Anda di halaman 1dari 25

Notulen Pengesahan Proposal

FM-BINUS-AA-FPU-577/R0

NOTULEN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
JURUSAN AKUNTANSI DAN
KEUANGAN SEMESTER
GANJIL 2022/2023
Nama : Calvin Liemarvin
NIM : 2201826771
Judul : Berbagai Faktor yang mempengaruhi Wajib Pajak Dalam Penggunaan
Proposal e-Filling Untuk Melakukan Penyampaian SPT

Peminatan : Taxation

KOMENTAR/CATATAN (Diisi dosen pemeriksa proposal):

1. Konsistensi antara judul, perumusan masalah, dan teori yang


digunakan.( ) SESUAI ( ) TIDAK SESUAI*

2. Kesesuaian objek penelitian dan lingkup


pembahasan/permasalahan. ( ) SESUAI ( ) TIDAK
SESUAI*

3. Metodologi penelitian yang digunakan (kecocokan alat analisis, unit sample,


dan jenis data) ( ) SESUAI ( ) TIDAK SESUAI*

4. Originalitas ide penelitian dan penulisan editorial


berdasar aturan. ( ) SESUAI ( ) TIDAK
SESUAI*

5. Daftar acuan & teori (cukup baru, jumlah referensi memadai &
mendukung) ( ) SESUAI ( ) TIDAK SESUAI*

6. Catatan Reviewer:
__
__
__
__

PENILAIAN: ( ) Diterima, dengan revisi atau tanpa revisi **


( ) Ditolak, buat proposal baru dan menemui reviewer proposal pada tanggal
…………………………………………………………………………….

Jakarta,………………………….

__
*) silang di tempat yang diperlukan
**) lingkar salah satu yang diperlukan

1
ANALISIS BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN WAJIB
PAJAK YANG BERDAMPAK PADA MINAT DALAM PENGGUNAAN E-FILLING

Proposal Skripsi

Oleh :

Calvin Liemarvin 2201826771

Accounting/Finance Program Accounting Study Program

Faculty of Economics and Communication

Universitas Bina Nusantara

Jakarta

2022

2
Bab 1 : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

e-Filling merupakan sebuah teknologi aplikasi yang sangat berguna dan bermanfaat
dalam membantu menyampaikan dan melaporkan SPT tahunan yang dapat dilakukan melalui
sistem secara online yang sudah disahkan dan ditetapkan oleh DJP (Direktorat Jenderal
Pajak). Sering kali teknologi ini juga bertujuan untuk mempermudah wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban pajaknya dan juga bermanfaat atau berpengaruh dalam meningkatkan
kepatuhan dari para wajib pajak dan hal ini terjadi karena kemudahan yang telah di tawarkan
oleh e-Filling kepada penggunanya, sehingga wajib pajak tidak perlu lagi harus bersusah
payah menyampaikan formulir SPT secara manual dengan langsung mengantarkan SPT
tersebut ke kantor pajak (KPP). Adanya sistem ini, para wajib pajak akan lebih mudah
menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantre di Kantor-Kantor Pelayanan Pajak
sehingga dirasa lebih efektif dan efisien (Anisa dan Suprajitno, 2020). Walaupun begitu
secara signifikan belum semua wajib pajak menggunakan e-Filling sebagai sarana pelaporan
dan penyampaian SPT melainkan masih ada saja yang menggunakan cara manual hal ini di
sebabkan karena, Kurangnya sosialisasi dari DJP, WP belum terbiasa mengaplikasikan
sebuah teknologi baru menimbulkan Pola pikir yang menganggap penggunaan sistem
komputer dalam pelaporan SPT akan lebih menyulitkan (Daryatno, 2017), dan juga
dikarenakan masih banyak wajib pajak yang belum mengetahui bagaimana penggunaan
internet dan langkah-langkah pelaporan e-Filing (Sibuea et. Al, 2020).

Pemerintah ingin mengupayakan untuk meningkatkan kepatuhan pajak dari para


wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya yang seperti kita semua tahu bahwa
pajak merupakan sumber pendapatan utama dari suatu negara baik sebagai anggaran belanja
atau pun untuk pembangunan infrastruktur, sehingga di sinilah letak pentingnya e-Filling
dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini pun tidak jauh dari pengaruh terkait masih rendahnya
kepatuhan pajak di Indonesia yang juga membuat e-Filling ini akan berperan sebagai suatu
solusi yang dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut. Pebri (2020) juga
menyatakan bahwa dengan adanya teknologi ini, Pemerintah berharap adanya peningkatan
kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaksanaan kewajiban perpajakannya. Akan tetapi meskipun
sudah adanya sistem e-Filling dengan segala manfaatnya dan fungsinya yang membantu

3
justru tingkat wajib pajak yang mau menggunakannya untuk melakukan penyampaian SPT
dapat dikatakan masih sangat rendah, mengapa hal ini bisa dan dapat terjadi maka hal inilah
yang menjadikan penelitian mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi wajib pajak dalam
penggunaan e-Filling untuk melakukan penyampaian SPT ini perlu untuk diteliti dan
dipelajari lebih lanjut secara mendalam. Terdapat berbagai macam faktor yang
mempengaruhi kepuasan dan kenyamanan wajib pajak untuk menggunakan e-Filling sebagai
sarana dalam memenuhi kewajiban pajaknya seperti, faktor Keamanan dan juga Kerahasiaan
(Security and Privacy), faktor Manfaat atau Kegunaan (Perceived of Usefulness), faktor
Kemudahan (Perceived Ease of Use), dan juga faktor Kerumitan (Complexity).

Penelitian ini untuk mempelajari dan memahami berbagai macam faktor tersebut yang
mempengaruhi wajib pajak bisa cenderung memilih e-Filling sebagai sarana penyampaian
SPT yang diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman untuk meningkatkan penggunaan e-
Filling oleh wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya yang secara otomatis akan
mempengaruhi meningkatnya kepatuhan pajak yang terutama karena telah menjadi sumber
pendapatan utama negara. Mengapa penelitian ini harus dan perlu untuk dilakukan adalah
karena penelitian ini akan memberikan gambaran umum atau pengetahuan kepada siapa pun
yang membaca penelitian ini terutama yang berasal dari instansi pemerintah yang mengurusi
perpajakan atau Dirjen Pajak mengenai apa yang membuat wajib pajak mau menggunakan
teknologi e-Filling untuk menyampaikan SPT sehingga secara otomatis dapat memiliki solusi
yang bisa menambah minat dari para wajib pajak untuk menjadi pengguna dari e-Filling
sehingga berbagai masalah administrasi perpajakan saat penyampaian SPT dengan cara
manual dapat teratasi juga dan akan berpengaruh juga pada kepatuhan pajak yang akan
meningkat yang memang merupakan salah satu tujuan dari Dirjen Pajak dalam membuat e-
Filling ini, jika tidak dilakukan maka banyak termasuk juga yang berasal dari instansi
pemerintah yang mengurusi perpajakan atau Dirjen Pajak tidak dapat mengetahui apa yang
membuat wajib pajak mau menggunakan e-Filling untuk menyampaikan SPT sehingga secara
otomatis tidak dapat memiliki solusi yang bisa menambah minat dari para wajib pajak untuk
menjadi pengguna dari e-Filling dan berbagai masalah administrasi perpajakan saat
penyampaian SPT dilakukan dengan cara manual tidak dapat teratasi serta tidak
meningkatkan kepatuhan pajak.

1.2 Identifikasi masalah

4
Masalah mengenai penggunaan e-Filling oleh wajib pajak yang dirasa masih belum
merata sampai sekarang secara signifikan disebabkan karena masih banyaknya kendala dari
masyarakat ataupun pemerintah mengenai hal tersebut, yaitu

1. Masih banyak masyarakat yang terkendala karena masih ada yang belum melek
teknologi sehingga sama sekali tidak paham apa itu e-Filling.
2. Masih kurangnya sosialisasi dari pemerintah atau dari pihak Direktorat Jenderal Pajak
itu sendiri mengenai teknologi e-Filling kepada masyarakat luas sehingga
mempengaruhi pemahaman wajib pajak terkait e-Filling.
3. Masih adanya daerah yang sulit terjangkau signal internet sehingga secara otomatis
menyulitkan operasi e-Filling.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah faktor keamanan dan juga kerahasiaan dapat mempengaruhi kepuasan dan
kenyamanan wajib pajak ?
2. Apakah faktor manfaat atau kegunaan dapat mempengaruhi kepuasan dan
kenyamanan wajib pajak ?
3. Apakah faktor kemudahan dapat mempengaruhi kepuasan dan kenyamanan wajib
pajak ?
4. Apakah faktor kerumitan dapat mempengaruhi kepuasan dan kenyamanan wajib pajak
?
5. Apakah kepuasan dan kenyamanan dapat mempengaruhi minat untuk menggunakan
e-Filling ?

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini jumlah populasi yang akan diambil untuk dijadikan sebagai
sampel dari penelitian ini adalah 103 orang wajib pajak yang sudah pernah menggunakan
teknologi aplikasi e-Filling yang tepatnya berada di daerah kota Medan. Hal yang akan
menjadi fokus utama dalam penelitian ini atau objek utamanya adalah persepsi – persepsi
atau faktor – faktor yang telah disebutkan yang akan mempengaruhi kepuasan wajib pajak
yang akan berdampak pada penggunaan e-Filling dalam memenuhi kewajiban pajaknya.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

5
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi atau faktor – faktor yang
telah disebutkan, apakah dapat mempengaruhi para wajib pajak dalam penggunaan e-Filling
sebagai sarana pelaporan atau penyampaian SPT

Manfaat dari penelitian ini adalah bila bagi masyarakat maka semoga penelitian ini
dapat dijadikan sebagai informasi yang berharga bagi yang menjadi wajib pajak secara
khusus juga yang menggunakan teknologi e-Filling, dan juga bila bagi Direktorat Jenderal
Pajak maka semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman dalam
meningkatkan penggunaan e-Filling ini yang di harapkan akan dapat mempengaruhi juga
meningkatnya kepatuhan pajak.

Bab 2 : Landasan Theory dan Pengembangan Hipotesis

2.1 Teori

Task Technology Fit (TTF)

Task Technology fit (TTF) merupakan sebuah teori yang menjelaskan tentang
individu atau orang yang mungkin akan memilih menggunakan sebuah teknologi yang akan
berguna untuk membantunya dalam menyelesaikan tugasnya yang dikarenakan berbagai
kegunaan yang terkandung di dalam teknologi tersebut yang dalam kasus ini merupakan e-
Filling. Menurut Spies et. Al (2020) yang menyatakan bahwa Teori Task-Technology Fit
(TTF) menyediakan sarana untuk mengukur efektivitas teknologi dalam suatu sistem dengan
menilai hubungan antara teknologi dan tugas-tugas yang ingin didukung oleh teknologi. Teori
ini di buat dan di kembangkan oleh Goodhue dan Thompson pada tahun 1995, yang
menjelaskan bahwa suatu keberhasilan dari teknologi sistem informasi dari suatu organisasi
sangat bergantung pada kemudahan yang ditawarkan bagi yang menggunakan sistem ini,
manfaat dari teknologi bagi yang menggunakannya, dan pelaksanaan dari sistem tersebut.
Juga secara signifikan disebutkan bahwa teori Task-Technology Fit (TTF) yang telah
diusulkan ini telah menjadi salah satu perkembangan paling penting dalam teori sistem
informasi (Ferrer dan Carillo, 2014). Menurut Shih dan Chen (2013), TTF juga dikatakan
dapat mempengaruhi manfaat yang dirasakan pengguna dalam menggunakan teknologi.

Theory of Reasoned Action (TRA)

Theory of Reasoned Action (TRA) merupakan teori yang menjelaskan bahwa suatu
individu bila mau menggunakan suatu teknologi (e-Filling) atau hal lainnya itu semua
bergantung kepada niat dari individu itu sendiri yang mempengaruhinya apakah ia mau atau

6
tidak. Teori ini dibuat dan diperkenalkan oleh Icek Ajsen dan Martin Fishbein pada tahun
1980, yang menjelaskan bahwa sikap (attitude) yang akan berhubungan dengan pengaruh dari
norma subjektif (subjective norms), jadi sikap merupakan inti dari Theory of Reasoned
Action (TRA) (Palmer dan Ackermann, 2014). Teori ini juga menekankan bahwa manusia
berperilaku secara sadar dalam mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Eagle et.
Al (2013) juga menyebutkan bahwa Theory of Reasoned Action (TRA) menjelaskan tentang
perilaku yang berubah berdasarkan hasil dari niat perilaku, dan niat perilaku dipengaruhi oleh
norma sosial dan sikap individu terhadap perilaku. Menurut Riley dan Tuck (2014) Theory of
Reasoned Action (TRA) dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia
melalui sejumlah kecil konsep keyakinan, sikap, dan niat terletak dalam kerangka teori
tunggal, sehingga teori ini bisa di jadikan acuan untuk mempelajari faktor atau persepsi yang
mempengaruhi penggunaan e-Filling.

Theory of Planned Behavior (TPB)

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan versi kelanjutan dari Theory of


Reasoned Action (TRA) yang di mana teori bahwa bukan hanya sikap (attitude) saja yang
utama melainkan juga ada kontrol perilaku (control beliefs) yang sangat berpengaruh, dan
juga teori ini telah menarik minat yang luas dan telah diterapkan secara luas di seluruh dunia
(Hongyun si et. Al, 2019) . Teori ini dibuat dan dikembangkan oleh Ajsen dan Fishbein dari
TRA pada tahun 1985 yang membuat satu lagi faktor yang berpengaruh yaitu kontrol
perilaku. Theory of Planned Behavior (TPB) ini menjelaskan berbagai macam faktor yang
saling mempengaruhi di dalamnya, yaitu keyakinan normatif (normative beliefs), keyakinan
perilaku (behavioral beliefs), dan kontrol perilaku atau keyakinan perilaku dapat
dilaksanakan (control beliefs) dan selanjutnya semua faktor tersebut akan mempengaruhi
munculnya niat (intentions) yang akan membuat individu untuk memilih apakah sistem atau
dalam hal ini e-Filling akan digunakan atau tidak. Yuriev et. Al (2020) menyatakan bahwa
Theory of Planned Behavior (TPB) tetap menjadi salah satu kerangka kerja yang paling
banyak digunakan untuk mempelajari perilaku individu. Gifford dan Sussman (2018) juga
berpendapat Theory of Planned Behavior (TPB) mengusulkan bahwa perilaku diprediksi oleh
niat perilaku yang pada gilirannya diprediksi oleh tiga komponen dasar, yaitu sikap terhadap
perilaku, norma subjektif mengenai perilaku, dan kontrol yang dirasakan atas perilaku.

Technology Acceptance Model (TAM)

7
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model yang biasanya
berfungsi untuk menjelaskan dan melakukan prediksi terhadap faktor – faktor yang
mempengaruhi bagaimana individual atau pengguna menggunakan atau menerima teknologi
(e-Filling) dalam menyelesaikan pekerjaan dari individual tersebut. Teori ini dibuat oleh Fred
Davis dan Richard Bagozzi pada tahun 1989 yang diadopsi dari Theory of Reasoned Action.
(TRA). Tujuan dari TAM adalah menjelaskan faktor penentu penerimaan teknologi berbasis
informasi dan menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi dengan variasi yang cukup
luas populasi penggunanya (Mugo et. Al, 2017). Terdapat dua faktor atau persepsi yang
saling mempengaruhi dalam penggunaan teknologi, yaitu faktor kegunaan atau manfaat
(perceived of usefulness) dan juga faktor kemudahan (perceived ease of use) yang akan
berpengaruh terhadap sikap (attitude) dari pengguna dalam menggunakan teknologi atau
dalam kasus ini adalah e-Filling, yang kemudian akan mempengaruhi munculnya niat
(intentions) dari pengguna yang otomatis akan memilih apakah menggunakan teknologi atau
e-Filling tersebut atau tidak (behavior). Marangunic dan Grani (2015) juga menyebutkan
bahwa TAM telah berkembang menjadi model kunci dalam memahami prediksi perilaku
manusia terhadap potensi penerimaan atau penolakan teknologi. Technology Acceptance
Model (TAM) adalah ide postmodern terkenal yang menjelaskan bagaimana manusia
mengadopsi dan menggunakan teknologi baru (Rad et. Al, 2022).

e-Filling

e-Filling merupakan sebuah cara menyampaikan SPT elektronik dengan


menggunakan internet secara online melalui website dari Direktorat Jenderal Pajak atau bisa
juga menggunakan penyedia jasa aplikasi. Untuk memudahkan para wajib pajak maka
penggunaan e-Filling ini dalam penyampaian SPT didasarkan pada Keputusan Direktorat
Jenderal Pajak No. 88 tahun 2004 (KEP – 88/PJ/2004). Manfaat dari hadirnya teknologi e-
Filling ini, yaitu

 Mengurangi penggunaan kertas, dikarenakan penggunaan sistem online dalam


menyampaikan SPT oleh wajib pajak sehingga dapat menghindarkan kertas SPT
tersebut menjadi kusut atau hilang.
 Mempermudah dalam merekam data dari SPT yang berada di dalam basis data dari
Direktorat Jenderal Pajak yang di mana manual akan sangat memakan waktu yang
lama tetapi jika melapor SPT secara online maka proses tersebut bisa terlaksanakan
dengan cepat

8
 Mengurangi antrean di kantor pajak sehingga dari sisi wajib pajak manfaatnya tidak
perlu mengantre lagi dan dari sisi KPP manfaatnya, yaitu mempermudah penerimaan
SPT.
 Dapat mengurangi bertemunya langsung wajib pajak dengan petugas pajak, sehingga
para wajib pajak tidak perlu lagi bersusah payah untuk datang ke kantor pajak
melewati berbagai hambatan di jalan karena penyampaian SPT secara online ini bisa
dilakukan di mana pun dan kapan pun wajib pajak mau.

Intensi atau Pengaruh untuk menggunakan e-Filling

Hal ini berkaitan dengan Theory of Planned Behaviour (TPB) yang menyatakan
bahwa minat atau niat merupakan kemauan atau keinginan yang akan menjadi pendorong
untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Minat atau niat inilah yang bisa
menjadi pengaruh dan penentu mengapa wajib pajak mau untuk terus menjadi pengguna dari
sistem e-Filling. Lie dan Sadjiarto (2013) mendukung dengan menyatakan bahwa minat
perilaku penggunaan e-filling adalah ukuran kekuatan minat seseorang untuk menunjukkan
perilaku terhadap adanya sistem e-filling. Soal keinginan atau minat untuk menggunakannya
bisa terlihat dari seringnya mereka menggunakan sistem tersebut.

Kepuasan dan kenyamanan dalam menggunakan e-Filling

Kepuasan dapat dikatakan sebagai hal yang diharapkan dapat terpenuhi. Lai (2008)
dari penelitiannya menyatakan bahwa Kejelasan Pekerjaan (clarity of job sequence),
Kecepatan (display speed), Kenyamanan (convenience to life), Kecukupan Informasi
(adequacy of description) yang berpengaruh signifikan terhadap Persepsi Kepuasan
(perceived satisfaction). Maka bisa didapatkanlah kesimpulan bahwa mengapa minat atau
niat untuk terus menggunakan sistem e-Filling ini bisa muncul dikarenakan wajib pajak bisa
merasakan kepuasan dan kenyamanan saat menggunakan e-Filling yang juga muncul
dikarenakan berbagai fungsinya yang membantu sehingga timbullah minat untuk terus dan
menjadi terbiasa untuk menggunakannya, jadi minat atau keinginan untuk menggunakan
sistem tersebut ditentukan oleh kenyamanan dan kepuasan yang dirasakan oleh mereka saat
menggunakannya. Hal ini didukung oleh Herawan dan Waluyo (2014) yang menyatakan
bahwa Intensitas Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing tersebut tergantung pada
kenyamanan yang mereka rasakan setelah menggunakan sistem tersebut.

2.2 Hipotesis penelitian

9
Faktor Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan (Perceived of Security and Privacy)
terhadap Kepuasan dan kenyamanan

Keamanan merupakan suatu faktor yang menjadi penentu apakah teknologi informasi
atau sistem informasi itu bisa dikatakan baik atau tidak, jika keamanan dan kerahasiaan dari
data pengguna dari teknologi tersebut terjamin atau bisa dibilang terjaga dengan aman dan
baik maka teknologi atau sistem informasi tersebut dapat dikatakan berhasil dan berfungsi
dengan baik. Daryatno (2017) juga menyatakan bahwa suatu sistem informasi dapat
dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat diandalkan. Keamanan dan kerahasiaan
telah menjadi suatu acuan penting dari suatu sistem di mana data di dalamnya dapat terjamin
aman dan kerahasiaannya pun akan tetap terjaga terhindar dari pencurian dan kebocoran ke
pihak lain. Menurut Suryadharma & Budyastuti (2019) mengemukakan bahwa keamanan
sistem informasi bisa diartikan sebagai kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang
digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian dan
kerusakan fisik terhadap sistem informasi. Menurut Garfinkel dan Lipford (2014)
mengemukakan bahwa definisi keamanan data adalah usaha untuk melindungi dan menjamin
tiga aspek penting dalam dunia siber yaitu kerahasiaan data, keutuhan data, dan ketersediaan
data. Keamanan dan kerahasiaan juga bisa menjadi hal yang diperhatikan terlebih dahulu oleh
orang yang mau menggunakan sistem tersebut. Hal ini dikarenakan mereka akan secara
otomatis cenderung merasa lebih nyaman jika tahu sistem tersebut bisa menjaga kerahasiaan
juga keamanan dari data mereka. e-Filling juga memiliki fitur keamanan seperti password
dan username yang harus di isi bila akan memasuki e-Filling dan juga melakukan
penyampaian SPT. Berdasarkan hasil penelitian sistem informasi Chusnah dan Indriana
(2020) maka dapat diketahui bahwa keamanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
atau pengguna. Maka kesimpulan yang didapatkan bahwa apabila wajib pajak merasa yakin
dan percaya dengan keamanan dan kerahasiaan dari sistem e-Filling maka akan menimbulkan
adanya rasa puas dan nyaman karena pengaruh dari keamanan dan kerahasiaan dari e-Filling
tersebut. Hal ini juga didukung oleh Ilham dan Dirgantara (2020) yang menyatakan bahwa
keamanan dan privasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan.

H1 : Faktor Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan (Perceived of Security and Privacy)


terhadap Kepuasan dan kenyamanan

Faktor Pengaruh Kegunaan atau manfaat (Perceived of Usefulness) terhadap Kepuasan


dan kenyamanan

10
Kegunaan yang dimaksudkan seperti sebuah manfaat yang akan didapatkan dan
dirasakan oleh pengguna atau individu saat menggunakan teknologi atau sistem informasi
atau seperti e-Filling. Laihad (2013) juga mendukung dengan menyatakan bahwa persepsi
kegunaan didefinisikan bagaimana individu menginterpretasikan kegunaan atau manfaat dari
pemakaian sistem. Menurut Wibowo (2008) dimensi tentang kemanfaatan teknologi
informasi meliputi:

a. Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat,


menambah produktivitas.
b. Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggi efektivitas, mengembangkan kinerja
pekerjaan.

Pengguna atau wajib pajak sudah pasti mengharapkan kegunaan atau manfaat dari e-
Filling jika ingin menggunakannya dalam penyampaian SPT seperti efektifitas dari teknologi
e-Filling pada saat menyampaikan SPT. Rukmiyati dan Budiartha (2016) menyatakan bahwa
jika pengguna sistem informasi merasakan manfaat atas sistem yang digunakan, maka mereka
akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
Ginting dan Marlina (2017) menunjukkan bahwa persepsi manfaat secara individu
berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pengguna fasilitas e-Filing. Maka
kesimpulan berarti yang diperoleh adalah bahwa bila e-Filling dapat memiliki manfaat atau
kegunaan yang bisa dirasakan oleh para penggunanya baik itu dari efektifitas maupun
produktifitas penggunanya maka akan dapat memberikan pengaruh terhadap kenyamanan dan
kepuasan dari wajib pajak begitu pula untuk sebaliknya bila wajib pajak tidak merasakan
adanya manfaat berarti yang diperoleh baik itu untuk kinerja mereka maupun untuk
produktifitas mereka maka itu akan mempengaruhi wajib pajak untuk tidak merasa puas dan
merasa nyaman. Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Wulandari et. Al (2020) juga
menunjukan bahwa persepsi kegunaan dengan kepuasan memiliki pengaruh yang positif.

H2 : Faktor Pengaruh Kegunaan atau manfaat (Perceived of Usefulness) terhadap


Kepuasan dan kenyamanan

Faktor Pengaruh Kemudahan (Perceived Ease of Use) terhadap Kepuasan dan


kenyamanan

Kemudahan yang di definisikan di sini adalah bahwa sistem informasi atau teknologi
ini dapat memudahkan pengguna atau individu dalam melakukan tugasnya atau pekerjaannya
seperti menghemat waktu dan tenaga, juga termasuk kemudahan pengguna untuk

11
menggunakan sistem informasi atau teknologi tersebut. persepsi kemudahan merupakan
keyakinan atau penilaian seseorang bahwa suatu sistem teknologi informasi (e-Filing) yang
akan digunakan tidak merepotkan saat akan digunakan dan mudah dipahami. Pengguna atau
wajib pajak juga pastinya berharap jika sistem e-Filling dapat memudahkan mereka dalam
menyampaikan SPT dan tidak menghadapi kesulitan pada saat menggunakan e-Filling
tersebut. Hal ini juga didukung oleh Lai (2017) yang menyatakan bahwa persepsi
kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat ekspektasi
pengguna terhadap usaha yang harus dikeluarkan untuk menggunakan sebuah sistem.
Kemudahan ini berdasarkan penelitian sebelumnya dari Ginting dan Marlina (2017)
mendapatkan hasil yang menyatakan bahwa kemudahan penggunaan secara individu
berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pengguna fasilitas e-Filing. Jika
wajib pajak dapat merasakan kemudahan dari e-Filling baik saat menggunakan sistem
tersebut ataupun mempermudah tugas mereka maka akan timbullah rasa puas dan nyaman
sebagai pengaruh dari kemudahan tersebut begitu pula untuk sebaliknya jika wajib pajak
tidak merasakan kemudahan maka berpengaruh tidak akan merasa puas dan nyaman. Hasil
dari penelitian sistem informasi Chusnah dan Indriana (2020) juga diketahui bahwa
kemudahan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen atau pengguna.

H3 : Faktor Pengaruh Kemudahan (Perceived Ease of Use) terhadap Kepuasan dan


kenyamanan

Faktor Pengaruh Kerumitan (Perceived of Complexity) terhadap Kepuasan dan


kenyamanan

Kerumitan dalam hal ini merupakan suatu hambatan bagi pengguna dalam
menggunakan teknologi informasi dikarenakan berbagai hal yang rumit dan sulit dalam
mengoperasikan sistem informasi itu sendiri ditambah juga pengguna yang belum beradaptasi
dengan teknologi tersebut. Amoroso dan Gardner (2004) juga menyatakan bahwa kerumitan
didefinisikan sebagai tingkat harapan pengguna bahwa teknologi bebas dari usaha. Pengguna
atau wajib pajak pastinya berharap agar e-Filling tidak rumit dan susah dalam operasionalnya
untuk menyampaikan SPT dan khususnya yang belum beradaptasi dengan teknologi baru ini
karena dirasa akan kesulitan untuk menggunakannya.

Makin sulit suatu teknologi, maka semakin sedikit pula tingkat penerimaannya
(Chalik, 2017). Jika teknologi e-Filling dirasa sangat rumit dan sulit untuk digunakan maka
akan mempengaruhi secara negatif, yaitu wajib pajak pun merasa tidak nyaman sehingga

12
hasilnya menjadi memiliki peminat yang rendah, hal ini juga akan berlaku untuk sebaliknya
bila teknologi e-Filling dirasa tidak rumit dan tidak menyebabkan kesulitan yang berarti bagi
yang menggunakannya maka wajib pajak akan merasa nyaman.

H4 : Faktor Pengaruh Kerumitan (Perceived of Complexity) terhadap Kepuasan dan


kenyamanan.

Pengaruh Kepuasan dan kenyamanan terhadap Minat menggunakan e-Filling

Kepuasan dan kenyamanan ini diartikan bahwa pengguna dari sistem ini mendapatkan
apa yang diharapkan dari sistem tersebut jadi dalam perumpamaan wajib pajak yang merasa
puas saat menggunakan e-Filling. Sugiharti et al. Juga menyatakan bahwa (2015) kepuasan
penggunan didefinisikan sebagai rasa puas wajib pajak dapat ditimbulkan dari fitur-fitur yang
disediakan sistem e-Filing seperti kualitas dari sistem e-Filing dan kualitas informasi yang
dihasilkan oleh sistem e-Filing. Penelitian dari Noch dan Pattiasina (2017) berhasil
membuktikan bahwa kepuasan wajib pajak berpengaruh siginifikan terhadap penggunaan
sistem e-filing. Maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa jika wajib pajak merasa puas
dan nyaman setelah menggunakan e-Filling maka minat untuk terus melanjutkan untuk
menggunakannya secara berkala juga akan secara otomatis muncul sebagai pengaruh dari
kepuasan yang dirasakan. Hasil dari penelitian Anisa dan Suprajitno (2020) juga diketahui
bahwa kepuasan wajib pajak berpengaruh positif terhadap penggunaan e-Filing bagi wajib
pajak.

H5 : Pengaruh Kepuasan dan kenyamanan terhadap Minat menggunakan e-Filling

Bab 3 : Metode Penelitian

3.1 Objek Penelitian

Yang akan menjadi objek dari penelitian ini merupakan wajib pajak tepatnya wajib
pajak orang pribadi yang sudah pernah menggunakan teknologi aplikasi e-Filling dalam
menyampaikan SPT secara elektronik yang berada di daerah atau wilayah kota Medan yang
terdaftar dalam Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah dan KPP Pratama
Medan Timur.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Kuantitatif dalam penelitian


merupakan cara penelitian ilmiah yang sistematis yang akan menghasilkan data – data berupa

13
angka yang berasal dari pengumpulan informasi dari populasi tertentu yang akan dianalisis
dan diolah secara statistik.

Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli disebut sebagai data primer.


Data Primer merupakan suatu jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan
survey secara langsung dengan menggunakan kuisioner. Sumber data dari penelitian ini
adalah berasal dari kuisioner yang telah diisi oleh para responden yang merupakan wajib
pajak tepatnya wajib pajak orang pribadi yang menggunakan e-Filling dalam menyampaikan
SPT yang berada di wilayah kota Medan.

Penentuan Jumlah Sampel

Jumlah sampel yang ditentukan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah 103
orang wajib pajak orang pribadi yang menggunakan teknologi aplikasi e-Filling untuk
menyampaikan SPT yang tepatnya berada di daerah kota Medan yang terdaftar di KPP
Pratama Medan Petisah dan KPP Pratama Medan Timur.

Metode Pengambilan Sampel

Pertama, metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
survey kuisioner yang berperan penting dalam mengumpulkan data yang akan diisi oleh
responden yang merupakan wajib pajak orang pribadi yang menggunakan e-Filling dalam
melakukan penyampaian SPT. Kedua, metode pengambilan sampel yang telah ditentukan
untuk digunakan dalam penelitian ini yang termasuk ke dalam kategori sampling berbasis non
probabilitas dengan metodenya adalah convenience sampling.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang telah ditentukan untuk dapat digunakan dalam penelitian
ini merupakan metode analisis data regresi linear berganda, hal ini dikarenakan metode
analisis linier berganda regresi yang memang cocok diperuntukkan untuk sebuah penelitian
yang memiliki banyak atau beberapa variabel independen. Ghozali (2018) juga menyatakan
bahwa analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, hal ini sangat sesuai dengan
penelitian yang dilakukan ini. Teknologi aplikasi yang akan digunakan untuk analisis ini
merupakan aplikasi SPSS tepatnya IBM SPSS.

14
Metode Penyajian Data

Dalam penelitian ini sudah ditentukan bahwa metode penyajian data akan disajikan
dalam bentuk tabel, karena bila menggunakan tabel untuk menyajikan data dari penelitian ini
maka akan lebih mudah untuk dapat dipahami.

Uji Statistik

Uji statistik yang telah ditentukan untuk digunakan dalam penelitian ini merupakan
uji statistik deskriptif. Ghozali (2018) menyatakan bahwa yang dimaksud statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara memberikan gambaran
atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, maksimum, minimum, standar
deviasi. Maka metode uji statistik deskriptif adalah suatu cara untuk memberikan deskripsi
atau gambaran dari data yang telah dikumpulkan seperti mean, minimum, maximum, dan
standar deviasi dari masing – masing variabel yang memberikan pengaruh pada wajib pajak
dalam penggunaan e-Filling.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Independen

Variabel independen di sini dimaksudkan sebagai suatu variabel yang dapat dan
mampu memberikan pengaruh kepada variabel dependen, juga dikatakan independen
dikarenakan variabel ini merupakan variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa dipengaruhi
oleh variabel apa pun. Sugiyono (2019) mendukung dengan menyatakan bahwa variabel
independen adalah variabel – variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Yang masuk menjadi variabel
independen dalam penelitian ini adalah Faktor Keamanan dan Kerahasiaan (Security and
Privacy), Faktor Kegunaan atau manfaat (Perceived of Usefulness), Faktor Kemudahan
(Perceived Ease of Used), dan Faktor Kerumitan (Perceived of Complexity). Skala ordinal
dijadikan sebagai skala pengukuran dari variabel ini.

 Faktor Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy)


Variabel keamanan dan kerahasiaan ini menjelaskan keamanan dan kerahasiaan
menjadi penentu minat pengguna, bila pengguna atau wajib pajak merasakan bahwa
keamanan dan kerahasiaan dapat terjamin dan terjaga dengan baik oleh e-Filling maka
akan dapat mempengaruhi kepuasan dari pengguna dan meningkatnya penggunaan
teknologi e-Filling tersebut oleh wajib pajak begitu juga untuk sebaliknya. Variabel

15
ini akan menggunakan data yang dikumpulkan dengan menggunakan survei kuisioner
yang diisi oleh para responden yang merupakan wajib pajak orang pribadi yang
menggunakan e-Filling. Untuk variabel ini akan menggunakan Skala likert dengan 5
point untuk pengukurannya dan untuk pertanyaan sudah ditentukan akan ada 5
pertanyaan.

(1) Sangat Tidak Setuju (STS)


(2) Tidak Setuju (TS)
(3) Netral (N)
(4) Setuju (S)
(5) Sangat Setuju (SS)
Berikut pertanyaan yang akan disajikan.
1. Saya mempercayai keamanan dari data saya ketika menggunakan e-Filling.
2. e-Filling bisa menjaga kerahasiaan dari data saya.
3. Saya percaya bahwa keamanan dan kerahasiaan dari e-Filling telah terjamin.
4. Masalah keamanan dan kerahasiaan dari e-Filling tidak menjadi pertimbangan
saya dalam menggunakannya untuk menyampaikan SPT.
5. Saya Tidak memiliki rasa kekhawatiran yang berarti terkait keamanan dari e-
Filling.
 Faktor Kegunaan atau manfaat (Perceived of Usefulness)
Variabel kegunaan atau manfaat ini seperti menjelaskan bahwa sebuah manfaat atau
kegunaan yang akan didapatkan dan dirasakan oleh pengguna atau individu saat
menggunakan teknologi atau sistem informasi menjadi faktor penentu, bila e-Filling
dapat memiliki manfaat atau kegunaan yang bisa dirasakan oleh para penggunanya
maka akan dapat memberikan pengaruh terhadap kepuasan dari pengguna dan
meningkatnya penggunaan teknologi e-Filling tersebut oleh wajib pajak begitu juga
untuk sebaliknya. Variabel ini akan menggunakan data yang dikumpulkan dengan
menggunakan survei kuisioner yang diisi oleh para responden yang merupakan wajib
pajak orang pribadi yang menggunakan e-Filling. Untuk variabel ini akan
menggunakan Skala likert dengan 5 point untuk pengukurannya dan untuk pertanyaan
sudah ditentukan akan ada 5 pertanyaan.

(1) Sangat Tidak Setuju (STS)


(2) Tidak Setuju (TS)

16
(3) Netral (N)
(4) Setuju (S)
(5) Sangat Setuju (SS)
Berikut pertanyaan yang akan disajikan.
1. Menggunakan e-Filling sangat membantu pekerjaan saya.
2. Menggunakan e-Filling menambah produktifitas saya.
3. Menggunakan e-Filling proses pelaporan pajak menjadi tidak rumit.
4. Dengan e-Filling saya bisa lebih tepat waktu dalam melaporkan pajak.
5. Menggunakan e-Filling bermanfaat untuk menaikkan effektivitas dalam
melaporkan pajak.
 Faktor Kemudahan (Perceived Ease of Used)
Variabel kemudahan yang dijelaskan di sini adalah bahwa sistem informasi atau
teknologi ini dapat memudahkan pengguna atau individu dalam melakukan tugasnya
atau pekerjaannya seperti menghemat waktu dan tenaga, juga termasuk kemudahan
pengguna untuk menggunakan sistem informasi atau teknologi tersebut, maka apabila
kemudahan dari e-Filling dapat dirasakan oleh pengguna atau wajib pajak baik saat
menggunakan e-Filling itu sendiri maupun e-Filling yang mempermudah tugas
mereka dalam menyampaikan SPT secara otomatis akan mempengaruhi kepuasan dari
pengguna dan meningkatnya penggunaan teknologi e-Filling tersebut oleh wajib pajak
begitu juga untuk sebaliknya. Variabel ini akan menggunakan data yang dikumpulkan
dengan menggunakan survei kuisioner yang diisi oleh para responden yang
merupakan wajib pajak orang pribadi yang menggunakan e-Filling. Untuk variabel ini
akan menggunakan Skala likert dengan 5 point untuk pengukurannya dan untuk
pertanyaan sudah ditentukan akan ada 5 pertanyaan.

(1) Sangat Tidak Setuju (STS)


(2) Tidak Setuju (TS)
(3) Netral (N)
(4) Setuju (S)
(5) Sangat Setuju (SS)
Berikut pertanyaan yang akan disajikan.
1. e-Filling sangat mudah untuk digunakan oleh saya
2. Menggunakan e-Filling menghemat waktu dan tenaga saya dalam
menyampaikan SPT

17
3. Mudah beradaptasi menggunakan e-Filling.
4. Sangat mudah untuk menjadi mahir dalam menggunakan e-Filling.
5. Penggunaan e-Filling mudah untuk dipelajari.
 Faktor Kerumitan (Perceived of Complexity)
Variabel Kerumitan menjelaskan tentang suatu hambatan bagi pengguna dalam
menggunakan teknologi informasi dikarenakan berbagai hal yang rumit dan sulit
dalam mengoperasikan sistem informasi itu sendiri ditambah juga pengguna yang
belum beradaptasi dengan teknologi tersebut, Jika teknologi e-Filling dirasa sangat
rumit dan sulit untuk digunakan maka akan mempengaruhi secara negatif, dan begitu
juga sebaliknya. Variabel ini akan menggunakan data yang dikumpulkan dengan
menggunakan survei kuisioner yang diisi oleh para responden yang merupakan wajib
pajak orang pribadi yang menggunakan e-Filling. Untuk variabel ini akan
menggunakan Skala likert dengan 5 point untuk pengukurannya dan untuk pertanyaan
sudah ditentukan akan ada 3 pertanyaan.

(1) Sangat Tidak Setuju (STS)


(2) Tidak Setuju (TS)
(3) Netral (N)
(4) Setuju (S)
(5) Sangat Setuju (SS)
Berikut pertanyaan yang akan disajikan.
1. e-Filling terlalu sulit dan rumit untuk digunakan oleh saya
2. Menggunakan e-Filling memakan banyak waktu saya di saat saya sedang
memiliki kesibukan atau pekerjaan lain.
3. Saya merasa kesulitan beradaptasi dalam menggunakan e-Filling.

Variabel Intervening (Mediasi)

Variabel intervening atau juga disebut sebagai variabel mediasi ini merupakan
variabel yang dapat mempengaruhi hubungan dari variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terikat). Variabel ini terletak di tengah atau di antara variabel independen dan
dependen sehingga variabel independen tidak dapat secara langsung mempengaruhi variabel
dependen karena harus melewati variabel mediasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono (2019)
variabel intervening (penghubung) adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antar variabel independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung

18
dan tidak dapat diamati dan diukur. Kenyamanan dan kepuasan wajib pajak pengguna e-
Filling dijadikan sebagai variabel intervening dari penelitian ini. Berbagai faktor yang ada
akan mempengaruhi kepuasan dan kenyamanan dari pengguna sistem e-Filling ini. Variabel
ini akan menggunakan data yang dikumpulkan dengan menggunakan survei kuisioner dari
para responden yang merupakan para wajib pajak orang pribadi yang menggunakan e-Filling
dalam menyampaikan SPT. Skala ordinal dijadikan sebagai skala pengukuran dari variabel
ini. Untuk variabel ini akan menggunakan Skala likert dengan 5 point untuk pengukurannya
dikarenakan ini sangat cocok untuk penelitian minat pengguna. Telah ditentukan akan ada 3
pertanyaan untuk variabel ini atau pengaruh penggunaan e-Filling di dalam kuisioner.

(1) Sangat Tidak Setuju (STS)


(2) Tidak Setuju (TS)
(3) Netral (N)
(4) Setuju (S)
(5) Sangat Setuju (SS)
Berikut pertanyaan yang akan disajikan :

1. Semua fungsi dari e-Filling membuat saya nyaman untuk menggunakannya.


2. Saya merasa puas menggunakan e-Filling untuk menyampaikan SPT.
3. Saya percaya menggunakan e-Filling setiap melaporkan pajak adalah keputusan yang
tepat.

Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan suatu variabel yang mendapatkan pengaruh dari


variabel independen. Sugiyono (2015) mendukung dengan menyatakan bahwa variabel
dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Minat penggunaan e-Filling kalau dalam penelitian ini masuk menjadi
variabel dependen. Variabel ini akan menggunakan data yang dikumpulkan dengan
menggunakan survei kuisioner dari para responden yang merupakan para wajib pajak orang
pribadi yang menggunakan e-Filling dalam menyampaikan SPT. Skala ordinal dijadikan
sebagai skala pengukuran dari variabel ini. Untuk variabel ini akan menggunakan Skala likert
dengan 5 point untuk pengukurannya dikarenakan ini sangat cocok untuk penelitian minat
pengguna. Telah ditentukan akan ada 3 pertanyaan untuk variabel ini atau pengaruh
penggunaan e-Filling di dalam kuisioner.

19
(1) Sangat Tidak Setuju (STS)
(2) Tidak Setuju (TS)
(3) Netral (N)
(4) Setuju (S)
(5) Sangat Setuju (SS)
Berikut pertanyaan yang akan disajikan.

1. Saya telah terbiasa menggunakan e-Filling.


2. Saya sering menggunakan e-Filling setiap menyampaikan SPT.
3. Saya memiliki rencana untuk terus menggunakan e-Filling untuk ke depannya.

3.3 Rencana Waktu dan Anggaran Biaya

Tempat atau lokasi dari penelitian ini akan dilaksanakan atau dilakukan di wilayah
kota Medan Rincian biaya yang diperkirakan akan muncul pada penelitian ini sedang berjalan
adalah :

 Biaya transport : Rp 250.000


 Biaya kertas : Rp 50.000
 Biaya printer : Rp 100.000

Jadi, total dari anggaran biaya yang diperkirakan adalah Rp 400.000

Rencana waktu penulisan skripsi ini yang akan dimulai dari bulan september di mana
penelitian ini yang akan dilakukan selama Semester Ganjil 2022/2023 ini berjalan, yaitu :

 Minggu 1 : menyelesaikan berbagai persetujuan yang berkaitan dengan proposal atau


penelitian yang diusulkan ini maupun izin dari dosen pembimbing bila sudah
mendapat SPP.
 Minggu 2 : membuat kuisioner dan mempersiapkan berbagai keperluan untuk
mrmulai penelitian ini.
 Minggu 3 : mengumpulkan data dari para responden menggunakan kuisioner
 Minggu 4 : mengumpulkan data dari para responden menggunakan kuisioner
 Minggu 5 : melakukan analisis dari data yang telah dikumpulkan serta melakukan uji
pada data tersebut.
 Minggu 6 : melakukan analisis dari data yang telah dikumpulkan serta melakukan uji
pada data tersebut.

20
 Minggu 7 dan seterusnya : melakukan penulisan progress report ataupun skripsi secra
lengkap dan keseluruhan.

Referensi

Rochmatul, Anisa dan Suprajitno, Dwi. 2020. Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi
Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-
Filing Bagi Wajib Pajak di Kebumen. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis
dan Akuntansi. 2(4).

Pebri, Prianda. 2020. Pengaruh E-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Atas Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Pada KPP Pratama Kisaran. Jurnal
Manajemen Dewantara. Vol 4, No 1 (2020). hal 9-18

Chalik, Irma A. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Minat Pengguna
E-Filling. Jurnal Aplikasi Manajemen Ekonomi dan Bisnis. Vol. 2, No. 1.

Chusnah & Indriana, Khairunnisa T. 2020. Pengaruh Kemudahan dan Keamanan Terhadap
Kepuasan Konsumen Fintech (Studi Kasus Pada Pengguna Aplikasi DANA). Vol. 3,
No. 1.

Laihad, Risal C. Y. 2013. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-Filing
Wajib Pajak di Kota Manado. Manado. Jurnal EMDA Universitas Sam Ratulangi. I
(3). hal. 44-51

Daryatno, Andreas B. 2017. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan E-Filling


Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Jakarta Barat. Jakarta Barat. Jurnal Muara Ilmu
Ekonomi dan Bisnis. Vol. l, No. 1, 2012.

Sibuea, Y. S., Sinaga, K., & Saragi, S. 2020. Implementasi Program E-Filing Dalam Upaya
Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Barat. Medan. Jurnal Publik Reform Universitas Dharmawangsa
Medan.

Ginting, D. B., & Marlina, M. R. 2017. Analisis Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas
Layanan, Kualitas Informasi, Kemudahan Penggunaan, dan Persepsi Manfaat
Terhadap Kepuasaan Pengguna Fasilitas E-Filling (Studi Kasus : Wajib Pajak KPP
Pratama Pondok Gede)Kepuasan Pengguna Fasilitas E-Filing. Media Informatika.
Vol.16, No.1.

21
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Noch, M. Y., & Pattiasina V. 2017. Determinan persepsi kemudahan, persepsi


kebermanfaatan, persepsi risiko dan kepuasan wajib pajak terhadap penggunaan
sistem e-filling (survei pada kpp pratama jayapura). Seminar Nasional Aptikom
(Semnastikom). hal 422-427.

Sugiharti, M. A. 2015. Analisis Efektivitas Dan Kelayakan Sistem Pelaporan Pajak


Menggunakan E-Filing Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Pada KPP Pratama
Malang Utara Periode 2015). Jurnal Mahasiswa Perpajakan. 6(2). hal 1-10.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Pemdidikan : Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Ilham, Yusuf & Dirgantara, I. M. B. 2020. Analisis Pengaruh Kualitas Jaringan, Kualitas
Layanan, Kualitas Informasi, Keamanan dan Privasi Pada Penyedia Layanan
Internet Terhadao Kepuasan Pelamggan dan Dampak Pada Niat Pembelian Ulang.
Diponegoro Journal of Management. Vol. 9, No 4,

Lie, Ivana, dan Sadjiarto, Arja. 2013. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Perilaku
Wajib Pajak untuk Menggunakan E-filling. Journal Tax & Accounting
Review,Vol.3,No.2.Th 2013. Hal.1-15

Amoroso, D.L. & Gardner, C. 2004. Development of an Instrument to Measure the


Acceptance of Internet Technology by Consumers. Hawaii. Proceedings of the 37th
Hawaii International Conference on System Science.

Nurhasanah, Firmansyah & Ima, Nowida. 2015. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang
Pribadi Terhadap Penggunaan Electronic Filing (e-filing) di KPP Pratama
Palembang Ilir Barat. Jurnal Akuntanika. I (1).

Rukmiyati, dan Ketut Budiartha. 2016. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas
Informasi dan Perceived Usefulness Pada Kepuasan Pengguna Akhir Software
Akuntansi (Studi Empiris Pada Hotel Berbintang di Provinsi Bali). E-Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana 5.1 (2016). hal 115-142

22
Rana, N. P., Dwivedi, Y. K., & Williams, M. D. 2015. A meta-analysis of existing research
on citizen adoption of e-government. Information Systems Frontiers. 17(3), 547-563.

Herawan, Lavenia & Waluyo. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing. Ultima Accounting. Vol 6. No.2.

Wibowo, Arief. 2008. Kajian tentang Perilaht Pengguna Sistem Informasi dengan
Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Jakarta. Universitas Budi Luhur.

Wulandari, Oryz. A. D., Pradiva, F. A., & Aziz, G. A. Pengaruh Persepsi Kemudahan dan
Kegunaan Terhadap Kepuasan Dalam Membangun Loyalitas Pengguna Ovo. Jurnal
Manajemen dan Bisnis: Performa. Vol. 17, No. 2.

Firmawan dan Marsono. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan


Penggunaan Sistem Informasi. Universitas Diponegoro. Jurnal Akuntansi & Auditing.
Vol. 5. No.2. hal 164-180.

Suryadharma, dan Budyastuti, T. 2019. Sistem Informasi Manajemen. Uwais Inspirasi


Indonesia. Jawa Timur.

Mugo, D. G., Njagi, K., Chemwei, B., & Motanya, J. O. 2017. The Technology Acceptance
Model (TAM) and its Application to the Utilization of Mobile Learning Technologies.
British Journal of Mathematics & Computer Science. 20(4). hal 1-8.

Marangunic, Nikola & Grani, Andrina. 2014. Technology acceptance model: a literature
review from 1986 to 2013. Universal access in the information society. 14 (1). hal 81-
95.

Rad, Dana et. Al. 2022. A Preliminary Investigation of the Technology Acceptance Model
(TAM) in Early Childhood Education and Care. Broad Research in Artificial
Intelligence and Neuroscience. Vol. 13. No. 1. hal 518-533.

Garfinkel, S. & Lipford, H.R. 2014. Usable Security: History, Themes, and Challenges. Morgan &
Claypool Publishers, USA.

Sussman, R. & Gifford, R. 2018. Causality in the Theory of Planned Behavior. Personality
and Social Psychology Bulletin. 45(6). hal 920–933.

23
Yuriev, A., Dahmen, M., Paille, P., & Boiral, O. 2020. Pro-environmental behaviors through
the lens of the theory of planned behavior: A scoping review. Resources, Conservation
& Recycling. Vol. 155.

Si, Hongyun., Shi, J. G., Tang, D., Wen, S., & Duan, K. 2019. Application of the Theory of
Planned Behavior in Environmental Science: A Comprehensive Bibliometric Analysis.
International Journal of Environmental Research and Public health. 16 (15). hal 1-26.

Tuck, Mary & Riley, David. 2017.The Theory of Reasoned Action: A Decision Theory of
Crime. The Reasoning Criminal. hal 156-169

Eagle ,L., Dahl ,S., Hill ,S., Bird ,S., Spotswood ,F., & Tapp ,A.. 2013. Social Marketing.
London: Pearson Prentice Hall.

Ackermann, Claire L. & Palmer, A. 2014. The contribution of implicit cognition to the


Theory of Reasoned Action Model: a study of food preferences. Journal of Marketing
Management. 30 (5-6). hal 529-550.

Spies, Ruan., Grobbelaar, S., & Botha, A. 2020. A Scoping Review of the Application of the
Task-Technology Fit Theory. 19th Conference on e-Business, e-Services and e-
Society (I3E). Skukuza, South Africa. hal 397-408.

Ferrer, E. M. & Carillo, D. B. 2014. Financial Information Management for University


Departments, Using Open-source Software. International Journal of Information
Management. Vol. 34. No. 2. hal 191-199.

Shih, Y. Y. & Chen, C. Y. 2013. The Study of Behavioral Intention For Mobile Commerce:
via Integrated Model of TAM and TTF. Quality & Quantity: International Journal of
Methodology. 47(2). hal 1009-1020.

Lai, P. C. 2017. The Literature Review of Technology Adoption Models and Theories for the
Novelty Technolog. JISTEM - Journal of Information System and Technology
Management. Vol. 14, No. 1. hal 21-38

Lai, L. C. F., Yeung A.C.L., & Cheng T. C. E. 2008. The Driving Forces of Customer
Loyalty : A Study of Internet Service Providers in Hongkong. International Journal of
E-Business Research, Vol. 4. hal 26-42.

24
Formulir Usulan Dosen Pembimbing

Judul Proposal Skripsi: Berbagai Faktor yang mempengaruhi Wajib Pajak Dalam
Penggunaan e-Filling Untuk Melakukan Penyampaian SPT
Peminatan: Taxation

Topik / Bidang Studi: Perpajakan

Grade Mata Kuliah Taxation 1 : B


Bidang
Studi Skripsi:

UsulanCalonPembimbing: 1. D5276 – Ibu. Lusianah, S.E., M.A


2. D1024 – Bpk. Dr. Drs. Heri Sukendar W, Ak., M.M., BKP., CA
3. D5880 – Bpk. Ilham Condro Prabowo, S.E., Ak., M.M.

Identitas Penyusun: NIM : 2201826771


Nama: Calvin Liemarvin
Alamat: Jl. Taman Ubud Asri 6 no 22
No. Telp : 081808330799
No. Hp : 081808330799
Email : calvin.liemarvin@binus.ac.id

25

Anda mungkin juga menyukai