Anda di halaman 1dari 4

JASA OUTSORCING

A. Pengertian
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, perusahaan harus
selektif dalam menjalankan proses rekrutmen. Mulai dari skill, pengalaman,
hingga sikap dalam bekerja para calon karyawan.
Hal ini dilakukan agar calon karyawan dapat membantu tujuan yang dicapai
oleh perusahaan. Selain melakukan proses rekrutmen secara mandiri,
perusahaan juga dapat menggunakan perusahaan outsourcing untuk
mendapatkan karyawan yang berkualitas.
Outsourcing biasanya digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan
karyawan pada posisi-posisi tertentu seperti cleaning service dan security.
Jadi dapat dikatakan perusahaan outsourcing berfungsi untuk merekrut,
melatih dan mendistribusikan karyawan untuk perusahaan yang
membutuhkan jasa karyawan outsourcing. Banyak perusahaan yang
menggunakan jasa outsourcing untuk mencari karyawan, selain untuk
menghemat biaya produksi untuk perekrutan karyawan, perusahaan menjadi
lebih fokus ke bisnisnya, tidak perlu repot untuk urusan merekrut karyawan.

B. Sistem Kerja dan Perekrutan Karyawan Outsourcing


Sebagaimana diatur pada UU Ketenagakerjaan pasal 64, perusahaan penyedia
layanan alih daya atau outsourcing yang menyalurkan tenaga kerja
outsourcing untuk dipekerjakan kepada perusahaan lain harus melalui surat
perjanjian kerjasama, baik borongan atau suatu jasa penyedia tenaga
kerja/buruh. Kerjasama ini menggunakan sistem kontrak yang diatur pada UU
Ketenagakerjaan pasal 56.
Perjanjian atau sistem kontrak yang digunakan terbagi 2 yaitu Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu atau PKWT dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu atau
PKWTT. Selain itu, proses perektutan untuk menjadi karyawan outsourcing
tidak jauh berbeda pada umumnya. Calon karyawan harus mengikuti
wawancara, tes tertulis, dan proses lainnya sesuai dengan kebijakan suatu
perusahaan outsourcing.
C. Jenis Pekerjaan Outsourcing
Pasal 65 ayat (2) Undang-Undang no. 13 tahun 2003 mengenai
Ketenagakerjaan menyebutkan beberapa poin jenis pekerjaan yang bisa
dilakukan oleh pekerja outsourcing, yaitu:

 dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama


 dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi
pekerjaan
 merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan
 tidak menghambat proses produksi secara langsung
 Intinya, karyawan outsourcing hanya bisa direkrut untuk mengerjakan
pekerjaan di luar pekerjaan inti perusahaan pengguna jasa.

Beberapa contoh pekerjaan yang bisa dilakukan oleh karyawan outsourcing


adalah:
 penjaga kebersihan
 keamanan
 penyedia makanan (catering)
 petugas call center
 pekerja manufaktur
 kurir atau pengemudi
 petugas manajemen fasilitas (facility management)

D. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN OUTSORCING

1. Penghematan anggaran
Mencari tenaga kerja profesional sebenarnya membutuhkan biaya yang
besar. Perusahaan besar lebih baik menyimpan uang untuk investasi dan
kebutuhan operasional lainnya. Sementara melibatkan pihak outsourcing
bisa menghemat anggaran dimana perusahaan tidak perlu membayar HRD
khusus yang melakukan proses seleksi. Semua pekerjaan ini akan
ditangani secara profesional oleh perusahaan penyedia dan pencari sumber
daya manusia. Perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing menerima
karyawan yang sudah mempunyai skil yang dibutuhkan, jadi tidak perlu
melakukan pelatihan lagi.

2. Tenaga profesional yang terjamin.


Perusahaan outsourcing akan bekerja dengan profesional. Mereka sudah
menerapkan standar khusus untuk mendapatkan tenaga kerja profesional.
Berbagai proses mulai dari seleksi dokumen hingga prosedur tes untuk
mendapatkan tenaga kerja dilakukan dengan melibatkan ahli yang sudah
berpengalaman. Bahkan dalam melakukan pekerjaan ini perusahaan
outsourcing lebih detail karena mereka juga mempertaruhkan nama baik
perusahaan. Kepercayaan dengan rekan bisnis seperti perusahaan besar
akan membantu outsourcing menemukan tenaga profesional.
perusahaan penyedia jasa outsourcing mewajibkan para calon tenaga
kerjanya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tertentu, misalnya untuk
tenaga keamanan. Dengan demikian, perusahaan klien tentu akan
mendapatkan tenaga kerja yang terlatih dan berkualitas, tanpa perlu
melakukan rekruitmen dan pelatihan sendiri.

3. Membantu perusahaan lebih fokus pada bisnis


Perusahaan selalu berpikir bagaimana mereka akan menggunakan waktu
untuk bekerja secara profesional. Mereka lebih memilih menggunakan
perusahaan jasa lain yang sudah terpercaya dalam menyediakan sumber
daya manusia. Dan sistem ini sangat dekat dengan kepercayaan sehingga
mereka yakin menemukan tenaga kerja seperti yang dibutuhkan, tanpa
banyak campur tangan dalam prosesnya

4. Menurunkan resiko kesalahan


Menemukan tenaga kerja profesional bukan termasuk urusan yang mudah.
Ada banyak dokumen yang harus diperiksa dan dibaca dengan teliti.
Kesalahan dalam melakukan seleksi dokumen bisa lebih panjang ketika
harus melakukan seleksi lewat tes psikologi dan wawancara. Jadi pihak
ketiga atau perusahaan outsourcing yang seharunya melakukan pekerjaan
ini dan mereka sudah profesional sehingga memiliki resiko kesalahan
yang lebih kecil.

E. Kekurangan Perusahaan menggunakan Jasa Outsourcing

1. Kontrak kerja relatif singkat – Kontrak kerja yang relatif singkat akan
cukup merepotkan perusahaan, karena harus sering memperbarui kontrak
atau mencari perusahaan outsource lain untuk menyediakan tenaga kerja
outsource yang baru. Jika merekrut tenaga kerja outsource yang baru, akan
dibutuhkan waktu lagi untuk peralihan tugas dan proses rekrutmen.

2. Ketergantungan jasa karyawan outsourcing – Perusahaan yang


menggunakan tenaga kerja outsourcing berpotensi untuk mengalami
ketergantungan. Hal ini mungkin terjadi apabila ada sistem atau cara kerja
yang dirahasiakan oleh perusahaan outsource, sehingga perusahaan yang
menggunakan jasa outsource tidak bisa asal mengetahui hal tersebut.
Tenaga kerja outsource bisa menjadi solusi di kala perusahaan membutuhkan
sumber daya manusia tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.
Karena itu, banyak perusahaan kini memilih untuk merekrut tenaga kerja
outsource agar lebih mudah dan praktis.

F. Aturan Outsourcing

Outsourcing adalah sebuah alternatif perekrutan yang dapat menguntungkan


perusahaan.Meskipun demikian, ada beberapa aturan yang perlu dipatuhi
perusahaan jika ingin mereka ingin merekrut pekerja dari badan outsourcing.
Sebelumnya, salah satu regulasi tersebut adalah Pasal 66 UU Nomor 13 Tahun
2003 yang mengatur pekerjaan alih daya atau oursource.
Di dalamnya, diterangkan bahwa pekerjaan outsourcing dibatasi hanya untuk
pekerjaan di luar kegiatan utama atau yang tidak berhubungan dengan proses
produksi kecuali kegiatan penunjang. Meskipun demikian, tidak diterangkan
pekerjaan-pekerjaan apa saja yang dilarang untuk dilakukan pekerja
outsource. Pasal tersebut hanya menyebut pekerjaan berdasarkan pada
perjanjian waktu tertentu dan tidak tertentu.

Adapun bunyi Pasal 66 UU tersebut adalah seperti demikian:


“Hubungan kerja antara perusahaan alih daya dengan pekerja/buruh yang
dipekerjakannya berdasarkan perjanjian waktu tertentu atau perjanjian tidak
tertentu.

Lalu, seiring berjalannya waktu, aturan mengenai outsourcing berubah dan


tertera pada UU No. 11 Tahun 2020 jo PP No. 35 Tahun 2021.

Pasal tersebut memaparkan bahwa alih daya atau outsource, tidak lagi
dibedakan antara Pemborongan Pekerjaan (job supply) atau Penyediaan Jasa
Pekerja (labour supply). Mereka tidak lagi dibatasi hanya untuk pekerjaan
penunjang (non core business process). Hasilnya, tidak ada lagi pembatasan
jenis pekerjaan yang dapat dialihdayakan.
Jenis pekerjaan yang bisa dialihdayakan akan disesuaikan kembali sesuai
kebutuhan sektor industri.

Anda mungkin juga menyukai