5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Abstrak
Perusahaan Rokok Adi Bungsu yang terletak di Malang, Jawa Timur, merupakan salah satu perusahaan
yang menggunakan sistem kontrak khususnya pada karyawan borongan proses produksi rokok sigaret kretek
tangan (SKT). Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian personalia, terdapat permasalahan kinerja
individu yang berfluktuatif pada karyawan borongan proses produksi SKT. Selain itu, sistem kontrak yang
digunakan oleh Perusahaan Rokok Adi Bungsu mengakibatkan adanya perbedaan komitmen organisasi yang
dimiliki karyawan borongan dengan karyawan lain yang merupakan karyawan tetap. Penelitian ini
menganalisis bagaimana pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kinerja dengan komitmen
organisasi sebagai faktor mediasi menggunakan teknik analisis regresi berganda dan sobel test. Langkah
awal yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada 89 orang
karyawan borongan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hanya motivasi intrinsik yang
berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi, Selanjutnya berdasarkan hasil RCA untuk motivasi
intrinsik terhadap komitmen organisasi, maka rekomendasi perbaikan ditujukan kepada beberapa
manajemen perusahaan. Salah satu rekomendasinya adalah merencanakan kebijakan mengenai job rotation.
Kata Kunci: Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Komitmen Organisasi, Kinerja, Regresi Berganda,
Sobel Test, Root Cause Analysis (RCA).
1124
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Perusahaan Rokok Adi Bungsu (PR. Adi terhadap kinerja mereka dilakukan penyebaran
Bungsu) yang terletak di Malang, Jawa Timur, kuesioner pendahuluan. Dari hasil kuesioner
merupakan salah satu perusahaan yang pendahuluan, diperoleh faktor yang paling
menggunakan sistem kontrak khususnya banyak mendapatkan respon terhadap kinerja
karyawan proses produksi rokok sigaret kretek adalah faktor motivasi.
tangan (SKT). Berdasarkan hasil wawancara Motivasi adalah komponen yang paling
dengan bagian personalia, terdapat penting dari kinerja karyawan secara
permasalahan kinerja pada karyawan borongan keseluruhan dan itu telah membuka jendela
proses produksi SKT yang terdiri dari bagian strategis baru bagi organisasi (Nawab et al.
giling dan verpak, yaitu kinerja individu yang 2011). Motivasi kerja tidak bisa dilepaskan dari
berfluktuatif seperti pada Gambar 1 dan hal ini pembahasan mengenai job performance, hal ini
sangat berpengaruh pada proses produksi rokok disebabkan oleh karena motivasi kerja
SKT. merupakan bagian terpenting dari tingkah laku
kerja tersebut. Lalu seorang ahli, Frederick
Herzberg mengembangkan motivasi menjadi
dua faktor yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ektrinsik. Pernyataan ini didukung oleh hasil
penelitian yang menyimpulkan kinerja
karyawan sangat ditentukan oleh motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Hendriyanto,
2012).
Merujuk kepada pernyataan sebelumnya,
yang menyebutkan bahwa Perusahaan Rokok
Gambar 1. Hasil Kinerja Tenaga Kerja Giling Dan Adi Bungsu menggunakan sistem kontrak
Verpak Bulan Maret 2014 khususnya karyawan proses produksi rokok
sigaret kretek tangan (SKT), hal tersebut dapat
Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa mengakibatkan adanya perbedaan komitmen
adanya kinerja individu yang berfluktuatif di organisasi yang dimiliki karyawan borongan
setiap minggu. Oleh karena itu, perlu dilakukan giling dan verpak dengan karyawan lain yang
suatu analisis agar hal tersebut dapat segera merupakan karyawan tetap. Namun komitmen
diperbaiki demi efektivitas dan efisiensi proses tersebut tidak bisa berjalan begitu saja, perlu
produksi bagian SKT. Jika kinerja individu sebuah dorongan atau motivasi yang membuat
tersebut masih terus berfluktuatif, maka akan karyawan memiliki konsistensi komitmen yang
berpengaruh terhadap lama waktu pemenuhan tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
pesanan konsumen dan dapat mengakibatkan menunjukkan bahwa motivasi karyawan sangat
ketidakpuasan konsumen. efektif untuk meningkatkan komitmen
Kinerja karyawan adalah hal yang organisasi (Jae, 2000). Dengan konsistensi
mempengaruhi seberapa banyak mereka komitmen yang tinggi maka hasil kerja atau
memberi kontribusi kepada organisasi. kinerjanya akan sesuai dengan yang diharapkan.
Perbaikan kinerja individu maupun kelompok Pernyataan tersebut didukung oleh hasil studi
menjadi pusat perhatian dalam upaya yang menunjukkan bahwa komitmen organisasi
meningkatkan kinerja organisasi (Malthis & berhubungan signifikan positif terhadap kinerja
Jackson, 2001). Dari pernyataan tersebut bisa karyawan produksi (McNeese-Smith, 1996).
disimpulkan untuk meningkatkan kinerja Oleh karena itu, peneliti mencoba
organisasi, terlebih dahulu memperbaiki kinerja melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui
individu. Namun banyak faktor yang bagaimana pengaruh motivasi intrinsik dan
menentukan kinerja selain faktor kemampuan motivasi ekstrinsik terhadap kinerja karyawan
karyawan. Beberapa faktor yang mempengaruhi borongan dengan komitmen organisasi sebagai
kinerja individu, yaitu rekan kerja, kemampuan, faktor mediasi. Penelitian ini menggunakan
pengawasan, peraturan perusahaan, motivasi teknik analisis regresi berganda dan sobel test,
dan pelatihan (Aamodt, 2010). Dalam melakukan analisis regresi berganda
Sebagai langkah awal untuk mengetahui digunakan bantuan software SPSS 19.
persepsi karyawan borongan giling dan verpak
dalam melihat faktor yang paling berpengaruh
1125
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1126
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
dilihat apakah data sudah memenuhi tenaga kerja produksi SKT bagian giling dan
semua uji asumsi klasik. verpak di PR Adi Bungsu. Rancangan
c. Pengujian hipotesis kuesioner didasarkan pada unsur-unsur dari
Metode statistik yang digunakan untuk setiap variabel yang akan diteliti dengan
menguji hipotesis adalah regresi mengacu kepada referensi yang jelas untuk
berganda. Dalam penelitian ini analisis setiap unsurnya. Dalam hal ini akan diteliti
regresi dilakukan dengan dua cara yang bagaimana keterkaitan antara motivasi intrinsik,
pertama merupakan regresi langsung motivasi ekstrinsik, komitmen organisasi dan
menggunakan dua model, dimana kinerja bagi tenaga kerja giling dan verpak di
model pertama menghubungkan antara PR Adi Bungsu. Penyebaran Kuesioner
motivasi intrinsik dan ekstrinsik ditujukan kepada 89 orang tenaga kerja yang
terhadap komitmen organisasi, lalu terdiri dari 50 orang bagian giling dan 39 orang
model kedua menghubungkan antara bagian verpak. Pembagian responden tersebut
komitmen organisasi, motivasi intrinsik diatur dengan berdasarkan sampling strata.
dan ekstrinsik terhadap kinerja. Tujuan penggunaan teknik sampling ini adalah
Sedangkan yang tidak langsung untuk menentukan jumlah sampel pada masing-
menggunakan uji mediasi. Uji hipotesis masing strata atau bagian dengan jumlah
tersebut dilakukan dengan software sampel dalam setiap strata sebanding dengan
SPSS 19. jumlah populasi dalam strata tersebut.
d. Evaluasi hasil regresi
Setelah mendapatkan hasil regresi, 4. Hasil dan Pembahasan
selanjutnya melakukan evaluasi untuk 4.1 Transformasi Data
mengetahui seberapa baik hasil regresi. Perhitungan proses mengubah data
Secara statistik, setidaknya ini dapat
berskala ordinal menjadi data berskala interval
mengukur nilai dari koefisien
determinasi, nilai statistik F, dan nilai akan dijelaskan sebagai berikut dengan
statistik t. beberapa tahapan yang harus dilakukan
e. Pengujian faktor mediasi (Sarwono, 2013).
Penelitian ini melakukan pengujian 1. Menghitung Frekuensi
hipotesis mediasi yang dikembangkan Frekuensi merupakan banyaknya
oleh Sobel pada tahun 1982 dan dikenal tanggapan responden dalam memilih skala
dengan uji Sobel (Sobel test). Uji sobel
ordinal 1 s/d 5 untuk setiap pertanyaan dengan
dilakukan dengan cara menguji
kekuatan pengaruh tidak langsung jumlah responden 89. Contoh skor jawaban
variabel independen (X) ke variabel pertanyaan nomer 1 pada motivasi intrinsik
dependen (Y) melalui variabel sebagai berikut.
intervening/mediasi. Skala 1 = 1 orang Skala 4 = 48 orang
8. Analisa dan Pembahasan Skala 2 = 1 orang Skala 5 = 20 orang
Pada tahap ini akan dilakukan pembahasan Skala 3 = 19 orang
dari hasil pengolahan data yang dilakukan 2. Menghitung Proporsi (P)
untuk dianalisa dan diuraikan secara Proporsi dihitung dengan membagi setiap
sistematis. Pada tahap ini juga dijelaskan frekuensi nilai dengan jumlah keseluruhan
mengenai rekomendasi perbaikan frekuensi. Perhitungannya adalah sebagai
menggunakan Root Cause Analysis berikut:
(RCA). a. Untuk proporsi nilai 1 dengan jawaban
9. Kesimpulan dan Saran
Membuat kesimpulan dan saran sebanyak 1, = 0,0112
berdasarkan hasil analisis data yang telah b. Untuk proporsi nilai 2 dengan jawaban
dilakukan sehingga dapat menjawab tujuan sebanyak 1 = 0,0112
penelitian. c. Untuk proporsi nilai 3 dengan jawaban
sebanyak 19 = 0,2135
3. Pengumpulan data d. Untuk proporsi nilai 4 dengan jawaban
Pengumpulan data dalam penelitian ini sebanyak 48 = 0,5393
didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada
1127
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1128
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1129
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1130
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1131
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1132
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2. Pengaruh komitmen organisasi (c) dalam Tidak adanya job Karyawan merupakan
memediasi hubungan antara motivasi rotation karyawan kontrak
ekstrinsik (b) dengan kinerja karyawan (y).
Dengan melihat Tabel 12 dan 13 maka akan Gambar 5. RCA dari Dimensi Kemajuan
didapatkan sebagai berikut:
b = -0,047 c = 0,096
1133
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kurangnya
Pihak pabrik kurang Pekerjaan ini tidak Pekerjaan ini tidak
kesempatan bagi membuat bisa menambah
mengakui hasil
karyawan untuk seseorang tumbuh pengalaman dan
kerja karyawan
memberikan berkembang keterampilan
borongan
kontribusi positif
Tidak ada
kegiatan lain yang Pekerjaan
mengikutsertakan Monoton
karyawan
Keterbatasan karir
karyawan borongan
Pabrik tidak
memiliki kegiatan Tidak adanya job
Corporate Social rotation
Tidak adanya Resposibility
Tidak ada insentif sanksi terhadap Karyawan borongan
bagi karyawan kinerja karyawan merupakan Gambar 9. RCA Dimensi Peluang Pertumbuhan
borongan borongan yang karyawan kontrak
rendah
1134
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 5
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1135