Anda di halaman 1dari 20

PERMASALAHAN DI INDONESIA DAN

PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA


1. MASALAH KESADARAN PAJAK
Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan utama bangsa, karena uang dari
pajak menjadi tulang punggung pembiayaan pembangunan. APBN 2016, sebesar
74,6 % penerimaan negara berasal dari pajak. Masalah yang muncul adalah masih
banyak Wajib Pajak Perorangan maupun badan (lembaga/
instansi/perusahaan/dan lain-lain) yang masih belum sadar dalam memenuhi
kewajiban perpajakan. Laporan yang disampaikan masih belum sesuai dengan
harta dan penghasilan yang sebenarnya dimiliki, bahkan banyak kekayaannya yang
disembunyikan. Masih banyak warga negara yang belum terdaftar sebagai Wajib
Pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati fasilitas yang disediakan oleh
pemerintah.
Contoh kasus

Bagi para pengusaha eksport barang berbahan dasar kayu, pemerintah Indonesia
telah mewajibkan untuk memiliki sertifikat BRIK dan ETPIK yang dikeluarkan oleh
Departemen Kehutanan. Selain digunakan untuk memvalidasi jumlah kayu yang
digunakan juga digunakan sebagai salah satu syarat dokumen eksport sehingga
pemerintah bisa memantau berapa jumlah eksport yang dilakukan untuk
mengetahui besarnya pajak yang harus dibayar para pengusaha. Namun, tidak
sedikit pengusaha yang menyewa kedua dokumen tersebut (bahkan dokumen
eksport yang lain) untuk menghindari membayar pajak kepada pemerintah. Dengan
menyewa dokumen dari perusahaan lain (bahkan disinyalir ada perusahaan yang
khusus menyewakan dokumen-dokumen eksport), semua transaksi eksport tidak
bisa dipantau oleh pemerintah sehingga para pengusaha bisa terlepas dari
kewajiban membayar pajak.

Kasus Hadi Poernomo

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, sampai saat ini terus


mengembangkan penyidikan terkait kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan
wewenang pengurusan keberatan pajak Bank Central Asia pada 1999. Dimana
dalam kasus ini melibatkan mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi
Purnomo. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi menetapan tersangka dari pihak
BCA bisa dilakukan asalkan memang ada dua alat bukti cukup buat menjerat
mereka. Tetapi, dia yakin akan mudah menelusuri hal itu karena bukti-bukti sudah
di tangan.
Indikasi tingginya tingkat kesadaran dan kepedulian Wajib Pajak antara lain:

1) Realisasi penerimaan pajak terpenuhi sesuai dengan target yang telah


ditetapkan.
2) Tingginya tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan dan SPT Masa.
3) Tingginya Tax Ratio 
4) Semakin Bertambahnya jumlah Wajib Pajak baru.
5) Rendahnya jumlah tunggakan / tagihan wajib pajak.
6) Tertib, patuh dan disiplin membayar pajak atau minimnya jumlah
pelanggaran pemenuhan kewajiban perpajakan.

Faktor ini dapat menurunkan tingkat kesadaran dan kepedulian sukarela Wajib
Pajak. Antara lain:

1) Prasangka negatif kepada aparat perpajakan harus digantikan dengan


prasangka positif. Sebab, prasangka negatif ini akan menyebabkan para
wajib pajak bersikap defensif dan tertutup.
2) Hambatan atau kurangnya intensitas kerjasama dengan Instansi lain
(pihak ketiga) guna mendapatkan data mengenai potensi Wajib Pajak
baru, terutama dengan instansi daerah atau bukan instansi vertikal.
3) Bagi Calon Wajib Pajak, Sistem Self Assessment dianggap
menguntungkan, sehingga sebagian besar mereka enggan untuk
mendaftarkan dirinya bahkan menghindar dari kewajiban ber-NPWP.
Data-data tentang dirinya selalu diupayakan untuk ditutupi sehingga tidak
tersentuh oleh DJP.
4) Masih sedikitnya informasi yang semestinya disebarkan dan dapat
diterima masyarakat mengenai peranan pajak sebagai sumber
penerimaan negara dan segi-segi positif lainnya.
5) Adanya anggapan masyarakat bahwa timbal balik (kontra prestasi) pajak
tidak bisa dinikmati secara langsung, bahkan wujud pembangunan sarana
prasana belum merata, meluas, apalagi menyentuh pelosok tanah air.
6) Adanya anggapan masyarakat bahwa tidak ada keterbukaan pemerintah
terhadap penggunaan uang pajak.

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Direktorat Jenderal Pajak dalam
membangun kesadaran dan kepedulian sukarela Wajib Pajak antara lain:

1) Melakukan sosialisasi

Sebagaimana dinyatakan Dirjen Pajak bahwa kesadaran membayar pajak


datangnya dari diri sendiri, maka menanamkan pengertian dan
pemahaman tentang pajak bisa diawali dari lingkungan keluarga sendiri
yang terdekat, melebar kepada tetangga, lalu dalam forum-forum tertentu
dan ormas-ormas tertentu melalui sosialisasi.

Berdasarkan Metode: 
Penyampaiannya bisa melalui acara yang formal ataupun informal.
Acara formal biasanya menggunakan format acara yang disusun
sedemikian rupa secara resmi. Contohnya: Sosialisasi bendaharawan,
sosialisasi PPh 21 karyawan Pemda, seminar dan sebagainya.

Berdasarkan segmentasi:

Bisa membaginya untuk kelompok umur tertentu, kelompok pelajar dan


mahasiswa, kelompok pengusaha tertentu, kelompok profesi tertentu,
kelompok/ormas tertentu. Menanamkan kesadaran tentang pajak sejak
dini, akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir anak-anak dan
menimbulkan rasa kebanggaan terhadap pajak. Contoh yang pernah
dilakukan DJP adalah High School Tax Road Show, High School Tax
Competition, Tax Goes to Campus, ini merupakan kegiatan yang
menimbulkan greget, heboh dan sangat berkesan, bahkan sangat
dirindukan muncul lagi oleh kalangan pelajar maupun mahasiswa.

Berdasarkan media yang dipakai:

Sosialisasi dapat dilakukan melalui media elektronik dan media cetak.


Misalnya: dilakukan dengan talkshow di radio atau televisi, membuat
opini, ulasan dan rubrik tanya jawab di koran, tabloid atau majalah.
Iklan pajak pun mempunyai pengaruh dan dampak positif terhadap
meningkatkan kesadaran dan kepedulian sukarela wajib pajak. Bentuk
propaganda lainnya seperti: spanduk, banner, papan iklan/billboard,
dan sebagainya

2) Memberikan kemudahan dalam segala hal pemenuhan kewajiban


perpajakan dan meningkatkan mutu pelayanan kepada wajib pajak. Jika
pelayanan tidak beres atau kurang memuaskan maka akan menimbulkan
keengganan Wajib Pajak melangkah ke kantor Pelayanan Pajak.
Pelayanan sebagai wajah DJP harus mencitrakan sebuah keramahan,
keanggunan dan kenyamanan.. DJP harus terus menerus meningkatkan
efisiensi administrasi dengan menerapkan sistem dan administrasi yang
handal dan pemanfaatan teknologi yang tepat guna. Pelayanan berbasis
komputerisasi merupakan salah satu upaya dalam penggunaan Teknologi
Informasi yang tepat untuk memudahkan pelayanan terhadap Wajib
Pajak. 
3) Meningkatkan citra Good Governance yang dapat menimbulkan adanya
rasa saling percaya antara pemerintah dan masyarakat wajib pajak,
sehingga kegiatan pembayaran pajak akan  menjadi sebuah  kebutuhan
dan kerelaan,  bukan suatu kewajiban.  Dengan demikian  tercipta pola
hubungan antara  negara dan masyarakat dalam memenuhi hak dan
kewajiban yang dilandasi dengan rasa saling percaya. 
4) Memberikan pengetahuan melalui jalur pendidikan khususnya pendidikan
perpajakan. Melalui pendidikan diharapkan dapat mendorong individu
kearah yang positif dan mampu menghasilkan pola pikir yang positif yang
selanjutnya akan dapat memberikan pengaruh positif sebagai pendorong
untuk melaksanakan kewajiban membayar pajak. Mungkin suatu ide
mendirikan sekolah khusus di bidang perpajakan bisa diwujudkan guna
mencetak tenaga ahli dan trampil di bidang perpajakan. Atau dapat juga
dengan memasukkan materi perpajakan ke dalam kurikulum pendidikan
nasional baik di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama
sampai perguruan Tinggi. 

Dalam rangka menyebarkan pengetahuan tentang perpajakan DJP perlu


memberikan info-info gratis baik dengan pamflet, brosur, ataupun buletin,
Tentang buletin, kiranya bisa dikreasikan sendiri oleh pihak KP2KP atau
KPP untuk menerbitkan buletin dua mingguan atau bulanan. Ide kreatif ini
pernah dilakukan oleh salah satu KP2KP di Jawa Tengah.

5) Law Enforcement

Dengan penegakan hukum yang benar tanpa pandang bulu akan


memberikan deterent efect yang efektif sehingga meningkatkan
kesadaran dan kepedulian sukarela Wajib Pajak. Walaupun DJP
berwenang melakukan pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan, namun pemeriksaan harus dapat
dipertanggung jawabkan dan bersih dari intervensi apapun sehingga tidak
mengaburkan makna penegakan hukum serta dapat memberikan
kepercayaan kepada masyarakat wajib pajak.

6) Membangun trust atau kepercayaan masyarakat terhadap pajak

Usaha yang selama ini dilakukan untuk memberantas korupsi harus


mendapat dukungan oleh seluruh lapisan masyarakat. Yaitu dengan tetap
membayar pajak dan ikut mengawasi pengelolaannya. Sesuai dengan
iklan pajak “LUNASI PAJAKNYA AWASI PENGGUNAANNYA’. Hal ini
tentunya memerlukan adanya transparansi dan akuntabilitas dari DJP.
DJP harus senantiasa berusaha membangun kepercayaan para wajib
pajak kemudian seharusnya menjamin dan menjawab kepercayaan
tersebut dengan melakukan pembenahan internal. Sehingga terwujudkan
kondisi  dimana masyarakat benar-benar merasa percaya bahwa pajak
yang mereka bayarkan tidak akan dikorupsi dan akan disalurkan sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.

7) Merealisasikan program Sensus Perpajakan Nasional yang dapat


menjaring potensi pajak yang belum tergali. Dengan program sensus ini
diharapkan seluruh masyarakat mengetahui dan memahami masalah
perpajakan serta sekaligus dapat membangkitkan kesadaran dan
kepedulian, sukarela menjadi Wajib Pajak dan membayar Pajak.
2. MASALAH KORUPSI
Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik di pusat maupun di
daerah. Transparency Internasional (TI) merilis situasi korupsi di 188 negara untuk
tahun Berdasarkan data dari TI tersebut, Indonesia masih menduduki peringkat 88
dalam urutan negara paling korup di dunia Perilaku koruptif hanya dilakukan oleh
segelintir pejabat publik saja. Tetapi seperti kata peribahasa, karena nila setitik
rusak susu sebelanga. Hal inilah tantangan yang harus direspon bersama agar
prinsip good governance dapat terwujud dengan lebih baik di negara Indonesia

Contoh kasus e-KTP


Kasus pengadaan E-KTP menjadi salah satu kasus korupsi yang paling
fenomenal. Kasus yang menyeret Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya
Novanto ini telah bergulir sejak 2011 dengan total kerugian negara mencapai
Rp 2,3 triliun. Setidaknya ada sekitar 280 saksi yang telah diperiksa KPK atas
kasus ini dan hingga kini ada 8 orang yang telah ditetapkan sebagai
tersangka. Mereka adalah pengusaha Made Oka Masagung, Keponakan
Setya Novanto yakni Irvanto Hendra Pambudi, Mantan Direktur Pengelola
Informasi Administrasi Kependudukan Dirjen Dukcapil Kemendagri Sugiharto,
Mantan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Irman,
pengusaha Andi Narogong, Mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto,
Anggota DPR Markus Nari, dan Direktur PT Quadra Solution Anang Sugiana
Sudiharjo.

Contoh kasus Proyek Hambalang

Kasus proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sarana


Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang juga tercatat menjadi salah satu
kasus korupsi besar yang pernah ada. Nilai kerugiannya mencapai Rp 706
miliar.Pembangunan proyek Hambalang ini direncanakan dibangun sejak
masa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng dengan
menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun. Proyek yang ditargetkan
rampung dalam waktu 3 tahun ini mangkrak hingga akhirnya aliran dana
korupsi terendus KPK. Aliran dana proyek ini masuk ke kantong beberapa
pejabat. Di antaranya Mantan Menpora Andi Malarangeng, Sekretaris
Kemenpora Wafid Muharram, Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum, Direktur Utama PT Dutasari Citra Laras Mahfud Suroso,
Anggota DPR Angelina Sondakh.
Contoh lainnya yaitu, unjuk mahasiswa meentang korupsi. Agar perilaku koruptif
tersebuut ke depan dapat makin di reduksi, maka mata kuliah pendidikan pancasila
perlu diintensifkan di perguruan tinggi. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa
merupakan kelompok elite intelektual generasi muda calon-calon pejabat public di
kemudian hari.

3. MASALAH LINGKUNGAN
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Namun dewasa ini, citra tersebut
perlahan mulai luntur seiring dengan banyaknya kasus pembakaran hutan,
perambahan hutan menjadi lahan pertanian, dan yang paling santer dibicarakan,
yaitu beralihnya hutan Indonesia menjadi perkebunan Masalah lain adalah sampah,
pembangunan yang tidak memperhatikan ANDAL dan AMDAL, polusi yang
diakibatkan pabrik dan kendaraan yang semakin banyak. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan masih
perlu ditingkatkan. Peningkatan kesadaran lingkungan tersebut juga merupakan
perhatian pendidikan Pancasila.

Contoh kasus

Indonesia masih menghadapi masalah pencemaran sungai yang sangat serius.


Sungai Citarum adalah satu dari puluhan sungai di Indonesia yang tercemar berat.
Pencemaran air sungai terjadi akibat ulah manusia yang membuang limbah atau
sisa industri ke sungai.
Pembalakan liar atau illegal logging menjadi penyebab utama dari berkurangnya
lahan hutan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
total luas hutan di Indonesia saat ini mencapai 124 juta hektare. Namun, sejak
2010 sampai 2015, Indonesia kehilangan luas hutannya hingga 684.000 hektare
per tahunnya.
Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak
di dunia. Hal ini tak pelak menimbulkan sejumlah persoalan lanjutan, di antaranya
adalah produksi sampah dan pembuangannya. Menurut data Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia memproduksi sampah hingga 65 juta
ton pada 2016. Jumlah ini naik 1 juta ton dari tahun sebelumnya.
Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini:
a. Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan
Penyebab kebakaran hutan dan lahan antara lain adalah adanya
peningkatan kegiatan pertanian seperti perkebunan, pertanian rakyat,
perladangan, pemukiman, transmigrasi., terjadi secara alamiah seperti
musim kemarau yang panjang, kecerobohan masyarakat, persepsi
masyarakat bahwa hutan masih terbatas untuk kepentingan ekonomi,
adanya konflik kepentingan, laju perusakan hutan tidak sebanding dengan
upaya perlindungan, masih luasnya lahan kritis di luar hutan karena
pengelolaan lahan secara tradisional dan praktek perladangan berpindah,
belum optimalnya penegakan hukum dalam percepatan penyelesaian
pelanggaran/kejahatan di bidang kehutanan.

Dampak negatif kebakaran hutan dan lahan antara lain:


penurunan keanekaragaman hayati (ekosistem, spesies dan genetik),
habitat rusak, terganggunya keseimbangan biologis (flora, fauna, mikroba);
gangguan asap, erosi, banjir, longsor, terbatas jarak pandang; meningkatnya
gas-gas rumah kaca, CO dan hidrokarbon, gangguan metabolisme tanaman
dan perubahan iklim.

Upaya untuk memulihkan hutan yang rusak adalah sebagai berikut:


a) Dalam jangka pendek adalah penegakan hukum. Hal ini sangat
penting untuk     mencegah praktek-praktek ilegal logging dan
perambahan hutan yang semakin luas.
b) Hendaknya kegiatan pembangunan memperhatikan aspek lingkungan.
Hal ini seringkali dilanggar oleh pelaksana pembangunan.
c) Upaya penanaman kembali hutan yang telah rusak. Penghijauan telah
dilakukan namun belum efektif memulihkan kondisi hutan.
d) Dalam jangka menengah dapat dilakukan sosialisasi dan pendidikan
lingkungan pada orang dewasa terutama yang tinggal di sekitar hutan
lindung dan konservasi.
e) Dalam jangka panjang pendidikan lingkungan menjadi salah satu
pelajaran muatan lokal baik di SD, SMP, SLTA maupun di perguruan
tinggi.

b. Polusi air dari limbah industri dan pertambangan


Pencemaran air  : adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau  sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia

Untuk mengatasinya, berikut ini solusi yang bisa dilakukan.

 Membatasi limbah yang bisa mencemari air tanah


 Mengawasi masyarakat serta lembaga-lembaga untuk menjaga
sumber air.
 Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup

c. Polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara


paling kotor ke 3 di dunia)
Pencemaran udara : adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan,
atau merusak properti.
d. Penghancuran terumbu karang
e. Pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju;
f. Pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar
di Sidoarjo, Jawa Timur
g. Hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.

Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup Pada umumnya


permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada
pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat
diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya
2) Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan
sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan
konsisten.
3) Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4) Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap
dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan
ekonomi.
5) Penerapan 4R yaitu Replace, reduce, reuse, serta recycle.
6) Peraturan mengenai larangan pemakaian peledak dan bahan kimia.

4. MASALAH DISINTEGRASI BANGSA


Reformasi juga menghasilkan dampak negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan
dan persatuan bangsa. Contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa
ada segelintir elit politik di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit tentang
otonomi daerah. Mereka terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk
keleluasaan pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil
Fenomena primordialisme pun terkadang muncul, sering menyaksikan di berbagai
media massa yang memberitakan elemen masyarakat tertentu memaksakan
kehendaknya dengan cara kekerasan kepada elemen masyarakat lainnya. Survei
BPS di 181 Kabupaten/Kota, 34 Provinsi dengan melibatkan responden sebanyak
89,4 % menyatakan penyebab permasalahan dan konflik sosial yang terjadi tersebut
dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila (Dailami,
2014:3).

Contoh kasus:

Contoh tentang disintegrasi bangsa yang pernah dialami Indonesia misalnya saja
dalam PKI (Partai Komunis Indonesia) yang secara sengaja akan menjadikan
Indonesia sebagai negara tanpa agama, padahal hal ini jelas-jelas merusak tatanan
aturan termasuk mengingkari bunyi Pancasila pertama “Ketuhan yang Maha Esa”.
Contoh lainnya mengenai disintegrasi bangsa yang terjadi dalam masyarakat
misalnya saja adalah peperangan yang terjadi antara Suku Jawa dan Lampung
yang pernah terjadi pada tahun 2016. Keadaan ini menimbulkan terkikisnya
kebersamaan dalam masyarakat, padahal; sangatlah jelas Indonesia mengaunut
asas Pancasila dan UUD 1945, yang secara keseluruhan di adopsi dari semboyan
“Bhineka Tunggal Ika”.
Contoh lainnya yang bisa diilustrasikan dalam disintegrasi bangsa pada saat ini
ialah munculnya paradigm akan #GantiPresiden2019 dan #TetapJokowi. Pada saat
ini seolah-olah ada dua golongan besar dalam masyarakat, yang mengaitkan segala
bentuk nya dalam proses pemilihan presiden. Apalagi dengan adanya kondisi ini,
perpecahanan dan juga ketegangan masyarakat semakin memuncak, bukan hanya
dalam media sosial akan tetapi pada kenyataannya timbul persepsi tentang
kerusakan persatuan bisa menjadi ancaman bagi keberlangsungan Indonesia
kedepan.

Adapun beberapa dampak yang diakibatkan dari disintegrasi bangsa ini,


antara lain sebagai berikut;

1. Rusaknya integrasi sosial, hal ini disebabkan setiap orang lebih


mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan umum
2. Timbulnya konflik sosial, kondisi ini dilakukan sebagai akibat
ketidakpuasaan antara masyarakat satu dengan lainnya
3. Tidak tercapainya pembangunan nasional, fakta ini menunjukan bahwa
disintegrasi bangsa akan menjadi polemik bagi masyarakat dan sistem
pemerintahan yang ada
4. Terkendalanya Interaksi Sosial, keadaan ini muncul lantaran masyarakat
seperti berpetak-petak dalam melakukan proses komunikasi.
5. Terganggunya Hubungan Sosial, fenomena ini terjadi dengan
serangkaian akibat yang menajdi penyebab setiap golongan
mementingkan peran dan kekuasaannya masing-masing.

Berikut cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya :

a. Masyarakat harus menanamkan nilai – nilai cinta tanah air, pancasila,


jiwa sebangsa dan setanah air, rasa persaudaraan yang kuat. Ini
dilakukan agar masyarakat kita tetap sadar bahwa Indonesia harus
bersatu dan agar tercipta kekuatan juga kebersamaan dikalangan
masyarakat Indonesia
b. Menghilangkan segala macam hal yang menimbulan primodialisme
sempit pada setiap kebijaksanaan dan juga kegiatan agar mencegah
terjadinya KKN
c. Rakyat harus meningkatkan ketahanan dalam menghadapi segala
macam usaha – usaha pemecahbelahan dari anasir luar dan kaki
tangannya.
d. Melarang namun dengan melengkapi dasar juga aturan hukum setiap
usaha untuk menggunakan kekuatan yang ada pada massa.
e. Dalam memerangi separatis, maka dibutuhkan pembentukan suatu
sukarela yang terdiri atas unsur TNI, Polri, dan keikut sertaan
masyarakat.
f. Dalam rangka menanamkan kesetiaan ideologi pancasila (ideologi yang
digunakan bangsa Indonesia) dan mengimplementasikan setiap butir –
butir pancasila.
g. Menumpas segala macam gerakan separatism secara tegas dan tidak
pernah mengenal kata kompromi dalam hal ini.

5. MASALAH DEKADENSI MORAL


Fenomena materialisme, pragmatisme, dan hedonisme makin menggejala dalam
kehidupan bermasyarakat. Mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya
generasi muda. Terekspresikan dan tersosialisasikan lewat tayangan berbagai
media massa. Tontonan kekerasan, perilaku tidak bermoral. pengkhianatan dan
perilaku pergaulan bebas. disuguhkan dalam sinetron-sinetron yang notabene
menjadi tontonan keluarga. Iironis, hasilnya sudah dapat ditebak, perilaku
menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat sepeti Pemerkosaan dan
pencabulan, Korupsi, Tawuran, Narkoba dan miras.

Contoh kasus
Di Makassar, peristiwa penganiyaan senior kepada juniornya terjadi kembali.
Ironisnya kekerasan ini dilakukan oleh siswa SD yang notabene masih berusia
sekitar 12 tahunan. (Alm) Renggo Khadafi (11) siswa kelas V SD Negeri Makassar
09 Pagi harus merenggang nyawa setelah dipukuli oleh kakak kelasnya
institusi pendidikan bertaraf Internasional Jakarta International School (JIS) ternyata
menjadi sarang kaum Paedofil. Murid TK disana menjadi korban pelecehan seksual
(sodomi) oleh petugas kebersihan, ironisnya kejadian ini dilakukan secara
terorganisir dan berkelompok oleh 6 petugas kebersihan. Di dalam proses
penyidikan oleh kepolisian salah satu tersangka Azwar yang telah gelap mata malah
melakukan bunuh diri di dalam toilet dengan cara minum cairan pembersih.
Untuk mengatasi dekadensi moral yaitu:

1. Anda harus mengawasi, memperhatikan dan mengarahkan anak.


Seorang anak memerlukan pengawasan, perhatian juga pengarahan dari
orang tua masing-masing. Ingatlah, mereka masih belum mengerti apa
yang mereka lakukan itu benar atau salah. Oleh karena itu, didik dan
tuntunlah mereka untuk bisa mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh
mereka lakukan.
2. Berikanlah pendidikan karakter. Sebelum anak Anda masuk sekolah, ada
baiknya jika Anda juga sudah memberikan pendidikan moral pada
mereka. Anda bisa mengajarkan mereka bagaimana caranya bersikap
sopan, ramah, toleransi, dan nilai-nilai budi pekerti luhur lainnya.
3. Penegakan hukum yang seadil-adilnya. Salah satu masalah di Indonesia
yang hingga kini masih belum terselesaikan yaitu mengenai hukum. Di
Indonesia sendiri, bisa dibilang, hukum yang berlaku masih sangat
lemah,
4. Tingkatkanlah pendidikan agama dan moral. Di Indonesia terdapat
beragam agama yang hidup satu dalam tentram dan damai. Sikap
toleransi terhadap orang yang berbeda agam sangatlah dianjurkan.

6. MASALAH NARKOBA
Data POLRI tahun 2013, POLRI mengklaim telah menangani kasus narkoba, baik
narkoba yang berjenis narkotika, narkoba berjenis psikotropika maupun narkoba
jenis bahan berbahaya lainnya. Angka ini meningkat sebanyak kasus dari tahun
sebelumnya. Bandar narkoba :Indonesia strategis dalam pemasaran obat-obatan
terlarang. Tidak sedikit bandar narkoba warga negara asing tertangkap membawa
zat terlarang. Namun hukuman yang diberikan terkesan kurang tegas sehingga tidak
menimbulkan efek jera. Akibatnya, banyak generasi muda yang masa depannya
suram karena kecanduan narkoba .

Contoh kasus

1 Ton Sabu di Batam, 2018


KRI Sigurot-864 yang berpatroli di perairan Selat Phillip, perbatasan antara
Singapura-Batam, mendeteksi MV Sunrise Glory, kapal nelayan berbendera
Singapura melintas di luar jalur pelayaran dan memasuki wilayah perairan
Indonesia. Karena mencurigakan dilakukan pemeriksaan. Hasilnya, seluruh
dokumen MV Sunrise Glory hanya berupa foto copy. Yang mengejutkan, petugas
menemukan tumpukan karung-karung beras yang di dalamnya ternyata berisi sabu-
sabu. Diperkirakan berat total mencapai 1 ton.
13 Juta Butir PCC di Semarang, 2017
BNN menggerebek rumah kontrakan yang dijadikan pabrik pil PCC (paracetamol
caffeine carisoprodol) di Jalan Halmahera Raya, Semarang, Jawa Tengah.
Penyidikan BNN menemukan fakta mencengangkan. Pabrik ini telah memproduksi
jutaan butir PCC per pekan. Dengan jumlah produksi itu, keuntungan diperkirakan
Rp2,7 miliar tiap bulan. Saat penggerebekan, petugas BNN menyita barang bukti 13
juta butir PCC siap edar. Sebanyak 14 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Penyebab remaja mengonsumsi narkoba antara lain:

 Kurangnya rasa percaya diri sehingga ingin terlihat gaya dengan konsumsi
narkoba
 Ketidak mampuan mengelola masalah yang dihadapi dan stress.
 Coba- coba dan berpeluan untuk memperoleh pengalaman baru
 Ikatan dengan komunitas atau gen
 Menghilangkan rasa sakit, bosan, cemas, dan lainnya
 Menunjukan sikap pemberontakan dan kehebatan dan kekuasaan
 Mencari tantangan yang beresiko
 Merasa dirinya dewasa

Dampak Psikologis remaja akibat penggunaan narkoba:


 Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
 Mempunyai sifat yang mudah kecewa dan temperamental , emosi yang
tidak stabil, berbicara dan bertindak kasar,  sikap membangkang, agitatif,
cenderung agresif , berperilaku ganas dan brutal serta destruktif/merusak.
 Keinginan tidak bisa menuggu, yang harus terpenuhi segera.
 Kurang percaya diri, cenderung apatis, penghayal, sensitive , selalu curiga,
sulit konsentrasi, selalu tertekan, murung, selalu cemas, bersikap tegang,
merasa merasa tidak mampu berbuat sesuatu yang berguna dalam hidup
sehari-hari dan kurang mampu menghadapi stres.
 Suka mencari sensasi, melakukan hal-hal yang berbahaya atau
mengandung risiko.
 Lamban dalam suatu pekerjaan, kurang aktif dalam pendidikan, pekerjaan,
atau kegiatan lain. rendahnya prestasi belajar, partisipasi dalam kegiatan-
kegiatan di luar sekolah kurang, kurang olahraga, malas dan sering
melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
 Jauh dari keluarga, sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal
keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam
 Suka menyendiri didalam suatu ruangan.
 Menjadi pembohong dan ingkar janji.

Solusi remaja berhenti menggunakan narkoba, dan cera pencegahan pemakaian


kembali.
Yang dilakukan oleh pemerintah:
 Primer, memberikan pendidikan, pengetahuan dan penyebaran informasi
tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, melakukan pendekatan melalui
keluarga, dan Instansi pemerintah, seperti BKKBN, lebih banyak berperan
pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi
melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja
langsung dan keluarga.
 Sekunder, tahap penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase
penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi
komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
 Tertier, tahap rehabilitasi sebagai penyembuhan mereka yang
menggunakan narkoba.

Yang dilakukan oleh masyarakat:


Menggunaka beberapa cara pendekatan yaitu:

1. Pendekatan agama (religius), dengan cara menanamkan ajaran agama


yang mereka anut tentang berbuat kebaikan, menjauhi segala hal yang
buruk atau kerusakan pada dirinya, keluarga, maupun lingkungan sekitar.
2. Pendekatan psikologis, dengan memberikan nasehat, melakukan
pembicaraan dari hati- ke hati oleh orang- orang yang terdekat
dengannya yang sesuai dengan karakter kepribadian mereka.
3. Pendekatan social, menyadarkan mereka bahwa mereka merupakan
bagian penting dalam keluarga dan lingkungannya. Dengan cara sepeti
itu, diharapkan mereka bisa merasakan bahwa kehadiran mereka di
tengah keluarga dan masyarakat memiliki arti penting.
7. MASALAH PENEGAKAN HUKUM BERKEADILAN
Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum dan
sekaligus meningkatkan kualitas penegakan hukum Hukum “tajam kebawah, tumpul
ke atas” Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas penegakan
hukum, tetapi faktor dominan dalam penegakan hukum adalah faktor manusianya .

Contoh kasus
Kasus yang menjerat nenek malang berusia 63 tahun asal Situbondo, Jawa Timur,
Nenek Arsyani, berupa tuduhan mencuri beberapa potong pohon jati yang kemudian
berhgulir ke pengadilan dan nenek tersebut sempat merasakan dinginnya hotel
pordeo
seorang kakek mencuri dua sabun, Sardjo bin Raswad diganjar dinginnya tahanan
14 hari. Dia telah mencuri dua sabun dan setengah kilogram kacang hijau di
minimarket pada November 2009.
kasus ‘Sandal Jepit’’ dengan terdakwa siswa SMK di pengadilan Negeri Palu.
Dimana seorang anak diancam hukuman lima tahun penjara akibat mencuri sandal
jepit milik Briptu Ahmad Rusdi Harahap dan Briptu Simson Sipayung, anggota
Brimob Polda Sulteng pada Mei 2011
Ada berbagai macam cara untuk mengatasi masalah penegakan hukum
diIndonesia yaitu :
1) Didalam rangka penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-
undangan agar lebih memperhatikan rasa keadilan pada masyarakat dan
kepentingan nasional sehingga mendorong adanya kesadaran hukum
masyarakat untuk mematuhinya.
2) Penegak hukum seharusnya berjalan tidak semata melihat fakta, tapi
menimbang serta melihat latar belakang peristiwa, alasan terjadinya
kejadian, unsur kemanusiaan dan juga menimbang rasa keadilan dalam
memberikan keputusan. Hakim diwajibkan mencari dan menemukan
kebenaran materil yang menyangkut nilai-nilai keadilan yang harus
diwujudkan dalam peradilan pidana. Namun demikian, hakikat tugas hakim
itu sendiri memang seharusnya mencari dan menemukan kebenaran
materil untuk mewujudkan keadilan materiil. Dengan ini diharapkan tidak
ada keputusan yang kontroversial dan memberikan keputusan yang seadil-
adilnya sehigga yang terjadi pada nenek minah tidak terjadi lagi
3) Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam bentuknya yang paling kaku,
arogan, hitam putih. Tapi harus berdasarkan rasa keadilan yang tinggi,
tidak hanya mengikuti hukum dalam konteks perundang-undangan hitam
putih semata. Karena hukum yang ditegakkan yang hanya berdasarkan
konteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan putusan-putusan
yang kontoversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.
4) Hakim sebagai pemberi putusan seharusnya tidak menjadi corong undang-
undang yang hanya mengikuti peraturan perundang-undangan semata
tanpa memperdulikan rasa keadilan. Tapi hakim seharusnya mengikuti
perundang-undangan dengan mementingkan rasa keadilan yang seadil-
adilnya. Sehingga keputusannya dapat memenuhi rasa keadilan yang
sebenarnya.
5) Komisi Yudisial sebagai komisi yang dibentuk untuk mengatasi perilaku
hakim seharusnya memberi peringatan dan sanksi yang tegas kepada
hakim yang memberikan putusan yang kontroversial dan tidak memenuhi
rasa keadilan, juga yang melanggar kode etik. Hal ini dikarenakan tahun
ini saja ada, 968 putusan yang dilaporkan pada Komisi Yudisial dan
sekitar 69 persen dilaporkan masyarakat karena diduga tidak memberikan
rasa keadilan.
6) Meningkatkan pembinaan integritas, kemampuan atau ketrampilan dan
ketertiban serta kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentang
tugas dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan tugasnya penegak
hukum benar-benar melaksanakan asas persamaan hak di dalam hokum
bagi setiap anggota masyarakat.
7) Mencukupi kebutuhan personal, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan
penegakan hukum. Meningkatkan kesejahteraan penegak hokum sehingga
tidak ada hakim yang terlibat kasus korupsi.
8) Memberikan pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun
informal secara berkesinambungan kepada masyarakat tentang
pentingnya penegakan hukum di Indonesia sehingga masyarakat sadar
hukum dan menaati peraturan yang berlaku.
9) Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum.
Melaksanakan asas proses yang tepat, cepat dan biaya ringan di semua
tingkat peradilan.
10) Pemberian sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidak
menjalankan tugas dengan semestinya.
11) Adanya penghargaan bagi jaksa dan hakim berprestasi yang memberikan
terobosan dalam penegakan hukum di Indonesia. penghargaan ini
diharapkan setiap jaksa maupun hakim berlomba untuk memberikan
terobosan yang bermanfaat bagi penegakan hokum di Indonesia.
12) Perlunya Kapolri dan Jaksa Agung yang berwibawa yang mempunyai
kredibilitas tinggi.

8. MASALAH TERORISME DAN RADIKALISME


Teroris dan radikalis melakukan kekerasan (fisik dan mental) masyarakat dengan
melawan hukum dan mengatasnamakan agama. Lahirnya terorisme disebabkan
oleh himpitan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, pemahaman keagamaan
yang kurang komprehensif terkadang membuat mereka mudah dipengaruhi oleh
keyakinan ekstrim

Contoh kasus

Teror bom di tiga gereja di Surabaya.


Aksi teror bom terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Mei 2018 lalu. Ledakan bom
terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (STMB), Gereja Kristen Indonesia
(GKI) di Jalan Diponegoro Surabaya dan Gereja Pentakosta di Jalan Arjuno
Surabaya. Ledakan bom tersebut merenggut korban jiwa hingga puluhan orang
terluka. Bom bunuh diri tersebut diledakkan pada pagi hari menjelang ibadah yang
dilakukan oleh para jemaat. Kasus bom ini menjadi salah satu yang cukup banyak
menyita perhatian masyarakat. Banyak pihak yang mengecam aksi yang melanggar
nilai kemanusiaan tersebut.
Serangan teroris di Mapolda Riau.
Setelah kerusuhan di Mako Brimob dan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo,
Mapolda Riau juga diserang sekelompok teroris masih pada bulan Mei 2018.
Kejadian penyerangan ini diawali dari Kapolda Riau Irjen Pol Nandang akan
memberikan pers rilis pengungkapan kasus narkoba. Tiba-tiba pelaku yang
mengendarai mobil Avanza menabrak pagar Mapolda Riau. Saat bersamaan pelaku
juga menabrak sejumlah anggota polisi yang sedang berjaga di pintu masuk. Dalam
aksi tersebut polisi berhasil melumpuhkan pelaku dengan timah panas. Tercatat 4
orang di antaranya kabur, sementara 4 lainnya ditembak polisi.
Berbagai cara mencegah radikalisme dan terorisme agar tidak semakin
menjamur, terutama di bangsa Indonesia ini, antara lain:

1) Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar


Dalam hal ini, memperkenalkan ilmu pengetahuan bukan hanya sebatas
ilmu umum saja, tetapi juga ilmu agama yang merupakan pondasi penting
terkait perilaku, sikap, dan juga keyakinannya kepada Tuhan. Kedua ilmu ini
harus diperkenalkan secara baik dan benar, dalam artian haruslah seimbang
antara ilmu umum dan ilmu agama. Sedemikian sehingga dapat tercipta
kerangka pemikiran yang seimbang dalam diri.

2) Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar


Pemahaman akan ilmu pengetahuan, baik ilmu umum dan ilmu agama
sudah tercapai, maka kekokohan pemikiran yang dimiliki akan semakin kuat.
Dengan demikian, maka tidak akan mudah goyah dan terpengaruh terhadap
pemahaman radikalisme sekaligus tindakan terorisme dan tidak
menjadi penyebab lunturnya bhinneka tunggal ika sebagai semboyan
Indonesia.

3) Meminimalisir Kesenjangan Sosial


Caranya ialah pemerintah harus mampu merangkul pihak media yang
menjadi perantaranya dengan rakyat sekaligus melakukan aksi nyata secara
langsung kepada rakyat. Begitu pula dengan rakyat, mereka harusnya juga
selalu memberikan dukungan dan kepercayaan kepada pihak pemerintah
bahwa pemerintah akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai
pengayom rakyat dan pemegang kendali pemerintahan Negara.

4) Menjaga Persatuan Dan Kesatuan


Salah satu yang bisa dilakukan dalam kasus Indonesia ialah memahami dan
penjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagaimana
semboyan yang tertera di sana ialah Bhinneka Tunggal Ika.

5) Mendukung Aksi Perdamaian

Aksi perdamaian mungkin secara khusus dilakukan untuk mencegah


tindakan terorisme agar tidak terjadi. Kalau pun sudah terjadi, maka aksi ini
dilakukan sebagai usaha agar tindakan tersebut tidak semakin meluas dan
dapat dihentikan.

6) Berperan Aktif Dalam Melaporkan Radikalisme Dan Terorisme

Contohnya apabila muncul pemahaman baru tentang keagamaan di


masyarakat yang menimbulkan keresahan, maka hal pertama yang bisa
dilakukan agar pemahaman radikalisme tindak berkembang hingga
menyebabkan tindakan terorisme yang berbau kekerasan dan konflik ialah
melaporkan atau berkonsultasi kepada tokoh agama dan tokok masyarakat
yang ada di lingkungan tersebut. Dengan demikian, pihak tokoh-tokoh dalam
mengambil tindakan pencegahan awal, seperti melakukan diskusi tentang
pemahaman baru yang muncul di masyarakat tersebut dengan pihak yang
bersangkutan.

7) Meningkatkan Pemahaman Akan Hidup Kebersamaan

Meningkatkan pemahaman ini ialah terus mempelajari dan memahami


tentang artinya hidup bersama-sama dalam bermasyarakat bahkan
bernegara yang penuh akan keberagaman, termasuk Indonesia sendiri.
Sehingga sikap toleransi dan solidaritas perlu diberlakukan, di samping
menaati semua ketentuan dan peraturan yang sudah berlaku di masyarakat
dan Negara.

8) Menyaring Informasi Yang Didapatkan

Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan tidak selamanya benar dan
harus diikuti, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang
ini, di mana informasi bisa datang dari mana saja. Sehingga penyaringan
terhadap informasi tersebut harus dilakukan agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman dan tidak sembarangan membenarkan, menyalahkan, dan
terpengaruh untuk langsung mengikuti informasi tersebut.

9) Ikut Aktif Mensosialisasikan Radikalisme Dan Terorisme

Mensosialisasikan di sini bukan berarti kita mengajak untuk menyebarkan


pemahaman radikalisme dan melakukan tindakan terorisme, namun kita
mensosialisasikan tentang apa itu sebenarnya radikalisme dan terorisme.
Sehingga nantinya akan banyak orang yang mengerti tentang arti
sebenarnya dari radikalisme dan terorisme tersebut, di mana kedua hal
tersebut sangatlah berbahaya bagi kehidupan, terutama kehidupan yang
dijalani secara bersama-sama dalam dasar kemajemukan atau
keberagaman.

9. TANTANGAN LAIN
Revolusi Industri TIK Revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat,
dunia pendidikan tinggi mengalami perubahan yang sangat signifkan dan
pundamenta. Akibat pengaruh digital disrupsion, yaitu disrupsi inovasi dan disrupsi
teknologi, semua aktivitas menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan
data yang juga tidak terbatas (unlimited). Pengaruh ini terjadi karena cepatnya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang telah membawa
dampak begitu besar dalam kehidupan manusia secara keseluruhan.

PERMASALAHAN DI INDONESIA DAN


PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA
DISUSUN OLEH:
FATHIYYAH NURUL ASHILAH
( 1911013002 )

SUMBER
https://guruppkn.com/cara-mencegah-radikalisme-dan-terorisme
https://www.academia.edu/31824108/Ada_berbagai_macam_cara_untuk_mengatasi_m
asalah_penegakan_hukum_di_Indonesia_yaitu

http://www.intipesan.com/sp-28476/

https://www.keluargasamawa.com/pengertian-dekadensi-moral-serta-cara-
mengatasinya/

https://materiips.com/cara-mengatasi-disintegrasi-sosial

https://slideplayer.info/slide/16124033/

http://nofi13.blogspot.com/2018/03/7-permasalahan-dan-solusi-pengelolaan.html

https://dosengeografi.com/permasalahan-lingkungan/

https://www.pajak.go.id/id/artikel/membangun-kesadaran-dan-kepedulian-sukarela-
wajib-pajak

https://www.brilio.net/serius/5-kasus-terorisme-paling-disorot-sepanjang-2018-
181231u.html#

https://www.inews.id/news/nasional/6-kasus-narkoba-terbesar-di-indonesia-batam-
setara-sindikat-anyer

https://www.kompasiana.com/deraimerahperjuangan/5554762ab67e615e14ba5455/pen
egakan-hukum-berasas-keadilan-katanya

https://www.kompasiana.com/pak_giexz/54f769dea3331113368b4761/dekadensi-
moral-anak-bangsa

http://dosensosiologi.com/disintegrasi-bangsa/

https://nasional.sindonews.com/read/1302781/15/10-problem-besar-lingkungan-di-
indonesia-1525347778

https://www.suara.com/news/2019/02/11/163457/5-kasus-korupsi-terbesar-di-
indonesia-dengan-kerugian-negara-fantastis

http://artikelalfath.blogspot.com/2014/05/kasus-pajak.html

Anda mungkin juga menyukai