Bagi para pengusaha eksport barang berbahan dasar kayu, pemerintah Indonesia
telah mewajibkan untuk memiliki sertifikat BRIK dan ETPIK yang dikeluarkan oleh
Departemen Kehutanan. Selain digunakan untuk memvalidasi jumlah kayu yang
digunakan juga digunakan sebagai salah satu syarat dokumen eksport sehingga
pemerintah bisa memantau berapa jumlah eksport yang dilakukan untuk
mengetahui besarnya pajak yang harus dibayar para pengusaha. Namun, tidak
sedikit pengusaha yang menyewa kedua dokumen tersebut (bahkan dokumen
eksport yang lain) untuk menghindari membayar pajak kepada pemerintah. Dengan
menyewa dokumen dari perusahaan lain (bahkan disinyalir ada perusahaan yang
khusus menyewakan dokumen-dokumen eksport), semua transaksi eksport tidak
bisa dipantau oleh pemerintah sehingga para pengusaha bisa terlepas dari
kewajiban membayar pajak.
Faktor ini dapat menurunkan tingkat kesadaran dan kepedulian sukarela Wajib
Pajak. Antara lain:
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Direktorat Jenderal Pajak dalam
membangun kesadaran dan kepedulian sukarela Wajib Pajak antara lain:
1) Melakukan sosialisasi
Berdasarkan Metode:
Penyampaiannya bisa melalui acara yang formal ataupun informal.
Acara formal biasanya menggunakan format acara yang disusun
sedemikian rupa secara resmi. Contohnya: Sosialisasi bendaharawan,
sosialisasi PPh 21 karyawan Pemda, seminar dan sebagainya.
Berdasarkan segmentasi:
5) Law Enforcement
3. MASALAH LINGKUNGAN
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Namun dewasa ini, citra tersebut
perlahan mulai luntur seiring dengan banyaknya kasus pembakaran hutan,
perambahan hutan menjadi lahan pertanian, dan yang paling santer dibicarakan,
yaitu beralihnya hutan Indonesia menjadi perkebunan Masalah lain adalah sampah,
pembangunan yang tidak memperhatikan ANDAL dan AMDAL, polusi yang
diakibatkan pabrik dan kendaraan yang semakin banyak. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan masih
perlu ditingkatkan. Peningkatan kesadaran lingkungan tersebut juga merupakan
perhatian pendidikan Pancasila.
Contoh kasus
Contoh kasus:
Contoh tentang disintegrasi bangsa yang pernah dialami Indonesia misalnya saja
dalam PKI (Partai Komunis Indonesia) yang secara sengaja akan menjadikan
Indonesia sebagai negara tanpa agama, padahal hal ini jelas-jelas merusak tatanan
aturan termasuk mengingkari bunyi Pancasila pertama “Ketuhan yang Maha Esa”.
Contoh lainnya mengenai disintegrasi bangsa yang terjadi dalam masyarakat
misalnya saja adalah peperangan yang terjadi antara Suku Jawa dan Lampung
yang pernah terjadi pada tahun 2016. Keadaan ini menimbulkan terkikisnya
kebersamaan dalam masyarakat, padahal; sangatlah jelas Indonesia mengaunut
asas Pancasila dan UUD 1945, yang secara keseluruhan di adopsi dari semboyan
“Bhineka Tunggal Ika”.
Contoh lainnya yang bisa diilustrasikan dalam disintegrasi bangsa pada saat ini
ialah munculnya paradigm akan #GantiPresiden2019 dan #TetapJokowi. Pada saat
ini seolah-olah ada dua golongan besar dalam masyarakat, yang mengaitkan segala
bentuk nya dalam proses pemilihan presiden. Apalagi dengan adanya kondisi ini,
perpecahanan dan juga ketegangan masyarakat semakin memuncak, bukan hanya
dalam media sosial akan tetapi pada kenyataannya timbul persepsi tentang
kerusakan persatuan bisa menjadi ancaman bagi keberlangsungan Indonesia
kedepan.
Contoh kasus
Di Makassar, peristiwa penganiyaan senior kepada juniornya terjadi kembali.
Ironisnya kekerasan ini dilakukan oleh siswa SD yang notabene masih berusia
sekitar 12 tahunan. (Alm) Renggo Khadafi (11) siswa kelas V SD Negeri Makassar
09 Pagi harus merenggang nyawa setelah dipukuli oleh kakak kelasnya
institusi pendidikan bertaraf Internasional Jakarta International School (JIS) ternyata
menjadi sarang kaum Paedofil. Murid TK disana menjadi korban pelecehan seksual
(sodomi) oleh petugas kebersihan, ironisnya kejadian ini dilakukan secara
terorganisir dan berkelompok oleh 6 petugas kebersihan. Di dalam proses
penyidikan oleh kepolisian salah satu tersangka Azwar yang telah gelap mata malah
melakukan bunuh diri di dalam toilet dengan cara minum cairan pembersih.
Untuk mengatasi dekadensi moral yaitu:
6. MASALAH NARKOBA
Data POLRI tahun 2013, POLRI mengklaim telah menangani kasus narkoba, baik
narkoba yang berjenis narkotika, narkoba berjenis psikotropika maupun narkoba
jenis bahan berbahaya lainnya. Angka ini meningkat sebanyak kasus dari tahun
sebelumnya. Bandar narkoba :Indonesia strategis dalam pemasaran obat-obatan
terlarang. Tidak sedikit bandar narkoba warga negara asing tertangkap membawa
zat terlarang. Namun hukuman yang diberikan terkesan kurang tegas sehingga tidak
menimbulkan efek jera. Akibatnya, banyak generasi muda yang masa depannya
suram karena kecanduan narkoba .
Contoh kasus
Kurangnya rasa percaya diri sehingga ingin terlihat gaya dengan konsumsi
narkoba
Ketidak mampuan mengelola masalah yang dihadapi dan stress.
Coba- coba dan berpeluan untuk memperoleh pengalaman baru
Ikatan dengan komunitas atau gen
Menghilangkan rasa sakit, bosan, cemas, dan lainnya
Menunjukan sikap pemberontakan dan kehebatan dan kekuasaan
Mencari tantangan yang beresiko
Merasa dirinya dewasa
Contoh kasus
Kasus yang menjerat nenek malang berusia 63 tahun asal Situbondo, Jawa Timur,
Nenek Arsyani, berupa tuduhan mencuri beberapa potong pohon jati yang kemudian
berhgulir ke pengadilan dan nenek tersebut sempat merasakan dinginnya hotel
pordeo
seorang kakek mencuri dua sabun, Sardjo bin Raswad diganjar dinginnya tahanan
14 hari. Dia telah mencuri dua sabun dan setengah kilogram kacang hijau di
minimarket pada November 2009.
kasus ‘Sandal Jepit’’ dengan terdakwa siswa SMK di pengadilan Negeri Palu.
Dimana seorang anak diancam hukuman lima tahun penjara akibat mencuri sandal
jepit milik Briptu Ahmad Rusdi Harahap dan Briptu Simson Sipayung, anggota
Brimob Polda Sulteng pada Mei 2011
Ada berbagai macam cara untuk mengatasi masalah penegakan hukum
diIndonesia yaitu :
1) Didalam rangka penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-
undangan agar lebih memperhatikan rasa keadilan pada masyarakat dan
kepentingan nasional sehingga mendorong adanya kesadaran hukum
masyarakat untuk mematuhinya.
2) Penegak hukum seharusnya berjalan tidak semata melihat fakta, tapi
menimbang serta melihat latar belakang peristiwa, alasan terjadinya
kejadian, unsur kemanusiaan dan juga menimbang rasa keadilan dalam
memberikan keputusan. Hakim diwajibkan mencari dan menemukan
kebenaran materil yang menyangkut nilai-nilai keadilan yang harus
diwujudkan dalam peradilan pidana. Namun demikian, hakikat tugas hakim
itu sendiri memang seharusnya mencari dan menemukan kebenaran
materil untuk mewujudkan keadilan materiil. Dengan ini diharapkan tidak
ada keputusan yang kontroversial dan memberikan keputusan yang seadil-
adilnya sehigga yang terjadi pada nenek minah tidak terjadi lagi
3) Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam bentuknya yang paling kaku,
arogan, hitam putih. Tapi harus berdasarkan rasa keadilan yang tinggi,
tidak hanya mengikuti hukum dalam konteks perundang-undangan hitam
putih semata. Karena hukum yang ditegakkan yang hanya berdasarkan
konteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan putusan-putusan
yang kontoversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.
4) Hakim sebagai pemberi putusan seharusnya tidak menjadi corong undang-
undang yang hanya mengikuti peraturan perundang-undangan semata
tanpa memperdulikan rasa keadilan. Tapi hakim seharusnya mengikuti
perundang-undangan dengan mementingkan rasa keadilan yang seadil-
adilnya. Sehingga keputusannya dapat memenuhi rasa keadilan yang
sebenarnya.
5) Komisi Yudisial sebagai komisi yang dibentuk untuk mengatasi perilaku
hakim seharusnya memberi peringatan dan sanksi yang tegas kepada
hakim yang memberikan putusan yang kontroversial dan tidak memenuhi
rasa keadilan, juga yang melanggar kode etik. Hal ini dikarenakan tahun
ini saja ada, 968 putusan yang dilaporkan pada Komisi Yudisial dan
sekitar 69 persen dilaporkan masyarakat karena diduga tidak memberikan
rasa keadilan.
6) Meningkatkan pembinaan integritas, kemampuan atau ketrampilan dan
ketertiban serta kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentang
tugas dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan tugasnya penegak
hukum benar-benar melaksanakan asas persamaan hak di dalam hokum
bagi setiap anggota masyarakat.
7) Mencukupi kebutuhan personal, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan
penegakan hukum. Meningkatkan kesejahteraan penegak hokum sehingga
tidak ada hakim yang terlibat kasus korupsi.
8) Memberikan pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun
informal secara berkesinambungan kepada masyarakat tentang
pentingnya penegakan hukum di Indonesia sehingga masyarakat sadar
hukum dan menaati peraturan yang berlaku.
9) Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum.
Melaksanakan asas proses yang tepat, cepat dan biaya ringan di semua
tingkat peradilan.
10) Pemberian sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidak
menjalankan tugas dengan semestinya.
11) Adanya penghargaan bagi jaksa dan hakim berprestasi yang memberikan
terobosan dalam penegakan hukum di Indonesia. penghargaan ini
diharapkan setiap jaksa maupun hakim berlomba untuk memberikan
terobosan yang bermanfaat bagi penegakan hokum di Indonesia.
12) Perlunya Kapolri dan Jaksa Agung yang berwibawa yang mempunyai
kredibilitas tinggi.
Contoh kasus
Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan tidak selamanya benar dan
harus diikuti, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang
ini, di mana informasi bisa datang dari mana saja. Sehingga penyaringan
terhadap informasi tersebut harus dilakukan agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman dan tidak sembarangan membenarkan, menyalahkan, dan
terpengaruh untuk langsung mengikuti informasi tersebut.
9. TANTANGAN LAIN
Revolusi Industri TIK Revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat,
dunia pendidikan tinggi mengalami perubahan yang sangat signifkan dan
pundamenta. Akibat pengaruh digital disrupsion, yaitu disrupsi inovasi dan disrupsi
teknologi, semua aktivitas menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan
data yang juga tidak terbatas (unlimited). Pengaruh ini terjadi karena cepatnya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang telah membawa
dampak begitu besar dalam kehidupan manusia secara keseluruhan.
SUMBER
https://guruppkn.com/cara-mencegah-radikalisme-dan-terorisme
https://www.academia.edu/31824108/Ada_berbagai_macam_cara_untuk_mengatasi_m
asalah_penegakan_hukum_di_Indonesia_yaitu
http://www.intipesan.com/sp-28476/
https://www.keluargasamawa.com/pengertian-dekadensi-moral-serta-cara-
mengatasinya/
https://materiips.com/cara-mengatasi-disintegrasi-sosial
https://slideplayer.info/slide/16124033/
http://nofi13.blogspot.com/2018/03/7-permasalahan-dan-solusi-pengelolaan.html
https://dosengeografi.com/permasalahan-lingkungan/
https://www.pajak.go.id/id/artikel/membangun-kesadaran-dan-kepedulian-sukarela-
wajib-pajak
https://www.brilio.net/serius/5-kasus-terorisme-paling-disorot-sepanjang-2018-
181231u.html#
https://www.inews.id/news/nasional/6-kasus-narkoba-terbesar-di-indonesia-batam-
setara-sindikat-anyer
https://www.kompasiana.com/deraimerahperjuangan/5554762ab67e615e14ba5455/pen
egakan-hukum-berasas-keadilan-katanya
https://www.kompasiana.com/pak_giexz/54f769dea3331113368b4761/dekadensi-
moral-anak-bangsa
http://dosensosiologi.com/disintegrasi-bangsa/
https://nasional.sindonews.com/read/1302781/15/10-problem-besar-lingkungan-di-
indonesia-1525347778
https://www.suara.com/news/2019/02/11/163457/5-kasus-korupsi-terbesar-di-
indonesia-dengan-kerugian-negara-fantastis
http://artikelalfath.blogspot.com/2014/05/kasus-pajak.html