Anda di halaman 1dari 3

OUTSOURCING

Apa itu Outsourcing?


Outsourcing adalah seseorang yang bekerja pada perusahaan penyedia
jasa outsourcing,kemudian orang tersebut dialihkan kepada perusahaan
pemberi kerja yang sebelumnya telah terikat kontrak tertulis.

Outsourcing sendiri memiliki beberapa Unsur ,yaitu:

 Pemindaian fungsi pengawasan


 Bedasakan pada hasil/tujuan yang ingin dicapai
 Adanya pendelegasian tanggung jawap antara peusahaan penyedia
outsoucing kepada peusahaan pembei kerja

Fungsi dari OUTSOURCING adalah sebagai beikut:

 Mempercepat keuntungan yang diperoleh


 Membagi tanggung jawab dan resiko
 Menghemat pengeluaran perusahaan untuk merekrut pekerja baru
 Mengendalikan biaya operasi
 Memperoleh SDM yang tidak dimiliki perusahaan
 Meningkatkan efisiensi,efektivitas,dan produktivitas secara
keseluruhan.

Manfaat dari Outsourcing sendiri terbagi atas 3 yaitu :

1. Manfaat bagi masyarakat dan pekerja

 mempercepat pertumbuhan industri yang pada gilirannya akan


mendorong ekonomi penunjang dilingkungan masyarakat seperti
adanya pasar, warung makan sarana transportasi dan sebagainya.
 Mengembangkan infrastruktur sosial masyarakat,budaya kerja, disiplin
dan peningkatan kemampuan ekonomi..

 Mengurangi pengangguran dan mencegah terjadinya urbanisasi.


 Meningkatkan kemampuan budaya perusahaan budaya perusahaan

dilingkungan masyarakat.

 Bagi fresh graduate outsourcing bisa menjadi jembatan untuk karir

sebelumnya

2. Manfaat bagi perusahaan

 Meningkatkan fokus perusahaan inti.


 Penghematan dana kapital.
 Efisiensi biaya operasional.
 Memperoleh SDM yang lebih propesional.

3. Manfaat outsourcing bagi pemerintah

 Dapat membantu mengembangkan dan mendorong pertumbuhan


ekonomi masyarakat dan perekonomian nasional.
 Sebagai pembinaan dan pengembangan kegiatan koperasi dan usaha
kecil .
 Mengurangi beban pemerintah dalam penyediaan fasilitas umum
seperti transportasi, listrik, air dan pelaksanaan ketertiban umum
karena kegiatan tersebut bisa dilakukan oleh perusahaan outsource.

Dasar Hukum dari Outsourcing

 Peraturan mengenai tenaga kerja outsourcing telah diatur di UU Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 1 ayat 3 menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan pekerja adalah "setiap orang yang
bekerja dan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain" maka
tenaga kerja outsourcing juga masuk ke dalam definisi pekerja.
 Keputusan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.
220/MEN/2007 mengenai Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain.Peraturan tersebut menyatakan
pekerja adalah setiap orang yang bekerja pada perusahaan penerima
pekerjaan dengan menerima upah atau imbalan lain.

Contoh dari Outsourcing

1. Usaha playanan kebersihan: clearing service

2. Usaha penyedia makanan : catering

3. Usaha tenaga pengamanan: security

4.usaha tenaga transportasi: draiver

5. Usaha tenaga kerja pembangunan: konstruksi

Sistem Pembayaran pekerja Outsourcing

Para pekerja outsourcing dibayar oleh perusahaan penyedia jasa itu. Nantinya,
perusahaan penyedia jasa akan menagih bayaran pada perusahaan yang menggunakan
jasa kandidat tersebut.Gaji para pekerja outsourcing biasanya akan dipotong hingga 30
persen untuk perusahaan penyedia jasa. ( hal yang mengenaskan adalah banyak
perusahaan outsourcing yang tidak transparan untuk hal ini. Sehingga yang rugi adalah
pekerja outsourcing sendiri)

Anda mungkin juga menyukai