Oleh :
Nama : Putri Novalia
NIM : 2018010262030
Dosen : Dr. Bahrul Ilmi Yakub, SH.,MH
Mata Kuliah : Ilmu Perancangan Undang - Undang
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa. Atas
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa kami sampaikan terima
kasih kepada dosen pengajar Pengantar Hukum Bisnis yang telah mengajari
kami.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Dosen Pengajar Mata
sebagai mahasiswa serta sebagai bahan diskusi. Selain itu, makalah ini
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga
Allah SWT. selalu melimpahkan ridho, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita
semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
.........................................................................................4
.........................................................................................8
........................................................................................13
A. Kesimpulan ..................................................................... 16
B. Saran ............................................................................... 18
ii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
individu atau antar kelompok dapat terjadi ketika 2 (dua) pihak (baik
terbatas.
terjadi sengketa makin tinggi. Ini berarti makin banyak sengketa harus
meningkat.
ini, banyak dari kalangan mereka hanya terpaku memilih jalur litigasi dan
1
melupakan serta mengabaikan cara - cara penyelesaian sengketa melalui
bersengketa.
B. Rumusan Masalah
arbitrase?
yaitu sesuatu yang diharapkan atau suatu manfaat tertentu dari hasil
2
penulisan yang akan dilakukan. Adapun tujuan dan kegunaan penulisan
1. Tujuan Penulisan
suatu sengketa.
2. Kegunaan penulisan
a. Kegunaan Teoritis
b. Kegunaan Praktis
Secara praktis, penelitian ini berguna bagi para pihak yang ingin
3
BAB II
PEMBAHASAN
Resolution (ADR)
untuk tujuan yang akan datang sekaligus menguntungkan bagi para pihak
yang bersengketa.
di luar pengadilan, sehingga dalam hal ini arbitrase tdak termasuk bagian
4
Resolution, yaitu : “Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga
bahwa :
Pasal 58
Upaya penyelesaian sengketa perdata dapat dilakukan di luar pengadilan
negara melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa. 3
berikut :
1. Konsultasi
2. Negosiasi
2
Undang - Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternative Penyelesaian Sengketa,
Pasal 1 ayat (10)
3
Undang - Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Pasal 58
4
Munir Fuady, Arbitrase Nasional (Alternatif Penyelesain Sengketa Bisnis), Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003, hlm 12
5
prosedur dan mekanismenya diserahkan kepada kesepakatan para
sebagai penengah.
3. Konsiliasi
5
Frans Hendra Winarta, Hukum Penyelesaian Sengketa (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hal. 24
6
membuat rekomendasi, yang pelaksanaanya sangat bergantung
4. Mediasi
5. Penilaian Ahli
Pendapat para ahli untuk suatu hal yang bersifat teknis sesuai
6
Rachmadi Usman, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan (Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 2013), hal. 128-129
7
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/litigasi-dan-Alternative-penyelesaian-sengketa-di-luar-
pengadilan (diakses pada Hari Kamis, 16-07-2020, pukul. 13.22 WIB).
7
Berdasarkan Pasal 1 Undang - Undang No. 30 Tahun 1999 tentang
Pasal 1
Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa diluar pengadilan
umum yang didasarkan atas perjanjian tertulis dari pihak yang
bersengketa.8
(BANI).
ayat 3 Undang - Undang No. 30 Tahun 1999) atau biasa juga disebut
8
Undang - Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
Pasal 1
8
Bahwa, hal tersebut juga tercantum dalam Pasal 48 Undang -
berbunyi :
Pasal 59
(1). Arbitrase merupakan cara penyelesaian suatu sengketa perdata di
luar pengadilan yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang
dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.
(2). Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum
tetap dan mengikat para pihak.9
Undang - Undang No. 30 Tahun 1999. Tetapi tidak semua sengketa dapat
9
Undang - Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, Pasal 59
9
Undang - Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa
Pasal 5
(1) Sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya sengketa
di bidang perdagangan dan mengenai hak yang menurut hukum dan
peraturan perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak
yang bersengketa.
(2) Sengketa yang tidak dapat diselesaikan melalui arbitrase adalah
sengketa yang menurut peraturan perundang-undangan tidak dapat
diadakan perdamaian.
10
Pasal 65 sampai dengan Pasal 69 Undang - Undang No. 30 Tahun
1999.
para pihak. Tidak dapat dibanding maupun kasasi, seperti yang diatur
demikian, masih ada upaya (hukum) yang dapat dilakukan oleh para pihak
arbitrase.10
harus dilakukan secara tertulisan dalam waktu paling lama tiga puluh hari
arbitrase Internasional.
10
Joni Emirzon, Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2001, hal. 115
11
Sedangkan alasan yang dapat digunakan untuk permohonan
4) Apabila telah diputus tentang hal - hal yang tidak dituntut atau
12
7) Apabila para arbiter telah melanggar tata cara (formalitas) prosedural
para arbiter harus mengikuti cara yang biasa berlaku dalam suatu
dinyatakan palsu;
ditemukan kembali;
10) Jika putusan telah didasarkan atas kecurangan atau penipuan yang
12
dilakukan sepanjang pemeriksaan, tetapi kemudian diketahui.
sebagai berikut :
12
http://www.rumpunilmu.com/2012/05/pembatalan -putusan-arbitrase-di.html, Rabu, 6 February
2013
13
halnya penyelesaian lewat jalur pengadilan yang memerlukan waktu
memilih pihak ketiga yang netral yang mereka hormati dan percayai
7. Bersifat final, artinya putusan yang diambil oleh para pihak adalah
14
tidak sepenuhnya didapatkan dari mekanisme pengadilan. Kebutuhan itu
pemenuhan kebutuhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
Dalam makalah ini, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
sebagai berikut :
a. Konsultasi
b. Negosiasi
c. Mediasi
d. Konsiliasi
e. Penilaian Ahli
Indonesia (BANI), yang bersifat final and binding, dan baru dapat
Pengadilan Negeri.
16
c. Sifatnya informal karena segala sesuatunya dapat ditentukan
dapat memilih pihak ketiga yang netral yang mereka hormati dan
kontrak.
berlaku.
B. Saran
17
resolution dan/atau arbitrase, sudah sepatutnya para pihak tersebut
juga pihak yang bersengketa, demi terciptanya suatu kondisi yang kita
kehendaki bersama.
18
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku - buku :
C. Website
http://id.shvoong.com/law-and-politics/mengenai-adr-altenative-dispute-
resolution/
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/litigasi-dan-Alternative-
penyelesaian-sengketa-di-luar-pengadilan (diakses pada Hari Kamis, 16-
07-2020, pukul. 13.22 WIB)
http://www.rumpunilmu.com/2012/05/pembatalan-putusan-arbitrase-
di.html, Rabu, 6 February 2013
iii