2, September 2016
Abstract: Learning Process Of Kelompok Sadar Wisata To Develop Kampoeng Ekowisata. The
purpose of this research is to describe the learning process conducted by members of Kelompok
Sadar Wisata (POKDARWIS) in Kampoeng Ekowisata. This research uses qualitative approach
with case study research type. Technique used by researcher is with technique of collecting data of
interview, observation and documentation and audiovisual become supporter of process of data
collecting. The result of the research is the people get knowledge about the tourism and Sapta
Pesona, the development of village tourism rides, and the opportunity for tourists to visit Kampoeng
Ekowisata.
lingkungan yang kondusif dan ideal bagi mereka perlu mengompakkan diri sebagai
berkembangnya kegiatan kepariwisataan di sebuah organisasi, tugas dan fungsi
suatu tempat yang mendorong tumbuhnya POKDARWIS sebagai penyadar
minat wisatawan untuk berkunjung. masyarakat, menerapkan Sapta Pesona,
Ketujuh unsur Sapta Pesona yang antara pengelola dan pengurus wisata,
dimaksud di atas adalah: 1) Aman, kalau misal akan ada tamu yang datang,
2)Tertib, 3)Bersih, 4)Sejuk, 5)Indah, mereka selalu siap, memperhitungkan
6)Ramah, dan 7)Kenangan. segala keperluan dan kebutuhan akan
Proses penyampaian hasil belajar wisata, semua dijalankan oleh
yang didapatkan POKDARWIS secara POKDARWIS ‘Maju Mapan’ Desa
nonformal maupun informal kepada Bendosari.
masyarakat adalah melalui kegiatan yang POKDARWIS belajar akan wisata
dilaksanakan rutin di masyarakat, seperti dari Asidewi (Asosiasi Desa Wisata), LSM
pertemuan PKK, pengajian, musyawarah Ecoton, LSM Telapak, kegiatan sharing
desa, di dalam kegiatan kerja bakti, antar POKDARWIS lain, dengan juara
penyuluhan (penyuluhan pada saat kerja nasional, Poncokusumo, antar pemandu
bakti, penyuluhan kepada pemilik wisata, dari POKDARWIS yang lain,
homestay, kebun buah dan sayur, pemilik bertukar informasi, dari Pemerintah
biogas, dan pemilik UKM lampu lampion), misalnya BAPEDDA atau DISBUDPAR.
serta pembinaan. Manfaat yang dirasakan Anggota POKDARWIS menyadarinya
oleh masyarakat dengan adanya lebih kepada perhatiannya terhadap
keberadaan POKDARWIS ‘Maju Mapan’ lingkungan yang mayoritas hutan, sumber
Desa Bendosari dalam kaitan peningkatan mata air, yang mana perlu dilestarikan,
pemahaman akan pentingnya sadar wisata ketika kemarau datang, tidak ada air,
bagi desa, pemilik homestay misalnya, padahal apabila direnungkan kenapa tidak
mereka terbantu dengan penjelasan akan ada, karena hutannya itu sendiri sudah
cara pelayanan kepada tamu yang berkurang dan semenjak anggota
menginap, menyiapkan menu, kelayakan POKDARWIS mengikuti kegiatan LSM
tempat tinggal, kenyamanan, sedangkan Ecoton, yang bergerak di bidang
bagi khususnya pemilik kebun apel, lingkungan, awalnya hanya bermodalkan
misalnya POKDARWIS menjelaskan banner untuk mengenalkan Kampoeng
tentang kebersihan masing-masing rumah Ekowisata kepada masyarakat dan
penduduk, agar tamu merasa nyaman dan mendapat sambutan positif dengan
aman berada di Kampoeng Ekowisata banyaknya kunjungan.
Bendosari. Kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang diikuti POKDARWIS ‘Maju Mapan’
Mengembangkan POKDARWIS ‘Maju Desa Bendosari seperti halnya yang
Mapan’ dijelaskan sebelumnya, Diklat
Mengembangkan diri masing- Kepemanduan Ekowisata dari
masing anggota dan organisasi Kementerian Pariwisata, Manajemen
POKDARWIS ‘Maju Mapan’ Desa Keuangan dan Ekonomi oleh BAPPEDA,
Bendosari adalah tugas pokok selanjutnya Pembentukan dan Pelatihan Kader
setelah memberikan sosialisasi dan Lingkungan Hidup oleh Kementerian
pandangan akan Sadar Wisata serta Sapta Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Studi
Pesona kepada masyarakat. Tindakan yang Banding ke Desa Wisata Poncokusumo,
dilakukan anggota POKDARWIS ‘Maju Pameran Potensi Desa Wisata se
Mapan’ Desa Bendosari dalam Kabupaten Malang oleh Asosiasi Desa
mengembangkan POKDARWIS sendiri Wisata Indonesia (ASIDEWI).
diantaranya melakukan koordinasi antar Setelah seluruh rangkaian kegiatan
anggota secara rutin, karena dirasakan yang diikuti POKDARWIS ‘Maju Mapan’
92 | Jurnal Pendidikan Nonformal Volume XI, No. 2, September 2016
berikut: Proses belajar yang dilalui dan bentuk pengembangan wahana wisata baru
dilakukan oleh POKDARWIS ‘Maju di Kampoeng Ekowisata Bendosari, dan
Mapan’ Desa Bendosari dibagi dalam dapat pula sebagai penopang hidup
beberapa tahap, diantaranya dengan anggota POKDARWIS “Maju Mapan”
sosialisasi sebagai bentuk tanggung jawab Desa Bendosari, jadi tidak hanya
mereka dalam menyadarkan dan mengandalkan ketika ada tamu saja.
membimbing masyarakat akan wisata. Hambatan yang seringkali dihadapi
Dalam menjalankan sosialisasinya, POKDARWIS “Maju Mapan” Desa
POKDARWIS ‘Maju Mapan’ Desa Bendosari masalah pendanaan dan belum
Bendosari dibantu oleh lembaga desa, tertampungnya ide-ide dari anggota
seperti PKK, Perangkat Desa, Karang POKDARWIS, kurangnya dukungan dari
Taruna. Materi disampaikan pada saat pihak perangkat desa, belum bisa
kegiatan-kegiatan desa, misalnya sepenuhnya membaktikan diri sebagai
pertemuan PKK, musyawarah desa, anggota POKDARWIS, dan masalah
penyuluhan, kerja bakti. Isi materi Sumber Daya Manusia. Solusi yang
diantaranya konsep sadar wisata, sapta ditempuh akan dana, sedang diusahakan
pesona, diklat kepemanduan dengan pengembangan wahana wisata,
POKDARWIS, penanganan hama, solusi seandainya tidak ada dukungan dari
manajemen keuangan, homestay sesuai Pemerintah Desa, POKDARWIS harus
sapta pesona. mampu bergerak sendiri, solusi tentang
Tindakan yang dilakukan SDM, POKDARWIS ingin melibatkan
POKDARWIS ‘Maju Mapan’ Desa pemuda lebih banyak lagi di tiap dusun
Bendosari dalam mengembangkan agar lebih bermanfaat dan berkembang.
POKDARWIS seperti sering melakukan Dukungan yang diterima POKDARWIS
koordinasi, bertukar pikiran dengan “Maju Mapan” Desa Bendosari dari swasta
Asidewi, LSM Ecoton, LSM Telapak, belum ada, sebagian besar masih dari
kegiatan sharing antar POKDARWIS lain, pemerintah dan masyarakat.
dengan juara nasional, Poncokusumo, antar
pemandu wisata, mengikuti pelatihan atau SARAN
seminar seperti Diklat Kepemanduan Saran yang dapat diberikan peneliti
Ekowisata dari Kementerian Pariwisata, untuk POKDARWIS ‘Maju Mapan’ Desa
Manajemen Keuangan dan Ekonomi oleh Bendosari, pertemuan dengan masyarakat
BAPPEDA, Pembentukan dan Pelatihan lebih diintensifkan, perangkat desa, supaya
Kader Lingkungan Hidup oleh terjalin komunikasi dan kerjasama yang
Kementerian Lingkungan Hidup dan baik, penyampaian akan informasi juga
Kehutanan, Studi Banding ke Desa Wisata akan lebih efektif. Saran kedua, hendaknya
Poncokusumo, Pameran Potensi Desa POKDARWIS ‘Maju Mapan’ Desa
Wisata se Kabupaten Malang oleh Asosiasi Bendosari bekerjasama dengan pihak
Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI). swasta dalam berbagai bidang, agar
POKDARWIS ‘Maju Mapan’ Desa kendala akan dana dan informasi dapat
Bendosari setelah melakukan kegiatan- dikurangi. Saran ketiga, POKDARWIS
kegiatan pelatihan, diklat, seminar, maka ‘Maju Mapan’ Desa Bendosari jangan ragu
hasilnya juga di-sharing-kan kepada dalam melibatkan para pemuda desa yang
sesama anggota, masyarakat, dan lembaga lain dalam setiap kegiatannya, agar proses
desa yang lainnya. regenerasi dapat berjalan dengan baik.
Hasil belajar POKDARWIS “Maju Bagi peneliti selanjutnya, peneliti berharap
Mapan” Desa Bendosari digunakan untuk penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan
mengembangkan Kampoeng Ekowisata dan masukan bagi peneliti lanjutan terkait
Bendosari seperti cafe, kolam proses belajar organisasi atau kelompok
pemancingan, rumah pohon, sebagai untuk menyadarkan dan membelajarkan
96 | Jurnal Pendidikan Nonformal Volume XI, No. 2, September 2016