Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WAJIB PAJAK DALAM


MELAKUKAN PENDAFTARAN DENGAN SISTEM ELEKTRONIK
REGISTRATION

Oleh :
David Harmaen Suryaman
(NPM 202002026134)

PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM


UNIVERISTAS JAYA BAYA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penerimaan pajak di negara Indonesia menjadi sumber pendapatan

yang semakin hari semakin penting. Hal ini terjadi karena kondisi

perekonomian negara Indonesia yang sedang dilanda krisis ekonomi

berkepanjangan. Hutang luar negeri yang menjadi membengkak dengan nilai

kurs valuta asing yang bergerak menjadi hampir 4 kali lipat pada tahun 2003,

jika dibandingkan dengan nilai kurs valuta asing pada tahun 1997 saat krisis

ekonomi mulai melanda Indonesia. Hal tersebut menjadikan Indonesia negara

dengan hutang luar negeri yang sangat besar, sedangkan devisa negara tidak

mendukung untuk mengantisipasi lonjakan kurs tersebut. Sementara itu dalam

pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang

dimiliki oleh negara, baik berupa hasil kekayaan maupun iuran dari

masyarakat. Salah satu iuran dari masyarakat adalah pajak. Kontribusi

penerimaan pajak terhadap penerimaan negara diharapkan semakin

meningkat dari tahun ke tahun, seiring juga dengan menurunnya peranan

minyak dan gas bumi terhadap penerimaan negara. Harapan ini tumbuh dari

kesadaran pemerintah bahwa minyak dan gas bumi mempunyai keterbatasan

sebagai sumber daya, yaitu tidak dapat diperbaharui lagi serta adanya

keinginan pemerintah untuk meningkatkan kemandirian bangsa Indonesia

1
2

dalam membiayai pembangunan dan pemerintahan melalui partisipasi aktif

masyarakat berupa pajak.Keinginan pemerintah Indonesia adalah tepat sebab

sebagaimana halnya yang terjadi pada pemerintah negara lain, terutama pada

negara maju, andalan utama penerimaan negaranya berasal dari penerimaan

pajak. Oleh karena itu sudah sepantasnya pemerintah Indonesia di masa

depan juga mengandalkan penerimaannya pada penerimaan pajak. Untuk itu

target penerimaan pajak dari tahun ke tahun selalu ditingkatkan.

Pada umumnya target yang ditetapkan tersebut dapat dicapai. Hal

tersebut berkat usaha aparat Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan

penerimaan dari wajib pajak yang sudah ada. Caranya adalah dengan

menggali sumber penerimaan yang belum tergali atau belum maksimal

sebagaimana mestinya, mencari sumber pengenaan pajak yang baru,

menambah wajib pajak baru dan memodifikasi sistem pemungutan pajak agar

lebih efektif dan efisien, serta melakukan berbagai pembaruan dalam sistem

perpajakan.

Pembaruan dalam sistem perpajakan tersebut merupakan bagian dari

reformasi di bidang perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak

dimana dalam rangka reformasi ini Direktorat Jenderal Pajak berusaha untuk

meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak. Dalam rangka peningkatan

pelayanan kepada wajib pajak Direktorat Jenderal Pajak meluncurkan produk

E-Registration atau elektronik registration system. Yaitu Sistem pendaftaran,

perubahan data Wajib Pajak dan atau Pengukuhan dan Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak melalui sistem yang terhubung langsung

secara online dengan Direktorat Jenderal Pajak.


3

Sistem ini banyak memberikan manfaat bagi wajib pajak karena

dengan adanya sistem ini wajib pajak tidak perlu lagi datang ke kantor pajak,

sehingga tidak perlu bertemu muka dengan petugas pajak. Dengan demikian

waktu dan tenaga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih produktif.

Pasalnya, pendaftaran wajib pajak dapat dilakukan dimana saja dan

kapan saja baik di dalam maupun di luar negeri tidak tergantung jam kantor

dan dapat dilakukan di hari libur serta tidak tergantung kehadiran petugas

pajak (24 jam x 7 hari), serta dikirim langsung ke database Direktorat

Jenderal Pajak dengan fasilitas internet yang disalurkan melalui satu atau

beberapa Perusahaan Jasa Aplikasi (Application Service Provider, selanjutnya

disingkat : ASP). Sistem ini tentu saja tidak selalu dapat dilaksanakan dengan

baik, hal ini dikarenakan sistem ini masih baru sehingga masih terdapat

kekurangan. Kekurangannya diantaranya adalah dalam proses penggunaannya

karena melalui sistem internet maka wajib pajak harus hati-hati dalam

menggunakan sistem ini, wajib pajak harus benar-benar mengerti bagaimana

cara menggunakan sistem ini, guna menghindari kesalahan-kesalahan dalam

penggunaannya. Kemudian dalam hal pembuktian bagi wajib pajak yang

menggunakan jasa elektronik ini, karena bagi wajib pajak yang telah

mendaftarkan dirinya melalui media elektronik ini untuk sementara dalam hal

pembuktiannya dilakukan dengan menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar

Sementara dengan cara Wajib Pajak mencetak sendiri melalui sistem e-

Registration, Formulir Registrasi Wajib Pajak yang sudah ditandatangani

beserta persyaratannya disampaikan Ke Kantor Pelayanan Pajak (selanjutnya

disingkat KPP) tempat Wajib Pajak terdaftar paling lama 30 (tiga puluh) hari
4

sejak permohonan dimana wajib pajak terdaftar, sehingga kurang efisien bagi

wajib pajak itu sendiri. Banyaknya ketidak mengertian dari wajib pajak

mengenai tata cara penggunaan sistem ini maka perlu diperhatikan

kepentingan wajib pajak tersebut dengan memberikan informasi mengenai

sistem ini, yaitu mengenai tata cara penggunaannya; selain itu perlu juga

diperhatikan dari segi perlindungan hukumnya bagi wajib pajak sehingga

dapat menjamin kepastian hukum bagi hak-hak wajib pajak. Kepastian hukum

yang dimaksud harus dapat menjamin Perlindungan hukum terhadap wajib

pajak sebagai pengguna jasa elektronik termasuk kemudahan-kemudahan

dalam penyampaian.

Kenyataan yang sering terjadi adalah wajib pajak yang merupakan

pemakai dari suatu sistem banyak mengalami masalah - masalah hukum dan

terkadang wajib pajak tersebut berada di posisi yang lemah dan kurang

terlindungi dari segi hukumnya. Untuk itulah kepastian hukum yang dapat

memberikan perlindungan hukum bagi wajib pajak sangat diperlukan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan

sebelumnya, selanjutnya dalam penelitian ini diajukan ke dalam 2 (dua)

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah yang menjadi hambatan dalam penerapan sistem e-

registration pajak ?

2. Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum bagi wajib pajak yang


5

menggunakan sistem e-registration pajak ?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada pokok permasalahan sebagaimana diuraikan di atas, maka

tujuan penelitian ini untuk mencari jawaban permasalahan mengenai :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan – hambatan dalam

penerapan sistem e-registration pajak.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk perlindungan hukum bagi

wajib pajak yang menggunakan sistem e-registration pajak

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis.

Dengan dibuatnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi sumbangan pemikiran serta memperluas wawasan, khususnya

yang terkait dengan pemberian perlindungan bagi pembeli yang beritikad

baik atas pembelian objek jaminan hak tanggungan. Hasil penelitian ini

dapat dijadikan sebagai masukan (input) bagi pihak - pihak yang ingin

mempelajari lebih lanjut dan mendalam tentang pembeli yang beritikad

baik atas pembelian objek jaminan hak tanggungan melalui pendekatan

secara yuridis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi

dan masukan bagi pelaksanaan penelitian di bidang yang sama untuk

masa mendatang pada umumnya dan masukan serta sumbangan bagi


6

ilmu pengetahuan khususnya pada hukum perdata.

2. Kegunaan Praktis.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumbangan

pemikiran dan wawasan, serta bermanfaat sebagai bahan acuan tambahan

bagi para peneliti lain maupun pihak yang ingin menganalisis mengenai

perlindungan hukum terhadap pendaftaran pajak dengan dengan sistem

eletronik sistem. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi secara ilmiah bagi masyarakat Umum dan pemerintahan,

khususnya untuk Dirjen Pajak Indonesia mengenai perlindungan hukum

terhadap pendaftaran pajak dengan sistem elektronilk registration.

E. Kerangka Pemikiran

1. Grand Theory : Teori Perlindungan Hukum

Menurut Thomas Von Aquinas mengatakan bahwa hukum alam

adalah cerminan dari undang - undang abadi (lex naturalis). Jauh

sebelum lahirnya aliran sejarah hukum, ternyata aliran hukm alam tidak

hanya disajikan sebagai ilmu pengetahuan, tetapi juga diterima sebagai

prinsip - prinsip dasar dalam perundang - undangan. Keseriusan umat

manusia akan kerinduan terhadap keadilan, merupakan hal yang esensi

yang berharap adanya suatu hukum yang lebih tinggi dari hukum positik

Hukum alam telah menunjukan, bahwa sesungguhnya hakikat kebenaran

dan keadilan merupakan suatu konsep yang mencakup banyak teori.

Berbagai anggapan dan pendapat para filusuf hukum bermunculan dari


7

masa ke masa. Pada abad ke-17, substansi hukum alam telah

menempatkan suatu asas yang berisfat universal yang bisa disebut Hak

Asasi Manusia.

2. Middle Range Theory : Teori Kepentingan (aequivalen)

Teori ini dalam ajarannya yang semula lebih menekankan pada

pembagian beban pajak yang harus dipungut dari rakyata seluruhnya.

Pembagian beban ini harus didasarkan atas kepentingan orang masing -

masing dalam tugas - tugas pemerintah (yang bermanfaat baginya),

termasuk juga perlindungan atas jiwa dan harta benda orang - orang itu.

Maka sudah selayaknya bahwa biaya - biaya yang dikeluarkan oleh

negara untuk menunaikan kewajibannya dibebankan kepada rakyatnya.

Terhadap teori ini banyak terjadi sanggahan – sanggahan, karena dalam

ajarannya pun, pajak seringkali dikaburkan menjadi retribusi (guna

kepentingan yang lebih besar, yaitu perlindungan terhadap harta benda

yang lebih banyak hartanya daripada harta si miskin, diharuskan

membayar pajak yang lebih besar pula).

3. Applied Theory : Teori Perpajakkan

Applied Theory dalam penelitian ini adalah Teori Perpajakan oleh

Adam Smith. Teori ini sering disebut juga “teori bakti”. Teori tersebut

didasarkan pada organ theory dari Otto von Gierke, yang menyatakan

bahwa negara itu merupakan suatu kesatuan yang di dalamnya setiap

warga negara terikat. Tanpa ada “organ” atau lembaga itu individu tidak

mungkin dapat hidup. Lembaga tersebut, oleh karena memberi hidup


8

kepada warganya, dapat membebani setiap anggota masyarakatnya

dengan kewajiban-kewajiban, antara lain kewajiban membayar pajak,

kewajiban ikut mepertahankan hidup masyarakat/negara dengan

milisi/wajib militer.

Secara konseptual, pajak dapat dimaknai sebagai kontribusi wajib

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. Dalam pelaksanaan pajak ada

teori menurut Adam Smith yang memberikan pedoman bahwa supaya

peraturan pajak itu adil maka empat syarat harus di penuhi yaitu Equality

and Equity, Certainty, Convenience of Payment, and Economic of

Collection. Dikaitkan dengan aspek keadilan dan kepastian hukum,

beberapa literatur mengungkapkan asas pemungutan pajak sebagai

manifestasi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal dalam

konteks keadilan sosial, redistribusi dan kepastian hukum. Adam Smith

mengemukakan empat asas pemungutan pajak yang lazim disebut “the

four cannons maxims taxation“.

F. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan dengan didasarkan atas metode penelitian

hukum dengan uraian yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini disusun dengan menggunakan tipe penelitian yuridis

normatif, yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan


9

kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Pendekatan

Normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai kaidah yang

dianggap sesuai dengan penelitian yuridis normatif atau penelitian

hukum tertulis atau penelitian hukum yang doktrinal, yang bekerja untuk

menemukan jawaban-jawaban yang benar dengan pembuktian kebenaran

yang dicari dari preskripsi-preskripsi hukum yang tertulis di kitab-kitab

undang-undang. Secara singkat, yuridis normatif membahas doktrin-

doktrin atau asas-asas dalam ilmu hukum.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan menelaah

hukum sebagai kaidah atau pendekatan perundang-undangan (statute

approach) melalui analisis dan kajian pasal 18 Undang-Undang Nomor

11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

2. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah spesifikasi penelitian

deskriptif analitis yang bertujuan untuk memberikan penjelasan secara

konkrit tentang keadaan objek atau masalah yang diteliti terkait

perlakuan atas harta yang belum atau kurang diungkap dalam pasal 18

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

Analisis dilakukan secara yuridis normatif sebagaimana disebutkan di

atas dengan mempertimbangkan asas-asas dan teori hukum untuk

menemukan hukum baru mengenai kepastian hukum dalam Undang-

Undang Pengampunan Pajak. Undang-undang merupakan hasil karya

manusia yang sangat terbatas kemampuannya, tidak mungkin lengkap,

tuntas dan mengatur segala kegiatan kehidupan manusia secara lengkap


10

karena kegiatan kehidupan manusia itu tidak terbilang banyaknya.

3. Jenis dan Sumber Bahan Hukum

Dalam penelitian ini bersifat deskriptif yang menjelaskan secara

rinci tentang permasalahan mengenai konsekuensi yang akan diterima

oleh peserta pengampunan pajak yang menimbulkan adanya kepastian

hukum sehingga menghasilkan teori, asas, konsep, saran-saran yang akan

digunakan dalam penyelesaian jika terdapat sengketa di kemudian hari

dalam pelaporan pengampunan pajak.

Bahan hukum dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

kepustakaan (library research). Metode kepustakaan adalah usaha untuk

memperoleh data sekunder. Studi kepustakaan dilakukan dengan

menggunakan serangkaian studi dokumentasi dengan cara

mengumpulkan, membaca, mempelajari, membuat catatan-catatan, dan

kutipan-kutipan serta menelaah bahan-bahan pustaka yaitu berupa karya

tulis dari para ahli yang tersusun dalam literatur dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan ada kaitanya dengan

permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian. Data penelitian

yang dikumpulkan merupakan data sekunder dalam bentuk bahan hukum

primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, yaitu :

a. Bahan Hukum Primer

b. Bahan Hukum Sekunder

c. Bahan Hukum Tersier


11

4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Bahan hukum primer, sekunder dan tersier, dianalisis secara

kualitatif normatif dalam pengertian disusun secara sistematis dan

lengkap. Kemudian, data yang terkumpul tersebut dikaji dan dianalisis

dalam bentuk deskripsi tanpa menggunakan rumus matematis, dengan

menggunakan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini.

Selanjutnya, analisis diungkapkan ke dalam konstruksi pembahasan yang

logis, sistematis, filosofis, dan praktis.

5. Teknik Analisis Bahan Hukum

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu normatif kualitatif

yang menekankan aspek filosofis, yuridis, dan sosiologis dengan

melakukan interpretasi dan mendiskusikan bahan hasil penelitian

berdasarkan pada pengertian hukum, norma hukum, teori-teori hukum

serta doktrin yang berkaitan dengan pokok permasalahan.

6. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah melalui perpustakaan-perpustakaan

yang diakui kredibilitasnya, ataupun Perpustakaan Pascasarjana

Universitas Jayabaya yang secara kelengkapan sumber referensi atau

kepustakaannya mencukupi secara keilmuan.

G. Sistematika Penulisan

Hasil penelitian ini diperoleh setelah dilakukan analisa kemudian disusun


12

dalam bentuk laporan akhir dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I berisi tentang : Pendahuluan yang diawali dengan latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian yang dirinci menjadi kebutuhan

akademisi, kebutuhan praktisi dan sistematika

penulisan.

BAB II berisi tentang : Dimulai dengan kerangka teoritik, yang berisi

tentang tinjauan umum pajak, tata cara perpajakan,

elektronik registration sistem dan perlindungan

hukum.

BAB III berisi tentang : Merupakan metode penelitian yang berisi metode

pendekatan, lokasi penelitian, populasi dan sampel

penelitian, intrumen penelitian, dan analisa data.

BAB IV berisi tentang : Merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang

menguraikan gambaran umum tentang e-

registration, tata cara pelaksanaan perubahan -

perubahan mendasar pendaftaran perpajakan,

hambatan - hambatan dalam penerapan sistem e-

registration, perlindungan hukum apabila terjadi

masalah-masalah yang timbul dalam melakukan

pendaftaran dengan sistem e-registration.

BAB V berisi tentang : Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan

dan saran atau rekomendasi yang akan ditunjukan

kepada pihak - pihak terkait sehingga hasil


13

penelitian dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai