam
pertukaran yang diatur. Ditandai untuk dipasarkan di akhir setiap harinya
dan harus memenuhi persyaratan margin periodenya.
Cara kerja kontrak Ijon itu jika, jika Alfa corporation meminjam Yen
selama 3 bulan dan ingin melindungi dirinya dari apresiasi Yen yang
sebelum jatuh tempo. Perusahaan itu dapat memberi kontrak izin untuk
menerima jumlah Yen yang setara dalam 90 hari apresiasi gen ini
menyebabkan Keuntungan pada kontrak Ijon menjadi kompensasi
kerugian pinjaman Yen.
J. OPSI MATA UANG
Opsi mata uang memberikan hak pada pembeli untuk membeli atau
menjual mata uang dari penjual dengan harga yang ditentukan pada atau
sebelum tanggal yang telah ditentukan titik opsi tipe oropa hanya dapat
dilaksanakan pada tanggal berakhirnya opsi tipe Amerika dapat
dilaksanakan kapanpun hingga dan termasuk tanggal berakhirnya.
Opsi mata uang dapat juga digunakan untuk mengatur pendapatan titik
Anggaplah bahwa seorang penjual opsi meyakini bahwa nilai Euro akan
naik dalam waktu tertentu penjual akan memberi naked call. jika nilai
Euro naik pada tanggal pelaksanaan, pembeli akan menjalankan opsi
tersebut dan mengantongi perbedaan antara harga tidak tetap dan harga
pengacau, di bawah premi naik. Untuk pembatas risiko negatif pembeli
akan memperoleh strategi opsi tarik. Strategi perdagangan ini terdiri atas
pemberian opsi tarik dan secara langsung menjual opsi tarik yang berupa
dengan harga yang lebih tinggi setitik sebagian nilai premi yang
dibayarkan oleh opsi tarik Strike akan diberi kompensasi dari jumlah yang
diterima dan penjualan opsi tarik dengan harga yang lebih tinggi titik
keuntungan maksimum ini merupakan perbedaan antara harga pengacau di
bawah premi bersih. Adalah dalam dampaknya kerugian potensial
maksimum pada seharusnya dapat memadukan biaya-biayanya.

K. SWAP MATA UANG


Terdiri atas perubahan kimia dan nanti dari dua mata uang yang berbeda
pada kurs yang ditetapkan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan
perusahaan untuk mengakses pasar modal yang tadinya tidak dapat diakses
dengan biaya yang layak. Swap mata uang juga memungkinkan sebuah
perusahaan untuk menjalankan lindung nilai terhadap risiko nilai tukar
yang muncul dari bisnis internasional.

L. PERLAKUAN AKUNTANSI
Badan standar akuntansi keuangan mengeluarkan fas No 133 dan
diamandemen oleh fas 138 yang diperjelas oleh fas 149 untuk memberikan
sebuah pendekatan yang menyeluruh terhadap akuntansi bagi Transaksi
derivatif dan lindung nilai.
Sebelum adanya ketetapan-ketetapan Ini, standar akuntansi dunia untuk
produk derivatif tidaklah lengkap dan tidak konsisten serta berkembang
secara perlahan. Sebagian besar instrumen derivatif yang berperan sebagai
pelaksana dianggap sebagai post nine neraca. Suasana caveat emptor
berlaku untuk membaca laporan yang berusaha untuk menaksir volume
dan resiko pengguna derivatif. Provisi dasar standar-standar ini adalah:
a. Semua instrumen derivatif harus dilaporkan dalam neraca sebagai aset
dan kewajiban titik pos-pos tersebut harus dicatat dengan nilai wajar,
termasuk pos-pos yang disimpan dalam kontrak penyelenggara yang
tidak dijabarkan dengan nilai yang seimbang.
b. Laba dan diuji dari perubahan-perubahan dalam nilai yang seimbang
dari instrumen derivatif bukanlah termasuk aset dan kewajiban titik laba
dan rugi secara otomatis termasuk ke dalam pendapatan jika laba dan
rugi tersebut tidak berperan sebagai lindung nilai titik ada tiga jenis
hubungan Indung nilai yang harus diakui diukur dan diungkapkan yang
pertama lindungi oleh wajar yang terdiri atas aset dan kewajiban mata
uang asing yang berlaku dan kesempatan mata uang asing dari
perusahaan, yang kedua lindung nilai investasi bersih dalam operasional
asing yang dan yang ketiga lindungi nilai arus kas yang terdiri atas
transaksi perkiraan yang terbilang dalam valuta asing.
c. Lindung nilai haruslah sangat efektif untuk memenuhi syarat-syarat
perlakuan akuntansi khusus yaitu, laba dan rugi dari instrumen rindu
nilai harus dengan tepat mengkompensasi laba dan rugi terhadap pos-
pos yang nilainya dilindungi.
d. Hubungan Indung nilai harus dicatat secara keseluruhan untuk
keuntungan pembaca laporan titik untuk melindungi nilai aset dan
kewajiban mata uang asing yang berlaku dan kesepakatan mata uang
asing perusahaan yang tidak diakui laba dan rugi yang tumbuh dari
perubahan nilai wajar dan instrumen dari Fatih secara cepat termasuk ke
dalam pendapatan titik perubahan dari nilai aset kewajiban atau
kesempatan perusahaan akan mata uang asing yang nilainya dilindungi
juga dianggap dalam pendapatan saat ini.
e. Laba atau rugi dalam lindungi nilai investasi berisi mata uang asing
secara langsung dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya
titik laba atau rugi ini sesudah diklasifikasi lagi ke dalam pemasukan
saat ini ketika anak perusahaan terjual atau di likuidasi.
f. Laba atau rugi dalam lindung nilai arus kas yang belum pasti, seperti
penjualan ekspor yang diperkirakan secara langsung dianggap sebagai
elemen pendapatan komprehensif. Laba atau rugi termasuk ke dalam
pendapatan ketika transaksi yang diperkirakan mempengaruhi
pendapatan.

M. MASALAH-MASALAH PRAKTIS
Masalah pertama berhubungan dengan penentuan nilai wajar. Wallace
memperkirakan bahwa ada 64 hitungan yang mungkin dipakai dalam
mengukur perubahan nilai wajar dari resiko yang dicegah dan instrumen
lindung nilai. Dia menemukan 4 cara untuk mengukur perubahan nilai
wajar dari risiko yang dicegah nilai pasar seimbang, penggunaan nilai
tukar spot-spot penggunaan nilai tukar forward to forward dan penggunaan
model penetapan harga opsi. Ada banyak cara juga untuk menghitung
perubahan nilai instrumen nilai lindung. Akhirnya perhitungan ini dapat
dilakukan baik sebelum atau sesudah pajak.
Kerumitan pelaporan keuangan juga muncul jika lindung nilai tidak
dianggap begitu efektif dalam mengoperasikan risiko valuta asingnya.
Namun begitu efektif merupakan anggapan yang subjektif dalam teorinya
begitu efektif berarti korelasi negatif yang sempurna antara perubahan
nilai atau arus kas sesuatu dari Khatib dan perubahan dalam nilai itu arus
kas dari pos-pos yang nilainya dilindungi. Hal ini menunjukkan
lingkungan perubahan nilai dari pasif yang dapat diterima. FASB
merekomendasikan cakupan 80-120%. Jika ikatan ini dilanggar lindung
nilai dihentikan dan laba atau rugi yang ditahan dari derivatif tersebut
termasuk ke dalam pendapatan saat ini titik oleh karenanya hal ini
mendatangkan kembali ketidakpastian yang diinginkan dalam aliran
pendapatan Yang dilaporkan.

N. LINDUNG NILAI ASET DAN KEWAJIBAN YANG DIAKUI ATAU


KESEPAKATAN PERUSAHAAN YANG TIDAK DIAKUI
Pada tanggal 1 September sebuah perusahaan Kanada menjual dengan
angsuran barang-barang kepada importir Meksiko sebesar 1 juta peso
Meksiko, perubahan nilai tukar dolar Kanada atau peso adalah sebesar cad
0,13 = mxp 1 pada 1 Desember menjadi ecab 0,11 = mxp 1. Eksportir
Kanada berharap menerima cad 140.000 untuk mxp 1.000.000 yang
diutangkan Jika nilai Spot tetap tidak berubah hingga 1 Desember titik
untuk menghindari risiko menerima nilai kurang dari ada 140.000 jika
besok kehilangan nilai sebelum pada tanggal 1 Desember eksportir karena
ada melakukan kontrak berjangka pada satu September untuk
mengirimkan mxp 1.000.000 untuk dolar Kanada pada 1 Desember
dengan nilai berjangka sebesar cad 0,13 = mxp 1. Dalam contoh ini peso
dapat dijual hanya dalam diskon karena nilai spotnya lebih besar dari nilai
berjangka titik jumlah diskon dari kontrak berjangka adalah sebesar cad
Rp10.000 dan merupakan harga untuk mengurangi ketidakpastian titik
akibatnya eksportir Kanada memberikan penerimaan tidak pasti senilai C$
140.000 untuk penerimaan pasti senilai cad 130.000 titik pada tanggal
laporan keuangan selanjutnya Sebelum jatuh tempo jumlah kontrak
berjangka dikalikan dengan nilai Spot karena tanggal tersebut. Perubahan
nilai support menyebabkan keuntungan atau kerugian dalam kontrak
berjangka titik oleh karenanya Jika nilai tukar yang berat pada tanggal 1
Desember sebesar cad 0,11 = mxv1 eksportir Kanada mendapatkan
keuntungan sebesar cad Rp30.000 jika kontrak berjangka tidak pernah
dibeli eksportir Kanada hanya akan menerima cad 110.000 atas konversi
akun piutang msp 1.000.000 Oleh karena itu kontrak berjangka
mengkompensasi kerugian transaksi piutang mata uang asing dengan
keuntungan transaksi atas utang mata uang asing.
Keuntungan dari kontrak berjangka adalah secara efektif mengoperasi
Devaluasi nilai pesat. Margin kotor yang diharapkan dan mendapatkan
operasional tercapai titik diskon dari kontrak berjangka menunjukkan
biaya lindung nilai dari risiko valuta asing.

O. LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASIONAL


ASING
Ketika anak perusahaan asing dengan posisi aset terbuka bersih
dikonsolidasi dengan perusahaan induknya kerugian transaksi akan terjadi
jika mata uang asing kehilangan nilai terhadap mata uang yang digunakan
perusahaan induk titik kerugian translasi juga muncul jika anak
perusahaan di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka bersih dan
nilai mata uang asingnya meningkat terhadap mata uang induk titik satu
cara untuk mengurangi kerugian semacam ini adalah dengan membeli
kontrak berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatkan keuntungan
transaksi yang dicapai pada kerugian translasi kompensasi kontrak
berjangka.
Sebagai contoh, Anggaplah bahwa anak perusahaan Amerika Serikat yang
berlokasi di Jepang memiliki posisi kewajiban terbuka bersih senilai
JPY135.000.000 pada 30 September titik mata uang fungsionalnya adalah
dolar untuk memperkecil terjadinya kerugian transaksi yang dipicu
apresiasiin yang tidak terduga perusahaan induk as membeli kontrak
berjangka untuk menerima 135.000.000 yen dalam 90 hari pada nilai
berjangka sebesar $0.008570 nilai tukar pada akhir tahun adalah sebagai
berikut:
30 september spot= $0.008505
30 september 90 hari berjangka= $0.008570
31 desember spot= 0.008640
Contoh ini merupakan ringkasan dari efek pajak kerugian translasi yang
diharapkan sebesar $18.225 dikompensasikan oleh keuntungan transaksi
pada kontrak berjangka senilai $18.225 minus biaya premis besar $2.025.
Jika mata uang asing merupakan mata uang fungsional penyesuaian
pertukaran apapun yang muncul dari konsolidasi akan mengelilingi
pendapatan dan muncul dalam pendapatan komprehensif lainnya. Dalam
situasi ini keuntungan dan kerugian transaksi dalam lindung nilai
berjangka dan peremi atau diskon yang berhubungan akan juga tercermin
dalam pendapatan komprehensif lainnya

P. BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING


Peluang muncul untuk mempertinggi pendapatan Yang dilaporkan dengan
menggunakan kontrak berjangka dan kontrak opsi dalam pasar valuta
asing. Kontrak kerja angka dalam contoh yang telah disebutkan tidak akan
memenuhi syarat lindung nilai jika hanya dibeli untuk diambil
keuntungannya dari apresiasien yang diharapkan kontrak berjangka yang
dibeli ketika spekulasi dicatat di awal pada nilai terjangkau u keuntungan
atau kerugian transaksi yang diakui dalam Waktu penyelesaian tergantung
pada perbedaan antara nilai berjangka awal dan nilai yang ada selama sisa
waktu kontrak tersebut.
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing yang dibahas
bersifat serupa dengan perlakuan untuk kontrak berjangka. perlakuan
akuntansi yang diberikan adalah berdasarkan pada aktivitas lindung
nilainya yaitu Apakah derivatif tersebut melindungi nilai kesepakatan
perusahaan, transaksi yang diperkirakan, investasi bersih dalam
operasional luar negeri dan sebagainya.

Q. PENGUNGKAPAN
Pengungkapan yang diharuskan dibawa fas 133 dan ias 39 sangatlah
membantu dalam proses perkiraan ini pengungkapan tersebut dijabarkan di
bawah ini:
1. Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi
lindung nilai.
2. Deskripsi pos yang nilainya dilindungi.
3. Pengenalan risiko pasar sebuah perusahaan yang dicegah.
4. Deskripsi instrumen lindung nilai.
5. Jumlah yang tidak disertakan dalam pengkajian keefektifan lindung
nilai.
6. Pembenaran apriori bahwa hubungan perlindungan nilai akan begitu
efektif dalam mengurangi resiko pasar.
7. Pengkajian perlindungan nilai yang berkelanjutan dari semua derivatif
yang digunakan selama periode ini.
Kutipan yang telah dipilih dari pelaporan tahunan terbaru coca-cola
menggambarkan praktik pengungkapan perusahaan dengan menggunakan
instrumen lindung nilai
1. Manajemen resiko keuangan
2. Mata uang asing
3. Value at risk

R. KENDALI KEUANGAN
Strategi manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program
lindung nilai titik Masukkan dari sistem evaluasi yang menyeluruh dapat
membantu membangun pengalaman institusional dalam praktik
manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program manajemen risiko juga
memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi sesuai.

S. POIN KENDALI KEUANGAN


Ada beberapa area di mana sistem evaluasi kinerja dapat berjalan lancar.
Area-area ini terdiri atas tetapi juga tidak terbatas pada bendahara
perusahaan, pembelian dan anak perusahaan di luar negeri. kendali
bendahara perusahaan memperkirakan kinerja program manajemen risiko
pertukaran total. Perkiraannya antara lain mengukur semua pemajanan
yang telah diatur menemukan lindung nilai yang digunakan, dan
melaporkan hasil dari lindung nilai. sistem evaluasi seperti ini juga
melibatkan pencatatan tentang bagaimana dan seberapa jauh bendahara
perusahaan membantu unit bisnis lain dalam organisasinya.
Pertimbangan yang serupa berlaku juga pada fungsi pembelian layanan
manajemen risiko bursa hanyalah Salah satu bagian dari program
manajemen risiko keseluruhan. Kendali pun juga diperlukan untuk
mengawasi kinerja program yang dirancang untuk menghindari risiko
harga komoditas dan lainnya.
TOLAK UKUR YANG SESUAI
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mencapai keseimbangan optimal
antara pengurangan risiko dan biaya-biaya. Oleh karena itu standar yang sesuai
dan digunakan untuk menilai kinerja yang sebenarnya merupakan unsur penting
dalam sistem penilaian kinerja manapun tolak ukur ini harus ditentukan dari awal
dalam program perlindungan manapun dan harus berdasarkan pada konsep biaya
peluang. dalam manajemen risiko valuta asing pertanyaan-pertanyaan berikut ini
harus diperhatikan ketika menentukan suatu tolak ukur, yaitu:
1. Apakah tolak ukur yang mewakili kebijakan yang dapat diikuti?
2. Bisakah tolak ukur ini ditentukan di awal?
3. Apakah tolak ukur ini memberikan strategi biaya yang lebih rendah daripada
alternatif lainnya?
Ketika program manajemen risiko valuta asing dibuat terpusat tolak ukur yang
sesuai digunakan untuk membandingkan keberhasilan perlindungan risiko
perusahaan menjadi program yang dapat dilaksanakan oleh manajemen manajer
lokal. Pada kasus lain perusahaan yang menolak resiko valuta asing akan secara
otomatis menghindarkan diri dari pemajanan asing pasar berjangka atau
meminjam mata uang lokal. Strategi ini juga dapat menjadi tolak ukur alami untuk
menilai manajemen risiko keuangan kinerja produk pelindung nilai tertentu atau
kinerja manajer risiko, akan dinilai dengan membandingkan pendapatan ekonomi
yang diperoleh dalam transaksi yang nilainya dilindungi secara aktif terhadap
pendapatan ekonomi yang seharusnya didapatkan jika perlakuan tolak ukur tidak
digunakan.
SISTEM PELAPORAN
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat mendamaikan dua sistem
pelaporan internal dan sistem pelaporan eksternal kegiatan manajemen risiko
memiliki orientasi masa depan namun manajemen risiko ini pada akhirnya harus
berdamai dengan pengukuran pemajanan dan akun keuangan untuk maksud
pelaporan eksternal . Biasanya jatuh di bawah yurisdiksi Departemen pengatur
perusahaan pendekatan tim bersifat paling efektif dalam menentukan tujuan risiko
keuangan standar kinerja dan sistem pengawasan serta sistem pelaporan.
Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama dari di mana keuangan dan
akuntansi perusahaan terkait.

BAB III
Kesimpulan & Saran

Anda mungkin juga menyukai