ANALISA
LAPORAN
KEUANGAN
07
Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi Iwan Firdaus, SKom.MM
Abstract Kompetensi
Memahami dari laporan keuangan Analisa berdasarkan kepada proyeksi
laporan keuangan
PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN
Hal ini apabila pihak eksportir mengalami kekosongan barang yang sudah dipesan
oleh customer-nya. Sehingga pihak eksportir akan memberikan gambaran atau penawaran
lain atas barang yang berbeda tapi punya kualifikasi dan manfaat serta harga yang hamper
sama.
Setelah proforma invoice ini sudah diterima oleh perusahaan maka akan ada bagian
analisa mengenai data-data barang yang akan di kirim oleh eksportir apakah sudah sesuai
dengan pesanan ataukah tidak. Apabila sudah sesuai maka perusahaan akan memberikan
konfirmasi kepada eksportir untuk melanjutkannya kalau tidak sesuai maka akan ada
negosiasi kembali di antara kedua belah pihak.
Wujud dari terealisasinya kesepakatan antara eksportir dan perusahaan adalah
dikeluarkan Invoice (tanda ada kata “Proforma” lagi).
Contoh diatas bisa kita hubungkan kedalam pembuatan laporan keuangan baik yang masih
ber-proforma ataukan sudah tanpa “proforma”.
Menurut Dwi Lestari (2013) Proyeksi keuangan merupakan aktivitas manajerial yang
umum. Manajer menganalisis catatan perusahaan yang lampau untuk mengidentifikasi
factor-faktor yang mempengaruhi kekayaan pemegang saham. Sebagai contoh manajer
mungkin merencanakan perubahan struktur modal atau struktur portofolio investasinya.
Perencanaan keuangan sendiri merupakan suatu penyusunan tindakan bagi perusahaan
sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas di masa datang. Perusahaan-perusahaan yang
berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin
dilakukan pada masa yang akan datang. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-
perusahaan ini tinggal berpegang pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya.
Dasar proyeksi keuangan tergantung dari macam perencanaan yang dibuat. Jika
perusahaan membuat proyeksi laporan keuangan untuk periode tertentu, maka dasar
perencanaannya yang terbaik adalah posisi laporan keuangan yang terakhir. Sedangkan jika
perusahaan akan membuat anggaran-anggaran kas maka dasar perencanaan yang baik
adalah menilainya dengan rencana penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode yang
direncanakan.
Proyeksi laporan keuangan hanyalah sebagian dari proses perencanaan perusahaan
dengan mana perusahaan menempatkan aktivitas perusahaan di masa datang yang
berkaitan dengan lingkungan ekonomi, persaingan, teknis dan social yang berkaitan.
Dalam membuat proforma laporan keuangan, perusahaan harus menyadari bahwa setiap
laporan adalah unik dan memiliki keunikan tersendiri. Kegunaan dari proforma ini bagi
manajemen adalah :
1. Mengetahui asumsi yang menyebabkan karakteristik keuangan dan
operasional berpengaruh pada perusahaan yang berbeda
2. Membuat proyeksi penjualan dan budget (biaya dan penghasilan) yang
berbeda
3. Mensummarikan hasilnya dalam proyeksi untung dan rugi
4. Mengubah data tersebut menjadi proyeksi cash flow
5. Mengevaluasi dari neraca
6. Menghitung analisa rasio dan membandingkan proyeksi yang satu dengan
yang lainnya seperti perusahaan yang kita bandingkan.
7. Memeriksa keputusan yang akan diambil baik mengenai marketing, produk,
research dan pengembangan dan membuat penilaian bagaimana
pengaruhnya terhadap profit dan juga likuiditas perusahaan melalui simulasi
dari rencana tersebut yang akan dievaluasi pengaruhnya terhadap laporan
keuangan.
dari perhitungan diatas sudah jelas bahwa EBT di dalam Laporan laba rugi
tahun 2011 adalah Rp 2.250.000.000 dan ditahun 2012 EBT nya adalah Rp
2.850.000.000. Namun perlu diingat bahwa hasil realisasi EBT untuk tahun
2012 nanti belum tentu dapat sebesar angka yang diproyeksikan. Dalam
aktulanya angkanya bisa > atau = atau <. Hal ini tergantung dr kondisi
internal dan eksternal perusahaan.
Model proyeksi diatas mungkin bisa dikatakan sangat sederhana.
Perusahaan bisa menargetkan rasio-rasio keuangan untuk menentukan item-
item dalam laporan keuangan, memperhatikan kapasitas sumberdaya yang
dimiliki seperti tenaga kerja, mesin, ruang kantor dan peralatan dan asumsi
yang dibuat harus realistis.
Untuk proyeksi laporan keuangan salah satu alat yang berguna adalah peramalan
kas jangka pendek (shortterm cash forecasting). Peramalan kas jangka pendek diminati oleh
pengguna internal seperti manajer dan auditor untuk mengevaluasi aktivitas operasi
perusahaan saat ini dan masa depan.
Peramalan ini juga diminati oleh pengguna eksternal seperti kreditor jangka pendek
guna menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendeknya. Analisis ini
menekankan pada peramalan kas jangka pendek saat kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya diragukan.
Keakuratan peramalan arus kas berbanding terbalik dengan horizon peramalan,
makin lama periode permalan, makin berkurang keandalan peramalan tersebut. Hal ini
disebabkan jumlah dan komplesitas factor-faktor yang mempengaruhi arus kas masuk dan
arus kas keluar yang tidak dapat diestimasi secara andal dalam jangka panjang.
Dalam permalan jangka pendek pun diperlukan informasi yang jumlahnya signifikan.
Karena peramalan arus kas bergantung kepada informasi yang tersedia bagi public, tujuan
analisis ini adalah peramalan yang cukup akurat. Dengan mempelajari dan membuat
peramalan kas, analisis akan menghasilkan pandangan yang lebih luas atas pola arus kas
perusahaan.