Anda di halaman 1dari 1

LOGIN

Website pajakku menggunakan cookies untuk


peningkatan pengalaman menjelajah yang
ARTIKEL
lebih baik / TULISAN ANDA
Kebijakan Privasi | Perjanjian Lisensi |

Pajak, Dari,
Syarat & Ketentuan
Mengerti
Oleh, dan
| Support Pajakku

Untuk Rakyat
I Dewa Ayu Intan Yosita Dewi, 4 tahun yang lalu
Diperbarui pada 7 bulan yang lalu

Seperti halnya negara demokrasi yang


menyebutkan bahwa pemerintahan dari, oleh
dan untuk rakyat, begitu pula dengan pajak.
Bisa dikatakan bahwa pajak berasal dari, oleh
dan untuk rakyat sendiri. Maksud dari hal
tersebut yaitu penghasilan atau anggaran dana
suatu negara berasal dari rakyat yang
dilakukan melalui pemungutan pajak atau
berasal dari kekayaan alam yang terdapat
dalam negara tersebut yang harus dibayar oleh
rakyat atau bisa juga disebut sebagai peralihan
kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara
yang digunakan untuk membiayai kepentingan
pemerintah dan kesejahteraan rakyat umum.

Di Indonesia pajak merupakan kewajiban yang


harus dibayarkan oleh setiap warga negara
yang telah memenuhi syarat subjektif dan
objektif untuk membayar pajak. Kewajiban
membayar pajak sendiri tercantum dalam pasal
23 A UUD 1945 yang berbunyi “Pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-
undang”. Selain itu di Indonesia pajak memiliki
posisi yang paling penting, selain untuk
membiayai kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat, pajak merupakan penopang
terbesar APBN di negara Indonesia. Dalam
postur APBN 2018, pendapatan negara di
proyeksikan sebesar 1.894,7 triliun rupiah
dengan rincian penerimaan dari pajak sebesar
1.618,1 triliun rupiah, Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) sebesar 275,4 triliun
rupiah, dan hibah sebesar 1,2 tririlun rupiah.
(Wikipedia.com). Besarnya target penerimaan
negara dari sektor pajak, menjadikan apapun
yang ada di Indonesia dijadikan objek pajak,
seperti pajak kendaraan, pajak penghasilan,
pajak bumi dan bangunan, pajak pertambahan
nilai, pajak saat berbelanja dan yang terbaru
saat ini yaitu pemerintah mulai menargetkan
para pengguna media sosial seperti youtuber
dan selebgram sebagai objek pajak. Hal
tersebut sesuai dengan Peraturan Menkeu
210/PMK 010/2018 tentang Perlakuan
Perpajakan atas Transaksi Perdagangan
melalui Sistem Elektronik (Suara.com).

Seperti sebuah slogan yang mengatakan


bahwa “Warga bijak taat bayar pajak”. Ini
adalah sebuah slogan yang seringkali
terdengar di kalangan masyarakat umum,
dimana slogan ini selalu dikampanyekan secara
masif oleh pemerintah baik melalui media cetak
maupun media elektronik. Tujuannya yaitu agar
masyarakat bisa taat membayar pajak, karena
pajak merupakan salah satu sumber
penerimaan keuangan negara selain dari
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan
hibah baik dalam maupun luar negeri yang
digunakan untuk membiayai pembangunan.

Upaya pemerintah yang mendorong


masyarakat untuk membayar pajak dengan
menekankan bahwa tanpa pajak,
pembangunan tidak akan berjalan, dan jika
pembangunan tidak berjalan maka pemerintah
tentu tidak bisa mensejahterakan rakyat justru
tidak berbanding lurus dengan fakta yang ada.
Jadi dengan tidak membayar pajak maka
pembangunan di Indonesia tidak akan berjalan
dengan baik. Apalagi, di Indonesia
pembangunannya masih sangat minim
dibandingkan dengan negara lain.

Namun saat ini banyaknya masyarakat yang


belum taat membayar pajak disebabkan karena
minimnya informasi masyarakat mengenai
manfaat dari pajak itu sendiri. Adapun manfaat
dari adanya pajak bagi negara yaitu: Membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara, seperti:
pengeluaran yang bersifat self liquiditing.
Contohnya: pengeluaran untuk proyek produktif
barang ekspor. Membiayai pengeluaran
reproduktif, seperti: pengeluaran yang
memberikan keuntungan ekonomis bagi
masyarakat. Contohnya: pengeluaran untuk
pengairan dan pertanian. Membiayai
pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing
dan tidak reproduktif. Contohnya: pengeluaran
untuk pendirian monument dan objek rekreasi.
Membiayai pengeluaran yang tidak produktif.
Contohnya: pengeluaran untuk membiayai
pertahanan negara atau perang dan
pengeluaran untuk penghematan di masa yang
akan datang yaitu pengeluaran untuk anak
yatim piatu. Jadi dengan taat membayar pajak
manfaat yang bisa masyarakat terima yaitu:
Fasilitas umum dan infrastruktur, seperti: jalan
raya, jembatan, sekolah dan rumah sakit,
Pertahanan dan keamanan, seperti: bangunan,
senjata, perumahan hingga gaji karyawan,
Subsidi pangan dan bahan bakar minyak,
Kelestarian lingkungan hidup dan budaya,
Dana pemilu, Pengembangan alat transportasi
massa dan lain-lain.

Mulai sekarang sebagai warga negara


Indonesia agar taat membayar pajak, karena
manfaatnya akan sangat berguna bagi semua
masyarakat. Selain itu juga agar bisa membuat
Indonesia menjadi lebih maju dari sekarang
dengan membayar kewajiban yaitu bayar pajak.
Karena ciri-ciri negara maju adalah jika
kesadaran masyarakat membayar pajak tinggi.
Jadi bisa disimpulkan bahwa pajak tersebut
berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
kepentingan rakyat sendiri dan juga
pemerintah.

Disclaimer:

Artikel ini merupakan karya peserta pelatihan


simulasi pajak hasil kerjasama Politeknik
Negeri Bali dengan PT Mitra Pajakku. Isi tulisan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Informasi ini BUKAN merupakan saran atau


konsultasi perpajakan. Segala aturan yang
terkutip dalam artikel ini sangat mungkin ada
pembaharuan dari otoritas terkait. Pajakku tidak
bertanggungjawab atas kerugian yang timbul
akibat adanya keterlambatan atau kesalahan
dalam memperbarui informasi dalam artikel ini.

Artikel Terkait

Pengertian Pajak Penghasilan

4 tahun yang lalu

Pengetahuan Umum Perpajakan

4 tahun yang lalu

Kepatuhan Membayar Pajak Bisa


Mengurangi Utang Negara, Fakta
atau Mitos?
4 tahun yang lalu

Fokus

KMK Tarif Bunga Sanksi


Administrasi Periode November
2023
39 menit yang lalu

Pembayaran dan Pelaporan Pajak:


Perbedaan Pemotongan dan
Pemungutan Pajak
2 jam yang lalu

Apa Itu Metode Gross Up dan Non-


Gross Up?
2 jam yang lalu

Ketahui Peran Taxologist Dalam


Peningkatan Perpajakan
2 jam yang lalu

Pajak Profesi: Pajak Atas


Penghasilan Creative Director
3 jam yang lalu

Langganan Info Terbaru


Gabung dalam komunitas Pajakku, dapatkan berita dan
solusi perpajakan terbaru

Nama

Email

KIRIM

Sekilas Pajakku

Mitra Strategis Direktorat Jenderal Pajak sejak


2005 melalui lisensi terbaru SK KEP-
211/PJ/2022 sebagai Penyedia Jasa Aplikasi
Perpajakan (PJAP)

Distributor Meterai Elektronik, ditunjuk Peruri


melalui Surat Perjanjian no. SP-1437/XII/2021

Mitra Strategis Direktorat Jenderal


Perbendaharaan sejak 2020 melalui lisensi SK
KEP-159/PB/2020 sebagai Lembaga Persepsi
Lainnya

Penyelenggara Teknologi Finansial, terdaftar


di Bank Indonesia sebagai penyelenggara
sistem pembayaran sejak 2018

Penyelenggara Sistem Elektronik, terdaftar di


Kementerian Kominfo melalui Tanda Daftar no.
000881.01/DJAI.PSE/06/2021

Bersertifikasi internasional ISO/IEC


27001:2022 untuk Sistem Manajemen
Keamanan Informasi, ISO/IEC 20000-1:2018
untuk Sistem Manajemen Layanan Teknologi
Informasi, dan ISO 9001:2015 untuk Sistem
Manajemen Mutu, dari British Standards
Institution

Memiliki tim support terlatih melalui sertifikasi


Brevet A dan B

JAKARTA BANDUNG BALI

The Nebula Center Jakarta 2nd Floor, Jl.


Kemanggisan Utama Raya no. J4, Palmerah,
Jakarta. 11480.

Hubungi Kami
No. Telepon
+62804 1 501 501

Email
marketing@pajakku.com

2023 © PT. Mitra Pajakku


Kebijakan Privasi | Perjanjian Lisensi |
Syarat & Ketentuan
BAYA R | Support Pajakku
PNBP

at elektronik Anda valid saat melakukan registrasi, sert

Anda mungkin juga menyukai