ABSTRACT
The purpose of this research was to explain the performance of outsourcing employees in the office of
PT. Telkom Divre VII Makassar City. The informants in this research consisted of 8 people. The type
of research used was phenomenology and data analysis used was a qualitative description by
selecting certain people who are considered capable of providing information related to employee
performance in the office PT. Telkom Divre VII Makassar City. The data collection techniques used
by researchers are interview, observation, and documentation. The results of the research showed
that there are five factors that become the basis for managing the performance of the outsourcing
employee. The five factors are quality of work, timeliness, initiative, ability and communication in PT.
Telkom as a measure of performance for all employees. Based on the results of research at the office
of PT. Telkom City Access Makassar regarding employee performance is still good seen from the
work of each employee based on the procedures that have been set by the company.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan kinerja pegawai outsourcing di kantor PT. Telkom Divre VII
Kota Makassar. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 8 orang. Jenis penelitian yang digunakan
adalah fenomenologi dan analisis data yang digunakan adalah deskripsi kualitatif dengan memilih
orang tertentu yang dianggap mampu memberikan informasi terkait kinerja pegawai di kantor PT.
Telkom Divre VII Kota Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat lima faktor yang
menjadi dasar dalam manajemen kinerja pegawai outsourcing. Kelima faktor tersebut adalah kualitas
kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan dan komunikasi yang ada di kantor PT. Telkom tersebut
sebagai alat ukur kinerja seluruh pegawai yang ada terkhusus pegawai outsourcing. Berdasarkan hasil
penelitian di Kantor PT. Telkom Akses Divre VII Kota Makassar mengenai kinerja pegawai masih
baik di lihat dari hasil kerja setiap pegawai berdasarkan prosedur yang sudah di tetapkan oleh
perusahaan.
Kata Kunci : Kinerja, Pegawai Outsourcing, PT. Telkom Divre VII Makassar
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
269
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
270
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
hal ini banyak perusahaan yang menggunakan tenaga outsourcing cenderung lebih banyak
outsourcing untuk dapat melakukan efisiensi dan tergolongan berat. Hal tesebut tentunya
biaya tenaga kerja. menjadi salah satu problematika aktifitas
Adapun hal-hal yang perlu menjadi pekerjaan yang di laksanakannya. Tentu
perhatian khusus di sini antara lain, jenjang sangat miris ketika kita melihat realita yang
karir yang tidak jelas. Para pegawai outsourcing terjadi saat ini khususnya pegawai
hanya bersifat kontrak, maksudnya apabila outsourcing di PT. Telkom Divre VII
waktu kontrak mereka telah selesai tidak Makassar. Adanya kesenjangan pada
ada jaminan mereka masih berada dalam suatu pegawai outsourcing tentu akan
perusahaan tersebut. Kemudian yang berpengaruh pada kinerja pegawai. Dimana
menjadi acuan setiap perusahaan ialah kita perlu mengetahui yakni pegawai
kinerja para pegawainya. Pegawai yang outsourcing adalah alat ujung tombak
memiliki kinerja bagus tentunya akan perusahaan dalam pencapaian tujuan atau
dipertahankan, namun sebaliknya ketika penentuan hasil dari perusahaan.
kinerja mereka buruk maka akan di lakukan Menurut Lebas & Euske (2008) Kinerja
mutasi yakni dikeluarkan dari perusahaan merupakan sesuatu yang dapat diukur, baik
tersebut karena bersifat kontrak. diukur menggunakan angka atau
Selain jenjang karir yang tidak jelas, menggunakan sebuah ekspresi yang
intensif yang diterima (upah) juga memungkinkan terjadinya komunikasi. Kinerja
merupakan kendala pada kinerja para adalah kemampuan untuk menghasilkan atau
pegawai outsourcing. Mereka beranggapan potensi untuk menciptakan hasil (sebagai
bahwa upah tersebut sudah tidak sesuai contoh, kepuasan pelanggan bisa dilihat
dengan situasi perekonomian saat ini. Sehingga sebagai potensi bagi organisasi untuk
kelayakan pemberian intensif menjadi suatu hal menciptakan penjualan pada jangka waktu
yang tentunya akan menunjang kinerja yang panjang).
pegawai outsourcing itu sendiri. Armstrong & Baron (2010: 158) kinerja
Kemudian beban pekerjaan para pegawai merupakan proses akan kontribusi terhadap
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
271
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
272
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
273
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
beragam segmen pasar mulai dari pelanggan. Ini sejalan dengan Customer
pelanggan individu sampai dengan Usaha Portofolio Telkom kepada pelanggan
Kecil dan Menengah (UKM) serta Personal, Consumer/Home, SME,
korporasi. Enterprise, Wholesale, dan
Layanan informasi merupakan model International. Sebagai perusahaan
bisnis yang dikembangkan Telkom dalam telekomunikasi, Telkom Group terus
ranah New Economy Business (NEB). mengupayakan inovasi di ember -sektor
Layanan ini memiliki karakteristik selain telekomunikasi, serta membangun
sebagai layanan terintegrasi bagi sinergi di antara seluruh produk, layanan
kemudahan proses kerja dan transaksi yang dan solusi, dari bisnis legacy sampai New
mencakup Value Added Services (VAS) dan Wave Business. Untuk meningkatkan
ManagedApplication/IT Outsourcing (ITO), business value, pada tahun 2012 Telkom
e-Payment dan IT enabler Services (IteS). Group mengubah portofolio bisnisnya
Media merupakan salah satu model menjadi TIMES (Telecommunication,
bisnis Telkom yang dikembangkan Information, Media Edutainment and Service).
sebagai bagian dari NEB. Layanan Untuk menjalankan portofolio bisnisnya,
media ini menawarkan Free To Air (FTA) Telkom Group.
dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang Memiliki empat anak perusahaan, yakni
modern. PT. Telekomunikasi Indonesia Selular
Edutainment menjadi salah satu (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia
layanan andalan dalam model bisnis NEB International (Telin), PT. Telkom Metra
Telkom dengan menargetkan segmen dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi
pasar anak muda. Telkom menawarkan (Mitratel).
beragam layanan di antaranya Ring Back Penjelasan dari visi dan misi
Tone (RBT), SMS Content, portal dan lain- perusahaan. Visi yakni menjadi perusahaan yang
lain. Services menjadi salah satu model unggul dalam penyelenggaraan
bisnis Telkom yang berorientasi kepada Telecommunication, Information, Media,
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
274
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
275
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
276
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
277
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
diterapkan peraturan perundang-undangan tentu akan menjadi salah satu tolak ukur
perlindungan bagi pekerja yaitu UU No. 13 dalam mencapai tujuan suatu perusahaan.
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan serta Seperti halnya yang dilakukan oleh bapak
Peraturan Pelaksana dari perundang- N.M selaku General Manejer PT. Telkom
undangan di bidang Ketenagakerjaan. Akses Divre VII Kota Makassar.
Mewujudkan peningkatan “Kalau kita berbicara mengenai
kesejahteraan pekerja maupun kualitas kerja yang ada di kantor PT.
keluarganya. Begitu pula diatur dalam Telkom Akses Divre VII Kota Makassar ini
konstitusi tertuang pada Pasal 27 ayat (2) tentu sudah bagus. Dikarena hasil kerja dari
UUD Tahun 1945 berbunyi “Tiap-tiap setiap pegawai sudah cukup untuk
warga Negara berhak atas pekerjaan dan membantu perusahaan dalam hal mencapai
penghidupan yang layak bagi target. Khususnya dalam hal pemasangan
kemanusiaan”, dan Pasal 33 ayat (1) yang wifi, setiap pegawai sudah menjalankan
menyatakan bahwa“ Perekonomian merupakan tugas yang di berikan oleh perusahaan. Di
suatu usaha bersama atas kekeluargaan”. lihat dari jumlah pemasangan yang sudah
Kualitas Kerja Menurut melewati target di kantor PT. Telkon Akses.
Sedarmayanti (2011) mengemukakan Dengan kata lain tanggung jawabnya
bahwa ada tida indicator yang menjadi tolak sebagai pegawai sudah di tunaikan.
ukur atas kualitas kerja pegawai yakni : a) (Wawancara dengan Bapak N.M, Pada
Hasil kerja pegawai yang di peroleh, b) Tanggal 23 Juli 2018).
Kesesuaian hasil kerja dengan tujuan Ketepatan waktu yang menjurus
organisasi, c) Manfaat hasil kerja. kepada kedisiplinan seluruh pegawai di
Menjalankan roda perusahaan dengan baik kantor PT. Telkom Divre VII Kota
yakni salah satu faktor pendukung Makassar yakni jam masuk kerja dan jam
penunjang pencapaian visi misi dalam pulang kerja setiap pegawai.
sebuah perusahaan adalah kualitas kerja. Kedisiplinan pegawai adalah suatu
Dengan memiliki kualitas kerja yang baik pengertian yang didalamnya
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
278
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
mengandung norma etika, sosial dan dengan pegawai outsourcing yang hanya di
scientific. Kedisiplinan pegawai dalam perkerjakan dalam sebuat perusahaan untuk
suatu bidang kerja perusahaan yang di membantu perusahaan dalam menyelesaikan
pertanggung jawabkan itu adalah baik, visi misinya.” (Wawancara, bapak B.J Tanggal
dapat diterima, di setujui oleh pihak 23 Juli 2018).
perusahaan, dan mengandung kebenaran Inisiatif adalah dorongan untuk
atas dasar peraturan yang telah di tetapkan mengidentifikasi masalah atau peluang dan
dalam sebuah perusahaan. Jadi dalam hal mampu ambil tindakan nyata untuk
ini kedisiplinan pegawai mengandung menyelesaikan masalah atau menangkap
makna yakni kesanggupan pegawai dalam peluang saat kita mempunyai dorongan
hal memegang tanggung jawab atas sekecil apapun itu untuk mengidentifikasi
peraturatur yang di sepakati dalam sebuah masalah atau peluang maka kita sudah
perusahaan. mempunyai inisiatif, walaupun dalam kadar
Seperti halnya yang telah yang rendah.
diungkapkan oleh bapak B.J selaku Mgr Menurut Sedarmayanti, 2009 ada 2
Financedi kantor PT. Telkom Akses Divre indikator dalam inisiatif yakni a) Pemberian
VII Kota Makassar. ide/ gagasan dalam berorganisasi, b)
“bahwa dalam hal ketepatan waktu Tindakan yang dilakukan untuk
setiap pegawai di kantor PT. Telkom menyelesaikan permasalahan yang di
Divre Kota Makassar memiliki hadapi. Oleh karena itu untuk mampu
perbedaan dalam hal jam masuk dan pulang melatih kemampuan atau inisatif diri setiap
kerja setiap pegawai. Yang dimana pegawai pegawai tentu setiap perusahaan harus bisa
tetap harus lebih dulu masuk kantor memberikan kebebasan berfikir pada setiap
ketimbang pegawai outsourcing. Dilihat pegawai untuk mengembangkan
dari status pegawai tetap yang senantiasa keterampilan yang di miliki dalam hal
tunduk dan patuh akan peraturan yang di pemberian ide-ide baru atas dasar
buat oleh perusahaan. Berbeda halnya pemikiran setiap pegawai.
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
279
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
Menurut Siagian salah satu aspek anggota dalam sebuat organisasi sangat di
dari pertumbuhan dan pemeliharaan tuntut untuk menjalin komunikasi yang
citra birokrasi yang positif adalah upaya baik antara individu satu dengan individu
yang sistematis, programatik, dan yang lain.
berkesinambungan dalam peningkatan Berdasarkan hasil pengamatan
kemampuan kerja birokrasi termasuk peneliti dilapangan bahwa di kantor PT.
keahlian atau kemampuan sumber daya Telkom Akses Divre VII Kota Makassar,
manusia. terdapat indikator pendukung terkait kinerja
Oleh karena itu sebagai birokrasi pegawai outsouring seperti kualitas kerja,
dituntut adanya aparatur yang kapabilitas ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan, dan
yaitu sumber daya manusia yang bekerja komunikasi. Dalam hal kualitas kerja pegawai
dengan efisien, efektif, dan produktif. masih memiliki perbedaan berdasarkan status
Kemampuan adalah perpaduan antara teori pegawai maupun kesadaran diri setiap pegawai.
dan pengalaman yang di peroleh dalam Demikian juga ketepatan waktu, dimana
praktek di lapangan, termasuk setaip pegawai cenderung tidak memiliki
peningkatan kemampuan menerapkan teknologi karakteristik kedisiplinan yang sama.
yang tepat dalam rangka peningkatan Terkait dari inisiatif, kantor telah
produktivitas kerja. memberikan kebebasan dalam hal menggali
Komunikasi adalah suatu proses potensi setiap pegawai untuk menuangkan
pertukaran informasi baik melalui media ide-idenya dalam pencapaian tujuan
massa, media cetak maupun melalui perusahaan.
interaksi yang di lakukan oleh satu individu Kemampuan tentu semua pegawai
dengan individu lain secara langsung. sudah mampu menjalankan tugas dan
Dalam organisasi komunikasi merupakan tanggung jawabnya sebagai pegawai. Dan
suatu hal yang urgen dalam artian komunikasi yang terjalin dengan baik di
komunikasi sangat m enunjang kantor PT. Telkom Akses Divre VII Kota
pencapaian tujuan organisasi. Setiap Makassar sudah baik di lihat dari
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
280
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
unggul dalam sebuah perusahaan. Dari Khairani. 2016. Kepastian Hukum Hak Pekerja
Outsourcing. Jakarta: PT Raja
segi sumber daya manusia, dimana pegawai Grafindo Persada
outsourcing merasa iri atas dasar
Mangkunegara, A.Anwar Prabu. 2011. Evaluasi
pembagian kerja yang di berikan Kinerja SDM. Cetakan Ketiga.
perusahaan. Hal inilah yang dapat melatar Bandung: Penerbit Refika Aditama.
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
281
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi