Anda di halaman 1dari 31

PENGENALAN ALAT 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan

kerja dalam melakukan proses penelitian. Berkembangnya ilmu

pengetahuan,maka semakin tinggi pula rasa ingin tahsu seseorang terhadap

apa yang terdapat di alam sampai pada mikroorganisme yang tak dapat dilihat

oleh mata.Sehingga muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi.Kegiatan praktikum

dalam laboratorium tentu saja kita harus mengenal nama-nama, kegunaan, dan

perawatan peralatan sebuah laboratorium.

Pengenalan alat merupakan langkah awal sebelum kita

melakukan percobaan atau suatu penelitian. Pengenalan alat laboratorium, kita

dapat mengetahui fungsi dari masing-masing bagian alat tersebut serta cara

penggunaan alat-alat praktikum tersebut. Pengetahuaan alat merupakan salah

satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Mahasiswa akan

terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuaan mengenai

alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat dan cara

menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi

kelancaran saat praktikum. Praktikum yang kita lakukan tentu menggunakan

banyak peralatan yang ada dalam laboratorium baik alat-alat gelas maupun

peralatan mekanik. Alat-alat yang digunakan sewaktu praktikum harus

digunakan secara hati-hati dan teliti karena pada umumnya alat tersebut terbuat

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 2
dari kaca sehingga bisa saja pecah. Alat-alat gelas yang digunakan, terutama

cawanpetri, tabung reaksi, gelas obyek, gelas penutup, gelas piala, gelas

erlenmeyer, dan lain-lain.

Praktikum mikrobiologi selain mengunakan peralatan gelas juga

membutuhkan banyak peralatan mekanik dan paralatan optik yang tidak kalah

penting dari peralatan gelas. Peralatan mekanik ini misalnya: otoklaf, sentrifuge,

penghitung koloni, incubator, oven, timbangan analitik, kotak isolasi, dan

mikroskop.

B. Rumusan masalah

Rumasan masalah berdasarkan latar belakang adalah bagaimana cara

mengetahui, fungsi serta alat-alat yang digunakan dalam

laboratoriumkhususnyapada praktikummikrobiologi umum ?

C. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk adalah untuk mengetahui alat-alat

yang akan digunakan dalam prakktikum beserta fungsinya masing-masing

khususnya dalam praktikum mikrobiologi umum.

D. Manfaat

Manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa/praktikan akan dapat mengetahui

alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum beserta fungsinya masing-

masing khususnya dalam praktikum mikrobiogi umum.

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Secara umum laboratorium mikrobiologi mempelajari tentang

mikrooganisme yaitu virus, bakteri, jamur yang meliputi diagnostik (isolasi dan

identifikasi), prognosis pada kasus infeksi, pedoman dalam pengobatan, mencari

sumber infeksi (misal pada kasus ledakan penyakit infeksi). Laboratorium

mikrobiologi sendiri merupakan laboratorium yang mempelajari, menyimpan dan

dan melakukan pelayanan dalam bidang mikrobiologi yang meliputi bakteri, virus

dan jamur. Fungsi utama laboratorium mikrobiologi, membantu menegakkan

diagnosis penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroba, melakukan uji

kepekaan serta penelitian-penelitian yang berkaitan dengan mikroba. Mikroba

yang diteliti sekalipun sterilitas merupakan hal yang mutlak pada pemeriksaan

mikrobiologi. Steritas yang tidak dilakukan akan mengakibatkan hasil yang yang

diperoleh bukanlah hal kuman yang sesungguhnya namun kuman kontaminan

(Juliantina Dan Triyana, 2008).

Bidang medis, masih di butuhkannya sistem sterilisasi temperatur rendah

yang mampu membasmi bervariasi mikroorganisme yang tergolong dalam gram

negative bacteria, gram positive bacteria dan yeast. Bidang medis inilah bidang

yang setiap saat mengalami kontaminasi oleh berbagai jenis bakteri dan yeast.

Mikroorganisme ini menempati permukaan peralatan medis (health care

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 4
facilities) pada hampir semua tempat rumah sakit atau laboratorium (Nur

M.,2005 : 98)

Laminar air flow berfungsi untuk menangani mikroba secara aseptik/steril.

Sebuah ruangan kecil yang dilengkapi sistem pengeluaran udara agar steril.

Inkubator adalah ruangan untuk menumbuhkan mikroba dalam konidisi yang

tertentu. Oven steril yaitu untuk pemanasan sterilisasi cawan petri atau alat glass

(Karliana I.,dkk,2003:36-37).

Menurut Hidayat et al., 2006 bahwa bentuk koloni dari suatu bakteri

dipengaruhi oleh umur dan syarat pertumbuhan tertentu. Variasi bentuk bakteri

yang terjadi juga dipengaruhi oleh lingkungan (faktor biotik dan abiotik), faktor

makanan (medium tumbuh) dan suhu (minimum, optimum dan maksimum)

(Ilyas, 2001). Warna koloni yang tampak berbeda-beda menunjukkan adanya

perbedaan pigmen. Menurut Savitri, 2006 bahwa pigmen yang terdapat pada

bakteri dintaranya adalah pigmen karotenoid, antosianin, melanin,

Tripirilmethene dan Phenazin. Masing-masing dari pigmen tersebut akan

memberikan warna yang berbeda-beda. Warna merah dan kuning pada isolat

disebabkan adanya karatenoid. Melanin memberikan warna coklat, hitam dan

jingga. Tripirilmethenes adalah pigmen yang dihasilkan oleh Serratia

marcescens dan phenazin memberikan warna jingga kuning, jingga tua dan

merah jingga (Dewi safrida Y.,2012)

Alat-alat yang akan digunakan dalam kultur jaringan harus disterilkan

terlebih dahulu. Alat-alat dari gelas, logam dapat disterilkan dengan autoklaf

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 5
seperti pinset, gagang skalpel, petridish dan botol kultur. Proses sterilisasi

dimulai dengan mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen

sampai bersih dan dibilas dengan air, setelah bersih alat-alat tersebut disimpan

agar kering, kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf, untuk beberapa alat

sebelumnya harus dibungkus dengan kertas, adapun alat-alat tersebut adalah

pinset, gagang skalpel, dan petridish. Temperatur yang digunakan untuk

sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu 121 oC, tekanan 15 psi selama 15 menit.

Kemudian alat-alat ini disterilisasi lagi dengan cara mengovennya selama 1 jam

dengan suhu 65 C.Setelah dioven, alat-alat ini bisa langsung digunakan atau

disimpan dalam lemari.Laminar air flowsebelum digunakan terlebih dahulu

disterilkan dengan menyemprotkan alkohol 70 % pada dinding dan alasnya

kemudian diamkan selama kurang lebih 30 menit. Lampu ultraviolet yang berada

di dalam laminar air flow dinyalakan selama 0,5-1 jam untuk membunuh

kontaminan yang berada di dalamnya (Nurmayulis dkk.,2011)

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 6

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

a. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

No Alat-alat elektrik Alat-alat gelas & Alat-alat non

keramik gelas

1. Mikroskop cahaya Cawan petri Jarum

inokulum/ose

2. Mikroskop stereo Pipet ukur Pinset

3. Autoklaf elektrik Pipet tetes Rubber bulb

4. Incubator Tabung reaksi pH meter

universal

5. Hot plate & stirrer Labu Erlenmeyer Rak tabung

6. Colony counter Mortal & pestle Spoit

7. Laminar air flow Beaker glass Filler

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 7
8. Mikropipet Buncen burner Botol semprot

9. Oven Gelas ukur Pencadang

10. Enkas Batang L / Druglasky

11. Kulkas Tabung durham

12. Kompor Object & Deck Glass

13. Electromantel Botol gelap

14. Cawan perselen

15. Batang pengaduk

16. Labu ukur

17. Botol vial

18. Sendok tanduk

19. Gelas kimia

20. Corong

21. Thermometer

22. Panci infuse

B. Prosedu Kerja

Pengenalan alat

Dijelskan

Dipahami

Ditulis

Hasil pengamatan = ??

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Alat-Alat Elektrik

No Gambar Alat Keterangan Fungsi

1. Mikroskop 1. Lensa okuler Untuk melihat benda


2. Tabung benda yang
3. Sekrup pengarah berukuran
4. Lensa objektif mikroskopis.
5. Revolver
6. Pegangan
7. Pegangan sedia
8. Cermin
9. Sendi inklinasi
Kaki

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 9
2. Autoklaf 1. Rotor pengaduk Untuk mensterilkan
2. Belt rotor berbagai macam
3. Poros pengaduk alat dan bahan yang
4. Gear box poros di gunakan dalam
5. Indikator mikrobiologi
pengaduk menggunakan uap
6. Baut & mur air panas
7. Flange bertekanan.
8. Gasket
9. Dinding tangki
10. Elemen pemanas
11. Isolator
12. Pengaduk
13. Termokopel
14. Sekring
15. Pengatur suhu
16. Indikator suhu
17. Power start
18. Pengatur
kecepatan rotor
19. Kotak
panel/dudukan
20. Pengambil
sampel
21. Penguat dan baut
22. Masukan umpan
23. Motor
24. Pendingin motor
25. Penyangga

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 10
3. Inkubator 1. Display set Untuk menginkubasi
2. Pintu atau memeram
penutup/pembuka mikroba pada suhu
3. Pegangan yang terkontrol.
4. Rak
5. Pengatur suhu

4. Oven 1. Pengatur suhu Untuk mensterilisasi


2. Pintu kering alat-alat dari
pembuka/penutup gelas.
3. Rak

5. Hotplate 1. Alas/ piringan Untuk memanaskan


2. Pengatur suhu bahan-bahan baik
berupa cairan atau
padatan

6. Colony counter 1. Kaca pembesar Untuk


2. Bulpoin mempermudah
3. Piringan objek perhitungan koloni
yang tumbuh setelah
di inkubasi di dalam

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 11
cawan karena
adanya kaca
pembesar.

7. Biological dafety 1. Tombol on/off untuk pengerjaan


cabinets 2. Pintu geser kaca secara aseptis
3. Area kerja karena memiliki
4. Tombol kipas pengaturan dan
5. Kaki penyaringan aliran
udara.

8. Enkas 1. Lampu sinar UV Alat ini memiliki


2. Pintu kaca fungsi yaitu sampai
3. Lubang tempat
memasukkan perkembangbiakkan
tangan bakteri , untuk
4. Sekelar melakukan inokulasi
bakteri agar tidak
tercampur dengan
bakteri lainnya.

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 12
2. Alat-Alat Gelas dan Keramik

No. Alat Keterangan Fungsi


1. Cawan petri 1. Penutup Sebagai wadah
2. Wadah penyimpanan dan
3. Cawan petri pembuatan kultur
ukuran kecil media.

2. Pipet ukur 1. Penghubung Untuk memindahkan


filler larutan dengan
2. Volume meter berbagai ukuran
Ujung/ volume.
keluarnya air.

4. Pipet tetes 1. Karet untuk meneteskan


penyedot cairan yang di ambil
2. Badan pipet sedikit demi sedikit
3. ujung/keluar secara tepat dalam
masuknya pembuatan medium
larutan

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 13
5. Tabung reaksi 1. Mulut tabung Sebagai wadah
2. Badan tabung untuk mereaksikan
3. Dasar tabung dua atau lebih
larutan/ bahan kimia.
Wadah
pengembangan
mikroba, misalnya
dalam pengujian
jumlah bakteri.
6. Gelas Erlenmeyer 1. Mulut labu Untuk menampung
2. Leher labu larutan,
3. Skala menghomogenkan
4. Dasar labu bahan komposisi
media dan tempat
penyimpanan
medium.

7. Gelas Kimia 1. Mulut gelas Untuk memanaskan


2. Badan gelas larutan,
3. Skala menghomogenkan
4. Dasar gelas bahan komposisi
media dan tempat
penyimpanan
medium.

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 14

8. Lumpang dan Alu Lumpang : Tempat menggerus


A. Mulut lumpang bahan yang akan di
B. Badan uji.
lumpang
C. Dasar
lumpang
Alu :
1. Pegangan
Penggerus

9. Gelas Ukur 1. Mulut gelas Untuk mengambil


2. Badan gelas cairan dengan
3. Skala volume tertentu.
4. Dasar gelas

10. Tabung Durham 1. Mulut tabung Untuk menangkap


2. Badan tabung gas O2 yang di
3. Dasar tabung hasilkan dari hasil
fermentasi
mikroorganisme.

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 15

11. Druglasky/Batang L 1. Gagang batang untuk menyebarkan


2. Ujung batang cairan di permukaan
agar supaya bakteri
yang tersuspensi
dalam cairan
tersebut tersebar
merata.

12. Batang pengaduk 1. Kaca pipih untuk mengaduk zat


2. Batang atau medium di
dalam erlenmeyer

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 16
3. Alat-Alat Non Gelas

No. Gambar Alat Keterangan Fungsi


1. Ose Bulat dan Ose 1. Ujung ose lurus Ose lurus berfungsi
Lurus 2. Ujung ose untuk memindahkan
3. Pegangan mikroorganise dengan
cara menusuk pada
medium yang ada
pada tabung reaksi.
Ose bulat berfungsi
untuk memindahkan
mikroorganise dengan
cara menggores pada
medium yang ada
pada cawan petri.
2. Filler 1. A (pengosong Digunakan bersama
udara) pipet ukur, untuk
2. Labu karet mengambil cairan
3. S (dengan di cuci dengan ketelitian
menggunakan yang akurat.
bahan kimia).
4. E (mengeluarkan
cairan)

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 17
3. Pinset 1. Pangkat Untuk mengambil
2. Pegangan benda atau sampel
3. Penjepit dengan menjepit.

4. pH Meter 1. Penampil pH Untuk mengecek pH


2. Ujung sensitivitas (keasaman atau
alkalinitas) dari media.

5. Spoit 1. Badan spoit (isi Untuk memindahkan


cairan) cairan dengan skala
2. Tutup jarum yang akurat dan zat
3. Jarum hasil pengukuran,
atau zat yang mau di
uji.

6. Gegep 1. Penjepit Berfungsi untuk


2. Pegangan menjepit tabung
reaksi dan preparat.
Membantu sterilisasi
tabung reaksi dengan

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 18
cara dilidahapikan.

7. Botol Semprot 1. Selang semprot Untuk sterilisasi


2. Tutup botol ruangan dan praktikan
3. Badan botol untuk praktikum
mikrobiologi berisikan
alkohol 70%

8. Rak Tabung 1. Lubang tempat Untuk menyimpan


tabung reaksi tabung-tabung reaksi
2. Badan rak baik yang di gunakan
pada saat praktikum
atau pun yang tidak di
gunakan.

9. Mikro pipet 1. Tombol penarik Untuk memindahkan


dan pendorong cairan yang
cairan bervolume cukup
2. Tip rejector kecil, biasanya kurang
3. Badan mikropipet dari 1000 l.
4. Tip

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 19
B. Pembahasan

Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari

tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga

dan protozoa. Praktikum mikrobiologi yang dilakukan, tentunya digunakan

berbagai macam alat dengan fungsinya masing-masing sehingga sangat perlu

keterampilan dalam menggunakan alat-alat laboratorium.

Percobaan ataupun penelitian, sebaiknya terlebih dahulu kita harus

mengenal dan mengetahui tentang alat-alat yang hendak digunakan dalam

melakukan percoban. Pengenalan alat akan berguna untuk mempermudah

dalam melaksanakan percobaan, sehingga dapat mengurangi resiko kesalahan

kerja pada saat melakukan percobaan. Praktikum mikrobiologi terlebih dahulu

kita perlu mengetahui atau mengenal alat-alat yang digunakan dan terdapat

berbagai jenis alat yang digunakan dan setiap alat mempunyai prinsip kerja dan

fungsi yang berbeda-beda. Alat-alat yang digunakan pada prkatikum

mikrobiologi ini kebanyakan terbuat dari bahan-bahan kaca.

Alat-alat yang akan digunakan harus dibersihkan dan disterilkan agar tidak

ada lagi kotoran atau bakteri yang menempel pada alat-alat tersebut, sehingga

hasil praktikum dapat maksimal. Pembersihan alat ada dua yaitu alat yang

belum digunakan dan alat yang sudah digunaka. Alat yang belum digunakan

hanya perlu dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air kran lalu

dikeringkan.Alat yang sudah digunakan terlebih dahulu direndam dengan

alkohol atau asetonselanjutnya dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air

kran, kemudian dikeringkan dan disterilkan menggunakan oven atau

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 20
autoclave.Peralatan-peralatan yang digunakan didalam laboratorium

mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya

digunakan di laboratorium kimia. Peralatan-peralatan tersebut dibagi dalam

kelompok peralatan alat sterilisasi, alat aseptik, alat pemanas, alat wadah, alat

penghitung, alat pengamatan, alat ukur, dan alat tambahan. Alat sterilisasi

diantaranya autoclaf, oven, dan bunsen.Alat aseptik, diantaranya enkasdan

laminar air flow. Alat pemanas salah satunya hotplate.Alat wadah diantaranya

cawan petri dan tabung reaksi. Alat penghitung salah satunya

haemositometer.Alat pengamatan diantaranya mikroskop dan kaca objek

cekung. Alat ukur diantaranya erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, pipet

volume, neraca analitik, dan timbangan ohause. Alat ekstrak salah satunya

corong.alat tambahan diantaranya jarum ose dan siring.

Neraca analitik, yaitu timbangan digital yang fungsinya untuk menimbang

berat sampel dan berat media. Timbangan ini bisa direset agar kembali ke 0

lagi.prinsip kerja alat ini yaitu dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera

secara langsung pada layar berat bahan tersebut.

Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan

yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi

media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.

Labu erlemeyer terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang

dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000

ml, dan sebagainya. Prinsip kerja dari labu erlenmeyer ini yaitu dengan

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 21
menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan menggunakan

corong dengan cara hati-hati.

Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu

erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala

volumenya.pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut

ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.Prinsip kerja alat ini yaitu

dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan berhati-hati.

Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara

kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.cawan petri selalu

berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar

merupakan tutupnya.Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituang ke cawan

bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.

Corong berfungsi untuk memasukkan suatu larutan ke dalam suatu tempat

yang mempunyai mulut yang kecil.Prinsip kerja pada alat ini yaitu larutan

langsung dituangkan ke dalam mulut corong, dimana sebelumnya ujung corong

telah dimasukkan ke dalam mulut tabung.

Tabung reaksi pada percobaan mikrobiologi digunakan untuk uji-uji

biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat

maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik

atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur

menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar)

dan agar miring (slants agar).untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan

tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 22
tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu

dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi.Alas dan

efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.

Tabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk yang sama dengan

tabung reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding tabung reaksi.

Berfungsi untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas.

Penggunaan tabung durham, dengan ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi

yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair. Setelah

seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin,maka dapat dilakukan inokulasi.

Bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut menghasilkan gas, maka gas

akan tampak sebagai gelembung pada dasar tabung durham.

Bunsen, alat ini berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah

pembakar bunsen dan juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan

praktikan pada saat melakukan penanaman medium. Prinsip kerja alat ini yaitu

dengan membakar bagian atas atau sumbu dari bunsen.

Kaca objek, terbuat dari kaca, fungsinya sebagai media alas

mikroorganisme yang akan diamati dengan mikroskop. Cara kerjanya

mikroorganisme ditaruh di atas preparat kemudian diamati dengan

menggunakan mikroskop.

Pipet tetes berfungsi untuk untuk memindahkan larutan dengan volume

yang tidak diketahui.Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet

dari pipet tetes ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan

melepaskan karet tersebut.

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 23
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup

kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,

misalnya mikropipet yg dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume

pipette) antara 1l sampai 20 l, atau mikropipet yg tidak bisa diatur volumenya,

hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5

l. Dlm penggunaannya, mikropipet memerlukan tip. Cara penggunaan : 1.

Sebelum digunakan thumb knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk

memastikan lancarnya mikropipet. 2. Masukkan tip bersih ke dalam nozzle /

ujung mikropipet. 3. Tekan thumb knob sampai hambatan pertama / first stop,

jangan ditekan lebih ke dalam lagi. 4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-

4 mm. 5.

Pipet ukur, adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar

disamping. Pipet ini memiliki skala.digunakan untuk mengambil larutan dengan

volume tertentu. Gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan

dihisap dengan mulut.

Karet penyedot / filler adalah alat untuk menghisap larutan yang akan dari

botol larutan. Larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah

disambungkan pada pipet ukur.

Jarum ose atau biasa disebut jarum inokulasi karena berfungsi untuk

memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.Jarum

inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat

berpijar jika terkena panas.Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop)

dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 24
disebut inoculating needle/transfer needle.inoculating loop cocok untuk

melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok

digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).

Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi

heinrichs slide culture.Prinsip kerjanya yaitu sebelum alat ini digunakan, terlebih

dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya sampai berpijar, kemudian

membiarkan ujung ose dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya

bakteri.

Beaker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah

penampung yang digunakan untuk: mengaduk ,mencampur dan memanaskan

cairan yang biasanya digunakan dlm laboratorium. Beaker secara umum

berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai

ukuran, mulai dari 1 ml sampai beberapa liter.Beaker dapat terbuat dari kaca

(umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik.Beeker yang digunakan untuk

menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat- zat lainnya yang

sangat reaktif biasanya terbuat dari ptfe ataupun bahan-bahan yang

reaktivitasnya rendah.Beaker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk

mencegah kontaminasi dan penyusutan zat.Beaker seringkali dibubuhi dengan

ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume

tertampung.Sebagai contoh, beaker dengan volume 250 ml ditandai dengan

garis-garis yg mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150,

200, dan 250 ml. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi.Beaker berbeda

dengan labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 25
miring.Beaker biasanya lebih sering digunakan dlm percobaan kimia

dasar.Beaker dalam berbagai ukuran volume.

Oven adalah peralatan yang digunakan untuk sterilisasi kering, juga dapat

digunakan untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan

untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah. Prinsip kerjanya, media

dan bakteri dimasukan kedalam alat ini kemudian ditutup dan diatur suhu dan

waktunya.

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan

yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas

bertekanan.Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan medium yang ingin

disterilkan, selanjutnya penutup autoklaf dipasang dan sekrup dikencangkan.

Keran pengatur tempat keluar uap air dibiarkan tetap terbuka hingga semua

udara terdesak keluar. Apabila sterilisasi telah selesai autoklaf dibiarkan

tekanan turun hingga nol. Kran uap air dibuka secara perlahan.jangan membuka

kran uap untuk nmempercepat turunnya tekanan, tunggu sampai tekanan

menunjukkan angka nol.

Spektrofotometer, alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah pertumbuhan

bakteri.prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam kupet yang

berisi sampel (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi

akan diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh

menggunakan tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan

menempel pada kupet dan mempengaruhi hasil akhirnya.

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 26
Laminar air flow, fungsi dari alat ini yaitu untuk pengerjaan secara aseptis

karena memiliki pengaturan dan penyaringan aliran udara.Prinsip kerjanya yaitu

dengan cara hidupkan lampu uv selama 2 jam, selanjutnya matikan segera

sebelum mulai bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi

terendah, nyalakan lampu neon dan blower. Masukkan alat dan bahan yang

akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko

kontaminan. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow

sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-

benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara

terganggu oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit

supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow.

Enkas, alat ini memiliki fungsi untuk mensterilisasikan alat-alat berskala

dengan menggunakan uap air panas.Prinsip kerja alat ini yaitu pada saat

sebelum memasukkan media, alat ini harus disterilkan terlebih dahulu.

Hot plate stirrer berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan

pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan

sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Hot plate ini untuk

memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang

tak dapat dilihatoleh mata telanjang.Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah

dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa

objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan

diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 27
tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya

yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang pula

mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop ini memiliki pembasaran objektif (10x

dan 40x) serta pembesaran okuler (10x).

Inkubator, digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada

pengujian secara mikrobiologi. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan

atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya,

biasanya hanya dapat diatur diatas suhuh tertentu.

Spring/spoitberfungsi untuk mengambil larutan, zat hasil pengukuran, atau

zat yang mau diuji.Alat ini dapat disterilisasikan dengan menggunakan autoklaf

(uap air bertekanan) dimana sebelum disterilisai dibungkus terlebih

dahulu.Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan jarum spoit ke dalam

suatu larutan, kemudian menarik keluar bagian pendorong dari spoit.

Gegep berfungsi untuk menjepit tabung reaksi yang ingin

dipanaskan.Prinsip kerja gegep ialah dengan cara memegang bagian pegangan

gegep, kemudian menjepit tabung reaksi yang ingin dipanaskan.

Rak tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan tabung-tabung reaksi baik

yang digunakan pada saat praktikum ataupun yang tidak digunakan.Prinsip

kerjanya yaitu dengan memasukkan tabung reaksi ke dalam lubang rak tabung.

Pada dasarnya, semua peralatan yang ada dilaboratorium memiliki fungsi

yang berbeda-beda. Ada beberapa alat yang memiliki kemiripan, akan tetapi

dalam penggunaannya alat tersebut memang sebaiknya hanya digunakan

sebagaimana fungsinya, karena akan mempengaruhi hasil dari percobaan.

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 28
Meskipun suatu alat memiliki kemiripan dari segi bentuknya, tetapi dari skala

yang dimilikinya akan berbeda.

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 29
BAB VI

PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca
terdiri atas erlenmeyer, gelas ukur, cawan petri, corong, tabung reaksi, pipet
ukur, karet penyedot, jarum inokulasi, bunsen, kaca objek, neraca analitik, pipet
tetes, mikropipet, beaker glas. Peralatan laboratorium yang terbuat dari logam
yaitu oven, autoklaf, spektrofotometer, laminar air flow, enkas, hot plate,
mikroskop, inkubator, colony counter.Peralatan laboratorium yang terbuat
dari plastik terdiri tas spoid dan botol semprot. Sedangkan peralatan
laboratorium yang terbuat dari kayu terdiri dari rak tabung reaksi dan gegep.

B.Saran

Pada saat praktikum pengenalan alat, semua mahasiswa yang melakukan

percobaan harus memperhatikan semua alat yang telah ditunjukan agar

praktikan berjalan dengan lancar. Sebagai seorang praktikan, kita memang

perlu tautentang alat-alat yang kita gunakan agar kita memperoleh hasil yang

benar dan tehindar dari kecelakaan kerja.

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 30

DAFTAR PUSTAKA

Dewi Safrida Y., Cut Y., Cut Nanda D.,2012,Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri

Berpotensi Probiotik Pada Ikan Kembung (Rastrelliger Sp.), Depik,Vol.1 (3) Hal

201

Juliantina Farida Rachmawati Dan Yumna Shofyatul Triyana. 2008. Perbandingan

Angka Kuman Pada Cuci Tangan Dengan Beberapa Bahan Sebagai

Standarisasi Kerja Di Laboratorium Mikrobiologi. Jurnl Logika. Vol. 5,. No 1

Hal 4.

Karlina I., Diah Dwiana Lestiani, 2003 ,Analisa Kuantitatif Mikroba Dalam Air Tangki

Reaktor G.A Siwabessy, Prosiding Presentase Ilmiah Teknologi Keselamatan

Nuklir Viii, Issn No. 1410-0533

Nurmayulis, Susiyanti, Dan Ali Z., A., 2011, Pemberian Benzil Amino Purin Dan Air

Kelapa Pada Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum Daisy L.) Secara In Vitro,

Jerami, Vol.4 (2) Hal 149-150

Nur M., M.G. Isworo R., Komariyah, 2005, Metoda Baru Untuk Dekontaminasi

BakteriDengan Plasma Non Termik Pada TekananAtmosfer, Berkala Fisika,

Vol.8 (3) Hal 98

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054
PENGENALAN ALAT 31

Nursyamsul Bachri Lumanto SARIPUDDIN S.Si


O1A115054

Anda mungkin juga menyukai