Anda di halaman 1dari 12

Interaksi Padatan

Sistem Eutectic
Created by :
Kelompok 3
Kristal
Padatan
Amorf
Kristal

 Material atau atom yang tersusun secara teratur dan berulang secara
sempurna dan memiliki keteraturan dalam jangka panjang.
 Contoh : belerang, besi, litium, alumunium, intan.
Amorf

 Merupakan molekul yang tersusun seacra tidak teratur sehingga padat


dan sudut ikatan antar atomnya juga tidak teratur.
 Contoh : gelas kuarsa, silikon amorf, logam besi, polimer, silika gel, dll.
Sifat Kristal

 ada suatu tatanan jarak jauh dalam kristal.


 Titik Lelehnya pada suhu yang jelas.
 Padatan kristal dapat dibelah di sepanjang bidang tepat.
 Padatan Kristal, pada umumnya anisotrofik (artinya, sifat-sifat mereka
seperti konduktivitas listrik, indeks bias, ekspansi termal dll pada arah
yang berbeda).
 Lebih keras
Sifat Amorf

 Hanya ada suatu tatanan jarak dekat dalam padatan amorf


 Padatan amorf tidak memiliki titik leleh yang jelas; mereka melunak
dalam berbagai suhu.
 Padatan amorf menjalani pemecahan tak teratur atau conchoidal
 Padatan amorf yang isotrofik: sifat bebas dari arah di mana mereka
diukur.
 Kurang keras
Interaksi Padatan : Eutektik

 Campuran eutektik (Eutectic Mixtures) merupakan campuran


senyawa kimia atau unsur-unsur yang memiliki komposisi kimia tunggal
yang membeku pada suhu yang lebih rendah daripada komposisi lain
yang dibuat dari bahan yang sama.
 Kristalisasi eutektik yaitu pembentukan kristal dari fasa amorf menjadi
kristal dengan komposisi yang berbeda.
 Tidak semua paduan biner memiliki titik eutektik, misalnya, dalam
sistem perak-emas, suhu leleh (likuidus) dan suhu beku (solidus)
keduanya meningkatkan secara monoton sesuai dengan perubahan
campuran dari perak murni ke emas murni.
REAKSI EUTEKTIK

   suhu eutektik
 CAIRAN
pendinginan
 Reaksi berada di kesetimbangan termal
 Secara nyata hal ini berarti cairan dan dua larutan padat berdampingan saat yang
sama dan berada dalam kesetimbangan kimia
 Selama fase ini terdapat juga penangkapan termal di mana suhu dari sistem tidak
berubah
 Faktor yang mempengaruhi hasil reaksi eutektik adalah bagaimana dua larutan
padat membentuk atom dan berkmbang
 Struktur yang paling umum adalah pipih, tetapi mungkin juga membentuk struktur
lain seperti batang, bulat dan lancip
PERHITUNGAN EUTEKTIK
Aplikasi eutektik dalam industri
farmasi
 Untuk melihat ketidakcocokan antara molekul obat dan eksipien
 Untuk merancang dan mengirim obat sebagai jalur administrasi
 Menghindari masalah manufaktur (jika ada)
 Mengidentifikasi senyawa yang memiliki pencairan atau titik lebur
DAFTAR PUSTAKA

 Darusman, Fitrianti, et al. 2017. Peningkatan Kelarutan dan Laju Disolusi Glimepirid melalui
Metode Kokristal. IJPST. Vol. 4: 35-41
 Gala, Urvi et al. 2013. Pharmaceutical Applications of Eutectic Mixture. Journal of Deloving Drugs.
Vol. 2:1-2
 Grigoryeva et al. 2008. Phase Tranformation Sequence During Interaction Mechanochemically
Syhnthesized Solid Solution With Liquid Eutectics. Rev.Adc.Mater.Sci. 18(2008): 716-719
 Putra, Okky Dwicandra, et al. 2012. Pembentukan Padatan Semi Kristalin dan Ko-Kristal
Paracetamol. Jurnal Matematika & Sains. Vol. 17 :83-88
 Sacchetti, Mark. 2013. Solid-Liquid Thermodinamical Interactions in Pharmaceutical Ingredients
Crystal and Amorfhous. Artikel Penelitian Farmasi. Vol. 103: 2772-2783
 Zaini, Erizal et al. 2011. Peningkatan Laju Pelarutan Trimethoprim melalui Metode Ko-Kristalisasi
dengan Nikotinamida. Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. 5: 205-212
 Smith, William F.; Hashemi, Javad (2006), Foundations of Materials Science and Engineering (edisi ke-4th),
McGraw-Hill,.

Anda mungkin juga menyukai