Anda di halaman 1dari 10

Resume Mata Kuliah Etika dan Keterampilan Profesional untuk Akuntan TM 5 :

Hari / tanggal : Rabu, 1 Maret 2023


Pukul : 10.00 – Selesai
Dosen Pengampu : Amalia Rizki SE., M.Si.,Ak.

Materi :

1. The Objective of Financial Statements


2. Using Rules for Financial Statement as a Resource to Make Accounting Decisions
3. The Conceptual Framework
4. The Financial Statements
5. Accounting Rules for Recording Transactions and Valuing Accounts
6. Quality of Information
7. Ethical Issues Associated with the Profit or Loss Statement and the Statement of
Financial Position
8. Fraud and Ethics
9. Case : Estimating Future Expense

Oleh kelompok 2 :

1. Hikmaya Hafiztia Arkaan 143221123


2. Angelin Veronica 143221131
3. Amira Thania Calistadi 143221149
4. Nabila Safira Niagara 143221152
5. Agnes Belinda Sutama Watara 143221189
I. The Objective of Financial Statements

Tujuan laporan kuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang


perusahaan yang berguna bagi investor saat ini dan calon investor, pemberi pinjaman, dan
kreditur lain (dikenal sebagai pihak luar) dalam membuat keputusan tentang perusahaan.
Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah untuk menyediakan informasi
keuangan tentang entitas pelapor yang berguna bagi investor, pemberi pinjaman, dan
kreditur lain yang dan potensial dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber
daya kepada entitas.
Inti dari kewajiban akuntan untuk memberikan informasi kuangan yang objektif
adalah kewajiban ganda untuk cakap secara teknis dan sadar etis. Ketika akuntan
menyiapkan informasi keuangan yang objektif, mereka menunjukkan kebajikan
intelektual dan moral mereka.

II. Using Rules for Financial Statement as a Resource to Make Accounting Decisions

Model menguraikan kotak pertama di kolom dua, belabel identifikasi. Sumber


pemecahan masalah : Standar Akuntansi untuk Laporan Keuangan . Penggunaan standar
akuntansi dan kerangka konseptual sebagai sumber daya untuk membentuk keputusan.
akuntansi yang secara teknis benar dan menunjukkan kesadaran etis. Kerangka
konseptual dan standar akuntansi berfungsi sebagai sumber utama untuk mengatasi
masalah akuntansi dalam banyak keadaan, tetapi sumber daya ini juga tersedia setiap kali
masalah etika dari dilema moral muncul dalam praktik akuntansi.

III. Kerangka Konseptual


Investor, perberi pinjaman, dan kreditur membutuhkan informasi untuk membantu
mereka menilai kemungkinan arus kas masa depan bagi perusahaan. Informasi tentang
arus kas perusahaan membantu pengguna untuk menilai kemampuan perusahaan
menghasilkan uang di masa depan. Untuk menilai arus kas masa depan, investor saat ini
dan calon investor, pember pinjaman, dan kreditur lainnya memerlukan informasi tentang
sumber daya perusahaan. Claim terhadapa perusahaan, dan seberapa efisien dan efektif
manajemen dan dewan pengatur perusahaan memenuhi tanggung jawab mereka untuk
menggunakan sumberdaya perusahaan. Informasi tentang sumber daya ekonomi dan
klaim pada perusahaan dapat membantu investor dan kreditur luar menilai likuiditas dan
solvabilitas perusabaan kebutuhannya akan pembiayaan tambahan, dan kemungkinan
keberhasilannya dalam memperoleh pembiayaan tersebut. Informasi keuangan tentang
persyaratan pembayaran dan prioritas klaim saat ini dapat membantu pengguna untuk
memprediksi bagaimana arus kas masa depan dapat digunakan. Kinerja keuangan suatu
perusahaan dilaporkan sesuai dengan akuntansi akrual.

IV. The Financial Statements

1. Laporan Posisi Keuangan


Elemen: aset, kewajiban, ekuitas.
Aset: akibat dari peristiwa masa lalu yang diharapkan akan mengalirkan manfaat
ekonomi di masa depan bagi perusahaan. Dibagi menjadi aset lancar, aset tetap, dan aset
tak berwujud.
Kewajiban: timbul dari peristiwa di masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar sumber daya dengan manfaat ekonomi dari perusahaan.
Dibagi menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
Ekuitas: hak sisa atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

2. Laporan Laba Rugi


Elemen: pendapatan dan beban.
Pendapatan: peningkatan manfaat ekonomi selama tahun berjalan. Diperoleh dari:
● dalam bentuk arus masuk
● peningkatan aset
● penurunan kewajiban yang menghasilkan peningkatan ekuitas, selain peningkatan
tersebut
Revenue: dari aktivitas oprasi perusahaan
Gain: diluar aktivitas oprasi perusahaan
Beban: penurunan manfaat ekonomi selama tahun berjalan. Diperoleh dari:
● berupa arus keluar
● penipisan aset
● timbulnya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang
berkaitan dengan distribusi pada ekuitas
Expense: dari aktivitas oprasi perusahaan
Loss: diluar aktivitas oprasi perusahaan
Angka terpenting dalam laporan laba rugi untuk pihak luar adalah “pendapatan dari
operasi yang dilanjutkan”, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, pendapatan penjualan
juga menjadi angka penting bagi pihak luar.

3. Laporan Arus Kas


Disusun berdasarkan transaksi yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan laporan
posisi keuangan.

4. Laporan Perubahan Modal


Disusun berdasarkan transaksi yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan laporan
posisi keuangan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK); mencakup ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

V. Accounting Rules For Recording Transactions And Valuing Accounts


Perusahaan memakai metode akrual guna mencatat semua transaksi dan peristiwa
yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Metode ini mampu memberi penilaian kinerja
masa lalu dan masa depan perusahaan jauh lebih baik tetapi, dengan persyaratan yang ada,
tidak menutup kemungkinan laporan keuangan tetap bisa dimanipulasi. Oleh karenanya,
laporan keuangan haruslah disusun berdasarkan standar akuntansi yang konsisten. Apabila
ada perubahan maka, auditor harus mencantumkan paragraf penjelasan terkait berubahnya
akuntansi disertai dampak dari perubahan tersebut terhadap laporan keuangan. Perlu
membedakan atau memisahkan dan memperjelas antara transaksi pendapatan operasional
dan non-operasional perusahaan.
Selain itu, menerapkan konsep pencocokan terhadap biaya dengan pendapatan.
Ketika pendapatan diakui maka, biaya yang bertujuan menghasilkan pendapatan juga harus
diakui. Jika tidak, berarti keahlian teknis seorang akuntan telah gagal akibat belum
menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi.
Dalam proses menyiapkan laporan posisi keuangan, akuntan juga harus
beranggapan bahwa perusahaan akan berjalan untuk selamanya agar bisa
mempertimbangkan penilaian aset yang ada.

Unsur pengakuan laporan keuangan, sebagai berikut;


(1) Memungkinkannya setiap manfaat atau biaya ekonomi masa depan terkait dengan pos
tersebut akan mengalir ke/dari perusahaan,
(2) Adanya biaya atau nilai yang bisa diukur secara andal pada pos tersebut, dengan
menyesuaikan jenis standar akuntansi yang akan diterapkan.
Pengukuran adalah proses penentuan jumlah dolar untuk unsur-unsur laporan
keuangan yang akan diakui dan dicatat dalam neraca dan laporan laba rugi. Ada empat
dasar pengukuran yang dapat digunakan dalam laporan keuangan, di antaranya;
1. Biaya Historis, mencatat sesuai dengan nilai aset yang dimiliki atau dapatkan
maupun liabilitas yang harus dibayarkan.
2. Biaya Saat Ini, disebut juga dengan nilai pasar. Membayar sejumlah uang tunai
ketika aset yang sama atau setara diperoleh pada saat ini.
3. Nilai Realisasi, sejumlah kas atau setara kas pada saat ini didapatkan dengan menjual
aset dalam pelepasan secara teratur.
4. Nilai Sekarang, berharap suatu aset akan menghasilkan nilai diskonto sekarang
melalui arus kas masuk bersih masa depan.

Umumnya laporan keuangan dicatat dengan pengukuran biaya historis karena


menunjukkan transaksi yang sedang terjadi. Namun, agar informasi yang diberikan bisa
berkualitas maka, pencatatan dengan pengukuran ini dilakukan pada akhir tahun agar
jauh lebih relevan dan berguna bagi pihak eksternal terkait arus kas masa depan pada
aset tersebut.

VI. Quality Of Information

Standar akuntansi menentukan bentuk laporan keuangan dengan menetapkan pola


bagaimana transaksi diakui dan dinilai dalam laporan keuangan. Standar juga
menetapkan pedoman untuk kualitas informasi. Laporan keuangan dengan kualitas
informasi yang tinggi dianggap lebih bermanfaat bagi para pemangku kepentingan
daripada laporan dengan kualitas informasi yang lebih rendah, sehingga para akuntan
diharapkan untuk mengkomunikasikan informasi yang berkualitas tinggi. Pada
dasarnya, kualitas informasi dalam laporan keuangan ditentukan oleh kegunaannya
bagi para pemangku kepentingan. Berkenaan dengan kualitas, standar
mengamanatkan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus
relevan dan harus secara wajar menggambarkan fenomena ekonomi yang
dimaksudkan.
Para pemangku kepentingan menggunakan kinerja masa lalu dan evaluasi
sebelumnya atas informasi keuangan ketika mereka mencoba memprediksi kinerja
masa depan. Penilaian ini mempengaruhi keputusan mereka tentang apakah akan
berinvestasi, memberikan kredit, atau mengambil tindakan keuangan lainnya.
Representasi yang adil dari fenomena keuangan atau ekonomi berkaitan dengan
apakah fenomena tersebut digambarkan dengan cara yang akurat (yaitu, representasi
tersebut menggambarkan apa yang dikatakan oleh laporan tersebut). Representasi
tersebut mencakup identifikasi yang jelas dari item dan representasi yang lengkap,
tanpa ada aspek penting yang dihilangkan. Penggambaran tersebut tidak boleh
condong ke arah penerimaan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan oleh
para pemangku kepentingan (representasi bersifat netral).
VII. Ethical Issues Associated With The Profit Or Loss Statement And The
Statement Of Financial Position

Ketika akun memerlukan penyesuaian, akuntan memiliki tiga pilihan:


1) menyesuaikan akun dengan cara yang disyaratkan oleh standar akuntansi,
2) tidak menyesuaikan akun dengan cara apa pun, meskipun diharuskan oleh standar,
atau
3) menyesuaikan akun sesuai dengan minat mereka.

Keputusan penyesuaian ini mengatasi masalah akuntansi dan masalah etika.


Orang luar menerima informasi berkualitas tinggi dengan pilihan (1) dan informasi
yang tidak relevan atau disajikan dengan tepat dengan pilihan (2) dan (3). Akuntan
telah memenuhi persyaratan profesi untuk mahir secara teknis dan sadar etis dengan
pilihan (1), tetapi tidak dengan pilihan (2) atau (3).

Menurut kerangka konseptual dan standar akuntansi:

• Kinerja keuangan perusahaan dilaporkan menurut akuntansi akrual. Ini berarti


bahwa pengaruh transaksi terhadap sumber daya ekonomik dan klaim atas
sumber daya dilaporkan dalam periode waktu terjadinya transaksi, meskipun arus
kas terjadi dalam periode waktu yang berbeda.
• Laporan keuangan disusun sesuai dengan matching concept. Ini mengharuskan
semua perusahaan untuk mencocokkan biaya dengan pendapatan. Jika
pendapatan diakui, perusahaan harus mengakui semua biaya yang terkait dengan
menghasilkan pendapatan.
• Beban mengalami penurunan manfaat ekonomi selama tahun berjalan: (1) berupa
arus keluar atau (2) penipisan aset atau (3) timbulnya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi
kepada peserta ekuitas. Beban mencakup baik beban yang terkait dengan
kegiatan usaha normal (harga pokok penjualan dan beban operasi) dan kerugian.
• Liabilitas adalah kewajiban perusahaan saat ini yang timbul dari peristiwa di
masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber
daya perusahaan dengan manfaat ekonomi.
VIII. Fraud and Ethics

Akuntan dapat membuat keputusan ini dengan sengaja untuk menguntungkan diri
mereka sendiri atau perusahaan atau akuntan dapat secara tidak sengaja gagal
mengikuti standar akuntansi. Ketika akuntan secara sengaja salah menyajikan laporan
keuangan, hal ini disebut sebagai kecurangan. Ketika akuntan secara tidak sengaja
salah saji laporan keuangan, ini disebut sebagai kesalahan. Namun, kecurangan
memiliki beban etika yang lebih berat daripada kesalahan, karena dengan kecurangan,
akuntan bermaksud untuk menguntungkan dirinya sendiri atau perusahaan dan
menipu pengguna laporan keuangan di luar perusahaan.
Manajemen bertanggung jawab untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan
dalam perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, manajemen harus memberikan
penekanan yang kuat pada fraud sehingga karyawan tidak melakukan kecurangan
karena kemungkinan terdeteksi dan dihukum sangat besar. Salah satu cara untuk
mencapai tujuan ini adalah manajemen harus menciptakan budaya kejujuran dan
perilaku etis dalam perusahaan.
Ketika kecurangan terdapat dalam laporan keuangan, seseorang dalam perusahaan
telah membuat keputusan yang tidak etis dalam penyusunan laporan keuangan,
karena keputusan yang etis akan mengharuskan akuntan untuk menyusun laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi.
Ada dua jenis kecurangan yang mungkin terjadi: (1) pelaporan keuangan yang
curang dan (2) penyalahgunaan aset. Kecurangan pelaporan keuangan melibatkan
salah saji yang disengaja atas jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan
dengan tujuan untuk menipu pengguna laporan keuangan. Kecurangan terjadi karena
adanya upaya manajemen untuk "mengatur laba" untuk menipu pengguna tentang
kinerja atau profitabilitas perusahaan. Hal ini terjadi ketika manajemen, karena
tekanan untuk memenuhi harapan pihak luar, keinginan untuk memaksimalkan
kompensasi mereka atau untuk mendapatkan pembiayaan dari luar, dengan sengaja
melakukan tindakan yang mengarah pada kondisi keuangan yang curang.
Pelaporan keuangan yang curang dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Memanipulasi, memalsukan, atau mengubah catatan akuntansi yang
digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan.
b. Menyalahartikan atau dengan sengaja menghilangkan transaksi atau
informasi penting dari laporan keuangan.
c. Kesalahan penerapan prinsip-prinsip akuntansi yang disengaja terkait
dengan jumlah, klasifikasi, atau pengungkapan elemen-elemen laporan
keuangan.

Beberapa teknik yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pengabaian


pengendalian ini meliputi metode berikut:
a. Mencatat entri jurnal fiktif untuk memanipulasi hasil operasi (yang sering
terlihat di akhir periode akuntansi).
b. Mengubah asumsi yang digunakan untuk mengestimasi saldo akun secara
tidak tepat.
c. Menghilangkan, memajukan, atau menunda pengakuan peristiwa yang telah
terjadi yang telah terjadi selama tahun berjalan.
d. Menyembunyikan atau tidak mengungkapkan fakta yang dapat
mempengaruhi jumlah yang dicatat dalam yang dapat mempengaruhi
jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan.
e. Terlibat dalam transaksi yang kompleks yang disusun untuk
menggambarkan secara keliru posisi keuangan atau kinerja keuangan
perusahaan.
f. Mengubah catatan dan persyaratan yang terkait dengan transaksi yang
signifikan dan tidak biasa.

Penyalahgunaan aset dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:


a. Menggelapkan uang tunai ke rekening bank pribadi.
b. Mencuri aset atau kekayaan intelektual (mencuri inventaris, mencuri barang
bekas untuk dijual kembali, memberikan data teknologi kepada pesaing
untuk pembayaran).
c. Menyebabkan perusahaan membayar barang atau jasa yang tidak diterima.
d. Menggunakan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Ada tiga kondisi ketika salah satu dari kedua jenis kecurangan ini terjadi:
a. Tekanan untuk melakukan kecurangan,
b. Kesempatan untuk melakukannya, dan
c. Kemampuan untuk merasionalisasi kecurangan tersebut.

PRESSURE

OPPORTUNITY RATIONALIZATION
IX. Case

Estimating a Future Expense


Biaya yang terkait dengan mothballing pembangkit listrik tenaga nuklir pada akhir
masa manfaatnya, kira-kira 20 tahun ke depan, akan dibayar oleh perusahaan utilitas
ketika pembangkit tersebut menjadi usang pada akhir periode 20 tahun. Kapan biaya
harus diakui untuk pengeluaran ini? Pengguna utilitas saat ini menerima manfaat dari
pabrik ini. Apakah aturan akuntansi mengharuskan mereka untuk membayar biaya
dalam hal peningkatan tarif utilitas dengan memasukkan biaya kapur barus di masa
depan dalam tarif mereka, atau haruskah biaya tersebut ditunda selama 20 tahun, sampai
uang tunai benar-benar dibayarkan?

Jawab :
a. Pertimbangkan laporan laba rugi perusahaan yang memiliki pembangkit
listrik. Jelaskan bagaimana definisi elemen laporan keuangan dari kerangka
konseptual dan aturan kapan mencatat transaksi dapat digunakan untuk
membantu akuntan memutuskan bagaimana akuntan harus melaporkan
transaksi pengeluaran.

Unsur-unsur laporan keuangan yang terlibat dalam kasus ini: biaya terkait kapur
barus dan estimasi tanggung jawab. Ayat jurnal yang akan kita tulis adalah biaya
Pabrik Mothballing

Estimasi Kewajiban terkait dengan mothballing


Unsur beban didefinisikan sebagai penurunan manfaat ekonomi selama tahun
berjalan dalam bentuk (1) Arus keluar atau (2) penipisan aset atau (3) timbulnya
kewajiban. Akuntan bisa dekati masalah ini dengan dua cara: karena pembangkit
listrik sedang digunakan, aset habis (2) atau perusahaan menimbulkan kewajiban
setiap tahun untuk menggunakan pabrik karena menggunakan pabrik berarti
demikian Kewajiban untuk membayar kapur barus tanaman terjadi saat tanaman
digunakan (3). Definisi (1) Tidak berlaku di sini. Jadi sepertinya kita memiliki
pengeluaran yang harus dicatat dan jika biaya dicatat dan pembayaran tunai yang
diperlukan oleh biaya tersebut tidak dilakukan sepanjang tahun kewajiban harus
dicatat. Liabilitas didefinisikan sebagai kewajiban saat ini dari perusahaan yang
timbul Dari suatu peristiwa di masa lalu, penyelesaiannya diharapkan menghasilkan
arus keluar sumber daya. Karena biaya kapur barus pabrik tidak dibayar setiap
tahun, kewajiban jangka panjang ada.

Jadi, elemen laporan keuangan kami menyarankan bahwa biaya harus dicatat setiap
tahun dan tidak tertunda hingga akhir periode waktu 20 tahun.
Namun, kembang api konseptual juga memberi kita panduan tentang kapan harus
mengenali transaksi. Menurut kerangka kerja ini, elemen laporan keuangan harus
dikenali.

Ketika (1) ada kemungkinan bahwa setiap manfaat atau biaya ekonomi masa depan
yang terkait dengan item tersebut akan terjadi
Aliran ke atau dari perusahaan dan (2) item tersebut memiliki biaya yang dapat
diukur dengan andal.Persyaratan pertama tidak menjadi masalah dalam situasi ini.
Jelas pembangkit listrik memiliki manfaat dan biaya yang terkait dengan pembelian
dan penghentian pembangkit listrik akan mengalir ke dan dari perusahaan. Tetapi
persyaratan kedua mungkin menjadi masalah. Dapatkah Anda memperkirakan
biaya Mothballing pembangkit listrik 20 tahun di masa depan hari ini?

Jawabannya tidak terlalu baik, tetapi potensi ketidaksesuaian penyediaan listrik dan
Menghasilkan pendapatan dari pembangkit listrik hari ini dan tidak mengakui
semua biaya yang terkait dengan Biaya pembangkitan tenaga listrik, yang tentunya
meliputi biaya pembelian pembangkit dan Mothballing tanaman pada akhir
penggunaannya, juga tidak masuk akal.

Anda mungkin juga menyukai