Anda di halaman 1dari 10

A.

LAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN KEUANGAN


1.Akuntansi Dan Alokasi Modal
Penggunaan sumber daya secara efisien menentukan apakah sebuah bisnis akan sukses
dan tumbuh. Fakta ini menempatkan beban berat pada profesi akuntansi. Akuntan harus
mengukur kinerja secara secara akurat, wajar dan tepat waktu, agar para manajer dan perusahaan
yang tepat mampu menarik modal investasi. Informasi keuangan yang relevan dan dapat
dipercaya memungkinkan investor dan kreditor membandingkan laba serta aktiva yang dimiliki
perusahaan. Karena para pemakai dapat menilai pengembalian serta resiko relative yang
berhubungan dengan peluang investasi, maka mereka dapat menyalurkan sumber daya secara
lebih efektif.
Berikut ini ilustrasi tentang bagaimana proses alokasi modal bekerja:
Pemakai Alokasi modal
Pelaporan keuangan
(saat ini dan potensial)
Informasi keuangan Investor dan kreditor Proses penentuan
yang disediakan menggunakan laporan bagaimana dan dengan
sebuah perusahaan keuangan untuk biaya berapa uang
untuk membantu membuat keputusan
dialokasikan ke dalam
pemakainya keputusan alokasi
kepentingan-
modal
membuat kepentingan yang saling
keputusan- bersaing
Proses alokasi
keputusan modal yang efektif sangat penting bagi kesehatan sebuah perekonomian,
alokasi
merangsang produktivitas, mendorong inovasi, dan menyediakan pasar sekuritas serta kredit
modal perusahaan
yang efisien dan likuid untuk membeli serta menjual sekuritas dan memperoleh serta menjamin
pinjaman.
2. Tantangan Yang Dihadapi Akuntansi Keuangan
Pelaporan keuangan di AS sangat dipercaya karena memiliki pasar modal publik yang
paling likuid, dalam, aman, dan efisien dibandingkan Negara manapun dalam sepanjang
sejarahnya. Karena laporan keuangan dan pengungkapannya yang berhubungan mampu
melaporkan serta mengorganisir informasi keuangan dalam bentuk yang bermanfaat dan handal.
Tetapi masih banyak yang harus dilakukan kedepan misalnya bagaimana jika pelaporan
keuangan yang dibuat pada tahun 2020:
1. Pengukuran nonokeuangan: laporan keuangan tidak menyajikan sejumlah ukuran kinerja penting
uang biasanya dipakai oleh manajemen; misalnya indeks kepuasan pelanggan, informasi tentang
pesanan yang belum diproses dan tingkat penolakan atas barang yang dibeli
2. Informasi yang belum beroirentasi ke depan: laporan keuangan tidak menyajikan informasi yang
beroirentasi masa depan yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor saat ini maupun
potensial.
3. Aktiva lunak: laporan keuangan berfokus pada aktiva-aktiva keras (persediaan, pabrik) tetapi
tidek menyajikan aktiva-aktiva lunak (aktiva tak berwujud) seperti keahlian atau pengetahuan dan
dominasi pasar, system pemasaran yang unik serta karyawan yang terlatih baik dan citra merek.
4. Ketepatan waktu: laporan keuangan hanya disajikan secara kwartal dan yang sudah diaudit
setahun sekali. Tidak banyak laporan keuangan real-time yang tersedia.

3. Tujuan laporan keuangan


Dalam upaya membangun pondasi bagi akuntansi dan pelaporan keuangan, profesi
akuntansi telah mengidentifikasi tujuan laporan keuangan:
1. Menyediakan informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit
2. Menyediakan informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan dan
3. Menyediakan informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya
tersebut dan perubahannya.
Tujuan laporan keuangan menurut kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan (IAI, 1994) adalah: Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermafaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.

4. Kebutuhan Untuk Membuat Standar

Seperangkat standar dan prosedur umum yang dibutuhkan untuk membuat standar adalah
yang dinamakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (Generally Accepted
Accounting Principles dan disingkat dengan GAAP). Diterima umum artinya sebuah badan
pembuat peraturan akuntansi yang berwenang telah menetapkan prinsip pelaporan dibidang
tertentu atau bahwa dari waktu ke waktu suatu praktek tertentu telah dipandang tepat dapat
diterapkan secara universal

5. Perbedaan Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan


Dalam konsep statement nomor 1, FASB menggunakan istilah pelaporan keuangan dan
bukannya laporan keuangan. Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
IAI dipakai istilah laporan keuangan.
Laporan keuangan (financial statements) meliputi:
1) Neraca atau laporan posisi keuangan,
2) Laporan laba rugi atau laporan laba komprehensif,
3) Lporan arus kas dan
4) Laporan perubahan ekuitas
Laporan keuangan (financial statetmens) adalah dokumen bisnis yang digunakan
perusahaan untuk melaporkan hasil aktivitasnya kepada berbagai kelompok pemakai, yakni
manajer, investor, kreditor dan agent regulator.
Pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan dan cara-cara lain untuk melaporkan informasi
seperti prospectus, peramalan oleh manajemen, surat presiden direktur, skedul tambahan dalam
laporan tahunan korporasi, leporan yang dikeluarkan kepada badan-badan pemerintah, siaran
berita, pernyataan mengenai dampak sosial atau lingkungan perusahaan. Informasi semacam itu
mungkin wajib dikeluarkan karena ada keputusan pemerintah, peraturan, atau hokum tak tertulis
atau karena manajemen ingin mengungkapkannya secara sukarela.

B. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENETAPAN STANDAR


1. Securities and exchange commission (SEC)
Ketika pada tahun 1929 pasar saham runtuh, perekonomian nasional mengalami depresi
besar (great depression), sehingga muncul tuntutan untuk meningkatkan peraturan pemerintah
tentang bisnis pada umumnya dan lembaga keuangan serta pasar saham pada khususnya.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut sehingga terbentuklah Securities And Exchange
Communission (SEC) oleh pemerintah federal waktu itu, untuk membantu mengembangkan dan
menstandardisasi informasi keuangan yang disajikan kepada pemegang saham. SEC memiliki
kekuasaan yang luas untuk menentukan, dengan tingkat rincian yang diinginkannya, praktek dan
standar akuntansi yang harus dipakai oleh perusahaan yang berada di bawah yuridiksinya.
Ketika itu terbentuk organisasi khusus untuk membuat standar akuntansi sektor swasta
melalui American Institute Of Certified Public Accountans (AICPA) dan Financial Accounting
Standars Board (FASB).
SEC menegaskan dukungannya kepada FASB bahwa laporan keuangan yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh FASB dianggap memiliki dukungan otoritatif yang
substantif.
SEC memiliki mandat untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi. Karena itu sektor
swasta harus mendengar secara seksama pandangan-pandangan SEC. Dalam arti bahwa sektor
swasta merupakan pembuat dan pihak yang menerapkan standar. Namun ketika sektor swasta
gagal menyelesaikan masalah akuntansi secepatnya yang diinginkan SEC, persekutuan antara
SEC dengan sektor swasta akan menegang.
Hal ini terjadi perdebatan terkini tentang akuntansi untuk penggabungan usaha serta
aktiva tidak berwujud, dan menyangkut akuntansi untuk transaksi di luar neraca pada entitas
bertujuan khusus yang ditekankan dari kegagalan Enron.
Perusahaan yang terdaftar di bursa saham diwajibkan untuk menyampaikan laporan
keuangan mereka kepada SEC. Jika SEC merasa yakin bahwa bentuk atau isi laporan keuangan
mengandung ketidaksesuain akuntansi atau pengungkapan, maka SEC akan mengirimkan surat
pernyataan tentang defisiensi itu kepada perusahaan.
Jika tidak segera di atasi maka SEC memiliki kekuasaan untuk mengeluarkan “Perintah
Penghentian” yang melarang perusahaan pelaku registrasi menerbitkan atau memperdagangkan
sekuritas pada bursa. Tuntutan pidana juga bisa diajukan oleh Departemen Kehakiman jika
pelaku fregistrasi dianggap melanggar hokum-hukum tertentu.
Proses SEC inisiatif sektor swasta, serta ligitimasi perdata dan pidana akan membantu
menjamin integritas pelaporan keuangan perusahaan publik. American Institute Of Certified Public
Accountans (AICPA).

2. American Institute Of Certified Public Accountans (AICPA),

Merupakan organisasi profesi nasional dari Certified Public Accountant (CPA), memiliki
peran penting dalam mengembangkan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).
Komite dan dewan yang terbentuk ketika berdirinya AICPA adalah:
Committee On Accounting Procedure (CAP) pada tahun 1939 beranggotakan CPA-CPA praktisi,
dengan menerbitkan 51 Accounting Research Bulletins yang menangani berbagai masalah
akuntansi sepanjang tahun 1939 – 1959.
CAP ini gagal memberikan kerangka prinsip akuntansi terstruktur sehingga AICPA
mendirikan Accounting Principles Board pada tahun 1959.
Accounting Principles Board (APB), tujuannya adalah:
1) Mengajukan rekomendasi prinsip akuntansi secara tertulis
2) Menentukan praktek akuntansi yang tepat dan
3) Mempersempit area perbedaan serta ketidakkonsistenan dalam praktek.
Misi APB adalah mengembangkan kerangka kerja konseptual secara keseluruhan untuk
membantu pemecahan masalah yang muncul dan melakukan riset substantive atau isu-isu
individual sebelum mengeluarkan ketetapan.
APB beranggotakan 18 hingga 21 orang sebagian besar merupakan akuntan publik,
ditambah wakil-wakil dari industri dan komunitas akademik.
APB terbentuk pada tahun 1959 dan dibubarkan pada tahun 1973, dan telah menerbitkan 31
pendapat.
APB dikecam karena dianggap kurang produktif, gagal bertindak cepat untuk menangani
tuduhan-tuduhan penyalahgunaan akuntansi.

3. Financial Accounting Standards Board (FASB)


Rekomendasi Wheat Committee, membubarkan APB dan dibentuk struktur baru yang
terdiri dari tiga organisasi yaitu:
1. Financial Accounting Foundation (FAF)
2. Financial Accounting Standars Board (FASB) dan
3. Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC)
Financial Accounting Foundation (FAF ) memilih anggota-anggotanya yakni
Financial Accounting Standards Board (FASB ) dan Financial Accounting Standards
Advisory Council ( FASAC ) mendanai aktivitas-aktivitas mereka dan secara umum mengawasi
aktivitas-akivitas FASB.
Misi Financial Accounting Standar Board (FASB ) adalah membentuk dan memperbaiki
standar-standar akuntansi serta pelaporan keuangan dalam rangka membimbing dan mendidik
publik, yang meliputi emiten, auditor serta pemakai informasi keuangan.
Harapan serta dukungan atas keberhasilan FASB adalah perbedaan yang signifikan antara FASB
dan APB adalah:
a. Ukuran yang lebih kecil
FASB terdiri dari 7 orang anggota, sementara APB beranggotakan 18 orang
b. Keanggotaan penuh waktu, bergaji
Anggota – anggota FASB mendapat gaji dan bersifat penuh waktu yang diangkat untuk masa
5 tahun serta dapat diperpanjang. Sedangkan anggota APB tidak dibayar dan bersifat paruh
waktu
c. Otonomi yang lebih besar
APB merupakan komite senior dari AICPA, sementara FASB bukan merupakan organ dari
organisasi profesi manapun. Anggota-anggota FASB diangkat hanya bertanggungjawab
kepada Financial Accounting Foundation.
d. Indenpensi yang lebih tinggi
Anggota-anggota APB tetap memegang jabatan lama mereka pada kantor akuntan,
perusahaan, atau institusi, semetara anggota FASB diharuskan memutuskan semua ikatan
semacam itu
e. Representasi yang lebih luas
Semua anggota APB harus merupakan CPA dan anggota AICPA dewasa ini anggota FASB
tidak harus anggota CPA
Dalam menetapkan standar akuntansi keuangan maka FASB harus:
a. Responsive terhadap kebutuhan dan sudut pandang dari seluruh komunitas ekonomi, bukan
hanya profesi akuntan publik
b. Beroperasi secara transparan di depan publik melalui sistem proses yang memuaskan (due
process) dalam rangka menyediakan peluang yang memadai bagi semua pihak yang
berkepentingan untuk mengungkapkan pendapat mereka.
Kemunculan FASB standards statement yang baru memerlukan dukungan 4 dari tujuh
anggota dewan. FASB statetments dianggap sebagai GAAP dan dengan demikian mengikat
dalam praktek. Semua ARB dan APB opinions yang masih berlaku pada tahun 1973 ketika
FASB didirikan terus berlaku pada tahun 1973 ketika FASB didirikan terus berlaku sampai
dimodifikasi atau digantikan oleh ketetapan baru dari FASB. Guna menghindari kesalahpahaman
yang mungkin terjadi mengenai istilah “Prinsip” maka FASB menggunakan istilah Standar
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standar) dengan 3 jenis ketetapannya yaitu:
1. Standar, interpretasi, dan posisi staf
2. Konsep akuntansi keuangan
3. Pernyataan EITF (Emerging Issue Task Force Statements)
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang sebagai prinsip-
prinsip akuntansi yang diterima umum.
Interpretasi yang dikeluarkan FASB merupakan modifikasi atau perluasan dari standar-
standar yang ada. Interpretasi memiliki otoritas yang setara dengan standard dan memerlukan
suara yang sama dengan suara yang dibutuhkan untuk menerbitkan sebuah standar.
Posisi staf yang diterbitkan oleh FASB memiliki otoritas yang sama seperti standard an
interpretasi. Posisi staf kini digunakan sebagai pengganti bulletin saja.
FASB menetapkan tujuan dan konsep fundamental yang akan digunakan FASB dalam
mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan dimasa depan. SEAC dimaksudkan
untuk memadukan konsep-konsep yang saling berhubungan, sebagai suatu kerangka kerja
konseptual, yang akan berfungsi sebagai perangkat pemecahan masalah yang ada dan yang akan
mucul secara konsisten.
Pada tahun 1984 FASB membentuk Emerging Issue Tasks Force (EITF) yang terdiri
dari perwakilan kantor akuntan publik dan memuat laporan keuangan. Selain itu rapat-rapat
EITF juga dihadiri oleh para pengamat dari SEC dan AICPA). Tujuan dari gugus tugas ini
adalah untuk menciptakan konsensus tentang bagaimana memperlakukan transaksi keuangan
baru dan tidak biasa yang berpotensi menimbulkan praktek-praktek pelaporan keuangan yang
berbeda, misalnya:
 Bagaimana memperlakukan penghentian program pensiun
 Bagaimana memperlakukan pendapatan dari transaksi barter antar perusahaan internet
 Bagaimana memperlakukan kelebihan jumlah yang dibayarkan kepada spesialis
pengambilalihan
EITF juga menyediakan pedoman yang tepat waktu untuk melaporkan kerugian yang
timbul akibat serangan teroris terhadap World Trade Center pada tanggal 11 Nopember 2001.
Dalam satu tahun EITF telah mengkaji 61 isu pelaporan keuangan baru dan berhasil
mendapatkan consensus atas 75% dari isu tersebut. FASB meninjau dan menyetujui semua EITF
dan SEC memandang bahwa konsensus yang dicapai sebagai perlakukan akuntansi yang lebih
baik dan akan meminta justifikasi persuasive dari perusahaan yang tidak mengikutinya. Hal-hal
lain yang dibuat EITF adalah:
 Isu-isu yang muncul seringkali menarik perhatian publik, langsung ditangani sehingga tidak
menimbulkan krisis dan skandal keuangan serta mengurangi kepercayaan publik atas praktek-
praktek pelaporan berjalan
 Mengidentifikasi masalah-masalah akuntansi yang kontroversial pada saat hal itu muncul dan
menentukan apakah masalah tersebut dapat dipecahkan secara langsung atau apakah FASB
perlu turun tangan untuk memecahkannya .
Jadi pada dasarnya EITF adalah penyaring masalah bagi FASB, sehingga FASB
diharapkan mampu menangani masalah-masalah jangka panjang sedangkan EITF menangani
isu-isu jangka pendek.

4. Governmental Accounting Standards Board (GASB)


Laporan keuangan yang dibuat oleh pemerintah lokal dan Negara bagian tidak dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan yang dibuat oleh organisasi bisnis swasta. Kurangnya
komparabilitas ini mencuat pada tahun 1970-an ketika sejumlah kota besar Amerika seperti New
York dan Cleveland hampir bangkrut. Akibatnya Governmental Accounting Standards Board
( GASB ) didirikan.
Struktur operasional GASB serupa dengan struktur FASB yakni: GASB memiliki dewan
penasehat yang bernama: Governmental Accounting Standards Advisory Council (GASAC),
dan dibantu oleh staf-staf teknis gugus tugasnya sendiri.
Pendirian GASB diwarnai kontroversi. Banyak pihak percaya bahwa hanya boleh ada sau badan
pembuat standar yakni FASB. Diharapkan pemisahan pembuatan standar antara GASB yang berurusan
dengan pelaporan pemerintah lokal dan Negara bagian, dan FASB yang menangani pelaporan keuangan
dari semua entitas lainnya, tidak akan menimbulkan konflik. Karena kita hanya berkepentingan dengan
laporan keuangan yang disiapkan oleh organisasi pencari laba .
Ilustrasi struktur organisasi formal dari proses pengembangan standar pelaporan
keuangan dewasa ini adalah sebagai berikut:
Financial Accounting Foundation (FAF)

Tujuan:

Memilih dan mengangkat anggota FASB dan


GASB serta anggota dewan penasehat masing-
masing, mendanai aktivitas-aktivitas dan
melakukan pengawasan umum

Financial Accounting Standards Governmental Accounting


Board (FASB) Standards Board (GASB)
Tujuan: Tujuan:

Membentuk dan memperbaiki Membentuk dan


stndar akuntansi keuangan memperbaiki standar
serta pelaporan keuangan akuntansi keuangan untuk
untuk menuntun dan mendidik Staf-Staf Dan Gugus pemerintah local dan
publik, termasuk emiten, Tugas pemerintah Negara bagian
auditor, dan pemakai informasi Tujuan:
laporan keuangan
Membantu dean
masing-masing
Financial Accounting dengan melakukan Governmental Accounting
Standards Advisory riset, analisis, dan Standards Advisory
Council (FASAC) penuisan tentang isu- Council (GASAC)
isu pelaporan
Tujuan: Tujuan:

Memberi nasehat tentang Memberi nasehat tentang


isu-isu kebijkan penting, isu-isu teknis, prioritas
isu-isu teknis, prioritas proyek dan pemilihan
proyek, dan pemilihan serta pembentukan gugus
serta bentuk
Peranan gugusyang
AICPA tugasTerus Berubah tugas
Selama beberapa dekade AICPA telah memimpin pengembangan prinsip-prinsip dan
peraturan akuntansi. AICPA juga meregulasi profesi akuntansi, serta membentuk dan
menerapkan praktek-praktek akuntansi, lebih dari profesi manapun.
Ketika Accounting Principles Board dibubarkan dan digantikan oleh FASB, AICPA
membentuk Accounting Standards Executive Commuttee (AcSEC) sebagai komite yang
berwenang berbicara atas nama AICPA di bidang akuntansi serta pelaporan keuangan.
Accounting Standards Executive Commuttee (AcSEC) melakukan komunikasi dengan metode:
 Audit And Accounting Guidelines: yakni mengiktisarkan praktek-praktek akuntansi dari
industry tertentu dan menyediakan tuntunan khusus menyangkut masalah-masalah yang
tidak ditangani FASB, misalnya Akuntansi Untuk Kasino, Maskapay Penerbangan, Sekolah
dan Universitas, Bank, Perusahaan Asuransi.
 Statements Of Position (SOP): yakni menyediakan tuntunan atas topik-topik pelaporan
keuangan sampai FASB menetapkan standar untuk topik-topik tersebut. SOP dapat
memperbaruhi, merivisi, atau mengklarifikasi pedoman-pedoman audit dan akuntansi
atau menyediakan pedoman indenpenden
 Practice Bulletins : yakni mengindikasikan pandangan AcSEC menyangkut masalah
pelaporan keuangan yang lebih sempit yang tidak ditangani oleh FASB.

C. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA UMUM


Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) memiliki “dukungan otoritatif”
yang substansial. Code Of Professional Conduct dari AICPA mewajibkan para anggotanya
membuat laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP.
Secara khusus Rule 203 dari Code ini melarang seorang anggota mengekspresikan
pendapat bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan GAAP jika laporan tersebut menyimpang
secara material dari prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
FASB sedang menyusun sebuah standar, “Hierarki Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Diterima
Umum,” yang mendefinisikan arti dari prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Standar ini
menentukan sumber prinsip-prinsip akuntansi dan kerangka kerja pemilihan prinsip yang akan
digunakan dalam penyusunan sebagai berikut: Standar, Interpretasi, dan Posisi Staf FASB, APB
Opinions dan Accounting Research Bulletins AICPA
ILUSTRASI BANGUNAN GAAP:

Bangunan

GAAP

Interpretasi Praktek-praktek
Pedoman
akuntansi yang dipakai secara
implementasi
Kategori (D) (paling (AICPA) luas dalam industri
FASB (Q dan A)
tidak otoritatif)
Buletin praktek AcSEC
EITF FASB
Kategori ( C )
AICPA

Bulletin teknis Pedoman audit


Statements of
Kategori ( B ) FASB (tidak lagi dan akuntansi
position AICPA
diterbitkan industri AICPA

Kategori ( A ) Standar
Buletin riset
interpretasi dan
APB Opinion akuntansi AICPA
(paling otoritatatif posisi staf FASB

D. ISU-ISU PELAPORAN KEUANGAN


1. Penetapan Standar Dalam Lingkungan Politik
Standar akuntansi selain merupakan penemuan dari proses yang teliti dan empiris, juga
merupakan produk dari tindakan politik. Apakah proses politik diperlukan dalam penetapan
standar akuntansi dan pelaporan keuangan? Politik ada dimana-mana. Penetapan standar adalah
bagian dari dunia nyata, dan tidak bisa menghindari politik serta tekanan politik.
Karena itu FASB menjadi target dari banyak tekanan dan upaya untuk mempengaruhi
peruabahan atas standar berjalan dan penetapan standar baru. Tekanan ini datang dari banyak
sumber. Beberapa kelompok yang berpengaruh telah meminta profesi akuntansi untuk bertindak
lebih cepat memecahkan masalah-masalah akuntansi. Semetara itu kelompok lainnnya menolak
tindakan seperti itu, dan lebih suka mengimplementasikan perubahan secara perlahan, jika harus
ada perubahan
Ilustrasi
Kelompok Pemakai Yang Mempengaruhi Perumusan Standar Akuntansi

Entitas Bisnis

Komunitas keuangan
CPA Dan Kantor Akuntan (analis, bankir, dll
Penyusutan (misalnya Financial
AICPA (AcSEC) FASB
Executives Institute
Akademisi Pemerintah
(SEC IRS, Badan-badan lain)
Publik pelaku investasi
Asosiasi-asosiasi industri
Standar Akuntansi,
Interpretasi, dan Buletin
2. Kesenjangan Ekspektasi (Harapan)
Skandal akuntansi dibeberapa perusahaan seperti Enron, Cendant, Sunbeam, Rite-Aid,
Xerox, dan Worldcom telah menarik perhatian kongres. Sehingga kongres mengeluarkan
sebuah undang-undang pada tahun 2002 dengan nama Undang-Undang Sabarnes-Oxley Act
yang isinya:
 Menetapkan badan pengawas, Public Company Accounting Oversight Board
(PCAOB), untuk praktek akuntansi. PCAOB memiliki otoritas mengawasi dan
melaksanakan serta menetapkan standard an peraturan audit, pengendalian
kualitas, dan indenpensi
 Mengimplementasikan aturan indenpendensi yang lebih kuat bagi auditor, misalnya
partner audit diwajibkan untuk berotasi setiap lima tahun dan auditor dilarang
menawarkan tipe jasa konsultasi tertentu kepada perusahaan yang menjadi kliennya
 Mewajibkan CEO dan CFO secara pribadi menyatakan bahwa laporan keuangan dan
pengungkapannya telah akurat serta lengkap dan bersedia untuk menunda bonus
serta laba ketika terjadi statement akuntansi
 Mewajibkan komite audit yang terdiri dari anggota indenpenden dan anggota yang
berpengalaman di bidang keuangan
 Mensyaratkan adanya kode etik bagi staf keuangan senior
Selan itu, Section 404 Sarbanes-Oxley Act juga mewajibkan perusahaan publik untuk
membuktikan keefektifan pengendalian internalnya terhadap leporan keuangan. Pengendalian internal
adalah sistem pengecekan dan pencocokan yang dirancang untuk mencegah serta mendeteksi
kecurangan dan kesalahan.

3. Standar Akuntansi Internasional


Saat ini ada dua standar yang diterima untuk digunakan secara internasional yakni GAAP
A.S dan International Financial Report Standards ( IFRS ) yang dterbitkan oleh International
Accounting Standards Board ( IASB ) yang bermarkas di London
Perusahaan yang terdaftar di pasar saham Negara lain diperbolehkan menggunakan
GAAP A.S. Sebaliknya perusahaan asing yang terdatar di pasar modal A.S diwajibkan untuk
merekonsiliasi informasi keuangannya dengan GAAP A.S dengan alas an bahwa GAAP.A.S
lebih ekstensi dn rinci dibandingkan standar IASB.
Negara yang menggunakan IFRS sudah berjumlah 90 negara dan Uni Eropa sekarang
mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal Eropa (lebih dari 7.000
perusahaan) untuk menggunakan IFRS. FASB dan IASB saat ini sedang bekerja keras untuk
menemukan kesepakatan umum menyangkut standar yang sudah ada dan yang diajukan. Kedua
belah pihak menyadari bahwa pasar global akan berjalan lebih baik apabila hanya menggunakan
satu standar GAAP.

4.Etika Dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan


Robert Sack, seorang komentator tentang etika akuntansi, berkata bahwa “Berdasarkan
pengalaman saya, lulusan-lulusan baru cendrung idealis … baguslah! Namun sangat berbahaya
untuk beranggapan bahwa Anda benar-benar terlindung dari tindakan-tindakan tidak etis dan
berkata kepada diri Anda “Saya tidak akan pernah melakukannya” Tekanan tidak meledak
kepada kita; tapi pelan-pelan menumpuk, dan kita sering kali tidak menyadarinya sampai
tekanan-tekanan tersebut mengalahkan kita.

“Melakukan hal yang benar dan membuat keputusan yang benar tidak selalu mudah dan
jelas,” dan tekanan “untuk membengkokkan aturan”, “untuk memainkan permainan ,” “untuk
mengabaikan begitu saja “ bisa sangat berat. Misalnya akan kah keputusan saya memperburuk
kinerja kerja saya, “

Anda mungkin juga menyukai