PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi dan tuntutan persaingan dunia usaha yang ketat saat ini,
pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dilakukan
berupaya fokus menangani pekerjaan yang menjadi bisnis inti (core business),
sedangkan pekerjaan penunjang diserahkan kepada pihak lain. Proses kegiatan ini
untuk mengerjakannya.
perusahaan lain sebagaimana yang diatur dalam Pasal 64, 65 dan 66 Undang-
1
2
jasa pekerja/buruh harus merupakan kegiatan jasa penunjang atau yang tidak
bagi pekerja/buruh.
bukan merupakan jenis pekerjaan utama perusahaan atau bukan merupakan bisnis
inti perusahaan. Perusahaan juga diwajibkan untuk membuat alur produksi untuk
bahwa perusahaan penyedia tenaga kerja harus berbadan hukum dan apabila tidak
pekerja/buruh.
3
menjadi trend atau model bagi pemilik atau pemimpin perusahaan baik itu
2006: 5). Menurut ketua umum kadin Indonesia suryo bambang sulisto,
perusahaan lain. Jadi dapat di pahami bahwa ada persamaan antara perusahaan
yang terbaik saat ini sebagai bentuk dari efektivitas tenaga kerja dan efesiensi bagi
khususnya bagi tenaga kerja.Oleh sebab itu terdapat pro dan kontra terhadap
ini.
5
Career Path (jalur karir) di outsourcing seringkali kurang terencana dan terarah,
salah satu bentuk eksploitasi manusia, Sedangkan bagi pekerja/pegawai, tentu saja
perusahaan adalah salah satu bentuk ketidakpastian karir, para pegawai hanya
bekerja beberapa kurun waktu sesuai dengan kontrak kerja, sedangkan gaji
tetap. Hal ini adalah masalah yang harus mendapat perhatian pemerintah secara
serius.
berada di Pulau Sumatera. Dengan jumlah penduduk 256.108 dan luas wilayah
terkait ,menyebutkan, sebanyak dua industri besar dan lima industri sedang
dan industri mikro 233 unit, selama kurun waktu tahun 2011.
Chevron Pasific Indonesia yang merupakan perusahaan kontrak bagi hasil dengan
Bengkalis di Gedung Multi Guna PT. CPI bahwa Perusahaan jasa penunjang/sub-
Indonesia tidak berlaku dengan baik, hal ini dapat terlihat dari banyaknya demo
outsourcing.
8
gejolak dan konflik yang di ikuti unjuk rasa dan pemogokan (Asri Wijayanti,
2008:25).
Bengkalis dapat di lihat dari seringnya aksi demonstrasi yang di lakukan oleh
tenaga kerja di kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bengkalis yang berkantor di
Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh
Tahun 2014). Yang menjadi tuntutan massa aksi demonstrasi serikat pekerja di
penyelesaian pembayaran upah buruh, upah lembur, pesangon dan jamsostek yang
Februari 2014).
Jumlah
No Nama Perusahaan Masalah Outsourcing
Tenaga kerja
1. PT. Bosar Alongan Mamora 61 Pesangon Tidak Di Bayarkan
2. PT. Adiarta 39 Pesangon Tidak Di Bayarkan
3. PT. Nata Indonesia 47 Pesangon Tidak Di Bayarkan
4. PT. Mutiara Raaf 4 Pemutusan Hubungan Kerja
5. PT. Burirekatama 2 Pemutusan Hubungan Kerja
6. PT. Atvira 2 Pemutusan Hubungan Kerja
7. PT. Abitech 1 Pemutusan Hubungan Kerja
8. PT. Dayatama 4 Pemutusan Hubungan Kerja
9. PT. Adil Utama 27 Pemutusan Hubungan Kerja
10. PT. Patar Tekhindo Indonesia 51 Pesangon Tidak Di Bayarkan
11. CV. Cemara 1 Pemutusan Hubungan Kerja
12. CV. Sahabat 4 Pemutusan Hubungan Kerja
13. PT. Multi Structure 66 Pemutusan Hubungan Kerja
14. PT. Protect Asia Enginering 90 Pesangon Tidak Di Bayarkan
15. PT. Vadhana Int 1 Pemutusan Hubungan Kerja
16. PT. SBP 17 Pemutusan Hungan Kerja
17. PT. BEW 48 Pesangon Tidak Di Bayarkan
Jumlah : 17 perusahaan Jumlah : 465
tenaga kerja
Sumber : Data Pengaduan Kasus Tenaga Kerja Perusahaan Sub-Kontraktor/
Outsourcing di Kecamatan Mandau yang di Bantu Penyelesaiannya
Oleh Serikat Buruh Riau Independent Kecamatan Mandau
Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
sebabkan oleh pemutusan hubungan kerja dan pesangon yang tidak di bayarkan.
ketiga, jangka waktu kontrak kerja belum habis sedangkan perusahan telah
Terbatas (PT), tetapi masih ada Comanditaire Venootschap (CV) yang menjadi
dari Permenaker No. 19 Tahun 2012 dan Surat Edaran 04/MEN/VIII/2013 yang
diadakan PT. CPI bekerjasama dengan Disnaker Bengkalis di Gedung Multi Guna
PT. CPI pada 21 November 2013 tidak menampik bahwa sangat banyak
perusahaan jasa penunjang atau outsourcing yang di sampaikan oleh Kepala Dinas
wajib lapor perusahaan, pada pasal 4 dan 6 di sebutkan bahwa Pengusaha wajib
pejabat yang ditunjuk dan melaporkan kondisi tenaga kerjanya kepada Menteri
Tenaga Kerja.
dengan Lambang k3 tetapi tidak ada izin dari Dinas Tenaga Kerja, ini tidak
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
pengawas dinas tenaga kerja sesuai dengan Peraturan menteri Tenaga Kerja
Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis maka dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja
pengaduan kasus tahun 2013 mengenai jumlah pengaduan kasus yang ada pada
ditimbulkanolehoutsourcing.
14
melakukan Penelitian dengan judul “Analisis Peranan Dinas Tenaga Kerja dan
1.2Perumusan Masalah
Bengkalis ?
Bengkalis.
Bengkalis.
1. Secara akademik; sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang mengkaji
pendekatan proses.
3. Secara praktis; penelitian ini dapat menjadi bahan untuk evaluasi kinerja
Untuk dapat memberikan gambaran secara umum dari penulisan ini, menulis
BAB I :PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
Dalam bab ini dijelaskan tentang lokasi dan waktu penelitian, jenis dan
analisa data
16
Pada bab ini mengemukakan tentang luas dan batas wilayah, keadaan
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang
BAB II
LANDASAN TEORI
dikarenakan manusia sebagai makhluk sosial yang mempunyai akal dan pikiran
yang melebihi makhluk lain dan memiliki berbagai kebutuhan. Untuk terpenuhnya
Undang Dasar Tahun 1945 pasal 27 ayat (1) dan (2) yang menyatakan:
b. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
maupun borongan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, baik lisan
maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja tersebut diberikan secara harian.
18
Karyawan adalah mereka yang bekerja pada suatu badan usaha atau
seluruh penduduk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada
permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam
aktivitas tersebut.
adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang
Menurut Drs. Suyoso Sukarno, Mpd (2002: 23) Tenaga kerja adalah
dan pelatihan yang sesuai dengan tuntutan dan jenis pekerjaan yang tersedia.
penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka
19
yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang
adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain. Sehingga dapat diartikan bahwa pekerja adalah tenaga kerja, namun
yang gunakan sebagai satuan penghitung, maka tenaga kerja itu adalah orang,
Sumber Daya Manusia” tenaga kerja adalah penduduk yang sudah atau sedang
bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain
seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Secara praksis pengertian tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja menurut dia hanya dibedakan oleh batas umur.
kerja (berusia 15-64 Tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara
yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga
mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Dengan kata
20
lain adalah adanya kerjasama yang terjalin antara pihak pengusaha dan
yang memiliki potensi, kemampuan yang tepat guna, berdaya guna, berpribadi
dalam kategori tertentu untuk bekerja dan berperan serta dalam pembangunan,
sehingga berhasil guna bagi dirinya sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
pekerjaan yang dia geluti sehingga hasil pekerjaaan yang di kerjakan dapat
maksimal.
keahlian atau tenaga kasarnya dan yang memproduksi barang maupun jasa, mulai
(1985:67) mengatakan bahwa mengingat begitu besar peran tenaga kerja yang
berikan kepada tenaga kerja bertujuan untuk menanamkan informasi serta sikap
mengetahui suatu proses dalam tahapan produksi barang atau jasa. Sebelum
melakukan pekerjaan pekerja sudah mengetahui tahapan demi tahapan tentang apa
yang akan di kerjakan melalui adanya pembekalan awal atau yang lebih di kenal
21
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Dalam urusan
dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi dan implementasi
kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 Tahun) yang bekerja di
menghasilkan barang dan jasa melalui kontribusi tenaga maupun buah pikiran,
dengan tantangan yang cukup berat dengan adanya krisis ekonomi yang
dan yang berpendidikan lebih tinggi termasuk perguruan tinggi hanya 9,72
persen.
contoh dalam sistem perdagangan bebas baik dalam kerangka WTO, APEC,
negara ke negara lain yang telah menjadi salah satu modalitas perdagangan
Menurut Indra Harfani Soesanto (2014: 12-15) Dari segi aturan hukum,
penerapannya. Berikut pasal demi pasal yang menjadi pro dan kontra dalam
penerapannya :
Tanpa kontrak kerja, kejelasan tentang hak dan kewajiban menjadi tak
terjamin. Oleh karena itu ada hal-hal yang perlu dicermati dalam kontrak kerja
yaitu :
Indonesia.
defisiensi dalam bidang tenaga kerja, organisasi, benefit dan lainnya. Perusahaan
dapat fokus pada kompetensi utamanya dalam bisnis sehingga dapat berkompetisi
ketentuan kerja yang berlaku pada perusahaan outsourcing, dimana hal itu
3. Pasal 35 dan 37
Masalah pada Pasal 35 ayat (1), “Pemberi kerja yang memerlukan tenaga
kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana
penempatan tenaga kerja.” Dan ditambah dengan Pasal 37 ayat (1), “Pelaksana
penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) terdiri
dari:
(b) lembaga swasta berbadan hukum.” Dan dilengkapi dengan Pasal 56 ayat
tidak tertentu.”
4. Pasal 78 Lembur.
upah sejam adalah 1/173 upah sebulan. Berdasarkan ketentuan yang tertuang
lembur bukan merupakan Penghasilan dan Lembur itu adalah sukarela. Kedua hal
itu penting untuk di”mind set” kan sebab tidak selamanya pekerja/buruh akan
pekerjaan melewati waktu kerja karena adanya kebutuhan lain yang mesti
dikerjakan pada saat yang bersamaan. Disamping itu ada satu hal penting lain
melaksanakan lembur meski tidak mudah dilakukan adalah pada waktu perintah
untuk lembur diberikan segera sediakan Formulir Lembur untuk diisi dan ditanda
Kepmen bahwa untuk melakukan kerja lembur harus ada perintah tertulis
dan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak antara pekerja/buruh dan pejabat
lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 hari dan 14
Sesuai ketentuan dalam Kepmen 102/2004 Pasal 10 dalam hal upah terdiri
dari Upah Pokok dan Tunjangan Tetap maka dasar perhitungan upah
lembur adalah 100 % (seratus perseratus) dari upah. Dalam hal upah terdiri
dari upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap, apabila upah
pokok tambah tunjangan tetap lebih kecil dari 75 % (tujuh puluh lima perseratus)
lima perseratus) dari keseluruhan upah. Cara perhitungan lembur ini sekali lagi
Pada prakteknya, sering kali jumlah tunjangan menjadi lebih besar dari
gaji pokok yang diterima oleh seorang pekerja. Hal ini tentu saja dapat
tunjangan yang diberikan besar maka jumlah gaji keseluruhan (take home pay)
dirasa telah melebihi Upah Minimum, padahal Upah Minimum hanya terdiri dari
Gaji pokok + tunjangan tetap saja. Setiap tahun terjadi demo yang dilakukan
yang adil, bagi pengusahan maupun buruh. Jangan hanya karena demo buruh,
maka UMP naik. Perlu diperhatikan bahwa demo. Buruh dan mengganggu
sebuah kebutuhan dasar ketika usaha mulai berkembang dan menggaji orang
perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau pejabat yang
dari pengusaha yang bersangkutan. Setelah kita lihat bahwa maksud dan
hukum bagi pihak terkait. Masalah lainnya pada penerapan UU dan peraturan
diskriminasi terhadap gender dan penyandang cacat, pekerja anak, pelatihan kerja
yang buruk, jaminan sosial dan kesehatan, diskriminasi pekerja lokal dan asing,
28
lalu. Masalah-masalah itu pun belum terselesaikan dengan baik, atau masih
potensial terjadi pada 2015 ini sehingga perlu mencarikan solusi sejak awal tahun.
Persoalan yang menyelimuti isu tenaga alih daya atau outsourcing seolah
rekomendasi sejak Oktober 2013, namun sampai sekarang instansi terkait seperti
Kementerian BUMN dan jajaran direksi BUMN belum melaksanakan amanat itu
outsourcing di BUMN sampai 2014 belum tuntas dan diyakini bakal terus
2. Pengupahan
salah satu solusi masalah pengupahan. Selama ini buruh sangat dirugikan dalam
kasus kepailitan, bukan tak mungkin gigit jari. Tapi persoalan upah memang
juga disuarakan federasi serikat pekerja internasional. Mereka menilai tuntutan itu
lumrah dan tidak hanya dilakukan oleh buruh di Indonesia, tapi juga di berbagai
pengangguran.
KHL. Buruh meminta pemerintah untuk memperhatikan upah layak bagi buruh
minimum hanya mengatur buruh lajang. Aturan itu diharapkan masuk dalam RPP
pada tahun 2014. Hal itu berkaitan dengan kecelakaan kerja di tambang Big
Gossan milik PT Freeport di Papua yang terjadi pada Mei 2013. Pada Februari
30
Freeport Indonesia dijatuhi sanksi tegas atas peristiwa tersebut. Sebab, perusahaan
tambang, minyak dan gas wajib menerapkan K3 secara maksimal di lokasi kerja.
K3. Pada tahun ini, isu K3 kemungkinan masih layak diperhatikan terutama para
pemangku kepentingan.
4. PHK Massal
massal. Tuntutan kenaikan upah buruh, tingginya biaya operasional, dan daya
Selain PHK massal, PHK dalam skala kecil, apalagi yang bisa dihitung dengan
Industrial.
masalah ini. Salah satu yang membuat miris adalah pemenjaraan TKI di luar
negeri, dan tak sedikit yang menghadapi tiang gantungan. Belum lagi mereka
yang kesandung kasus lain. Awal 2014 Indonesia dikejutkan penembakan tiga
TKI asal Lombok oleh Polisi Diraja Malaysia. Februari 2014, Indonesia-Arab
pagar. Akhir tahun 2014, pemerintah berencana membentuk pelayanan satu atap
untuk TKI. Dan KPK pun akhirnya ikut turun tangan menangani masalah TKI di
bandara.
Sumatera Utara, pada pengujung 2014. Polisi masih mendalami kasus ini, di
tengah sejumlah kasus sejenis. Sejumlah organisasi masyarakat sipil dan serikat
Nasib PRT masih tak akan banyak beranjak karena perlindungan kepada
Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pada rezim bisnis ini, arus keluar masuk tenaga
kerja dan barang akan intens. Tenaga Kerja Asing (TKA) diprediksi semakin
dengan baik.
tenaga kerja. Tugas pokok dan fungsi dinas tenaga kerja dan transmigrasi
tenaga kerja. Tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi membantu Bupati
fungsi :
4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
industrial dan jamsostek. Adapun rincian tugas yang dimiliki oleh Kepala Bidang
pembangunan dan sumber daya yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan
3) Mengatur dan mendistribusikan tugas pada kepala seksi dan staf bidang
5) Memberi petunjuk kepada kepala seksi dan staf dalam melaksanakan tugas
10) Mengawasi pelaksanaan kegiatan proyek agar sesuai dengan DPA – SKPD /
DIPA.
11) Membuat laporan tugas bidang hubungan Industrial dan syarat kerja.
12) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka kegiatan
rincian tugas :
peraturan perundang-undangan
bersama.
7) Membina hubungan kerja, syarat-syarat kerja dan jaminan sosial pada sektor
ketenagakerjaan.
11) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan baik lisan maupun tulisan
36
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan seperti memeriksa pembuatan
Ketenaga Kerjaan.
dan pemeliharaan tenaga kerja. Manajemen tenaga kerja adalah suatu upaya
organisasi.
pandang para ahli maka dapat didefinisikan bahwa manajemen tenaga kerja
Indonesia.
hubungan kerja.
Selain itu juga perlu diketahui juga mengenai tujuan dari pembinaan
kegairahan kerja.
2.5 Outsourcing
05). Dengan kata lain, adanya pelimpahan kewenangan pekerjaan kepada pihak
dari prinsip fleksibelitas pasar kerja dan dapat ditemukan dihampir seluruh bagian
suatu hal yang wajar apabila suatu perusahaan memberikan pekerjaan kepada
perusahaan lain yang dalam hal ini dari banyaknya rangkaian proses produksi
untuk menghasilkan suatu barang/jasa yang mana bertujuan untuk efektivitas dan
efisiensi.
pengalihan sebagian atau seluruh pekerjaan dan atau wewenang kepada pihak lain
divisi atau pun sebuah unit dalam perusahaan.Dengan kata lain, adanya
pekerjaan tertentu suatu perusahaan kepada pihak ketiga yang di lakukan dengan
dapati oleh pihak pemberi kerja yang dalam hal ini memberikan beban kepada
hubungan kerja.
katakan bahwasanya adanya pemindahan tugas dan pekerjaan yang dalam hal ini
membantu pihak pemberi kerja untuk lebih focus pada inti dari bisnis perusahaan
1. Mendapatkan upah.
pasal 88-89. Oleh sebab itu, upah pekerja alih daya (kontrak) sebenarnya
tidak berbeda dari pekerja tetap atau tidak bolehebih rendah daripada
Tentang Ketenagakerjaan yang di atur dalam pasal 64, 65 dan 66 yang isinya
sebagai berikut :
Pasal 64 :
Pasal 65 :
pekerjaan;
(2) Perusahaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan
hukum.
44
berlaku.
ayat (1) diatur dalam perjanjian kerja secara tertulis antara perusahaan lain
(6) Hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat didasarkan atas
perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu
(7) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3), tidak
Pasal 66
45
(2) Penyedia jasa pekerja/buruh untuk kegiatan jasa penunjang atau kegiatan
pekerja/buruh;
pada huruf a adalah perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang memenuhi
waktu tidak tertentu yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak;
(3) Penyedia jasa pekerja/buruh merupakan bentuk usaha yang berbadan hukum
ketenagakerjaan.
(4) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) huruf a,
huruf b, dan huruf d serta ayat (3) tidak terpenuhi, maka demi hukum status
pengaturan ini sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan saat ini, sehingga
Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain dan pada tanggal 26 Agustus 2013 pemerintah
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 tentang
Artinya, secara legal formal, sistem kerja outsourcing memiliki dasar hukum yang
sistem ini.
yang efektif untuk menjamin tidak ada buruh yang terlantar dan diabaikan
bahwa akibat krisis yang ditimbulkan dan sebab lain yang lebih bersifat
1. Pemborongan pekerjaan
diantaranya adalah
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, artinya Islam adalah rahmat bagi
sekalian alam. Dengan kata lain, tak ada secuil pun di muka bumi ini yang tak
diatur atau diperhatikan dalam Islam. Demikian juga untuk konteks hukum
menjadi pijakan bagi buruh untuk mendapat hak beristirahat. Atau surat At-
Taubah Ayat 105 dan surat Al Anfal ayat 27 yang menggariskan kewajiban bagi
buruh. Dalam tataran hadist, pernyataan Rasulullah SAW tentang Bayarlah upah
buruhmu sebelum kering keringatnya, pasti sudah akrab di telinga kita.Jadi, buruh
maupun pengusaha harus berpikir dua kali jika ingin mengatakan Islam tak
dengan kata lain, manfaat tenaga kerja yang telah dimiliki tidak dimanfaatkan
sendiri, tetapi dimanfaatkan oleh orang lain dengan akad ijârah. Hal ini sama
dengan konsep ijarah dalam fiqih dan hukumnya boleh atau sah. Ijârah pada
bahwa obyek akad (yang dibeli) dalam akad ijârah tidak berupa barang melainkan
berupa manfaat, baik manfaat barang maupun manfaat orang (manfaat yang lahir
kerjasama antara perusahaan dan buruh atau antara majikan dan merupakan
mengacu pada prinsip-prinsip kerelaan kedua belah pihak, upahnya jelas, jenis
pekerjaan dan waktunya jelas, dan tidak ada unsur pemerasan (adamul
istighlal).Dalam hal tersebut, tidak ada perbedaan antara buruh tetap dan buruh
tidak tetap, yakni sama-sama sah dan boleh dilakukan sepanjang memenuhi
kembali barang sewaannya kepada orang lain, baik dengan ujrah (upah) yang
sama, lebih besar, maupun lebih kecil daripada ujrah pertama. Juga sama dengan
mengalihkan pekerjaan itu kepada ajîr lain dengan upah yang sama, lebih besar,
atau lebih kecil daripada upah pertama. Pengusaha jasa outsourcing tak ubahnya
pada proyek perbaikan jalan atau pembangunan rumah milik warga misalnya.Al-
Nawawiy dan Ibn Qudâmah mengemukakan masalah ini di dalam kitab al-
Majmû`
(لVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV)فص
ْأ
ِ ل ْالقَبV
ْض ِ V َويَجُوْ ُز ِمنَ ْال ُمْؤ ِج ِر َو َغي ِْر ِه َك َما يَجُوْ ُز بَ ْي ُع ْال َمبِي ِْع ِمنَ ْالبَاِئ ِع َو َغ ْي،ِإ َجا َرةُ ْال ُم ْستَ ِج ِر
َ Vوْ ُز قَ ْبVVلْ يَ ُجVVَر ِه َوهV
َا ِمنVVَوْ ُز ِإ َجا َرتُهVVث) َأنَّهُ يَ ُج َ فَلَ ْم يَُؤ ثِّرْ فِ ْيهَا قَبْضُ ْال َع ْي ِن،ْض ْال َع ْي ِن
ُ ِ(والثَّال ِ َ َو ْال َمنَافِ ُع اَل ت،ُْال َمنَافِع
َ ْص ْي ُر َم ْقبُو
ِ ضةً بِقَب
َ ِ فَ َكذل،ُس ْال َما ِل َوبَِأقَ َّل ِم ْنهُ َوبَِأ ْكثَ َر ِم ْنه ْأ
ُك اإل َجا َرة ِ أن اإل َجا َرةَ بَ ْي ٌع َوبَ ْي ُع ْال َمبِي ِْع يَجُوْ ُز بِ َر
َّ ِم ْنهُ َوبَِأ ْكثَ َر َأِلنَّا بَيَنَّا
Pada dasarnya tidak ada yang dikhawatirkan dari outsourcing. Namun jika
keharusan buruh yang mengundurkan diri menebus ijâzah yang dititipkan sebagai
jaminan dengan harga sangat tinggi, di samping pemotongan upah pada bulan
pertama sampai 50%, maka Fikih Islam dengan tegas mengatakan bahwa
musyawarah dan tolong menolong yang dikenal dengan istilah al-mabadi' al-
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang penulis temukan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Arie Fitri Mulya Lestari pada Tahun 2013 dengan
judul “Peran Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya Dalam Menangani Masalah
Tenaga Kerja Kota Surabaya Dalam Menangani Masalah yang di Timbulkan Oleh
52
diselesaikan.
Dalam hal ini untuk memberikan batasan yang lebih jelas dari masing-masing
konsep yang akan diteliti. Adapun defenisi konsep yang diajukan sehubungan
1. Analisa adalah kegiatan yang di lakukan untuk menelaah peranan dinas tenaga
diterima oleh organisasi dari dalam maupun dari luar organisasi sepanjang
daerah.
tertentu bagimasyarakat.
53
dengan pengukuran ini dapat diketahui indikator apa saja sebagai pendukung
untuk dianalisa dari variabel tersebut. Adapun konsep operasional pada penelitian
Berdasarkan teori yang telah diuraikan dalam landasan teori diatas, maka
dapat dilihat bagan dari kerangka pemikiran dari penelitian ini, sebagai berikut :
BAB III
METODE PENELITIAN
menggambarkan atau mendeskripsikan secara utuh dan nyata keadaan objek yang
kountoro,2005:168).
penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
yang lain.
sebagai berikut:
a. Data Primer
57
tempat penelitian, dengan kata lain adalah data yang diperoleh langsung dari
subjek penelitian, dalam hal ini yaitu data dari Dinas Tenaga Kerja Dan
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga (selain Dinas Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis), dengan kata lain data sekunder adalah
data yang bersumber dari buku, jurnal, majalah, Koran, artikel serta sumber lain
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, bila populasi besar, maka peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasin itu apa yang dipelajari untuk
itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul repsentatif mewakili
outsorcing yang berjumlah 465 orang, pegawaidinas tenaga kerja yang dalam hal
58
N
n=
1+N ( e )
492
n=
1+492(10 %)2
492
n=
1+492(0.01 )
492
n=
5 . 92
n = 83.10
n = 83
N = Jumlah Populasi
Adapun jumlah populasi dan sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Metode
No. Pengumpulan Subjek Penelitian Populasi Sampel
Data
1. Kuisoner/ Angket Perusahaan outsourcing, Serikat 492 83
Pekerja / buruh, tenaga kerja
outsorcing dan dinas tenaga
kerja
sebagai berikut :
diperoleh.
60
hasilnya akan disajikan dalam bentuk tabel dan dilengkapi dengan uraian-uraian
Data yang diproleh dari angket akan diamati dengan menggunakan rumus sebagai
F
P= x 100 %
N
Keterangan :
p =Persentase
f = Frekuensi
N = Jumlah responden
Adapun Pengukuran terhadap variabel penelitian dan indikator penelitian
berikut(Husaini Usman,2009:146)
BAB IV
Bengkalis
Jenderal, yaitu:
Binaguna)
Perawatan)
1) Dirjen Binaguna
2) Dirjen Perawatan
62
3) Dirjen Transmigrasi
4) Dirjen Koperasi
a. Dirjen Binaguna
b. Dirjen Perawatan
c. Dirjen Transmgrasi
dan tata kerja dinas tenaga kerja kabupaten daerah tingkat II Bengkalis pada
kabupaten Bengkalis nomor 13 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja dinas
kabupaten Bengkalis. Pada peraturan kepala daerah ini dinas transmigrasi melebur
menjadi satu dengan dinas tenaga kerja dan namanya berubah menjadi dinas
tentang organisasi dan tata kerja dinas kabupaten Bengkalis. Pada peraturan
daerah yang terbaru ini dinas tenaga kerja tetap melebur dengan dinas
transmigrasi dan namanya adalah dinas tenaga kerja dan transmigrasi. Atas di
nomor 13 tahun 2008 tidak berlaku lagi sejak di keluarkannya peraturan daerah
Dumai
4.3 Pemerintahan
kelurahan yang status hukumnya sudah menjadi desa/ kelurahan defenitif. Adapun
dari seluruh desa/kelurahan tersebut terdiri dari enam desa dan sembilan
Kecamatan Mandau sangat tinggi, terlihat dari jumlah perangkat desa perempuan
berjumlah sebanyak 66 orang, dari total keseluruhan jumlah perangkat desa 131
Kecamatan Mandau terdiri dari 721 Rukun tetangga (RT) dan 158 Rukun
adalah Kelurahan Air Jamban sebanyak 115 RT dan Kelurahan Talang Mandi
sebanyak 68 RT.
23. Pamesi √ -
Jumlah 15 9 937.47
4.4 Ekonomi
sebanyak dua industri besar dan lima industri sedang beroperasi di wilayah
Kecamatan Mandau. Sedangkan untuk industri kecil 96 unit dan industri mikro
4.5 Perhubungan
memiliki infrastruktur jalan yang cukup memadai. Panjang jalan total mencapai
730 Km, dimana dalam kondisi yang baik sebesar 48,90 persen, sisanya sebanyak
67
26,58 persen kondisi sedang, 15,89 persen kondisi rusak, dan 8,36 persen dalam
Mandau dapat dicapai dengan jalan darat, baik di dalam desa maupun antar desa
dalam kecamatan
Bengkalis
Visi
Terwujudnya Tenaga Kerja yang Handal dan Hubungan Industrial yang Harmonis
Misi
mamfaat dari suatu organisasi, program atau sub-program. Misi organisasi bersifat
lebih luas, misi program bersifat lebih spesifik dan misi program sub-program
menjadi lebih sangat spesifik. Pernyataan miisi merupakan suatu alat yang sangat
organisasi
Adapun misi dari dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten bengkalis
sebagai berikut :
berwawasan lingkungan.
ketransmigrasian.
keLuar (global).
yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai tujuan
keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah di buat
Struktur organisasi yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah suatu
struktur atau bagan organisasi yang menggambarkan garis kerja sama antar
individu yang tergabung di dalam organisasi dinas tenaga kerja dan transmigrasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
Bengkalis
(Lampiran 1)
fungsi :
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
4. Memberi petunjuk kepada kepala seksi dan staf dalam melaksanakan tugas
Bengkalis.
DIPA.
10. Membuat laporan tugas bidang hubungan Industrial dan syarat kerja.
11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka kegiatan
BAB V
tingkat pendidikan dan pekerjaaan, untuk itu dalam penelitian ini peneliti
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden paling
Jumlah 83 100 %
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Lapangan 2015
Adapun pekerjaan dari responden pada penelitian ini dapat di ketahui pada
2. Swasta 45 54,21
Jumlah 83 100 %
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Lapangan 2015
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan yang mendominasi
berada di Pulau Sumatera. Dengan jumlah penduduk 256.108 dan luas wilayah
menyebutkan, sebanyak dua industri besar dan lima industri sedang beroperasi di
wilayah Kecamatan Mandau. Sedangkan untuk industri kecil 96 unit dan industri
Chevron Pasific Indonesia yang merupakan perusahaan kontrak bagi hasil dengan
Bengkalis dapat di lihat dari masih seringnya aksi demonstrasi yang di lakukan
oleh tenaga kerja outsourcing di kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bengkalis
77
kecamatan mandau.
Dalam hal ini Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 19 Tahun 2012 dan Surat Edaran
Bengkalis di Gedung Multi Guna PT. CPI bahwa Perusahaan jasa penunjang/sub-
bersama.
yang dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan sosialisasi mengenai aturan
pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah yang dalam hal ini adalah Dinas
79
yang dalam hal ini adalah dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten
sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Transigrasi Kabupaten
tidak merugikan pekerja/buruh nantinya. Langkah ketiga dan terakhir yang dapat
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis yang
atas pelanggaran hukum yang terjadi dan dapat diberi sanksi sesuai dengan
dan dipertegas oleh Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Jumlah
No Nama Perusahaan Masalah Outsourcing
Tenaga kerja
1. PT. Bosar Alongan Mamora 61 Pesangon Tidak Di Bayarkan
2. PT. Adiarta 39 Pesangon Tidak Di Bayarkan
3. PT. Nata Indonesia 47 Pesangon Tidak Di Bayarkan
4. PT. Mutiara Raaf 4 Pemutusan Hubungan Kerja
5. PT. Burirekatama 2 Pemutusan Hubungan Kerja
6. PT. Atvira 2 Pemutusan Hubungan Kerja
7. PT. Abitech 1 Pemutusan Hubungan Kerja
8. PT. Dayatama 4 Pemutusan Hubungan Kerja
9. PT. Adil Utama 27 Pemutusan Hubungan Kerja
10. PT. Patar Tekhindo Indonesia 51 Pesangon Tidak Di Bayarkan
11. CV. Cemara 1 Pemutusan Hubungan Kerja
12. CV. Sahabat 4 Pemutusan Hubungan Kerja
13. PT. Multi Structure 66 Pesangon Tidak Di Bayarkan
14. PT. Protect Asia Enginering 90 Pesangon Tidak Di Bayarkan
15. PT. Vadhana Int 1 Pemutusan Hubungan Kerja
16. PT. SBP 17 Pemutusan Hubungan Kerja
17. PT. BEW 48 Pesangon Tidak Di Bayarkan
Jumlah : 17 perusahaan Jumlah : 465
tenaga kerja
Sumber : Data Pengaduan Kasus Tenaga Kerja Perusahaan Sub-Kontraktor/
Outsourcing di Kecamatan Mandau yang di Bantu Penyelesaiannya
Oleh Serikat Buruh Riau Independent Kecamatan Mandau
Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
Venootschap dan jumlah tenaga kerja yang bermasalah sebanyak 465 tenaga kerja.
yang penulis dapatkan dari wawancara kepada bapak Sudirman selaku salah satu
hubungan kerja dengan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga, jangka waktu
sebelumnya bahwa mereka telah bersepakat untuk saling memberikan hak dan
kewajiban sesuai dengan perjanjian kerja waktu tertentu yang telah mereka
sepakati dan apabila dalam hal ini pihak pekerja merasa di rugikan karena
belum berakhir maka pekerja bisa untuk menuntut haknya apabila kontrak di
ingin melakukan efesiensi untuk menekan biaya tenaga kerja.Pasal 164 ayat (3)
ketentuan pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan
Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan
Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat
PHK hanya sah dilakukan setelah perusahaan tutup secara permanen dan
yang lain dalam rangka efisiensi tersebut. Berdasarkan hal itu, perusahaan tidak
yakni:
manajer dan direktur;
b) Mengurangi shift;
sementara waktu;
g) Tidak atau memperpanjang kontrak bagi pekerja yang sudah habis masa
kontraknya
bahwasanya perusahaan hanya bisa memilih jalan pemutusan hubungan kerja bila
perusahaan tersebut tutup permanen. Dengan kata lain, perusahaan yang hanya
keuangan.
84
yang penulis dapatkan dari wawancara kepada Bapak Bobson Simbolon selaku
“Ada para pekerja yang telah bekerja selama 2 tahun lebih dan ada yang
telah bekerja selama tiga tahun lebih yang mana seharusnya mereka ini
mendapatkan pesangon sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku dan
dengan ini perusahaan telah melanggar hak normatif pekerja outsourcing.“
(Wawancara Tahun 2015)
mendapatkan kontrak di bawah satu tahun, ada yang enam bulan dan tiga
dari perusahaan pemberi kerja dan mereka melakukan perjanjian kerja waktu
dari perjanjian kerja waktu tertentu pertama kalinya dibuat sampai yang terakhir
atau diakumulasikan dari setiap kontrak perjanjian waktu tertentu yang di buat.
85
kontrak perjanjian waktu tertentu yang telah dibuat. Apabila kontrak perjanjian
waktu tertentu telah habis masa kontraknya dan dibuat kontrak baru perjanjian
waktu tertentu sehingga masa kerja pekerja dihitung dari kontrak perjanjian waktu
tertentu yang telah disepakati dan tidak diakumulasikan masa kontrak perjanjian
ini terdapat adanya hubungan saling terkait diantara pemberian pesangon dengan
alasan berakhirnya hubungan kerja. Untuk itu penulis juga melakukan wawancara
terhadap bapak Agus Sitompul yang merupakan salah satu pekerja dari PT. Bosar
menuntut pesangon atas masa kerja yang telah mereka lalui selama 2 tahun dan
berhak atas kompensasi pesangon karena kontrak kerja berakhir, yang dalam hal
ini kontrak kerja yang digunakan adalah perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).
tertentu telah diatur dipasal 154 ayat (b) UU No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.
Mengenai uang pesangon sebenarnya telah diatur dalam pasal 156 ayat (a)
pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang
tertentu maka para pekerja tersebut tidak berhak atas uang pesangon dan atau
tidak mendapatkan pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang
penggantian hak.
berbadan hukum dan memilik izin dari instansi yang bertanggung jawab dibidang
Perseroan Terbatas (PT). Dalam hal ini terdapatnya pelanggaran atas aturan yang
telah ditetapkan mengenai badan hukum yang telah diatur oleh Peraturan Menteri
pihak yang lemah dan memiliki posisi tawar yang rendah dibandingkan dengan
berbadan hukum telah diatur oleh Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan pasal 66 ayat 3. Untuk itu pemerintah yang dalam hal ini adalah
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis haruslah tegas dalam
hak pekerja/buruh yang mana seharusnya di terima oleh mereka. Dalam hal ini
88
dampak dan akibat hukum dari praktik outsourcing illegal yang melibatkan
Pemeriksanan kepada principal dan vendor yang tidak berbadan hukum, dan jika
ketenagakerjaan.
daerah di bidang tenaga kerja. Tugas pokok dan fungsi dinas tenaga kerja dan
bengkalis di bidang tenaga kerja. Tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
otonomi dan tugas pembantuan dibidang tenaga kerja dan transmigrasi serta
menyelenggarakan fungsi :
4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
yang efektif untuk menjamin tidak ada buruh yang terlantar dan diabaikan
bahwa akibat krisis yang ditimbulkan dan sebab lain yang lebih bersifat
Tenaga kerja mempunyai peran yang sangat penting dalam menyiapkan bahan
tersebut mengatakan baik, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga
Industrial Indutrial sudah baik. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 5.5 yang
Dalam hal ini penulis juga melakukan wawancara kepada bapak Bobson
Simbolon selaku Kepala Bidang Hukum Dan Ham Serikat Buruh Riau
industrial dapat dikatakan sudah baik dan cukup baik namun masih perlu
ditingkatkan menjadi lebih baik lagi agar dengan terlaksananya peran ini dapat
Bengkalis.
merupakan suatu ujung tombak dalam deteksi dini tentang adanya masalah
yang terjadi.
tenaga kerja dan transmigrasi sesuai dengan uraian tugas pokok dan fungsinya.
kerja perusahaan.
dipandang perlu.
masalah Outsourcing yang terjadi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
tersebut mengatakan cukup baik, maka dari itu dapat dikatakan bahwasanya Dinas
dapat kita lihat pada tabel 5.6 yang ternyata responden menjawab sebanyak 37
orang atau 44,58% menjawab cukup baik. Hal ini juga menunjukkan masih
adanya koordinasi yang kurang baik yang terjalin diantara dinas tenaga kerja dan
Mengenai hal ini penulis juga melakukan wawancara terhadap bapak Basri
Antoni selaku staff kepala Human Resources Department PT. Bosar Alongan
Mamora terkait terlaksananya koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis sudah
Bengkalis terdapat komunikasi yang baik atau koordinasi yang dilakukan baik.
terhadap bapak Raden Silalahi selaku Sekretaris Jendral Serikat Buruh Sejahtera
“Koordinasi yang dilakukan disnaker kami lihat masih kurang dalam hal
penanganan masalah outsourcing.kegiatan koordinasi yang ada masih bersifat
seremonial yang dilakukan disnaker bengkalis dan belum kepada hal yang lebih
subtantif yang semestinya dilakukan” (Wawancara Tahun 2015)
Dari kutipan wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa Dinas Tenaga
dengan organisasi serikat pekerja/buruh telah cukup baik terlaksana dan mesti di
tingkatkan lagi koordinasi yang ada agar lebih terlaksanya penanganan masalah
Kabupaten Bengkalis.
pengusaha dan organisasi pekerja/buruh ini sudah cukup baik akan tetapi
pelaksanaannya belum maksimal. Dalam hal ini terdapat data pendukung yang
selaku kepala Seksi Pencegahan Dan Pembinaan Hubungan Industrial dan beliau
mengatakan :
“Sampai saat ini masih ada point-point yang belum terlaksana dan di
bentuk apabila merujuk ke Peraturan Bupati Kabupaten Bengkalis Nomor 78
Tahun 2012 mengenai koordinasi dengan pengusaha dan serikat buruh
diantaranya seperti Panitia pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3)
dan Dewan latihan kerja Daerah kabupaten bengkalis”. (Wawancara Tahun
2015)
Dari kutipan wawancara tersebut dapat dikatakan bahwasanya Dinas
pihak terkait belum cukup baik terlaksana. Ini dapat di lihat dari belum
Dewan Latihan Kerja Daerah kabupaten bengkalis seperti yang diamanatkan oleh
masyarakat yang dalam hal ini adalah para pekerja/buruh.Maka Dinas Tenaga
terjadinya pengaduan kasus hendaknya dinas tenaga kerja menjadi pengayom bagi
para pekerja/buruh dan melayani laporan pengaduan kasus yang dialami oleh para
pekerja/buruh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
tersebut mengatakan baik, maka dari itu dapat dikatakan bahwasanya Dinas
industrial (masalah outsourcing)sudah baik. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 5.7
baik.
98
Dalam hal ini penulis juga melakukan wawancara terhadap bapak Rahmat
Ali Akbar selaku pekerja dari PT. Multi Structure yang pernah melakukan
Bengkalis terkait pesangon yang tidak dibayarkan perusahaan kepada pekerja dan
beliau mengadakan :
perselisihan hubungan industrial sudah baik dan sudah seharusnya pelayanan yang
diberikan oleh Dinas Tenaga Keja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis harus
pendukung terkait pengaduan kasus yang masuk ke Dinas Tenaga Kerja Dan
berikut ini:
Tabel 5.8. Pengaduan Kasus Yang Masuk Pada Bidang Hubungan Industrial
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis
Tahun 2014
Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 terdapat 59
kasus yang masuk pada pengaduan kasus Bidang Hubungan Industrial Dinas
oleh undang undang nomor Nomor 2 Tahun 2004. Untuk lebih jelasnya dapat kita
cukup baik, 38 orang (45.78%) responden menjawab tidak baik, 5 orang (6,02%)
tersebut mengatakan tidak baik yaitu sebanyak 38 orang (45.78%). Dalam hal ini
penulis juga melakukan wawancara terhadap bapak Rudi yang merupakan pekerja
yang terkena pemutusan hubungan kerja dari PT. Mutiara Raaf terkait tindaklanjut
dari pengaduan kasus yang telah di laporkan ke dinas tenaga kerja dan
dari laporan pengaduan kasus yang di laporkan oleh para pekerja/buruh tidak
berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa Dinas Tenaga Kerja Dan
kasus kurang berjalan dengan maksimal dan seakan akan merugikan para
kasus yang masuk ke Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis
Tabel 5.10. Pengaduan Kasus Yang Masih Dalam Proses Penyelesaian Pada
Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Kabupaten Bengkalis Tahun 2014
No Pengaduan Kasus Yang Masuk Jumlah kasus Penyelesaian
Kasus
1 Pembinaan Hubungan Industrial 5 Masih Dalam
Proses
2 Pemutusan Hubungan Kerja 14 Masih Dalam
Proses
Jumlah 19 kasus
Sumber : Data Rekapitulasi Laporan Pengaduan Kasus Yang Masih Dalam
Proses Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis
Tahun 2014.
102
sampai akhir tahun 2014 terdapat 19 kasus pengaduan yang belum terselesaikan
masuk mengenai perselisihan hubungan industrial belum berjalan dengan baik dan
Melakukan Mediasi
menjawab tidak baik, 3 orang (3,61%) responden yang menjawab sangat tidak
baik.
tersebut mengatakan baik, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga
Melakukan Mediasi Indutrial sudah baik. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 5.11
baik.
Dalam hal ini penulis juga melakukan wawancara terhadap bapak Rahmat
Ali Akbar selaku pekerja dari PT. Multi Structure yang telah melakukan mediasi
telah terlaksana dengan baik yang dilakukan oleh Mediator dari Dinas Tenaga
besar dari para pekerja/buruh agar Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
outsourcing diantara para pihak pekerja dan perusahaan. Dimana selama ini para
pihak pemerintah yang dalam hal ini adalah dinas tenaga kerja terlihat selalu
jalur mediasi yang dimediatori oleh mediator yang di tunjuk oleh dinas tenaga
Apabila upaya bipartit gagal, maka salah satu atau kedua belah pihak melakukan
pengaduan ke Dinas Ketenagakerjaan yang dalam hal ini adalah dinas tenaga kerja
antar serikat pekerja (SP) atau serikat buruh (SB) hanya dalam satu perusahaan
melalui musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau lebih mediator netral.
pihak ke-3 tersebut adalah mediator yang ditunjuk oleh pemerintah menurut
peraturan Daerah no.13 tahun 2008 mengenai tugas yang diwakili oleh Dinas
yang ditetapkan oleh mentri, untuk bertugas melakukan mediasi dan mempunyai
kewajiban memberikan anjuran tertulis kepada para pihak yang berselisih untuk
hubungan kerja, dan perselisihan antara serikat pekerja atau serikat buruh hanya
tersebut akan di proses di bagian umum Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi,
surat tersebut akan diserahkan ke bagian bidang tenaga kerja dan diserahkan ke
106
mediator.Dalam hal ini mediator sebagai pihak ketiga yang netral yang tidak
permohonan yang diajukan oleh para pihak yang merasa dirugikan yaitu
atau serikat buruh hanya dalam satu perusahaan, mediator membuat surat
panggilan kepada para pihak yang berselisih yaitu pengusaha dan pekerja dan
kepada para pihak yang berselisih, mediator membuat hasil perundingan atas
permasalahan yang terjadi antara kedua belah pihak, setelah itu mediator membuat
perjanjian bersama yang ditandatangani kedua belah pihak yang berselisih yaitu
kesepakatan antara pengusaha dan pekerja, namun apabila salah satu pihak masih
merasa dirugikan dan tidak tercapai kesepakatan, maka mediator membuat surat
anjuran secara tertulis kepada kedua belah pihak. Surat anjuran itu berisi pendapat
pertimbangan mediator dan anjuran mediator yaitu berupa kompensasi yang harus
perselisihan antara serikat pekerja atau serikat buruh hanya dalam satu perusahaan
masa kerja, uang ganti rugi pengobatan, upah selama proses berdasarkan undang-
undang yang berlaku dan masa kerja. Surat anjuran harus di jawab oleh kedua
107
belah pihak paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima anjuran.Sifat
anjuran yang diberikan oleh mediator tidak mengikat bagi para pihak, artinya
boleh diterima boleh tidak.Dalam hal ini apabila para pihak tidak menjawab
anjuran secara tertulis maka para pihak dianggap menolak anjuran, selanjutnya
kerja, dan perselisihan antara serikat pekerja atau serikat buruh hanya dalam satu
pejabat yang memberi penugasan yaitu Kepala Sub bidang Pembinaan Hubungan
mengalami jalan buntu atau gagal. Selanjutnya apabila masih tidak ada
kesepakatan antara kedua belah pihak, maka pihak yang masih merasa dirugikan
Pekanbaru.
orang (6.02%) responden menjawab tidak baik, 3 orang (3,61%) responden yang
tersebut mengatakan baik, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga
baik. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 5.12 yang ternyata responden menjawab
Dalam hal ini penulis juga melakukan wawancara terhadap bapak Slamet
Riadi selaku pekerja dari PT. Dayatama yang telah diselesaikannya perselisihan
dan membantu sebagaimana tugas dan fungsinya yang telah di atur oleh Undang-
Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 terdapat 40
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis.Dalam hal ini dapat
di lihat bahwasanya dari kasus yang masuk berjumlah 59 kasus yang masuk dan
Bengkalis namun meski di tingkatkan lagi menjadi lebih baik lagi dan semua
kasus yang masuk dan tercatat di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Untuk melihat rekapitulasi dari indikator peranan Dinas tenaga kerja dan
Frekuensi/Persentase Jumlah
No Pertanyaan
SB B CB TB STB Responden
1. apakah terlaksana dengan
baik pembinaan pencegahan
perselisihan hubungan 83
2 36 24 9 12
industrial dalam menangani
(2,41) (43,37) (28,91) (10,84) (14,46)
masalah outsourcing oleh
disnakertrans kabupaten
bengkalis ?
2. apakah terlaksana dengan
baik koordinasi dengan
organisasi
pekerja,pengusaha/perusahaan
4 17 37 14 11 83
dan pihak-pihak terkait dalam
menangani masalah (4,82) (20,48) (44,58) (16,87) (13, 25)
outsourcing oleh
disnakertrans bengkalis?
3. Bagaimana pelayanan
disnakertrans bengkalis dalam
menerima setiap laporan 8 33 27 12 3 83
pengaduan kasus masalah (9,64) (39,76) (32,53) (14,46) (3,61)
outsourcing ?
4. bagaimanakah tindaklanjut
penyelesaian laporan 83
5 20 15 38 5
pengaduan kasus masalah
(6,02) (24, 10) (18,07) (45,78) (6,02)
outsourcing oleh
disnakertrans bengkalis ?
111
5. bagaimanakah fasilitasi
penyelesaian perselisihan
hubugan industrial dalam 14 42 15 9 3 83
menangani masalah (16,87) (50,60) (18,07) (10,84) (3,61)
outsourcing oleh
disnakertrans bengkalis ?
6. apakah terlaksana dengan
baik upaya mediasi dalam
menangani masalah 15 36 24 5 3 83
outsoucing oleh disnakertrans (18,07) (43, 37) (28,91) (6,02) (3,61)
bengkalis ?
Jumlah 48 184 142 87 37
498
(57,83) (221,68) (171,07) (104,81) (44,56)
Sumber: Data olahan Hasil Penelitian Lapangan 2015
pencegahan dan penyelesaian hubungan industrial dapat dikatakan baik. ini dapat
dilihat dari tabel 5.15 yaitu sebanyak 184 orang (221,68%) responden menjawab
baik.
berdasarkan tabel 5.15 yaitu sebanyak 142 orang (171,07%) responden menjawab
112
cukup baik. Hal ini menurut penulis kinerja yang dilakukan oleh bidang
Mandau Kabupaten Bengkalis telah cukup baik terlaksana peran yang di lakukan
tingkatkan lagi menjadi lebih baik lagi terutama terhadap menindaklanjuti laporan
Kabupaten Bengkalis.
bahwa masih kurang optimalnya peranan yang dilakukan oleh dinas tenaga kerja
Bengkalis.
tingkatkan
yang telah berjasa dalam pembinaan ketenagakerjaan dalam bentuk piagam, uang,
perjanjian kerja bersama. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut
ini:
menjawab tidak baik, 4 orang (4,82%) responden yang menjawab sangat tidak
baik.
tersebut mengatakan baik, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga
lihat pada tabel 5.15 yang ternyata responden menjawab sebanyak 35 orang atau
Dalam hal ini penulis juga melakukan wawancara terhadap bapak Sunaryo
pembinaan persyaratan kerja tentang outsourcing oleh Dinas Tenaga Kerja Dan
tenaga kerja dalam melaksanakan pembinaan persyaratan kerja sudah cukup baik.
Namun dalam hal pembinaan mengenai perjanjian kerja bersama seharusnya dinas
tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten bengkalis harus lebih tegas terhadap
timbul di kemudian hari diantara perusahaan dan pekerja maka dengan merujuk ke
perjanjian kerja bersama yang telah disepakati dapat menjadi dasar dan landasan
perusahaan yang sudah terbentuk serikat pekerja/buruh yang tercatat pada dinas
tenaga kerja dan transmigrasi. Materi perjanjian kerja bersama merupakan hasil
perundingan perjanjian kerja bersama harus didasari itikad baik antara pengusaha
116
syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.Ini merupakan suatu hal yang mesti di
syarat kerja. Untuk itu Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
mewawancarai bapak Robin Barus selaku Kepala Seksi Bidang Persyaratan Kerja
Bengkalis belum optimal dan mesti di tingkatkan lagi dalam pembinaan terkhusus
mengenai perjanjian kerja bersama dan dinas tenaga kerja dan transmigrasi
masalah outsourcing.
diatur oleh Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik
Perusahaan Lain. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut ini:
Jumlah 83 100 %
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Lapangan 2015
tersebut mengatakan cukup baik, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Dinas
pekerjaan pemborongan oleh perushaan pemberi kerja sudah cukup baik. Hal ini
dapat kita lihat pada tabel 5.16 yang ternyata responden menjawab sebanyak 33
pemborongan oleh perusahaan pemberi kerja dengan bapak Basri Antoni selaku
Staff Kepala Human Resources Department PT. Bosar Alongan Mamora dan
beliau mengatakan :
terlaksana. Namun dalam hal ini perlu di tingkatkan lagi menjadi lebih baik lagi
oleh bidang persyaratan kerja dan kelembagaan hubungan industrial dinas tenaga
kerja dan transmigrasi kabupaten bengkalis karena ini berkaitan dengan syarat
apakah sudah sesuai dengan yang di amanatkan oleh Undang Undang Nomor
ketenagakerjaan yang dalam hal ini adalah Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
yang telah di atur oleh Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
pekerjaan penunjang yang akan diserahkan kepada dinas tenaga kerja dan
transmigrasi untuk mendapatkan bukti pelaporan, pihak dinas tenaga kerja dan
asosiasi sektor usaha dan setelah itu pihak dinas tenaga kerja dan transmigrasii
pemberi kerja.
pemberi kerja telah diatur oleh Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan
Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain. Untuk lebih jelasnya dapat kita
Jumlah 83 100 %
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Lapangan 2015
tersebut mengatakan baik, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga
sudah baik. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 5.17 yang ternyata responden
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis oleh bapak Robin Barus
pekerjaan belum ada melakukan perubahan jenis pekerjaan penunjang yang akan
tidak baik, 2 orang (2,41%) responden yang menjawab sangat tidak baik.
tersebut mengatakan baik, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga
perjanjian pemborongan pekerjaan sudah baik. Hal ini dapat kita lihat pada tabel
Dalam hal ini penulis juga melakukan wawancara terhadap bapak Sunaryo
harus teliti dan cermat dalam melakukan pemeriksaan karena ini berkaitan juga
Untuk itu penulis juga melakukan wawancara terhadap bapak Robin Barus
dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten Bengkalis dan mengenai hal ini
perjanjian pekerjaannya..
Tertentu
tersebut mengatakan baik, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga
126
tertentu sudah baik. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 5.19 yang ternyata
Robin Barus selaku Kepala Seksi Bidang Persyaratan Kerja Dan Kelembagaan
mendapatkan data pendukung terkait jumlah perjanjian kerja waktu tertentu dan
Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 terdapat
yang di lakukan oleh dinas tenaga kerja dan transmigrasi terkait pencatatan pkwt
karena di dalam perjanjian kerja waktu tertentu memuat mengenai hak dan
Tentang Outsourcing
tersebut mengatakan tidak baik, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Dinas
ketenagakerjaan tentang outsourcing kurang baik. Hal ini dapat kita lihat pada
tabel 5.4 yang ternyata responden menjawab sebanyak 32 orang atau 38,55%
Mengenai hal ini penulis juga melakukan wawancara terhadap bapak Basri
Antoni selaku Staff Kepala Human Resources Department PT. Bosar Alongan
Dan juga kepada bapak Bobson Simbolon Selaku Kepala Bidang Hukum
Serta kepada bapak Robin Barus selaku Kepala Seksi Bidang Persyaratan
disnakertrans bengkalis dan dalam hal ini menurut penulis merupakan suatu hal
yang sangat riskan apabila nantinya masih ada perusahaan outsourcing yang
outsourcing karena mereka adalah objek dari peraturan tersebut. sehingga apabila
Tahun 2003 juga telah ada penafsiran pasal yang telah di gugat di mahkamah
konstitusi dan itu seputar ketenagakerjaan mengenai hak hak pekerja dan
Untuk melihat rekapitulasi dari indikator peranan Dinas tenaga kerja dan
Frekuensi/Persentase Jumlah
No Pertanyaan
SB B CB TB STB Responden
1. apakah terlaksana dengan
baik pembinaan persyaratan 83
16 22 35 6 4
kerja tentang outsourcing
(19, 28) (26,50) (42, 17) (7, 23) (4,82)
oleh disnakertrans kabupaten
bengkalis ?
2. apakah terlaksana dengan
baik pemeriksaan pelaporan
jenis pekerjaan penunjang 15 29 33 4 2 83
oleh perusahaan pemberi (18,07) (34,94) (39,76) (4,82) (2,41)
kerja di disnakertrans
bengkalis?
3. apakah terlaksana dengan
baik pemeriksaan perubahan
jenis pekerjaan penunjang
20 15 40 5 3 83
perusahaan pemberi kerja
oleh disnakertrans (24, 10) (18,07) (48,19) (6,02) (3,61)
bengkalis ?
peraturan perundang
undangan ketenagakerjaan
mengenai outsourcing oleh
disnakertrans bengkalis ?
Jumlah 84 121 199 57 37
498
(101,21) (145,78) (239,76) (68,66) (44,58)
Sumber: Data olahan Hasil Penelitian Lapangan 2015
penyelesaian hubungan industrial dapat dikatakan baik. ini dapat dilihat dari tabel
5.21 yaitu sebanyak 199 orang (239,76%) responden menjawab cukup baik.
persyaratan kerja dan kelembagaan hubungan industrial ini sudah cukup baik akan
tetapi masih belum maksimal dalam merealisasikan program dan kerjanya kepada
yang baik dengan uraian tugas pokok dan fungsi menurut Peraturan Bupati
sesuai rencana
kegiatan.
dalam penjelasan diatas, maka berikut ini akan dijelaskan pembahasan tentang
SB B CB TB STB
No Tabel
Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %
1 5.4 2 2,41 36 43,37 24 28,91 9 10,84 12 14,46
2 5.5 4 4,82 17 20,48 37 44,58 14 16,87 11 13, 25
3 5.6 8 9,64 33 39,76 27 32,53 12 14,46 3 3,61
4 5.7 5 6,02 20 24,10 15 18,07 38 45,78 5 6,02
5 5.8 14 16,87 42 50,60 15 18,07 9 10,84 3 3,61
6 5.9 15 18,07 36 43,37 24 28,91 5 6,02 3 3,61
7 5.10 16 19, 28 22 26,50 35 42, 17 6 7, 23 4 4,82
8 5.11 15 18,07 29 34,94 33 39,76 4 4,82 2 2,41
9 5.12 20 24,10 15 18,07 40 48,19 5 6,02 3 3,61
10 5.13 18 21,69 22 26,51 38 45,78 3 3,61 2 2,41
11 5.14 10 12,05 25 30,12 35 42, 17 7 8,43 6 7,23
133
berikut :
A = 13
B = 305
C = 341
D = 144
E = 74
= 132+305+341+144+74
= 996
Dari bobot yang telah diberi nilai di atas, maka dapatlah diperoleh F
sebagai berikut :
F = 3 265
N = 996x 5 = 4980
F
P = ×100 %
N
3265
= x 100 %
4980
3265 00
=
4980
= 65,56 %
Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Untuk memahami baik atau tidak baik
peranan Dinas Tenaga kerja tersebut maka akan diberi ukuran, pada penelitian ini
Baik : 56-75%
persentase rata-rata kualitatif yang berjumlah 65,56 %atau dalam kategori baik.
dinas tenaga kerja dan transmigrasi dalam menangani masalah outsourcing masih
(masih dalam proses) dan dibantu oleh Bupati Bengkalis untuk mengeluarkan
surat perintah tugas untuk membantu dalam hal pemeriksaan tentang hak normatif
tenaga kerja dari mitra bisnis PT.CPI yang terindikasi terdapat permasalahan
dan pihak pihak terkait yang merupakan objek hukum dari peraturan perundang-
Untuk itu dalam hal menangani masalah outsourcing di perlukannya kerja yang
ekstra dari Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis untuk
BAB VI
outsourcing dan organisasi serikat pekerja/buruh” maka pada bab ini dapat
6.1 Kesimpulan
Bengkalis termasuk dalam kategori yang Baik.Hal ini dapat dilihat dari persentase
rata-rata kualitatif yang berjumlah 65,56 %atau berada pada interval 56-75%.
penyelesaiannya atau penanganannya belum cukup baik. Dalam hal ini terdapat
6.2 Saran
ketenagakerjaan
kabupaten bengkalis
140
141