Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RAMADANA SUGENG WIDODO

NIM : 2201058001
PRGRAM STUDI : S2 AKUNTANSI
MATRIKULASI : AKUNTANSI KEUANGAN

1. Di dalam ilmu Akuntansi, Akuntansi Manajemen digunakan untuk mengidentiikasi,


mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan dan memberikan
inromasi yang digunakan bagi manajemen berupa Laporan Keuangan guna pengambilan
keputusan dan tidak dipublikasikan kepada pihak eksternal.
Selanjutnya, Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan keuangan perusahaan yang akan di
gunakan oleh pihak eksternal seperti pemegang saam dan investor perusahaan yang
diterapkan sebagai dasar adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Dan selanjutknya Akuntansi Pemerintahan, pembuatan laporan keuangan di bidang Keuangan
Negara dan pengelolaan Anggaran berdasarkan proses pencatatan, pengklasiikasian,
pengikhtisaran suatau keuangan pemerintah agar menjadi suatu laporan keuangan pemeirntah
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) guna menjadikan informasi kepada Piminan
di Pemerintahan.

2. Karena Relevan berkaitan dengan konsep informasi yang berguna. Informasi akuntansi yang
relevan harus mampu membuat perbedaan keputusan dengan membantu pengguna untuk
membentuk prediksi dari peristiwa masa lalu, sekarang dan masa depan atau untuk
mengkonfirmasi atau untuk memperbaiki harapan. Relevan menguatarakan semua item
informasi tersebut harus di laporkan guna membantu pengguna pembuat keputusan. Informasi
yang diberi bobot lebih besar dalam pengambilan keputusan lebih relevan.
Sedangkan informasi yang andal diperlukan untuk mebentuk penilaian tentang potensi
pendapatan dan posisi keuangan. Keandalan sebagai sala satu kualitas utama yang membuat
informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan.
Dalam penerapan Fair Value Concept Relevan dan keandalan sangat di butuhkan karena nilai
asset, barang dan jasa sangat di butuhkan informasi yang relevan dan andal agar menjadi
laporan keuangan yang tepat dan dapat di gunakan sebagai informasi bagi manajemen dalam
mengambil keputusan.

3. Konsep Entitas yang ada di Indonesia terpisah karena penting dalam penyelenggaraan
Akuntansi antara kesatua usaha yang satu dengan usaha yang lain atau dengan pemiliknya
harus terdapat garis pemisah. Di Indonesia terdapat beberapa hal yang membuat Konsep
pemisahan entitas sebagai berikut
a. Pemerintah bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang perkembangan
pengelolaan dana.
b. Auditor bisa dengan mudah melakukan pemeriksaan dengan model pencatatan terpisah.
c. Departemen lebih mudah melakukan evaluasi dan monitoring.
d. Bank bisa mudah mendapatkan informasi perkembangan dana.
e. Manajemen atau Pemegang saham bisa lebih mudah dalam membaca laporan keuangan
dalam rangka pengambilan keputusan.

Di Negara Singapura dan Australia, Menggunakan Konsep Entitas. Agar para Manajemen
dapat dengan mudah mendapatkan inromasi untuk melakukan evaluasi dan monitoring.

4. Penerapan pengakuan pengukuran penilaian penyajian dan pengungkapan Account


Receivable dalam ilmu akuntansi, jumlah uang terutang ke bisnis dari konsumen atau pembeli
untuk barang atau jasa yang diberikan adalah piutang, Piutang di catat di neraca sebagai Aset
lancer, yang menyiratkan saldo akun jatuh tempo dari debitur dalam satu tahun atau kurang.
Dan Penerapan pengakuan pengukuran penilaian penyajian dan pengungkapan Inventory Raw
Materials dalam ilmu akuntansi, Aset yang tersedia di jual untuk kegiatan usaha, dalam bentuk
bahan baku, dalam proses pembuatan ataupun dalam bentuk produk yang sudah jadi. Ruang
lingkup yang dapat digolongkan sebagai persediaan, pengukuran persediaan, biaya-biaya
yang mempengaruhi persediaan, dan juga mengenai pengungkapan persediaan.
Di Indonesia terkadang dalam pencatatan suatu perusahaan belum sesuai Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK). Hal ini di karenakan sebagai berikut :
a. Kekurangan Inormasi terhadap metode pencatatan dan penilaian persediaan.
b. Kurangnya pengetahuan dari pihak Akuntansi Perusahaan untuk menerapkan sesuai
Pernyataan Standar Auntansi Keuangan (PSAK)
c. Perusahaan atau Akuntansi Perusahaan sudah merasa cocok dengan metode yang
selamaini sudah berjalan dan tidak merubah dengan metode yang sesuai Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

5. Penerapan Fair Value atas Fixed Assets, aktiva tetap harta atau asset yang dalam bentuk
property dan perlatan dengan sifat jangka panjang. Jika dilihat pada Neraca, keberadaan Fixed
Aset bisa berupa property, pabrik dan perlatan. Selain disebut aktiva tetap, beberapa bentuk
fixed asset juga di sebut asset modal. Dalam pencatatan laporan fixed asset bisa
menggunakan software tertentu dan memanaatkan aplikasi khusus untuk mencatat laporan
fixed asset yang dimiliki perusahaan.
Dan Penerapan Fair Value atas Intagible asset, asset nonmoneter yang dapat di identiikasi
tanpa wujud fisik dan harus diakui jika kemungkinan besar entitas akan memperoleh manaat
ekonomis masa depan dan biaya perolehan asset hingga siap digunakan. Asset yang kurang
memiliki eksistensi fisik dan bukan merupakan instrument keuangan. Contoh seperti software
computer, paten copyright, daftar pelanggan, lisesnsi, kuota impor, Hak pemasaran dan lain-
lain.
Terkadang Perusahaan yang ada di Indonesia dalam pencatatan Peralatan bukan di anggap
sebagai asset dan pembuatan laporan tidak mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK)

6. FOB Destination merupakan syarat penyerahan barang yang mana penjual menanggung
ongkos kirim. Penjual juga bertanggung jawab dalam menanggung segala jenis resiko yang
mungkin timbul terhadap barang selama proses pengiriman. Perusahaan di Indonesi seperti
JNE dan J&T sudah mereapkan metode seperti ini melalui Sistem COD (Cash On Delivery),
jadi pada saat produk telah sampai kepada konsumen baru barang tersebut di bayar, dan jika
produk tersebut sampai kepada konsumen tapi produk tersebut rusak dan konsumen tidak mau
menerima maka produk tersebut di kembalikan kepada penjual dengan di tanggung oleh
penjual.
Jika FOB Shipping Point merupakan perdagangan pihak pembeli bertanggung jawab terhadap
ongkos kirim serta semua resiko pengiriman yang muncul sampai barang tersebut sampai ke
pembeli. Perusahaan di Indonesia seperti JNE dan J&T sudah menerapkan metode ini melalui
bayar uang dimuka sebelum pengiriman barang, pembeli wajib membayar atau mentrasnsfer
uang pembelian dan pengiriman kepada penjual.
Kedua Metode ini layak di gunakan sesuai dengan permintaan Konsumen dalam berbagai
macam Bisnis.

7. Transaksi mata uang asing sangat penting dalam laporan keuangan, Transaksi dalam mata
uang asing harus di catat sesuai dengan Kurs Spot sesuai dengan tanggal transaksi apabila
sebuah perusahaan memiliki bisnis Eksport dan Import. Sebagai contoh Kurs rata-rata satu
bulan dapat digunakan untuk menyaikan ulang seluruh transaksi dalam mata uang asing yan
terjadi selama bulan tersebut. Dengan demikian, jika kurs berluktuasi secara signifikan maka
penggunaan kurs rata-rata untuk penggunaan periode itu menjadi tidak tepat.

8. Membuat laporan berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Dan juga
harus sesuai karakteristik Laporan Keuangan sebagai berikut :
a. Laporan Keuangan harus Relevan, maksudnya laporan keuangan harus terdapat inormasi
yang dapat memengaruhi keputusan pengguna dan membantu untuk mengevaluasi masa
lalu atau sekarang dan dapat memperkirakan masa yang akan datang.
b. Laporan Keuangan harus andal, maksudnya laporan keuangan yang di buat harus dapat
dipercayai dan andal. Laporan Keuangan harus di buat sesuai Aturan dan Pedoman yang
berlaku. Penyajian harus jujur, Memiliki isi yang Substansial, Pertimbangan sehat dan
Netralis.
Jika Posisi saya sebagai CFO, langkah-langkah yang akan saya ambil agar laporan keuangan
tidak Bias sebagai berikut :
a. Memahami dan mempelajari poses pembuatan laporan keuangan.
b. Memeriksa Dokumen pendukung seperti Transaksi Asli atau Palsu
c. Memeriksa ulang dari awal hingga akhir Laporan Keuangan

9. Posisi saya sebagai CFO, saya akan melihat Laporan Keuangan kedua PT tersebut, terutama
Laporan Laba Rugi, dengan melihat laporan laba rugi kita akan mengetaui perusahaan mana
yang layak untuk kita akusisi, setelah itu saya akan mengakusisi PT Agrey, di karenakan Laba
yang positif, meskipun Kas keluar lebih banyak dari kas masuk, tapi laba atau keuntungan PT
Agrey Positif, jadi PT Agrey tidak mengalami kerugian.
10. Earning Management menurut saya buruk karena dalam pembuatan laporan keuangan pihak
manajemen tidak seharusnya ikut serta dan sampai memanipulasi laba bersih atau laba
perusahaan, hal ini di karenakan tidak sesuai dengan PSAK dan karakteristik Akuntansi,
bahwa Laporan Keuangan harus andal, maksudnya inormasi yang disajikan dalam laporan
keuangan bebas dan tidak terikat dengan pengertian yang menyesatkan dan kesalahan
material, menyajikan semua fakta yang ada secara jelas dan jujur serta informasi yang di
sajikan telah terverikasi.

11. Saran saya bagi perusahaan yang terdampak situasi Covid-19 agar Laporan Keuangannya
tidak bias adalah membuat laporan keuangan sesuai dengan PSAK sesuai dengan ketentuan,
jika perusahaan tersebut para Akuntan atau Keuangan harus kerja dari rumah, maka harus
saling berkomunikasi agar tidak salah dalam pembuatan laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai