Anda di halaman 1dari 6

1.

Financial planning process merupakan sebuah aktivitas memperkirakan kebutuhan


finansial perusahaan yang disertai dengan tujuan keuangan perusahaan dan cara
perusahaan mencapai tujuannya. Hasil perencanaan ini nantinya akan menjadi dasar
keputusan keuangan perusahaan untuk masa yang akan datang karena perusahaan dapat
mengetahui kondisi kesehatan finansial perusahaan, efisiensi operasional perusahaan, dan
sebagainya.

Long-term financial plans menargetkan perencanaan keuangan untuk periode waktu dua
hingga sepuluh tahun. Perencanaan ini umumnya berkaitan dengan perencanaan strategis
perusahaan, pengembangan kebijakan keuangan, perencanaan peningkatan modal, dan
penganggaran.

Short-term financial plans menargetkan perencanaan keuangan untuk periode waktu satu
hingga dua tahun. Perencanaan ini umumnya berkaitan dengan pemenuhan tujuan
anggaran dan investasi dalam satu tahun fiskal serta untuk mengelola defisit kas jangka
pendek.
2. Statement of cash flow memaparkan data mengenai perputaran kas dari dan menuju
perusahaan, baik dari kegiatan operasional perusahaan maupun investasi eksternal.
Laporan ini digunakan untuk mengukur kecakapan perusahaan dalam mengelola
keuangannya, terlihat dari besarnya uang tunai yang mampu didapatkan perusahaan
untuk membayar kewajibannya mendanai operasional perusahaan.

Operating cash flow merupakan jumlah bersih kas yang dihasilkan perusahaan dari
aktivitas operasinya yang dihitung sebagai laba operasional bersih setelah pajak dimana
data ini digunakan perusahaan sebagai tolak ukur untuk mengambil keputusan. Ketika
data menunjukkan hasil positif, maka perusahaan dapat memutuskan untuk
mempertahankan atau mengembangkan operasionalnya. Namun, ketika data
menunjukkan hasil negatif, maka perusahaan memerlukan pembiayaan dari pihak
eksternal.

Free cash flow merupakan kas sisa perusahaan setelah membayar biaya operasional dan
investasi. Data ini menjadi tolak ukur untuk menilai efisiensi perusahaan dalam
menghasilkan uang. Investor menggunakan data ini untuk mengukur ketersediaan uang
pada suatu perusahaan untuk dividen atau pembelian kembali saham.
3. Cash planning process disusun dengan menggunakan cash budget sebagai perkiraan
penggunaan kas selama periode waktu tertentu, baik penerimaan maupun pengeluaran
kas. Data ini nantinya digunakan untuk menilai ketersediaan entitas kas untuk
melanjutkan kegiatan operasional perusahaan. Jika kas tidak mencukupi, perusahaan
perlu mencari sumber pendanaan tambahan.

Preparing - Cash budget disiapkan untuk satu periode waktu umumnya tahunan dan
dibagi lagi menjadi per bulan. Dalam menyusun cash budget, perusahaan perlu
menyiapkan data penerimaan kas perusahaan (total cash receipts) dan data pengeluaran
kas perusahaan (total cash disbursements).

cash budget ini dipersiapkan untuk 1 periode selama setahun yang nantinya dibagi
menjadi beberapa bulan. Terdapat beberapa hal yang perlu disiapkan atau preparation
untuk melakukan cash budget. Beberapa diantaranya adalah Total Cash Receipts, yaitu
semua arus kas yang masuk ke perusahaan selama periode tertentu. Lalu preparation yang
kedua adalah Total cash disbursements, yaitu semua pengeluaran kas oleh perusahaan
selama periode tertentu.

Evaluating - Manajer akan menilai apakah kekurangan atau kelebihan kas setiap bulan
sesuai dengan perkiraannya. Sistem ini penting karena membantu manajer mengamankan
pengaturan pinjaman, seperti jalur kredit bank, sebelum perusahaan benar-benar
membutuhkan uang.

Use of the cash budget - Cash budget membantu perusahaan untuk menetapkan tujuan
dan mencapai tujuan tersebut. Hal ini menjadi penting karena perusahaan memiliki
jumlah sumber daya yang terbatas dan perlu ada efisiensi dalam penggunaannya.
Manajemen menggunakan sistem ini untuk mengelola peredaran dana semaksimal
mungkin pada kegiatan operasional di setiap bagian, tetapi tetap efektif.
4. Proforma income statement merupakan cara untuk menunjukkan pendapatan perusahaan
Anda jika mengecualikan beberapa biaya. Pernyataan-pernyataan ini adalah asumsi logis
dan prakiraan keuangan yang merupakan alat yang berguna bagi investor, bisnis baru,
dan pengambil keputusan utama untuk melihat posisi keuangan perusahaan di masa
depan. Hal ini juga dapat digunakan untuk mempertimbangkan pembelian peralatan baru,
mengambil utang baru, atau mengakuisisi cabang lain. Prosedur penggunaan teknik ini
yaitu mengasumsikan keadaan saat ini, dan membuat garis dasar untuk memahami
tingkat pertumbuhan pendapatan dan pengeluaran; menambahkan asumsi yang dapat
diterapkan untuk satu tahun keuangan atau bahkan selama 3-5 tahun. Perusahaan dapat
menggunakan faktor internal atau data historis dari 12 bulan terakhir untuk pemahaman
yang lebih baik tentang pendorong pendapatan saat ini dan masa depan; pertimbangkan
faktor internal dan eksternal sebelum membuat asumsi. Faktor internal meliputi
penjualan, pemasaran, rekrutmen, dll, sedangkan faktor eksternal meliputi persaingan,
permintaan di pasar, peraturan pemerintah, dll. Perusahaan dapat mengadopsi perangkat
lunak lokal berbasis cloud, untuk memberikan keunggulan pada perusahaan karena
menghemat biaya waktu pengulangan laporan keuangan; proforma yang diperkirakan
harus mencakup biaya dan pendapatan. Perusahaan dapat mengisolasi biaya yang perlu
dikeluarkan; dan terakhir perlu memastikan bahwa pendapatan, pengeluaran, dan angka
pertumbuhan perusahaan masuk akal dan bebas dari kesalahan. Minta pemangku
kepentingan yang efisien untuk meninjau asumsi tersebut. Akhirnya, tetapkan tujuan dan
rencanakan kemajuan yang stabil dan rasional. Sebagai evaluasi, kelemahan terbesar dari
proforma income statement adalah bahwa masa depan tidak dapat diprediksi dan
pernyataan ini melibatkan keuangan yang sepenuhnya didasarkan pada asumsi dan
prakiraan. Jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam asumsi, itu dapat menyebabkan
manajemen dan eksekusi yang sama sekali tidak akurat. Bisnis tidak selalu bergantung
pada data historis untuk menilai pertumbuhan masa depan perusahaan; sehingga
proforma income statement sangat penting; perusahaan cenderung memanipulasi
keuntungan finansial menggunakan proforma income statement karena tidak ada aturan
yang ditetapkan untuk menciptakannya. Organisasi dapat mengecualikan biaya besar atau
pengeluaran lain yang mencerminkan ketidakjelasan kinerja keuangan mereka; beberapa
perusahaan tidak memasukkan inventaris yang tidak terjual dari akun mereka. Ini agak
sulit untuk dikelola untuk membuat inventaris yang tidak dapat dijual; dan terakhir tidak
semua perusahaan memanipulasi keuntungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi bisnis
baru dan investor untuk menilai dengan hati-hati apa yang disertakan atau dikecualikan
dalam proforma income statement yang disajikan kepada mereka.

Proforma balance sheet merupakan laporan proyeksi keuangan secara formal untuk suatu
periode tertentu dan dalam format konsisten. Pada umumnya bisnis menggunakan
proforma balance sheet dalam melakukan perencanaan dan kontrol untuk dilaporkan ke
pemegang saham, investor, dan kreditur. Proforma ini digunakan untuk menjadi dasar
untuk membandingkan dan menganalisis informasi yang diperlukan oleh manajemen,
investor dan kreditur mengenai nature dari bisnis tersebut. Sebagai suatu bagian yang
penting dalam proses perencanaan, proforma balance sheet ini dapat menurunkan risiko
seminimal mungkin dalam memulai operasi dari bisnis. Hal ini dapat menjadi dasar untuk
meyakinkan para kreditur dan investor yang menyediakan dana untuk bisnis yang baru
ini. Dengan menggunakan metode ini, evaluasi dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasi "plug" dengan hasil positif atau negatif. Aspek negatif dari "Plug"
adalah bahwa perusahaan bergantung pada uang untuk melaksanakan tugas-tugas
aspirasional. " adalah salah satu di mana perusahaan tidak menggunakan banyak uang
untuk memperbaiki sesuatu yang rusak.
5. Proforma approach evaluation:
- Kondisi keuangan masa lalu perusahaan merupakan indikator akurat masa
depannya
- Manajer dapat memaksa akun tertentu untuk mengambil nilai yang “diinginkan”

Common uses of proforma statements:


- Manajer keuangan dan pemberi pinjaman dapat menggunakan pernyataan pro
forma untuk menganalisis arus masuk dan arus kas keluar perusahaan, serta
likuiditas, aktivitas, utang, profitabilitas, dan nilai pasarnya.
- Berbagai rasio dapat dihitung dari proforma income statement dan balance sheet
untuk mengevaluasi kinerja
- Arus kas masuk dan arus kas keluar dapat dievaluasi dengan menyiapkan laporan
arus kas proforma
- Setelah menganalisis laporan proforma, manajer keuangan dapat mengambil
langkah-langkah untuk menyesuaikan operasi yang direncanakan untuk mencapai
tujuan keuangan jangka pendek
- Pernyataan ramalan proforma memberikan "dasar" bagi manajer untuk
mengevaluasi kinerja yang sedang berlangsung saat tahun dimulai.

Anda mungkin juga menyukai