Anda di halaman 1dari 14

1

Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

KINERJA PEGAWAI OUTSOURCING DI PT. TELKOM DIVRE VII KOTA


MAKASSAR

Akhmad Harye Sumitra Ishak1, Abd Kadir Adys2, Haerana3

1) Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar


2) Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
3) Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar

ABSTRACT

The purpose of this research was to explain the performance of outsourcing employees in the office of
PT. Telkom Divre VII Makassar City. The informants in this research consisted of 8 people. The type
of research used was phenomenology and data analysis used was a qualitative description by
selecting certain people who are considered capable of providing information related to employee
performance in the office PT. Telkom Divre VII Makassar City. The data collection techniques used
by researchers are interview, observation, and documentation. The results of the research showed
that there are five factors that become the basis for managing the performance of the outsourcing
employee. The five factors are quality of work, timeliness, initiative, ability and communication in PT.
Telkom as a measure of performance for all employees. Based on the results of research at the office
of PT. Telkom City Access Makassar regarding employee performance is still good seen from the
work of each employee based on the procedures that have been set by the company.

Keywords : Performance, Outsourcing Employees, PT. Telkom Divre VII Makassar.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan kinerja pegawai outsourcing di kantor PT. Telkom Divre VII
Kota Makassar. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 8 orang. Jenis penelitian yang digunakan
adalah fenomenologi dan analisis data yang digunakan adalah deskripsi kualitatif dengan memilih
orang tertentu yang dianggap mampu memberikan informasi terkait kinerja pegawai di kantor PT.
Telkom Divre VII Kota Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat lima faktor yang
menjadi dasar dalam manajemen kinerja pegawai outsourcing. Kelima faktor tersebut adalah kualitas
kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan dan komunikasi yang ada di kantor PT. Telkom tersebut
sebagai alat ukur kinerja seluruh pegawai yang ada terkhusus pegawai outsourcing. Berdasarkan hasil
penelitian di Kantor PT. Telkom Akses Divre VII Kota Makassar mengenai kinerja pegawai masih
baik di lihat dari hasil kerja setiap pegawai berdasarkan prosedur yang sudah di tetapkan oleh
perusahaan.

Kata Kunci : Kinerja, Pegawai Outsourcing, PT. Telkom Divre VII Makassar

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
269
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

PENDAHULUAN biaya produksi (cost of production). System


Perlindungan hukum adalah outsourcing ialah salah satu solusi dalam
pemenuhan terhadap hak-hak dasar yang menghemat pengeluaran biaya sumber daya
melekat diatur dalam konstitusi tertuang manusia sebuah perusahaan. Dalam hal ini
pada Pasal 27 ayat (2) UUD Tahun 1945 outsourcing merupakan pendelegasian
berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak atas dalam proses bisnis, dimana terjadi proses
pekerjaan dan penghidupan yang layak administrasi dan manajemen oleh pihak
bagi kemanusiaan”, dan Pasal 33 ayat (1) penyedia jasa sesuai dengan kriteria yang di
yang menyatakan bahwa “Perekonomian merupakan inginkan perusahaan.
suatu usaha bersama atas kekeluargaan”. Outsourcing (AlihDaya) pada
Pelanggaran akan hak dasar merupakan hukum ketenagakerjaan diatur dalam UU
pelanggaran hak asasi manusia (HAM) ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (pasal
yang telah diatur oleh konstitusi. 64, 65 dan 66) serta Keputusan Menteri
Menjamin hak-hak dasar dan perlakuan Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik
tanpa diskriminasi pekerja diterapkan peraturan Indonesia No. Kep.101/Men/VI/ 2004 Tahun
perundang-undangan perlindungan bagi 2004 tentang Tata Cara Perizinan Perusahaan
pekerja yaitu UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Penyedia Jasa Pekerja/Buruh (Kepmen
Ketenagakerjaan serta Peraturan Pelaksana dari 101/2004). Dalam hal ini pemerintah
perundang-undangan di bidang menugaskan menteri tenaga kerja agar
Ketenagakerjaan. Dalam mewujudkan melakukan revisi terhadap UU No. 13
peningkatan kesejahteraan pekerja maupun Tahun 2003 Tentang
keluarganya. Ketenagakerjaan.
Kendala dalam hal ketenagakerjaan di Hubungan kerja merupakan suatu
Indonesia yakni adanya ketidak seimbangan sistem yang mengambarkan adanya ikatan
di antara pengusaha maupun buruh dalam konsep pada buruh maupun majikan dengan memberikan
perjanjian kerja mengakibatkan iklim persaingan pemahaman tentang hak-hak dan kewajiban
usaha semakin ketat sehingga mengakibatkan buruh pada majikan, begitu pula dengan
perusahaan harus mengambil kebijakan efisiensi hak dan kewajiban kepada para buruh. Dalam

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
270
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

hal ini banyak perusahaan yang menggunakan tenaga outsourcing cenderung lebih banyak
outsourcing untuk dapat melakukan efisiensi dan tergolongan berat. Hal tesebut tentunya
biaya tenaga kerja. menjadi salah satu problematika aktifitas
Adapun hal-hal yang perlu menjadi pekerjaan yang di laksanakannya. Tentu
perhatian khusus di sini antara lain, jenjang sangat miris ketika kita melihat realita yang
karir yang tidak jelas. Para pegawai outsourcing terjadi saat ini khususnya pegawai
hanya bersifat kontrak, maksudnya apabila outsourcing di PT. Telkom Divre VII
waktu kontrak mereka telah selesai tidak Makassar. Adanya kesenjangan pada
ada jaminan mereka masih berada dalam suatu pegawai outsourcing tentu akan
perusahaan tersebut. Kemudian yang berpengaruh pada kinerja pegawai. Dimana
menjadi acuan setiap perusahaan ialah kita perlu mengetahui yakni pegawai
kinerja para pegawainya. Pegawai yang outsourcing adalah alat ujung tombak
memiliki kinerja bagus tentunya akan perusahaan dalam pencapaian tujuan atau
dipertahankan, namun sebaliknya ketika penentuan hasil dari perusahaan.
kinerja mereka buruk maka akan di lakukan Menurut Lebas & Euske (2008) Kinerja
mutasi yakni dikeluarkan dari perusahaan merupakan sesuatu yang dapat diukur, baik
tersebut karena bersifat kontrak. diukur menggunakan angka atau
Selain jenjang karir yang tidak jelas, menggunakan sebuah ekspresi yang
intensif yang diterima (upah) juga memungkinkan terjadinya komunikasi. Kinerja
merupakan kendala pada kinerja para adalah kemampuan untuk menghasilkan atau
pegawai outsourcing. Mereka beranggapan potensi untuk menciptakan hasil (sebagai
bahwa upah tersebut sudah tidak sesuai contoh, kepuasan pelanggan bisa dilihat
dengan situasi perekonomian saat ini. Sehingga sebagai potensi bagi organisasi untuk
kelayakan pemberian intensif menjadi suatu hal menciptakan penjualan pada jangka waktu
yang tentunya akan menunjang kinerja yang panjang).
pegawai outsourcing itu sendiri. Armstrong & Baron (2010: 158) kinerja
Kemudian beban pekerjaan para pegawai merupakan proses akan kontribusi terhadap

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
271
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

efektivitas manajemen individu dan tim menyeluruh kepada pihak lain ya n g


untuk mencapai kinerja organisasi pada tertuang pada kontrak perjanjian.
level yang sangat tinggi dalam memberikan outsourcing dapat dilihat pada
hasil yang memuaskan sesuai dengan visi ketentuan Pasal 64 Undang-Undang
misi yang di sepakati secara bersama. Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Demikian juga kinerja sering dianggap Ketenagakerjaan, yang isinya menyatakan
sebagai konstruk multidimensi (Bates & adanya suatu perjanjian kerja antara
Holton, 2009) yang tidak hanya dikaitkan perusahaan dengan tenaga kerja, dimana
dengan keseluruhan organisasi tetapi juga perusahaan tersebut boleh menyerahkan
dengan bagian-bagian dalam sebagian pelaksanaan pekerjaan oleh perusahaan
organisasi termasuk unit aktivitas, proses lainnya melalui perjanjian pemborongan
dan individu karyawan. Karena itulah pekerjaan yang telah dibuat secara tertulis.
sangat tidak mengherankan jika
kinerja didefinisikan secara beragam. METODE PENELITIAN
Untuk memahami pengertian kinerja , Penelitian ini dilaksanakan di kantor
kiranya perlu terlebih dahulu di kantor PT. Telkom Divre VII Kota
memahami arti kata kinerja secara harfiah. Makassar. Penelitian ini akan dilakukan
Istilah outsourcing diartikan sebagai kurang lebih selama 2 bulan, yaitu Juni
contract (work) out. Menurut Maurice sampai dengan Agustus 2018. Desain
Greaver, outsourcing merupakan penelitian dengan pendekatan
tindakan mengalih beberapa aktivitas kualitatif memberikan keuntungan
perusahaan serta hak pengambilan pada kecepatan pengumpulan data. Hal ini
keputusannya kepada pihak lain dimanfaatkan peneliti agar dapat berfokus
(outside provider), dimana tindakan ini melaksanakannya dalam waktu yang
terikat pada suatu kontrak kerja sama. seefisien mungkin.
Boleh juga dikatakan outsourcing merupakan Jenis Penelitian yang di
penyerahan kegiatan perusahaan secara gunakan adalah kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan adalah
penekanan pada observasi wawancara untuk

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
272
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

orang, sebagai lawannya adalah gambaran serta penyelenggara layanan telekomunikasi


kondisi objektif secara ilmiah. dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom
Penulis menggunakan tipe Group melayani jutaan pelanggang
penelitian deskriptif dengan di seluruh Indonesia dengan rangkaian
pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono lengkap layanan telekomunikasi yang
2014 penelitian kualitatif adalah penelitian mencakup sambungan telepon kabel tidak
yang pemecahan masalahnya dengan bergerak dan telepon nirkabel tidak
menggunakan data empiris. bergerak, komunikasi seluler, layanan
Sumber Data: 1) Data primer, jaringan dan interkoneksi serta layanan
dalam penelitian ini, data primer internet dan komunikasi data. Telkom
diperoleh dari lapan gan penelitian, baik Group juga menyediakan berbagai layanan
pengamatan langsung maupun wawancara kepada di bidang informasi, media dan
informan. Yang dalam hal ini peneliti edutainment, termasuk cloud-based and
menggunakan teknik Expert Sampling (sampel server-based managed services, layanan e-
ahli) dalam menentukan informan . 2) Payment dan IT enabler, e-Commerce
Data sekunder Peneliti dalam hal ini turut dan layanan portal lainnya.
memerlukan data-data pendukung lain atau Telekomunikasi merupakan
data sekunder untuk menguji mendukung bagian bisnis utama Telkom. Sebagai ikon
kebenaran dari data primer yang diperoleh bisnis perusahaan, Telkom melayani
peneliti. Data sekunder ini dapat sambungan telepon kabel tidak bergerak
berupa naskah, dokumen resmi, literatur, Plain Ordinary Telephone Service (POTS),
artikel, koran dan sebagainya yang telepon nirkabel tidak bergerak, layanan
berkenaan dengan penelitian ini. komunikasi data, broadband, satelit,
penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta
HASIL PEMBAHASAN telepon seluler yang dilayani oleh Anak
PT. Telkom Indonesia (Tbk) Group, Perusahaan Telkomsel. Layanan
menjadi satu-satunya BUMN telekomunikasi telekomunikasi Telkom telah menjangkau

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
273
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

beragam segmen pasar mulai dari pelanggan. Ini sejalan dengan Customer
pelanggan individu sampai dengan Usaha Portofolio Telkom kepada pelanggan
Kecil dan Menengah (UKM) serta Personal, Consumer/Home, SME,
korporasi. Enterprise, Wholesale, dan
Layanan informasi merupakan model International. Sebagai perusahaan
bisnis yang dikembangkan Telkom dalam telekomunikasi, Telkom Group terus
ranah New Economy Business (NEB). mengupayakan inovasi di ember -sektor
Layanan ini memiliki karakteristik selain telekomunikasi, serta membangun
sebagai layanan terintegrasi bagi sinergi di antara seluruh produk, layanan
kemudahan proses kerja dan transaksi yang dan solusi, dari bisnis legacy sampai New
mencakup Value Added Services (VAS) dan Wave Business. Untuk meningkatkan
ManagedApplication/IT Outsourcing (ITO), business value, pada tahun 2012 Telkom
e-Payment dan IT enabler Services (IteS). Group mengubah portofolio bisnisnya
Media merupakan salah satu model menjadi TIMES (Telecommunication,
bisnis Telkom yang dikembangkan Information, Media Edutainment and Service).
sebagai bagian dari NEB. Layanan Untuk menjalankan portofolio bisnisnya,
media ini menawarkan Free To Air (FTA) Telkom Group.
dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang Memiliki empat anak perusahaan, yakni
modern. PT. Telekomunikasi Indonesia Selular
Edutainment menjadi salah satu (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia
layanan andalan dalam model bisnis NEB International (Telin), PT. Telkom Metra
Telkom dengan menargetkan segmen dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi
pasar anak muda. Telkom menawarkan (Mitratel).
beragam layanan di antaranya Ring Back Penjelasan dari visi dan misi
Tone (RBT), SMS Content, portal dan lain- perusahaan. Visi yakni menjadi perusahaan yang
lain. Services menjadi salah satu model unggul dalam penyelenggaraan
bisnis Telkom yang berorientasi kepada Telecommunication, Information, Media,

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
274
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

Edutainment dan Services (TIMES) di teknologi informasi. 7.) Berinvestasi


kawasan regional. Dimana PT. Telkom dibisnis media dan edutainment. 8.)
Divre VII Kota Makassar merupakan Berinvestasi dibisnis wholesale dan peluang
perusahaan yang menyediakan layanan bisnis internasional yang strategis. 9.)
telekomunikasi bagi masyarakat kota Memaksimalkan nilai embe di bisnis yang
makassar. Banyaknya permintaan saling terkait. 10.) Mengintegrasikan Next
masyarakat terhadap penyediaan alat Generation Network (NGN) dan
komunikasi dan pemasangan wifi akan Operational support system, Business
menjadi tanggung jawab besar bagi telkom support system, Customer support system
sebagai perusahaan tunggal yang and Enterprise relations management
memegang jasa telekomunikasi di Kota (OBCE) untuk mencapai penyempurnaan beban
Makassar. biaya.
Misi adalah rumusan umum mengenai Organisasi merupakan struktur tata
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk pembagian kerja dan struktur tata hubungan
mewujudkan visi. Misi dari PT. Telkom kerja antar kelompok pemegang posisi yang
Divre VII Kota Makassar ialah 1.) bekerja sama secara bersama -sama
Menyediakan layanan TIMES yang untuk mencapai tujuan bersama. Oleh
berkualitas tinggi dengan harga yang karena itu, perlunya struktur
kompetitif. 2.) Menjadi model pengelolaan organisasi di dalam suatu organisasi adalah
korporasi terbaik di Indonesia. untuk memberikan gambaran yang jelas
Serta Inisiatif Strategis yaitu : 1) Pusat tentang kedudukan tiap-tiap personil, tugas-
Keunggulan. 2.) Menyelaraskan struktur tugas yang harus dilaksanakan serta
bisnis dan pengelolaan portofolio. 3.) wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk
Percepatan implementasi broad band melalui membatasi penelitian ini, penulis hanya
layanan konvergen. 4.) Pengelolaan portofolio mengambil susunan organisasi Sub
nirkabel 5.)Mengintegrasikan solusi ekosistem PT.Telkom Akses Divre VII Kota
Telkom Group. 6.) Berinvestasi dilayanan Makassar.

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
275
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

Unit-unit Bisnis Telkom terdiri Anak Perusahaan Telkom terdiri


dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak dari Kepemilikan > 50% yakni : 1.) PT.
perusahaan, sebagai berikut : 1.) Divisi Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan
Long Distance Sub Divisi Satelit. 2.) Telekomunikasi (Selular GSM) (baru). 2.) PT.
Carrier & Interconnection Service Center Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra)
3.) Divisi Multimedia 4.) Divisi Fixed dan Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan).
Wireless. 5.) Enterprise Service Center 6.) 3.) PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) dan
Customer Service Wilayah Sumatera. 7.) Layanan Informasi (baru). 4.) PT.
Customer Service Wilayah Jakarta Telekomunikasi Selular Raya (Telesera)
(Jadebotabek & Sekapur). 8.) Customer dan Telekomunikasi (Selular AMPS).
Service Wilayah Jawa Barat. 9.) Customer 5.) PT. Pro Infokom Indonesia (PII) dan B2B (e-
Service Wilayah Jawa Tengah dan Government) 6.) PT. Indonusa
Yogyakarta. 10.) Customer Service Wilayah Telemedia (Indonusa) dan TV Cable
Jawa Timur. 11.) Customer Service (baru). 7.) PT. Graha Sarana Duta (GSD):
Wilayah Kalimantan. 12.) Customer Service Properti, Konstruksi dan Jasa.
Kawasan Timur Indonesia. 13.) Kepemilikan saham Telkom 20% -
Maintenance Service Center. 14.) Training 50% yakni : 1.) PT. Pasifik Satelit
Center. 15.) Carrier Development Support Nusantara (PSN) dan Transponder
Center. 16.) Management Consulting Satelit dan Komunikasi. 2.) PT.
Center. 17.) Construction Center. 18.) I/S Multimedia Nusantara (Metra) dan
Center. 19.) R&D Center. 20.) SME Multimedia. 3.) PT. Citra Sari Makmur
Development Center. (CSM) dan VSAT. 4.) PT. Menara Jakarta
Yayasan-Yayasan terdiri dari 1.) dan Multimedia. 5.) PT. Metro Selular
Dana Pensiun (Dapentel). 2.) Yayasan Indonesia (Metrosel) dan Telekomunikasi
Pendidikan. 3.) Yayasan Kesehatan. (Selular AMPS). 6.) PT. Mobile Selular
Dimana ketiga yayasan telkom merupakan Indonesia (Mobisel) dan Telekomunikasi
sumber penghasilan lain yang di miliki PT. (Selular NMT-450). 7.) PT. Napsindo Primatel
Telkom Divre VII Kota Makassar.

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
276
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

Internasional (Napsindo) dan Network Kota Makassar yakni dari jenjang


Access Point. 8.) PT. Patra Telekomunikasi pendidikan SLTA/SMK sebanyak 28, D-III
Indonesia (Patrakom) dan Layanan Satelit sebanyak 17 orang, S-1 sebanyak 51 orang,
Komunikasi Industri Perminyakan. 9.) PT. dan S-2 sebanyak 1 orang.
Pramindo Ikat Nusantara dan Mewujudkan visi dan misi dalam
Telekomunikasi (KSO-1 Sumatera). sebuah perusahaan maka setiap pegawai
Kepemilikan saham telkom dibawah atau karyawan sangat di tuntut untuk
20% yakni: 1.) PT. Batam Bintan memiliki kualitas kerja yang baik dalam
Telekomunikasi (Babintel) dan menyelesaikan pekerjaan dan tanggung
Telekomunikasi (Pulau di Batam & Bintan) jawabnya. Begitu pula dengan ketepatan
2.) PT. Komunikasi Selular Indonesia waktu untuk melatih kedisiplinan setiap
(Komselindo) dan Telekomunikasi (Selular pegawai yang ada di dalam sebuah
AMPS). 3.) PT. Medianusa PTE, Ltd dan perusahaan.
Agen Penjualan Buku Petunjuk Telepon Berkreasi atau memiliki kreatifitas
(BPT). 4.) PT. Pembangunan Telekomunikasi diri sangat di tuntut setiap pegawai
Indonesia (Bangtelindo) dan Konstruksi & memiliki inisiatif ketika melakukan sebuah
Konsultasi Fas.Tel. pekerjaan. Tidak lepas pula dengan
Adapun jumlah pegawai dalam kemampuan setiap pegawai untuk
kantor PT. Telkom Divre VII Kota memiliki keahlian dalam hal tanggung
Makassar di tinjau dari status pegawainya jawabnya selaku pekerja. Begitu pula
yakni sebanyak 103 pegawai. Terdiri dari dengan komunikasi harus bisa terjalin
pegawai telkom regional sebanyak 6 orang, dengan baik sehingga dalam hal
Pegawai tetap sebanyak 17 orang, pegawai penyampaian informasi dapat berjalan dan
kemitraan sebanyak sebanyak 20 orang, dan sesuai dengan prosedur perusahaan yang
pegawai outsourcing sebanyak 60 orang. telah di tetapkan.
Ditinjau dari segi pendidikan Maka dari itu dalam menjamin hak-hak
pegawai di kantor PT. Telkom Divre VII dasar dan perlakuan tanpa diskriminasi pekerja

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
277
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

diterapkan peraturan perundang-undangan tentu akan menjadi salah satu tolak ukur
perlindungan bagi pekerja yaitu UU No. 13 dalam mencapai tujuan suatu perusahaan.
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan serta Seperti halnya yang dilakukan oleh bapak
Peraturan Pelaksana dari perundang- N.M selaku General Manejer PT. Telkom
undangan di bidang Ketenagakerjaan. Akses Divre VII Kota Makassar.
Mewujudkan peningkatan “Kalau kita berbicara mengenai
kesejahteraan pekerja maupun kualitas kerja yang ada di kantor PT.
keluarganya. Begitu pula diatur dalam Telkom Akses Divre VII Kota Makassar ini
konstitusi tertuang pada Pasal 27 ayat (2) tentu sudah bagus. Dikarena hasil kerja dari
UUD Tahun 1945 berbunyi “Tiap-tiap setiap pegawai sudah cukup untuk
warga Negara berhak atas pekerjaan dan membantu perusahaan dalam hal mencapai
penghidupan yang layak bagi target. Khususnya dalam hal pemasangan
kemanusiaan”, dan Pasal 33 ayat (1) yang wifi, setiap pegawai sudah menjalankan
menyatakan bahwa“ Perekonomian merupakan tugas yang di berikan oleh perusahaan. Di
suatu usaha bersama atas kekeluargaan”. lihat dari jumlah pemasangan yang sudah
Kualitas Kerja Menurut melewati target di kantor PT. Telkon Akses.
Sedarmayanti (2011) mengemukakan Dengan kata lain tanggung jawabnya
bahwa ada tida indicator yang menjadi tolak sebagai pegawai sudah di tunaikan.
ukur atas kualitas kerja pegawai yakni : a) (Wawancara dengan Bapak N.M, Pada
Hasil kerja pegawai yang di peroleh, b) Tanggal 23 Juli 2018).
Kesesuaian hasil kerja dengan tujuan Ketepatan waktu yang menjurus
organisasi, c) Manfaat hasil kerja. kepada kedisiplinan seluruh pegawai di
Menjalankan roda perusahaan dengan baik kantor PT. Telkom Divre VII Kota
yakni salah satu faktor pendukung Makassar yakni jam masuk kerja dan jam
penunjang pencapaian visi misi dalam pulang kerja setiap pegawai.
sebuah perusahaan adalah kualitas kerja. Kedisiplinan pegawai adalah suatu
Dengan memiliki kualitas kerja yang baik pengertian yang didalamnya

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
278
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

mengandung norma etika, sosial dan dengan pegawai outsourcing yang hanya di
scientific. Kedisiplinan pegawai dalam perkerjakan dalam sebuat perusahaan untuk
suatu bidang kerja perusahaan yang di membantu perusahaan dalam menyelesaikan
pertanggung jawabkan itu adalah baik, visi misinya.” (Wawancara, bapak B.J Tanggal
dapat diterima, di setujui oleh pihak 23 Juli 2018).
perusahaan, dan mengandung kebenaran Inisiatif adalah dorongan untuk
atas dasar peraturan yang telah di tetapkan mengidentifikasi masalah atau peluang dan
dalam sebuah perusahaan. Jadi dalam hal mampu ambil tindakan nyata untuk
ini kedisiplinan pegawai mengandung menyelesaikan masalah atau menangkap
makna yakni kesanggupan pegawai dalam peluang saat kita mempunyai dorongan
hal memegang tanggung jawab atas sekecil apapun itu untuk mengidentifikasi
peraturatur yang di sepakati dalam sebuah masalah atau peluang maka kita sudah
perusahaan. mempunyai inisiatif, walaupun dalam kadar
Seperti halnya yang telah yang rendah.
diungkapkan oleh bapak B.J selaku Mgr Menurut Sedarmayanti, 2009 ada 2
Financedi kantor PT. Telkom Akses Divre indikator dalam inisiatif yakni a) Pemberian
VII Kota Makassar. ide/ gagasan dalam berorganisasi, b)
“bahwa dalam hal ketepatan waktu Tindakan yang dilakukan untuk
setiap pegawai di kantor PT. Telkom menyelesaikan permasalahan yang di
Divre Kota Makassar memiliki hadapi. Oleh karena itu untuk mampu
perbedaan dalam hal jam masuk dan pulang melatih kemampuan atau inisatif diri setiap
kerja setiap pegawai. Yang dimana pegawai pegawai tentu setiap perusahaan harus bisa
tetap harus lebih dulu masuk kantor memberikan kebebasan berfikir pada setiap
ketimbang pegawai outsourcing. Dilihat pegawai untuk mengembangkan
dari status pegawai tetap yang senantiasa keterampilan yang di miliki dalam hal
tunduk dan patuh akan peraturan yang di pemberian ide-ide baru atas dasar
buat oleh perusahaan. Berbeda halnya pemikiran setiap pegawai.

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
279
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

Menurut Siagian salah satu aspek anggota dalam sebuat organisasi sangat di
dari pertumbuhan dan pemeliharaan tuntut untuk menjalin komunikasi yang
citra birokrasi yang positif adalah upaya baik antara individu satu dengan individu
yang sistematis, programatik, dan yang lain.
berkesinambungan dalam peningkatan Berdasarkan hasil pengamatan
kemampuan kerja birokrasi termasuk peneliti dilapangan bahwa di kantor PT.
keahlian atau kemampuan sumber daya Telkom Akses Divre VII Kota Makassar,
manusia. terdapat indikator pendukung terkait kinerja
Oleh karena itu sebagai birokrasi pegawai outsouring seperti kualitas kerja,
dituntut adanya aparatur yang kapabilitas ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan, dan
yaitu sumber daya manusia yang bekerja komunikasi. Dalam hal kualitas kerja pegawai
dengan efisien, efektif, dan produktif. masih memiliki perbedaan berdasarkan status
Kemampuan adalah perpaduan antara teori pegawai maupun kesadaran diri setiap pegawai.
dan pengalaman yang di peroleh dalam Demikian juga ketepatan waktu, dimana
praktek di lapangan, termasuk setaip pegawai cenderung tidak memiliki
peningkatan kemampuan menerapkan teknologi karakteristik kedisiplinan yang sama.
yang tepat dalam rangka peningkatan Terkait dari inisiatif, kantor telah
produktivitas kerja. memberikan kebebasan dalam hal menggali
Komunikasi adalah suatu proses potensi setiap pegawai untuk menuangkan
pertukaran informasi baik melalui media ide-idenya dalam pencapaian tujuan
massa, media cetak maupun melalui perusahaan.
interaksi yang di lakukan oleh satu individu Kemampuan tentu semua pegawai
dengan individu lain secara langsung. sudah mampu menjalankan tugas dan
Dalam organisasi komunikasi merupakan tanggung jawabnya sebagai pegawai. Dan
suatu hal yang urgen dalam artian komunikasi yang terjalin dengan baik di
komunikasi sangat m enunjang kantor PT. Telkom Akses Divre VII Kota
pencapaian tujuan organisasi. Setiap Makassar sudah baik di lihat dari

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
280
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

penyampaian informasi yang mampu Sebab kita ketahui bersama, kinerja


sampai di telinga semua pegawai. pegawai merupakan kunci dari pencapaian
visi dan misi dalam suatu perusahaan.
KESIMPULAN Kondisi budaya organisasi sangat berpengaruh
Berdasarkan hasil penelitian di besar terhadap manajemen kinerja pegawai
Kantor PT. Telkom Akses Divre VII Kota di kantor PT. Telkom Akses Divre VII Kota
Makassar mengenai kinerja pegawai masih Makassar.
baik di lihat dari hasil kerja setiap pegawai
berdasarkan prosedur yang sudah di
DAFTAR PUSTAKA
tetapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara Dharma, Surya. (2009). Manajemen Kinerja
Falsafah Teori dan
dengan informan dapat di ketahui bahwa di
Penerapannya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kantor PT. Telkom Akses Divre VII Kota
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen: Dasar,
Makassar masih memiliki beberapa Pengertian, dan Masalah Edisi Revisi.
hambatan dalam hal mencapai kinerja yang Jakarta: Bumi Aksara.

unggul dalam sebuah perusahaan. Dari Khairani. 2016. Kepastian Hukum Hak Pekerja
Outsourcing. Jakarta: PT Raja
segi sumber daya manusia, dimana pegawai Grafindo Persada
outsourcing merasa iri atas dasar
Mangkunegara, A.Anwar Prabu. 2011. Evaluasi
pembagian kerja yang di berikan Kinerja SDM. Cetakan Ketiga.
perusahaan. Hal inilah yang dapat melatar Bandung: Penerbit Refika Aditama.

belakangi kinerja dalam sebuah perusahaan Manullang, M. 2012. Dasar-Dasar


Manajemen Bagi Pimpinan
akan menurun. Perusahaan. Jakarta: Gajah Mada
Hal ini harus menjadi perhatian Press
khusus bagi kantor Telkom Akses untuk Sedarmayanti. 2009. Reformasi
Administrasi Publik, Reformasi
bisa segera membenahi situasi yang kurang
Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa
ada di dalam ruang lingkup kerja Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima
dan Kepemimpinan yang Baik). Bandung:
perusahaan.
Refika Aditama

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
281
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung
: Alfabeta.
UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003
(pasal 64, 65, dan 66).
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No./KEP.101/MEN/VI/2004 Tentang Tata
Cara Perijinan Perusahaan Jasa Pekerja/
Buruh.
PT. Telekomukasi Indonesia, tbk, 2016. Company
Profile. www.telkom.co.id. Di akses pada 24
Maret 2018 Jam 20.45 WIB.

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai